Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
lmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara membaca Al-
Qur’an dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan
perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan
dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedang membaca Al-
Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid) hukumnya fardhu ‘Ain. Banyak dalil
wajib mewajibkan mempraktekan tajwid dalam setiap pembacaan Al-Qu’an.

Salah satunya adalah “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan / tartil
(bertajwid)”  [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat ini sudah jelas bahwa Allah
SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan
kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah penucapan setiap huruf-hurufnya
(bertajwid).
Hukum membaca Al-Qur'an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardu 'ain.
Jadi, mungkin saja terjadi seorang Qori' bacaannya bagus dan benar, namun sama sekali
ia tidak mengetahui istilah-istilah ilmu tajwid seperti idzhar, mad lin dan sebagainya.
Tajwidadalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara langsung
dengan Al-Qur'an.  Bahkan dalam dunia Ilmu Hadits, seorang alim tidak akan
mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah menguasai ilmu Al-Qur'an.
Tujuan mempelajari tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan
dalam membaca Al-Qur'an. 

2. Rumusan masalah
1. Apa itu pengertian memahami ?
2. Apa itu pengertian tajwid ?
3. Apa itu perkara dalam membaca Al-Qur’an dengan tajwid ?
4. Apa itu pengertian mad silah dan mad badal ?
5. Apa itu Surah Al-Qari’ah dan Al-zalzalah serta contoh mad silah dalam
surah Al-qari’ah ?

1
3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian memahami.
2. Untuk mengetahui pengertian tajwid.
3. Untuk mengetahui perkara dalam membaca Al-Qur’an dengan tajwid.
4. Untuk mengetahui pengertian mad silah dan mad badal.
5. Untuk mengetahui Surah Al-Qari’ah dan Al-zalzalah serta contoh mad
silah dalam surah Al-qari’ah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Memahami
a. Pengertian Menurut Bahasa
1) Menurut KBBI, memahami adalah suatu proses perbuatan, cara untuk
mengerti benar atau mengetahui benar.1
2) Menurut Bahasa Inggris, understanding is an process the way to well
understanding or well knowing.
3) Menurut Bahasa Arab
َ ْ ‫ة لفھم ال‬
َ ‫حقّ أو معْرِفَة ال‬
ّ ‫حق‬ ُ َ‫ طَرِيق‬،‫ملِيَة فعل‬
َ َ‫الفھم ھُو ع‬
b. Pengertian Memahami Menurut Para Tokoh
1) Menurut Poesprodjo, pemahaman adalah pemindahan letak dari dalam,
berdiri disituasi atau dunia orang lain. 2
2) Menurut Sudirman, memahami adalah suatu kemampuan seseorang
dalam mengartikan, menafsirkan, memerjemahkan atau menyatakan
sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah
diterimanya.
3) Menurut Suke Silversius, pemahaman yaitu menerjemahkan,
menginterpretasi dan mengekstrapolasi.
B. Pengertian Tajwid
1. Menurut Bahasa
Secara bahasa, kata tajwid merupakan bentuk mashdar dari kata
jawwada-yujawwidu-tajwiidan yang berarti memperbaiki/ memperindah.3
Sedangkan menurut istilah, tajwid adalah:
a. Menurut Bahasa Indonesia
Pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran
dengan sebaik-baiknya.
b. Menurut Bahasa Inggris

1
Kemdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Ebta Setiawan, 2012).
2
https://www.akuntt.com/2015/06/pengertian-memahami-arti-definisi.html.
3
Ad Dani, at Tahdid fil Itqan wa at Tajwid, (Oman: Dar ‘Ammar, 2000), hlm. 68

3
Knowledge of the rules and ways to read the Al-Qur’an as well as
possible.
c. Menurut Bahasa Arab
‫ق ْالقِ َرا َء ِة القُرْ اَنُ ال َك ِر ْي ُم قَ ْد ُر ا ِإل ْم َكا ِن‬ ِ ‫ْرفَةُ ْالقَ َو‬
َ ‫اع ِد َوطَ ِر‬ ِ ‫َمع‬
2. Menurut Para Tokoh
Menurut As-Suyuthi, tajwid adalah hiasan bacaan, yaitu memberikan
kepada setiap huruf hak-haknya dan urutan-urutannya serta mengembalikan
setiap huruf kepada makhraj dan asalnya, melunakkan pengucapan dengan
keadaan yang sempurna, tanpa berlebih-lebihan dan memaksakan diri.4
Oleh karena itu, ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang
pemenuhan haq dan mustahaq huruf meliputi tempat keluar huruf (makhraj)
dan sifat-sifatnya. Sebenarnya, tata cara pembacaan Al-Qur`an sesuai
dengan haq dan mustahaq huruf terdapat dalam Al-Qur`an Surah Al-Isra ayat
106:
)106: ‫ث َونَ َّز ْلنَاهُ تَ ْن ِزياًل (ا ِإل ْس َرى‬ ِ َّ‫َوقُرْ اَنًا فَ َر ْقنَاهُ لِتَ ْق َراهُ َعلَى الن‬
ٍ ‫اس َعلَى ُم ْك‬
“Dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian.”
Ayat tersebut menunjukkan adanya tata cara atau sifat tertentu dalam
membaca Al-Qur`an yang telah diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW
dan kemudian dirangkum oleh para ulama, hingga mereka mengistilahkannya
dengan ilmu tajwid.5
Urgensi pembacaan Al-Qur`an dengan tajwid dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu, pertama, adanya riwayat yang memerintahkan untuk membaca Al-
Qur`an dengan tajwid, sebagaimana yang dikutip oleh As-Suyuthi dalam kitab
Ad-Dani bahwa Ibn Mas’ud berkata: Bacalah Al-Qur`an dengan tajwid. Kedua,
menjaga lidah dari lahn (kesalahan) ketika membaca Al-Qur`an.6 Sebab, ulama
menganggap bacaan tanpa tajwid sebagai lahn (kesalahan). Lahn ada dua

4
Jalaluddin as-Suyuthi, al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an, terj. Tim Editor Indiva, (Surakarta: Indiva
Pustaka, 2008), hlm. 402
5
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap asy-Syafi’I (Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’I, 2013),
hlm. 34
6
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap asy-Syafi’I (Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’I, 2013),
hlm. 40

4
macam yaitu jali  dan khafi. Lahn yang jali adalah kesalahan yang tampak jelas
dan diketahui oleh ahli qiraah dan orang lain. Sedangkan lahn khafi  adalah
kesalahan yang samar yang hanya diketahui oleh ahli qiraah dan orang yang
mahir bacaan Al-Qur`annya.
Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan
membaca. Belajar ilmu tajwid hukum nya fardhu kifayah, sedangkan membaca
Al-Quran dengan baik sesuai dengan ilmu tajwid itu hukumnya fardhu ‘ain.7
C. Tiga perkara yang harus ditekuni membaca Al-Quran dengan tajwid
1. Harus mengaji atau berguru tentang bacaan yang sungguh-sungguh kepada
guru yang mahir agar bisa mempraktikkan ilmu tajwid
2. Terus-menerus melatih lisannya hingga terbiasa baik, lancer dan teliti
membacanya. Karena jika bacaannya belum lancar tidak akan bisa
menerapkan tajwidnya
3. Paham dengan perihalnya ilmu tajwid seperti makhraj-makhraj, sifat-sifat
huruf, macam-macamnya bacaan, hal ihwal waqaf dan seterusnya, untuk
pegangan dalam membaca Al-Quran8
D. Pengertian Mad Shilah dan mad Badal
Mad menurut istilahnya para Qurro’ , ialah memanjangkan suaranya huruf
mad. Huruf yang dibaca mad itu ada 3, yaitu alif, wawu dan ya’ dengan syarat
harus mati dan harus jatuh setelah harokat yang sesuai (wawu sesudah dhommah,
ya’ sesudah kasroh). Kalau alif pasti menjadi mad karena adanya pasti sesudah
fatihah. Misalnya seperti ‫نُوْ ِح ْيهَا‬9
a. Mad Shilah
Hukum bacaan mad ini fokus kepada dua hal yaitu ha’ dhomir/kata ganti
( ‫ ) ــهُ \ ــ ِه \ هُ \ ِه‬dan hamzah. Menurut bahasa, Mad artinya panjang, silah berarti
hubungan. Secara istilah mad silah adalah bacaan yang terjadi karena adanya ha’
dhamir yang tidak didahului sukun, tidak didahului bacaan panjang, tidak diikuti
sukun, dan tidak diikuti hamzah. Mad silah dibedakan menjadi dua

7
K.H. Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid. TRIMURTI PRESS GONTOR. Ponorogo 1955. Hal.
6
8
Maftuh Basthul Birri, Standar Tajwid, MMQ P.P Lirboyo : Kediri, 2000, hlm.28
9
Maftuh Basthul Birri, Standar Tajwid, MMQ P.P Lirboyo : Kediri, 2000, hlm.107

5
1. Mad silah qasirah (pendek), yaitu mad silah yang tidak diikuti hamzah.
Dibaca panjang dua harakat /satu alif.
2. Mad silah thawilah (panjang), yaitu mad silah yang diikuti hamzah, dibaca
panjang lima harakat/ dua setengah alif.

b. Mad Badal
Apabila ada hamzah bertempat pada sebelum huruf yang dalam satu kalimah
ini namanya mad badal seperti ‫ َءا َد َم‬, ‫ أُوْ تُوْ ْا‬, ‫ إِيْمنًا‬, ‫وا‬
ْ ُ‫َءا َمن‬

Dalam kitab hidayatul mustafidh :


‫ َبدَ ْل َك ٰأ َم ُن ْوا َوإِ ْي َم ًنا ُخ َذا‬# ‫َو َق ِّد ِم ْال َم َّد َعلَى ْال َهمْ ِز َو َذا‬

“Dan apabila Hamzah terletak lebih dahulu dari (huruf) Mad, maka dinamakan Mad
Badal, seperti dalam lafadz Aamanuu dan Iimaanaa.”

Dinamakan mad badal adalah (pengganti), sebab mad ini asalnya hamzah. Lalu
peraturannya kalau ada hamzah dua berkumpul, yang nomor dua mati maka yang
nomor dua ini harus diganti dengan huruf mad yang sejenis dengan huruf
sebelumnya. Dan terbaca Mad Thabi’i kadar satu alif atau dua harokat.10
Mad Badal yaitu memperpanjang [perpanjangan] suara di huruf hijaiyah
Hamzah, sebagai pengganti [badal] untuk huruf hijaiyah Hamzah yang sengaja
dihilangkan, yaitu :

 Memperpanjang bacaan pada huruf hijaiyah Hamzah berharokat Fatha


ketika ketemu dengan huruf hijaiyah Hamzah Sukun ( ‫ ) َءا‬yang asalnya
adalah  ‫; َءأ‬
 Memperpanjang bacaan pada huruf Hamzah yang berharokat Kasrah ketika
ketemu dengan huruf hijaiyah Ya Sukun ( ‫) إِي‬  yang asal  mulanya adalah
huruf  ‫; إِئ‬
 Memperpanjang bacaan pada huruf Hamzah yang berharokat Dhammah
ketika ketemu dengan huruf hijaiyah Waw Sukun ( ‫) أُو‬  yang asal mulanya
adalah huruf hijaiyah ‫أُؤ‬

Contoh
10
Maftuh Basthul Birri, Standar Tajwid, MMQ P.P Lirboyo : Kediri, 2000, hlm.116

6
E. Surah Al-Qari’ah dan Al-zalzalah serta contoh mad silah dalam surah Al-
qari’ah
1. Surah Al-Qari’ah
QS. Al-Qari’ah ayat 1-11

‫م‬
َ ْ‫و‬$َ ‫) ي‬٣( ‫ة‬ ُ $َ ‫ماالْقَارِع‬ َ ‫ك‬ َ $‫ٓا اَد ْ ٰرٮ‬$‫م‬ َ َ‫) و‬٢( ‫ة‬ ُ $َ ‫ماالْقَارِع‬ َ )١( ‫ة‬ ُ َ ‫اَلْقَارِع‬
ْ ِ ْ ‫ن ال‬ َ ْ ‫اش ال‬ ْ
‫ن‬ِ ْ‫العِه‬$$َ ‫ل ك‬
ُ ‫ا‬$$َ ‫جب‬ ُ ْ‫و‬$$ُ ‫) وَتَك‬٤( ‫ث‬ ِ ْ‫و‬$$ُ ‫مبْث‬ ِ ‫الف ََر‬$$َ ‫س ك‬ ُ ‫ن النَّا‬ ُ ْ‫يَكُو‬
)٦( ‫ه‬ ُ ُ ‫موَازِيْن‬ َ ‫ت‬ ْ َ ‫ن ثَقُل‬ ْ ‫م‬
َ ‫ما‬ َّ َ ‫) فَا‬٥(ۗ‫ش‬ ِ ْ‫منْفُو‬ َ ْ ‫ال‬
‫مه‬ ّ ُ ‫) فَا‬٨( ‫موَازِيْنُه‬ َ ‫َّت‬
ْ ‫خف‬ َ ‫ن‬ْ ‫م‬ َ ‫ما‬ َّ َ ‫) وَا‬٧( ٍ‫يَة‬$$‫اض‬ ِ ‫ةٍ َّر‬$$‫ش‬ َ ْ ‫عي‬
ِ ‫ي‬ْ ِ‫وَف‬$$ُ‫فَه‬
)١١( ‫ة‬
ٌ َ ‫مي‬
ِ ‫حا‬
َ ‫ار‬
ٌ َ ‫) ن‬١٠( ‫ه‬
ْ َ ‫ماهِي‬ َ ‫مٓا اَد ْ ٰرٮ‬
َ ‫ك‬ َ َ‫) و‬٩( ‫ة‬
ٌ َ ‫هَاوِي‬
Terjemah :
1. Hari Kiamat
2. Apakah hari Kiamat itu?
3. Taukah kamu apakah hari Kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran.
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya.
7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya.
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Haawiyah.
10. Dan tahukan kamu apakah neraka Haawiyah itu?
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
2. Surah Al-Zalzalah
QS. Al-Zalzalah ayat 1-8

7
)٢( ‫ا‬$$َ‫ض اَثْقَالَه‬ $ُ ‫ت ااْل َ ْر‬ ِ ‫ج‬َ ‫ر‬$
َ $‫خ‬ ْ َ ‫) وَا‬١( ‫ا‬$$َ‫ض زِل ْ َزالَه‬$ُ ‫ت ااْل َ ْر‬ِ َ ‫زِل‬$$ْ ‫اِذ َا ُزل‬
‫ك‬ َّ َ ‫ا‬$$ِ ‫) ب‬٤( ‫ا‬$$َ‫اره‬
َ َّ ‫ن َرب‬ َ َ ‫ث اَخْب‬ُ ِّ ‫ د‬$‫ح‬ َ ْ‫) يَو‬٣( ‫مالَهَا‬
َ ُ ‫مئِذ ٍ ت‬ َ ‫ن‬ ُ ‫سا‬ َ ْ ‫ل ااْل ِن‬
َ ‫وَقَا‬
)٦( ‫م‬ ْ ُ‫الَه‬$$‫م‬
َ ْ ‫ اَع‬$‫روْا‬$َ $ُ ‫تَاتًا لِّي‬$ ‫ش‬
ْ َ‫س ا‬
ُ ‫صد ُ ُرالنَّا‬ َ ْ‫) يَو‬٥( ‫حى لَهَا‬
ْ َّ ‫مئِذ ٍ ي‬ ٰ ْ‫اَو‬
ٍ‫ل ذ ََّرة‬َ ‫ا‬$$َ‫مثْق‬ِ ‫ل‬ ْ $$‫م‬ َ ْ‫ن يَّع‬ ْ ‫م‬
َ َ‫) و‬٧( ‫ل ذ َّرةٍ خَي ْ ًراي َّ َره‬ َ ‫ا‬$$َ‫مثْق‬ ْ $$‫م‬
ِ ‫ل‬ َ ْ‫ن يَّع‬
ْ ‫م‬ َ َ‫ف‬
)٨( ‫شَ ًّراي َّ َره‬
Terjemah :
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat).
2. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban yang berat (yang
dikandung)nya.
3. Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini?)”.
4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.
5. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian
itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang
bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan)
pekerjaan mereka.
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya.
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

3. Contoh mad silah dalam QS. Al-Qariah

‫ن‬
ْ ‫م‬ َّ َ ‫) وَا‬٧( ٍ‫ضيَة‬
َ ‫ما‬ ِ ‫عيْشَ ةٍ َّرا‬ ِ ‫ي‬ْ ِ‫) فَهُوَف‬٦( ‫ه‬ ُ ُ ‫موَازِيْن‬ ْ َ ‫ن ثَقُل‬
َ ‫ت‬ ْ ‫م‬َ ‫ما‬َّ َ ‫فَا‬
)١٠( ‫ه‬ ْ $$َ ‫ماهِي‬ َ $$‫ٓا اَد ْ ٰرٮ‬$$‫م‬
َ ‫ك‬ َ َ‫) و‬٩( ‫ة‬ ٌ $$َ ‫ه هَاوِي‬
ُ ‫م‬ّ ُ ‫) فَا‬٨( ‫موَازِيْنُه‬َ ‫َّت‬
ْ ‫خف‬ َ
)١١( ‫ة‬
ٌ َ ‫مي‬
ِ ‫حا‬
َ ‫ار‬
ٌ َ‫ن‬

Perhatikan tabel dibawah ini :

Bukan Ha
No Ayat Dhomir Panjang Pendek

8
1 ‫إِنَّا أَ ْنزَ ْلنَاهُ فِى لَ ْيلَ ِة ْالقَ ْد ِر‬ 

‫إِالَّ ا ْبتِغآ َء َوجْ ِه َربِّ ِه‬


2 
‫ْاألَ ْعلَى‬

3 ‫فَأ َ ْنتَ َع ْنهُ تَلَهَّى‬ 

ِ‫إِ َذا جآ َء نَصْ ُر هللا‬


4 
‫َو ْالفَ ْت ُح‬

5 ‫ق َوثاَقَهُ اَ َحد‬
ُ ِ‫َوالَ يُوْ ث‬ 

Dari tabel tersebut, dapat dipahami bahwa :


a. Tidak semua ha’ adalah dhamir.
b. Tidak semua dhamir termasuk mad silah.

9
LATIHAN SOAL

A. Perhatikan tabel dibawah ini, lalu ceklis jawaban mad shilah dikolom ayat
masing-masing
Bukan Ha
No Ayat Panjang Pendek
Dhomir
1 ‫فَ َسنُيَ ِّس ُرهُ لِ ْليُس َْرى‬

2 ْ‫َكالَّ الَ تُ ِط ْعهُ َوا ْس ُج ْد َوا ْقت َِرب‬

3 َ‫ي ْشهَ ُدهُ ْال ُمقَ َّربُوْ ن‬


ُ‫فَأ َ َّما ْا ِإل ْن َسانُ إِ َذا َماا ْبتَالَهُ َربُّه‬
4
ُ‫فَأ َ ْك َر َمه‬
5 ‫أَ ْن َجآ َءهُ ْاألَ ْع َمى‬

B. Perhatikan ayat dibawah ini , lalu garis bawahi yang termasuk mad badal

‫َولَآْل ِخ َرةُ َخ ْي ٌر لَ َك ِمنَ اأْل ُولَ ٰى‬


“Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan)”. (QS. Ad-Dhuha ayat 4 )

‫ف‬
ِ ‫ص ْي‬ ِّ ‫إِياَل فِ ِه ْم ِر ْحلَةَ ال‬
َّ ‫شتَا ِء َوال‬
“(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” ( QS. Al-
Quraisy ayat 2 )

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tajwid menurut bahasa artinya memperbaiki atau membuat baik. Yakni yang
dinamakan tajwid ialah membacanya Al-Quran bisa mendatangi makhroj-
makhrojnya huruf, dibaca semestinya yang tepat dan mengompeliti semua
sifat-sifatnya huruf.
2. Mad menurut istilahnya para Qurro’ , ialah memanjangkan suaranya huruf.
3. Mad badal adalah (pengganti), sebab mad ini asalnya hamzah. Lalu
peraturannya kalau ada hamzah dua berkumpul, yang nomor dua mati maka
yang nomor dua ini harus diganti dengan huruf mad yang sejenis dengan
huruf sebelumnya.
4. Mad shilah ialah mad yang dikira-kirakan adanya sesudah Ha’ dhomir. Mad
shilah itu ada 2 macam : Mad shilah qoshiroh dan mad shilah thowilah.
B. Saran-saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berupa kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap asy-Syafi’I (Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’I,


2013).
Ad Dani, At Tahdid fil Itqan wa at Tajwid, (Oman: Dar ‘Ammar, 2000).
https://www.akuntt.com/2015/06/pengertian-memahami-arti-definisi.html.
Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an, terj. Tim Editor Indiva, (Surakarta:
Indiva Pustaka, 2008).
Kemdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Ebta Setiawan, 2012).
K.H. Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid. TRIMURTI PRESS GONTOR. Ponorogo
1955.
Maftuh Basthul Birri, Standar Tajwid, MMQ P.P Lirboyo : Kediri, 2000.

12

Anda mungkin juga menyukai