Pertumbuhan kepemilikan kendaraan di Indonesia cukup tinggi baik kendaraan roda dua maupun
roda empat atau lebih dari empat, demikian halnya yang terjadi di wilayah Kota Salatiga. Tingginya
tingkat pertumbuhan tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berdampak pada
daya beli dan kemudahan untuk mendapatkan kendaraan dari sisi penjaminan maupun
persyaratannya. Sehingga berdampak pada pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak, melalui
stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum swasta (SPBU).
Setiap ada pembangunan suatu fasilitas umum pastinya dapat menimbulkan bangkitan dan tarikan
perjalanan baru. Demikian halnya dengan Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak
Untuk Umum (SPBU) Dodo di jalan Wiradesa-Kalibening/Bts.Kab.Banjarnegara (102) Desa
Gandarum, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan ini, dipastikan akan membangkitkan dan
menarik perjalanan baru, walaupun bangkitan tarikan perjalanannya merupakan pengguna jalan di
jaringan jalan yang terakses ke lokasi SPBU tersebut. Penambahan bangkitan dan tarikan
perjalanan ini tentunya akan berdampak pada lalu lintas sekitar, khususnya konflik pergerakan di
pintu masuk dan keluar SPBU baik yang memisah ( diverging) atau menyatu (merging). Sehingga
perlu dilakukan analisis dampak lalu lintas Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak
Untuk Umum (SPBU) Dodo di jalan Wiradesa-Kalibening/Bts.Kab.Banjarnegara (102) KM.26
Desa Gandarum, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, dan upaya-upaya meminimalkan
dampak baik pada saat pembangunan maupun pasca pembangunan (pengoperasian).
Tim Penyusun
ii