I. TUJUAN
a. Untuk menentukan nilai Ka asam lemah.
b. Mempelajari daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.
II. TEORI
Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya
air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Elektrolit sering kali diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam
menghantarkan arus listrik. Elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik digolongkan ke dalam elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang
sifat penghantaran listriknya buruk digolongkan ke dalam elektrolit lemah.
Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa atau garam.
Untuk suatu larutan elektrolit, biasanya yang diukur adalah
konduktannya dan bukan tahanannya. Untuk mengukur konduktan suatu
larutan dapat digunakan alat yang dinamakan sel konduktan.
Dengan menerapkan hukum kesetimbangan pada peristiwa ionisasi,
Ostwald berhasil menemukan hukum pengenceran yang berisikan hubungan
antara dengan konsentrasi. Untuk suatu larutan elektrolit AB dengan
konsentrasi c mol per liter dapat ditulis:
AB A+ + B-
c(1- α) αc αc
Sel konduktansi terdiri dari sebuah wadah gelas kecil, tempat larutan
yang akan diukur konduktivitasnya ditempatkan. Ke dalam larutan yang
hendak diukur konduktivitasnya, ditempatkan dua elektroda platina
berbentuk bujur sangkar yang diletakkan berhadapan dengan jarak tertentu.
A
C=K
l
Sel Hantaran
Data
Sel
Keterangan:
1. Konduktometer
2. Larutan elektrolit
IV.1.2 Perhitungan
A. Asam asetat ( CH3COOH ) 100%
% . ρ .1000
N asam asetat =
Mr
100 % .1,05 g /mL.1000
=
60 g/mol
= 17,5 mol
B. Pengenceran Asam Asetat (CH3COOH)
V1 . N1 = V2 . N2
a. CH3COOH 1 N
100 mL .1 N
V1 = = 5,7142 mL
17,5 N
b. CH3COOH 0,5 N
100 mL .0,5 N
V1 = = 50 mL
1N
c. CH3COOH 0,25 N
100 mL.0,25 N
V1 = = 50 mL
0,5 N
d. CH3COOH 0,125 N
100 mL.0,125 N
V1 = = 50 mL
0,25 N
e. CH3COOH 0,0625 N
100 mL.0,625 N
V1 = = 50 mL
0,125 N
f. CH3COOH 0,03125 N
100 mL.0,03125 N
V1 = = 50 mL
0,0625 N
1 1
Rumus : K = L . , dimana = 0,099 cm-1
A A
a. CH3COOH 1 N
K = 0,66 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06534 x 10-6 S cm-1
b. CH3COOH 0,5 N
K = 0,67 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06633 x 10-6 S cm-1
c. CH3COOH 0,25 N
K = 0,67 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06633 x 10-6 S cm-1
d. CH3COOH 0,125 N
K = 0,72 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,07128 x 10-6 S cm-1
e. CH3COOH 0,0625 N
K = 0,68 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,06732 x 10-6 S cm-1
f. CH3COOH 0,03125 N
K = 0,6 x 10-6 S (0,099 cm-1)
= 0,0594 x 10-6 S cm-1
b. CH3COOH 0,5 N
1000 .(0,06633 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,5 N
= 1,326 x 10-4 S cm2 mol eq-1
c. CH3COOH 0,25 N
1000 .(0,06633 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,25 N
= 2,653 x 10-4 S cm2 mol eq-1
CH3COOH 0,125 N
1000.( 0,07128 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,125 N
= 5,7024 x 10-4 S cm2 mol eq-1
d. CH3COOH 0,0625 N
1000.( 0,06732 x 10−6 S cm−1)
Λc =
0,0625 N
= 1,077 x 10-3 S cm2 mol eq-1
e. CH3COOH 0,03125 N
1000.( 0,0594 x 10−6 S cm−1 )
Λc =
0,03125 N
= 1,9008 x 10-3 S cm2 mol eq-1
a. CH3COOH 1 N
Ka = 1 N ¿ ¿
= 2,799 x 10-14
b. CH3COOH 0,5 N
Ka = 0,5 N ¿ ¿
= 5,763 x 10-14
c. CH3COOH 0,25 N
Ka = 0,25 N ¿ ¿
= 0,1153 x 10-14
d. CH3COOH 0,125 N
Ka = 0,125 N ¿ ¿
= 2,6645 x 10-13
e. CH3COOH 0,0625 N
Ka = 0,0625 N ¿ ¿
= 4,754 x 10-13
f. CH3COOH 0,03125 N
Ka = 0,03125 N ¿ ¿
= 7,4024 x 10-13
I. Persamaan Regresi
X = Λc dan Y = 1/Λc
x y (104) xy x2 (10-8)
x́=6,6855 x 10−4
ý = 0,4969 x 104
n Σxy – Σx Σy
B =
n Σ x 2−¿ ¿
6 ( 5,99918 )−4,0113 x 10−4 (2,982 x 104 )
B =
6( 486,84 x 10−8)−¿ ¿
24,033
=
2904,95
= 8,27 x 10−3
A = y – Bx
= (4969) – (8,275 x 10−3x 6,6855 x 10-4)
= 4968,9
Menentukan Ka
1
Ka =
A ( Ʌo 2)
1
=
4968,9 ¿ ¿
= 1,319414 x 10-9
IV.2 Grafik
kurva Λc vs 1/Λc
1.8
1.6 1.53
1.4
1.2
1
1/Λc 0.8
0.75
0.6
0.4 0.38
0.2 0.18
0.09 0.05
0
6.53 1.33 2.65 5.7 1.08 1.9
Λc
kurva Λc vs 1/Λc
1.8
1.6 1.53
1.4
1.2
1
1/Λc
0.75
0.8
f(x) = − 0.06 x + 0.87
0.6 R² = 0.48
0.38
0.4
0.18
0.2 0.09 0.05
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
5.2 Pembahasan
Elektrolit lemah yang digunakan pada percobaan ini adalah asam asetat.
Asam asetat dibuat dengan berbagai konsentrasi yang bertujuan untuk
melihat dan mempelajari daya hantar listrik elektrolit dan juga melihat
pengaruh konsentrasi terhadap ion dengan cara pengenceran bertingkat.
Dengan variasi konsentrasi dari asam asetat ini maka akan diperoleh nilai
hantaran yang berbeda pula untuk masing-masing konsentrasi dari asam
asetat.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat diketahui
bahwa semakin besar konsentrasi dari asam asetat maka suhu dan nilai
hantaran dari asam asetat juga semakin besar. Begitu sebaliknya, jika
semakin kecil konsentrasi dari asam asetat maka suhu dan nilai hantarannya
semakin kecil pula. Ini disebabkan karena berkurangnya zat yang terionisasi
di dalam larutan akibat adanya pengenceran larutan. Akibat dari
pengenceran inilah yang menyebabkan konsentrasi larutan semakin kecil,
sehingga ion yang terkandung dalam larutan sedikit.
Pada awal percobaan nilai hantaran dari akuades juga diukur, dimana
pengukuran ini bertujuan untuk pengoreksi nilai hantaran dari asam asetat.
Karena saat pengenceran larutan asam asetat pelarut yang digunakan adalah
akuades.
Larutan asam asetat merupakan salah satu elektrolit lemah, yaitu
larutan penghantar listrik yang kurang baik, yang memiliki daya hantar kecil
dikarenakan hanya dapat mengion sebagian, akibatnya larutan asam asetat
ini kurang dapat menghantarkan arus listrik.
Pengukuran hantaran jenis elektrolit lemah seperti asam asetat ini
perlu dikoreksi terhadap hantaran jenis akuades karena elektrolit asam
lemah memiliki kesetimbangan kecil, sehingga nilai hantaran akuades harus
ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
maka dapat diketahui bahwa semakin kecil konsentrasi, maka semakin kecil
nilai hantarannya. Begitu juga sebaliknya, semain besar konsentrasi, maka
semakin besar pula nilai hantarannya. Ini berarti nilai hantaran berbanding
lurus dengan konsentrasi, hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah zat
yang terionisasi dalam larutan akibat adanya pengenceran.
Pengukuran suhu yang dilakukan dari konsentrasi asam asetat
didapatkan berbeda-beda. Pada penentuan hantaran ekuivalen diperoleh
kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin kecil nilai
hantarannya. Ini berarti hantaran ekivalen berbanding terbalik dengan
konsentrasi. Jumlah ion yang terdapat di dalam larutan tergantung pada
derajat ionisasi. Dari derajat ionisasi dapat ditentukan nilai Ka.
Pengaruh suhu terhadap hantaran ekivalen ialah sebanding, dimana
jika suhu besar maka mempercepat daya hantar suatu zat dan sebaliknya.
Sehingga, nilai Ka dari asam asetat (CH3COOH) yang peroleh adalah 1,319414
x 10-9 dengan persamaan regreasi 4,9689 + 8,275 x 10−3x.
6.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya lebih sempurna disarankan untuk :
1. Larutan asam asetat dibuat tepat dan teliti.
2. Teliti dalam melakukan pengenceran zat karena perbedaan
konsentrasi dapat mempengaruhi nilai hantaran.
3. Ukur nilai hantaran dari konsentrasi terkecil, untuk menghindari
adanya sisa-sisa ion yang terurai.
4. Pahami prinsip dan cara kerja sebelum memulai percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1997. Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Keenan, Charles. 1996. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Kopkhar, SM. 1987. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
( A + ) ( B- ) (α)2
Ka = = ……… (1)
(AB) C (1-α)
ʌ
α = ……… (2)
ʌ0
1
ʌ
v.s. ʌc
A. Judul
Eksplorasi perilaku kesetimbangan fundamental kalsium pertukaran
dengan resin kation asam lemah.
B. Tujuan
Untuk mengevaluasi kompleksitisitas pertukaran ion kalsium dengan
sodium dirukar resin kation asam lemah.
C. Metode Yang Digunakan
- DOW MAC-3
- Langmuir-Vageler
D. Skema Kerja
- Dicatat kesetimbangan
- Dihidrolisis
- Langmuir-Vageler
Hasil
E. Analisis Hasil
Bukti untuk hidrolisis sebagian kecil dari resin sodium permukaan tercatat.
Perbandingan ion kalsium dapat dibedakan dengan kesetimbangan akhir
kalsium.
F. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan:
- Hasil disajikan dalam bentuk grafiik
- Jenis isotherm nilai rendah
Kelemahan:
- Metode yang digunakan tidak dapat diterapkan pada percobaan
mahasiswa
- Cara ketja sulit dipahami
- Menggunakan alat yang rumit
Simbol Keterangan
Ka Konstanta kesetimbangan asam
α Derajat disosiasi
C Konsentrasi zat
Hantaran ekivalen
ʌc
K
Harga Kappa
2. Asam Asetat
(CH3COOH)