Anda di halaman 1dari 27

Praktikum Kimia Fisika II

Tahun Akademik 2016/2017

PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH


SECARA KONDUKTOMETRI

I. TUJUAN
a. Untuk menentukan nilai Ka asam lemah.
b. Mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.

II. TEORI
Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya
air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Elektrolit sering kali diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam
menghantarkan arus listrik. Elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik digolongkan ke dalam elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang
sifat penghantaran listriknya buruk digolongkan ke dalam elektrolit lemah.
Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa atau garam.
Untuk suatu larutan elektrolit, biasanya yang diukur adalah
konduktannya dan bukan tahanannya. Untuk mengukur konduktan suatu
larutan dapat digunakan alat yang dinamakan sel konduktan.
Dengan menerapkan hukum kesetimbangan pada peristiwa ionisasi,
Ostwald berhasil menemukan hukum pengenceran yang berisikan hubungan
antara dengan konsentrasi. Untuk suatu larutan elektrolit AB dengan
konsentrasi c mol per liter dapat ditulis:
AB A+ + B-
c(1- α) αc αc

Sel konduktansi terdiri dari sebuah wadah gelas kecil, tempat larutan
yang akan diukur konduktivitasnya ditempatkan. Ke dalam larutan yang
hendak diukur konduktivitasnya, ditempatkan dua elektroda platina
berbentuk bujur sangkar yang diletakkan berhadapan dengan jarak tertentu.
A
C=K
l

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

Dalam membandingkan konduktan dari berbagai zat terlarut akan


sangat berguna bila dapat ditentukan suatu jumlah standar zat terlarut yang
apabila terionisasi sempurna akan menghasilkan jumlah muatan positif dan
negatif yang sama banyaknya. Dengan menggunakan gram ekuivalen zat, satu
konduktan ekuivalen dapat didefinisikan sebagai konduktan antara dua
elektroda yang berjarak 1 cm (atau 1 m dalam satuan SI) yang diantaranya
adalah larutan yang mengandung tepat 1 gram ekuivalen elektrolit.
Konduktansi G larutan merupakan kebalikan dari R: makin rendah
tahanan larutan, makin besar konduktansinya. Karena tahanan dinyatakan
dalam ohm, Ω, maka konduktansi sampel dinyatakan dalam Ω -1. Kebalikan
ohm biasanya disebut mho, tetapi sekarang satuan resminya adalah siemes,
S, dan 1 S = 1 Ω-1.
Konduktivitas molar elektrolit, tidak bergantung pada konsentrasi jika
K tepat sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Walaupun demikian, pada
prakteknya, konduktivitas molar bervariasi terhadap konsentrasi. Salah satu
alasannya adalah: jumlah ion dalam larutan mungkin tidakk sebanding
dengan konsentrasi elektrolit.
Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi,
menunjukkan adanya dua golongan elektrolit. Sifat umum elektrolit kuat
adalah konduktivitas molarnya hanya sedikit berkurang dengan
bertambahnya konsentrasi. Sifat umum elektrolit lemah adalah konduktivitas
molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun dengan tajam
sampai nilai rendah saat konsentrasi bertambah. Penggolongan ini
tergantung pada saat terlarut maupun pelarut yang digunakan: contohnya,
litium klorida merupakan elektrolit kuat dalam air, tetapi dalam propanon
merupakan elektrolit lemah.
Elektrolit kuat adalah zat yang terionisasi sempurna dalam larutan,
dan meliputi padatan ion dan asam kuat. Sebagai hasil dari pengionan
sempurna, konsentrasi ion dalam larutan sebanding dengan konsentrasi
elektrolit yang ditambahkan.
Elektrolit lemah adalah zat yang tidak terionisai sempurna dalam
larutan. Zat ini meliputi asam Bronsted lemah seperti CH3COOH dan basa

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

Bronsted lemah seperti NH3. Ketergantungan konduktivitasnya pada


konsentrasi dengan jelas, berasal dari pergeseran kesetimbangan.
HA (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + A- (aq)
ke arah produk pada konsentrasi rendah.
Aliran listrik dalam suatu elektrolit akan memenuhi hukum Ohm, yang
menyatakan bahwa: “Besarnya arus listrik (I ampere) yang mengalir melalui
larutan sama dengan perbedaan potensial (V volt) dibagi dengan tahanan (R
ohm)”. Secara matematika hukum Ohm akan dapat ditulis sebagai:
V
I=
R
Tahanan suatu pelarut bergantung pada dimensi larutan lainnya
berdasarkan rumus:
V
R=
R
ρ

ρ = tahanan spesifik atau resistivitas, ohm.cm


L = panjang, cm
A = luas penampang lintang, cm2
Apabila garam dapur, asam cuka atau gula secara terpisah dilarutkan
ke dalam air kemudian dialirkan arus listrik menuju bola lampu dengan
melewati masing-masing larutan tersebut maka dapat diamati hal-hal berikut
ini:
1. Arus listrik yang melalui larutan asam cuka menyebabkan lampu menyala
redup, artinya asam cuka memiliki daya hantar yang lemah.
2. Arus listrik yang melalui larutan garam dapur menyebabkan lampu
menyala terang, artinya larutan garam dapur mempunyai daya hantar
yang kuat.
3. Sedangkan arus listrik yang melalui larutan gula tidak mampu
menyalakan lampu, artinya larutan gula tidak dapat menghantarkan arus
listrik.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

III. PROSEDUR PERCOBAAN


III.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No. Alat Fungsi
1. Konduktometer Untuk mengukuru daya hantar listrik
2. Gelas ukur Untuk mengukur volume sampel
3. Gelas piala Untuk wadah sampel
4. Labu ukur Untuk wadah pengenceran sampel
5. Labu semprot Untuk wadah akuades
6. Sel hantaran Sebagai sel penghantar

3.1.2 Bahan dan Fungsinya


No. Bahan Fungsi
1. Asam asetat Sebagai sampel
2. Akuades Sebagai pelarut

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

III.2 Cara Kerja


1. Larutan asam asetat dibuat dengan variasi konsentarasi 1; 0,5; 0,25;
0,125; 0,0625; dan 0,03125 N dengan pengenceran bertingkat.
2. Sel hantaran dicuci dengan larutan konduktifitas serta dibilas dengan
akuades.
3. Hantaran dan suhu larutan diukur dengan konduktometer dengan
teliti.
4. Nilai konsentrasi larutan dengan nilai konsentrasinya dibaca pada data
beberapa tabel dan nilai Ka ditentukan dengan grafik.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

III.3 Skema Kerja

Sel Hantaran

- dicuci dengan larutan konduktivitas


hingga nilai hantarannya konstan

Akuades Larutan asam asetat

- diukur hantaran - diencerkan dengan


- diukur suhu berbagai konsentrasi
- diukur hantaran
- diukur suhu

Data

Persamaan Regresi dan Grafik

Nilai Ka Asam Asetat

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

3.4. Skema Alat

Sel

Keterangan:
1. Konduktometer
2. Larutan elektrolit

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

IV. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Data dan Perhitungan
IV.1.1 Data
Larutan Hantaran (μs) Suhu (°C)

Akuades 2,48 34,2

CH3COOH 1 N 3,14 34,1

CH3COOH 0,5 N 3,15 34,0

CH3COOH 0,25 N 3,15 34,0

CH3COOH 0,125 N 3,20 33,9

CH3COOH 0,0625 N 3,16 33,9

CH3COOH 0,03125 N 3,08 33,8

IV.1.2 Perhitungan
A. Asam asetat ( CH3COOH ) 100%
% . ρ .1000
N asam asetat =
Mr
100 % .1,05 g /mL.1000
=
60 g/mol
= 17,5 mol
B. Pengenceran Asam Asetat (CH3COOH)
V1 . N1 = V2 . N2
a. CH3COOH 1 N
100 mL .1 N
V1 = = 5,7142 mL
17,5 N
b. CH3COOH 0,5 N
100 mL .0,5 N
V1 = = 50 mL
1N
c. CH3COOH 0,25 N
100 mL.0,25 N
V1 = = 50 mL
0,5 N
d. CH3COOH 0,125 N

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

100 mL.0,125 N
V1 = = 50 mL
0,25 N
e. CH3COOH 0,0625 N
100 mL.0,625 N
V1 = = 50 mL
0,125 N
f. CH3COOH 0,03125 N
100 mL.0,03125 N
V1 = = 50 mL
0,0625 N

C. Penentuan Hantaran Listrik (L)


Hantaran Listrik (L) = L asam asetat – L akuades
L akuades = 2,48 μS = 2,48 × 10-6 S
a. CH3COOH 1 N
L asam asetat = (3,14 – 2,48) x 10-6 S
= 0,66 x 10-6 S
b. CH3COOH 0,5 N
L asam asetat = (3,15 – 2,48) x 10-6 S
= 0,67 x 10-6 S
c. CH3COOH 0,25 N
L asam asetat = (3,15 – 2,48) x 10-6 S
= 0,67 x 10-6 S
d. CH3COOH 0,125 N
L asam asetat = (3,20 – 2,48) x 10-6 S
= 0,72 x 10-6 S
e. CH3COOH 0,0625 N
L asam asetat = (3,16 – 2,48) x 10-6 S
= 0,68 x 10-6 S
f. CH3COOH 0,03125 N
L asam asetat = (3,08 – 2,48) x 10-6 S
= 0,6 x 10-6 S

D. Penentuan Nilai Kappa (K)

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

1 1
Rumus : K = L . , dimana = 0,099 cm-1
A A
a. CH3COOH 1 N
K = 0,66 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06534 x 10-6 S cm-1
b. CH3COOH 0,5 N
K = 0,67 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06633 x 10-6 S cm-1
c. CH3COOH 0,25 N
K = 0,67 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06633 x 10-6 S cm-1
d. CH3COOH 0,125 N
K = 0,72 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,07128 x 10-6 S cm-1
e. CH3COOH 0,0625 N
K = 0,68 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06732 x 10-6 S cm-1
f. CH3COOH 0,03125 N
K = 0,6 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,0594 x 10-6 S cm-1

E. Penentuan Daya Hantaran Ekuivalen (Λc)


1000. K
Rumus : Λc =
M
a. CH3COOH 1 N
1000 .(0,06534 x 10−6 S cm−1)
Λc =
1N
= 6,534 x 10-5 S cm2 mol eq-1

b. CH3COOH 0,5 N
1000 .(0,06633 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,5 N
= 1,326 x 10-4 S cm2 mol eq-1

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

c. CH3COOH 0,25 N
1000 .(0,06633 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,25 N
= 2,653 x 10-4 S cm2 mol eq-1
CH3COOH 0,125 N
1000.( 0,07128 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,125 N
= 5,7024 x 10-4 S cm2 mol eq-1
d. CH3COOH 0,0625 N
1000.( 0,06732 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,0625 N
= 1,077 x 10-3 S cm2 mol eq-1
e. CH3COOH 0,03125 N
1000.( 0,0594 x 10−6 S cm−1 )
Λc =
0,03125 N
= 1,9008 x 10-3 S cm2 mol eq-1

F. Menghitung Nilai Hantaran Ekivalen


Rumus : Λt = Λ0 [1 + 0,02 (T – 25)°C]
Λ0 = 390,55 cm2 mol-1
a. CH3COOH 1 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (34,1 – 25)°C]
= 390,55 x 1,182
= 461,63 S cm2 mol eq-1
b. CH3COOH 0,5 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (34,0 – 25)°C]
= 390,55 x 1,18
= 460,849 S cm2 mol eq-1
c. CH3COOH 0,25 N
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (34,0 – 25)°C]
= 390,55 x 1,18
= 460,849 S cm2 mol eq-1
d. CH3COOH 0,125 N

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

Λt = 390,55 [1 + 0,02 (33,9 – 25)°C]


= 390,55 x 1,178
= 460,068 S cm2 mol eq-1
e. CH3COOH 0,0625
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (33,9 – 25)°C]
= 390,55 x 1,178
= 460,068 S cm2 mol eq-1
f. CH3COOH 0,03125
Λt = 390,55 [1 + 0,02 (33,8 – 25)°C]
= 390,55 x 1,176
= 459,29 S cm2 mol eq-1

G. Menentukan Derajat Ionisasi (α)


Λc
Rumus : α =
Λ0
a. CH3COOH 1 N
6,534 x 10−5 S cm2 mol eq−1
α =
390,55 S cm2 mol eq−1
= 1,673 x 10-7
b. CH3COOH 0,5 N
1,326 x 10−4 S cm2 mol eq−1
α =
390,55 S cm2 mol eq−1
= 3,395 x 10-7
c. CH3COOH 0,25 N
2,653 x 10−4 S cm2 mol eq−1
α =
390,55 S cm 2 mol eq−1
= 6,793 x 10-7
d. CH3COOH 0,125 N
5,7024 x 10−4 S cm 2 mol eq−1
α =
390,55 S cm 2 mol eq−1
= 1,46 x 10-6
e. CH3COOH 0,0625 N

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

0,1077 x 10−4 S cm 2 mol eq−1


α =
390,55 S cm 2 mol eq−1
= 2,758 x 10-8
f. CH3COOH 0,03125 N
0,19008 x 10−4 S cm2 mol eq−1
α =
390,55 S cm2 mol eq−1
= 4,867 x 10-8

H. Menetukan Konsentrasi Rata-Rata Ka


C . α2
Rumus : Ka =
1−α

a. CH3COOH 1 N
Ka = 1 N ¿ ¿
= 2,799 x 10-14
b. CH3COOH 0,5 N
Ka = 0,5 N ¿ ¿
= 5,763 x 10-14

c. CH3COOH 0,25 N
Ka = 0,25 N ¿ ¿
= 0,1153 x 10-14

d. CH3COOH 0,125 N
Ka = 0,125 N ¿ ¿
= 2,6645 x 10-13

e. CH3COOH 0,0625 N
Ka = 0,0625 N ¿ ¿
= 4,754 x 10-13
f. CH3COOH 0,03125 N
Ka = 0,03125 N ¿ ¿
= 7,4024 x 10-13

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

I. Persamaan Regresi
X = Λc dan Y = 1/Λc
x y (104) xy x2 (10-8)

6,534 x 10-5 1,5304 0,9997 0,427

1,326 x 10-4 0,754 0,9998 1,758

2,653 x 10-4 0,377 1,00018 7,038

5,7024 x 10-4 0,1754 1,0002 0,3251

1,077 x 10-3 0,0928 0,9995 115,99

1,9008 x 10-3 0,0526 0,9998 361,3

∑x = 4,0113 x 10-3 ∑y = 2,982 ∑xy = 5,99918 ∑x2 = 486,84

x́=6,6855 x 10−4
ý = 0,4969 x 104

n Σxy – Σx Σy
B =
n Σ x 2−¿ ¿
6 ( 5,99918 )−4,0113 x 10−4 (2,982 x 104 )
B =
6( 486,84 x 10−8)−¿ ¿
24,033
=
2904,95
= 8,27 x 10−3

A = y – Bx
= (4969) – (8,275 x 10−3x 6,6855 x 10-4)
= 4968,9

Jadi persamaan regresinya adalah


y = A + Bx
y = 4968,9 + (8,275 x 10−3)x

Menentukan Ka

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

1
Ka =
A ( Ʌo 2)
1
=
4968,9 ¿ ¿
= 1,319414 x 10-9

Jadi Ka CH3COOH yang peroleh adalah 1,319414 x 10-9

IV.2 Grafik

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

kurva Λc vs 1/Λc
1.8
1.6 1.53
1.4
1.2
1
1/Λc 0.8
0.75
0.6
0.4 0.38
0.2 0.18
0.09 0.05
0
6.53 1.33 2.65 5.7 1.08 1.9
Λc

kurva Λc vs 1/Λc
1.8
1.6 1.53
1.4
1.2
1
1/Λc

0.75
0.8
f(x) = − 0.06 x + 0.87
0.6 R² = 0.48
0.38
0.4
0.18
0.2 0.09 0.05
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Y-1/Λc Λc Linear (Y-1/Λc)

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

5.2 Pembahasan

Elektrolit lemah yang digunakan pada percobaan ini adalah asam asetat.
Asam asetat dibuat dengan berbagai konsentrasi yang bertujuan untuk
melihat dan mempelajari daya hantar listrik elektrolit dan juga melihat
pengaruh konsentrasi terhadap ion dengan cara pengenceran bertingkat.
Dengan variasi konsentrasi dari asam asetat ini maka akan diperoleh nilai
hantaran yang berbeda pula untuk masing-masing konsentrasi dari asam
asetat.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat diketahui
bahwa semakin besar konsentrasi dari asam asetat maka suhu dan nilai
hantaran dari asam asetat juga semakin besar. Begitu sebaliknya, jika
semakin kecil konsentrasi dari asam asetat maka suhu dan nilai hantarannya
semakin kecil pula. Ini disebabkan karena berkurangnya zat yang terionisasi
di dalam larutan akibat adanya pengenceran larutan. Akibat dari
pengenceran inilah yang menyebabkan konsentrasi larutan semakin kecil,
sehingga ion yang terkandung dalam larutan sedikit.
Pada awal percobaan nilai hantaran dari akuades juga diukur, dimana
pengukuran ini bertujuan untuk pengoreksi nilai hantaran dari asam asetat.
Karena saat pengenceran larutan asam asetat pelarut yang digunakan adalah
akuades.
Larutan asam asetat merupakan salah satu elektrolit lemah, yaitu
larutan penghantar listrik yang kurang baik, yang memiliki daya hantar kecil
dikarenakan hanya dapat mengion sebagian, akibatnya larutan asam asetat
ini kurang dapat menghantarkan arus listrik.
Pengukuran hantaran jenis elektrolit lemah seperti asam asetat ini
perlu dikoreksi terhadap hantaran jenis akuades karena elektrolit asam
lemah memiliki kesetimbangan kecil, sehingga nilai hantaran akuades harus
ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
maka dapat diketahui bahwa semakin kecil konsentrasi, maka semakin kecil
nilai hantarannya. Begitu juga sebaliknya, semain besar konsentrasi, maka
semakin besar pula nilai hantarannya. Ini berarti nilai hantaran berbanding

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

lurus dengan konsentrasi, hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah zat
yang terionisasi dalam larutan akibat adanya pengenceran.
Pengukuran suhu yang dilakukan dari konsentrasi asam asetat
didapatkan berbeda-beda. Pada penentuan hantaran ekuivalen diperoleh
kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin kecil nilai
hantarannya. Ini berarti hantaran ekivalen berbanding terbalik dengan
konsentrasi. Jumlah ion yang terdapat di dalam larutan tergantung pada
derajat ionisasi. Dari derajat ionisasi dapat ditentukan nilai Ka.
Pengaruh suhu terhadap hantaran ekivalen ialah sebanding, dimana
jika suhu besar maka mempercepat daya hantar suatu zat dan sebaliknya.
Sehingga, nilai Ka dari asam asetat (CH3COOH) yang peroleh adalah 1,319414
x 10-9 dengan persamaan regreasi 4,9689 + 8,275 x 10−3x.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Prinsip dari konduktometer dalam pengukuran Ka asam lemah adalah
menentukan daya hantar larutan elektrolit lemah dan derajat disosiasi
dengan pengenceran bertingkat.
2. Nilai hantaran dari asam asetat semakin besar dengan semakin
besarnya konsentrasi.
3. Semakin besar konsentrasi asam asetat maka nilai derajat
disosiasinya akan semakin kecil.
4. Disosiasi asam lemah artinya larutan terionisasi kurang sempurna,
akibatnya nilai hantaran dari larutan kecil dan menyebabkan nilai
derajat ionisasinya besar karena terkandung ion hanya sedikit.
5. Regreasi yang diperoleh ialah 4,9689 + 8,275 x 10−3x.
6. Ka CH3COOH yang peroleh adalah 1,319414 x 10-9.

6.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya lebih sempurna disarankan untuk :
1. Larutan asam asetat dibuat tepat dan teliti.
2. Teliti dalam melakukan pengenceran zat karena perbedaan
konsentrasi dapat mempengaruhi nilai hantaran.
3. Ukur nilai hantaran dari konsentrasi terkecil, untuk menghindari
adanya sisa-sisa ion yang terurai.
4. Pahami prinsip dan cara kerja sebelum memulai percobaan.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 1997. Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Keenan, Charles. 1996. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Kopkhar, SM. 1987. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

LAMPIRAN 1. JAWABAN PERTANYAAN


1. Jelaskan tentang hantaran jenis dan hantaran ekivalen, dan satuannya!
a. Hantaran jenis adalah perbandingan daerah elektroda dengan jarak
(L) dan K atau dapat didefinisikan sebagai hantaran larutan 1 m 3
dengan satuan ohm (Ω).
b. Hantaran ekivalen adalah hantaran larutan yang mngandung 1 mol
elektrolit dan ditempatkan antara 2 elektroda sejajar yang terpisah 1
meter dengan satuan ohm/m2.
2. Apa gunanya mengukur hantaran larutan KCl O,1 N?
Untuk menentukan pengukuran hantaran jenis larutan lain dimana
hantaran KCl dianggap konstan.
3. Apa yang dimaksud dengan bilangan transport dan mobilitas ion?
a. Bilangan transport adalah arus total yang dibawa oleh ion utama atau
bilangan penghantaran.
b. Mobilitas ion adalah pengukuran jarak yang ditempuh oleh setiap ion
dalam waktu tertentu dan prosesnya disebut metoda pembuatan yang
bergerak.
4. Apa beda disosiasi dengan ionisasi?
a. Disosiasi adalah proses penguraian suatu larutan yang berdasarkan
perbandingan molar pada beberapa konsentrasi (penguraian tidak
sempurna).
b. Ionisasi adalah proses penguraian suatu larutan menjadi ion
penyusunnya (terurai secara sempurna).
5. Pada pengukuran hantaran jenis elektrolit lemah perlu dikoreksi
terhadap hantaran jenis air, jelaskan!
Asam lemah mempunyai nilai tetapan kesetimbangan air lebih kecil.
6. Turunkan persamaan penentuan Ka untuk elektrolit 1-2 dengan
pengukuran hantaran :
cAB A+ + B-
c(1-α) αc αc

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

( A + ) ( B- ) (α)2
Ka = = ……… (1)
(AB) C (1-α)
ʌ
α = ……… (2)
ʌ0

Turunan persamaan (1) dan (2) diperoleh :


c ʌ2 1 1 1
K= = ʌ
2 ( c) +
ʌ 0 ( ʌ - ʌ ) ʌ K ʌ0 ʌ0

Nilai K yang diperoleh dari kurva :

1
ʌ
v.s. ʌc

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

LAMPIRAN 2. ANALISIS ARTIKEL ILMIAH

A. Judul
Eksplorasi perilaku kesetimbangan fundamental kalsium pertukaran
dengan resin kation asam lemah.
B. Tujuan
Untuk mengevaluasi kompleksitisitas pertukaran ion kalsium dengan
sodium dirukar resin kation asam lemah.
C. Metode Yang Digunakan
- DOW MAC-3
- Langmuir-Vageler
D. Skema Kerja

Ion Kalsium dan Sodium

- Dicatat kesetimbangan
- Dihidrolisis
- Langmuir-Vageler

Hasil

E. Analisis Hasil
Bukti untuk hidrolisis sebagian kecil dari resin sodium permukaan tercatat.
Perbandingan ion kalsium dapat dibedakan dengan kesetimbangan akhir
kalsium.
F. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan:
- Hasil disajikan dalam bentuk grafiik
- Jenis isotherm nilai rendah
Kelemahan:
- Metode yang digunakan tidak dapat diterapkan pada percobaan
mahasiswa
- Cara ketja sulit dipahami
- Menggunakan alat yang rumit

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

LAMPIRAN 3. SIMBOL YANG DIGUNAKAN

Simbol Keterangan
Ka Konstanta kesetimbangan asam
α Derajat disosiasi
C Konsentrasi zat
Hantaran ekivalen
ʌc
K
Harga Kappa

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri


Praktikum Kimia Fisika II
Tahun Akademik 2016/2017

LAMPIRAN 4. STRUKTUR SENYAWA

No. Rumus Kimia Struktur Molekul


1. Akuades
(H2O) O
H H

2. Asam Asetat
(CH3COOH)

Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam Lemah Secara Konduktometri

Anda mungkin juga menyukai