Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Bahan Galian Sie.

Petrologi 2018

Pendahuluan
Dari berabad abad yang lalu konsep pemikiran tentang pergerakan benua
telah ada, beberapa pengamat mencurigai bahwa benua Afrika dan Amerika
pernah bersatu. Kemudian Antonio Snider-Pelligrini pada tahun 1855 membuat
sketsa bahwa benua Afrika dan Amerika pernah bersatu. Alfred Wegener, seorang
ahli meteorologi Jerman, adalah orang pertama yang menyelidiki gagasan drift
kontinental dan meyakinkan orang lain untuk menerimanya dengan sangat baik.
Dalam bukunya The Origin of the Continents and Oceans (1915), Wegener
mendasarkan teorinya tidak hanya pada bentuk benua, tapi juga pada bukti
geologis, seperti kemiripan fosil yang ditemukan di Brasil dan Afrika. Dia
menggambar serangkaian peta yang menunjukkan tiga tahap dalam proses
drifting, dimulai dari “Super Kontinen” yang disebut Pangea (semua daratan).
Argumen awal mengenai perpisahan antara Pangea superkontinen dan teori drift
kontinental didukung oleh beberapa bukti penting dan mengesankan, yang
sebagian besar dihasilkan dari studi geologi regional seperti, Paleontologi
Evidance, yaitu ditemukannya kemiripan antara fosil tanaman Glossopteris dan
fosil reptil Lystrosaurus yang ditemukan di Afrika dan Amerika. Struktur dan tipe
batuan antara Afrika dan Amerika juga memiliki kesamaan, bisa diumpamakan
seperti kertas yg terpotong, awalnya bersatu. Dan bukti bukti lainnya.

Nama : Fajar Hari Cahyana


NIM : 111.170.114
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2018

Kemudian karena semakin berkembangnya instrumen baru memungkinkan


para ilmuwan untuk memetakan topografi dasar laut dan untuk mempelajari
karakteristik geologis dan paleomagnetiknya, kemudian pada awal 1960-an
berkembanglah Teori Tektonik Lempeng. Meskipun teori drift benua didukung
oleh beberapa bukti yang meyakinkan, data yang mendasarinya hanya berasal dari
benua, karena sebelum tahun 1950an, tidak ada cara yang efektif untuk
mempelajari dasar lautan. Sebelum tahun 1950, oleh karena itu, ahli geologi
menghadapi hampir tidak adanya data tentang geologi tiga perempat permukaan
bumi. Kemudian, pada tahun 1950an dan 1960an, teknologi baru menghasilkan
ledakan data baru dan gagasan baru tentang geologi dasar laut dan tentang
paleomagnetisme.

Isi
Tektonik adalah ilmu yang mempelajari pergerakan dan deformasi lapisan
luar bumi dalam skala besar. Tektonik lempeng mempelajari hubungan antara
deformasi dengan keberadaan dan pergerakan lempeng atau plates diatas selubung
atas yang plastis. Kunci utama tektonik lempeng adalah adanya lempeng litosfir
yang padat dan kaku “terapung” diatas selubung bagian atas yang bersifat plastis.
Litosfir terdiri dari lempeng lempeng yang besar dan kecil yang terapung diatas
astenosfer, sebagai lempeng benua dan lempeng samudra. Ada lempeng Eurasia,
Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Pasifik, dan Indo-Australia. Tiap
lempeng mengalami pergerakan, interaksi antar lempeng terjadi pada batas batas
lempeng. Batas lempeng dibagi jadi 3, yaitu Divergen, Konvergen, dan
Transform.
1. Divergen
Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh dan mengakibatkan material
dari selubung naik membentuk lantai samudra baru dan membentuk jalur
magmatik atau gunung api. Pada proses ini terjadi pemekaran lantai
samudra, dimana lempeng menjauhi sumbu punggungan samudra,
terbentuk celah yang kemudian terisi oleh lelehan yang terinjeksi dari
astenosfer dibawahnya.

Nama : Fajar Hari Cahyana


NIM : 111.170.114
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2018

Gambar 1. Pemekaran Lantai Samudra


2. Konvergen
Lempeng-lempeng saling mendekati dan menyebabkan tumbukan dimana
salah satu dari lempeng akan menunjam (menyusup) ke bawah yang lain
masuk ke selubung. Lempeng yang massa jenisnya lebih besar akan
menunjam. Tumbukan dapat terjadi antara lempeng samudra dengan
lempeng samudra, lempeng samudra dan lempeng benua atau lempeng
benua dengan lempeng. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas
subduksi atau obduksi. Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa
tumbukan lempeng dimana salah satu lempeng menyusup kedalam perut
bumi dan lempeng lainnya terangkat. Contohnya adalah batas lempeng
tumbukan antara Eurasia dengan Indo-Australia. Obduksi adalah batas
lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan lempeng
benua. Contohnya adalah tumbukan lempeng India dengan Eurasia yang
membentuk Himalaya.

Nama : Fajar Hari Cahyana


NIM : 111.170.114
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2018

Gambar 2. Tipe Konvergen


3. Transform
Transform adalah zona geser dimana lempeng meluncur melewati satu
sama lain tanpa menyimpang atau berkumpul, dan tanpa menciptakan atau
menghancurkan lithosfer. Hal ini dicirikan oleh adanya sesar mendatar
yang besar seperti misalnya Sesar Besar San Andreas di Amerika.

Kesimpulan
Teori pergerakan lempeng diawali dengan teori continental drift yang
dikemukakan oleh Alfred Wegener, dimana awalnya benua berupa super
kontingen yang disebut Pangea, yang kemudia bergerak selama tiga tahap. Setelah
ditemukannya data tentang keadaan bawah laut barulah muncul teori tektonik
lempeng. Karena selama belum ditemukan cara untuk melihat kondisi bawah laut,
penelitian hanya menggunakan data dari benua. Batas lempeng ada tiga, yaitu
konvergen, divergen, dan transform.

Nama : Fajar Hari Cahyana


NIM : 111.170.114

Anda mungkin juga menyukai