DanangSaputroMYW TugasKimiaKlinik PDF
DanangSaputroMYW TugasKimiaKlinik PDF
NIM : 2019142003
1. Seorang pasien datang ke laboratorium dengan lembar permintaan pemeriksaan analisa gas
darah. Setelah di lakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan
● pH = 7.48
● pCO2 = 30 mmHg
● HCO3- = 28 mmHg
2. Seorang pasien melakukan pemeriksaan di laboratorium dengan hasil warna urin keruh,
nilai white cel cast 5,5 hpf dan ditemukan sedimen bakteri 2.5 hpf serta positif terdapat
kristal. Bagaimana implikasi klinik menurut Anda?
Warna urin keruh menandakan adanya urat,fosfat maupun bakteri
Nilai white cell cast diatas nilai normal (0,5/hpf) yang menandakan terjadinya
intersitial nepritis
Adanya sedimen bakteri 2,5 hpf menunjukan adanya infeksi pada saluran kemih
Serta positif terdapat kristal menunjukan peningkatan asam urat dan asam amino
pada urin.
Jadi dapat disimpulkan pasien mengalami infeksi saluran kemih, disertai
peningkatan asam urat pada urin dan terjadinya intersitial nepritis.
4. Tuan H (55th) datang ke laboratorium untuk cek kesehatan. Hasil lab menunjukkan nilai
Hct 54%, hb 12g/dl, MCV 78 fl, MCH 35 p/gsel, MCHC 30 g/dl. Menurut Anda apa yang
terjadi pada Tuan H ! apa rekomendasi terapi yang Anda berikan?
Dari hasil lab diatas diketahui :
Hct 54% diatas normal (40-50%) bisa disebabkan oleh dehidrasi atau syok
hb 12g/dl dibawah nilai normal (13,0–16,0g/dl) menunjukan terjadinya anemia
MCV 78 fl dibawah nilai normal (80-96 fl) menunjukan anemia karena
kekurangan zat besi
MCH 35 p/gsel diatas nilai normal (28-34p/gsel) menunjukan terjadinya anemia
makrostik
MCHC 30 g/dl dibawah nilai normal (32-36g/dl) menunjukan pasien kekurangan
zat besi, anemia mikrostik dan talasemia.
Dari hasil lab tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami anemia
mikrostik disertai talasemia sehingga dapat diberikan terapi penambahan zat besi baik
melalui makanan yang dikonsumsi seperti daging merah dan juga melalui obat, serta
dapat diberikan penunjang vitamin seperti vitamin B12 dan juga dapat diberikan
vitamin C untuk meningkatkan absorpsi besi. Tranfusi darah dapat dilakukan akan
tetapi harus diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan zat besi pada eritrosit.