Anda di halaman 1dari 3

HANDOUT VI

Analisis Rangka Batang (Truss) Sederhana

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan siswa dapat:
1. Mengelompokkan gaya-gaya yang terdapat pada konstruksi rangka sederhana
2. Menyusun gaya-gaya yang terdapat pada konstruksi rangka sederhana

A. Metoda Kesetimbangan Titik Simpul (Buhul).


Metoda ini menggunakan prinsip bahwa jika stabilitas dalam titik simpul terpenuhi,
berlaku hukum bahwa jumlah komponen reaksi X R harus sama dengan nol, X Rh = 0, X
RV = 0, X RM = 0. Dengan begitu gaya batang pada titik simpul tersebut dapat
ditentukan besarnya. Metoda ini meliputi dua cara yakni secara analitis dan grafis.
Tahapan yang perlu dilakukan untuk menentukan gaya batang pada struktur rangka
batang adalah sebagai berikut.
 Memeriksa syarat kestabilan struktur rangka batang
 Menentukan besar gaya reaksi dudukan
 Menentukan gaya batang di tiap simpul dimulai dari simpul pada salah satu dudukan.
 Membuat daftar gaya batang
Secara grafis, skala lukisan gaya harus ditentukan lebih dahulu baru kemudian melukis
gaya yang bersesuaian secara berurutan. Urutan melukis dimaksud dapat searah dengan
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
Contoh soal:
Tentukanlah besar seluruh gaya batang dari struktur rangka pada gambar di bawah, jika

P1 = P6 = 250 kg, P2 = P3 = P4 = 500 kg, L FAB = 35o, bentang A- B = 8 meter.


Gambar Sketsa contoh soal struktur rangka batang

Penyelesaian:
1. Memeriksa kestabilan struktur: 9 = 2*6 – 3 (ok)
2. Menentukan komponen reaksi

X MA = 0 X MB = 0
- RB*8+P5*8+P4*6+P3*4+P2*2 = 0 -RA*8-P1*8-P2*6-P3*4-P4*2 = 0
RB = (250*8+500*6+500*4+500*2)/8 RA = (250*8+500*6+500*4+500*2)/8
RB = 1000 kg RA = 1000 kg
XP=XR
P1+P2+P3+P4+P5 = RA + RB 2000 = 2000
(ok)

Anda mungkin juga menyukai