Anda di halaman 1dari 4

Lampiran:

SINOPSIS NOVEL HABIBIE DAN AINUN

Dalam novel ini, diceritakan tentang kisah cinta, karir, politik, dan juga

bagaimana perjalanan hidup tokoh Habibie dan Ainun. Cerita dimulai dari pertemuan

pertama mereka di sekolah yang saling mengejek hingga detik-detik maut yang

memisahkan cinta keduanya.

Cinta mereka lahir dengan tulus dan sederhana. Sebenarnya, Ainun dan

Habibie saat duduk di bangku sekolah dasar, bersekolah di tempat yang sama.

Namun, karena mereka yang masih kecil dan belum memahami tentang kehidupan.

Mereka pun suka saling mengejek karena Ainun berbadan gemuk dan kulitnya

berwarna gelap. Habibie pun suka mengejek Ainun bahkan menjuluki Ainun dengan

sebutan gula jawa. Karena sifat mereka berdua, guru-guru mereka juga ingin

menjodohkan mereka.

Rasa cinta Habibie pada Ainun lahir ketika mereka melanjutkan cita-cita

masing-masing. Habibie yang melanjutkan sekolah jurusan teknik di Jerman dan

Ainun yang menjadi seorang dokter muda yang cantik. Namun, mereka berhasil

dipertemukan pada saat Fanny, saudara Habibie, mengajaknya untuk berkunjung ke

kediaman keluarga Ainun. Ainun pun berubah menjadi seorang gadis cantik. Saat

pertama kali melihat Ainun, Habibie langsung merasakan getaran hatinya. Cinta

Habibie juga disambut oleh Ainun, karena Ainun juga mencintainya. Mereka pun

langsung pacaran, pada malam hari di dalam becak dengan ditutupi jok (seperti

sebuah kain agar tidak terkena hujan) walaupun sebenarnya tidak hujan. Keduanya

ix
sering bertemu di Bandung dan Jakarta. Cuti Habibie tidak berlangsung lama tetapi

mereka mengusahakan untuk saling bertemu. Setiap pertemuan dan perpisahan yang

disertai pandangan mata mereka, mencerminkan kerinduan untuk pertemuan yang

akan datang dan perasaan yang menggetarkan hati.

Tidak lama kemudian, keduanya merencanakan untuk melanjutkan hubungan

mereka ke jenjang lebih serius lagi. Habibie datang di bulan Januari atau Februari.

Mereka akhirnya memulai hidup baru untuk saling bersama bulan Mei.

Mereka pindah ke Jerman. Di sinilah perjuangan mereka dimulai. Habibie

merintis karirnya mulai dari nol. Berkat kegigihan dan cinta dari Ainun kepadanya,

mereka berhasil melalui masa-masa sulit yang menguras tenaga dan emosi. Akhirnya

Habibie memperlihatkan prestasi yang membuat ia dikagumi banyak orang di Jerman

dengan behasil membuat sebuah pesawat yang sudah merupakan cita-citanya sejak

lama.

Kisah di dalam novel ini juga menyisipkan nilai nasionalisme. Bapak Habibie

bercerita mengenai kepeduliannya pada bangsa, hanya saja beberapa kendala politik

sehingga membuatnya susah. Namun, berkat niatnya yang tulus dan usaha yang tidak

kenal lelah, Habibie kemudian berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia.

Kisah ini tidak fokus mengisahkan bagaimana Habibie memimpin Indonesia,

tetapi seberapa kuat Ainun mendampingi beliau yang sangat sibuk. Perannya sebagai

istri dan juga Ibu Negara dijalankan dengan baik. Walaupun mereka tidak sering lagi

bersama, mereka saling mendoakan karena hanya dengan tatapan mata saja tanpa

x
berbicara sering mereka dapat berkomunikasi langsung dan mengerti isi hati dan

kehendak mereka masing-masing.

Kisah ini menggambarkan keberhasilan cinta yang terjalin dan berkembang

sampai 48 tahun 10 hari dari sepasang intelektual muda hingga lanjut usia, menjadi

eyang dari enam orang cucu. Hal yang menonjol dari perjalanan bahtera cinta Habibie

dan Ainun adalah bukan saja perubahan kehidupan atau karir tetapi juga materi,

keilmuan, profesi, dan kedudukan yang begitu luar biasa. Di samping juga,

bagaimana pasangan ini telah menyatu. Habibie menyebutkannya sebagai

”kemanunggalan” dalam jiwa, roh, batin, dan nurani mereka yang terjadi karena cinta

yang Tuhan anugerahkan kepada mereka.

Mereka tidak dapat saling bersama, akibat kematian Ainun, akibat kanker

yang dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah paling mengharukan dalam

kisah ini adalah pada saat Ibu Ainun hendak dioperasi. Biasanya Habibie selalu

datang menjenguknya di waktu yang sama. Hanya saja karena hari itu Habibie tidak

diperkenankan masuk ruangan tempat Ibu Ainun dirawat. Hal ini kemudian

mengguncang jiwa Ainun. Habibie menangis sedih karena ia berpikir ada hal buruk

yang membuat suaminya belum datang. Ainun adalah sosok wanita penyabar, masih

mengkhawatirkan suaminya meski ia sedang sekarat. Begitulah cinta yang terjadi

tulus untuk ikhlas.

Pada tanggal 22 Maret 2010 Ainun meninggal dunia. Ainun harus pergi

meninggalkan Habibie dan kedua anak yang disayanginya Ilham dan Thareq.

Mengakhiri hidup yang tidak kenal menyerah, yang disetai dengan kesetiaan dan

xi
ketabahan Habibie yang selalu mendampigi istrinya sampai Ainun meninggal dunia.

Usaha di tangan manusia dan keputusan di tangan Tuhan.

xii

Anda mungkin juga menyukai