Anda di halaman 1dari 151

PEMERINTAHAN

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk


membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di
wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem
pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis
pemerintahan di dunia. Sebagai contoh: Republik, Monarki /
Kerajaan, Persemakmuran (Commonwealth). Dari bentuk-
bentuk utama tersebut, terdapat beragam cabang, seperti:
Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki Absolut /
Mutlak.

BAB I
BENTUK PEMERINTAHAN
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan
untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan
untuk mengorganisasikan suatu negara untuk menegakkan
kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Definisi ini tetap
berlaku bahkan untuk pemerintahan yang tidak sah atau tidak
berhasil menegakkan kekuasaannya. Tak tergantung dari
kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap merupakan
suatu bentuk pemerintahan.

1. REPUBLIK

Dalam pengertian dasar, sebuah republik adalah sebuah negara


di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat,
bukan dari prinsip keturunan bangsawan. Istilah ini berasal dari
bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yang artinya
kerajaan dimilik serta dikawal oleh rakyat. Namun republik
berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus dimana
negara republik diperintah secara totaliter. Misalnya, Afrika

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 1


Selatan yang telah menjadi republik sejak 1961, tetapi
disebabkan dasar apartheid sekitar 80% penduduk kulit
hitamnya dilarang untuk mengikuti pemilu. Tentu saja terdapat
juga negara republik yang melakukan perwakilan secara
demokrasi.

Konsep republik telah digunakan sejak berabad lamanya dengan


republik yang paling terkenal yaitu Republik Roma, yang
bertahan dari 509 SM hingga 44 SM. Di dalam Republik
tersebut, prinsip-prinsip seperti anualiti (memegang pemerintah
selama satu tahun saja) dan "collegiality" (dua orang memegang
jabatan ketua negara) telah dipraktekkan.

Dalam zaman modern ini, ketua negara suatu republik biasanya


seorang saja, yaitu Presiden, tetapi ada juga beberapa
pengecualian misalnya di Swiss, terdapat majelis tujuh
pemimpin yang merangkap sebagai ketua negara, dipanggil
Bundesrat, dan di San Marino, jabatan ketua negara dipegang
oleh dua orang.

Republikanisme adalah pandangan bahwa sebuah republik


merupakan bentuk pemerintahan terbaik. Republikanisme juga
dapat mengarah pada ideologi dari banyak partai politik yang
menamakan diri mereka Partai Republikan. Beberapa dari
antaranya adalah, atau mempunyai akarnya dari anti-
monarkisme. Untuk kebanyakan partai republikan hanyalah
sebuah nama dan partai-partai ini, serta pihak yang
berhubungan dengan mereka, mempunyai sedikit keserupaan
selain dari nama mereka.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 2


Republik dan konsep demokrasi

Banyak yang berpendapat negara republik adalah lebih


demokratik dari negara monarki. Namun itu semuanya
sebenarnya bergantung kepada siapa yang memegang kuasa
eksekutif. Pada hampir setengah negara-negara monarki, raja
hanyalah sekedar lambang kedaulatan negara, dan perdana
menteri lebih berkuasa dari raja. Monarki biasanya bertakhta
seumur hidup dan kuasanya akan diberi kepada saudara atau
anak, atau dipilih mengikut peraturan yang ditetapkan. Banyak
negara monarki adalah demokratik.

Dari segi mana yang lebih demokratik, memang tak ada


perbedaan yang jelas antara republik dan monarki. Di negara
monarki, sering Perdana Menteri mempunyai kuasa eksekutif
lebih besar dibanding rajanya, yang berkuasa dari segi adat
istiadat saja. Dan ada juga kasus di beberapa republik dimana
Presidennya memerintah secara totaliter. Misalnya, negara di
bawah pimpinan Bokassa di Republik Afrika Tengah. Walau
begitu, biasanya republik sering disamakan dengan demokrasi.
Amerika Serikat misalnya dianggap sebagai simbol demokrasi.

2. DEMOKRASI

Demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh


rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling
sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir
semua orang.

Demokrasi juga adalah adalah bentuk pemerintahan politik


dimana kekuasaan pemerintahan berasal dari rakyat, baik secara
langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan
(demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 3


δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",yang dibentuk
dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos)
"kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada
pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani
Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun
508 SM.

Berbicara mengenai demokrasi adalah memburaskan


(memperbincangkan) tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya
pengelolaan kekuasaan secara beradab.Ia adalah sistem
manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika
serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku
utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama
ini selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut menentukan.
Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar
hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun
menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar
hak-hak itu.Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang
(people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis
warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di
dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Sedang
demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak. Di
Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan
pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme
dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat
sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan,
dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti
juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan
untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia ingini.
Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalam arti dia
mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya,
tetapi harus dihormati haknya dan harus diberi peluang dan
kemudahan serta pertolongan untuk mencapai itu.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 4


• Prinsip-Prinsip Demokrasi

Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara


demokrasi telah terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat
ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal
dengan "soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip
demokrasi adalah: Kedaulatan rakyat;

1. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang


diperintah;
2. Kekuasaan mayoritas;
3. Hak-hak minoritas;
4. Jaminan hak asasi manusia;
5. Pemilihan yang bebas dan jujur;
6. Persamaan di depan hukum;
7. Proses hukum yang wajar;
8. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
9. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
10. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan
mufakat.

• Asas Pokok Demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan


demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada
dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam
hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2
(dua) asas pokok demokrasi, yaitu:

1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan,


misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 5


perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan
rahasia serta jurdil; dan
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya
adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak
asasi manusia demi kepentingan bersama.

• Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi

Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles


sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan
yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak
orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi
suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh
negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah
sebagai berikut. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat)
dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun
tidak langsung (perwakilan).

1. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara


dalam segala bidang.
2. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga
negara.
3. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat
yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

3. PANCASILA

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama


ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan
śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 6


Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Sejarah Perumusan

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang


resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
yaitu :

• Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang


berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin
merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia
menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan
itu berakar pada sejarah, peradaban, agama,
dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta
dalam memoarnya meragukan pidato Yamin
tersebut.
• Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan
pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno
mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar
perwakilan, dasar permusyawaratan;
Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu
diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada
tanggal 1 Juni itu, katanya:

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 7


Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan,
internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan
Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa -
namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau
dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita
mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara


secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :

• Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta


Charter) - tanggal 22 Juni 1945
• Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang
Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
• Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi
Republik Indonesia Serikat - tanggal 27
Desember 1949
• Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-
undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus
1950
• Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai
oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden
5 Juli 1959)

Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30


September (G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud
usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.
Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh
sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk
mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 8


kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari
Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati
bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan.

Butir-butir pengamalan Pancasila

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia


Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi
45 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan
Pancasila. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah
butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga
Indonesia.

Sila pertama

Bintang.

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya


dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 9


penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

Sila kedua

Rantai.

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai


dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak,
dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 10


4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan
tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena
terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian
dari seluruh umat manusia.
10.Mengembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga

Pohon Beringin.

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan,


serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air
dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan
berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 11


7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa.

Sila keempat

Kepala Banteng

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat,


setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada
orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap
keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 12


keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil
yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

Sila kelima

Padi Dan Kapas.

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang


mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-
usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk
bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10.Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 13


11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia dan


nama sebuah lagu nasional Indonesia. Lambang ini dirancang
oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian
disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda merupakan
burung dalam mitologi Hindu, sedangkan Pancasila merupakan
dasar filosofi negara Indonesia.

Makna Lambang Garuda Pancasila

• Burung Garuda melambangkan kekuatan


o Warna emas pada burung Garuda
melambangkan kejayaan
• Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa
Indonesia
o Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing
melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:

Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa


(sila ke-1)
Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab (sila ke-2)
Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan
Indonesia (sila ke-3)
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (sila ke-4)
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 14


o Warna merah-putih melambangkan warna
bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani
dan putih berarti suci
o Garis hitam tebal yang melintang di dalam
perisai melambangkan wilayah Indonesia yang
dilintasi Garis Khatulistiwa
• Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
o Jumlah bulu pada masing-masing sayap
berjumlah 17
o Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
o Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor
berjumlah 19
o Jumlah bulu di leher berjumlah 45
• Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan
semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal
Ika yang berarti "walaupun berbeda beda, tetapi tetap
satu".

Lagu: Garuda Pancasila

Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu Garuda Pancasila:


Sudharnoto

Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 15


Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju

BAB 2

NEGARA

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang


kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut.

Syarat-syarat sebuah negara terbagi menjadi dua, yaitu :

Syarat Primer :

• 1. Terdapat Rakyat
• 2. Memiliki Wilayah
• 3. Memiliki Pemerintahan yang Berdaulat

Syarat Sekunder :

• 1. Mendapat pengakuan Negara lain

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai


rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang
yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain
keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat
negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai
kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah
tempat negara itu berada.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 16


Keberadaan negara

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah


untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan
bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan
dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi,
termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang
mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara
Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu
negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara
dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-
Undang Dasar.

Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan


rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara
yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara
dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang
diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah
bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara
keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian
rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan
bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada
ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya
banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi
warganya.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh


warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran
atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk
menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan
masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu
Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 17


pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara
demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat
dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu.
Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang
mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara
modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak
ini dipilih secara demokratis pula.

Pengertian Negara menurut para ahli

• Prof. Farid S.
Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat
pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan.
• Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
• Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul
sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan
kemerdekaan universal
• Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
• Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.
• Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah suatu
pemerintahan yang sama.
• Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 18


daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
• Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga
mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat
berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan
dan kehormatan bersama.

Asal Mula Terjadinya Negara Berdasarkan fakta sejarah

• Pendudukan (Occupatie)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan
belum dikuasai, kemudian diduduki dan
dikuasai.Misalnya,Liberia yang diduduki budak-budak Negro
yang dimerdekakan tahun 1847.

• Peleburan (Fusi)

Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu


wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau
bersatu menjadi Negara yang baru.Misalnya terbentuknya
Federasi Jerman tahun 1871.

• Penyerahan (Cessie)

Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara


lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu.Misalnya,Wilayah

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 19


Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh Austria kepada
Prusia,(Jerman).

• Penaikan (Accesie)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan


Lumpur Sungai atau dari dasar Laut (Delta).Kemudian di
wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah Negara.Misalnya,wilayah negara Mesir yang
terbentuk dari Delta Sungai Nil.

• Pengumuman (Proklamasi)

Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah
jajahan ditinggalkan begitu saja. Sehingga penduduk daerah
tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contahnya,
Indonesia yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu
jepang dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki.

Konstitusi
Konstitusi (Latin constitutio) dalam negara adalah sebuah
norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis -
Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan
prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk
secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai
prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum
termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan
kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi
umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga
masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada
seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 20


negara. Untuk melihat konstitusi pemerintahan negara tertentu,
lihat daftar konstitusi nasional.

Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk,


struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar organisasi
tersebut.

Jenis organisasi yang menggunakan konsep Konstitusi


termasuk:

• Organisasi pemerintahan (transnasional,


nasional atau regional)
• organisasi sukarela
• persatuan dagang
• partai politik
• perusahaan

Sejarah

Konstitusi dapat menunjuk ke hukum penting, biasanya


dikeluarkan oleh kaisar atau raja dan digunakan secara luas
dalam hukum kanon untuk menandakan keputusan subsitusi
tertentu terutama dari Paus. konstitusi adalah mengatur hak2
dasar

Pengertian

Konstitusi pada umumnya bersikat kodifikasi yaitu sebuah


dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 21


organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini,
konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa
dokumen tertulis (formal). namun menurut para ahli ilmu
hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan
termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi, Konstitusi
bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat
beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat
konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti
konstitusi ekonomi

Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu


kodifikasi atas dokumen yang tertulis dan di Inggris memiliki
konstitusi tidak dalam bentuk kodifikasi akan tetapi berdasarkan
pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara Inggris dan
mana pula juga Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa
inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari bahasa belanda
“constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam
bahasa prancis yaitu “constiture” dalam bahsa jerman
“vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan
Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan
peraturan dasar dan yang memuat ketentuan – ketentuan pokok
dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi
adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakata negara

A. pengertian konstitusi menurut para ahli ;

1) K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem


ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan
peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 22


2) Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas
daripada uud. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis
tettapi juga sosiologis dan politis
3) Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara
kekuasaaan yang terdapat didalam masyarakat seperti
golongan yang mempunyai kedudukan nyata didalam
masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang,
partai politik dsb
4) L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan
tertulis maupun peraturan tak tertulis
5) Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal
dari bahasa latin cisme yang berarati bewrsama dengan
dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri.
Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.
6) Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian
yaitu:
a) Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4
sub pengertian yaitu; o Konstitusi sebagai
kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan
semua organisasi yang ada didalam negara. o
Konstitusi sebagai bentuk negara o Konstitusi
sebagai faktor integrasi o Konstitusi sebagai
sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi
didalam negara
b) Konstitusi dalam artoi relatif dibagi menjadi 2
pengertian yaitu konstitusi sebagai tuntyutan dari
golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh
penguasa dan konstitusi sebagai sebuah
konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat
berupa terttulis) dan konstitusi dalam arti
materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 23


c) konstitusi dalam arti positif adalah sebagai
sebuah keputusan politik yang tertinggi sehingga
mampu merubah tatanan kehidupan kenegaraan
d) konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi
yang memuat adanya jaminan atas hak asasi
serta perlindungannya

B. tujuan konstitusi yaitu:


1) Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak
sewenang – wenang maksudnya tanpa membatasi
kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan
dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan
merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak
2) Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak
menghormati Ham orang lain dan hak memperoleh
perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3) Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa
adanya pedoman konstitusi negara kita tidak akan
berdiri dengan kokoh.

C. Nilai konstitusi yaitu:


1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi
diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi
itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi
juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku
efgektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut
hukum berlaku, tetrapi tidak sempurna. Ketidak
sempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak
berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat
dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku
hanya untuk kepentingan penguasa saja. Dalam
memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 24


konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan
politik.

D. Macam – macam konstitusi


1) Menurut Konstitusi tertulis (dokumentary¬CF.
Strong konstitusi terdiri dari: constiutution / writen
constitution) adalah aturan – aturan pokok dasar negara ,
bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan
dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu
bangsa didalam persekutuan Konstitusi tidak tertulis /
konvensi(nondokumentary¬hukum negara.
constitution) adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan
yang sering timbul.
Adapun syarat – syarat konvensi adalah:
1) Diakui dan dipergunakan berulang – ulang
dalam praktik penyelenggaraan negara.
2) Tidak bertentangan dengan UUD 1945
3) Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.
2) secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:
a) konstitusi politik adalah berisi tentang norma-
norma dalam penyelenggaraan negara, hubungan
rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar
lembaga negara.
b) Konstitusi sosial adalah konstitusi yang
mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan
filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi,
dan sistem politik yang ingin dikembangkan
bangsa itu.
3) bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu:
1) Flexible / luwes apabila konstitusi / undang
undang dasar memungkinkan untuk berubah
sesuai dengan perkembangan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 25


2) Rigid / kaku apabila konstitusi / undang
undang dasar jika sulit untuk diubah.
4) unsur /substansi sebuah konstitusi yaitu:
a) Menurut sri sumantri konstitusi berisi 3 hal
pokok yaitu:
1) Jaminan terhadap Ham dan warga
negara
2) Susunan ketatanegaraan yang bersdifat
fundamental
3) Pembagian dan poembatasan tugas
ketatanegaraan
b) Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat
tentang: Organisasi negara HAM Prosedur
penyelesaian masalah pelanggaran hukum Cara
perubahan konstitusi.
c) Menurut koerniatmanto soetopawiro,
konstitusi berisi tentang:
1) Pernyataan ideologis
2) Pembagian kekuasaan negara
3) Jaminan HAM (hak asasi manusia)
4) Perubahan konstitusi
5) Larangan perubahan konstitusi

E. Syarat terjadinya konstitusi yaitu: Agar suatu bentuk


pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan
memperhatikan kepentingan rakyat. Melinmdungi asas
demokrasi Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada
ditangan rakyat Untuk melaksanakan dasar negara Menentukan
suatu hukum yang bersifat adil

F. Kedudukan konstitusi (UUD) Dengan adanya UUD baik


penguasa dapat mengetahui aturan / ketentuan pokok mendasar
mengenai ketatanegaraan . Sebagai hukum dasar Sebagai
hukum yang tertinggi

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 26


G. perubahan konstitusi / UUD yaitu: Secara revolusi,
pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang
kadang – kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian
mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi
berubah secara berangsur – angsur yang dapat menimbulkan
suatu UUD, secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.

H. keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:


keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada
gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam
pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman
penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi
suatu negara

I. Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu: Konstitusi adalah


hukum dasar tertulis dan tidak ter tulis sedangkan UUD adalah
hukum dasar tertulis. Uud memiliki sifat mengikat oleh
karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin baik,
konstitusi menyangkut cara suatu pemeritahan diselenggarakan

Undang-undang

Undang-undang (atau disingkat UU) adalah Peraturan


Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. Undang-undang
memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk
konsolidasi posisi politik dan hukum, untuk mengatur
kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan tujuan dalam
bentuk Negara. Undang-undang dapat pula dikatakan sebagai
kumpulan-kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan
pemerintah, hak rakyat, dan hubungan diantara keduanya.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 27


Sejarah

Undang-undang (bahasa Inggris: Legislation - dari bahasa Latin


lex, legis yang berarti hukum) berarti sumber hukum, semua
dokumen yang dikeluarkan oleh otoritas yang lebih tinggi, yang
dibuat dengan mengikuti prosedur tertulis.

Konsep hukum yang didefinisikan oleh sebuah laporan dari


kontrak dan Perjanjian (yang hasil dari negosiasi antara sama
(dalam hal hukum)), kedua dalam hubungan dengan sumber-
sumber hukum lainnya: tradisi (dan kebiasaan), kasus hukum,
undang-undang dasar (Konstitusi, "Piagam Besar", dsb.), dan
peraturan-peraturan dan tindakan tertulis lainnya dari eksekutif,
sementara undang-undang adalah karya legislatif, sering
diwujudkan dalam parlemen yang mewakili rakyat.

Kekuasaan legislatif biasanya dilaksanakan:

• dengan Kepala Negara hanya dalam rezim otoriter


tertentu, kediktatoran atau kekuasaan mutlak;
• oleh Parlemen;
• dengan rakyat sendiri melalui referendum.

Pandangan Umum

Hukum termasuk dalam serangkaian peraturan dan standar


dalam suatu masyarakat tertentu. Hukum sering istilah generik
untuk semua kegiatan, di mana pun mereka berada dalam
hirarki standar (konstitusi, hukum atau pengertian formal
peraturan ketat ...)

Dari segi bentuknya, hukum adalah perbuatan hukum oleh


otoritas tertentu, biasanya DPR, yang sah dan memiliki

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 28


kapasitas untuk memimpin. Di negara-negara yang mengenal
suatu bentuk pemisahan kekuasaan, hukum adalah sebuah
standar hukum yang diadopsi oleh badan legislatif dalam bentuk
dan prosedur yang ditentukan oleh hukum konstitusional
setempat. Penerapannya kemudian dapat ditentukan oleh teks
yang dikeluarkan oleh eksekutif, sebagai pelaksanaan
Keputusan, dan juga akan dijelaskan lebih lanjut oleh
penafsiran di pengadilan.

Aturan hukum adalah alat yang tersedia bagi para pengacara


yang memungkinkan untuk bekerja sesuai dengan cita-cita
keadilan. Setiap kebebasan atau hak pasti menyatakan, harus
dilaksanakan sepenuhnya, kewajiban toleransi dan hormat, atau
tanggung jawab.

Materi Undang-Undang

• Mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 yang


meliputi: hak-hak asasi manusia, hak dan
kewajiban warga negara, pelaksanaan dan
penegakan kedaulatan negara serta pembagian
kekuasaan negara, wilayah dan pembagian
daerah, kewarganegaraan dan kependudukan,
serta keuangan negara.
• Diperintahkan oleh suatu Undang-Undang untuk
diatur dengan Undang-Undang.

Mekanisme Pembentukan Undang-undang

Persiapan

Rancangan Undang-Undang (RUU) dapat diajukan oleh DPR


atau Presiden.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 29


RUU yang diajukan oleh Presiden

RUU yang diajukan oleh Presiden disiapkan oleh menteri atau


pimpinan LPND sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung
jawabnya. RUU ini kemudian diajukan dengan surat Presiden
kepada DPR, dengan ditegaskan menteri yang ditugaskan
mewakili Presiden dalam melakukan pembahasan RUU di DPR.
DPR kemudian mulai membahas RUU dalam jangka waktu
paling lambat 60 hari sejak surat Presiden diterima.

RUU yang diajukan oleh DPR

RUU yang telah disiapkan oleh DPR disampaikan dengan surat


pimpinan DPR kepada Presiden. Presiden kemudian menugasi
menteri yang mewakili untuk membahas RUU bersama DPR
dalam jangka waktu 60 hari sejak surat Pimpinan DPR diterima.

Peran DPD dalam Persiapan Pembentukan


Undang-Undang

DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR mengenai hal yang


berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah.

Pembahasan

Pembahasan RUU di DPR dilakukan oleh DPR bersama


Presiden atau menteri yang ditugasi, melalui tingkat-tingkat
pembicaraan, dalam rapat komisi/panitia/alat kelengkapan DPR
yang khusus menangani legislasi, dan dalam rapat paripurna.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 30


DPD diikutsertakan dalam Pembahasan RUU yang sesuai
dengan kewenangannya pada rapat komisi/panitia/alat
kelengkapan DPR yang khusus menangani bidang legislasi.
DPD juga memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU
tentang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama.

Pengesahan

Apabila RUU tidak mendapat persetujuan bersama, RUU


tersebut tidak boleh diajukanlagi dalam persidangan masa itu.

RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan Presiden


disampaikan oleh pimpinan DPR kepada Presiden untuk
disahkan menjadi UU, dalam jangka waktu paling lambat 7 hari
sejak tanggal persetujuan bersama.

RUU tersebut disahkan oleh Presiden dengan menandatangani


dalam jangka waktu 30 hari sejak RUU tersebut disetujui oleh
DPR dan Presiden. Jika dalam waktu 30 hari sejak RUU
tersebut disetujui bersama tidak ditandatangani oleh Presiden,
maka RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan.

Undang-Undang Dasar

Undang-Undang Dasar (UUD) adalah hukum dasar yang


berlaku di suatu negara. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang
terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang
menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Apabila suatu
UUD akan diubah, diperlukan proses yang panjang dan
persetujuan dari banyak pihak. Selain itu UUD juga dapat
diamandemen dan ditambah dengan pasal-pasal baru.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 31


Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum
dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini.

UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh


PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27
Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak
tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD
1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada
tanggal 22 Juli 1959.

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4


kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan
lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia.

Naskah Undang-Undang Dasar 1945

Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas


Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat
berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat
berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal
Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta
Penjelasan.

Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 20


bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal
Aturan Tambahan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 32


Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan
Kompilasi Tanpa Ada Opini.

Sejarah

Sejarah Awal

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah
badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang
pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni
1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar
Negara" yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni
1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang
terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan
menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya
anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam
bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta
menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada
tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945
Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama Badan ini
tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah
Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa
Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus
1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 33


Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945-
27 Desember 1949

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat


dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan
dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat
Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945
memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena
MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945
dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel ("Semi-Parlementer") yang
pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem
pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.

Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 27


Desember 1949 - 17 Agustus 1950

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah


parlementer.

bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu


negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang
masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri
untuk mengurus urusan dalam negerinya.

Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah


parlementer.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 34


Periode kembalinya ke UUD 1945 5 Juli 1959-
1966

Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana


banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga
gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959,
Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah
satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai
undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.

Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945,


diantaranya:

• Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua


MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi
Menteri Negara
• MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden
seumur hidup
• Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
melalui Gerakan 30 September Partai Komunis
Indonesia

Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret


1966- 21 Mei 1998

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan


akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan
konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari
Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran
pasal 23 (hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban
rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi
kekuasaan pada pihak swasta untuk menghancur hutan dan
sumberalam kita.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 35


Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang
sangat "sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:

• Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang


menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak
akan melakukan perubahan terhadapnya
• Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang
Referendum yang antara lain menyatakan
bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD
1945, terlebih dahulu harus minta pendapat
rakyat melalui referendum.
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang
Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP
MPR Nomor IV/MPR/1983.

Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999

Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden
Soeharto digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya
Provinsi Timor Timur dari NKRI.

Periode UUD 1945 Amandemen

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya


perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang
tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa
Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada
kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat
besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes"
(sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan
rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara
yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 36


Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah
menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,
kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi
negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang
sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak
mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan
susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya
lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali


perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum
dan Sidang Tahunan MPR:

• Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober


1999 → Perubahan Pertama UUD 1945
• Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus
2000 → Perubahan Kedua UUD 1945
• Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9
November 2001 → Perubahan Ketiga UUD 1945
• Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus
2002 → Perubahan Keempat UUD 1945

Peraturan pemerintah pengganti


undang-undang

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (atau


disingkat Perpu) adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang
memaksa. Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 37


Undang-Undang adalah sama dengan materi muatan Undang-
Undang.

Perpu ditandatangani oleh Presiden. Setelah diundangkan,


Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut,
dalam bentuk pengajuan RUU tentang Penetapan Perpu
Menjadi Undang-Undang. Pembahasan RUU tentang
penetapan Perpu menjadi Undang-Undang dilaksanakan melalui
mekanisme yang sama dengan pembahasan RUU. DPR hanya
dapat menerima atau menolak Perpu.

Jika Perpu ditolak DPR, maka Perpu tersebut tidak berlaku, dan
Presiden mengajukan RUU tentang Pencabutan Perpu tersebut,
yang dapat pula mengatur segala akibat dari penolakan tersebut.

Peraturan pemerintah

Peraturan Pemerintah (disingkat PP) adalah Peraturan


Perundang-undangan di Indonesia yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana
mestinya. Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi
untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana
mestinya.didalam UU No.10 Tahun 2004 tentang teknik
pembuatan undang-undang, bahwa Peraturan Pemrintah sebagai
aturan organik daripada Undang-Undang menururt hirarkinya
tidak boleh tumpangtindih atau bertolak belakang

Peraturan Pemerintah ditandatangani oleh Presiden.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 38


Peraturan presiden

Peraturan Presiden (disingkat Perpres adalah Peraturan


Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden. Materi muatan
Peraturan Presiden adalah materi yang diperintahkan oleh
Undang-Undang atau materi untuk melaksanakan Peraturan
Pemerintah.

Perpres merupakan jenis Peraturan Perundang-undangan yang


baru di Indonesia, yakni sejak diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2004.

Peraturan daerah

Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
persetujuan bersama Kepala Daerah (gubernur atau
bupati/walikota).

Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan


dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas
pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta
penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi.

Peraturan Daerah terdiri atas:

• Peraturan Daerah Provinsi, yang berlaku di


provinsi tersebut. Peraturan Daerah Provinsi
dibentuk oleh DPRD Provinsi dengan persetujuan
bersama Gubernur.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 39


• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, yang berlaku
di kabupaten/kota tersebut. Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota dibentuk oleh DPRD
Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama
Bupati/Walikota. Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota tidak subordinat terhadap
Peraturan Daerah Provinsi.

Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Peraturan Daerah


dikenal dengan istilah Qanun. Sementara di Provinsi Papua,
dikenal istilah Peraturan Daerah Khusus dan Peraturan
Daerah Provinsi.

Mekanisme Pembentukan Peraturan Daerah

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dapat berasal dari


DPRD atau kepala daerah (gubernur, bupati, atau walikota).
Raperda yang disiapkan oleh Kepala Daerah disampaikan
kepada DPRD. Sedangkan Raperda yang disiapkan oleh DPRD
disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah.

Pembahasan Raperda di DPRD dilakukan oleh DPRD bersama


gubernur atau bupati/walikota. Pembahasan bersama tersebut
melalui tingkat-tingkat pembicaraan, dalam rapat
komisi/panitia/alat kelengkapan DPRD yang khusus menangani
legislasi, dan dalam rapat paripurna.

Raperda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Gubernur


atau Bupati/Walikota disampaikan oleh Pimpinan DPRD
kepada Gubernur atau Bupati/Walikota untuk disahkan menjadi
Perda, dalam jangka waktu palinglambat 7 hari sejak tanggal
persetujuan bersama. Raperda tersebut disahkan oleh Gubernur
atau Bupati/Walikota dengan menandatangani dalam jangka
waktu 30 hari sejak Raperda tersebut disetujui oleh DPRD dan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 40


Gubernur atau Bupati/Walikota. Jika dalam waktu 30 hari sejak
Raperda tersebut disetujui bersama tidak ditandangani oleh
Gubernur atau Bupati/Walikota, maka Raperda tersebut sah
menjadi Perda dan wajib diundangkan.

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Presiden (Latin: prae-sebelum dan sedere-menduduki) adalah


suatu nama jabatan yang digunakan untuk pimpinan suatu
organisasi, perusahaan, perguruan tinggi, atau negara. Pada
awalnya, istilah ini dipergunakan untuk seseorang yang
memimpin suatu acara atau rapat (ketua); tapi kemudian secara
umum berkembang menjadi istilah untuk seseorang yang
memiliki kekuasaan eksekutif. Lebih spesifiknya, istilah
"Presiden" terutama dipergunakan untuk kepala negara suatu
republik, baik dipilih secara langsung, ataupun tak langsung.

Pertama

Presiden pertama di Eropa adalah Presiden Perancis, yang


dibentuk pada era Republik Kedua Perancis pada 1848.
Sedangkan presiden pertama yang diakui secara internasional
adalah Presiden Amerika Serikat sewaktu revolusi Amerika.
Presiden merupakan kepala pemerintah presidensial.

Wakil Presiden adalah jabatan pemerintahan yang berada satu


tingkat lebih rendah daripada Presiden. Biasanya dalam urutan
suksesi, wakil presiden akan mengambil alih jabatan presiden
bila ia berhalangan sementara atau tetap.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 41


Di Indonesia dan negara-negara Amerika Latin, wakil presiden
dipilih langsung oleh warga negara dan merupakan satu paket
dengan presiden. Dalam sistem pemilihan umum lain, jabatan
wakil presiden dapat juga diserahkan pada kandidat yang
memperoleh suara kedua terbanyak, atau ditunjuk langsung oleh
presiden.

Wakil Presiden umumnya ditetapkan oleh konstitusi oleh suatu


negara untuk mendampingi sang presiden jika presiden
menjalankan tugas-tugas kenegaraan di negara lain atau jika
presiden menyerahkan jabatan kepresidenan baik pengunduran
diri atau halangan dalam menjalankan tugas seperti misalnya
mengalami kematian saat menjabat presiden.

Kementerian (bahasa Inggris: Ministry dalam bahasa Indonesia


berarti pelayanan) adalah suatu organisasi khusus yang
bertanggung jawab untuk sebuah bidang administrasi umum
pemerintahan. Kementerian dipimpin oleh seorang menteri
yang dapat memiliki tanggung jawab untuk satu atau lebih
dalam menjalankan fungsi dan tugas kementerian, pejabat
senior pelayanan publik, badan, biro, komisi, atau badan
eksekutif lainnya yang lebih kecil, penasihat, manajerial atau
organisasi administratif.

Kementerian biasanya berada dalam suatu kabinet yang


dipimpin oleh perdana menteri, presiden, atau kanselir. Suatu
pemerintahan biasanya memiliki banyak kementerian, masing-
masing menangani urusan pemerintahan tertentu. Kementerian
sangat bervariasi antar negara, beberapa yang umum antara lain
Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Keuangan, dan Kementerian Kesehatan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 42


Beberapa negara seperti Swedia, Filipina, dan Amerika Serikat
tidak menggunakan istilah "kementerian" untuk bagian dalam
pemerintahan dan hanya menggunakan istilah "departemen".
Hong Kong menggunakan istilah "biro".

Fungsi dan tugas

Menjalankan pemerintahan kekuasaan eksekutif sesuai dengan


perundang-undang yang telah ada serta isu-isu telah diputuskan
oleh presiden. dalam praktek, pekerjaan di kementerian
dilakukan yang masing-masing menyiapkan hal-hal yang yang
berkaitan dalam mandat pemberian presiden. Termasuk
menjalankan pelayanan administrasi dan berfungsi sebagai
penjabat yang termasuk harus mempersiapkan keputusan
kebijakan politik pemerintahan sesuai dengan mandat ikut pula
mewakili sektor administratif yang relevan baik di dalam negeri
serta dalam rangka kerjasama internasional, Fungsi penting
lainnya melibatkan kementerian mengarahkan dan mengawasi
lembaga dan institusi yang beroperasi di bawah tanggung jawab
mereka, dalam hal kementerian harus dapat bekerja dalam
kerangka kerjasama yang erat dengan pemerintah daerah dan
lokal, seperti otoritas lokal, daerah khusus dengan kerjasama
melibatkan pengembangan perundang-undangan dan pelayanan
publik. kementerian melakukan pengawasan langsung pada
daerah dan administrasi lokal di dalam sektor administratif
lingkup tugasnya.

Kabinet (pemerintahan)

Kabinet adalah suatu badan yang terdiri dari penjabat


pemerintah senior/berlevel tinggi, biasanya mewakili cabang
eksekutif. Kabinet dapat pula disebut sebagai Dewan Menteri,

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 43


Dewan Eksekutif, atau Komite Eksekutif, penyebutan ini
tergantung pada sistim pemerintahannya dan diketuai oleh
presiden atau perdana menteri sebagai pimpinan kabinet

Tinjauan singkat

Di beberapa negara, terutama yang menggunakan sistem


Westminster, kabinet secara kolektif menentukan kebijakan dan
arah taktis pemerintah terkhusus mengenai legislasi yang
disetujui parlemen. Di negara-negara yang menganut sistem
presidensial, seperti Amerika Serikat, kabinet tidak berfungsi
sebagai pengaruh legislatif kolektif; melainkan lebih kepada
dewan penasihat resmi bagi kepala pemerintahan. Menurut cara
ini, presiden memperoleh pendapat dan nasihat untuk digunakan
dalam menentukan keputusan mendatang. Peran kedua petugas
kabinet adalah untuk mengurusi badan-badan atau departemen-
departemen pemerintah (di Amerika Serikat dikenal dengan
departemen eksekutif federal).

Di banyak negara, termasuk yang menggunakan sistem


Westminster, menteri-menteri kabinet ditunjuk dari sebagian
anggota legislatur dan tetap bekerja di legislatur sambil bekerja
pula di kabinet. Di negara-negara lain, khususnya negara
dengan sistem presidensial, oposisi dimungkinkan: anggota
kabinet tidak boleh merangkap sebagai legislator, dan legislator
yang ditunjuk untuk menjadi anggota kabinet harus berhenti
dari legislatur bila mereka berkenan diangkat menjadi menteri.

Di banyak pemerintahan, anggota kabinet diberi gelar menteri,


dan masing-masing memegang portofolio yang berbeda-beda
yang ditugaskan pemerintah (misalnya "Menteri Kesehatan,"
dan lain-lain). Di beberapa negara, misalnya di Amerika
Serikat, Filipina, dan Britania Raya, gelar sekretaris juga

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 44


digunakan untuk beberapa anggota kabinet (misalnya
"Sekretaris Pendidikan," dan lain-lain). Jaksa Agung juga
duduk di kabinet. Peran harian sebagian besar anggota kabinet
adalah sebagai kepala satu ruas birokrasi nasional, sebagai
kepala pegawai negeri kepada mana semua pegawai lainnya di
departemen itu melapor.

Ukuran kabinet berbeda-beda, kendati sebagian di antaranya


berisi sepuluh sampai dua puluh menteri. Banyak penelitian
menemukan korelasi balikan di antara tingkatan pembangunan
negara itu dan ukuran kabinetnya: rata-rata, negara yang lebih
maju, ukuran kabinetnya lebih kecil.

Asal mula kabinet

Menurut sejarahnya, kabinet bermula sebagai sub-kelompok


yang lebih kecil dari Dewan Penasihat Monarki Inggris. Istilah
ini berasal dari nama sebuah Kabinet (ruang) yang digunakan
untuk mengkaji suatu masalah. Frase cabinet counsel, berarti
nasihat yang diberikan secara pribadi kepada raja/ratu Inggris,
muncul pada akhir abad ke-16, dan, memberikan ejaan yang
tidak baku pada masa kini, seringkali sulit untuk membedakan
apakah council atau counsel yang digunakan.[3] Oxford English
Dictionary mengutip pernyataan Francis Bacon di dalam
Essays-nya (1605) dengan penggunaan pertama Cabinet
council, di mana hal itu dijelaskan kebiasaan asing, yang tidak
disetujuinya: "Untuk mana ketidakmudahan, diktrin Italia, dan
praktik Perancis, di beberapa zaman raja-raja, hath
memperkenalkan cabinet counsel; cara untuk memulihkan lebih
buruk daripada penyakitnya itu sendiri.[4] Charles I memulakan
"Cabinet Council" (Dewan Kabinet) yang formal dari
kekuasaannya pada 1625, sebagai Dewan Penasihat Pribadi,
atau "private council" (dewan pribadi), terbukti tidaklah cukup

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 45


pribadi, dan penggunaan pertama yang tercatat dari "cabinet"
(kabinet) itu sendiri untuk suatu badan yang berasal dari tahun
1644, dan lagi-lagi bermusuhan dan berserikat dengan istilah
yang menunjukkan praktik asing. Proses ini berulang baru-baru
ini, karena para pemimpin merasa harus memiliki Kabinet
Dapur.

Kabinet Westminster

Di bawah sistem Westminster, para anggota kabinet


bertanggung jawab kepada semua kebijakan pemerintah. Semua
menteri, baik itu senior maupun junior di dalam kabinet, harus
mendukung kebijakan pemerintah, tidak memandang
kepentingan pribadi. Kendati, secara teoretis, semua keputusan
kabinet diambil oleh kabinet secara kolektif, pada praktiknya
ada banyak keputusan didelegasikan kepada berbagai sub-
komisi di kabinet (di Indonesia: deputi kementerian), yang
melapor kepada dewan menteri tentang segala temuan dan
rekomendasi mereka. Karena rekomendasi ini telah disetujui
oleh dewan menteri yang memegang portofolio, maka
rekomendasi ini biasanya disetujui oleh semua anggota kabinet
dengan sedikit pembahasan lanjutan.

Deliberasi kabinet adalah semua dokumen dan rahasia yang


berkenaan dengan urusan kabinet. Sebagian besar dokumentasi
yang berserikat dengan deliberasi kabinet hanya akan
diumumkan ke masyarakat pada periode yang dipandang cukup
pantas setelah pembubaran kabinet; misalnya, tiga puluh tahun
setelah deliberasi dibuat.

Teorinya, perdana menteri atau menteri utama adalah yang


pertama atau paling senior di antara sekumpulan orang dengan
jabatan setara. Tetapi, perdana menteri adalah orang yang mana

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 46


kepala negara (raja atau presiden) pada akhirnya akan menerima
nasihat dari/tentang pelaksanaan kekuasaan eksekutif, yang
mungkin saja meliputi kekuasaan untuk menyatakan perang,
menggunakan senjata nuklir, memberhentikan menteri dari
kabinet, dan menentukan portofolio para menteri di dalam
perombakan kabinet. Kedudukan ini berkaitan dengan
kekuasaan eksekutif berarti bahwa, pada praktiknya, perdana
menteri memiliki derajat yang tinggi untuk mengendalikan
kabinet: rentang tanggung jawab yang lebar untuk semua
pengarahan pemerintah biasanya dilakukan sebagai hal
preferensi (penentuan prioritas) oleh perdana menteri – baik itu
karena mereka kurang merakyat dengan backbencher mereka,
atau karena mereka yakin bahwa kabinet harus secara kolektif
memutuskan segala hal.

Kabinet bayangan terdiri dari anggota-anggota terkemuka, atau


frontbencher, dari sepihak partai oposisi, yang pada umumnya
memegang portofolio kritisi yang "membayangi" kementerian
di kabinet, mempertanyakan keputusan mereka dan mengajukan
kebijakan alternatif.

Sistem kabinet Westminster adalah dasar dari kabinet-kabinet


yang ada di jurisdiksi federal atau negara bagian (mungkin juga
provinsi) di Kanada, Australia, Selandia Baru, India, negara-
negara persemakmuran lainnya yang model parlemennya
didasarkan pada parlemen Britania Raya.

Kabinet presidensial Amerika Serikat

Di bawah doktrin pemisahan kekuasaan, kabinet di bawah


sistem presidensial pemerintah adalah bagian dari cabang
eksekutif. Secara teori, sekurang-kurangnya, mereka lebih pada
menjalankan kebijakan daripada membuatnya. Selain

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 47


mengadministrasi ruas cabang eksekutifnya masing-masing,
seorang anggota kabinet bertanggung jawab untuk menasihati
kepala pemerintahan di wilayah di lingkungan kerjanya. Mereka
ditunjuk oleh dan bekerja atas dasar kehendak kepala
pemerintahan; mereka adalah secara mutlak sub-ordinat
eksekutif dan dapat diganti kapanpun. Normalnya, karena
mereka ditunjuk oleh eksekutif, mereka adalah anggota partai
politik yang sama, tetapi eksekutif bebas memilih siapa saja,
bahkan dari anggota partai politik oposisi, menurut konfirmasi
Kongres.

Normalnya, legislatur atau ruas-ruas di dalamnya haruslah


mengonfirmasi penunjukan anggota kabinet; ini adalah salah
satu dari banyak penyetimbangan yang dibangun di dalam
sistem presidensial. Legislator juga dapat mengenyahkan
anggota kabinet melalui proses pemakzulan yang biasanya sulit.

Di dalam Kabinet Amerika Serikat, anggota kabinet tidak


bekerja untuk memengaruhi kebijakan legislatif menurut kaidah
di dalam sistem Westminster; namun, tiap-tiap anggota
menggunakan pengaruh yang besar menyangkut departemen
eksekutif mereka. Sejak administrasi Franklin Roosevelt,
Presiden Amerika Serikat seringkali bertindak melalui kantor-
kantor eksekutif atau Dewan Keamanan Nasional lebih daripada
melalui kabinet seperti pada kasus administrasi Amerika Serikat
di masa silam.

Uni Eropa

Di beberapa negara Eropa dan di dalam lembaga-lembaga Uni


Eropa, sebuah cabinet (ejaan Perancis: [kabiˈne]) memiliki makna
yang berbeda; ia adalah kantor pribadi para konsultan dan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 48


asisten yang bekerja secara langsung untuk menteri atau
eksekutif senior.

Kabinet Indonesia Bersatu II

Kabinet Indonesia Bersatu II (Inggris: Second United


Indonesia Cabinet) adalah kabinet pemerintahan Indonesia
pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan
partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres
2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS,
PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung
setelahnya[1], tim sukses pasangan SBY-Boediono pada Pilpres
2009, serta kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia
Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober
2009 dan dilantik sehari setelahnya.[2][3] Pada 19 Mei 2010,
Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Keuangan.

Proses penyusunan

Mirip seperti proses penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu,


SBY kembali memanggil calon-calon anggota kabinet ke
kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk
melakukan uji kepatutan dan kelayakan serta penandatanganan
pakta integritas dan kontrak politik. Yang menjadi tambahan
dalam proses penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu II ini
adalah adanya tes kesehatan sebagai salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi oleh para calon. Tes kesehatan dilakukan di
RSPAD Gatot Soebroto. Proses pemanggilan dan tes kesehatan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 49


berlangsung pada 17-21 Oktober 2009. Seluruh calon yang
dipanggil dan mengikuti tes kesehatan akhirnya menjadi
anggota kabinet, kecuali Nila Djuwita Anfasa Moeloek yang
awalnya disebut-sebut sebagai calon Menteri Kesehatan.

Anggota kabinet

Menteri

Berikut adalah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

No
Jabatan Pejabat Foto
.

Menteri Koordinator
1 Bidang Politik, Hukum, dan Djoko Suyanto
Keamanan

Menteri Koordinator
2 Hatta Rajasa
Bidang Perekonomian

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 50


Menteri Koordinator
Agung
3 Bidang Kesejahteraan
Laksono
Rakyat

4 Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi

Gamawan
5 Menteri Dalam Negeri
Fauzi

Marty
6 Menteri Luar Negeri
Natalegawa

Purnomo
7 Menteri Pertahanan
Yusgiantoro

8 Menteri Hukum dan Hak Patrialis Akbar


Asasi Manusia

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 51


Sri Mulyani
Indrawati
(Sampai
dengan 20
Mei 2010)
9 Menteri Keuangan
Agus
Martowardojo
(Sejak 20 Mei
2010)[4]

Menteri Energi dan Darwin


10
Sumber Daya Mineral Zahedy Saleh

11 Menteri Perindustrian M. S. Hidayat

Mari Elka
12 Menteri Perdagangan
Pangestu

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 52


13 Menteri Pertanian Suswono

14 Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan

Freddy
15 Menteri Perhubungan
Numberi

Menteri Kelautan dan Fadel


16
Perikanan Muhammad

Menteri Tenaga Kerja dan Muhaimin


17
Transmigrasi Iskandar

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 53


Djoko
18 Menteri Pekerjaan Umum
Kirmanto

Endang
19 Menteri Kesehatan Rahayu
Sedyaningsih

Menteri Pendidikan Mohammad


20
Nasional Nuh

Salim Segaf
21 Menteri Sosial
Al-Jufri

Suryadharma
22 Menteri Agama
Ali

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 54


Menteri Kebudayaan dan
23 Jero Wacik
Pariwisata

Menteri Komunikasi dan Tifatul


24
Informatika Sembiring

Menteri Riset dan Suharna


25
Teknologi Surapranata

Menteri Koperasi dan


26 Syarief Hasan
Usaha Kecil dan Menengah

Gusti
27 Menteri Lingkungan Hidup Muhammad
Hatta

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 55


Menteri Pemberdayaan
Linda Amalia
28 Perempuan dan
Sari
Perlindungan Anak

Menteri Pendayagunaan
Evert Ernest
29 Aparatur Negara dan
Mangindaan
Reformasi Birokrasi

Menteri Pembangunan Helmy Faishal


30
Daerah Tertinggal Zaini

Menteri Perencanaan
Pembangunan
Armida
31 Nasional/Kepala Badan
Alisjahbana
Perencanaan
Pembangunan Nasional

Menteri Badan Usaha Milik Mustafa


32
Negara Abubakar

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 56


Menteri Perumahan Suharso
33
Rakyat Monoarfa

Menteri Pemuda dan Olah Andi


34
Raga Mallarangeng

[sunting] Pejabat setingkat menteri

Berikut adalah pejabat setingkat menteri pada Kabinet


Indonesia Bersatu II.[7]

No
Jabatan Pejabat Foto
.

1 Jaksa Agung Hendarman


Supandji
(9 Mei 2007 – 24
September 2010)
[8]

Darmono
(Sejak 24
September 2010)
[9]

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 57


Djoko Santoso
(28 Desember
2007 – 28
Panglima Tentara September 2010)
2
Nasional Indonesia
Agus Suhartono
(Sejak 28
September 2010)
[10]

Bambang
Hendarso Danuri
(30 September
Kepala Kepolisian 2007 – 22 Oktober
3 Negara Republik 2010)
Indonesia
Timur Pradopo
(Sejak 22 Oktober
2010)[11]

Kepala Unit Kerja


Presiden Bidang
Kuntoro
4 Pengawasan dan
Mangkusubroto[13]
Pengendalian
Pembangunan[12]

Pejabat lain terkait kabinet

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 58


Sekretaris Kabinet

Sekretaris Kabinet dijabat oleh Dipo Alam sejak 7 Januari 2010.


[14][15]

Kepala lembaga pemerintah nonkementerian


yang diumumkan bersamaan

Pada saat pengumuman susunan Kabinet Indonesia Bersatu II,


SBY juga mengumumkan penunjukan 3 pejabat lain yang ia
sebut sebagai "pejabat negara yang memiliki peran penting
dalam penyuksesan program kerja Kabinet Indonesia Bersatu II
lima tahun mendatang".[16] Selain Kepala Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan yang
berkedudukan setingkat menteri, 2 pejabat lain yang
diumumkan adalah kepala lembaga pemerintah
nonkementerian, yaitu:

No
Jabatan Pejabat Foto
.

Kepala Badan Intelijen


1 Sutanto[17]
Negara

2 Kepala Badan Gita Wirjawan[18]


[19][20]
Koordinasi Penanaman
Modal

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 59


Wakil menteri

Berikut adalah wakil menteri yang mendampingi beberapa


menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Wakil menteri
merupakan pejabat karier dan bukan anggota kabinet.

No
Jabatan Pejabat Foto
.

Triyono
1 Wakil Menteri Luar Negeri
Wibowo

Sjafrie
2 Wakil Menteri Pertahanan
Sjamsoeddin

Wakil Menteri Alex


3
Perindustrian Retraubun

Wakil Menteri Mahendra


4
Perdagangan Siregar

Bayu
5 Wakil Menteri Pertanian
Krisnamurthi

Wakil Menteri Bambang


6
Perhubungan Susantono

7 Wakil Menteri Pekerjaan Hermanto

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 60


Umum Dardak

Wakil Menteri Pendidikan


8 Fasli Djalal
Nasional

Wakil Menteri Lukita


9 Perencanaan Dinarsyah
Pembangunan Nasional Tuwo

Anny
Ratnawati
10 Wakil Menteri Keuangan
(Sejak 20 Mei
2010)

Lembaga pemerintah nonkementerian

Lembaga pemerintah nonkementerian (dahulu lembaga


pemerintah nondepartemen, disingkat LPND) adalah
lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden.
Kepala LPND berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat
setingkat menteri yang mengoordinasikan.

Daftar

1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dikepalai


oleh M.Asichin.
2. Badan Intelijen Negara (BIN), dikepalai oleh Jenderal
Polisi (Purn.) Sutanto.
3. Badan Kepegawaian Negara (BKN), dikepalai oleh
Prapto Hadi.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 61


4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), dikepalai oleh Sugiri Syarief.
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
dikepalai oleh Gita Wirjawan.
6. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal)
7. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG), dikepalai oleh Dr.Ir. Sri B. Harjono.
8. Badan Narkotika Nasional (BNN)
9. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
dikepalai oleh Syamsul Ma'arif.
10. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
11. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI), dikepalai oleh Jumhur
Hidayat.
12. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dikepalai
oleh Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib.
13. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dikepalai
oleh A. S. Natio Lasman.
14. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP)
15. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
16. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),
dikepalai oleh Armida Alisjahbana.
17. Badan Pertanahan Nasional (BPN), dikepalai oleh Joyo
Winoto.
18. Badan Pusat Statistik (BPS), dikepalai oleh Rusman
Heriawan.
19. Badan SAR Nasional (Basarnas), dikepalai oleh
Marsekal Madya TNI Ida Bagus Sanubari.
20. Badan Standardisasi Nasional (BSN), dikepalai oleh Dr.
Bambang Setiadi.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 62


21. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dikepalai
oleh Dr. Hudi Hastowo.
22. Lembaga Administrasi Negara (LAN), dikepalai oleh
Asmawi Riawansyah.
23. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dikepalai
oleh Umar Anggara Jenie.
24. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), dipimpin
oleh Gubernur Muladi.
25. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN)
26. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg),dikepalai oleh
Mayjen.Wirjono Budiharso.
27. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)

Lembaga nonstruktural

Lembaga nonstruktural (disingkat LNS) adalah lembaga


negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan fungsi
sektoral dari lembaga pemerintahan yang sudah ada.[1] LNS
bertugas memberi pertimbangan kepada presiden atau menteri,
atau dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan
tertentu atau membantu tugas tertentu dari suatu kementerian.

LNS bersifat nonstruktural, dalam arti tidak termasuk dalam


struktur organisasi kementerian ataupun lembaga pemerintah
nonkementerian. Kepala LNS umumnya ditetapkan oleh
presiden, tetapi LNS dapat juga dikepalai oleh menteri, bahkan
wakil presiden atau presiden sendiri. Sedangkan nomenklatur
yang digunakan antara lain adalah "dewan", "badan",
"lembaga", "tim", dan lain-lain.

Daftar lembaga nonstruktural

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 63


Berikut adalah daftar LNS di Indonesia. Daftar ini mungkin
belum mencakup keseluruhan, karena memang belum terdapat
definisi secara formal mengenai LNS yang dapat dijadikan
pedoman dalam mendefinisikan suatu lembaga sebagai LNS
atau bukan. Pertengahan tahun 2009, LAN
[2]
mengindentifikasikan jumlah LNS mencapai 92 lembaga.

• Badan Narkotika Nasional (BNN)


• Badan Pelaksana APEC
• Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (BP Migas)
• Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
• Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
• Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
Migas)
• Badan Pengembangan Ekspor Nasional
• Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
• Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan dan
Kerjasama Internasional
• Badan Pertimbangan Jabatan Nasional
(Baperjanas)
• Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek)
• Badan Pertimbangan Perfilman Nasional
• Badan Reintegrasi Aceh (BRA)
• Dewan Buku Nasional
• Dewan Ekonomi Nasional (DEN)
• Dewan Gula Indonesia
• Dewan Kelautan Indonesia
• Dewan Ketahanan Pangan
• Dewan Pembina Industri Strategis
• Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD)
• Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
• Dewan TIK Nasional (Detiknas)
• Komisi Hukum Nasional (KHN)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 64


• Komisi Independen Pengusutan Tindak
Kekerasan di Aceh
• Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP)
• Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
• Komisi Kepolisian Nasional
• Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT)
• Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
• Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
• Lembaga Sensor Film (LSF)
• Tim Bakorlak Inpres 6
• Tim Pengembangan Industri Hankam
• Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4)

Lembaga independen

Lembaga independen juga sering diklasifikasikan sebagai LNS.


Lembaga-lembaga ini dibentuk oleh pemerintah pusat, namun
bekerja secara independen. Berikut adalah daftar beberapa
lembaga independen:

• Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


• Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)
• Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
• Dewan Pers
• Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan)
• Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM)
• Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT)
• Komisi Pemilihan Umum (KPU)
• Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
• Komisi Penanggulan Aids

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 65


• Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
• Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
• Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
• Komisi Yudisial (KY)
• Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
• Ombudsman Republik Indonesia (ORI)
• Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK)

Bekas lembaga nonstruktural

• Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)


• Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk Aceh
dan Nias (BRR Aceh-Nias)
• Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program
Kebijakan dan Reformasi (UPK3KR)

Kontroversi

Pembentukan LNS mulai marak pasca reformasi. Ada yang


dibentuk melalui UU, PP, perpres, ataupun keppres.
Peningkatan jumlah LNS setiap tahunnya dapat menyebabkan
tugas dan fungsi tumpang tindih dengan lembaga yang sudah
ada dan dapat menambah pengeluaran anggaran belanja negara,
walau ada beberapa LNS yang tidak memerlukan anggaran
besar.

Selain itu, tidak adanya definisi secara formal mengenai LNS


mempersulit para pakar maupun lembaga dalam
mengidentifikasikan LNS. Akibatnya, terjadi perbedaan opini
tentang jumlah LNS yang ada di Indonesia. Pertengahan tahun
2009, LAN mengindentifikasikan jumlah LNS mencapai 92
lembaga.[2]

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 66


Posisi LNS dalam konteks keuangan negara juga menjadi
sorotan. Sepertiga dari jumlah LNS dibiayai oleh APBN.
Pendanaan kegiatannya bergabung dengan pendanaan kegiatan
kementerian/lembaga, bukan sebagai satuan kerja tersendiri.
Hal ini dapat berimplikasi pada tumpang tindihnya tugas dan
wewenang antara kementerian/lembaga dengan LNS yang
nantinya dapat menyebabkan inefisiensi anggaran.

Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, baik untuk laporan


keuangan maupun laporan kinerja yang berada di
kementerian/lembaga, bukan dilakukan oleh LNS sebagai
lembaga. Karena tidak adanya laporan kinerja dan laporan
keuangan yang mandiri, audit kinerja dan audit keuangan akan
kesulitan untuk menilai akuntabilitas LNS bersangkutan.[2]

Penataan

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Setneg


bekerjasama dengan 14 perguruan tinggi dan melibatkan
beberapa pakar melalui kegiatan penelitian, diskusi dan
seminar, muncul rekomendasi untuk menata ulang keberadaan
LNS. Dari 92 lembaga, 13 diusulkan dihapus, sedangkan 39
lainnya akan digabungkan. Lembaga yang akan dihapus dan
digabungkan tersebut hanyalah lembaga yang dibentuk dengan
keppres dan perpres, sedangkan yang dibentuk dengan UU akan
dilakukan penelaahan lebih komprehensif. Penataan ini akan
dilakukan dalam waktu 5 tahun.[1][3]

13 LNS yang akan dihapus adalah sebagai berikut:[4]

• Komite Standar untuk Satuan Ukuran


• Komite antar Departemen Bidang Kehutanan
• Badan Pengembangan Kehidupan Beragama
• Badan Pembina BUMN

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 67


• Badan Pertimbangan Kepegawaian
• Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Nasional
• Dewan Koperasi Indonesia
• Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan
Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza
• Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian
• Badan Koordinasi Energi Nasional
• Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan
Infrastruktur
• Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan
• Komisi Independen Pengusutan Tindak
Kekerasan di Aceh

Perwakilan Indonesia di luar negeri

Perwakilan Indonesia di luar negeri (nama resmi:


Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri) adalah
lembaga negara yang mewakili kepentingan Indonesia secara
keseluruhan di negara lain atau pada organisasi internasional.
Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri dapat berupa
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Konsulat Jenderal
Republik Indonesia (Konjen RI), Konsulat RI, Perutusan Tetap
RI pada PBB, maupun Perwakilan RI tertentu yang bersifat
sementara.

Perwakilan Indonesia di luar negeri terdiri atas:

• Perwakilan diplomatik, kegiatannya mencakup semua


kepentingan negara RI dan wilayah kerjanya meliputi
seluruh wilayah negara penerima atau yang bidang

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 68


kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu organisasi
internasional.
• Perwakilan konsuler, kegiatannya mencakup semua
kepentingan negara RI di bidang konsuler dan
mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah negara
penerima.

Majelis Permusyawaratan Rakyat

Majelis Permusyawaratan Rakyat (disingkat MPR) adalah


lembaga legislatif bikameral yang merupakan salah satu
lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia,
yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah. Dahulu sebelum Reformasi
MPR merupakan Lembaga Tertinggi Negara, yang terdiri dari
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Utusan Daerah, dan Utusan
Golongan. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun
di ibukota negara.

Anggota MPR tidak dipilih secara langsung oleh rakyat


melainkan berasal dari anggota DPR dan DPD yang dipilih
melalui pemilihan umum secara langsung oleh rakyat atau
anggota DPR dan anggota DPD ex officio anggota MPR.
Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang
yang terdiri atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD.
Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir
bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan
sumpah/janji.

Sejarah

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 69


Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) lahir seiring dengan
berdirinya negara Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan
berdaulat. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada
tanggal 29 Agustus 1945 sesaat setelah proklamasi
kemerdekaan, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP). Sesuai ketentuan Pasal IV Aturan Peralihan Undang-
Undang Dasar 1945, KNIP bertugas membantu Presiden dalam
menjalankan kekuasaan negara, sebelum terbentuknya lembaga-
lembaga negara, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Dasar.

Dalam perkembangan sejarahnya, pada pertengahan Oktober


1945, KNIP kemudian berubah menjadi semacam parlemen,
tempat Perdana Menteri dan anggota kabinet bertanggung
jawab. Hal ini, sejalan dengan perubahan sistem pemerintahan
dari sistem Presidensial ke sistem Parlementer. Sejarah
mencatat, bahwa KNIP adalah cikal bakal (embrio) dari badan
perwakilan di Indonesia, yang oleh Undang-Undang Dasar 1945
diwujudkan ke dalam Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

Keberadaan badan-badan perwakilan, DPR dan MPR ketika itu,


tidak terlepas dari keinginan para pendiri negara bahwa negara
yang didirikan adalah negara yang demokratis. MPR yang
anggota-anggotanya terdiri atas anggota DPR, ditambah dengan
utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, dianggap
sebagai penjelmaan seluruh rakyat. Atas dasar itulah MPR
melaksanakan kedaulatan rakyat.

Mengingat fungsi dan kewenangan MPR yang tinggi seperti


mengubah Undang-Undang Dasar, mengangkat dan
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden, maka para ahli
hukum tata negara menyebut MPR sebagai lembaga tertinggi

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 70


negara. Pandangan ini kemudian dikukuhkan dalam Ketetapan
MPR Nomor VI/MPR/1973 tentang Kedudukan dan Hubungan
Tata Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan atau Lembaga-
lembaga Tinggi Negara. Meskipun demikian, sejarah
menunjukkan bahwa negara Indonesia baru membentuk MPR
yang bersifat sementara setelah Dekrit Presiden tanggal 5 Juli
1959, sedangkan MPR yang dibentuk berdasarkan hasil
Pemilihan Umum baru terlaksana pada tahun 1971.

Sejak terbentuknya, baik MPRS maupun MPR telah


memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai sebuah lembaga, MPR juga tidak luput dari
pasang surut seiring dengan perjalanan sistem ketatanegaraan.
Di masa lalu, MPR begitu kuat posisinya, begitu besar tugas
dan kewenangannya bahkan disebut sebagai Lembaga Tertinggi
Negara, sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat.

Bergulirnya reformasi yang menghasilkan reformasi konstitusi


telah mendorong para pengambil keputusan untuk tidak
menempatkan MPR dalam posisi sebagai lembaga tertinggi.
Setelah reformasi, MPR menjadi lembaga negara yang sejajar
kedudukannya dengan lembaga-lembaga negara lainnya, bukan
lagi penjelmaan seluruh rakyat Indonesia yang melaksanakan
kedaulatan rakyat. Perubahan Undang-Undang Dasar telah
mendorong penataan ulang posisi lembaga-lembaga negara
terutama mengubah kedudukan, fungsi dan kewenangan MPR
yang dianggap tidak selaras dengan pelaksanaan prinsip
demokrasi dan kedaulatan rakyat sehingga sistem
ketatanegaraan dapat berjalan optimal.

Pasal 1 ayat (2) yang semula berbunyi: “Kedaulatan adalah di


tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.” , setelah perubahan Undang-Undang

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 71


Dasar diubah menjadi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” Dengan
demikian pelaksanaan kedaulatan rakyat tidak lagi dijalankan
sepenuhnya oleh sebuah lembaga negara, yaitu MPR, tetapi
melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga negara yang
ditentukan oleh UUD 1945.

Tugas, dan wewenang MPR secara konstitusional diatur dalam


Pasal 3 UUD 1945, yang sebelum maupun setelah perubahan
salah satunya mempunyai tugas mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar sebagai hukum dasar negara yang
mengatur hal-hal penting dan mendasar. Oleh karena itu dalam
perkembangan sejarahnya MPR dan konstitusi yaitu Undang-
Undang Dasar mempunyai keterkaitan yang erat seiring dengan
perkembangan ketatanegaraan Indonesia.

Tugas, wewenang, dan hak

Tugas dan wewenang MPR antara lain:

• Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang


Dasar Republik Indonesia 1945), (Undang-
Undang Dasar)
• Melantik Presiden dan Wakil Presiden
berdasarkan hasil pemilihan umum.
• Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan
(Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan
Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
• Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden
apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan
kewajibannya dalam masa jabatannya.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 72


• Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang
diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
• Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila
keduanya berhenti secara bersamaan dalam
masa jabatannya.

Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-


pasal UUD, menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan
putusan, hak imunitas, dan hak protokoler.

Setelah Sidang MPR 2003, Presiden dan wakil presiden dipilih


langsung oleh rakyat tidak lagi oleh MPR.

Sidang

MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota


negara.

Sidang MPR sah apabila dihadiri:

• sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota


MPR untuk memutus usul DPR untuk
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
• sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota
MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD
• sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah
Anggota MPR sidang-sidang lainnya

Putusan MPR sah apabila disetujui:

• sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota


MPR yang hadir untuk memutus usul DPR untuk
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 73


• sekurang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah
Anggota MPR untuk memutus perkara lainnya.

Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak,


terlebih dahulu diupayakan pengambilan putusan dengan
musyawarah untuk mencapai mufakat.

Alat kelengkapan

Alat kelengkapan MPR terdiri atas: Pimpinan, Panitia Ad Hoc,


dan Badan Kehormatan.

Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 4 orang wakil


ketua yang dipilih dari dan oleh Anggota MPR dalam Sidang
Paripurna MPR.

Pimpinan MPR periode 2009–2014 adalah:

• Ketua: Taufiq Kiemas (F-PDIP)


• Wakil Ketua: Hajriyanto Y. Thohari (F-PG)
• Wakil Ketua: Melani Leimena Suharli (F-PD)
• Wakil Ketua: Lukman Hakim Saifudin (F-PPP)
• Wakil Ketua: Ahmad Farhan Hamid (Kelompok
DPD)

Kedudukan

Sebelum perubahan UUD 1945

Berdasarkan UUD 1945 (sebelum perubahan), MPR merupakan


lembaga tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 74


Setelah perubahan UUD 1945

Perubahan UUD 1945 membawa implikasi terhadap


kedudukan, tugas, dan wewenang MPR. Kini MPR
berkedudukan sebagai lembaga tinggi negara yang setara
dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti Lembaga
Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK.

MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan


GBHN. Selain itu, MPR tidak lagi mengeluarkan Ketetapan
MPR (TAP MPR), kecuali yang berkenaan dengan menetapkan
Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi
kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan Wakil Presiden
apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi
pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang
telah dihasilkan sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 2002.

Saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak lagi menjadi bagian
dari hierarki Peraturan Perundang-undangan.

Dewan Perwakilan Rakyat

Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR) adalah lembaga


tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang
kekuasaan membentuk Undang-Undang. DPR memiliki fungsi
legislasi, anggaran, dan pengawasan.

DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum,


yang dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum. Anggota DPR

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 75


periode 2009–2014 berjumlah 560 orang. Masa jabatan anggota
DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota
DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

DPR dianggap sebagai institusi paling korup di Indonesia

Sejarah

Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional


Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus
1945 di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal
peresmian KNIP ini (29 agustus 1945) dijadikan sebagai hari
lahir DPR RI.

Dalam Sidang KNIP yang pertama dipilih pimpinan sebagai


berikut:

• Ketua : Mr. Kasman Singodimedjo


• Wakil Ketua I : Mr. Sutardjo Kartohadikusumo
• Wakil Ketua II : Mr. J. Latuharhary
• Wakil Ketua III : Adam Malik

Adapun pimpinan saat ini (2010) sebagai berikut:

• Ketua: H. Marzuki Alie, SE., MM. (Fraksi Partai


Demokrat)
• Wakil Ketua: Ir. Taufik Kurniawan, MM. (Fraksi
Partai Amanat Nasional)
• Wakil Ketua: Drs. H. Priyo Budi Santoso (Fraksi
Partai Golongan Karya)
• Wakil Ketua: Ir. H. Pramono Anung Wibowo, MM.
(Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
• Wakil Ketua: H.M. Anis Matta, Lc. (Fraksi Partai
Keadilan Sejahtera)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 76


Jika dihitung sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, DPR RI saat
(2010) ini adalah dewan yang ketujuhbelas[3]. Dewan-dewan
selengkapnya sebagai berikut:

• Dewan Pertama: Komite Nasional Indonesia


Pusat (29 Agustus 1945 - 15 Agustus 1950)
• Dewan Kedua: DPR Republik Indonesia Serikat
(15 Februari 1950 - 15 Agustus 1950)
• Dewan Ketiga: DPR Sementara (16 Agustus 1950
- 26 Maret 1956)
• Dewan Keempat: DPR Pemilu 1955 (26 Maret
1956 - 22 Juli 1959)
• Dewan Kelima: DPR Peralihan (22 Juli 1959 - 26
Juni 1960)
• Dewan Keenam: DPR Gotong Royong (26 Juni
1960 - 15 November 1965)
• Dewan Ketujuh: DPR Gotong-Royong tanpa PKI
(15 November 1965 - 19 November 1966)
• Dewan Kedelapan: DPR Gotong Royong - DPR
Orde Baru (19 November 1966 - 28 Oktober
1971)
• Dewan Kesembilan: DPR Pemilu 1971 (28
Oktober 1971 - 1 Oktober 1977)
• Dewan Kesepuluh: DPR Pemilu 1977 (1 Oktober
1977 - 1 Oktober 1982}
• Dewan Kesebelas: DPR Pemilu 1982 (1 Oktober
1982 - 1 Oktober 1987)
• Dewan Keduabelas: DPR Pemilu 1987 (1 Oktober
1987 - 1 Oktober 1992)
• Dewan Ketigabelas: DPR Pemilu 1992 (1 Oktober
1992 - 1 Oktober 1997)
• Dewan Keempatbelas: DPR Pemilu 1997 (1
Oktober 1997 - 1 Oktober 1999)
• Dewan Kelimabelas: DPR Pemilu 1999 (1 Oktober
1999 - 1 Oktober 2004)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 77


• Dewan Keenambelas: DPR Pemilu 2004 (1
Oktober 2004 - 1 Oktober 2009)
• Dewan Ketujuhbelas: DPR Pemilu 2009 (mulai 1
Oktober 2009)

Tugas dan wewenang

Tugas dan wewenang DPR antara lain:

• Membentuk Undang-Undang yang dibahas


dengan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama
• Membahas dan memberikan persetujuan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
• Menerima dan membahas usulan RUU yang
diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang
tertentu dan mengikutsertakannya dalam
pembahasan
• Menetapkan APBN bersama Presiden dengan
memperhatikan pertimbangan DPD
• Melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan
pemerintah
• Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan
dengan memperhatikan pertimbangan DPD
• Membahas dan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan atas pertanggungjawaban
keuangan negara yang disampaikan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan;
• Memberikan persetujuan kepada Presiden atas
pengangkatan dan pemberhentian anggota
Komisi Yudisial
• Memberikan persetujuan calon hakim agung
yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan
sebagai hakim agung oleh Presiden

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 78


• Memilih tiga orang calon anggota hakim
konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden
untuk ditetapkan;
• Memberikan pertimbangan kepada Presiden
untuk mengangkat duta, menerima penempatan
duta negara lain, dan memberikan pertimbangan
dalam pemberian amnesti dan abolisi
• Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk
menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain
• Menyerap, menghimpun, menampung dan
menindaklanjuti aspirasi masyarakat
• Memperhatikan pertimbangan DPD atas
rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama;
• Membahas dan menindaklanjuti hasil
pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap
pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi
daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,
pendidikan, dan agama;

Hak

Pada anggota DPR melekat hak ajudikasi dan legislasi yakni


berupa hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat. Anggota DPR juga memiliki hak mengajukan RUU,
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat,
membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

Menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR,


DPR, DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 79


wewenangnya, DPR berhak meminta pejabat negara, pejabat
pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk
memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi,
maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan
peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak
dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat
disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan
perundang-undangan).

Alat kelengkapan

Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Komisi, Badan


Musyawarah, Badan Legislasi, Badan Anggaran, Badan Urusan
Rumah Tangga, Badan Kerjasama Antar-Parlemen, Panitia
Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan.

Pimpinan

Kedudukan Pimpinan dalam DPR dapat dikatakan sebagai Juru


Bicara Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum adalah
mewakili DPR secara simbolis dalam berhubungan dengan
lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara lain, dan
lembaga-lembaga internasional, serta memimpin jalannya
administratif kelembagaan secara umum, termasuk memimpin
rapat-rapat paripurna dan menetapkan sanksi atau rehabilitasi.

Pimpinan DPR bersifat kolektif kolegial, terdiri dari seorang


ketua dan 4 orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh
Anggota DPR dalam Sidang Paripurna DPR.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 80


Komisi

Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir seluruh


aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi DPR,
substansinya dikerjakan di dalam komisi. Setiap anggota DPR
(kecuali pimpinan) harus menjadi anggota salah satu komisi.
Pada umumnya, pengisian keanggotan komisi terkait erat
dengan latar belakang keilmuan atau penguasaan anggota
terhadap masalah dan substansi pokok yang digeluti oleh
komisi.

Pada periode 2009-2014, DPR mempunyai 11 komisi dengan


ruang lingkup tugas dan pasangan kerja masing-masing:

• Komisi I, membidangi pertahanan, luar negeri,


dan informasi.
• Komisi II, membidangi pemerintahan dalam
negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan
agraria.
• Komisi III, membidangi hukum dan perundang-
undangan, hak asasi manusia, dan keamanan.
• Komisi IV, membidangi pertanian, perkebunan,
kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.
• Komisi V, membidangi perhubungan,
telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan
rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan
tertinggal.
• Komisi VI, membidangi perdagangan,
perindustrian, investasi, koperasi, usaha kecil
dan menengah), dan badan usaha milik negara.
• Komisi VII, membidangi energi, sumber daya
mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan.
• Komisi VIII, membidangi agama, sosial dan
pemberdayaan perempuan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 81


• Komisi IX, membidangi kependudukan,
kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi.
• Komisi X, membidangi pendidikan, pemuda,
olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan.
• Komisi XI, membidangi keuangan, perencanaan
pembangunan nasional, perbankan, dan
lembaga keuangan bukan bank.

Badan Musyawarah

Bamus merupakan miniatur DPR. Sebagian besar keputusan


penting DPR digodok terlebih dahulu di Bamus, sebelum
dibahas dalam Rapat Paripurna sebagai forum tertinggi di DPR
yang dapat mengubah putusan Bamus. Bamus antara lain
memiliki tugas menetapkan acara DPR, termasuk mengenai
perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu
penyelesaian dan prioritas RUU).

Pembentukan Bamus sendiri dilakukan oleh DPR melalui Rapat


Paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR. Anggota
Bamus berjumlah sebanyak-banyaknya sepersepuluh dari
anggota DPR, berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-
tiap Fraksi. Pimpinan Bamus langsung dipegang oleh Pimpinan
DPR.

Badan Anggaran

Badan Anggaran DPR dibentuk oleh DPR dan merupakan alat


kelengkapan DPR yang bersifat tetap yang memiliki tugas
pokok melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. Susunan keanggotaan Badan Anggaran
ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR. Susunan
keanggotaan Badan Anggaran terdiri atas anggota-anggota

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 82


seluruh unsur Komisi dengan memperhatikan perimbangan
jumlah anggota Fraksi.

Badan Kehormatan

Badan Kehormatan (BK) DPR merupakan alat kelengkapan


paling muda saat ini di DPR. BK merupakan salah satu alat
kelengkapan yang bersifat sementara. Pembentukan DK di DPR
merupakan respon atas sorotan publik terhadap kinerja sebagian
anggota dewan yang buruk, misalnya dalam hal rendahnya
tingkat kehadiran dan konflik kepentingan.

BK DPR melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap


dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan
pada akhirnya memberikan laporan akhir berupa rekomendasi
kepada Pimpinan DPR sebagai bahan pertimbangan untuk
menjatuhkan sanksi atau merehabilitasi nama baik Anggota.
Rapat-rapat Dewan Kehormatan bersifat tertutup. Tugas Dewan
Kehormatan dianggap selesai setelah menyampaikan
rekomendasi kepada Pimpinan DPR.

Badan Legislasi

Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR yang


lahir pasca Perubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada
tahun 2000. Tugas pokok Baleg antara lain: merencanakan dan
menyusun program serta urutan prioritas pembahasan RUU
untuk satu masa keanggotaan DPR dan setiap tahun anggaran.
Baleg juga melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata tertib
DPR dan kode etik anggota DPR.

Badan Legislasi dibentuk DPR dalam Rapat paripurna, dan


susunan keanggotaannya ditetapkan pada permulaan masa

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 83


keanggotaan DPR berdasarkan perimbangan jumlah anggota
tiap-tiap Fraksi. Keanggotaan Badan Legislasi tidak dapat
dirangkap dengan keanggotaan Pimpinan Komisi, keanggotaan
Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan keanggotaan Badan
Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP).

Badan Urusan Rumah Tangga

Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bertugas


menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Salah satu
tugasnya yang berkaitan bidang keuangan/administratif anggota
dewan adalah membantu pimpinan DPR dalam menentukan
kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk kesejahteraan
Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal DPR berdasarkan
hasil rapat Badan Musyawarah.

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen, yang selanjutnya disingkat


BKSAP, dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan
DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan
keanggotaan BKSAP pada permulaan masa keanggotaan DPR
dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota BKSAP
ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan
pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan
masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang.
Pimpinan BKSAP merupakan satu kesatuan pimpinan yang
bersifat kolektif dan kolegial, yang terdiri atas 1 (satu) orang
ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua, yang dipilih
dari dan oleh anggota BKSAP berdasarkan prinsip musyawarah
untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan
keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota
tiap-tiap fraksi.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 84


BKSAP bertugas:

1. membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan


persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara
lain, baik secara bilateral maupun multilateral, termasuk
organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atau
anggota parlemen negara lain;

2. menerima kunjungan delegasi parlemen negara lain yang


menjadi tamu DPR;

3. mengoordinasikan kunjungan kerja alat kelengkapan DPR ke


luar negeri; dan

4. memberikan saran atau usul kepada pimpinan DPR tentang


masalah kerja sama antarparlemen.

Panitia Khusus

Jika dipandang perlu, DPR (atau alat kelengkapan DPR) dapat


membentuk panitia yang bersifat sementara yang disebut
Panitia Khusus (Pansus).

Komposisi keanggotaan Pansus ditetapkan oleh rapat paripurna


berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi.
Pansus bertugas melaksanakan tugas tertentu yang ditetapkan
oleh rapat paripurna, dan dibubarkan setelah jangka waktu
penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai.
Pansus mempertanggungjawabkan kinerjanya untuk selanjutnya
dibahas dalam rapat paripurna.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 85


Badan Akuntabilitas Keuangan Negara

DPR dalam permulaan masa keanggotaan dan permulaan tahun


sidang DPR membuat susunan dan keanggotaan Badan
Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) yang beranggotakan
paling sedikit tujuh orang dan paling banyak sembilan orang
atas usul dari fraksi-fraksi DPR yang selanjutnya akan
ditetapkan dalam rapat paripurna dengan tugas untuk
penelaahan setiap temuan hasil pemeriksaan Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK).

Anggota

Kekebalan hukum

Anggota DPR tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan


karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan
secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik
masing-masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika
anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah
disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal
mengenai pengumuman rahasia negara.

Larangan

Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat


negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai negeri
sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD atau
badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 86


Anggota DPR juga tidak boleh melakukan pekerjaan sebagai
pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan
publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek
dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas,
wewenang, dan hak sebagai anggota DPR.

Penyidikan

Jika anggota DPR diduga melakukan perbuatan pidana,


pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikannya harus
mendapat persetujuan tertulis dari Presiden. Ketentuan ini tidak
berlaku apabila anggota DPR melakukan tindak pidana korupsi
dan terorisme serta tertangkap tangan.

Komposisi anggota

Komposisi DPR saat ini adalah komposisi yang berdasarkan


Pemilu 2009. Anggota-anggota DPR yang terpilih berdasarkan
Pemilu tersebut mengelompokkan diri kedalam fraksi-fraksi.

Jumlah
Fraksi Ketua
Anggota

Fraksi Partai Demokrat (F- Mohammad Jafar


148
PD) Hafsah[4][5]

Fraksi Partai Golongan


107 Setya Novanto
Karya (F-PG)

Fraksi Partai Demokrasi


Indonesia Perjuangan (F- 94 Tjahjo Kumolo
PDIP)

Fraksi Partai Keadilan 57 Mustafa Kamal

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 87


Sejahtera (F-PKS)

Fraksi Partai Amanat


46 Asman Abnur
Nasional (F-PAN)

Fraksi Partai Persatuan


37 Hasrul Azwar
Pembangunan (F-PPP)

Fraksi Partai Kebangkitan


28 Marwan Ja'far
Bangsa (F-PKB)

Fraksi Partai Gerakan Mujiyono


26
Indonesia Raya (F-Gerindra) Haryanto

Fraksi Partai Hati Nurani


17 Ahmad Fauzi
Rakyat (F-Hanura)

Sekretariat Jenderal

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPR, dibentuk


Sekretariat Jenderal DPR yang ditetapkan dengan Keputusan
Presiden, dan personelnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil.
Sekretariat Jenderal DPR dipimpin seorang Sekretaris Jenderal
yang diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden
atas usul Pimpinan DPR.

Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu


pelaksanaan fungsi dan tugas DPR secara profesional, dapat
diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan kebutuhan. Para
pakar/ahli tersebut berada di bawah koordinasi Sekretariat
Jenderal DPR.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 88


Dewan Perwakilan Daerah

Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD) adalah lembaga


tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang
dipilih melalui Pemilihan Umum.

DPD memiliki fungsi:

• Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan


memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan
bidang legislasi tertentu
• Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan


demikian jumlah anggota DPD saat ini adalah 132 orang. Masa
jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan
pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji

Tugas, wewenang, dan hak

Tugas dan wewenang DPD antara lain:

• Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-


Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran, dan penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam, dan sumber

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 89


daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk
membahas RUU tersebut.
• Memberikan pertimbangan kepada DPR atas
RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan
pajak, pendidikan, dan agama.
• Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam
pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.
• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam, dan sumber
daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,
pendidikan, dan agama.
• Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara
dari BPK untuk dijadikan bahan membuat
pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang
berkaitan dengan APBN.

Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan


pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

Alat kelengkapan

Alat kelengkapan DPD terdiri atas: Pimpinan, Panitia Ad Hoc,


Badan Kehormatan dan Panitia-panitia lain yang diperlukan.

Pimpinan

Pimpinan DPD terdiri atas seorang ketua dan dua wakil ketua.
Selain bertugas memimpin sidang, pimpinan DPD juga sebagai
juru bicara DPD. Ketua DPD periode 2009–2014 adalah Irman
Gusman.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 90


Pimpinan DPD periode 2009–2014 adalah:

• Ketua: Irman Gusman (Sumatera Barat)


• Wakil Ketua: Gusti Kanjeng Ratu Hemas (DI
Yogyakarta)
• Wakil Ketua: La Ode Ida (Sulawesi Tenggara)

Sekretariat Jenderal

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPD,


dibentuk Sekretariat Jenderal DPD yang ditetapkan dengan
Keputusan Presiden, dan personelnya terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil. Sekretariat Jenderal DPD dipimpin seorang
Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan dengan
Keputusan Presiden atas usul Pimpinan DPD.

Anggota

Kekebalan hukum

Anggota DPD tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan


karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan
secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPD, sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik
masing-masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika
anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah
disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal
mengenai pengumuman rahasia negara.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 91


Mahkamah Agung Indonesia

Mahkamah Agung (disingkat MA) adalah lembaga tinggi


negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan
pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Konstitusi.

Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam


lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara.

• Peradilan Umum pada tingkat pertama dilakukan oleh


Pengadilan Negeri, pada tingkat banding dilakukan oleh
Pengadilan Tinggi dan pada tingkat kasasi dilakukan
oleh Mahkamah Agung
• Peradilan Agama pada tingkat pertama dilakukan oleh
Pengadilan Agama, pada tingkat banding dilakukan oleh
Pengadilan Tinggi Agama dan pada tingkat kasasi
dilakukan oleh Mahkamah Agung
• Peradilan Militer pada tingkat pertama dilakukan oleh
Pengadilan Militer, pada tingkat banding dilakukan oleh
Pengadilan Tinggi Militer dan pada tingkat kasasi
dilakukan oleh Mahkamah Agung

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 92


• Peradilan Tata Usaha negara pada tingkat pertama
dilakukan oleh Pengadilan Tata Usaha negara, pada
tingkat banding dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh
Mahkamah Agung

Kewajiban dan wewenang

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan


wewenang MA adalah:

• Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji


peraturan perundang-undangan di bawah Undang-
Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh Undang-Undang
• Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
• Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden member
grasi dan rehabilitasi

Ketua

Mahkamah Agung dipimpin oleh seorang ketua. Ketua


Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung, dan
diangkat oleh Presiden. Ketuanya sejak 15 Januari 2009 adalah
Harifin A. Tumpa.

Hakim Agung dipilih dari hakim karier dan Non karier,


profesional atau akademisi

Hakim Agung

Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung sebanyak


maksimal 60 orang. Hakim agung dapat berasal dari sistem

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 93


karier (hakim), atau tidak berdasarkan sistem karier dari
kalangan profesi atau akademisi.

Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada


Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat
persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

Tugas Hakim Agung adalah Mengadili dan memutus perkara


pada tingkat Kasasi.

Mahkamah Konstitusi Indonesia

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi


negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan
pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Agung.

Sejarah

Sejarah berdirinya MK diawali dengan Perubahan Ketiga UUD


1945 dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B yang
disahkan pada 9 November 2001. Setelah disahkannya
Perubahan Ketiga UUD 1945, maka dalam rangka menunggu
pembentukan Mahkamah Konstitusi, MPR menetapkan
Mahkamah Agung menjalankan fungsi MK untuk sementara
sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945
hasil Perubahan Keempat.

DPR dan Pemerintah kemudian membuat Rancangan Undang-


Undang tentang Mahkamah Konstitusi. Setelah melalui
pembahasan mendalam, DPR dan Pemerintah menyetujui
secara bersama Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 94


Mahkamah Konstitusi pada 13 Agustus 2003 dan disahkan oleh
Presiden pada hari itu. Dua hari kemudian, pada tanggal 15
Agustus 2003, Presiden mengambil sumpah jabatan para hakim
konstitusi di Istana Negara pada tanggal 16 Agustus 2003.

Kewajiban dan wewenang

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan


wewenang MK adalah:

• Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir


yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-
Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus
sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan
tentang hasil Pemilihan Umum
• Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Ketua

Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim


Konstitusi untuk masa jabatan 3 tahun. Masa jabatan Ketua MK
selama 3 tahun yang diatur dalam UU 24/2003 ini sedikit aneh,
karena masa jabatan Hakim Konstitusi sendiri adalah 5 tahun,
sehingga berarti untuk masa jabatan kedua Ketua MK dalam
satu masa jabatan Hakim Konstitusi berakhir sebelum waktunya
(hanya 2 tahun).

Ketua MK yang pertama adalah Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie,


S.H.. Guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 95


kelahiran 17 April 1956 ini terpilih pada rapat internal antar
anggota hakim Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Agustus 2003.
Jimly terpilih lagi sebagai ketua untuk masa bakti 2006-2009
pada 18 Agustus 2006 dan disumpah pada 22 Agustus 2006
dengan Wakil Ketua Prof. Dr. M. Laica Maerzuki, SH. Bersama
tujuh anggota hakim pendiri lainnya dari generasi pertama MK,
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH dan Prof. Dr. M. Laica Marzuki
berhasil memimpin lembaga baru ini sehingga dengan cepat
berkembang menjadi model bagi pengadilan modern dan
tepercaya di Indonesia. Di akhir masa jabatan Prof. Jimly
sebagai Ketua, MK berhasil dipandang sebagai salah satu icon
keberhasilan reformasi Indonesia. Selama 5 tahun sejak
berdirinya, sistem kelembagaan mahkamah ini terbentuk
dengan sangat baik dan bahkan gedungnya juga berhasil
dibangun dengan megah dan oleh banyak sekolah dan
perguruan tinggi dijadikan gedung kebanggaan tempat
mengadakan studi tour. Pada 19 Agustus 2008, Hakim
Konstitusi yang baru diangkat untuk periode (2008-2013),
melakukan voting untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua MK
masa bakti 3 tahun berikutnya, yaitu 2008-2011 dan
menghasilkan Mohammad Mahfud MD sebagai ketua serta
Abdul Mukthie Fadjar sebagai wakil ketua. Sesudah beberapa
waktu sesudah itu, pada bulan Oktober 2009, Prof. Jimly
Asshiddiqie, SH mengunduran diri dari anggota MK dan
kembali menjadi guru besar tetap hukum tata negara Universitas
Indonesia.

Hakim Konstitusi

Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi yang


ditetapkan oleh Presiden. Hakim Konstitusi diajukan masing-
masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 96


Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali
untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Hakim Konstitusi periode 2003-2008 adalah:

1. Jimly Asshiddiqie (Ketua)


2. Mohammad Laica Marzuki
3. Abdul Mukthie Fadjar
4. Achmad Roestandi
5. H. A. S. Natabaya
6. Harjono
7. I Dewa Gede Palguna
8. Maruarar Siahaan
9. Soedarsono

Hakim Konstitusi periode 2008-2013 adalah:

1. Mohammad Mahfud MD (Ketua)


2. Jimly Asshiddiqie (2008-2009),Harjono (2009-)
3. Maria Farida Indrati
4. Maruarar Siahaan (2008-2009),Fadlil Sumadi (2009-)
5. Abdul Mukthie Fajar (2008-2009),Hamdan Zoelva
(2009-)
6. Muhammad Alim
7. Achmad Sodiki
8. Arsyad Sanusi
9. Akil Mochtar

Namun, pada akhir 2009, Maruarar Siahaan dan Abdul Mukthie


Fajar memasuki masa pensiun. Mereka kemudian digantikan
oleh 2 hakim baru, yakni Hamdan Zoelva yang menggantikan
Abdul Mukthie Fajar dan Fadlil Sumadi yang menggantikan
Maruarar Siahaan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 97


Badan Pemeriksa Keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga


tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan
lembaga yang bebas dan mandiri.

Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan


memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
diresmikan oleh Presiden.

Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR,


DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya).

Sejarah

Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk


memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan
suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan
dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah


dikeluarkan Surat Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal
28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa
Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan
sementara di kota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa
Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno.
Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan dengan
suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah mengumumkan
kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 98


mengenai tugas dan kewajibannya dalam memeriksa tanggung
jawab tentang Keuangan Negara, untuk sementara masih
menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu
berlaku bagi pelaksanaan tugas Algemene Rekenkamer (Badan
Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan IAR.

Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember


1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan
dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Negara Republik
Indonesia yang ibukotanya di Yogyakarta tetap mempunyai
Badan Pemeriksa Keuangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD
Tahun 1945; Ketuanya diwakili oleh R. Kasirman yang
diangkat berdasarkan SK Presiden RI tanggal 31 Januari 1950
No.13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus 1949.

Dengan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia


Serikat (RIS) berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14
Desember 1949, maka dibentuk Dewan Pengawas Keuangan
(berkedudukan di Bogor) yang merupakan salah satu alat
perlengkapan negara RIS, sebagai Ketua diangkat R. Soerasno
mulai tanggal 31 Desember 1949, yang sebelumnya menjabat
sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta.
Dewan Pengawas Keuangan RIS berkantor di Bogor menempati
bekas kantor Algemene Rekenkamer pada masa pemerintah
Nederlandsch Indië Civil Administratie (NICA).

Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia


pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas
Keuangan RIS yang berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober
1950 digabung dengan Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan
UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor menempati bekas
kantor Dewan Pengawas Keuangan RIS. Personalia Dewan
Pengawas Keuangan RIS diambil dari unsur Badan Pemeriksa

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 99


Keuangan di Yogyakarta dan dari Algemene Rekenkamer di
Bogor.

Pada Tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden RI yang


menyatakan berlakunya kembali UUD Tahun 1945. Dengan
demikian Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan UUD 1950
kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Pasal
23 (5) UUD Tahun 1945.

Meskipun Badan Pemeriksa Keuangan berubah-ubah menjadi


Dewan Pengawas Keuangan RIS berdasarkan konstitusi RIS
Dewan Pengawas Keuangan RI (UUDS 1950), kemudian
kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUD
Tahun 1945, namun landasan pelaksanaan kegiatannya masih
tetap menggunakan ICW dan IAR.

Dalam amanat-amanat Presiden yaitu Deklarasi Ekonomi dan


Ambeg Parama Arta, dan di dalam Ketetapan MPRS No.
11/MPRS/1960 serta resolusi MPRS No. 1/Res/MPRS/1963
telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk
menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga dapat
menjadi alat kontrol yang efektif. Untuk mencapai tujuan itu
maka pada tanggal 12 Oktober 1963, Pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
No. 7 Tahun 1963 (LN No. 195 Tahun 1963) yang kemudian
diganti dengan Undang-Undang (PERPU) No. 6 Tahun 1964
tentang Badan Pemeriksa Keuangan Gaya Baru.

Untuk mengganti PERPU tersebut, dikeluarkanlah UU No. 17


Tahun 1965 yang antara lain menetapkan bahwa Presiden,
sebagai Pemimpin Besar Revolusi pemegang kekuasaan
pemeriksaan dan penelitian tertinggi atas penyusunan dan
pengurusan Keuangan Negara. Ketua dan Wakil Ketua BPK RI

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 100


berkedudukan masing-masing sebagai Menteri Koordinator dan
Menteri.

Akhirnya oleh MPRS dengan Ketetapan No.X/MPRS/1966


Kedudukan BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi
semula sebagai Lembaga Tinggi Negara. Sehingga UU yang
mendasari tugas BPK RI perlu diubah dan akhirnya baru
direalisasikan pada Tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun 1973
Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan


telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI dalam
Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan
BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang
Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR
No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali
kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya
lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya
perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan
profesional.

Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang


mengatur BPK RI dalam UUD Tahun 1945 telah diamandemen.
Sebelum amandemen BPK RI hanya diatur dalam satu ayat
(pasal 23 ayat 5) kemudian dalam Perubahan Ketiga UUD 1945
dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab VIII A) dengan
tiga pasal (23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat.

Untuk menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan


seperangkat Undang-Undang di bidang Keuangan Negara,
yaitu;

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 101


UU No.17 Tahun 2003 Tentang keuangan Negara UU No.1
Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara UU No. 15 Tahun
2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara

Anggota

BPK mempunyai 9 orang anggota, dengan susunan 1 orang


Ketua merangkap anggota, 1 orang Wakil Ketua merangkap
anggota, serta 7 orang anggota. Anggota BPK memegang
jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali
untuk satu kali masa jabatan.

Berikut adalah daftar anggota BPK periode 2004-2009:

1. Prof. Dr. H. Anwar Nasution, S.E, M.P.A. (ketua)


2. H. Abdullah Zainie, S.H.
3. Drs. Imran, Ak.
4. I Gusti Agung Rai, Ak, M.A.
5. Hasan Bisri, S.E.
6. Drs. Baharuddin Aritonang
7. Irjen Pol. Drs. Udju Djuhaeri

Anggota BPK periode 2009-2014:

1. Drs. Hadi Poernomo, Ak (Ketua)


2. Dr. Ir. Herman Widyananda, SE, M.Si (Wakil Ketua)
3. Dr. Moermahadi Soerja Djanegara, SE, Ak, MM, CPA
(Anggota I)
4. Drs. H. Taufiequrachman Ruki, SH (Anggota II)
5. Hasan Bisri, SE, MM (Anggota III)
6. Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M. Hum (Anggota IV)
7. Drs. Sapto Amal Damandari, Ak (Anggota V)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 102


8. Dr. H. Rizal Djalil (Anggota VI)
9. Drs. T. Muhammad Nurlif (Anggota VII)

Pemerintahan daerah di Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah


provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah kabupaten
dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang. Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya,


kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Pemerintahan
daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan. Susunan dan tata cara penyelenggaraan
pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota


memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Gubernur, Bupati,
dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah
Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah


daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan
keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 103


sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan


daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan undang-undang. Negara mengakui dan menghormati
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

• Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintah


Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi.
• Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kotaterdiri atas
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan DPRD
Kabupaten/Kota

Pembentukan dan Penghapusan

Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah


kota ditetapkan dengan undang-undang. Pembentukan daerah
dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah
yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi
dua daerah atau lebih. Daerah dapat dihapus dan digabung
dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak
mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Penghapusan dan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 104


penggabungan daerah beserta akibatnya ditetapkan dengan
undang-undang. Untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan
tertentu yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional,
Pemerintah dapat menetapkan kawasan khusus dalam wilayah
provinsi dan/atau kabupaten/kota.

Pembagian Urusan Pemerintahan

Urusan Pemerintahan Pusat Pemerintahan daerah


menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat.
Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat
meliputi:

1. politik luar negeri;


2. pertahanan;
3. keamanan;
4. yustisi;
5. moneter dan fiskal nasional; dan
6. agama

Urusan Pemerintahan Daerah

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan


kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan
memperhatikan keserasian hubungan antar susunan
pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria
di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah


provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi
16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 105


pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah
yang bersangkutan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah


kabupaten atau daerah kota merupakan urusan yang berskala
kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan
pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi
urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang
bersangkutan.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi


kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan


pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan
dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut
meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil
dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan
antarsusunan pemerintahan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 106


Penyelenggara Pemerintahan

Penyelenggara pemerintahan adalah Presiden dibantu oleh


wakil presiden, dan oleh menteri negara.Penyelenggara
pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD.
Untuk pemerintahan daerah provinsi yang terdiri atas
pemerintah daerah provinsi dan DPRD provinsi. Untuk
pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota yang terdiri
atas pemerintah daerah kabupaten atau kota dan DPRD
kabupaten atau kota.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat


menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan
dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan
daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh


Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Tugas pembantuan adalah penugasan dari
Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari
pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu.

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh


Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah
dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundangundangan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 107


Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak dan
kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan dalam
bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan
dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang
dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah dimaksud dilakukan secara
efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat
pada peraturan perundang-undangan.

Pemerintah Daerah

Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang


disebut kepala daerah. Kepala daerah untuk provinsi disebut
gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk kota adalah
walikota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala
daerah, untuk provinsi disebut wakil Gubernur, untuk
kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil
walikota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas,
wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga
mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan
memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada
DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kepada masyarakat.

Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai


wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi yang bersangkutan,
dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek
rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah
termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan pada strata pemerintahan
kabupaten dan kota.Dalam kedudukannya sebagai wakil

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 108


pemerintah pusat sebagaimana dimaksud, Gubernur
bertanggung jawab kepada Presiden.

Perangkat Daerah

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu


organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu
ditangani. Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan
pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.
Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya
mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan; kebutuhan
daerah; cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus
diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas; luas wilayah kerja dan
kondisi geografis; jumlah dan kepadatan penduduk; potensi
daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani;
sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu
kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-
masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah,


sekretariat DPRD, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah,
sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah,
kecamatan, dan kelurahan. Susunan organisasi perangkat daerah
ditetapkan dalam Perda dengan memperhatikan faktor-faktor
tertentu dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris


daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala
daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan
dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat DPRD
dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai
tugas: (a). menyelenggarakan administrasi kesekretariatan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 109


DPRD; (b). menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD;
(c). mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan (d).
menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan
oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.


Kepala dinas daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah
melalui Sekretaris Daerah. Lembaga teknis daerah merupakan
unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk
badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Kepala badan,
kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut bertanggung
jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.

Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan Perda


berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin
oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah. Kelurahan
dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda berpedoman pada
Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang
dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari
Bupati/Walikota.

DPRD

DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan


berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan
daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan. DPRD mempunyai tugas dan wewenang. DPRD
mempunyai hak: (a). interpelasi; (b). angket; dan (c).
menyatakan pendapat.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 110


Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: (a). pimpinan; (b). komisi;
(c). panitia musyawarah; (d). panitia anggaran; (e). Badan
Kehormatan; dan (f). alat kelengkapan lain yang diperlukan.
Anggota DPRD mempunyai hak dan kewajiban. Anggota
DPRD mempunyai larangan dan dapat diganti antar waktu.
Ketentuan tentang DPRD sepanjang tidak diatur dalam Undang-
Undang mengenai pemerintahan daerah berlaku ketentuan
Undang-Undang yang mengatur Susunan dan Kedudukan MPR,
DPR, DPD, dan DPRD.

Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan


hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat
kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa diantara
lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang
sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini
tercermin dalam membuat kebijakan daerah berupa Peraturan
Daerah. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara
Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama-sama mitra sekerja
dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi
daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar
kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang
sifatnya saling mendukung bukan merupakan lawan ataupun
pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-
masing.

Pilkada

Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu


pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil. Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah
warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 111


Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang
memperoleh suara lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah
suara sah ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. Apabila
ketentuan tersebut tidak terpenuhi,pasangan calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara lebih dari 25%
(dua puluh lima persen) dari jumlah suara sah, pasangan calon
yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan
calon terpilih.

Apabila tidak ada yang mencapai 25 % (dua puluh lima persen)


dari jumlah suara sah, dilakukan pemilihan putaran kedua yang
diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang kedua. Pasangan
calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh
suara terbanyak pada putaran kedua dinyatakan sebagai
pasangan calon terpilih.

Gubernur dan wakil Gubernur dilantik oleh Menteri Dalam


Negeri atas nama Presiden dalam sebuah sidang DPRD
Provinsi. Bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil
walikota dilantik oleh Gubernur atas nama Presiden dalam
sebuah sidang DPRD Kabupaten atau Kota.

Kepegawaian Daerah

Pemerintah pusat melaksanakan pembinaan manajemen


pegawai negeri sipil daerah dalam satu kesatuan
penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara
nasional. Manajemen pegawai negeri sipil daerah meliputi
penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan,
kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum,
pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 112


daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri
Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur.

Perda dan Perkada

Peraturan daerah ditetapkan oleh kepala daerah setelah


mendapat persetujuan bersama DPRD. Perda dibentuk dalam
rangka penyelenggaraan otonomi daerah provinsi/
kabupaten/kota dan tugas pembantuan. Perda merupakan
penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-
masing daerah. Perda tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.

Perda dibentuk berdasarkan pada asas pembentukan peraturan


perundangundangan. Masyarakat berhak memberikan masukan
secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau
pembahasan rancangan Perda. Persiapan pembentukan,
pembahasan, dan pengesahan rancangan Perda berpedoman
kepada peraturan perundang-undangan.

Perda berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah.


Perda disampaikan kepada Pemerintah pusat paling lama 7
(tujuh) hari setelah ditetapkan. Perda yang bertentangan dengan
kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dapat dibatalkan oleh Pemerintah pusat.

Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan


perundang-undangan, kepala daerah menetapkan peraturan
kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah. Peraturan
kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah tidak boleh

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 113


bertentangan dengan kepentingan umum, Perda, dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.

Perda diundangkan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan


Kepala Daerah diundangkan dalam Berita Daerah.
Pengundangan Perda dalam Lembaran Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah dalam Berita Daerah dilakukan oleh Sekretaris
Daerah. Untuk membantu kepala daerah dalam menegakkan
Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dibentuk .

Perencanaan Pembangunan

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun


perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan
pembangunan daerah disusun oleh pemerintahan daerah
provinsi, daerah kabupaten atau daerah kota sesuai dengan
kewenangannya yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah.

1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah


(RPJP Daerah) untuk jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun yang ditetapkan dengan Perda;
2. Rencana pembangunan jangka menengah
daerah (RPJM Daerah) untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang ditetapkan dengan Perda
3. Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD)
merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun dengan mengacu
kepada rencana kerja Pemerintah pusat.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 114


Keuangan Daerah

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana


secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan
diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang
cukup kepada daerah, dengan mengacu kepada Undang-Undang
yang mengatur Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah, dimana besarnya disesuaikan dan
diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara Pemerintah
dan Daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap
urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi
sumber keuangan daerah.

Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan


yang antara lain berupa : kepastian tersedianya pendanaan dari
Pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah yang diserahkan;
kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan
retribusi daerah dan hak untuk mendapatkan bagi hasil dari
sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan dana
perimbangan lainnya; hak untuk mengelola kekayaan Daerah
dan mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
serta sumber-sumber pembiayaan. Dengan pengaturan tersebut,
dalam hal ini pada dasarnya Pemerintah menerapkan prinsip
uang mengikuti fungsi.

Di dalam Undang-Undang yang mengatur Keuangan Negara,


terdapat penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu
bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah sebagai
bagian dari kekuasaan pemerintahan; dan kekuasaan
pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian diserahkan
kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah
daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 115


pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan.

Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan


keuangan daerah, yaitu bahwa Kepala daerah
(gubernur/bupati/walikota) adalah pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah dan bertanggungjawab atas
pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan kekuasaannya,
kepala daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan
keuangan daerah kepada para pejabat perangkat daerah. Dengan
demikian pengaturan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan daerah melekat dan menjadi satu dengan pengaturan
pemerintahan daerah, yaitu dalam Undang-Undang mengenai
Pemerintahan Daerah.

Sumber pendapatan daerah terdiri atas:

1. pendapatan asli daerah ( PAD), yang meliputi:


(a) hasil pajak daerah; (b) hasil retribusi daerah;
(c) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan; dan (d) lain-lain PAD yang sah;
2. dana perimbangan yang meliputi: (a). Dana Bagi
Hasil; (b). Dana Alokasi Umum; dan (c). Dana
Alokasi Khusus; dan
3. lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari


penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan
atas nama Pemerintah pusat setelah memperoleh pertimbangan
Menteri Dalam Negeri. Pemerintah daerah dapat melakukan
penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 116


dan/atau milik swasta. Pemerintah daerah dapat memiliki
BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan
kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Perda
yang berpedoman pada peraturan perundangundangan.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah ( APBD) adalah


rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar
pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun
anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember. Kepala daerah mengajukan rancangan Perda tentang
APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen
pendukungnya kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan
bersama. Rancangan Perda provinsi tentang APBD yang telah
disetujui bersama dan rancangan Peraturan Gubernur tentang
penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh Gubernur paling
lambat 3 (tiga) hari disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri
untuk dievaluasi. Rancangan Perda kabupaten/kota tentang
APBD yang telah disetujui bersama dan rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD sebelum ditetapkan
oleh Bupati/Walikota paling lama 3 (tiga) hari disampaikan
kepada Gubernur untuk dievaluasi.

Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah


dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas
daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah.
Penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah diatur
lebih lanjut dengan Perda yang berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.

Kerjasama dan Perselisihan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 117


Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat
mengadakan kerja sama dengan daerah lain yang didasarkan
pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik,
sinergi dan saling menguntungkan. Kerja sama tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk badan kerjasama antar daerah yang
diatur dengan keputusan bersama. Dalam penyediaan pelayanan
publik, daerah dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Kerja
sama yang membebani masyarakat dan daerah harus
mendapatkan persetujuan DPRD.

Apabila terjadi perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi


pemerintahan antar kabupaten/kota dalam satu provinsi,
Gubernur menyelesaikan perselisihan dimaksud. Apabila terjadi
perselisihan antarprovinsi, antara provinsi dan kabupaten/kota
di wilayahnya, serta antara provinsi dan kabupaten/kota di luar
wilayahnya, Menteri Dalam Negeri menyelesaikan perselisihan
dimaksud. Keputusan Guberneur atau Menteri Dalam Negeri
sebagaimana dimaksud bersifat final.

Kawasan Perkotaan

Kawasan perkotaan dapat berbentuk :

1. Kota sebagai daerah otonom yang dikelola oleh


pemerintah kota;
2. bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri
perkotaan yang dikelola oleh daerah atau
lembaga pengelola yang dibentuk dan
bertanggungjawab kepada pemerintah
kabupaten.;
3. bagian dari dua atau lebih daerah yang
berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan
yang dikelola bersama oleh daerah terkait.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 118


Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan
pengelolaan kawasan perkotaan, pemerintah daerah
mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan
masyarakat.

Desa atau nama lain

Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk


pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan badan
permusyawaratan desa. Pembentukan, penghapusan, dan/atau
penggabungan Desa dengan memperhatikan asal usulnya atas
prakarsa masyarakat. Landasan pemikiran dalam pengaturan
mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi
asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah
mengakui otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan
sebutan lainnya dan kepada desa melalui pemerintah desa dapat
diberikan penugasan ataupun pendelegasian dari Pemerintah
ataupun pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan
pemerintah tertentu. Sedang terhadap desa di luar desa
geneologis yaitu desa yang bersifat administratif seperti desa
yang dibentuk karena pemekaran desa ataupun karena
transmigrasi ataupun karena alasan lain yang warganya
pluralistis, majemuk, ataupun heterogen, maka otonomi desa
akan diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang
mengikuti perkembangan dari desa itu sendiri.

Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa.


Desa yang dimaksud dalam ketentuan ini termasuk antara lain
Nagari di Sumatera Barat, Gampong di provinsi NAD,
Lembang di Sulawesi Selatan, Kampung di Kalimantan Selatan
dan Papua, Negeri di Maluku. Perangkat desa terdiri dari
sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Yang dimaksud
dengan Perangkat Desa lainnya dalam ketentuan ini adalah

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 119


perangkat pembantu Kepala Desa yang terdiri dari Sekretariat
Desa, pelaksana teknis lapangan seperti kepala urusan, dan
unsur kewilayahan seperti kepala dusun atau dengan sebutan
lain.

Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa


warga negara Republik Indonesia yang syarat selanjutnya dan
tata cara pemilihannya diatur dengan Perda yang berpedoman
kepada Peraturan Pemerintah. Calon kepala desa yang
memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa
sebagaimana dimaksud, ditetapkan sebagai kepala desa. Masa
jabatan kepala desa adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih
kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
Masa jabatan kepala desa dalam ketentuan ini dapat
dikecualikan bagi kesatuan masyarakat hukum adat yang
keberadaannya masih hidup dan diakui yang ditetapkan dengan
Perda.

Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan


desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat. Di desa dapat dibentuk lembaga
kemasyarakatan yang ditetapkan dengan peraturan desa dengan
berpedoman pada peraturan perundangundangan. Yang
dimaksud dengan lembaga kemasyarakatan desa dalam
ketentuan ini seperti: Rukun Tetangga, Rukun Warga, PKK,
karang taruna, lembaga pemberdayaan masyarakat.

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa


mencakup:

1. urusan pemerintahan yang sudah ada


berdasarkan hak asal-usul desa;

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 120


2. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya
kepada desa;
3. tugas pembantuan dari Pemerintah, pemerintah
provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota;
4. urusan pemerintahan lainnya yang oleh
peraturan perundang-perundangan diserahkan
kepada desa.

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang


dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik desa
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Desa dapat
mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan
dan potensi desa. Desa dapat mengadakan kerja sama untuk
kepentingan desa yang diatur dengan keputusan bersama dan
dilaporkan kepada Bupati/Walikota melalui camat.

Pembinaan dan Pengawasan

Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah


upaya yang dilakukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan
penyelenggaraan otonomi daerah. Pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
Pemerintah dan atau Gubernur selaku Wakil Pemerintah di
Daerah. Koordinasi pembinaan dilaksanakan secara berkala
pada tingkat nasional, regional, atau provinsi.

Pembinaan tersebut meliputi

1. koordinasi pemerintahan antarsusunan


pemerintahan;
2. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan
urusan pemerintahan;

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 121


3. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi
pelaksanaan urusan pemerintahan;
4. pendidikan dan pelatihan; dan
5. perencanaan, penelitian, pengembangan,
pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan urusan
pemerintahan.

Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah


proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar
pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dilaksanakan oleh Pemerintah yang meliputi:

1. Pengawasan atas pelaksanaan urusan


pemerintahan di daerah;
2. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah.

Pemerintah memberikan penghargaan dalam penyelenggaraan


pemerintahan daerah. Sanksi diberikan oleh Pemerintah dalam
rangka pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah
apabila diketemukan adanya penyimpangan dan pelanggaran
oleh penyelenggara pemerintahan daerah tersebut. Sanksi
dimaksud antara lain dapat berupa penataan kembali suatu
daerah otonom, pembatalan pengangkatan pejabat,
penangguhan dan pembatalan berlakunya suatu kebijakan
daerah baik peraturan daerah, keputusan kepala daerah, dan
ketentuan lain yang ditetapkan daerah serta dapat memberikan
sanksi pidana yang diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan


daerah tersebut secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 122


Dalam Negeri. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota dikoordinasikan
oleh Gubernur. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa dikoordinasikan oleh Bupati/Walikota.

Pertimbangan Otonomi

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, Presiden


dapat membentuk suatu dewan yang bertugas memberikan
saran dan pertimbangan terhadap kebijakan otonomi daerah.
Dewan ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri yang susunan
organisasi keanggotaan dan tata laksananya diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Presiden. Dewan tersebut bertugas
memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden antara
lain mengenai rancangan kebijakan:

1. pembentukan, penghapusan dan penggabungan


daerah serta pembentukan kawasan khusus;
2. perimbangan keuangan antara Pemerintah dan
pemerintahan daerah,

Ketentuan Lain-lain

Daerah-daerah yang memiliki status istimewa dan diberikan


otonomi khusus selain diatur dengan Undang-Undang ini
diberlakukan pula ketentuan khusus yang diatur dalam undang-
undang lain. Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku bagi
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, Provinsi Papua termasuk provinsi hasil
pemekarannya, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
sepanjang tidak diatur secara khusus dalam Undang-Undang
tersendiri.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 123


Yang dimaksud dengan Undang-Undang tersendiri adalah
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia (LN Tahun 2007 Nomor
93; TLN 4744); Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah
Istimewa Aceh (LN Tahun 1999 Nomor 172; TLN 3893) dan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh (LN Tahun 2006 Nomor 62; TLN 4633); dan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
Provinsi Papua (LN Tahun 2001 Nomor 135; TLN 4151).
Karena Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta belum memiliki
Undang-Undang tersendiri, maka keistimewaan untuk Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, adalah tetap dengan
ketentuan bahwa penyelenggaraan pemerintahan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi wewenang


Pemerintah yang didekonsentrasikan, dilaksanakan oleh instansi
vertikal di daerah. Instansi vertikal tersebut jumlah, susunan dan
luas wilayah kerjanya ditetapkan Pemerintah. Semua instansi
vertikal yang diserahkan dan menjadi perangkat daerah,
kekayaannya dialihkan menjadi milik daerah.

Batas daerah provinsi atau kabupaten/kota yang berbatasan


dengan wilayah negara lain, diatur berdasarkan peraturan
perundang- undangan dengan memperhatikan hukum
internasional yang pelaksanaannya ditetapkan oleh Pemerintah.

Anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian


Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak memilihnya

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 124


dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah
sepanjang belum diatur dalam undang-undang.

Pemilihan umum di Indonesia

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya


ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah
amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden
dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR,
disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga
pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai
bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004.
Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah
(pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Di
tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih sering merujuk
kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden
yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

Asas

Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "Luber" yang


merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan
Rahasia". Asal "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.
Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya
secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti
pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah
memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih
diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 125


pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu
sendiri.

Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang


merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil". Asas jujur
mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan
sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga
negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan
kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama
untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas adil
adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan
pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi
terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil
mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu,
tetapi juga penyelenggara pemilu.

Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 10 kali


pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, yaitu pada tahun 1955,
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, dan 2009.

Pemilu 1955

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan


untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu
ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di
bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.
Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 126


pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh
Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap,


yaitu:

• Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih


anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada
tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29
partai politik dan individu,
• Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih
anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan
pada tanggal 15 Desember 1955.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia,


Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan
Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pemilu 1971

Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya


pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama
setelah orde baru, dan diikuti oleh 10 partai politik.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul


Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat
Islam Indonesia.

Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun


1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi
(penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai
politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai
Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 127


Pemilu 1977-1997

Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977,


1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan
dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini
seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan
Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya
diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-
Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan
Karya.

Pemilu 1999

Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama


setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu
1999 dilangsungkan pada tahun 1999
(tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di
bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie
dan diikuti oleh 48 partai politik.

Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia


Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan,
Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.

Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara


terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang
diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu
Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan
Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati
hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk
terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih
anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden
dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR. megawati soekarno

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 128


wati telah campur tangan dalam pemilu di indonesia maka dari
itu harus kita cegah

Pemilu 2004

Pada Pemilu 2004, selain memilih anggota DPR, DPRD


Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, rakyat juga dapat
memilih anggota DPD, suatu lembaga perwakilan baru yang
ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah.

Pemilu 2009

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) pertama


kali diadakan dalam Pemilu 2004.

Pemilu 2004

Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta


dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan
mereka. Pemenang Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang
Yudhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran,
karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan
suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih
presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan
Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-
Jusuf Kalla.

Pergantian kekuasaan berlangsung mulus dan merupakan


sejarah bagi Indonesia yang belum pernah mengalami
pergantian kekuasaan tanpa huru-hara. Satu-satunya cacat pada

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 129


pergantian kekuasaan ini adalah tidak hadirnya Megawati pada
upacara pelantikan Yudhoyono sebagai presiden.

Pemilu 2009

Pilpres 2009 diselenggarakan pada 8 Juli 2009. Pasangan Susilo


Bambang Yudhoyono-Boediono berhasil menjadi pemenang
dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%,
mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo
Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah


(pilkada) menjadi bagian dari rezim pemilu sejak 2007. Pilkada
pertama di Indonesia adalah Pilkada Kabupaten Kutai
Kartanegara pada 1 Juni 2005.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 130


BAB III

PEMBAGIAN ADMINISTRATIF

Provinsi

Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif


di bawah wilayah nasional. Kata ini merupakan kata pungutan
dari bahasa Belanda "provincie" yang berasal dari bahasa Latin
dan pertama kalinya digunakan di Kekaisaran Romawi. Mereka
membagi wilayah kekuasaan mereka atas (peringkat kedua dari
seluruh ke presidensial setelah kekkuasaan
presiden)"provinciae". Kemungkinan kata ini berasal dari kata
"provincia", yang berarti daerah kekuasaan. Kemungkinan
besar ini terdiri dari kata-kata "pro" (di depan) dan "vincia"
(dihubungkan).

Provinsi di Indonesia

Dalam pembagian administratif, Indonesia terdiri atas provinsi,


yang dikepalai oleh seorang gubernur. Masing-masing provinsi
dibagi atas kabupaten dan kota. Saat ini di Indonesia terdapat 33

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 131


provinsi. Sebelum tahun 2000 Indonesia memiliki 27 provinsi.
Namun setelah pada masa Reformasi, banyak provinsi yang
dimekarkan menjadi dua bagian yang rata-rata provinsi dengan
luas daerah yang cukup besar. Pemekaran yang dilakukan
dimaksud agar mendapatkan efisiensi dalam penerapan
pemerataan pembangunan.

Gubernur

Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur


merupakan kepala daerah untuk wilayah provinsi.

Kata "gubernur" bisa berasal dari bahasa Portugis


"governador", bahasa Spanyol "gobernador", atau bahasa
Belanda "gouverneur". Bentuk Belanda ini mirip dengan bentuk
bahasa Perancis dan arti harafiahnya adalah "pemimpin",
"penguasa", atau "yang memerintah".

Gubernur dipilih bersama wakilnya dalam satu paket pasangan


yang dipilih secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat
untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur
bertanggung jawab kepada rakyat. Gubernur terpilih kemudian
dilantik oleh Presiden, dan dapat juga dilantik oleh Mendagri
atas nama Presiden. Selain itu, gubernur juga berkedudukan
sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi
bersangkutan, sehingga dalam hal ini, gubernur bertanggung
jawab kepada presiden. Dan kewenangan gubernur diatur dalam
UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 19 Tahun 2010.

Pada dasarnya, gubernur memiliki tugas dan wewenang


memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD provinsi.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 132


Gubernur bukanlah atasan bupati atau wali kota, namun hanya
sebatas membina, mengawasi, dan mengkoordinasi
penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten
dan kota bukan subordinat, dimana masing-masing
pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.

Kabupaten

Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di


Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati.
Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah
provinsi adalah kota. Secara umum, baik kabupaten dan kota
memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah bawahan
dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung
jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan
daerah otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahannya sendiri.

Meski istilah kabupaten saat ini digunakan di seluruh wilayah


Indonesia, istilah ini dahulu hanya digunakan di pulau Jawa dan
Madura saja. Pada era Hindia Belanda, istilah kabupaten
dikenal dengan regentschap, yang secara harafiah artinya
adalah daerah seorang regent atau wakil penguasa. Pembagian
wilayah kabupaten di Indonesia saat ini merupakan warisan dari
era pemerintahan Hindia Belanda.

Dahulu istilah kabupaten dikenal dengan Daerah Tingkat II


Kabupaten. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah Daerah

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 133


Tingkat II dihapus, sehingga Daerah Tingkat II Kabupaten
disebut Kabupaten saja. Istilah "Kabupaten" di provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga dengan "Sagoe"

Kabupaten administrasi

Kabupaten administrasi adalah pembagian wilayah


administrasi di Indonesia di bawah provinsi. Saat ini hanya
terdapat satu kabupaten administrasi di Indonesia, yakni
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

Berbeda dengan kabupaten-kabupaten lain di Indonesia,


kabupaten administrasi bukanlah daerah otonom. Kabupaten
administrasi dipimpin oleh seorang bupati dan dibantu oleh
wakil bupati yang diangkat oleh gubernur dari kalangan
pegawai negeri sipil. Perangkat daerah kabupaten administrasi
terdiri atas Sekretariat Kabupaten Administrasi, Suku Dinas,
lembaga teknis lain, kecamatan, dan kelurahan.

Kota

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik


ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi
tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung
kehidupan warganya secara mandiri.

Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia


mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris.
Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang merupakan
satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 134


membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis,
common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung


berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau
status hukum.[rujukan?] Desa atau kampung didominasi oleh lahan
terbuka bukan pemukiman.

Kota administrasi

Kota administrasi adalah pembagian wilayah administrasi di


Indonesia di bawah provinsi. Saat ini terdapat 5 kota
administrasi yang hanya berada di Provinsi DKI Jakarta.

Berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia, kota administrasi


bukanlah daerah otonom. Kota administrasi dipimpin oleh
seorang walikota dan dibantu oleh wakil walikota yang diangkat
oleh gubernur dari kalangan Pegawai Negeri Sipil. Perangkat
daerah kota administrasi terdiri atas Sekretariat Kota
Administrasi, Suku Dinas, lembaga teknis lain, kecamatan, dan
kelurahan.

Kota otonom

Kota otonom adalah istilah untuk kota yang berdiri sendiri dan
dipimpin oleh seorang walikota. Dalam konteks Indonesia
istilah ini digunakan untuk membedakan dengan kota yang
secara administratif di bawah sebuah kabupaten. Kota otonom
berkedudukan sejajar dengan kabupaten dan kedudukan
walikotanya sejajar dengan bupati.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 135


Kota sebagai unit administrasi

Dalam konteks administrasi pemerintahan di Indonesia, kota


adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah
provinsi, yang dipimpin oleh seorang walikota. Selain kota,
pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah
kabupaten. Secara umum, baik kabupaten dan kota memiliki
wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah bawahan dari
provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung
jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan
daerah otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahannya sendiri.

Dahulu di Indonesia, istilah kota dikenal dengan Daerah


Tingkat II Kotamadya. Sejak diberlakukannya Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah
Daerah Tingkat II Kotamadya pun diganti dengan kota saja.
Istilah "Kota" di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam disebut
juga dengan banda

Ibu kota kabupaten

Ibukota kabupaten, adalah ibukota atau tempat kedudukan


pusat pemerintahan dari sebuah kabupaten. Pada sebuah ibukota
kabupaten terdapat Kantor Bupati beserta Perangkat Daerah,
Gedung DPRD Kabupaten, Instansi Vertikal (instansi pusat di
daerah, seperti Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Mapolres,
BPS, BPN), dan infrastruktur perkotaan pada umumnya.

Secara legal, ibukota kabupaten bukanlah bagian dari


pembagian administratif sebuah kabupaten. Bagaimanapun
pembagian administratif dari kabupaten adalah kecamatan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 136


Wilayah ibukota kabupaten dapat menempati sebagian dari
wilayah kecamatan (misalnya, Sarilamak, ibukota Kabupaten
Lima Puluh Kota, menempati sebagian wilayah Kecamatan
Harau); atau dapat pula menempati lebih dari satu kecamatan
(misalnya, Ungaran, ibukota Kabupaten Semarang, menempati
sebagian wilayah Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan
Ungaran Timur.

Dalam perkembangannya, banyak ibukota kabupaten yang


dimekarkan menjadi Kota (otonom), yang secara yuridis
terpisah dari kabupaten induk, dan memiliki Pemerintahan
Daerah sendiri. Namun demikian, seringkali pemekaran ini
tidak selalu diikuti dengan pemindahan fasilitas dan gedung
perkantoran pemerintah ke wilayah kabupaten, sehingga
kabupaten induk seolah-olah masih memiliki ibukota kabupaten
di wilayah lain. Ke depan, ibukota kabupaten harus berada di
wilayah kabupaten itu sendiri.

Misalnya, di Kabupaten Kediri, banyak terdapat fasilitas


gedung perkantoran Pemerintah Daerah yang berada di luar
wilayah kabupaten, yakni di wilayah Kota Kediri. Untuk itu,
bertahap dilakukan pemindahan ibukota kabupaten ke wilayah
Kabupaten Kediri, yakni di Pare

Bupati

Bupati (dari bahasa Sansekerta: bhûpati, "raja dunia"), dalam


konteks otonomi Daerah di Indonesia adalah kepala daerah
untuk daerah kabupaten. Seorang bupati sejajar dengan
walikota, yakni kepala daerah untuk daerah kota. Pada
dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin
penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 137


bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati
merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik),
dan bukan Pegawai Negeri Sipil.

Sebelum tahun 1945 gelar bupati sebenarnya hanya dipakai di


pulau Jawa, Madura, dan Bali. Dalam bahasa Belanda, bahasa
administrasi resmi di masa Hindia Belanda, bupati disebut
sebagai regent, dan terjemahan inilah yang dipakai sebagai
padanan bupati sekarang. Semenjak kemerdekaan, istilah bupati
dipakai untuk menggantikan regent seluruh wilayah Indonesia.

Kecamatan

Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di


Indonesia di bawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas
desa-desa atau kelurahan-kelurahan.

Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kecamatan


merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten
atau Kota yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang
dipimpin oleh seorang Camat. Istilah "Kecamatan" di provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga dengan "Sagoe Cut"
sedangkan di Papua disebut dengan istilah "Distrik".

Distrik, adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi


Papua dan Papua Barat, Indonesia di bawah kabupaten atau
kota. Istilah "Distrik" menggantikan "kecamatan", yang
sebelumnya digunakan seperti halnya di provinsi-provinsi lain
di Indonesia. Penetapan ini adalah menyusul diterapkannya
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi Provinsi Papua. Distrik merupakan Perangkat

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 138


Daerah Kabupaten atau Kota di Papua yang mempunyai
wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh seorang Kepala
Distrik.

Distrik dibagi lagi menjadi sejumlah kampung, atau dengan


nama lain sesuai dengan adat istiadat setempat. Pembentukan,
pemekaran, penghapusan, atau penggabungan Distrik
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Mukim adalah sebuah tingkatan dalam pembagian daerah


administratif di Malaysia dan Brunei. Di Indonesia istilah
mukim digunakan di provinsi Aceh.

Di Malaysia beberapa mukim membentuk satu distrik yang


disebut daerah (setara dengan kabupaten). Di Brunei, sebuah
mukim terdiri dari beberapa kampung. Di dalam konteks
Provinsi Aceh, mukim berada di bawah kecamatan, tetapi di
atas gampong.

Camat

Camat merupakan pemimpin kecamatan sebagai perangkat


daerah kabupaten atau kota. Camat berkedudukan sebagai
koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah
kecamatan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati melalui sekretaris daerah kabupaten atau kota. Camat
diangkat oleh bupati atau walikota atas usul sekretaris daerah
kabupaten atau kota terhadap Pegawai Negeri Sipil yang
memenuhi syarat.

Kewewenangan

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 139


Tugas camat adalah melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh bupati sesuai karakteristik wilayah
kebutuhan daerah dan menyelenggarakan kegiatan
pemerintahan lainnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Seorang camat membawahi lurah, namun tidak bagi
kepala desa.

Kelurahan

Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di


Indonesia di bawah kecamatan.

Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan


merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah.

Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat


dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan tidak memiliki
hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat ditingkatkan statusnya
menjadi kelurahan.

Lurah merupakan pimpinan dari Kelurahan sebagai Perangkat


Daerah Kabupaten atau Kota. Seorang Lurah berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Camat.

Tugas Lurah adalah melaksanakan Kewenangan Pemerintah


yang dilimpahkan oleh Camat sesuai karakteristik wilayah dan
kebutuhan Daerah serta melaksanakan Pemerintahan lainnya
berdasarkan ketentuan Peraturan perundang-undangan.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 140


Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa.
Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari
sebuah desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam
konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin
oleh Lurah, sedang Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja
keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil
yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa
bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat, dan dipilih
langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Desa

Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah


aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia,
istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di
Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala
Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut
Kepala Kampung atau Petinggi.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat


disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut
dengan istilah nagari, dan di Papua dan Kutai Barat,
Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu
pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan
nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut.
Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan
Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat

Desa di Indonesia

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang


Desa, disebut bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 141


yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan


merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan
desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda
dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya
lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat
dirubah statusnya menjadi kelurahan.

Kewenangan desa adalah:

• Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang


sudah ada berdasarkan hak asal usul desa
• Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni
urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
• Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
• Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan
kepada desa.

Pemerintahan Desa

Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan Desa terdiri


atas Pemerintah Desa (yang meliputi Kepala Desa dan
Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 142


Badan Permusyawaratan Desa

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga


perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya desa. BPD
merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di
Indonesia.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan


berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara
musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua
Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka
agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa
jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat
diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan
berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan


Bupati/Walikota, dimana sebelum memangku jabatannya
mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan
masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota.

Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung
dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. BPD berfungsi
menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Wewenang BPD antara lain:

• Membahas rancangan peraturan desa bersama


Kepala Desa

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 143


• Melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan
Kepala Desa
• Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
Kepala Desa
• Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
• Menggali,menampung, menghimpun,
merumuskan dan menyalurkan aspirasi
masyarakat; dan

Penggunaan nama/istilah BPD tidak harus seragam pada


seluruh desa di Indonesia, dan dapat disebut dengan nama lain.

Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang


ditetapkan oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan
Desa. Peraturan ini berlaku di wilayah desa tertentu. Peraturan
Desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan
perundangundangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan
kondisi sosial budaya masyarakat desa setempat. Peraturan
Desa dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Masyarakat
berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam
rangka penyiapan atau pembahasan Rancangan Peraturan Desa.

Untuk melaksanakan Peraturan Desa, Kepala Desa menetapkan


Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa. Nama
istilah Peraturan Desa dapat bervariasi di Indonesia.

Kepala desa

Kepala Desa, adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala


Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan
kepala desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 144


untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala desa tidak
bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya
dikoordinasikan saja oleh Camat. Jabatan Kepala Desa dapat
disebut dengan nama lain, misalnya wali nagari (Sumatera
Barat) , Pambakal (Kalimantan Selatan), Hukum Tua (Sulawesi
Utara).

Wewenang kepala desa antara lain:

• Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa


berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
• Mengajukan rancangan peraturan desa
• Menetapkan Peraturan Desa yang telah
mendapat persetujuan bersama BPD
• Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan
desa mengenai Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) untuk dibahas dan
ditetapkan bersama BPD

Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik (namun


boleh menjadi anggota partai politik), merangkap jabatan
sebagai Ketua atau Anggota BPD, dan lembaga
kemasyarakatan, merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD,
terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden,
dan Pemilihan Kepala Daerah.

Kepala Desa dapat diberhentikan atas usul Pimpinan BPD


kepada Bupati/Walikota melalui Camat, berdasarkan keputusan
musyawarah BPD.

Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa.


Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari
sebuah Desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 145


konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin
oleh Lurah, sedang Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja
keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil
yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa
bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-
beda antar Desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Pemilihan Kepala Desa

Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa


(Pilkades) oleh penduduk desa setempat. Usia minimal Kepala
Desa adalah 25 tahun, dan Kepala Desa haruslah berpendidikan
paling rendah SLTP, penduduk desa setempat. Penyelenggaraan
Pemilihan Kepala Desa dilakukan oleh Panitian Pemilihan,
dimana dibentuk oleh BPD, dan anggotanya terdiri dari unsur
perangkat desa, pengurus lembaga kemasyarakatan, dan tokoh
masyarakat.

Cara pemilihan Kepala Desa dapat bervariasi antara desa satu


dengan lainnya. Pemilihan Kepala Desa dan masa jabatan
kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui
keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat

Syarat-syarat menjadi calon Kepala Desa sesuai Peraturan


Pemerintah No. 72 Tahun 2005 sbb:

1. Bertakwa kepada Tuhan YME


2. Setia kepada Pacasila sebagai dasar negara,
UUD 1945 dan kepada NKRI, serta Pemerintah
3. Berpendidikan paling rendah SLTP atau sederajat
4. Berusia paling rendah 25 tahun
5. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 146


6. Penduduk desa setempat
7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana kejahatan dengan hukuman paling
singkat 5 tahun
8. Tidak dicabut hak pilihnya
9. Belum pernah menjabat Kepala Desa paling
lama 10 tahun atau 2 kali masa jabatan
10.Memenuhi syarat lain yang diatur Perda
Kab/Kota

Perangkat Desa

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam


melaksanakan tugas dan wewenangnya. Salah satu perangkat
desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri
Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.

Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari


penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa.

Badan Permusyawaratan Desa

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga


perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa
bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD
terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan
profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat
lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat
diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan
berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 147


BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala
Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Keuangan desa

Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi


kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah dan bantuan
pemerintah daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah
yang diselenggarakan oleh pemerintah desa didanai dari APBD.
Penyelenggaraan urusan pemerintah yang diselenggarakan oleh
pemerintah desa.

Sumber pendapatan desa terdiri atas:

• Pendapatan Asli Desa, antara lain terdiri dari


hasil usaha desa, hasil kekayaan desa (seperti
tanah kas desa, pasar desa, bangunan desa),
hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong
royong
• Bagi hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota
• bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah
• bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;
• hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang
tidak mengikat.
• Pinjaman desa

APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa


dan Pembiayaan. Rancangan APB Desa dibahas dalam

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 148


musyawarah perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa
bersama BPD menetapkan APB Desa setiap tahun dengan
Peraturan Desa.

Lembaga kemasyarakatan

Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan, yakni


lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan
ditetapkan dengan Peraturan Desa. Salah satu fungsi lembaga
kemasyarakatan adalah sebagai penampungan dan penyaluran
aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Hubungan kerja
antara lembaga kemasyarakatan dengan Pemerintahan Desa
bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

Pembentukan Desa ( Pembagian Administratif Desa)

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan


asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Pembentukan desa dapat berupa penggabungan beberapa desa,
atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu
desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di
luar desa yang telah ada.

Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi


kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintah Desa bersama BPD
dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat
setempat. Desa yang berubah menjadi Kelurahan, Lurah dan
Perangkatnya diisi dari pegawai negeri sipil.

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 149


Desa yang berubah statusnya menjadi Kelurahan, kekayaannya
menjadi kekayaan daerah dan dikelola oleh kelurahan yang
bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat.

Desa mempunyai ciri budaya khas atau adat istiadat lokal yang
sangat urgen,

Pembagian Administratif Padukuhan (Dusun)

Dalam wilayah desa dapat dibagi atas dusun atau padukuhan ,


yang merupakan bagian wilayah kerja pemerintahan desa dan
ditetapkan dengan peraturan desa

Pedukuhan

Padukuhan atau Pedukuhan adalah pembagian wilayah


administratif di Indonesia yang berada di bawah Kelurahan atau
Desa. Orang yang memimpin padukuhan disebut sebagai
kepala dukuh. Istilah ini kembali digunakan di Provinsi Jawa
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, setelah
pada masa Orde Baru padukuhan diganti dengan istilah seragam
dusun.

Dukuh adalah sekumpulan pemukiman yang berdekatan dan


tidak dibatasi oleh suatu lahan bukan pemukiman. Secara
umum, desa di Jawa merupakan sekumpulan pemukiman
(dusun) yang dipisahkan oleh sungai, persawahan, ladang, atau
hutan. Desa mencakup semua wilayah ini.

Pada beberapa kabupaten, pedukuhan masih harus membawahi


Rukun Warga (RW) yang membawahi beberapa Rukun

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 150


Tetangga (RT), namun di Kabupaten Bantul (DIY) pedukuhan
langsung membawahi RT (tanpa ada RW

Rukun Warga (RW) adalah pembagian wilayah di Indonesia


di bawah Dusun atau Lingkungan. Rukun Warga bukanlah
termasuk pembagian administrasi pemerintahan, dan
pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat
setempat dalam rangka pelayanan kemasyarakatan yang
ditetapkan oleh Desa atau Kelurahan.

Rukun Warga dipimpin oleh Ketua RW yang dipilih oleh


warganya. Dewasa ini banyak Pemilihan Ketua RW di
Indonesia yang dimodel mirip dengan Pemilihan Presiden atau
Pemilihan Kepala Daerah, dimana terdapat kampanye dan
pemungutan suara. Sebuah RW terdiri atas sejumlah Rukun
Tetangga.

Rukun Tetangga (RT) adalah pembagian wilayah di Indonesia


di bawah Rukun Warga. Rukun Tetangga bukanlah termasuk
pembagian administrasi pemerintahan, dan pembentukannya
adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka
pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa atau
Kelurahan.

Rukun Tetangga dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh


warganya. Sebuah RT terdiri atas sejumlah rumah (kepala
keluarga).

Disusun oleh; Hendri dari http://wikipedia.org 151

Anda mungkin juga menyukai