Materi Tumbuhan Paku

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian tumbuhan paku


Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan
dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora.
Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena
memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang
anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh
pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata  pteron :sayap bulu, dan
phiton :tumbuhan.
Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan
kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan
daun yang umumnya membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu-
bulu Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan
dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora.
Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena
memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang
paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ
reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut
berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis,
korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku
pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung.
Beradasarkan bentuk dan ukuran susunannya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi mikrofil dan makrofil.
Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun,
belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang
daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi.
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas  mempunyai
kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya,
yaitu akar, batang  dan  daun. Namun  demikian,  pada  tumbuhan  paku  belum
dihasilkan  biji. Alat perkembangbiakan  tumbuhan  paku yang utama adalah  spora.

B. Ciri-ciri tumbuhan paku

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri


tumbuhan paku diantaranya adalah :

1. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan
floem.
2. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain
sebagai epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit.
3. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam
kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus.
Sorus-sorus ini berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita
lihat sehari-hari disebut generasi sporofit.
5. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus
menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora
disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
6. Tidak berbunga.
7. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
C. Karakteristik tumbuhan paku

Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat
disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium,
kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal
yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama
baiknya seperti  pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan
tingkat tinggi.

D. Struktur tumbuhan paku


 Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel
yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri
 Batang
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah
berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan
tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang beberapa jenis
tumbuhan paku seperti  paku pohon /paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan
kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.
 Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran
dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.
o Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti  rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak
bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan
antara epidermis, daging daun dan tulang daun.
o Makrofil
Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta
bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu
dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta
stomata (mulut daun). Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut 
frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut  pinna.
Jika diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-
titik hitam yang disebut sorus, dalam  sorus terdapat kumpulan sporangia yang
merupakan tempat atau wadah dari spora.

E. Klasifikasi tumbuhan paku

Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:

1. Paku Purba (Psilophytinae)


2. Paku Kawat (Lycopodiinae)
3. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)
4. Paku Sejati (Filicinae)

 Paku Purba (Psilophytinae)

Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang hampir punah.
Tumbuhan ini hidup di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk fosil.
Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum.
 Paku Kawat (Lycopodiinae)

Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti
kawat; sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus
(kerucut), umumnya hidup di darat.

 Paku Ekor Kuda (Equisetinae)


Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun
spiral, batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus
(kerucut).

 Paku Sejati (Filicinae)


Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis.
 Ciri-cirinya adalah;

 daun berukuran besar,


 daun muda menggulung
 sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).

Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi;

1. Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh:
paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum) dan pakis
(Nephrolepis sp.)
2. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh: semanggi (Marsilea
crenata) dan paku air (Azolla pinnata).
3. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku
tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium
nidus)

F. Habitat tumbuhan paku

Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai,
lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada
juga yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup
mengapung di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada
umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat).
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan paku

 kadar air dalam tanah


 kadar air dalam udara
 Kandungan hara mineral dalam tanah
 kadar cahaya untuk fotosintesis
 Suhu yang optimal
 Perlindungan dari angin
 perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat

Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan
pakunya.  Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari
ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya
atau tidak.Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya
masing-masing (biasanya tempat lembab). beberapa paku dapat bertahan hidup di
daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat
tumbuh didaerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan 
nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan
sebagainya.Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuh
kembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga
tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal.
H. Reproduksi tumbuhan paku

Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetatif), yakni dengan stolon yang
menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki
daun yang mengandung spora.Reproduksi secara seksual (generatif) melalui
pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin (gametogonium).
Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium
betina menghasilkan sel telur (ovum).seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).

1. Metagenesis paku homospora


2. Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora,
ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat
yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi
penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera
membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang
akan menghasilkan ovum.
Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan
segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-
hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang
akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada
fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil),
di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan
dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium
pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun.
I. Manfaat tumbuhan paku

1. Sebagai tanaman hiasan :- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)- Asplenium


nidus (paku sarang burung)- Adiantum cuneatum (suplir)- Selaginella
wildenowii (paku rane)
2. Sebagai bahan penghasil obat-obatan :- Asipidium filix-mas- Dryopteris filix-
mas- Lycopodium clavatum
3. Sebagai tanaman sayuran :- Marsilea crenata (semanggi)- Salvinia natans
(paku sampan = kiambang)
4. Sebagai pupuk hijau dalam pertanian :- Azolla pinnata >> bersimbiosis
dengan anabaena azollae (gangang biru)
5. Sebagai pelindung tanaman di persemaian :- Gleichenia linearis
6. Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara :- Tumbuhan paku yang
sudah mati pada zaman purba.

J. Ukuran dan bentuk tumbuhan paku

Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm,
misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku
yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang
(Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada
yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi,
ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa.
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi
gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam
siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora
sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel
kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya
lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit
tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya
kita lihat sebagai tumbuhan paku.
K. Contoh tumbuhan paku

1. Tanaman suplir atau semanggi


2. paku air (Azolla pinnata)
3. paku tiang (Alsophilla glauca),
4. suplir (Adiantum cuneatum) dan
5. pakis (Nephrolepis sp.)
6. paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan
7. paku sarang burung (Asplenium nidus)

daftar pustaka :

https://www.gurupendidikan.co.id/tumbuhan-paku/

Anda mungkin juga menyukai