Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337159423

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

Article · November 2019

CITATIONS READS

0 1,092

6 authors, including:

Anggun Perwita Sari Fh


Universitas Sriwijaya
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Manajemen Kepegawaian View project

All content following this page was uploaded by Anggun Perwita Sari Fh on 11 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
Oleh:

ANGGUN PERWITA SARI FH

(HUKUM KEPEGAWAIAN)

ABSTRAK

Lingkungan kerja yang berubah sangat dinamis, banyak dihadapi oleh setiap
organisasi. Organisasi dan struktur selalu diperlukan untuk beradaptasi dan bergerak
dengan perubahan itu, secara otomatis perubahan dalam struktur organisasi juga
berdampak pada pengembangan karir karyawan secara individu. Dalam kasus ini
personil regional, dalam pelaksanaan manajemen personalia, terutama promosi,
mutasi dan penurunan pangkat adalah fenomena yang sering terjadi dalam organisasi
regional.
Proses pengangkatan pejabat struktural eselon IV dalam pelaksanaannya
secara teknis kurang relevan dengan kualifikasi yang disyaratkan oleh organisasi.
Ketidakrelevanan posisi dan latar belakang pendidikan dan keahlian dari pejabat yang
ditunjuk sehingga dianggap perlu untuk memeriksa mengapa manajemen personalia
dari agen personalia regional.

Dari hasil penelitian ini maka disarankan beberapa hal antara lain: pemerintah
daerah nusantara harus meminimalkan kebijakan dan intervensi yang menyebabkan
penunjukan pejabat struktural menjadi tidak objektif. Petugas kepegawaian harus
mengembangkan mekanisme penunjukan pejabat melalui tahapan sesuai dengan
aturan yang ada dengan sistem prestasi, dengan menempatkan orang yang tepat, dan
mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan untuk pejabat struktural
dengan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pendidikan dan kegiatan pelatihan
sehingga melalui penyediaan pendidikan dan pelatihan akan berkorelasi positif
dengan berdampak pada peningkatan kualitas, kemampuan pejabat struktural eselon
IV dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan kontribusi nyata ke wilayah
tersebut.

Kata Kunci : Manajemen, Instansi Kepegawaian Bidang Kepegawaian.

1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di zaman modern ini administrasi yang baik adalah kunci utama untuk
mencapai tujuan uatu lembaga, apabila lembaga tersebut memiliki sistem
administrasi yang baik maka sudah tentu lembaga tersebut dapat dikatakan sukses
dalam mengatur rumah tangganya. Demikian juga seluruh birokrasi pemerintahan
terutama dalam segi kepegawaian karena merekalah yang akan melaksanakan
kegiatan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.

Namun sebagian besar negara-negara berkembang terdapat kelemahan dan


hambatan-hambatan dibidang administrasi kepegawaian. Salah satu diantaranya
adalah orientasi dan kondisi kepegawaian yang diwarisi dari jaman penjajahan
yang lebih ditujukan untuk kepentingan negara jajahannya dan kepentingan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban belaka. Itulah ciri-ciri tradisionil
masyarakat negara –negara yang belum maju seringkali menunjukkan, bahwa
birokrasi pemerintahan memberikan gambaran sebagai pengganti kekuasaan
feodal atau masih bersifat feodal, selain itu sifat kepegawaian lebih legalitas dari
pada inovatif ataupun dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik dari sang
penguasa.

Manajemen Pegawai Negeri Sipil menurut UU Nomor 43 tahun 1999 Pasal 1


ayat (8) adalaha keseleuruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas,fungsi dan kewajiban
kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan,
penempataan promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. 1

Tujuan manajemen Pegawai Negeri Sipil yaitu untuk menjamin


penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan dukungan PNS yang profesional, bertanggungjawab, jujur
dan adil melaluli pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja
dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja.2 Dalam hal
kepegawaian daerah, pada pelaksanaan manajemen kepegawaian khususnya
promosi, mutasi dan demosi merupakan fenomena yang sering terjadi di sebuah
organisasi perangkat daerah.

Pembentukan BKD pada umumnya didasarkan pada peraturan daerah masing-


masing. Sebelum pelaksanaan otonomi daerah semua urusan kepegawaian berada
di pemerintah pusat adapun yang ada di daerah hanya sebagai pelaksana
administrasi kepegawaian dari kebijakan pemerintah pusat.3 Pada prinsip nya
tugas pokok dan fungsi BKD adalah (1). BKD berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, (2). Tugas Pokok BKD
adalah membantu pejabat Pembina kepegawaian daerah dalam melaksanakan
manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah. 4

Peraturan perundang-undangan Nomor 43 tahun 1999 pasal 17 ayat (2)


menyebutkan bahwa pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan

1
Sedarmayanti, 2009:371
2
Ibid
3
Thoha, 2010:18
4
Sedarmayanti,2009:374
berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan
jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya
tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama,ras atau golongan dan menurut
UU Nomor 5 tahun 2014 pasal 108 tentang pengisian jabatan pimpinan dengan
memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
pelatihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan jabatan lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.5

B. Rumusan Masalah

Dalam penyelenggaraan negara diperlukan pegawai negeri sipil yang


profesional, bertanggung jawab, jujur, adil, melalui pembinaan, yang dilaksanakan
berdasarkan pada sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja. Oleh karena itu perlu pelajari lebih dalam mengenai:

1. Bagaimana Pengertian manajemen kepegawaian ?

2. Bagaimana Ruang lingkup manajemen kepegawaian ?

3. Bagaimana Manajemen pegawai negeri sipil menurut UU No 43 Tahun

1999?

C. Pembahasan
A. Pengertian Manajemen Kepegawaian
Manajemen Kepegawaian adalah penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan pembinaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik
tujuan-tujuan individu maupun organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang secara garis besar telah ditentukan oleh administrator dengan menitikberatkan
pada usaha-usaha :

- Mendapatkan pegawai yang cakap sesuai dengan kebutuhan organisasi.

- Menggerakkan pegawai untuk tercapainya tujuan organisasi.

- Memelihara dan mengembangkan kecepatan serta kemampuan pegawai untuk


mendapatkan prestasi kerja yang sebaik-baiknya.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen kepegawaian adalah segala aktivitas


yang berkenaan dengan pemberdayaan sumber daya pegawai dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya dengan adanya menajemen
kepegawaian yang diselenggarakan oleh Bagian Kepegawaian, pemberdayaan
Pegawai Negeri Sipil secara efektif dan efisien dapat terwujud dan mampu

5
Galus, 2014:476
menghasilkan pegawai dalam kualitas dan kuantitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Adapun pengertian manajemen kepegawaian menurut para ahli :


- Drs F.X Soedjadi,M.P.A menyatakan bahwa manajemen kepegawaian ialah
proses kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pimpinan agar dapat
tercapainya tujuan organisasi seimbang dengan sifat, hakikat, dan juga fungsi
organisasi dan juga sifat serta hakikat para anggotanya
- Drs M Manulang menyatakan bahwa manajemen kepegawaiaan adalah suatu
seni dan juga ilmu perencanaa, pelaksanaan, serta pengontrolan tenaga kerja
untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu, dengan cara
meninggalkan kepuasan hati pada diri para pekerja.6

Berkaitan dengan hal tersebut maka manajemen kepegawaian yang dalam


pelaksanaannya harus dipenuhi syarat-syarat sebagau suatu ciri yang seharusnya
ada dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas bidang kepegawaian sebagai berikut:

- Pelaksanaan manajemen kepegawaian harus dilandasi suatu manajemen


yang berdasarkan ilmiah, yaitu mengandung unsur-unsur manajemen dalam
pelaksanaannya.
- Pembinaan pegawai diarahkan ke produktifitas kerja yang dapat
menimbulkan efektifitas dan efisiensi kerja.
- Pembinaan efektifitas dan efisiensi kerja ke arah pengaturan dan
pengusahaan secara maksimal dilakukan dengan jalan memberikan
pendidikan dan latihan kerja. Hal ini dilakukan baik pada permulaan
maupun dalam rangka tugasnya untuk pemupukan dan perkembangan
technical skill dan mangerial skill untuk mewujudkan mental equipment
rasa kesatuan dan keutuhan. Dimana perlu diadakan pembinaan
kesejahteraan sosial para pegawai dan keluarga serta jaminan keamanan
bekerja dengan baik selama bekerja maupun sebelumnya.
- Penempatan pegawai berdasarkan prinsip ‘The right man on the right
place’. Dengan adanya prinsip tersebut diharapkan Bagian Kepegawaian
dapat menciptakan suasana kerja yang mendukung bagi para pegawai untuk
mengembangkan kemampuan mereka.
- Pengambilan tindakan disiplin terhadap pegawai yang tidak menjalankan
tugasnya sebagaiamana mestinya, sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
- Bagi masing-masing pegawai diusahakan adanya pemeliharaan kesehatan
fisik dan mental.
- Menciptakan dan memelihara hubungan yang baik antara atasan dan
bawahan, maupun antara para pegawai di lingkungan unit kerja mereka.

6
https://www.pendidikanku.org. pengertian manajemen kepegawaian menurut para ahli. Diakses pada tanggal
10 november 2019 pukul 21:29
B. Ruang Lingkup Manajemen Kepegawaian

Manajemen kepegawaian meliputi kegiatan pengangkatan dan seleksi,


pengembangan yang meliputi latian jabatan, promosi, dan pemberhentian. Batasan
manajemen kepegawaian sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan terhadap pengadaan, pembinaan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan
dan pemberhentia. Dalam batasan ini terdapat dua fungsi pokok yaitu:

- Fungsi manajemen meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengawasan.

- Fungsi operatif kepegawaian meliputi: pengadaan, pembinaan/ pengembangan,


kompensasi, perawatan/pemeliharaan, dan pemberhentian

Dalam bidang manajemen kepegawaian meliputi perencanaan, pengaturan,


pengarahan, dan pengendalian dari kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,
penggajian,dan integrasi tenaga kerja pegawai dalam suatu organisasi tertentu.

Manajemen kepegawaian meliputi kegiatan-kegiatan:

- Pengadaan dan seleksi tenaga kerja/pegawai, yang diketahui dari rangkaian


kegiatan tentang pengadaan, seleksi, dan pengangkatan melalui ujian calon pelamar
menjadi pegawai.

- Penempatan dan penunjukan, diketahui melalui rangkaian ditempatkannya calon


pegawai pada jabatan atau fungsi tertentu yang telah ditetapkan.

- Pengembangan, yang diketahui dari segenap proses latian baik sebelum maupun
sesudah menduduki jabatan dikaitkan promosi pegawai.

- Pemberhentian, yang diketahui melalui proses diberhentikannya tenaga


kerja/pegawai baik sebelum masanya maupun sudah saatnya.

Manajemen kepegawaian adalah perpaduan kata manajemen dan


kepegawaian, oleh karenanya untuk mendefinisikan perlu diartikan masing-masing.
Sondang P, Siagian mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan orang lain.

Fungsi-fungsi manajemen merupakan kerangka dasar dari peran kegiatan


manajerial secara universal. Fungsi manajemen dikategorikan sebagai berikut:

a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian motivasi, yang tebagi dalam; Pengisian staf dan Mengarahkan
d. Pengawasan
e. Penilaian

C. Manajemen Pegawai Negeri Sipil Menurut Undang-Undang Nomor 43


Tahun 1999

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 8 UU No 43 Tahun 1999 bahwa


Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan
kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan pengembangan
kualitas, penempatan, promosi, pengajian, kesejahteraan, dan pemberhentian.[8]
Menurut UU No 43 Tahun 1999 Manajemen pegawai negeri sipil tidak lagi
menggunakan sistem sentralisasi seperti dalam pelaksanaan manajemen pegawai
negeri sipil era UU No 8 Tahun 1974.

Kebijaksanaan pegawai negeri sipil mencakup penetapan norma, standar,


prosedur, formasi, pengangkatan, pengembangan kualitas sumber daya pegawai
negeri sipil, pemindahan, gaji, tunjangan, kesejahteraan, pemberhentian, hak,
kewajiban, dan kedudukan hukum.[9] Berdasarkan Undang-undang Nomor 43
Tahu 1999 Sistem dan proses manajemen pegawai negeri sipil dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah unsur yang mengawali seluruh kegiatan administrasi


kepegawaian. Kegiatan perencanaan meliputi pula kebutuhan dana yang dibutuhkan
sehingga pada pada akhirnya diperoleh gambaran menyeluruh tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang.

2. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan ketentuan pasal 16 UU No 43 Tahun 1999 bahwa pengadaan


pegawai negeri sipil adalah untuk mengisi formasi. Kekosongan formasi disebabkan
oleh dua hak yaitu, adanya pegawai negeri sipil yang berhenti dan adanya perluasan
organisasi. Dengan demikian pengadaan dan proses tersebut meliputi perencanaan,
pengmumuman lamaran, penyaringan dan penerimaan menjadi pegawai negeri sipil.

3. Penempatan Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dari calon pegawai diberikan jabatan
dan pangkat tertentu dan ditempatkan pada unit kerja yang direncanakan menerima
tambahan tenaga baru. Penempatan dapat dilakukan di lembaga pemerintahan tingkat
pusat, sedangkan bagi lembaga pemerintah di daerah, penempatan dilakukan pada
kantor-kantor pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

4. Pengembangan Kualitas
Pengembangan kualitas diperlukan untuk meningkatkan kinerja pegawai
negeri sipil. Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya
diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai
negeri sipil yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian, mutu keahlian,
kemampuan, dan keterampilan.

5. Promosi (Kenaikan Pangkat)

Promosi merupakan penghargaan yang diberikan kepada pegawai yang


berprestasi untuk memangku tanggung jawab yang lebih besar, berupa kenaikan
pangkat atau jabatan. Kenaikan pangkat memiliki maksud sebagai
pendorong/motivasi bagi pegawai negeri sipil untuk lebih meningkatkan
pengabdiannya didalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

6. Penggajian

merupakan balas jasa dan penghargaan atas prestasi kerja pegawai negeri
yang bersangkutan. Gaji memiliki fungsi sebagai berikut:

· Daya tarik untuk memperoleh tenaga-tenaga yang cakap dan produktif

· Sarana motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan

· Alat untuk memelihara agar karyawan tetep betah bekerja dalam organisasi

7. Kesejahteraan

Usaha kesejahteraan merupakan kompensasi yang pemberiannya tidak


tergantung dari jabatan/pekerjaan pegawai negeri sipil dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil. Usaha kesejahteraan itu meliputi program
pensiun dan tabungan hari tua, asuransi kesehatan, tabungan perumahan, dan asuransi
pendidikan bagi putra-putri pegawai negeri sipil.

8. Pemberhentian

Pemberhentian merupakan proses akhir dalam manajemen kepagawaian yang


mana seluruh kegiatan berakhir disini. Berdasarkan Pasal 23 UU No 43 Tahun 1999,
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dapat dibedakan berdasarkan alasan
pemberhentiannya, yaitu:

· Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat

· Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan

· Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat

· Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat


Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat berhak menerima
hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
antara lain hak pensiun dan tabungan hari tua. Dalam menentukan besarnya pensiun
adalah gaji pokok terakhir sebulan yang berhak diterima oleh pegawai yang
berkepentingan berdasarkan peraturan gaji yang berlaku baginya.

D. Kesimpulan

Prinsip profesionalisme dalam manajemen kepegawaian, guna membangun


Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab, jujur, adil. Untuk mencapai prinsip
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil diperlukan pembinaan yang berdasarkan
pada sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem
prestasi kerja.

Berbagai faktor mempengaruhi prinsip profesionalisme dalam manjemen


kepegawaian, yaitu Perencanaan, Pengadaan, Pengembangan kualitas, Penempatan,
Promosi (kenaikan pangkat), Penggajian, Uang duka, dan Pemberhentian. Faktor-
faktor tersebut sangat mempengaruhi kualitas Pegawai Negeri Sipil dalam
mengemban tugasnya sebagai Pegawai Negeri Sipil dan guna meningkatkan
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil untuk itu perlu mendapat perhatian lebih
sumber daya manusia yang mengabdi bagi negara.

Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil juga perlu diperhatikan guna mencapai


profesionalime Pegawai Negeri Sipil sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

Pelatihan-pelatiahan kerja dirasa perlu untuk meninhkatkan kinerja Pegawa


Negeri Sipil sesuai dengan bidangnya, diadakannya diklat/pelatihan akan lebih
memantabkan kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Manajemen Kepegawaian diarahkan guna menjamin penyelenggaraan


pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan dan berhasil guna
sehingga dapat menhasilkan Pegawai Negeri Sipil yang Profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Sedarmayanti, 2009:371

Galus, 2014:476

Thoha, 2010:18

https://www.pendidikanku.org. pengertian manajemen kepegawaian menurut para ahli. Diakses pada tanggal
10 november 2019 pukul 21:29

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In


Decision Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr
, https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In
Indonesia, International Journal of Mechanical Engineering and Technology
(IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_
10_08_018.pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp-
-nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-
pendapatan--dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di


Indonesia, Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin


Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halaman%20%2
01-21 , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai