Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS


DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

Disusun Oleh :
LISTIA PERMATASARI
NIM : 2016131026

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

2017
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS

Nama Pasien : Ny. S


Tanggal : 11 Juli 2017

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


Kekurangan volume cairan berhubungan dengan adanya mual,muntah.
Dasar pemikiran :
Dispepsia adalah merupakan symptom/gejala atau sindrom yang terdiri dari
keluhan nyeri ulu hati, perut kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat
kenyang, perut terasa penuh dan rasa panas di dada /epigastrium.

2. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan


Tindakan : Pemasangan infus yaitu pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh
melalui sebuah jarum kedalam pembuluh darah untuk menggantikan cairan atau
zat-zat makanan dari tubuh agar cairan tubuh pada pasien terpenuhi.
Tujuan :
Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung elektolit,
vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara
adekuat melalui oral, memberikan keseimbangan asam basa, memperbaiki
volume komponen darah dan memberikan nutrisi saat sistem pencernaan
diistirahatkan.

3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril
b. Persiapan alat dan persiapan pasien
Persiapan Alat
- Standar infus
- Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
- Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
- Bidai / alas infus
- Perlak dan torniquet
- Plester dan gunting
- Bengkok
- Sarung tangan bersih
- Kassa steril
- Kapas alkohol dalam tempatnya
- Bethadine dalam tempatnyaPersiapan pemberian posisi semi fowler kepada
klien
c. Tindakan sesuai prosedur atau SOP

4. Analisa Tindakan Keperawatan


a. Tahap Pre Interaksi
1) Cuci tangan
2) Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan
selama pemasangan infus
3) Atur posisi pasien / berbaring
4) Cek program terapi cairan pasien
b. Tahap Orientasi
1) Berikan salam, panggil nama pasien dengan namanya
2) Dekatkan alat
c. Tahap Kerja
1) Cuci tangan
2) Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
3) Menentukan area vena yang akan ditusuk
4) Pasang alas
5) Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
6) Pakai sarung tangan
7) Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
8) Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
9) Pastikan jarum IV masuk ke vena
10) Sambungkan jarum IV dengan selang infus
11) Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
12) Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
13) Atur tetesan infus sesuai program medis
14) Lepas sarung tangan
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dan bereskan alat
e. Dokumentasi
1) Tanggal 11 Juli 2017
Jam 16.10 WIB
Pada pasien Ny. S
2) Respon pasien terhadap prosedur
Telah dilakukan pemasangan infus pada Ny.S dengan tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan cairan agar kebutuhan pasien terpenuhi
5. Bahaya yang dapat terjadi
a. Bahaya
Bila dalam pemasangan IV cateter salah bisa melukai pasien, vena menjadi
pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena, bisa terjadi infeksi
jika IV cateter tidak steril. Akan terjadi flebitis/pembengkakan jika terlalu
lama di tancapkan.
b. Pencegahan
Berhati-hati dan cermat saat memasang IV cateter sesuai dengan prosedur.
6. Hasil yang didapat dan maknanya
DS :
 Klien mengatakan mualnya berkurang
DO :
 TD : 110/70 mmHg
 N : 72x/menit
 RR : 20x/menit
 S : 36,70C
 GCS : E = 4, V = 5, M = 6 total 15
 Tidak ada muntah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.

7. Tindakan keperawatan yang lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi


diagnosa keperawatan diatas.
a. Monitor KU dan TTV
b. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih

8. Evaluasi diri
Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Saya
merasa puas memberikan rehidrasi intravena atau pemasangan infus kepada
klien.

9. Kepustakaan
Brunner & Suddarth. 2010. Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi 8, Vol.3). EGC,
Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien. EGC. Jakarta.
Gunawan, Lany. 2010. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Kanisius. Yogyakarta.
Mansjoer, Arif. 2010 Kapita selekta kedokteran editor edisi 3. Salemba Medis.
Jakarta.
Sobel, Barry J, et all. 2010. Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi. Penerbit
Hipokrates. Jakarta

MAHASISWA

(LISTIA PERMATASARI)

Anda mungkin juga menyukai