Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL JOURNAL REVIEW

STRATEGI PEMBELAJARAN

PRODI
Skor PENDIDIKAN BISNIS
Nilai:

CRITICAL JOURNAL REVIEW

NAMA MAHASISWA : KHODEN BROTTAN SITORUS

NIM : 7193143006

DOSEN PENGAMPU : Drs. M. FACHRY NST M.Pd, M.SI

MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR .....................................................................3


B. Tujuan Penulisan CJR ....................................................................................3
C. Manfaat CJR...................................................................................................3

BAB II. REVIEW JURNAL ............................................................................................. 4

A. Jurnal Utama ................................................................................................ 4


B. Jurnal Pembanding I ...................................................................................14
C. Jurnal Pembanding II ..................................................................................18

Critical Journal Review | 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

CJR atau Critical Journal Review adalah salah satu tugas yang diberikan

kepada mahasiswa, CJR dibuat dengan adanya maksud yaitu: bahwa jika pembaca

ataupun penulis ingin memahami dan membedah sebuah jurnal mengenai suatu

bahan ajar itu menggunakan waktu yang cukup lama. Tetapi dengan adanya CJR ini

mahasiswa jadi mendapat banyak pengetahuan mengenai membandingkan dan

mereview suatu jurnal maupun beberapa jurnal dengan baik dan benar.

B. Tujuan Penulisan CJR

Tujuan dari penulisan CJR ini yaitu karena sebagai salah satu pemenuhan dari

tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, sebagaimana CJR ini dibuat untuk

menambah pemahaman isi artikel jurnal dengan cara mereview point point yang

terpenting saja, dan meningkatkan kesadaran para pembaca mengenai materi yang

bersangkutan serta menguatkan pemahaman akan isi dari artikel jurnal tersebut dan

juga untuk membudayakan kebiasaan membaca artikel, jurnal maupun buku.

C. Manfaat CJR

CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk

memahami suatu artikel jurnal dengan cara yang mudah, mengetahui isi sebuah

artikel jurnal dengan lebih mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan artikel

lain yang relevan terhadap satu mata kuliah.

Critical Journal Review | 3


BAB II

REVIEW JURNAL

A.JURNAL UTAMA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui


Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
1 Judul
Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V
SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi
Raya

2 Jurnal
Jurnal Kreatif Tadulako Online

3 Volume, Halaman,dan No
Vol. 3 No. 1
)
4 ISSN
ISSN 2354-614X

6 Penulis
Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah
7 Reviewer Khoden Brottan Sitorus
8 Tanggal 25 Maret 2020
9 Abstrak Pnelitian
Dalam konteks ke SD-an, IPS diharapkan
membekali siswa dengan sejumlah
pengetahuan akan konsep, dan
kemampuan maupun keterampilan dalam
memecahkan masalah sesuai dengan
- Tujuan Penelitian tingkat perkembangannya. Namun, pada
kenyataannya di lapangan “jauh
panggang dari api” dimana pembelajaran
IPS lebih dititikberatkan pada pembekalan
anak terhadap penguasaan konsep-konsep
yang sifatnya hafalan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah
kurangnya keterlibatan siswa secara
- Subjek penelitian langsung dalam proses pembelajaran,
dimana siswa hanya sebagai pendengar
dan pencatat dari apa yang disampaikan

Critical Journal Review | 4


guru.

Hasil dari penelitian ini yaitu pada hasil


tes akhir pembelajaran terhadap belajar
siswa pada siklus I belum mengacu pada
indikator keberhasilan yaitu hanya
mencapai nilai rata-rata 52,31 dengan
ketuntasan belajar klasikal 7,7% atau
sebanyak 2 orang siswa yang memperoleh
nilai 70. Sedangkan pada hasil tes siklus II
menunjukkan peningkatan atau dengan
- Assesment Data kata lain indikator keberhasilan telah
berhasil yaitu mencapai rata-rata 73,3
dengan ketuntasan belajar 80,77% berarti
indikator keberhasilan telah tercapai yaitu
apabila 75% siswa mendapatkan nilai 70.
Atau 21 0rang siswa dikatakan kualifikasi
baik, dengan demikian penggunaan
Strategi Pembelajaran Berbasisi Masalah
pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2
Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

- Kata Kunci
Strategi belajar Dan Hasil Siswa

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


secara khusus bertujuan selain membekali
peserta didik dengan pengetahuan dan
pengembangan konsep yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat, juga
membekali siswa agar terampil dalam
10 Pendahuluan
memecahkan masalah-masalah sosial,
Depdiknas (2006). Oleh karena itu,
semestinya para guru merancang
pembelajaran IPS dengan memperhatikan
tujuan-tujuan IPS itu sendiri, yakni selain
pembelajaran yang ditujukan untuk
pembekalan konsep juga pembekalan

Critical Journal Review | 5


kemampuan dan keterampilan dalam
memecahkan masalah sosial.
Penelitian ini menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dengan
jenis penelitian tindakan. Hasil dari
penelitian ini yaitu pada hasil tes akhir
pembelajaran terhadap belajar siswa pada
11 Metode Penelitian
siklus I belum mengacu pada indikator
keberhasilan yaitu hanya mencapai nilai
rata-rata 52,31 dengan ketuntasan belajar
klasikal 7,7% atau sebanyak 2 orang siswa
yang memperoleh nilai 70..
12. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data penelitian serta hasil
analisis data dan refleksi pada siklus I
dengan mengacu kepada indikator
keberhasilan yang ditetapkan bahwa
ketuntasan belajar siswa pada siklus I
belum mengacu pada indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Data
capaian menunjukan skor rata-rata
perolehan siswa sebesar 52,30 dengan
ketuntasan belajar klasikal 7,7 % atau
sebanyak 2 orang siswa saja yang
- Analisa memperoleh nilai 70.
Beberapa temuan yang diperoleh pada
Pembebahasan pelaksanaan tindakan siklus 1 adalah
sebagai berikut :
1. Guru telah melaksanakan tugasnya
dalam pembelajaran mulai dari
membimbing dan mengarahkan siswa
bekerja secara individu dan kelompok.
Guru mengamati semua kegiatan
pembelajaran dan melakukan penilaian
terhadap siswa mulai dari proses
pembelajaran hingga akhir pembelajaran.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran masih


ditemukan siswa yang bermain

Critical Journal Review | 6


menganggu temannya, dan juga siswa
belum secara aktif dalam bekerjasama
secara kelompok menyelesaikan soal-soal
yang ada pada LKS, dan belum memiliki
keberanian mengemukakan ide/pendapat
baik dalam kegiatan pembelajaran
maupun diskusi kelompok. Hal ini
disebabkan pembagian kelompok
kebanyakan dalam kelompok tersebut
banyak yang berkemampuan kurang
karena siswa hanya memilih teman
kelompok yang pintar atau yang
berkemampuan lebih sehingga yang
berkemampuan rendah terkumpul dalam
beberapa kelompok, sehingga diskusi
kelompok lebih didominasi oleh
kelompok yang memiliki kemampuan
lebih, sehingga siswa yang
berkemampuan kurang terlihat kurang
aktif.

3. Tidak ada dijelaskan mengenai tujuan


pembelajaran yang ingin dicapai dan tidak
dijelaskan kepada siswa mengenai
perangkat atau alat yang dibutuhkan
dalam kerja kelompok yang
mengakibatkan siswa kurang paham
mengenai pembelajaran dengan materi
cara menghargai sikap saling
menghormati dan menghargai antarsuku
bangsa dan budaya di Indonesia dengan
menggunakan pendekatan berbasis
masalah.

4. Berdasarkan penilaian proses dan


penilaian hasil secara keseluruhan siswa
dalam kelas dikategorikan siswa belum
memahami materi cara menghargai sikap
saling menghormati dan menghargai

Critical Journal Review | 7


antarsuku bangsa dan budaya di
Indonesia dengan baik. Hal ini dilihat dari
kekurangmampuan siswa menjawab
pertanyaan dari guru untuk
mengemukakan beberapa contoh dalam
kehidupan sehari-hari.

5. Berdasarkan hasil tes akhir


pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
pada siklus I belum mengacu pada
indikator keberhasilan yang telah
ditentukan yaitu hanya mencapai rata-rata
52,30 dengan ketuntasan belajar 7,7% atau
sebanyak 2 orang siswa yang memperoleh
nilai 70. Hal ini disebabkan, guru tidak
menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kurang memberi motivasi kepada siswa,
sehingga siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II,


berdasarkan analisis data dan refleksi
yang dilakukan dan mengacu kepada
indikator keberhasilan yang ditetapkan,
hasil tes siklus 2 menunjukkan
peningkatan signifikan atau dengan kata
lain indikator keberhasilan telah berhasil
yaitu mencapai rata-rata 73,3 dengan
ketuntasan belajar 80,77% berarti indikator
keberhasilan telah tercapai yaitu apabila
75,5% siswa mendapatkan nilai 70. Baik
Siswa berkemampuan tinggi, sedang,
maupun kurang dan dari hasil pengisian
LKS masing-masing kelompok sudah
dapat menyelesaikan LKS dengan baik
yaitu nilai rata-rata yang diperoleh
mencapai 82,22 dengan ketuntasan belajar
100% atau sebanyak 24 orang siswa sudah
mencapai indikator keberhasilan.

Critical Journal Review | 8


Temuan –temuan yang diperoleh pada
pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah
sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan pembelajaran Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dengan
baik.

2. Menjelaskan dengan baik perangkat


atau alat yang dibutuhkan dalam kegiatan
kerja kelompok.

3. Mendorong siswa untuk


mengemukakan pengetahuan awal yang
dimilikinya terhadap materi dengan baik

4. Guru memotivasi siswa dalam


membangun pengetahuan siswa dari
pengalaman baru berdasarkan pada
pengetahuan awal dengan baik

5. Mengemukakan pertanyaan kepada


siswa yang berhubungan dengan materi
dengan mengaitkan antara materi dengan
kenyataan yang ada dilingkungan siswa
dengan baik.

6. Membimbing siswa secara individu


maupun dalam kelompok dengan baik

7. Guru membimbing siswa


mengumpulkan informasi yang sesuai
melalui observasi dengan baik

8. Membantu siswa melakukan refleksi


terhadap proses memperoleh pemahaman
dengan baik

9. Guru mengukur dan mengevaluasi


penyelidikan siswa melalui proses-proses
yang mereka gunakan dengan tepat

10. Mengembangkan dan menyajikan hasil

Critical Journal Review | 9


karya dengan cara menyiapkan laporan
atau persentasi masing-masing kelompok
siswa dengan tepat

11. Kerja kelompok berjalan efektif, karena


guru tepat dalam melakukan aktivitas
kelompok belajar karena siswa dalam
melaksanakan kerja kelompok melakukan
penemuan melalui pengamatan ragam
suku bangsa di indonesia setelah itu baru
diadakan pengisian LKS dari masing-
masing kelompok siswa.

12. Menyimpulkan materi pelajaran pada


akhir pembelajaran dengan baik

13. Hasil tes siklus 2 menunjukkan


peningkatan atau dengan kata lain
indikator keberhasilan telah berhasil yaitu
mencapai rata-rata 73,3 dengan ketuntasan
belajar 80,77 % berarti indikator
keberhasilan telah tercapai yaitu apabila
75% siswa mendapatkan nilai 70. Atau 21
0rang siswa dikatakan kualifikasi baik
Baik Siswa berkemampuan tinggi, sedang,
maupun kurang. 5 0rang siswa dalam
kualifikasi cukup dan kualifikasi kurang
dan sangat kurang tidak ada
Abimanyu, S. d.k.k. 2008. Stratgei
Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Badrujaman. (2010). Cara Mudah Penelitian
Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran
dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media
- Daftar Pustaka Dahlia. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Palu. Edukasi Mitra Grafika
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta:
BNSP.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Critical Journal Review | 10


Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Bumi Aksara.
Joko M.2006. Gaya Belajar Menjadikan
Makin Pintar. Yogyakarta : Pinus.
Muslich. 2009. Melaksanakan PTK Itu
mudah. Jakarta: Bumi Aksara
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Medai Group.
Sanjaya, Wina. 2007. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru.
Suryanto. 2009. Penilaian Proses Belajar
Mengajar. Bandung. PT. Rosda Karya
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdikarya.
12 Analisis Jurnal
Guru telah melaksanakan tugasnya dalam
pembelajaran mulai dari membimbing dan
mengarahkan siswa bekerja secara
- Kekuatan Penelitian individu dan kelompok. Guru mengamati
semua kegiatan pembelajaran dan
melakukan penilaian terhadap siswa
mulai dari proses pembelajaran hingga
akhir pembelajaran.
Tidak ada dijelaskan mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan tidak
dijelaskan kepada siswa mengenai
perangkat atau alat yang dibutuhkan
- Kelemahan dalam kerja kelompok yang
mengakibatkan siswa kurang paham
Penelitian
mengenai pembelajaran dengan materi
cara menghargai sikap saling
menghormati dan menghargai antarsuku
bangsa dan budaya di Indonesia dengan
menggunakan pendekatan berbasis

Critical Journal Review | 11


masalah.
13 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang telah dilaksanakan di kelas V
SDN Limbo makmur dengan
menggunakan dua siklus mengenai
penggunaan metode strategi pembelajaran
- Kesimpulan berbasis masalah pada mata pelajaran IPS
diperoleh kesimpulan bahwa metode
strategi pembelajaran berbasis masalah
yang diberikan kepada siswa kelas V SDN
Limbo makmur Kecamatan Bumi raya
Kabupaten Morowali dapat meningkatkan
hasil belajar siswa
Berdasarkan kesimpulan yang telah
diuraikan, dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bentuk pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan berbasis
masalah dengan melaksanakan 5 tahapan
pembelajaran, dan dilengkapi dengan alat
peraga, serta dilengkapi dengan LKS dan
tes akhir pembelajaran layak
dipertimbangkan untuk menjadi bentuk
pembelajaran alternatif baik pada mata
14 Saran pelajaran IPS maupun pada mata
pelajaran lainnya.

2. Bagi guru atau praktisi pendidikan


lainnya yang tertarik untuk menerapkan
bentuk pembelajaran ini, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Memperhatikan dan menelaah kegiatan-


kegiatan dalam tahapan pembelajaran
berbasis masalah dengan baik sehingga
tujuan yang ingin dicapai dalam

Critical Journal Review | 12


pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Pengaturan waktu yang akan


digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dipertimbangkan dengan matang agar
dapat sesuai dengan waktu yang
direncanakan.

c. Guru dalam mengaplikasi pendekatan


kontekstual sebaiknya lebih banyak
menghubungkan antara materi dengan
konteks kehidupan dilingkungan siswa,
sehingga siswa dapat lebih cepat
memahami materi.

d. Dalam membentuk kelompok-


kelompok siswa, sebaiknya pembagian
kelompok dibaurkan antara siswa yang
berkemampuan rendah dan siswa yang
berkemampuan lebih, sehingga kerja
kelompok dapat berjalan efektif.

Critical Journal Review | 13


B.JURNAL PEMBANDING I

Judul Jurnal Jurnal 1. Peningkatan Hasil Belajar dengan


Menggunakan Metode Pembelajaran Student Team
Learning Modification.
Jurnal Jurnal Pendidikan Fisika
Download http://journal.uin-
alauddin.ac.id/indeks.php/pendidikanfisika
Volume dan Halaman Vol 6, hal 26-30
Tahun 2018
Penulis Nurfaidah, Suprapta, Muh. Said L
ISSN 2355-5785
Reviewer Khoden Brottan Sitorus
Tanggal 25 Maret 2020
Abstrak Penelitian
- Tujuan Menciptakan pola atau model pembelajaran adalah
Penelitian suatu rencana atau yang dapat digunakan untuk
pembelajaran fisika.
- Subjek Siswa jurusan Fisika
Penelitian
- Kata Kunci Student team learning, hasil belajar.

Pendahuluan
- Latar Belakang Salah satu ilmu pengetahuan dasar yang menunjang
dan Teori ilmu pengetahuan lain dan berkembang sedemikian
pesat, baik materi maupun keragamannya adalah fisika.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran yang sangat
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dan dekat dengan kehidupan sehari-
hari siswa, akan tetapi sebagian siswa masih
menganggapnya fisika sebagai salah satu mata pelajaran
yang sangat menakutkan, selain membutuhkan praktek
untuk memperkuat pemahaman dan pembuktian
konsep. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan menciptakan suasana baru dalam ruangan yaitu

Critical Journal Review | 14


dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Learning Modification. Metode ini berorientasi
pada pembelajaran kelompok dan permainan game.
- Teknik Analisis Analisis data statistik Deskriptif
Data
- Langkah 1. Tahap Persiapan, terdiri dari ; penyusunan
Penelitian perangkat pembelajaran dan validitas instrument
2. Tahap Pelaksanaan, terdiri dari; memilih sampel,
melaksanakan proses pembelajaran,
mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran dan
memberikan tes hasil belajar.

- Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif, pada kelas yang


diajar dengan metode student team learning modification
menunjukkan hasil belajar siswa rata-rata siswa berada
pada predikat sangat baik (A) dan baik (B, hasil belajar
yang mendominasi predikat baik dari siswa dengan
predikat sangat baik. Hasil belajar fisika yang diperoleh
oleh setiap siswa mengindikasikan keterlaksanaan suatu
strategi, model dan metode yang diterapkan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Perbedaan perolehan
hasil belajar antara sebelum dan sesudah menggunakan
metode yang diterapkan tidak signifikan
peningkatannya, hal dapat disebabkan oleh beberapa
hal, seperti hanya terdapat beberapa siswa yang
antusias mengikuti pada saat metode pembelajaran
student team learning modification diterapkan, metode
yang digunakan masih dianggap asing oleh siswa
sehingga sulit menyesuaikan dengan metode yang
sering digunakan sebelumnya seperti metode ceramah,
dan sintaks atau tahap-tahap metode pembelajaran
student team learning modification ini agak sulit serta
kurangnya pemahaman siswa mengenai materi
pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini
sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh
oleh siswa.
Analisis Jurnal

Critical Journal Review | 15


- Kelebihan 1. Judul penelitian sesuai dan jelas dengan
Penelitian pembahasan penelitian.
2. Dalam penelitian tidak terdapat ide-ide yang
dilebih-lebihkan, penulis meneliti secara fakta.
3. Penulis/Peneliti telah objektif pada pembahasan
hasil.
4. Dalam jurnal terdapat referensi-referensi sebagai
data pendukung isi penelitian.
5. Dengan menggunakan metode pembelajaran
student team learning modification terdapat
beberapa strategi, metode dan teknik yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
sehingga siswa mendapat hasil yang baik.
- Kelemahan 1. Isi abstrak belum tergambar dengan spesifik,
Penelitian karena tujuan dari penelitian tidak terdapat
dalam abstrak, sementara secara umum tujuan
penelitian terdapat dalam abstrak.
2. Beberapa bagian jurnal masih dapat dipaparkan
lebih lanjut, seperti pada pembahasan hasil
belajar setelah diajar menggunakan metode
student team learning modifikasi. Dalam
pembahasan seharusnya dibahas bagaimana hasil
belajar sebelum menggunakan metode student
team learning, apakah hancur atau kurang baik.

Critical Journal Review | 16


Kesimpulan 1. Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan
metode student team learning modification yaitu
dilihat dari analisis deskriptif rata-rata perolehan
hasil belajar siswa dikategorikan dengan predikat
baik dengan skor rata-rata 81,06.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diajar tanpa
menggunakan metode pembelajaran student team
learning modification, analisis deskriptif rata-rata
perolehan hasil belajar siswa dikategorikan
dengan predikat baik dengan skor rata-rata 80,77.
3. Terdapat peningkatan hasil belajar fisika antara
siswa yang diajar dan tanpa diajar menggunakan
metode student team learning modification.

Referensi Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Critical Journal Review | 17


C.JURNAL PEMBANDING II

Judul Jurnal Jurnal 2. Penerapan Model Connocted Bervisi Science


Environment Technologi Society pada Pembelajaran IPA
Terpadu.
Jurnal Unnes Science Education Journal
Download http://journal.unnes.ac.id/sju/index/php/usej

Volume dan Halaman Vol -, hal 111-118


Tahun 2012
Penulis Siska Fitriani, Ahcmad Binadja, Kasmadi Imam S
ISSN 2252-6617
Reviewer Khoden Brottan Sitorus
Tanggal 25 Maret 2020
Abstrak Penelitian
- Tujuan Untuk mengetahui hasil belajar dan ketuntasan belajar
Penelitian yang diperoleh siswa dengan membandingkan dua
pendekatan pembelajaran antara model Connented
bervisi SETS dengan model Connected non-SETS.
- Subjek SMP N 2 Balapuang Tegal
Penelitian
- Kata Kunci Connected IPA Terpadu SETS.

Pendahuluan
- Latar Belakang Pembelajaran IPA di SMP meliputi 3 aspek, yaitu aspek
dan Teori biologis (biotis), fisis, dan khemis yang dikaji secara
simultan sehingga menghasilkan konsep yang utuh yang
menggambarkan konsep-konsep dalam bidang kajian
IPA (Depdiknas 2006).Pembelajaran IPA yang dilakukan
di sekolah diharapkan dapat mengajarkan konsep
pembelajaran secara utuh yang meliputi ketiga aspek
tersebut. Kenyataan yang terjadi di lapangan, guru IPA
mengajarkan satu bidang studi saja.Pendekatan
pembelajaran terpadu merupakan salah satu
implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk

Critical Journal Review | 18


diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari
tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
- Teknik Analisis Teknik purposive sampling
Data
- Langkah Uji normalitas, kesamaan dua varians, korelasi,
Penelitian perbedaan dua rata-rata hasil belajar, uji ketuntasan
belajar, dan analisis kualitatif pada aspek hasil belajar
afektif dan psikomotorik.
- Hasil Penelitian Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal pada kelas
eksperimen yaitu 90% lebih dari 85% dari jumlah siswa
yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan
individu. Sedangkan ketuntasan belajar pada kelompok
control sebesar 79% yang menunjukkan bahwa kelas
control belum mencapai ketuntasan belajar.
Hasil belajar psikomotorik diukur dengan menggunakan
lembar pengamatan. Terdapat 9 aspek dalam lembar
observasi psikomotorik yaitu kepemimpinan, persiapan
alat dan bahan, ketrampilan memakai alat dan tempat
pasca praktikum. Hal ini disebabkan dalam model
pembelajaran connected bervisi SETS siswa dihadapkan
dengan kegiatan pembelajaran yang membangkitkan
rasa keinginantahuan untuk melakukan penyelidikan,
sehingga siswa untuk dibina lagi dan dikembangkan.
Analisis Jurnal

- Kelebihan 1. Isi abstrak tergambar dengan secara spesifik, yang


Penelitian dilengkapi dengan tujuan dari penelitian.
2. Jurnal ini lebih sempurna dari jurnal 1 karena,
sistematika penulisan isi penelitian sesuai dengan
susunan penulisannya.
3. Metode yang dilakukan dalam penelitian
adalahdiawali dengan penyampaian tujuan
pembelajaran dan pemberian motivasi kepada
siswa berupa pertanyaan-pertanyaan secara lisan
tentang keterkaitan pokok materi sehingga hasil
belajar siswa mendapat predikat baik.

Critical Journal Review | 19


4. Dalam jurnal telah terdapat referensi-referensi
sebagai data pendukung isi hasil penelitian
sehingga data lebih akurat.
- Kelemahan 1. Isi dari jurnal sudah sempurna, namun masih
Penelitian terdapat penjelasan pada bagian tertentu, agar
pembaca lebih memahami isi dari jurnal.
2. Dalam jurnal terdapat pengulangan kata, yang
artinya sama jika diartikan kedalam kalimat.
Contohnya dalam isi jurnal terdapat penelitian ini
yaitu untuk, dalam EYD yang benar cukup
menggunakan salah satu yaitu dan untuk.
Kesimpulan Adanya perbedaan hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen sebesar 82% dan kelas control sebesar 78%,
hasil belajar kognitif kelas eksperimen yang
menggunakan model Connected bervisi SETS mencapai
ketuntasan belajar sebesar 90% lebih dari 85% dari jumlah
siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai
ketuntasan individu dan kelas control menggunakan
model Connected non-SETS persentase ketuntasan belajar
sebesar 79% yang menunjukkan bahwa kelas control
belum mencapai ketuntasan belajar. Ada pengaruh positif
penerapan pembelajaran Connected bervisi SETS
terhadap hasil belajar siswa dalam pencapaian
kompetensi IPA Terpadu dengan koefisien korelasi
biserial hasil belajar siswa (rb) sebesar 0,3774.

Critical Journal Review | 20


Referensi Pusat Kurikulum. 2006. Panduan Model Pembelajaran
Tematik. Jakarta : Pusat kurikulum,, Balitbang Depdiknas

Critical Journal Review | 21

Anda mungkin juga menyukai