PEMBAHASAN
PROSEDUR DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
DRAINASE
A. DIVISI DRAINASE
1. LINGKUP PEKERJAAN
3
harus melakukan suatu survai lokasi untuk memastikan lokasi,
ukuran pipa atau saluran, invert level, dan perkiraan besarnya
volume air banjir atau air kotor yang memasuki lokasi. Berdasarkan
hasil survai ini, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas, tipe,
letak, karakteristik dan kuantitas yang pasti dari pekerjaan drainase,
yang kemudian akan diberitahukan kepada Kontraktor .
4
2. GORONG-GORONG KOTAK (BOX CULVERT)
Gorong-gorong kotak beserta dinding sayapnya (wingwall) akan
diukur dan dibayar berdasarkan mata pembayaran masing-masing
sebagaimana dijelaskan pada Spesifikasi ini, kecuali bila mata air atau air
tanah ditemukan pada galian struktur untuk gorong-gorong kotak.
Pekerjaan tersebut harus mencakup penyediaan dan pemasangan gorong-
gorong kotak dari beton bertulang sesuai dengan pasal yang relevan pada
Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, ketinggian, kelandaian serta
ukuran sebagaimana tampak dalam Gambar atau sesuai instruksi
Konsultan Pengawas.
b) Material
Semua beton dan penulangannya harus sesuai dengan ketentuan
pada Spesifikasi ini. Detail pipa harus seperti yang tercantum pada
Gambar, dan Kontraktor harus mengirimkan rincian mengenai rencana
pabrikasi pipa beton dan penulangannya, untuk disetujui Konsultan
Pengawas. Cetakan atau acuan harus terbuat dari baja dan
konstruksinya cukup kuat.
5
4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a) Penggalian
Sebelum penggalian dimulai Kontraktor harus melakukan segala
tindakan yang perlu untuk menjaga agar galian terhindar dari genangan
air dan longsor.Pada daerah timbunan, penimbunan harus diselesaikan
terlebih dahulu sampai mencapai ketinggian minimal setinggi diameter
pipa, sebelum pekerjaan galian dimulai.
Tanah lembek pada dasar galian drainase harus dibuang dan bekasnya
harus diurug dengan material berbutir (granular) sesuai ketentuan.
b) Pembuatan Lantai Kerja, Pemasangan dan Penyambungan Pipa
Semua pipa harus diletakkan, pada garis dan elevasi yang benar
sebagaimana petunjuk Konsultan Pengawas. Sambungan pipa harus
direkat dengan memakai adukan semen 1 : 2 dalam perbandingan
volume, kecuali bila ditentukan lain, agar air tidak bocor. Setelah
pemasangan dan penyambungan pipa diperiksa dan disetujui
Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat mengerjakan pekerjaan
pembetonan kiri kanan pipa dan pekerjaan penyelesaian lainnya sesuai
instruksi Konsultan Pengawas.Beton di kiri kanan pipa harus
dipadatkan secara merata, dengan ukuran sesuai yang tercantum pada
Gambar, namun harus diperhatikan jangan sampai merusak sambungan
dan menggeser posisi pipa.
c) Urugan Lubang Bekas Galian dan Pemulihan Kembali
Pengurugan tidak boleh dimulai sebelum menurut pendapat
Konsultan Pengawas beton mencapai kekuatan yang cukup.
Pengurugan harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan, kecuali
bahwa ketebalan penghamparan maksimal material tidak lebih 15 cm.
Bila untuk pengurugan ini, tanah dari hasil galian pipa tidak
mencukupi, material lebih dari pekerjaan galian lain bisa
dipergunakan, asal memenuhi syarat danbila pengurugan selesai, maka
daerah yang digali itu harus dipulihkan kembali ke keadaan semula.