Anda di halaman 1dari 12

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA SISWA MELALUI


PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
DI SMP AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG
Oleh
Ade Adriansyah, Adelina Hasyim, Ujang Suparman
FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No 1 Bandar lampung
Email: adeadriansyah38@yahoo.com
Hp: 085369708992

Abstract The improvement of student’s vocabulary mastery into cooperative


learning type teams games tournament in SMP Al Kautsar Bandar Lampung
The purposes of this research were to analyze (1) arrangement of lesson plan
using TGT, (2) implementation of learning using TGT, (3) learning evaluation
system on learning using TGT, (4) students’ vocabulary achievement using TGT.
Kind of this research is classroom action research was carried out in VII E and
VII F of SMP Al Kautsar Bandar Lampung. This research comprised 3 cycles.
The first cycle used TGT, the second cycle TGT with picture media, and the third
cycle TGT with LCD media. The data were collected using observation and test.
Technique analysis is descriptive quantitative. These results of analysis indicated
that (1) Lesson Plan in learning English vocabulary using syntax of TGT. (2)
There is an increased activity of students’ learning: listening, asking, explaining,
answering, making summary presentation and match (3) Evaluation system with
30 questions. Validity of the instrument 0, 86 high category and the reliability of
the instrument, 0, 92 high category. Level of difficulty 0, 39 medium category and
distinguishing features cycle 0, 33 enough category. (4) There is an increased
students’ English vocabulary achievement 7,05 good

Key words: TGT, vocabulary, cooperative learning.

Abstrak Peningkatan kemampuan kosakata siswa melalui pembelajaran


kooperatif tipe teams games tournament di SMP Al Kautsar Bandar
Lampung tujuan penelitian ini adalah menganalisis (1) penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT, (2) pelaksanaan
pembelajaran menggunakan TGT, (3) sistem evaluasi pembelajaran pada
pembelajaran menggunakan TGT, (4) peningkatan penguasaan kosakata siswa
menggunakan TGT.Jenis penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan
Kelas di kelas VII E dan VII F SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Penelitian ini
terdiri 3 siklus, siklus I dengan pembelajaran TGT, siklus II pembelajaran TGT
dengan media gambar, siklus III pembelajaran TGT dengan media LCD. Alat
pengumpulan data adalah: observasi, dan tes. Teknik data diolah dengan
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran kosakata bahasa Inggris menggunakan sintaks
pembelajaran TGT (2) Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa:
mendengarkan, bertanya, menjelaskan, menyelesaikan soal, membuat rangkuman,
presentasi dan pertandingan (3) sistem evaluasi dengan 30 soal. Validitas
instrumen 0,86 kategori tinggi dan reliabilitas instrument 0, 92 kategori tinggi,
sementara tingkat kesukaran soal 0, 39 kategori sedang dan daya pembeda soal
0, 33 kategori cukup. (4) Terjadi peningkatan kemampuan kosakata bahasa
Inggris siswa dengan nilai 7,05 kategori baik
Kata kunci: TGT, kosakata, pembelajaran kooperatif.
2

PENDAHULUAN yang dilakukan para pendidik dalam


Mempelajari bahasa sangat- pengelolaan pembelajaran yang
lah penting termasuk mempelajari kurang sesuai sehingga kurang
bahasa Inggris untuk para siswa memiliki aktivitas dan kreatifitas
karena bahasa merupakan alat dalam proses pembelajaran yang
komunikasi bagi para siswa mengakibatkan rendahnya prestasi
berinteraksi dengan lingkungan belajar bahasa Inggris siswa.
belajar hal ini sejalan dengan Keraf Rendahnya prestasi belajar
dalam Smarapradhipa (2005:1), Bahasa Inggris yang dialami siswa
memberikan pengertian bahasa yaitu merupakan hasil pembelajaran
menyatakan bahasa sebagai alat Bahasa Inggris yang kurang optimal
komunikasi antara anggota dapat dilihat dari hasil belajar yang
masyarakat berupa simbol bunyi belum memenuhi Kriteria
yang dihasilkan oleh alat ucap Ketuntasan Minimal (KKM) hal ini
manusia. merupakan akibat dari proses
Pembelajaran Bahasa Inggris pembelajaran yang dilakukan guru
yang ideal adalah pembelajaran yang belum optimal. Joni (2000)
meletakkan peserta didik sebagai menyatakan bahwa Proses pembela-
pusat dari pemikiran dan jaran belum optimal karena 2 hal,
perencanaan pendidik atau yang yakni (1) proses pembelajaran
dikenal dengan istilah student bersifat informatif, belum diarahkan
centered. ke proses aktif pebelajar untuk
Pembelajaran yang berpusat membangun sendiri pengetahuannya,
pada peserta didik bercirikan pada dan (2) proses pembelajaran berpusat
antusiasme, suasana pembelajaran pada pembelajar belum diarahkan ke
yang hidup dimana siswa terlibat pembelajaran yang berpusat pada
langsung dalam aktivitas pebelajar.
pembelajaran. Siswa hanya menerima infor-
Berdasarkan hasil observasi masi dari guru tanpa adanya timbal
yang dilakukan pada bulan Januari di balik dan bersifat pasif, guru sebagai
SMP Al Kautsar Bandar Lampung pusat informasi (teacher center)
terdapat beberapa kecenderungan Xaviery (2004) menemukan bahwa
3

proses pembelajaran saat ini kurang salah satu alternatif adalah metode
memiliki daya tarik. Ada beberapa pembelajaran kooperatif.
hal yang menyebabkan pembelajaran Pembelajaran kooperatif tipe
kurang menarik. Team Games Tournament (TGT)
Pertama, pembelajaran yang merupakan salah satu pilihan metode
dirancang oleh pembelajar tidak dengan menggunakan permainan
dapat memacu keingintahuan untuk meningkatkan prestasi belajar
pebelajar untuk membedah masalah siswa. Metode ini adalah salah satu
seputar lingkungan sosialnya tipe atau model pembelajaran
sekaligus dapat membentuk opini kooperatif yang mudah diterapkan,
pribadi terhadap masalah terse melibatkan aktivitas seluruh siswa
but. Kedua, pebelajar memposisi kan tanpa harus ada perbedaan status,
diri sebagai pribadi menggurui melibatkan peran siswa sebagai tutor
pebelajar, belum memerankan diri sebaya dan mengandung unsur
sebagai fasilitator yang membelajar permainan dan reinforcement.
kan pebelajar. Aktivitas belajar dengan permainan
Berdasarkan kondisi di atas yang dirancang dalam pembelajaran
maka perlu dilakukan suatu inovasi kooperatif model TGT
atau upaya untuk mengubah situasi memungkinkan siswa dapat belajar
pembelajaran tersebut adalah dengan lebih rileks disamping
menggunakan berbagai metode, menumbuhkan tanggung jawab,
strategi dan teknik yang tepat dalam kerjasama,persaingan sehat dan
proses pembelajaran secara keterlibatan belajar.
bervariasi sehingga lebih menarik. Ada lima komponen utama
Untuk menetukan metode yang baik dalam komponen utama dalam TGT
dan benar perlu adanya teori, Bruner yaitu: 1). Penyajian kelas, 2). Kelom
mengemukakan pentingnya teori pok(team), 3). Game, 4). Turnamen,
preskriptif yang melandasi praktik, 5). Team recognize (penghargaan ke-
karena yang ada sebelumnya adalah lompok)TGT memiliki dimensi ke-
teori deskriptif Miarso (2004). gembiraan dalam yang diperoleh dari
adapun metode yang biasa dijadikan pelaksanaan pertandingan teman satu
kelompok akan saling membantu
4

dalam mempersiapkan diri meng- sama seperti STAD dalam setiap hal
hadapi pertandingan. Peneliti kecuali satu, sebagai ganti kuis dan
melakukan penelitian pada pelaksana sistem skor perbaikan individu, TGT
an pembelajaran. menggunakan turnamen permainan
Bahasa Inggris dalam akademik. Dalam turnamen itu siswa
menerapkan pembelajaran kooperatif bertanding mewakili timnya dengan
tipe TGT untuk dapat meningkatkan anggota tim lain yang setara dalam
aktivitas belajar siswa yang kinerja akademik mereka yang lalu.
diharapakan mampu meningkatkan (Robert 2009).
penguasaan kosakata siswa, karena Metode TGT ini dirancang
TGT sesuai dengan kurikulum untuk mengenalkan kosa kata Bahasa
penelitian mengambil pokok bahasan Inggris kepada siswa. pembelajaran
Instruction, Shopping List dan menggunakan TGT ini sangat ideal
Announcement dengan melihat jika diterapkan pada anak sekolah
kenyataan bahwa umumnya siswa menengah dikarenakan pembelajaran
mendapatkan kesulitan dalam yang dititik beratkan pada aktivitas
belajar. pembelajaran kelompok (grouping)
Teams games tournament adapun aktivitas yang diamati yaitu
(TGT) pada mulanya dikembangkan 1)mendengarkan dan memperhatikan
oleh Davied Devries dan Keith penjelasan guru. 2) bertanya kepada
Edward, ini merupakan metode guru. 3)menjawab pertanyaan guru.
pembelajaran pertama dari Johns 4)menjelaskan materi pada teman
Hopkins. Dalam model ini kelas dan kelompok. 5) menyelesaikan
terbagi dalam kelompok-kelompok soal diskusi. 6) membuat catatan
kecil yang beranggotakan 3 sampai /rangkuman. 7) aktif dalam persenta
dengan 5 siswa yang berbeda-beda si kelas. 8) aktif dalam pertandingan.
tingkat kemampuan, jenis kelamin, Menurut Robert E. Slavin
dan latar belakang etniknya, (1995), Pembelajaran kooperatif tipe
kemudian siswa akan bekerjasama TGT terdiri dari 5 komponen utama,
dalam kelompok-kelompok kecilnya. yaitu : presentasi di kelas, tim
Pembelajaran dalam Teams (kelompok), game (permainan),
games tournament (TGT) hampir turnamen (pertandingan), dan rekog
5

nisi tim (perhargaan kelompok). METODE PENELITIAN


Prosedur pelaksanaan TGT dimulai Penelitian ini mengarah pada
dari aktivitas guru dalam model Penelitian Tindakan Kelas
menyampaikan pelajaran, kemudian (PTK) disusun menggunakan pro
siswa bekerja dalam tim mereka sedur sebagai berikut:
untuk memastikan bahwa semua 1. Dialog Awal
anggota tim telah menguasai Dialog awal dilakukan dengan
pelajaran. Selanjutnya diadakan mengadakan pertemuan peneliti
turnamen, di mana siswa memainkan dengan guru bidang studi Bahasa
game akademik dengan anggota tim Inggris.
lain untuk menyumbangkan poin 2. Perencanaan Tindakan
bagi skor timnya. Setelah ditemukan permasalahan,
Tujuan Penelitian ini adalah maka peneliti bersama guru
untuk menganalisis: merencanakan tindakan
1. Desain perencanaan pembela 3. Pelaksanaan Tindakan
jaran Bahasa Inggris dengan Pada tahap pelaksanaan tindakan,
menggunakan pembelajaran peneliti bersama guru melakukan
kooperatif tipe TGT pembelajaran sesuai dengan
2. Proses pelaksanaan pembelaj langkah-langkah pembelajaran
aran Bahasa Inggris dengan kooperatif tipe TGT (Teams-
menggunakan pembelajaran Games-Tournament) yang akan
kooperatif tipe TGT pada siswa dilakukan adalah sebagai berikut:
kelas VII SMP Al Kautsar A. Penjelasan materi
Bandar Lampung B. Belajar Kelompok (Tim)
3. Sistem evaluasi pada pembela C.Permainan/Pertandingan
jaran Bahasa Inggris dengan D. Observasi dan Monitoring
menggunakan pembelajaran E. Refleksi
kooperatif tipe TGT Jika setelah refleksi terdapat
4. Peningkatan penguasaan kosa masalah, dilakukan tindakan lanjutan
kata Bahasa Inggris siswa kelas yang meliputi perencanaan, tindakan
VII SMP Al Kautsar Bandar dan observasi, sehingga masalah
Lampung.
6

tersebut dapat teratasi dan X = Persentase aktivitas


tercapainya hasil yang optimal peserta didik
∑Naktif = Jumlah peserta
Teknik Analisis Data didik yang aktif
a. Analisis rencana pelaksanaan ∑N = Jumlah seluruh
pembelajaran, pada rencana peserta didik tiap
Pelaksanaan Pembelajaran diukur kelas
dengan Lembar Penilaian RPP. c. Analisis Sistem Evaluasi
Setiap komponen dinilai dengan
pembelajaran pada Sistem
skala 1-5
Rumus menentukan nilai akhir evaluasi pembelajaran dihitung

adalah sebagai berikut: dengan menggunakan software


R=a+b+c+d+e+ f+g+ h
anatest untuk menghitung tingkat
8
Keterangan: validitas, reliabilitas, daya beda

R = Nilai Akhir dan tingkat kesukaran butir soal.


Interpretasi kualitas RPP sebagai
d. Analisis prestasi belajar peserta
berikut:
didik pada analisis prestasi belajar
a. nilai 4,1 - 5 = Sangat baik;
peserta didik dapat dihitung
b. nilai 3,1 - 4 = Baik;
dengan rumus :
c. nilai 2,1 - 3 = Sedang;
%P 
N 65
x 100%
d. nilai 1,1 - 2 = Kurang; dan
N
e. nilai 1 = Sangat kurang
Keterangan :
b. Analisis Aktivitas Peserta Didik %P = Persentase Peserta didik
yang mendapatkan nilai ≥
Untuk mengetahui nilai aktivitas
65.
peserta didik setelah diterapkan
∑N70 = Jumlah Peserta didik
pembelajaran, maka jumlah
yang
persentase aktivitas peserta didik
mendapatkan nilai ≥ 65.
tiap kelas dapat dihitung dengan
∑N = Jumlah seluruh peserta
rumus :
X
N aktif
x100% didik tiap kelas.
Keterangan : N
7

HASIL PENELITIAN DAN perumusan tujuan dan pembuatan


PEMBAHASAN tabel spesifikasi.
2. Penulisan butir soal, penulisan
Hasil Penelitian butir soal dilakukan dan siklus
Siklus pertama dengan nilai penelitian berakhir
yang diperoleh 1, 54 kategori sedang 3. Peyuntingan yaitu melengkapi
dan pada siklus kedua nilai 2, 52 instrument dengan kunci jawaban
dengan kategori sedang dan siklus 4. Uji-coba untuk memperoleh tes
ketiga mencapai 4, 06 dengan kateg yang baik maka instrument tes di
ori tinggi. uji-cobakan pada siswa kelas vii
Evaluasi penelitian ini siswa SMP Al Kautsar yang
memiliki tujuan untuk mengukur berjumlah 30 peserta siswa
efektifitas metode TGT terhadap 5. Mengadakan refisi terhadap item
aktifitas belajar dan prestasi belajar, tes yang kurang baik
menunjang penyusunan rencana Berikut ini adalah hasil analisis
pelaksanaan pembelajaran dan instrumen dengan menggunakan
memperbaiki atau melakukan program anates yaitu validitas
penyempurnaan kembali. Evaluasi intrumen siklus I (0,60), siklus II
formatif dalam penelitian ini (0,80), siklus III (0,86) dan
dilaksanakan per siklus atau setelah reliabilitas intrumen siklus III (0.75),
dua kali pertemuan dengan jenis tes siklus II (0, 89), siklus III (0, 92)
berupa pilihan ganda yang berjumlah sehingga sistim evaluasi yang
20 soal. Untuk menemukan digunakan sudah sesuai dengan
instrumen evaluasi yang baik maka indikator keberhasilan penelitian.
dilakukan analisis butir soal Pembelajaran menggunakan
menggunakan program anates metode TGT merupakan
sehingga indikator dalam penelitian pembelajaran yang menekankan pada
dapat tercapai. Berikut ini adalah aktivitas belajar. Dengan aktivitas
hal-hal yang telah dilakukan dalam pembelajaran yang tinggi tentu
mendesain instrumen yaitu: berdampak pada prestasi yang tinggi
1. Perencanaan. dalam tahap pula. Seperti yang dikatakan Richard
perencanaan ini meliputi
8

dan Rodger 2001 dalam (Setiyadi rancangan pelaksanaan pembelajaran


2003:116): hingga ke evaluasi pembelajaran
No method of teaching foreign agar dapat meningkatkan aktivitas
speech is likely to be economical Agar dapat merumuskan
or successful which does not tujuan pembelajaran yang akurat
include in the first period a very diperlukan adanya sebuah proses
considerable proportion of that analisis kebutuhan atau need
type of classroom work which analysis. Berdasarkan analisis
consists of the carrying out of kebutuhan yang telah dilaksanakan
pupil of orders by teacher. terdapat kesenjangan pada rencana
Berdasarkan pendapat di atas pelaksanaan pembelajaran, rendah
dapat disimpulkan bahwa metode nya aktivitas belajar, sistem evaluasi
TGT merupakan yang dapat yang kurang komprehensif dan
meningkatkan penguasaan kosakata rendahnya prestasi belajar siswa.
siswa. dapat dilihat melalui Setelah mengetahui permasa
meningkatnya penguasaan kosakata lahan tersebut di atas, langkah yang
kelas VII E siklus I nilai rata-rata telah dilakukan dalam menerapkan
5,67 dan siklus II 6,37 dan siklus III dalm penelitian ini yaitu
7,06. Pada kelas VII F siklus I nilai merumuskan tujuan pembelajaran
rata-rata 6,12 siklus II 6,79 dan yang sudah ada dalam silabus atau
siklus III 7,05. Berarti telah terjadi dari hasil analisis kinerja dalam
peningkatan kemampuan siswa penelitian ini dengan struktur materi,
dalam penguasaan kosakata Bahasa menggunakan struktur prosedural,
Inggris dengan pembelajaran dengan materi pada SK 1 yaitu
menggunakan metode TGT. merespon instruksi dan informasi
sangat sederhana dalam konteks
Pembahasan sekolah yang terdiri dari 11 KD yaitu
Pembelajaran menggunakan KD mendengarkan dan KD berbicara
metode TGT berprinsip kooperatif maka dapat disimpulkan materi yang
adalah salah satu model tepat dalam SK dan KD tersebut
pembelajaran yang dirancang secara adalah imperatives.
sistematik dan sistemik dimulai dari
9

Setelah ditentukan materi instrumen evaluasi yang baik maka


tersebut maka di lakukan identifikasi dilakukan analisis butir soal
kemampuan awal siswa dan menggunakan program anates
karakteristik siswa didasarkan pada sehingga indikator dalam penelitian
nilai yang terdokumentasi di sekolah dapat tercapai. Berikut ini adalah
tahun 2011/2012. hal-hal yang telah dilakukan dalam
Kemudian merumuskan tuju- mendesain instrumen yaitu:
an instruksional khusus standar kom 1. Perencanaan. Dalam tahap
petensi dan kompetensi dasar dengan perencanaan ini meliputi
mempertimbangkan kondisi yang ada perumusan tujuan dan pembuatan
dilapangan. Evaluasi formatif telah tabel spesifikasi.
dilaksanakan dengan merakit 30 soal 2. Penulisan butir soal. Penulisan
pilihan ganda yang telah diuji dan butir soal dilakukan dan diuji
dianalisis validitas dan reabilitas soal siklus penelitian berakhir.
tersebut. Pada siklus pertama dengan 3. Penyuntingan. Yaitu melengkapi
nilai yang diperoleh 1, 54 kategori instrument dengan kunci jawaban.
sedang. Pada siklus kedua nilai 2, 52 4. Uji-coba. Untuk memperoleh tes
dengan kategori sedang dan siklus yang baik maka instrumen tes di
ketiga mencapai nilai tinggi yaitu uji-cobakan pada siswa kelas VII
4,06. Evaluasi penelitian ini SMP Al Kautsar Bandar Lampung
memiliki bertujuan untuk mengukur dengan jumlah peserta 32 siswa.
efektifitas metode TGT terhadap 5. Mengadakan revisi terhadap item
aktivitas dan prestasi belajar, tes yang kurang baik.
menunjang penyusunan rencana Berikut ini adalah hasil
pelaksanaan pembelajaran dan analisis instrumen dengan
memperbaiki atau melakukan menggunakan program anates yaitu
penyempurnaan kembali. Evaluasi validitas intrumen siklus I (0,60),
formatif dalam penelitian ini siklus II (0,80), siklus III (0,86) dan
dilaksanakan per siklus atau setelah reliabilitas intrumen siklus III (0.75),
dua kali pertemuan dengan jenis tes siklus II (0, 89), siklus III (0, 92)
berupa pilihan ganda yang berjumlah sehingga sistim evaluasi yang
30 soal. Untuk menemukan
10

digunakan sudah sesuai dengan siklus III 7,06. Pada kelas VII F
indikator keberhasilan penelitian. siklus I nilai rata-rata 6,12 siklus II
Metode TGT ini dirancang 6,79 dan siklus III 7,05. Berarti telah
untuk mengenalkan kosa kata Bahasa terjadi peningkatan kemampuan
Inggris kepada siswa. pembelajaran siswa dalam penguasaan kosakata
menggunakan TGT ini sangat ideal bahasa Inggris dengan pembelajaran
jika diterapkan pada anak sekolah menggunakan pembelajaran koopera
menengah dikarenakan pembelajar tif tipe TGT.
an yang dititikberatkan pada aktivitas
pembelajaran kelompok (grouping) SIMPULAN DAN SARAN
adapun aktivitas yang diamati yaitu Simpulan
1) Mendengarkan dan memperhati Berdasarkan hasil penelitian
kan penjelasan guru. dapat disimpulkan:
2) Bertanya kepada guru. 1. Adapun langkah-langkah pembela
3) Menjawab pertanyaaan guru. jaran kosa kata Bahasa Inggris
4) Menjelaskan materi pada teman dengan menggunakan pendekatan
dan kelompok. kooperatif tipe TGT sebagai berikut:
5) Menyelesaikan soal diskusi. a) Guru menjelaskan materi
6) Membuat catatan/rangkuman. pelajaran dengan metode tanya
7) Aktif Dalam persentasi kelas. jawab
8) Aktif dalam pertandingan b) Guru memberikan latihan soal
Pembelajaran menggunakan secukupnya.
metode TGT merupakan pembelajar c) siswa diminta dalam kelompok
an yang menekankan pada aktivitas untuk memberikan jawaban
belajar. Dengan aktivitas pembelajar yang tepat
an yang tinggi tentu berdampak pada d) Guru memberikan kesempatan
prestasi yang tinggi pula. Hal ini kepada siswa untuk
dapat dilihat melalui meningkatnya mempresentasikan hasil kerja
penguasaan kosakata Bahasa Inggris kelompoknya.
siswa. e) Siswa diberikan waktu untuk
Pada kelas VII E siklus I nilai bertanding mengeluarkan ke
rata-rata 5,67 dan siklus II 6,37 dan mampuan masing-masing.
11

f) Penghargaan tim dan individu. kelas VII F nilai rata-rata siklus I


Berdasarkan data dan adalah 53%, kemudian siklus II
langkah-langkah pembelajaran kosa adalah 69 % dan siklus III adalah
kata Bahasa Inggris menggunakan 84%.
metode TGT, posisi tempat duduk
saling berhadapan dan variasi Saran
menggunakan ceramah, diskusi, dan 1. Sekolah
demonstrasi menjadikan metode ini Kepada kepala SMP Al Kautsar
lebih efektif dan kualitas Rencana Bandar Lampung, agar dapat
Pelaksanaan Pembelajaran kosakata memotivasi guru di sekolahnya
Bahasa Inggris menggunakan metode menggunakan metode pembelajaran
TGT meningkat. TGT dengan variasi posisi tempat
2) Proses pelaksanaan pembelajaran duduk saling berhadapan dan variasi
Bahasa Inggris dengan menggunakan ceramah, diskusi, dan
pendekatan kooperatif tipe TGT demonstrasi menjadikan metode ini
dapat meningkatkan aktivitas lebih efektif untuk meningkatkan
belajar siswa, yaitu skor aktivitas dan prestasi belajar siswa.
aktivitas belajar kelas VII E
adalah 88%, kelas VII F adalah 2. Guru
84%. Guru sebaiknya memvariasikan
3) Sistem evaluasi pembelajaran metode pembelajaran sehinggga
Bahasa Inggris dengan suasana kelas tidak membosankan
pendekatan kooperatif tipe TGT dan proses pembelajaran di kelas
dengan tes bentuk Pilihan Ganda. lebih mudah diterima siswa dan
4) Pembelajaran Bahasa Inggris suasana belajar lebih menyenangkan,
dengan pendekatan kooperatif metode TGT merupakan metode
tipe TGT dapat meningkatkan alternatif yang yang dapat digunakan
prestasi belajar siswa, yaitu nilai dalam pembelajaran bahasa Inggris.
rata-rata kelas VII E siklus 1 Kemudian kepada guru lain yang
meningkat menjadi 56%, ingin menggunakan pembelajaran
kemudian siklus II adalah 72% Bahasa Inggris dengan pendekatan
dan siklus III adalah 88%. Pada kooperatif tipe TGT untuk
12

karakteristik siswa dan materi yang learning: Theory, research, and


practice (2nd ed.). Boston:
sama agar memperhatikan hal-hal
Allyn & Bacon.
sebagai berikut: Sanjaya, Wina.2010.Strategi
Pembelajaran Berorientasi
1) Untuk mempermudah kolaborator
Standar Proses Pendidikan.
mengamati proses pembelajaran Prenada Media, Jakarta
Setiyadi, Bambang. 2003. Teaching
siswa diberikan nomor dada
English as Foreign
sesuai dengan nomor absen. Language. Lampung
University, Bandar
2) Guru ketika mengatur perjalanan
Lampung. Indonesia.
pembelajaran agar memperhatikan Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan
Tulisanhttp://www.rayakultur
waktu dan merancang pembelaja-
a.com. Diakses tanggal 2
ran sesuai dengan waktu yang Januari 2013
Xaviery, 2004. Strategi
tersedia atau indikator yang ingin
Pembelajaran Sosiologi
dicapai dalam satu pertemuan Tingkat
SMA. http://artikel.us/xavi
agar mempertimbang- kan waktu.
ery6-04.html. diakses
3) Penerapan pembelajaran Bahasa tanggal 27 Agustus 2012
Yusufhadi, Miarso, 2004 Menyemai
Inggris dengan pendekatan
Benih Teknologi Pendidikan,
kooperatif tipe TGT harus Kencana, Jakarta.
melibatkan peran serta siswa
dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Joni, T.R. 2000. Rasional


Pembelajaran Terpadu.
Makalah disajikan dalam
Seminar Regional:
Implementasi
Pembelajaran Terpadu
dalam
Menyongsong Era
Indonesia Baru: PPS
Universitas Negeri
Malang, Malang
Slavin R E. 2009 Cooperatif
Learning Teori Riset dan
Praktik Nusa
media,Bandung.
Slavin, R. E. (1995). Cooperative

Anda mungkin juga menyukai