Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan


puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat kasih dan sayang beliau maka kita
semua yang ada disini masih diberikan umur yang panjang, kesehatan yang baik, rejeki yang
berlimpah serta ketetapan Iman dan juga Islam. Selanjutnya tentunya tak lupa juga shalawat serta
salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhaammad SAW yang telah
menjadi suri tauladan kepada kita semua sehingga kita memperoleh sosok teladan yang paling
mulia dimuka bumi ini.Hadirin sekalian yang berbahagia dan dirahmati oleh Allah SWT. disini
saya akan berpidato tentang demokrasi dan islam .

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem
pemilihan bebas. Lincoln (1863) menyatakan “Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.”[1] Secara teori, dalam sistem demokrasi, rakyatlah yang dianggap
berdaulat, rakyat yang membuat hukum dan orang yang dipilih rakyat haruslah melaksanakan
apa yang telah ditetapkan rakyat tersebut.

Selain itu, demokrasi juga menyerukan kebebasan manusia secara menyeluruh dalam hal :

1. Kebebasan beragama

2. Kebebasan berpendapat

3. Kebebasan kepemilikan

4. Kebebasan bertingkah laku

Inilah fakta demokrasi yang saat ini dianut dan digunakan oleh hampir semua negara yang
ada di dunia. Tentu saja dalam implementasinya akan mengalami variasi-variasi tertentu yang
dilatar belakangi oleh kebiasaan, adat istiadat serta agama yang dominan di suatu negara. Namun
demikian variasi yang ada hanyalah terjadi pada bagian cabang bukan pada prinsip tersebut.

Dalam demokrasi kedaulatan berada di tangan rakyat, konsekuensinya bahwa hak


legislasi (penetapan hukum) berada di tangan rakyat (yang dilakukan oleh lembaga
perwakilannya, seperti DPR). Sementara dalam Islam, kedaulatan berada di tangan syara’, bukan
di tangan rakyat. Ketika syara’ telah mengharamkan sesuatu, maka sesuatu itu tetap haram
walaupun seluruh rakyat sepakat membolehkannya. Disisi lain, kalau diyakini bahwa hukum
kesepakatan manusia adalah lebih baik daripada hukum Allah, maka hal ini bisa menjatuhkan
kepada kekufuran dan kemusyrikan.

Demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak sepenuhnya sejalan dengan Islam.
Prinsip dan konsep demokrasi yang sejalan dengan islam adalah keikutsertaan rakyat dalam
mengontrol, mengangkat, dan menurunkan pemerintah, serta dalam menentukan sejumlah
kebijakan lewat wakilnya. Adapun yang tidak sejalan adalah ketika suara rakyat diberikan
kebebasan secara mutlak sehingga bisa mengarah kepada sikap, tindakan, dan kebijakan yang
keluar dari ketetapan Hukum Allah.

Hadirin sekalian yang berbahagia dan dirahmati oleh Allah SWT.Kiranya hanya cukup
sekian saja yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan maka
saya mohon maaf. Akhirul kalam. Waabillahi Taufiq Wal Hidayah.Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai