Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering berisinggungan dengan sistem koloidd

sehingga sangat penting untuk dikaji. Sebagai contoh, hampir semua bahan panga

n mengandung partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan le

mak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang misalnya krim dan

salep yang termasuk emulsi. Dalam industri, cat, semen, dan indsutri karet untuk

membuat ban semuanya melibatkan sistem koloid. Dalam bidang pertanian, tanah

juga dapat di golongkan sebagai koloid. Jadi sistem koloid sangat berguna bagi m

anusia.

Campuran koloid mengandung partikel-partikel yang ukurannya berada di

antara partikel zat terlarut dalam larutan murni dan campuran heterogen, maka dar

i itu sistem koloid sangat digunakan dalam berbagai industri. Pada koloid bisa

terjadi koagulasi yang merupakan proses penggumpalan atau pengendapan pada

koloid yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Hal ini terjadi apabila partikel-

partikel tersebut bersifat tidak bermuatan atau netral. Dengan terjadinya koagulasi,

berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.

Dispersi koloid dapat mengalami penggumpalan atau koagulasi. Peristiwa

koagulasi pada koloid dapat terjadi akibat peristiwa-peristiwa mekanis atau kimia.

Peristiwa mekanis misalnya pemanasan atau pendinginan. Sedangkan peristiwa

kimia terjadi koagulasi karena pencampuran koloid dengan larutan elektrolit.

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi efektif sampel membentuk

koagulan.
1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan yang akan dilakukan sebagai berikut.

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan koagulasi pada koloid.

2. Menentukan daya koagulasi berbagai elektrolit terhadap suatu koloid.

3. Menghitung konsentrasi elektrolit yang efektif untuk mengkoagulasi

koloid.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah percobaan, dapat disimpulkan sebagai berikut ini.

1. Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid karena

penambahan bahan kimia sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral

dan membentuk endapan karena gaya gravitasi.

2. Larutan elektrolit K3Fe(CN)6 memiliki daya koagulasi terbesar

dibandingkan dengan larutan elektrolit lainnya.

3. Menghitung konsentrasi elektrolit yang efisien untuk mengkoagulasikan k

oloid ditentukan dengan besarnya suatu konsentrasi efisien berbanding ter

balik dengan daya koagulasi suatu elektrolit. Dimana semakin besar konse

ntrasi suatu elektrolit untuk mengkoagulasikan suatu koloid, maka daya ko

agulasi larutan elektrolit tersebut semakin kecil.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut.

1. Praktikan harus lebih teliti dalam menimbang zat dan pengenceran.

2. Praktikan harus lebih teliti dalam pengamatan koagulasi.

3. Praktikan harus paham prosedur kerja dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai