Anda di halaman 1dari 11

PENGURUS PUSAT

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia


(The Action Group of Indonesian Muslim Students)

ULTIMATUM KAMMI KEPADA PRESIDEN REPUBLIK


INDONESIA

Menimbang bahwa:
1. Wabah Covid-19 merupakan masalah kesehatan masyarakat serius. Pada tanggal
11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan statusnya
sebagai pandemi, yang berarti dampak dari wabah ini mendunia. Kasus Covid-19
telah ditemukan di hampir 200 negara. Lebih dari setengah juta penduduk dunia
terinfeksi dan sekitar 25 ribu jiwa melayang akibat pandemi ini. Angka ini bisa terus
mengalami peningkatan secara eksponensial jika melihat tren global. 1 Bahkan,
ada yang memprediksi jumlah kasus di luar Cina akan menembus satu juta
sebelum Maret berakhir.2
2. Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per-30 Maret 2020,
terdapat 1.414 orang terinfeksi di Indonesia dengan jumlah kematian 122 orang
atau 8,63%. Untuk negara dengan jumlah kasus di atas seribu, case fatality rate
(CFR) Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah Italia (sekitar 10% dari
80 ribu kasus). Bahkan, CFR Indonesia lebih tinggi dari Spanyol dan Iran, antara
7-8%, yang kasus terkonfirmasinya secara berturut-turut sekitar 64 ribu dan 32
ribu. Jika mengacu pada closed cases, proporsi pasien meninggal dibandingkan
total kasus ditutup di Indonesia sekitar 65%, jauh di atas negara lain yang telah
disebut, Italia, Spanyol, dan Iran, yang proporsinya kurang dari 45%. Bahkan, di
Iran proporsinya kurang dari 20%. 3
3. Indonesia adalah salah satu negara dengan CFR tertinggi di dunia. Hal itu bisa
disebabkan karena banyak kasus positif Covid-19 yang belum terdeteksi sehingga
proporsi kasus meninggal per pasien positif menjadi tinggi. Kasus Covid-19 yang
terkonfirmasi ibarat puncak gunung es yang ukuran sebenarnya belum diketahui.
Dengan asumsi CFR Indonesia mengikuti rerata CFR global (4,5%), seharusnya
ada sekitar dua ribu orang terinfeksi di Indonesia, atau hampir dua kali lipat dari
kasus terkonfirmasi saat ini. Bahkan, angka itu bisa naik secara drastis menjadi 16
ribu jika mengikuti rentang 95% confidence interval CFR global yang dihitung oleh
The Centre of Evidence Based Medicine, University of Oxford, dengan metode
meta-analysis.4

1
Worldometer, “Covid-19 Coronavirus Pandemic”, https://www.worldometers.info/coronavirus/, diakses pada 28 Maret
2020.
2
Anderson, R. M. et al. (2020) ‘How will country-based mitigation measures influence the course of the COVID-19
epidemic?’, The Lancet, pp. 931–934. doi: 10.1016/S0140-6736(20)30567-5.
3
Op.Cit.
4
The Centre for Evidence-Based Medicine, “Global Covid-19 Case Fatality Rate”,https://www.cebm.net/covid-
19/global-covid-19-case-fatality-rates/, diakses pada 28 Maret 2020.

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
4. Langkah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif di Indonesia belum maksimal.
Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menekan seminimal mungkin angka
penularan, sehingga pasien yang dirawat tidak melebihi kapasitas layanan
kesehatan, atau biasa disebut flattening the curve atau melandaikan kurva kasus
Covid-19.5 Hal ini berlaku untuk semua negara, termasuk negara-negara maju
yang memiliki sistem kesehatan yang mapan. Sementara Masyarakat juga belum
menyadari urgensi PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), pembatasan sosial, serta
untuk tidak bepergian. Hal ini tidak lepas dari kurang tegasnya pemerintah dalam
melakukan langkah pencegahan. Sejauh ini, baru ada himbauan-himbauan yang
berkekuatan hukum sangat lemah untuk membatasi pergerakan warga. Selain itu,
telah tampak kekacauan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah.
Sebelumnya, pemerintah pusat menegaskan bahwa lockdown merupakan
wewenang pusat.6 Namun, beberapa daerah, seperti Solo, Tegal, Bali, Maluku,
dan Papua, berinisiatif melakukan lockdown sendiri karena lambatnya respons
pemerintah pusat terhadap situasi yang ada. 7
5. Telah ada seruan lockdown yang disampaikan berbagai kalangan. Salah satu yang
menyampaikan adalah Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI). Dalam seruan tersebut, terdapat perhitungan biaya lockdown
selama 14 hari di Jakarta adalah sekitar empat trilyun rupiah. 8 Biaya ini harus
dikeluarkan untuk mencegah kerugian yang lebih besar, baik dari segi kesehatan
maupun ekonomi. Indonesia sendiri telah memiliki Undang-undang Nomor 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan yang dapat menjadi landasan
hukum untuk membatasi pergerakan warga jika ada faktor risiko yang berpotensi
menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat seperti pandemi Covid-19 ini.
6. Upaya untuk melandaikan kurva kasus Covid-19 merupakan hal yang mendesak
bagi Indonesia. Negara-negara yang lebih maju dan mapan pun mengalami
guncangan pada sistem layanan kesehatan mereka akibat pandemi ini. Apalagi
Indonesia yang memiliki keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Sebagai
perbandingan, berdasarkan data dari World Bank tahun 2015, Korea Selatan yang
telah berhasil mengendalikan jumlah kasus Covid-19 memiliki 115 tempat tidur
rumah sakit per 10.000 penduduk, sementara Indonesia hanya memiliki 12. Untuk
jumlah dokter dan perawat/bidan, Korea memiliki 22,6 dokter dan 60 perawat/bidan

5
Anderson, R. M. et al. (2020) ‘How will country-based mitigation measures influence the course of the COVID-19
epidemic?’, The Lancet, pp. 931–934. doi: 10.1016/S0140-6736(20)30567-5..
6
Rakhmat Nur Hakim, “Istana Ingatkan 'Lockdown' Kewenangan Pemerintah Pusat”,
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/22/15422851/istana-ingatkan-lockdown-kewenangan-pemerintah-pusat,
diakses pada 28 Maret 2020.
7
Redaksi CNN Indonesia, “Daftar Lima Daerah 'Lockdown' Cegah Penyebaran Corona”,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200327094348-20-487391/daftar-lima-daerah-lockdown-cegah-
penyebaran-corona, diakses pada 28 Maret 2020.
8
Himbauan Dewan Guru Besar FKUI bagi Pemerintah Indonesia terkait Penanganan Infeksi COVID-19, Jakarta, 26
Maret 2020

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
per 10.000 penduduk, sementara di Indonesia hanya ada 2,74 dokter dan 13
perawat/bidan per 10.000 penduduk.9 Hal ini belum mempertimbangkan jumlah
tenaga spesialis dan fasilitas khusus untuk menangani Covid-19, seperti dokter
spesialis paru, spesialis anastesi, serta ruang isolasi. Di Jakarta hanya ada 61
ruang isolasi,10 sementara jumlah kasus positif lebih dari 500 orang.
7. Pemerintah kurang sigap dalam merespons wabah. Hal itu berampak pada tidak
tidak siapnya fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk menyiagakan sumber
daya mereka. Salah satu indikatornya adalah kurangnya alat pelindung diri (APD).
Fasyankes harus mengandalkan sumbangan dari berbagai pihak untuk memenuhi
persediaan APD yang merupakan bagian dari pencegahan penularan saat
merawat pasien Covid-19.11 Kelangkaan APD membuat tenaga kesehatan
terpaksa memakai APD seadanya, seperti jas hujan, masker sekali pakai yang
dicuci agar bisa dipakai lagi, bahkan ada yang merawat pasien tanpa APD sama
sekali. Imbasnya, terdapat 50 tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 di
Jakarta, dua di antaranya meninggal dunia. 12 Ini menambah daftar korban dari
kalangan tenaga kesehatan setelah sebelumnya beberapa dokter dan perawat
meninggal dunia.
8. Sampai dengan saat ini pemerintah belum menunjukkan langkah yang serius dan

efektif dalam upaya penanganan dan langkah mitigasi terhadap Covid-19 di


Indonesia. Dalam pandangan hukum dan kebijakan publik, hal tersebut
menunjukkan bahwa saat ini negara masih dikelola dengan kegagapan yang
menyengsarakan; baik gagap anggaran dan gagap koordinasi antar sektor,
sehingga berakibat secara fatal pada gagap penanganan. Kegagapan tersebut
ditunjukkan dengan tidak adanya penyelenggaraan suatu moderasi dan konsepsi
pengendalian wabah yang konsekuen dan memberi dampak kepada masyarakat.
Presiden sebagai Kepala Pemerintahan hanya menerbitkan produk hukum yang
tidak memiliki dampak signifikan dalam penanganan Covid-19. Keseluruhan
produk hukum tersebut justru menjadi derivat kuadrat atas kebijakan hukum
terbuka yang mengakibatkan simpang siurnya kebijakan pemerintah terkait
penanganan Covid-19 di Indonesia13.

9
Bank Dunia, https://data.worldbank.org/?locations=ID-KR, diakses pada 28 Maret 2020.
10
Dinas Kesehatan DKI Jakarta, “Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap di seluruh RSUD di DKI Jakarta”,
http://eis.dinkes.jakarta.go.id/dashboard.php, diakses pada 28 Maret 2020.
11
WHO (2020) ‘Rational use of personal protective equipment for coronavirus disease 2019 (COVID-19)’, World Health
Organization, 2019 (February), pp. 1–7.
12
Nursita Sari, "Anies: 50 Tenaga Medis di Jakarta Terpapar Covid-19, 2 Orang
Meninggal", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/26/15081061/anies-50-tenaga-medis-di-jakarta-terpapar-
covid-19-2-orang-meninggal, KOMPAS, diakses pada 28 Maret 2020.
13
Sampai tulisan ini dipublikasi, Presiden hanya menerbitkan (1) Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) jo. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) dan (2) Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi
Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19).

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
9. Para tenaga kesehatan telah bejibaku dan bertaruh nyawa demi menyelamatkan
rakyat Indonesia tanpa perlindungan pasti dari pemerintah. Tenaga kesehatan
akan selalu bekerja mendahulukan pasien atas diri mereka sendiri sesuai sumpah
profesi. Adalah kewajiban pemerintah dan fasyankes untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan mereka dalam pelaksanaan sumpah profesi tersebut.
Tugas para tenaga kesehatan dapat bertambah berat, apabila pemerintah tidak
segera mengeluarkan kebijakan dalam penanganan penyebaran wabah Covid-19.

Oleh karena itu, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP
KAMMI) dengan tegas menyampaikan Ultimatum kepada Presiden sebagai Kepala
Pemerintahan Republik Indonesia, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Agar Presiden menjalankan kekuasaan Negara sesuai amanat konstitusi


Hubungan antara Negara dan Rakyat pada hakikatnya adalah hubungan kekuasaan, yaiut
hubungan antara yang berkuasa dan dikuasai. Dalam diskursus kenegaraan, “negara”
terpersonifikasi dalam rupa para pejabat penyelenggara kekuasaan. Sementara itu pihak
yang dikuasai adalah “rakyat” itu sendiri.
Dalam perkembangan konsepsi bernegara dan berbangsa yang modern, yang umumnya
hendak dituntut di dalam hubungan kekuasaan antara negara dan rakyat bukan lagi model
klasik-otokratik yang telah kehilangan popularitasnya. Dalam dua abad terakhir, hubungan
itu kian bergeser ke model yang lebih demokratis, dengan suatu keyakinan kekuasaan
negara bukan bersifat kodrati, melainkan hak-hak individu warga negara yang asasi dan
tidak dapat diganggu gugat.
Dengan proposisi paradigma model demokratik ini, dapat difahami bahwa seluruh
kekuasaan para pejabat itu adalah turunan hak-hak asasi manusia warganya. Oleh sebab
itu harus diterima sebagai kekuasaan yang bersifat terbatas. Organisasi ketatanegaraan
dalam kekuasaan terbatas tersebut, seharusnya dapat menjalankan fungsi:
a. Negara sebagai pelaku politik yang memiliki pengaruh dan kebijakan dapat mengatur
hubungan antar manusia dan bertanggung jawab penuh atas keberlangsungan hidup
warganya. Cara kerja Negara tidak bisa disamakan dengan masyarakat sipil yang
memiliki jurang pemisah dalam menyikapi fenomena alam.
b. Negara sebagai institusi formal, dibentuk untuk melayani keperluan manusia.
c. Negara merupakan “organ” pemikiran sosial yang berperan sebagai “organ” komunikasi
publik.
d. Negara bertindak sebagai aparat politik, yang mempunyai otoritas yang didukung satu
sistem hukum dan kemampuan menggunakan kekuatan untuk melakukan kebijakan.
e. Negara juga memiliki kekuatan memaksa (koersif) terhadap warganya, yang
merupakan satu-satunya badan yang memonopoli legitimasi publik.
f. Negara memiliki berbagai macam instrument kebijakan (diskresi) yang dapat digunakan
dalam situasi krisis atau darurat untuk mengambil keputusan konkret.

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan dengan jelas tentang
peranan Negara pada Alinea keempat, yang berbunyi:
“…Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejateraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia…”
Jika kalimat dalam Pembukaan tersebut dibedah menjadi beberapa bagian, maka
dapat kita dapatkan hal sebagai berikut:
a. Pertama “melindungi segenap bangsa Indonesia”, artinya Negara menjamin
terpeliharanya hak-hak warga atau penduduk dalam segala aspek kehidupan, seperti
terjaminnya keselamatan jiwa dan raga.
b. Kedua “seluruh tumpah darah bangsa Indonesia”, pernyataan tersebut merupakan
tanggung jawab Negara untuk mempertahankan kedaulatan dari berbagai gangguan
yang mengancam.
c. Ketiga “memajukan kesejahteraan umum” dalam hal ini Negara bertugas menjaga
stabilitas ekonomi, membrantas kemiskinan, meningkatkan pendapatan rakyat,
menekan angka pengangguran, dan membuka lapangan kerja.
d. Keempat “mencerdaskan kehidupan bangsa” artinya, jangan sampai ada manusia
Indonesia yang buta huruf, putus sekolah dan kekurangan biaya.
e. Kelima “ikut melaksanakan ketertiban dunia” mengandung arti Negara wajib terlibat
dalam proses kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah hingga saat ini.
Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh Negara yaitu memberikan jaminan
keamanan dan kenyamanan terhadap Rakyat, sebelum hal tersebut laksanakan, lebih
didahulukan adalah jaminan keberlangsungan hidup manusia, dalam hal ini hak untuk
hidup yang merupakan hak fundamental yang bersifat absolute (derogable).
Doktrin tentang Hak Asasi Manusia (HAM) saat ini sudah dapat diterima secara
universal. Dalam paham negara hukum, jaminan perlindungan HAM dianggap sebagai ciri
yang mutlak harus ada di setiap negara yang disebut rechtsstaat. Pada
perkembangannya, setelah mengalami sekian dekade pergolakan sejarah, pada akhirnya
HAM diharuskan tercantum dalam konstitusi tertulis negara demokrasi.

2. Agar Presiden menetapkan status Covid-19 sebagai Bencana Nasional.


Pada tanggal 4 Februari 2020, Menteri Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor 104 Tahun 2020 tentang Penetapan
Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCov) sebagai Penyakit yang dapat Menimbulkan
Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Namun, substansi yang dimuat dalam
Kepmenkes tersebut tidak mengantisipasi masuknya penyebaran Covid-19. Berdasarkan
Kepmenkes tersebut, status Covid-19 hanyalah sebagai “penyakit yang dapat
menimbulkan wabah”.

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
Selanjutnya pada tanggal 29 Februari 2020, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB) menerbitkan Keputusan Kepala
BNPB Nomor 13 Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia. Keputusan tersebut
memperpanjang status kedaruratan Covid-19 sampai tanggal 29 Mei 2020.
Kedua produk hukum tersebut tidak menempatkan Covid-19 sebagai faktor potensi
bencana yang bersifat nasional. Sehingga, tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
pelaksanaan kedua produk hukum tersebut masih terbatas dan bersifat sektoral.
Konsekuensinya, wabah Covid-19 masih belum dianggap berstatus sebagai darurat
bencana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
PP KAMMI memandang bahwa, Presiden melalui kelengkapan instrumen hukum
yang dimilikinya adalah perangkat negara yang memiliki otoritas dan tanggung jawab
dalam menetapkan status Covid-19 sebagai Bencana Nasional Non-Alam, untuk
kemudian penetapan tersebut harus senantiasa diperbarui agar berfungsi sebagai
tonggak penanganan Covid-19 sesuai amanat perundang-undangan yakni dengan
memandang pada jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan
sarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana, dan dampak sosial ekonomi yang
ditimbulkan.
Penetapan status wabah Covid-19 sebagai Bencana Nasional sangat dibutuhkan
sebagai:
a. dasar hukum pembebanan penganggaran lintas sektor;
b. dasar hukum pelaksanaan program pemerintahan lintas sektor;
c. kejelasan konsepsi terkait pengarahan, sosialisasi dan edukasi masyarakat; dan
d. alat ukur yang transparan atas perkembangan, kemajuan dan/atau pemulihan dari
upaya penanganan yang dilakukan.

3. Agar Presiden mempertimbangan untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Perppu APBN-P).
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing
Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Menteri Keuangan telah
menyatakan bahwa dalam upaya penyusunan APBN-P untuk menanggulangi Covid-19
juga akan mencakup perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi dan perubahan batas
defisit anggaran terhadap PDB 14.

14
Agustiyanti, “Bakal Rombak APBN 2020, Sri Mulyani: Asumsi Makro Berubah Luar Biasa”,
https://katadata.co.id/berita/2020/03/25/bakal-rombak-apbn-2020-sri-mulyani-asumsi-makro-berubah-luar-biasa,
KATADATA, diakses pada 26 Maret 2020.

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
Dengan pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan asumsi
pertumbuhan ekonomi adalah deklarasi terdampaknya ekonomi nasional disebabkan oleh
wabah Covid-19. Perubahan tersebut juga merupakan pengakuan pemerintah bahwa
untuk menangani Covid-19, dibutuhkan anggaran yang lebih daripada kebiasaan.
Sementara itu perubahan batas defisit anggaran nasional adalah deklarasi
tambahan bahwa pemerintah tidak berkenan melakukan pengelolaan keuangan negara
yang berkelanjutan. Koreksi terhadap batas defisit anggaran akan membuka jalan
terjerumusnya Indonesia pada volume utang yang lebih besar.
Oleh karenanya, satu-satunya dasar hukum yang perlu dibuat secara mendesak
terkait anggaran negara setelah penetapan status kebencanaan Covid-19 adalah Perppu
APBN-P yang memuat tentang koreksi terkait pergeseran asumsi makro dan materi
realokasi secara cermat, dan perubahan atas Pasal 19, Pasal 20, dan Pasal 45 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang APBN (UU APBN).
Ketiga Pasal tersebut memuat bencana alam sebagai dasar penyusunan APBN-P,
dasar hibah kepada Pemerintah Daerah, dan dasar pembentukan dana
penanggulangannya oleh Menteri Keuangan.

4. Agar Presiden melaksanakan ketentuan penanganan penyakit menular sesuai


dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, termasuk
melaksanakan tes massal (mass testing)
Dalam UU Kesehatan disebutkan bahwa upaya pencegahan, pengendalian, dan
penanganan penyakit menular seperti Covid-19 harus dilakukan melalui kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi individu atau masyarakat. Pelaksanaan kegiatan
tersebut harus berdasarkan hasil surveilans serta pemeriksaan yang akurat dan hasilnya
dilaporkan secara transparan kepada masyarakat, sesuai dengan Pasal 154 ayat (1):
“Pemerintah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan persebaran
penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam waktu yang singkat,
serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan.”

Selain itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular, salah satu upaya pencegahan, pengendalian
dan pemberantasan penyakit menular adalah dengan penemuan kasus yang harus
diperkuat dengan uji laboratorium. Sayangnya, jumlah tes Covid-19 di Indonesia masih
sangat sedikit yang membuat estimasi di atas belum bisa dibuktikan. Tes adalah satu-
satunya cara memastikan seseorang terinfeksi atau tidak. Apalagi gejala Covid-19 sangat

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
umum seperti batuk, demam, dan kelelahan, 15 bahkan asimptomatik atau tanpa gejala. 16,17
Per 27 Maret 2020, Indonesia baru melakukan sekitar 4.500 tes.18 Malaysia yang kasusnya
dua kali lipat dibandingkan Indonesia (2161 kasus positif, 26 kematian) telah melakukan
sekitar 31 ribu tes, enam kali lipat dari Indonesia.19 Sementara itu, Vietnam sebagai negara
Asia Tenggara yang dianggap paling berhasil menahan laju penularan Covid-19 (162
kasus positif, 0 kematian) telah melakukan sekitar 35 ribu tes, tujuh kali lipat dari
Indonesia.20 Meskipun pemerintah mengaku telah memesan sekitar 125.000 alat tes dari
Cina,21 belum ada perkembangan signifikan dalam jumlah orang yang dites selama
sepekan terakhir.
5. Agar Presiden melaksanakan ketentuan dalam Undang-Undang Karantina
Kesehatan.
Pada tanggal 24 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia menyatakan bahwa isolasi
wilayah tidak diperlukan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Sebagai gantinya,
diimbau agar masyarakat menerapkan physical distancing secara disiplin22. Imbauan ini
sekedar merupakan pernyataan yang diterbitkan tanpa dasar hukum yang memadai.
Imbauan tersebut justru menggambarkan bahwa Presiden tidak memahami daya
legitimasi pemerintahan yang diamanatkan kepadanya. Dengan menerbitkan imbauan
semacam itu, Presiden juga sama artinya membiarkan ketidakpastian dalam penanganan
Covid-19 dan memperbesar probabilitas memburuknya wabah.
Sementara itu seluruh ahli dalam bidang kesehatan telah merumuskan pandangan
umum bahwa pembatasan wilayah interaksi pada tempat terjangkit Wabah Covid-19
adalah obat paling mujarab dalam menghentikan penyebaran Covid-19. Hal tersebut
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
(UU Karantina) yang seharusnya telah dapat dilaksanakan dan ditegakkan.
UU Karantina tersebut setidak-tidaknya telah memberikan kerangka hukum tentang
unsur-unsur karantina yang dapat dilakukan oleh perangkat Negara serta sanksi hukum
yang dapat diberlakukan sejalan dengan upaya penerapannya secara optimal. Karantina

15
World Health Organization, “Coronavirus”, https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_3, diakses pada 28
Maret 2020.
16
Bai, Y. et al. (2020) ‘Presumed Asymptomatic Carrier Transmission of COVID-19’, JAMA - Journal of the American
Medical Association. doi: 10.1001/jama.2020.2565.
17
Nishiura, H. et al. (2020) ‘Estimation of the asymptomatic ratio of novel coronavirus (2019-nCoV) infections among
passengers on evacuation flights’, medRxiv. Cold Spring Harbor Laboratory Press. doi: 10.1101/2020.02.03.20020248.
18
Infeksi Emerging, “Corona Virus Update”, https://infeksiemerging.kemkes.go.id/, diakses pada 28 Maret 2020.
19
Rilis Resmi Kementerian Kesihatan Malaysia, “Situasi Terkini Covid-19 di Malaysia”,
http://www.moh.gov.my/index.php/pages/view/2019-ncov-wuhan, diakses pada 28 Maret 2020.
20
Rilis Resmi Ministry of Health Vietnam https://ncov.moh.gov.vn/, diakses pada 28 Maret 2020.
21
Sania Mashabi, "Pemerintah Siap Sebar 125.000 Alat Rapid Test ke Seluruh
Indonesia", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/23/18080611/pemerintah-siap-sebar-125000-alat-rapid-test-ke-
seluruh-indonesia, diakses pada 28 Maret 2020.
22
Ihsanudin, “Jokowi: Physical Distancing Paling Pas untuk Cegah Covid-19 di Indonesia”,
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/24/12054741/jokowi-physical-distancing-paling-pas-untuk-cegah-covid-19-
di-indonesia?page=1, KOMPAS, diakses pada 26 Maret 2020.

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
tidak mengharuskan berhentinya kegiatan ekonomi secara total. UU Karantina
memberikan rumusan yang disertai jenis-jenis karantina meliputi Karantina Rumah,
Karantina Rumah sakit, dan Karantina Wilayah.
Selain itu, UU Karantina memberi dasar atas bentuk keterhubungan peran antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta memberi jaminan terselenggaranya
kebutuhan bagi rakyat selama berada di tempat berlangsungnya karantina. Dengan
berjalannya UU Karantina, Pemerintah juga dituntut menyusun konsesi yang
komprehensif atas Pintu Masuk dan Pintu Keluar di setiap satuan-satuan Karantina.

6. Agar Presiden menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) pelaksana UU Karantina


Kesehatan.
PP adalah bentuk produk hukum yang dapat menjadi aturan pelaksana dari UU
Karantina Kesehatan. Penyusunan PP tersebut dapat memperhatikan masukan dan
himbauan yang merupakan hasil kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Coronavirus Disease 2019.
Peraturan Pemerintah tersebut setidak-tidaknya harus memuat aspek-aspek
moderasi sebagai berikut:
a. Pengaturan tata cara pelaksanaan Pasal 10 Ayat (4) UU Karantina.
b. Pedoman bertindak secara terukur dan terarah yang bersifat imperatif bagi seluruh
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga Pemerintahan Desa.
Pedoman tersebut juga harus memuat kewajiban untuk melaksanakan transparansi
dan partisipasi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan.
c. Matriks pembatasan kegiatan penduduk berdasarkan penalaran dan ruang lingkup
Layanan Publik yang relevan serta menuangkan pengaturan implementasinya.
Pemerintah harus merumuskan pemandangan yang utuh tentang keberlangsungan
Layanan Publik, berjalannya ekonomi dan satuan waktu yang dibutuhkan dalam
penangananan sampai pemulihan wabah secara nasional.
d. Penjaminan perlindungan, dukungan dan penyelenggaraan Tenaga Medis yang
memadai serta jika dipandang perlu, menyediakan program pelatihan relawan medis.
e. Penjaminan atas senantiasa tersedianya jaminan kesehatan bagi seluruh pasien Covid-
19 secara cepat dan tanggap.
f. Pengaturan tentang subsidi dan stimulus bagi sektor ekonomi yang terganggu
bersamaan dengan berlangsungnya masa penanganan Covid-19.
7. Agar Presiden melakukan pelindungan terhadap tenaga kesehatan yang bertugas
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Tenaga Kesehatan adalah tulang punggung dalam penanganan Covid-19. Di
tengah wabah penyakit infeksi emerging (PIE), mereka adalah kelompok yang paling
rentan terinfeksi karena tingginya intensitas kontak dengan orang sakit. Sayangnya,
kurangnya perhatian pemerintah membuat sejumlah tenaga gugur saat menjalankan
tugas. Padahal, pasal 57 huruf g UU Tenaga Kesehatan, telah menjamin bahwa:

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
“Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak: memperoleh pelindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama.”

UU tersebut menekankan bahwa pelindungan tersebut adalah tanggung jawab


pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta fasilitas layanan kesehatan tempat tenaga
kesehatan bekerja. Selain itu, sangat penting untuk memastikan tenaga kesehatan
mendapatkan dukungan moril dan materiil dalam menjalankan tugas mereka. Karena
dalam kasus wabah PIE, tenaga kesehatan dan keluarganya tidak hanya menghadapi
risiko tertular, tetapi juga stigmatisasi dari masyarakat akibat paparan penyakit selama
bertugas. Selain itu, ada potensi para tenaga kesehatan mengalami depresi setelah
bertugas. Oleh karena itu, selain memastikan prosedur keselamatan dan kesehatan yang
lengkap, perlu ada dukungan moral bagi nakes yang bertugas, seperti menyediakan
konselor psikologis, memberlakukan jadwal yang manusiawi, serta memenuhi kebutuhan
nutrisi mereka.
8. Agar Presiden menetapkan Alat Pelindung Diri sebagai Barang Penting berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Menjamin
Ketersediaannya bagi Tenaga Kesehatan.
Tantangan bagi Tenaga Kesehatan menjadi sangat berat dalam penanganan
Covid-19 karena memerlukan pasokan Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, alat
kebersihan dan sarana prasarana lain yang terkait. Oleh karena itu pemerintah perlu
memberikan perhatian khusus dan langkah strategis yang efektif dalam
menyelenggarakan penjaminan atas ketersediaannya.
Dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
menetapkan kewajiban bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk mengendalikan
dan melindungi ketersediaan barang kebutuhan dan barang penting. Menimbang
kelangkaan APD yang terjadi akibat penanganan Covid-19, Pemerintah perlu menetapkan
berbagai kebutuhan Tenaga Kesehatan tersebut sebagai kategori barang penting.
Perubahan tersebut dibutuhkan untuk menyelenggarakan peayanan kesehatan
dalam penanganan wabah Covid-19 yang stabil serta untuk setidak-tidaknya menegakkan
pemidanaan sebagaimana dimuat dalam Pasal 107 UU Perdagangan, sebagai berikut:
“Pasal 107 Pelaku Usaha yang menyimpan Barang kebutuhan pokok dan/atau
Barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi kelangkaan
Barang, gejolak harga, dan/atau hambatan lalu lintas Perdagangan Barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).”

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id
PENGURUS PUSAT
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Action Group of Indonesian Muslim Students)
9. Agar Presiden memperhatikan kebutuhan rakyat dari kalangan ekonomi yang
rentan sebagai antisipasi panic buying oleh masyarakat menjelang bulan Ramadan
dan diberlakukannya karantina wilayah.
Dengan adanya pilihan untuk melaksanakan kebijakan karantina wilayah, maka
potensi terjadinya gangguan terhadap stabilitas pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
meningkat. Salah satu yang paling rentan terdampak adalah rakyat dari kalangan ekonomi
menengah ke bawah. Oleh sebab itu pemerintah harus melakukan beberapa langkah
antisipasi, diantaranya:
a. Memastikan ketersediaan pangan nasional dengan mekanisme subsidi petani melalui
pejaminan harga bahan pangan, ketersediaan pupuk, dan sistem logistik distribusi yang
berkualitas.
b. Menjamin kebutuhan hidup rakyat, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke
bawah dengan melaksanakan kebijakan pemberian Bantuan Langsung Tunai atau
pemberian voucher 9 (sembilan) bahan pokok yang dapat didelagasikan kepada
Pemerintah Daerah melalui konversi anggaran Dana Transfer Daerah sebagaimana
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor 2247 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Dana Bagi
Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Insentif Daerah TA 2020 dalam rangka
Penanggulangan Covid-19.
c. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kepolisian Republik Indonesia,
serta aparat penegak hukum yang lain untuk dapat menyiapkan langkah dan strategi
antisipasi terhadap terjadinya panic buying yang berakibat terhadap tidak terkontrolnya
harga bahan pangan dan terjadinya kelangkaan

Demikian kami sampaikan ultimatum ini kepada Presiden sebagai Kepala Pemerintahan
Republik Indonesia.
Apabila dalam waktu 7 x 24 jam, 9 (sembilan) tuntutan dalam ultimatum ini tidak kami
temukan tindak lanjutnya dalam kebijakan pemerintah, maka PP KAMMI akan merumuskan
gerakan menggugat Presiden melalui peradilan (litigasi) dan aksi massa (non litigasi) untuk
menuntut sikap tegas pemerintah melalui kebijakan yang efektif dan efisien dalam
menyelesaikan wabah Covid-19.
Wallahu muwafiq ila aqwamittariq. Fastabiqul Khairat.
Jakarta, 30 Maret 2020
Ketua Umum PP KAMMI

Elevan Yusmanto, S.IP.


Ketua Umum

Jalan Cikoko Barat IV Nomor 26 Rt. 03 Rw. 05, Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan 12770
Telepon, E-mail: 085887694566 sekretariat.kammi@gmail.com / http://www.kammi.or.id

Anda mungkin juga menyukai