Bahan Download Bayam 2 PDF
Bahan Download Bayam 2 PDF
id
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program DIII Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jurusan/Program Studi
DIII Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan
Oleh :
Disusun Oleh :
RORO HANDAYANI
H 3309014
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Laporan Tugas Akhir dengan
Judul :
RORO HANDAYANI
H 3309014
Telah dipertahankan didepan dosen penguji pada tanggal :
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Penguji
Pembimbing/ Penguji I Penguji II
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Rahim
(QS. Al-Fatihah : 5)
(QS. Al ‘Ashar)
Semua itu ada waktu, dan waktu pula yang akan membawa
(Penulis)
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Allah SWT
Ibu Suwarsi
Diriku sendiri
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia serta hidayah-Nya yang selalu memberikan kesempatan dan kemampuan
dalam menyusun tugas akhir ini dengan baik dan lancar.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis sangat menyadari bahwa
laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa dorongan dan bantuandari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
2. Ir. H. Wartoyo SP, MS selaku Ketua Program D-III Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
3. Ir. Panut Sahari, MP selaku Ketua Minat Program Studi Agribisnis
Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan, pembimbing dalam penyusunan tugas
akhir, dan penguji Idalam ujian tugas akhir,
4.R. Kunto Adi, SP. MP selaku penguji II dalam ujian tugas akhir.
5. Ir. Suharto, M.S. selaku Direktur Utama PT. Lembah Hijau
Multifarmterimakasih atas bantuan dan bimbingannya selama magang.
6. Bp. Winarno selaku pembibing magang di PT. Lembah Hijau Multifarm
commit to user
terimakasih atas bantuan, bimbingan dan pengarahannya selama magang.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Surakarta,
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
No : Judul Hal
Tabel 2.1 Contoh Standarisasi Mutu Fisik Bayam Jenis Hijau Besar........... 25
Tabel 4.1 Daftar Karyawan Pada Divisi Public Relation di PT. Lembah
Hijau Multifarm Tahun 2012 ....................................................... 38
Tabel 4.2 Daftar Karyawan Pada Divisi Peternakan di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012 ................................................................. 38
Tabel 4.3 Daftar Karyawan Pada Divisi Perikanan di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012 ................................................................. 38
Tabel 4.4 Daftar Karyawan Pada Divisi Kompos di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012 ................................................................. 38
Tabel 4.5 Daftar Karyawan Pada Divisi Hortikultura di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012 ................................................................. 38
Tabel 4.6 Komposisi Zat Gizi Per 100 Gram Bayam ................................... 44
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
No : Judul Hal
Gambar 4.1Struktur OrganisasiPT. Lembah Hijau Multifarm ....................... 36
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
No : Judul
Foto 1. Pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman lain dan gulma
Foto 2. Pengolahan Tanah (penggemburan tanah, dan pembentukan bedengan)
Foto 3. Pencampuran benih bayam dengan kompos kering
Foto 4. Penaburan benih bayam dilahan yang disiapkan
Foto 5. Lahan telah rata dengan benih bayam
Foto 6. Penutupan benih bayam dengan mulsa jerami atau kresek
Foto 7. Hasil lahan bayam yang telah tertutup sempurna dengan mulsa
Foto 8. Benih Bayam yang telah tumbuh
Foto 9. Pemberian Fungstop dengan menggunakan gembor pada tanaman bayam
Foto 10. Penuangan pupuk cair dari urine sapi kedalam gembor
Foto 11. Pemberian pupuk cair pada tanaman bayam
Foto 12. Pembuatan pestisida organik dari tembakau
Foto 13. Penuangan pestisida organik kedalam tangki
Foto 14. Pengaplikasian pestisida organik dari tembaku di tanaman bayam
Foto 15. Hama ulat penggulung pada tanaman bayam
Foto 17. Panen Bayam Hijau
Foto 18. Pembersihan sayuran dari sisa-sisa tanah dengan air yang mengalir
Foto 19. Pemasaran bayam dan sayuran yang lain
Foto 20. Produk Yang di Produksi PT. Lembah Hijau Multifarm
21. Sertifikat Magang
22. Nilai kinerja Pelaksanaan Magang di Lapang
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak masyarakat yang
menyadari tentang bahayakandungan bahan-bahan kimia, apalagi kalau
dikonsumsi setiap hari. Dalam budidaya tanaman hortikultura khususnya
sayuran,yang menggunakan bahan-bahan kimia seperti pupuk anorganik serta
pestisida anorganik , memang hasil yang diperoleh jauh lebih baik,
pertumbuhannyalebih cepat serta menguntungkan. Tidak sedikit petani sayur
hanya mementingkan keuntungan semata tanpa peduli faktor kesehatan atau
efek samping dari penggunaan atau apabila kita mengkonsumsi produk yang
terkandung bahan kimia.
Umumnya produk yang terkandung bahan-bahan anorganik hanya
memberikan keuntungan eksternal yang bersifat sementara. Disisi lain
masihbanyak masyarakat yang melihat produk pertanian khususnya
sayuranhanya berdasarkan pada fisik luar atau eksternal produk sayuran
tersebut, mereka menganggap kandungan dari produk sayur yang baik atau
bagus sama dengan keadaan luar dari sayur tersebut.
Karena masih kurangnya informasi dan pengetahuan dikalangan
masyarakat luar tentang bahaya kimia yang terkandung dalam suatuproduk
khususnya sayuran,hal tersebut yang mendorong timbulnya berbagai penyakit
dalam kehidupan manusia, dan tidak sedikit pula banyak manusia yang
meninggal karena kurangnya kepedulian terhadap kesehatan. Maka dari itu
mulai sejak dini dari hal kecil kita mulai memperhatikan kesehatan, seperti
dalam mengkonsumsi sayuran. Perlu diketahui, sayuran yang terlihat segar
tidak selalu baik untuk dikonsumsi, sehingga akan lebih baik, bila kita dari
sekarang mulai mengkonsumsi sayuran yang bersifat natural (organik).
Pertanian organikadalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan
utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian,
commit
terutama bahan pangan yang aman to kesehatan
bagi user produsen dan konsumennya
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga
secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus
beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi
(nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes).
Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian
organik dunia meningkat pesat (Galeriukm, 2011).
Kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
melestarikan alam atau back to nature. Ternyata sangat berpengaruh dalam
peningkatan kebutuhan sayuran organik. Hal tersebut yang mendorong
masyarakat untuk memulai budidaya sayuran organik. Budidaya sayuran
organik yang paling menguntungkan adalah sayuran daun (leave
vegetable)daripada sayuran buah karena teknik pemeliharaan sayuran daun
lebih mudah, murah dapat ditanam dimana saja dan siklus perputaran produksi
lebih cepat ( Anonima, 2009).
Sayuran merupakan bahan pangan, tetapi bukan merupakan makanan
pokok melainkan sebagai pelengkap atau penyeimbang. Meskipun demikian
sayur tidak dapat diabaikan begitu saja. Sudah banyak diketahui pentingnya
sayuran untuk kesehatan manusia, berbagai banyak manfaat yang diperoleh
jika kita mengkonsumsi sayuran organik khususnya. Kandungan gizi seperti
aneka vitamin, karbohidrat, dan mineral pada sayuran organik jauh lebih baik
dan banyak dibanding dengan sayuran non-organik. Serta kandungan yang ada
pada sayuran tidak dapat disubtitusi dengan makanan pokok.
Tanaman sayuran dapat berbentuk rumput, perdu, semak, atau pohon.
Bentuk pertumbuhannya tegak pendek, menjulang atau menjalar dengan hasil
berupa umbi, bunga, buah, atau biji. Umumnya tanaman sayur berbunga
sempurna (hermaphrodit), yakni dalam satu bunga terdapat bunga jantan dan
bunga betina. Alat reproduksi jantan disebut benang sari (stamen). Benang sari
mengandung tepung sari (polen) dalam kantong sari (anthera). Sementara alat
reproduksi betina disebut putik (pistillum). Putik terdiri dari bagian bakal biji
(ovulum) dan kepala putik (stigma). Ada pula tanaman yang berbunga betina
commit
dan jantan terpisah atau kelamin to (unisexualis),
tunggal user tetapi dalam satu pohon.
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
Selain itu pula ada tanaman sayur yang berumah satu (monoecus), seperti
mlinjo, nangka, dan kelewih. Tanaman sayur berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari, awalnya tanaman ini dikenal sebagai tanaman
perkebunan rakyat, tetapi sekarang lebih dikenal dengan nama hortikultura
(Sunarjono, 2004).
Tanamana sayuran itu merupakan sumber vitamin dan mineral, tetapi
apabila sayuran itu dimakan dalam jumlah sedikit, maka peranan sumber
vitamin dan mineral akan kurang berarti. Demikian pula bila teknik pengolahan
atau masaknya salah, walaupun sayuran itu cukup banyak dimakan oleh
keluarga pada setiap hari, juga akan mengurangi peranannya sebagai sumber
vitamin dan mineral. Sehubungan dengan ini, perlu kiranya setiap keluarga
selalu bisa memilih sayuran segar yang mengandung zat-zat dalam jumlah
yang cukup serta memuaskan dan mengetahui teknik pengolahan yang tepat
pula ( Anonima, 1992).
Sayuran yang satu ini sudah banyak dikenal didaerah tropis,
pertumbuhannya sangat cepat. Bayam adalah sayuran daun tropik yang banyak
digemari masyarakat karena nilai gizinya tinggi, terutama karoten, askorbin,
kapur, besi, dan folasin. Rasanya enak lunak dan dapat melancarkan
pencernaan.Tanaman tersebut selain diusahakan secara komersil, banyak pula
diusahakan sebagai tanaman perkarangan. Bayam mudah ditanam dan cepat
menghasilkan (Sutarya, et, al, 1995).
Tanaman bayam (Amarathus sp) sangat mudah dikenal, yaitu berupa
perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat dan sukulen pada beberapa
jenis mempunyai duri. Daunya bias tebal dan tipis, besar atau kecil, berwarna
hijau atau ungu kemerah-merahan ( pada jenis bayam merah ). Bunganya
berbentuk pecut, muncul dipucuk tanaman atau pada ketiak daun. Bijinya
berukuran sangat kecil berwarna hitam atau coklat dan mengkilap (Bandini,
2004).
Bayam diperbanyak melalui biji, hanya biji bayam tua yang baik yang
dijadikan benih. Persyaratan benih atau biji yang baik untuk bertanam bayam
adalah dapat memenuhi syarat commit to user dari induk yang sehat, bebas dari
seperti berasal
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
hama dan penyakit, daya kecambah 80% dan memiliki kemurnian benih yang
tinggi. Disamping itu benih atau bibit yang digunakan diusahakan merupakan
benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit serta hasil
bayam yang dihasilkan memuaskan.
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta menyelaraskan
antara teori yang telah didapat dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka
mahasiswa Program Diploma III Fakultas Pertanian UNS sebagai calon Ahli
Madya, perlu melaksanakan Magang ke suatu instansi yang bergerak dibidang
yang sesuai dengan jurusan mahasiswa yaitu bidang Agribisnis Hortikultura
dan Arsitektur Pertamanan. Selain itu, magang merupakan salah satu bagian
dari kurikulum Program Diploma III yang dilaksanakan sebelum mahasiswa
mendapat gelar Ahli Madya. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya, salah satu
syaratnya yaitu Mahasiswa wajib membuat laporan Tugas Akhir dari hasil
magang yang telah dilaksanakannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga dengan
menggali ilmu lewat kegiatan-kegiatan dilapangan kerja yang ada
dibidang pertanian secara luas.
b. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan
antara teori dan penerapan serta faktor-faktor yang mempengaruhi
sehingga dapat sebagai bekal bagi mahasiswa dalam terjun
kemasyarakat.
c. Agar mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja
yang praktis, yaitu secara tidak langsung dapat menjumpai,
merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan
dibidang pertanian.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi
terkait dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan
commit to user
Tri Darma Perguruan Tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian
khususnya pada tanaman sayuran bayam organik yang dilakukan di PT.
Lembah Hijau Multifarm
b. Mengetahui secara langsung tentang budidaya bayam organik di PT.
Lembah Hijau Multifarm.
c. Mengetahui analisis usaha tanidan pemasaran komoditas bayam
organik di PT. Lembah Hijau Multifarm.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Komoditas Bayam
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah
Amaranthus sp. Kata “amarath” dalam bahasa yunani berarti “everlasting”
(abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam
semula dikenal sebagai tanaman hias. Dalam perkembangan selanjutnya.
Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein,
terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke
Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri
masuk ke wilayah Indonesia.
Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273
hektar), Jawa Tengah (3.479 hektar). Propinsi lain berada pada kisaran luas
panen antara 13.0-2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam
mencapai 31.981 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran
komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan oleh Indonesia. Produk bayam
Nasional sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63 kuintal per hektar (Anonimb,
2009).
Jenis bayam sangat beragam, diantaranya bayam ada yang
dibudidayakan ada juga yang tidak dibudidayakan. Bayam yang liar atau yang
tidak dibudidayakan ada dua jenis yaitu bayam tanah (Amaranthus blitum L.)
dan bayam berduri (Amaranthus spinosus L.). Bayam tersebut enak untuk
dimakan walau teksturnya agak keras dan kasap. Warna batangnya kemerah-
merahan. Sementara bayam yang bisa ditanam atau diusahakan umumnya
berbiji hitam, diantaranya bayam cabut dan bayam tahun (Sunarjono, 2004).
Beberapa kultivar A. Tricolor memiliki daun berwarna merah atau
putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula diolah menjadi
sayur. Jenis tanaman hias lainnya adalahA. Caudatus karena tandan bunganya
berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Ditempat asalnya, bayam
dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini
commit
sekarang juga populer sebagai to userdiet karena tidak menyebabkan
makanan
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
F. Jenis-jenis Bayam
Ada berbagai banyak jenis atau varietas bayam. Bayam ada yang
dibudidayakan,ada pula yang tidak dibudidayakan atau tumbuh liar. Berikut
berbagai jenis bayam :
1. Bayam yang dibudidayakan meliputi :
a. Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L), bayam ini mempunyai batang
berwarna hijau, ada yang kemerah-merahan serta ada yang keputih-
putihan, daunnya agak panjang dengan ujung rucing. Cara
memanennya dengan jalan mencabut (Arief, 1990). Bayam cabut
terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Bayam Varietas lokal :
- Giji Hijau yaitu jenis bayam cabut, asal Thailand, umur panen
28 hari. Tinggi pada saat panen sekitar 20-25 cm dengan sedikit
percabangan. Batang keputihan dan daun hijau keputihan.
- Giji Merah yaitu termasuk bayam cabut dari Thailand juga,
umur panen 30 hari. Percabangan dan tingginya mirip dengan
giji hijau. Bedanya pada batang bayam ini berwarna kemerah-
merahan dengan daun hijau belang merah tua (Nazaruddin,
1998).
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah memegang peranan penting dalam budidaya
bayam. Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah
agar tanah menjadi lebih gembur dan longgar. Kegiatan pengolahan tanah
dapat dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.
Tanah yang hendak ditanami bayam dipilih yang cukup terbuka.
Setelah dikerjakan kemudian disiapkan dalam bentuk bedengan atau
aluran, kemudian beri pupuk organik karena bayam sangat banyak
menghisap N (Anonima, 1992).
Berikut kegiatan pengolahan tanah untuk budidaya bayam dimulai
dari :
a. Penggemburan
Bayam memerlukan tanah yang gembur dan cukup longgar
untuk memudahkan akar tanaman tumbuh dengan baik dan
memudahkan pencabutan saat panen. Oleh karena itu sebelum
penanaman tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan
menggunakan garpu atau cangkul. Selain itu tanah dibersihkan dari
rumput atau gulma, sisa-sisa akar tanaman lain, batu-batuan dan
sebagainya sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
nantinya.
b. Pembuatan Bedengan atau Parit
Setelah penggemburan selesai, tanah dibentuk alur-alur atau
bedengan. Bedengan dibuat membujur dari utara ke selatan agar
tanaman memperoleh sinar matahari dari timur. Yang selanjutnya
bedengan diberi pupuk organik, pupuk organik sangat baik untuk tanah
karena dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan kesuburan tanah.
Kemudian diantara bedengan diberi parit, yang berguna untuk
memudahkan kegiatan panen, pemeliharaan dan pengaturan drainase.
Yang selanjutnya bedengan dibiarkan sampai 2-4 hari dengan maksud
mengurangi kemasaman tanah, membuat tanah menjadi gembur,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
mematikan biji atau sisa rumput dan untuk mengetahui apakan tanah
bedengan turun atau tidak (Bandini, 2004).
3. Penanaman
Setelah tanah siap ditanam, benih bayam dapat segera ditaburkan
pada guritan. Guritan dibuat menurut barisan disepanjang bedengan
dengan jarak antar barisan sekitar 20 cm. Sebelum ditaburkan, benih perlu
dicampurkan dengan abu sekam dengan perbandingan 1 bagian benih dan
10 bagian abu. Pencampuran ini dimaksudkan agar penaburan benih
merata atau tidak bertumpuk-tumpuk (Anonim, 1995).
Penanaman dilakukan melalui penaburan benih setipis mungkin
dan merata dalam alur, kemudian ditutup kembali dengan tanah dari
bedengan setebal kurang lebih 1 cm. Penanaman melalui persemaian
umumnya untuk penanaman bayam petik. Benih disemai pada persemaian,
kemudian setelah tumbuh (kurang dari 10 hari) dipindahkan ke lahan,
jarak tanam pada sistem ini adalan 20 cm x 20 cm.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan tindakan merawat tanaman yang
dibudidayakan mulai dari pemupukan, penyiraman, penyiangan,
pendaringan, sampai pengendalian terhadap hama dan penyakit.
Pemeliharaan yang buruk akan memberikan hasil yang buruk pula. Umur
tanaman yang singkat, daerah yang relatif dangkal, banyaknya hama-
penyakit yang mengganggu, dan tingginya kebutuhan kadar air adalah
beberapa hal yang memperjelas pentingnya pemeliharaan (Nazaruddin,
1998).
Beberapa hal yang perlu dilakuakan dalam pemeliharaan antara lain :
a. Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu usaha untuk hasil dan
kualitas dari tanaman budidaya seperti sayuran. Pupuk dibedakan
menjadi dua yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik
adalah pupuk yang terbuat dari sisa mahkluk hidup yang diolah
commit atau
melalui proses pembusukan to user
dekomposisi oleh bakteri pengurai.
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
organik yang teratur dan kecukupan air. Tanaman muda harus disiram
secara teratur, saat hujan jarang turun penyiraman harus diperhatikan.
Senantiasa gunakan gembor halus untuk penyiraman karena air
siraman yang terlalu deras atau kuat bisa merubuhkan tanaman bayam
yang batangnya memang tak begitu kokoh.
c. Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dua minggu sekali, atau
tergantung banyaknya gulma yang tumbuh. Rumput-rumput yang
tumbuh dicabut. Penyiangan dengan kored pada lahan bayam
kebanyakan diluar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan.
Sedangkan rumput yang tumbuh disela-sela tanaman lebih baik dicabut
dengan tangan karena tidak akan terlalu merusak tanaman bayam.
d. Penjarangan
Penjarangan tanaman bertujuan untuk menjaga vigor (sosok)
tanaman agar kekar dengan daun-daun yang lebar, sehingga lebih
menarik dan daya tahan kesegarannya relatif lebih lama. Penjarangan
pada tanaman bayam dilakukan apabila tanaman terlalu rapat, tanaman
akan cenderung tumbuh etiolasi atau tumbuh tinggi, tetapi dengan
diameter batang dan lebar daun yang terlalu kecil.
Penjarangan tanaman dilakukan jika pertumbuhannya terlalu
rapat, usahakan kerapatan tanaman sekitar 1-2 tanaman per 1 cm
panjang alur penanaman. Jika harus dilakukan penjarangan tanaman,
lakukan sebelum pemupukan. Caranya cabut tanaman yang paling
kecil diantara rumput tanaman di alur-alur yang tampak terlalu rapat (
Wahyudi, 2010).
dan berpilin. Bila serangan sudah berat maka daun bayam akan rontok
dan pertumbuhan tanaman akar terhambat dan kerdil. Pengendaliannya
secara mekanik dengan mencabut dan membakar tanaman yang
terserang kutu daun.
e. Bekicot atau siput, gejalanya hama ini menyerang dengan memakan
benih dipersemaian sehingga tanaman tidak tumbuh. Pada daun, batang,
dan akar bayam terlihat bekas gigitan berlubang-lubang. Hal ini akan
menurunkan kualitas hasil panen. Pada areal sekitar tanaman yang
terserang terdapat kotoran hama yang berwarna hitam.
Pengendaliannya secara mekanik dengan mencari bekicot atau
siput dan membunuhnya. Dapat juga dengan perangkap dari tempurung
kelapa berpintu. Didalamnya diletakkan umpan berupa tanaman
beracun, yaitu campuran antara 1 kg dedak basah dengan 50 gr
metaldehyde. Untuk 1 ha, dibutuhkan 50-60 kg.
2. Penyakit
a. Dumping off (rebah kecambah). Gejalanya menyerang tanaman bayam
muda pada saat benih mulai berkecambah. Gejala serangan menunjukan
pertumbuhan kecambah yang tidak normal, batang lemah dan mudah
rebah karena akar dan batangnya busuk. Gejala yang khas adalah busuk
pada lapisan korteks akar utama dan pangkal batang yang berwarna
kecoklatan hingga akar dan batang menjadi busuk dan akhirnya
tanaman menjadi mati.
Pengendaliannya dan pemberantasannya dengan memperbaiki saluran
drainase sehingga permukaan tanah tidak terlalu lembab, peremajaan
kembali tanaman dengan mencabut tanaman yang terserang parah dan
penggunaan pupuk yang berimbang.
b. Penyakit karat putih, gejalanya terbentuk bercak-bercak putih yang
agak melepuh pada daun, terutama pada sisi bawah. Bila populasi karat
meningkat dapat terjadi kerusakan daun sehingga mengakibatkan hasil
dan mutu daun menurun. Pengendalianya cukup dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
kemasakan pada waktu panen, dan cara yang tepat saat panen akan
mempengaruhi kualitas pada tanaman yang dipanen (Williams, et, al.,
1993).
Bayam dapat dipanen pada waktu yang relatif singkat, Selain itu
panen dapat dilakukan beberapa kali dengan selang waktu beberapa hari.
Sesuai dengan caranya umur bayam petik dan cabut dipanen umur 3-4
minggu setelah tanam yaitu saat tinggi tanaman sekitar 20 cm. Pegang
batang bagian bawah dan cabut bayam hingga keakarnya. Bila ditarik pada
bagian atas sering batang patah menjadi dua. Bila tekstur tanah kurang
gembur atau tak ingin menyertai akarnya, bayam cabut dapat dipotong
menggunakan pisau. Potonglah batang diatas permukaan tanah, bila
tanaman telah tinggi boleh dipotong 2 cm dari permukaan tanah dan bila
belum terlalu tinggi bisa dipotong dari mulai batang muncul. Bayam petik
dipanen berkali-kali. Setelah 1-1,5 bulan setelah tanam pemetikan awal
boleh dimulai. Selanjutnya tanaman dibiarkan tumbuh kembali. Seminggu
kemudian bisa dipanen lagi (Nazaruddin, 1998).
b. Pasca Panen
Pasca panen adalah tindakan pemisahan hasil produksi pertanian
dari media tumbuhnya, yang bertujuan untuk mencegah kehilangan dan
mempertahankan mutu. Yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasca
panen bayam adalah melindungi dari kerusakan fisik atau kebusukan
sehingga sampai ditangan konsumen, bayam yang masih dalam keadaan
baik dan segar. Kegiatan Pasca panen bayam meliputi :
1) Pembersihan, adalah suatu tindakan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran berupa tanah dan hama yang menempel pada hasil pertanian
menggunakan air yang mengalir sehingga hasil panen menjadi lebih
bersih. Daun dan akar dari bayam setelah dipanen cuci dengan
menggunakan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa tanah yang
menempel khususnya dibagian akar.
2) Pemilihan atau sortasi, adalah tindakan memisahkan produksi hasil
pertanaian yang baik commit to user
atau yang buruk, cacat yang disebabkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
c. Penerimaan
Menurut Soekartawi (1995), penerimaan adalah perkalian antara produksi
yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan
negatif dengan harga, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
TR = Q x Pq
Keterangan :
TR = Total Penerimaan (Rp)
Q = Jumlah Produk
Pq = Harga Produk (Rp)
d. Keuntungan
Keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan
dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan,
selisihnya disebut rugi. Keuntungan atau kerugian merupakan hasil dari
perhitungan berkala. Hal ini akan diketahui secara pasti saat perusahaan
menghentikan kegiatannya dan dilakukan likuidasi (Soemarso, 2005).
Tujuan dari pelaku ekonomi adalah memaksimumkan utility. Produsen
memaksimumkan utility dengan cara memaksimumkan keuntungan.
Keuntungan ( )חmerupakan hasil pengurangan dari penerimaan (revenue)
dengan biaya (cost). Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah
produk (Q) dengan harga produk (P). Jika dirumaskan yaitu :
ח =R–C
ח = (Q x P) - C
e. R/C Ratio
R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) merupakan ukuran perbandingan antara
penerimaan dengan biaya operasional. R/C Ratio dihitung untuk
menentukan efesiensi. R/C Ratio lebih dari satu maka usaha efisiensi.
Rumus R/C Ratio adalah total penerimaan dibagi total biaya produksi.
Rumusnya yaitu :
RŖȖyϜ ̉/C/n ayyC
R/C Ratio = RŖȖyϜ y ̉nŖuk
y
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
f. B/C Ratio
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) biasanya digunakan untuk mengukur
kelayakan suatu usaha tani dilihat dari keuntungan yang diperoleh, yaitu
dengan cara membandingkan antara keuntungan dengan total biaya yang
dikeluarkan. B/C Ratio lebih dari satu maka usaha ini berarti untung dan
layak untuk dijalankan. Rumus B/C Ratio adalah keuntungan dibagi total
biaya. Rumus B/C Ratio adalah :
/kCȖkC yC
B/C Ratio = RŖȖyϜ y y
g. Titik Impas
Titik Impas (break even point) merupakan nilai tingkat penjualan dimana
petani tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Petani dapat melihat
dari titik impas tersebut beberapa luasan lahan minimal yang harus
diusahakan untuk memperoleh keuntungan dari pertanaman bayam. Nilai
titik impas dihitung dengan rumus dibawah ini :
BEP Produksi = Total Biaya Produksi : Harga Satuan
BEP Harga = Total Biaya Produksi : Jumlah Produksi
3.9.626.
BEP (Rp) = øpI I ImpIs (
®
mp II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Metode Pelaksanaan
Guna melengkapi data yang diperlukan, sebagai dasar pembuatan
tugas akhir mahasiswa diwajibkan untuk mencari informasi-informasi yang
diperlukan mengenai perusahaan tempat magang. Adapun metode-metode
pelaksanaannya, antara lain :
1. Pengamatan (Observasi)
Kegiatan pengamatan dan pengumpulan data baik primer maupun
data sekunder ini dilakukan secara langsung dan rutin selama magang.
Tujuan Kegiatan ini adalah untuk melengkapi data yang sudah diperoleh
untuk digunakan sebagai pelengkap atau lampiran dalam penyusunan
laporan magang.
2. Diskusi dan wawancara
Metode diskusi dan wawancara yang dilakukan meliputi :
a. Hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan budidaya bayam
(Amaranthus sp.) secara organik dengan teknis dilapang.
Menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan dan dengan
pencatatan yaitu mencatat data-data yang diperlukan dari sumber yang
dapat dipercaya.
b. Identifikasi masalah dan mencari pemecahannya kemudian
didiskusikan dengan teknisi di lapang kemudian dibandingkan dengan
kondisi yang ada di lapang.
c. Berdiskusi dengan teknisi yang ada dilapang.
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
C. Sumber Data
1. Data Primer, adalah data yang memperoleh secara langsung dari
responden. Dalam pelaksanaan kegiatan praktek lapangan ini data primer
didapat dari wawancara dengan pimpinan perusahaan tersebut maupun
karyawannya dengan menggunakan alat bantu berupa pertanyaan yang
dibuat penulis.
2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumber. Dalam kegiatan praktek lapangan ini menjadi sumber data
sekunder yaitu diambil dari buku, arsip, internet, dan jurnal yang
berhubungan dengan kegiatan magang
D. Uraian Kegiatan
Dalam melaksanakan magang ini rangkaian kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan kondisi umum PT. Lembah Hijau Multifarm.
2. Pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi dan pupuk cair dari urine sapi
commit to user
di PT. Lembah Hijau Multifarm
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kondisi Umum
1. Sejarah Berdirinya Lokasi
CV. Lembah Hijau Multifarm didirikan pada tahun 1981 oleh
Bapak Ir. Soeharto, MS. dimana beliau juga menjabat sebagai staf
pengajar (dosen) di salah satu perguruan tinggi negeri di surakarta yaitu di
Universitas Sebelas Maret Surakarta . Dari latar belakang keluarganya
yang berprofesi sebagai petani yang mendorong bapak Soeharto untuk
berwirausaha dalam bidang pertanian, khususnya diperternakan sapi
perah. Awal mula CV. Lembah Hijau di Desa Karanggaleng, Sragen.
Usahanya diawali dengan memelihara beberapa ekor sapi perah.
Dalam menjalankan usahanya ini tidak mudah, banyak kendala yang
menimpa bapak Soeharto. Dimana sebelum mendapatkan hasilnya 2 ekor
sapi yang dipelihara Bapak Soeharto mati. Tetapi hal ini tidak
menyurutkan semangat Bapak Soeharto, hingga akhirnya dia berfikir
untuk mengembangkan usahanya dengan mengolah dan menjual kotoran
sapi menjadi pupuk kompos. Dari sini ternyata banyak respon dari
masyarakat dimana dan produknya pun banyak dicari oleh masyarakat
khususnya para petani. Dan dari usaha ini pula usahanya mulai
berkembang pesat.
Ditahun 1990, CV. Lembah Hijau Multifarm mulai
mengembangkan sayap usahanya yaitu dengan membuka cabang.
Awalnya dengan menyewa lahan di Desa Joho Lor, Triyagan, Mojolaban,
Sukoharjo. Usahanya ini diawali dengan memelihara 4 ekor sapi. Dari
waktu-kewaktu usahanya pun mulai meningkat dan banyak diakui
dimasyarakat, masyarakat luar baik di daerah maupun di luar daerah.
Akhirnya tahun 2003 dari CV. Lembah Hijau Multifarm, berubah menjadi
PT. Lembah Hijau Multifarm yang berkantor pusat di Dr. Rajiman no.
200, Solo. Sedangkan pengembangan peternakan, pertanian, perikanan,
commit
dll, di lakukan di Dukuh Joho to Triyagan,
Lor, user Mojolaban, Sukoharjo yang
32
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
dibangun diatas areal tanah seluas 8 hektar. Sampai saat ini perusahaan ini
memiliki beberapa cabang, yaitu Sukoharjo-Solo, Karang Geleng-Sragen,
Sedangkan kantor pusatnya terletak di Jl. Dr. Rajiman no. 200 Solo.
Pengembangan usaha yang dijalankan oleh perusahaan PT.
Lembah Hijau Multifarm antara lain :
1. Ternak Sapi Perah
2. Ternak Ikan Patin
3. Tanaman Hias dan tambulampot
4. Bioteknologi
5. Pertanian Organik
6. Media tanam
7. Ekspor, produk yang di ekspor adalah Starbio
8. Pelatihan dan Kunjungan, tentang budidaya tanaman, cara pembuatan
pupuk kandang, peternakan, dan perikanan.
2. Visi dan Misi PT. Lembah Hijau Multifarm
Pernyataan misi dan visi adalah manivesta, hal ini memberi garis
besar dari pengertian spesifik yang diusahakan untuk dicapai dan
bagaimana kita dapat merealisasi sasaran jangka panjang. Tidak ada
dokumen atau laporan tahunan, siaran pers, artikel, berita atau pernyataan
dari dewan direksi yang mengungkapkan lebih banyak tetang nilai-nilai
dan etika dibanding dengan pernyataan misi dan visi
Misi dan visi adalah peta untuk jalan raya akan memberi arah
pada saat kita terjebak pada rutinitas. Dan mungkin kita dapat melihat sisi
terang dari setiap sisi buruk sehingga dapat memberikan kekuatan untuk
terus melangkah. Pernyataan visi dan misi perusahaan adalah alat yang
paling baik untuk dimiliki perusahaan untuk melaksanakan perubahan.
Cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa semua staf dan
karyawan entah perusahaan global maupun perusahaan kecil, bisa
memahami tujuan organisasi, adalah berguna dengan menulis pernyataan
misi dan visi yang tidak meninggalkan keraguan apapun dalam pikiran
staf dan karyawan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
commit to user
37
DIREKTUR UTAMA
TERNAK
FINANCE ACCOUNTING HRD PURCHASING PENGEMBANGAN LABORATORIUM
SALES TRAINING
KOMPOS
DELIVERY
IKAN
TANAMAN
PRODUK
ITM
37
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
Tenaga Kerja di PT. Lembah Hijau Multifarm ini ada yang bersifat
tetap dan ada yang hanya sebagai tenaga harian saja. Untuk saat ini jumlah
karyawan PT. Lembah Hijau Multifarm sebanyak ± ada 100 karyawan
atau tenaga kerja, yang terbagi dalam setiap divisi. Yaitu divisi Public
Relation, divisi ternak, divisi ikan, divisi, kompos dan divisi hortikultura.
Untuk karyawan harian biasanya tenaga kerja tersebut tidak mendapat
pelatihan khusus, tetapi belajar secara otodidak dari diri sendiri dan belajar
dengan cara melihat dan mencoba. Berikut beberapa daftar karyawan di
PT. Lembah Hijau Multifarm disetiap divisi :
Tabel 4.1 Daftar Karyawan Pada Divisi Public Relation di PT. Lembah
Hijau Multifarm Tahun 2012
No Nama Karyawan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1. Hesti Pujiastuti S1 17 Tahun
2. Mawar S1 3 Tahun
Sumber : Data Primer
Tabel 4.2 Daftar Karyawan Pada Divisi Peternakan di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012
No Nama Karyawan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1. Gianto D3 13 Tahun
2. Fendi S1 5 Tahun
3. Aking S1 3 Tahun
Sumber : Data Primer
Tabel 4.3 Daftar Karyawan Pada Divisi Ikan di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012
No Nama Karyawan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1. Kristianto S1 7 Tahun
Sumber : Data Primer
Tabel 4.4 Daftar Karyawan Pada Divisi Kompos di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012
No Nama Karyawan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1. Bambang D3 2 Tahun
2. Suparmin SMA 19 Tahun
Sumber : Data Primer
Tabel 4.5 Daftar Karyawan Pada Divisi Hortikultura di PT. Lembah Hijau
Multifarm Tahun 2012
No Nama Karyawan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1. Winarno D3 10 Tahun
2. Fendi SMA 10 Tahun
commit to user
Sumber : Data Primer
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan
Pertanian organik adalah merupakan sistem pertanian holistik yang
mempromosikan dan menguatkan kesehatan agroekosistem, termasuk
biodervesiti siklus biologi dan kegiatan biologis tanah. Hal-hal yang perlu
ditekankan dalam penggunaan asupan-asupan off-fram dengan pertimbangan
bahwa setiap sistem perlu beradaptasi pada kondisi lokal. Hal ini dapat
dilakukan dengan pendekatan budaya, biologis, mekanis dalam pengelolaan
pertanian. Cara ini merupakan lawan dari metode yang digunakan pada sistem
pertanian kimia yang menggunakan bahan-bahan sintetik untuk mengganti
bahan-bahan alami yang terdapat didalam ekosistem (Saragis, 2008).
Banyak pakar pertanian dan lembaga swadaya masyarakat
internasional berusaha mengembangkan pertanian alternatif yang bertujuan
untuk merehabilitasi kondisi tanah yang sedang sakit. Salah satu usaha
meningkatkan kesehatan adalah dengan membangun kesuburan tanah yang
dilakukan dengan cara meningkatkan kandungan bahan organik melalui
kearifan tradisional, atau menggunakan masukan dari dalam perusahaan tani
(on-fram inputs) itu sendiri.
Dengan penggunaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit
secara hayati diharapkan mampu memperbaiki kesuburan tanah sehingga hasil
yang didapatkan akan memuaskan serta aman dan menyehatkan jika
dikonsumsi oleh manusia. Dengan mengembangkan pertanian organik akan
dicapai suatu tujuan jangka panjang diantaranya:
a. Melindungi dan melestarikan keragaman hayati serta fungsi keragaman
dalam bidang pertanian.
b. Memasyarakatkan kembali budidaya organik yang sangat bermanfaat
dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga
menunjang kegiatan pertanian yang berkelanjutan.
c. Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat residu
pestisida dan pupuk, serta bahan kimia lainnya.
d. Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang
commit topencemaran
berharga mahal dan menyebabkan user lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6. KOMPOSISI ZAT GIZI BAYAM PER 100 Gram BAHAN
Komposisi Gizi Bayam Hijau Bayam Merah Bayam Umum
Kalori (kal.) 36,0 51,0 20,0
Protein (gr) 3,5 4,6 2,3
Lemak (gr) 0,5 0,5 0,3
Karbohidrat (gr) 6,5 10,0 3,2
Kalsium (mg) 267,0 368,0 81,0
Fosfor (mg) 67,0 111,0 55,0
Zat Besi (mg) 39,0 2,2 3,0
Vitamin A (S.I.) 6.090,0 5.800,0 9.420,0
Vitamin B1(mg) 0,1 0,1 0,1
Vitamin B2 (mg) - - 0,2
Vitamin C (mg) 80,0 80,0 59,0
Niacin (gr) - - 0,6
Abu (gr) - - 1,5
Serat (gr) - - 0,6
Air (gr) 71,0 71,0 -
Sumber : Departement Kesehatan R.I. (1981) and George W. Ware and J,P.
Mc Collum (1975).
Berikut ini proses teknik budidaya bayam organik di PT. Lembah Hijau
Multifarm :
1. Persiapan Alat
a. Cangkul untuk untuk pengolahan lahan agar tanah menjadi gembur dan
untuk membentuk bedengan dan parit untuk memudahkan proses
panen.
b. Saringan pasir untuk menyaring media semai bayam yaitu berupa ladu
sungai dan kompos agar lebih halus.
c. Gembor untuk proses penyiraman
d. Mulsa jerami atau kresek untuk melindungi benih dari mikroorganisme
pengganggu, menjaga kelembaban dan melindungi dari hujan agar
benih tidak hanyut bersama air.
2. Persiapan Bahan
a. Memilih benih bayam yang bersertifikasi untuk mendapatkan hasil dan
kualitas yang maksimal.
b. Pemberian pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak (pupuk
commit to user
kandang) dan pupuk cair yang berasal dari urine sapi.
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
5. Pemeliharaan
a. Bayam tidak membutuhkan pemeliharaan yang sulit yang pasti perlu
dilakukan secara rutin adalah penyiraman. Penyiraman bertujuan untuk
menjaga kesegaran tanaman dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Penyiraman bayam di PT. lembah Hijau Multifarm dengan
menggunakan gembor halus karena air siraman yang terlalu deras atau
kuat bisa merubuhkan tanaman bayam yang batangnya memang tak
begitu kokoh. Waktu penyiraman disesuaikan apabila hujan
penyiraman lebih jarang dilakukan dan apabila kemarau penyiraman
dapat dilakukan 2 kali sehari setiap pagi dan sore sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
b. Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan rumput-rumput atau
gulma yang biasa tumbuh diluar areal pertanaman dan di sela-sela
tanaman. Penyiangan dilakukan secara manual dengan dicabut sampai
keakar-akarnya menggunakan tangan karena tidak akan terlalu
merusak tanaman bayam.
6. Pemupukan
Pemupukan sangat berguna untuk menyediakan atau menambah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman, serta untuk meningkatkan hasil dan
kualitas tanaman bayam. Didalam pupuk organik banyak memberikan
tambahan hara juga memperbaiki struktur tanah dan biologis tanah.
Penggunaan mikroorganisme pada pembuatan pupuk organik selain
meningkatakan efisiensi penggunaan pupuk, juga mengurangi dampak
pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk
kimia.
Di PT. Lembah Hijau Multifarm dalam pemupukan semua tanaman
budidaya khususnya sayuran bayam menggunakan pupuk organik yang
berasal dari kotoran ternak dan dari urine sapi. Dimana dalam produksinya
PT. Lembah Hijau Multifarm mengolah atau membuat pupuk organik
tersebut sendiri yang merupakan produk agency hayati dari PT. Lembah
Hijau Multifarm. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
malam untuk mengurai racunnya. Yang setelah itu dapat digunakan untuk
pestisida organik
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bayam dan cara
pengendaliannya di PT. Lembah Hijau Multifarm :
a. Hama
Ulat Penggulung Daun (Hymenia recurvalis [Fabricus]),
gejalanya daun tanaman bayam berlubang dan kemudian menggulung.
Pengendaliannya dilakukan dengan cara secara manual membuang
daun yang terserang. Dan dengan pemberian pestisida organik yang
terbuat dari tembakau. Cara aplikasinya pestisida organik tembakau
yang telah jadi disaring dan dipisahkan dari ampasnya yang kemudian
air rendaman tembakau dilarutkan dengan air dengan perbandingan
1:5, aduk hingga tercampur rata. Selanjutnya dapat disemprot pada
tanaman bayam dengan tangki pestisida.
b. Penyakit
Dumping off (rebah kecambah). Gejalanya menyerang
tanaman bayam muda pada saat benih mulai berkecambah. Gejala
serangan menunjukan pertumbuhan kecambah yang tidak normal,
batang lemah dan mudah rebah karena akar dan batangnya busuk.
Gejala yang khas adalah busuk pada lapisan korteks akar utama dan
pangkal batang yang berwarna kecoklatan hingga akar dan batang
menjadi busuk dan akhirnya tanaman menjadi mati.Pengendaliannya
dan pemberantasannya dengan memberikan fungstop dengan dosis ±
30gr fungstop dicampur dengan 5 liter air kemudian disemprotkan
disemua bagian tanaman dengan menggunakan gembor.
8. Panen dan Pasca Panen
Pemanenan bayam di PT. Lembah Hijau Multifarm dilakukan saat
bayam berumur ± 35-40 hari dengan tinggi tanaman 15-20 cm. Waktu
panen dilakukan pada pagi hari untuk menjaga kesegaran sayuran dan
apabila memungkinkan dapat panen dapat dilakukan sewaktu-waktu,
commit to user
apabila ada pesanan dari konsumen. Pemanenan dilakukan secara manual
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6 Analisis Biaya Penyusutan Alat Produksi Tanaman Bayam Hijau Per Masa
Tanam
No Keterangan Kebutuhan Umur Harga Total Total
Ekonomis (Rp) Kebutuhan Biaya
(Bulan) (Rp) (Rp/ha)
1. Sewa Lahan 10000 m2 800.000 800.000
2. Cangkul 10 60 40.000 240.000 5000
3. Tangki 10 48 300.000 1.200.000 46.875
Sprayer
4. Gembor 10 60 30.000 180.000 4000
5. Sabit 10 60 15.000 30.000 2000
Jumlah Biaya Tetap 857.875
Sumber : Data Primer
Tabel 4.7Analisis Biaya Variabel Produksi Tanaman Bayam Per Masa
Tanam
No. Keterangan Kebutuhan Satuan Harga Jumlah
Satuan (Rp/ha)
(Rp)
1. Benih bayam 30 Kg 35.000 1.050.000
Pupuk
Pupuk 15.000 kg 25 kg 25.000 15.000.000
2. Kandang
Pupuk Cair 500 Liter 10.000 5.000.000
Dari Urine
Sapi
Pestisida
3. Fungstop 500 Pack 5.500 2.750.000
Daun 10 Kg 7.000 70.000
Tembakau
Tenaga Kerja
Pengolahan 10 HOK 20.000 1.200.000
Lahan
4. Penanaman 15 HOK 20.000 3.000.000
Pemeliharaan 10 HOK 20.000 2.000.000
Panen dan 15 HOK 20.000 3.000.000
Pasca Panen
Jumlah Biaya Variabel 33.070.000
Sumber : Data Prime
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
3.9.˲26.
BEP (Rp) = ® ( 3.9. . 3. ∶72
2r 2 3,..)
Û \ .\ ,
=® (Û . . , ∶ Û . . , )
= Rp 932.472,82
Berdasarkan perhitungan tersebut, jadi PT. Lembah Hijau Multifarm
dapat dikatakan untung apabila PT. Lembah Hijau Multifarm mampu
menjual produksi bayam melampaui nilai titik impas tersebut. Dimana
Volume penjualan lebih dari Rp 932.472,82 , dimana realisisnya
volume penjualan di PT. Lembah Hijau Multifarm Rp
420.000.000,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang diuraikan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan prinsip dasar LEISA ( Low External Input
Sustanable Agriculture)yaitu mengoptimalkan sumber daya lokal, di PT.
Lembah Hijau Multifarm dalam teknik budidaya sayuran khususnya
bayam organik dari proses pengolahan lahan sampai dengan pasca panen
menggunakan bahan-bahan yang bebas dari residu bahan-bahan kimia.
Seperti dalam pemupukan menggunakan pupuk kandang yang terbuat dari
kotoran ternak sapi dan menggunakan pupuk cair yang berasal dari urine
sapi. Dalam pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida
organik yang berbahan dasar bakteri Tricoderma spp dan pestisida organik
dari daun tembakau. Dalam penanganan pasca panen secara manual
dengan menggunakan tangan karena bayam yang dibudidayakan
merupakan bayam cabut.
2. Pemasaran bayam organik di Lembah Hijau Multifarmdilakukan dengan
menjual langsung kepada konsumen yang datang ke kebun. Pembeli dapat
secara langsung ke tempat tersebut dan dapat memilih sesuai keinginan.
Pembeli tersebut berasal dari daerah sekitar, maupun luar kota.Biaya
penerimaan yang diperoleh dari hasil produksi budidaya bayam organik
yaitu sebesar Rp 420.000.000,00 dengan keuntungan yang di peroleh
sebesar Rp 386.104.650,00.
3. Hasil dari R/C ratio yang didapatkan dari hasil penjualan sayuran bayam
organik (Amaranthus spp.) adalah sebesar 12,4. Dengan R/C ratio lebih
dari 1 maka dapat dikatakan usaha tersebut efisien.
4. Sedangkan B/C ratio yang didapatkan dari hasil penjualan sayuran bayam
organik (Amaranthus spp.) adalah sebesar 11,4. Dengan B/C ratio lebih
dari 1 maka dapat dikatakan bahwa usaha budidaya sayuran bayam
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
B. Saran
1. Untuk meningkatkan hasil yang maksimal khususnya dalam budidaya
sayuran organik, sebaiknya dalam teknik budidaya (pengolahan lahan,
penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, panen, dan
pascapanen), dilakukan secara intensif.
2. Lebih diperbanyak lagi sayuran yang dibudidayakan disana untuk
menambah daya tarik konsumen, misalnya menambah berbagai jenis
varietas bayam diantaranya seperti bayam petik, .
3. Memperluas dalam segi pemasaran, sehingga sayuran organik khususnya
bayam organik tidak hanya dijual di Lokasi PT. Lembah Hijau Multifarm.
Tetapi dapat didistribusikan di Pasar atau Supermarket. Sehingga
konsumen yang tidak bisa datang sendiri ke PT. Lembah Hijau Multifarm
bisa membeli ditempat-tempat tersebut. Sehingga PT. Lembah Hijau
Multifarm dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
commit to user