Disusun oleh:
Kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
kuliah Kapita Selekta yang membahas Demokrasi.
Dari tulisan ini kami diharapkan pembaca mampu untuk memahami makna dari
Demokrasi. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa
menjadi lebih baik lagi.
Dengan ini kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi pancasila,
karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Hormat Kami
BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga dapat
diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Tujuan demokrasi dalam kehidupan
bernegara mencakup banyak aspek mulai dari kedaulatan rakyat, kebebasan berpendapat dan
kekuasaan pemerintahan.Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis)
dan istilah (terminologis).
Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” yang
berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah
keadaan Negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat
dan oleh rakyat. indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi untuk di
Asia Tenggara, indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya dan
mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.didalam praktek kehidupan kenegaraan
sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini dan ternyata paham demokrasi yang dijalankan di
indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi yang saling berbedasatu dengan lainnya.
Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah
melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di
tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan
yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam
rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai
demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan
umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis. Rakyat merupakan
aktor politik aktif yang menentukan berhasil tidaknya proses pemilu. Salah satunya yaitu pemilih
pemula. Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya.
Dalam makalah ini penjelasan terkait pengertian Demokrasi akan di uraikan apa saja
yang harus diketahui dalam bentuk proses demokrasi yang sedang berjalan saat ini Berdasarkan
uraian di atas dan adanya kesadaran akan betapa pentingnya melakukan pendefinisian yang
lengkap terhadap pengertian Demokrasi, penulis tertarik untuk membahas mengenai definisi
Demokrasi yang akan dituangkan dalam makalah ini.
1. pengertian definisi mengenai demokrasi tersebut baik secara Etimologis maupun dari
para pakar lainnya?
2. Konsep demokrasi di Indonesia
-
BAB II
PEMBAHASAN
Demokrasi sendiri sudah dipraktekkan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari setiap
negaranya. Demokrasi sudah menjadi paradigma dalam bahasa komunikasi dunia mengenai
sistem pemerintahan dan sistem politik yang dianggap ideal1. Dari sebab itu menurut Ni‟matul
Huda, tidak dapat dibantah bahwa demokrasi merupakan asas dan sistem yang paling baik di
dalam sistem politik dan ketatanegaraan 2. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara
mengklaim menjadi negara paham demokrasi. Diketahui dari penelitian Amos J. Peaslee, pada
tahun 1950, dari 83 Undang-Undang Dasar negara-negara yang diperbandingkannya, terdapat 74
negara yang konstitusinya secara resmi menganut prinsip kedaulatan rakyat (90%) 3. Sedangkan
menurut penelitian yang diselenggarakan oleh UNESCO dalam tahun 1949, menyatakan:
“mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling
baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh
pendukung-pendukung yang berpengaruh (probably for the first time in histoty democracy is
claimed as the proper ideal description of all system of politic and social organizations
advocated by in fluential proponents)”4.
Sudah banyak negara yang sudah menerapkan definisi dan kriterianya mengenai
demokrasi, dan tidak sedikit juga justru mempraktekkan cara-cara atau sismtem yang tidak
demokrasi, meskipun menyebutkan “demokrasi” sebagai asasnya yang fundemental.
1 Amos J. Peaslee, Constitutions of Nation, Vol.I, Concord, The Rumford Press, New Heaven,
1950, hlm:8, dalam Jimly Asshiddiqie, Konstitusi...Opcit..hlm:140
2 S.I. Benn dan R.S Peter, Principle of Political Thought, Colliner Book, New York, 1964,
hlm:393, dalam Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar..Opcit..hlm:105
3 http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI%20dwi.pdf
4 Hibah pembelajaran non konversional, Demokrasi, Program Studi Pendiddikan Kewarganegaraan.
menghidupkan demokrasi. Lahirnya Magna Charta (piagam besar) sebagaiuis uatu piagam yang
memuat perjanjain antara kaum bangsawan dan Raja John di Inggris merupakan tonggak baru
kemunculan demokrasi empirik5.
Munculnya kembali demokrasi di dunia Barat adalah gerakan renaissance dan reformasi.
Renaissance merupakan gerakan yang menghidupkan kembali minat para sastra dan budaya
Yunani kuno. Renaissance di Eropa yang bersumber dari tradisi keilmuan Islam dan berintikan
pada pemuliaan akal pikiran untuk selalu mencipta dan mengembangkan ilmu pengetahuan telah
mengilhami munculnya gerakan demokrasi. Menjelang akhir abad pertengahan lahir Magna
Charta dan dilanjutkan munculnya renaissance dan reformasi yang menekankan pada hak atas
hidup, hak kebebasan dan hak memiliki. Dan selanjutnya, pada abad ke-19 muncul gerakan
demokrasi konstitusional. Dari demokrasi konstitusional melahirkan demokrasi welfare state.6
Sejarah demokrasi di Indonesia sendiri mengalami naik turun. Kenapa seperti itu? Karena
masyarakat di Indonesia memiliki beragam pola budaya, mempertinggi tingkat kehidupan
ekonomi di samping membina suatu kehidupan sosial politik yang demokratis. Pokok masalah
ini yaitu suatu system politik dimana kepemimpinanya cukup kuat untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi serta Nation Building, dengan partisipasi rakyat seraya menghindarkan
timbulnya diktator, apakah diktator ini bersifat perorangan, partai atau militer.
Perkembangan demokrasi sejarah Indonesia dapat dibagi dalam empat masa, yaitu:
Secara etimologi demokrasi berasal dari Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “demos”
yang berarti rakyat atau penduduk suatu temapat dan “cratein” atau “cratos” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) memiliki arti suatu
sistem pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat8.
b. Sidney Hook
d. Henry B. Mayo
Menurut Henry B. Mayo yang diikuti oleh Ni‟matul Huda di dalam bukunya “Hukum
Tata Negara Indonesia”, memberi defenisi demokrasi sebagai sistem politik sebagai berikut:
“Sistem politik yang demokratis ialah dimana kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suatu
terjaminnya kebebasan politik”10.
a. Berdasarkan ideologi
Berdasarkan sudut pandang ideologi, sistem politik demokrasi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal dan demokrasi rakyat.
9 http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI%20dwi.pdf
10 http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI%20dwi.pdf
b. Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat
Berdasarkan titik perhatiannya, sistem politik demokrasi dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu demokrasi formal, demokrasi material, dan demokrasi gabungan.
1) Demokrasi formal Demokrasi formal disebut juga demokrasi liberal atau demokrasi
model Barat. Demokrasi formal adalah suatu sistem politik demokrasi yang menjunjung
tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Dalam demokrasi formal, semua
orang dianggap mempunyai derajat dan hak yang sama.
2) Demokrasi material Demokrasi material adalah sistem politik demokrasi yang
menitikberatkan pada upayaupaya menghilangkan perbedaan dalam bidang-bidang
ekonomi, sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-
kadang dihilangkan. Usaha untuk mengurangi perbedaan di bidang ekonomi dilakukan
oleh partai penguasa dengan mengatasnamakan negara di mana segala sesuatu sebagai
hak milik negara dan hak milik pribadi tidak diakui.
3) Demokrasi gabungan Demokrasi gabungan adalah demokrasi yang menggabungkan
kebaikan serta membuang keburukan demokrasi formal dan demokrasil material.
Persamaan derajat dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan seluruh
aktivitas rakyat dibatasi. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk kesejahteraan
rakyat, jangan sampai mengabdikan apalagi menghilangkan persamaan derajat dan Hak
Asasi Manusia11.
Pembagian kekuasaan dalam negara berdasarkan prinsip demokrasi, dapat mengacu pada
pendapat John Locke mengenai trias politica. Kekuasaan negara terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ketiga lembaga tersebut memiliki kesejajaran sehingga tidak
dapat saling menguasai.
Kedaulatan tertinggi dalam negara demokrasi berada di tangan rakyat. Namun tentunya,
kedaulatan tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung oleh setiap individu. Kedaulatan
tersebut menjadi aspirasi seluruh rakyat melalui wakil-wakil rakyat dalam lembaga legislatif.
Untuk menentukan wakil rakyat, dilakukan pemilihan umum. Dalam pelaksanaannya, setiap
warga masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih wakil yang dikehendaki. Tidak dibenarkan
11 DEMOKRASI DAN KONSTITUSI DI INDONESIA Prof.Dr.Moh.Mahfud MD, S.H.,S.U. Jakarta ,oktober 2003 ,PT
RINEKA CIPTA
adanya pemaksaan pilihan dalam negara demokrasi. Selain memilih wakil rakyat, pemilihan
umum juga dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden. Rakyat memiliki kebebasan
untuk memilih pemimpin negara.
Untuk mencegah terciptanya negara yang kaku dan otoriter, rakyat perlu diikutsertakan
dalam menilai pemerintahan. Hal tersebut dapat terwujud apabila pemerintah
mempertanggungjawabkan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kemasyarakatannya di hadapan rakyat.
d. Kebebasan individu
Dalam demokrasi, negara harus menjamin kebebasan warga negara dalam berbagai
bidang. Misalnya, kebebasan mengungkapkan pendapat, kebebasan berusaha, dan sebagainya.
Namun tentunya, kebebasan tersebut harus dilakukan dengan bertanggung jawab. Perlu diingat
bahwa kebebasan satu orang akan dibatasi oleh kebebasan orang lain. Dengan demikian, setiap
masyarakat dapat melakukan kebebasan yang dijamin undang- undang dengan tidak merugikan
kepentingan orang lain.
h. Supremasi hukum
Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh pemerintah maupun rakyat.
Tidak terdapat kesewenang-wenangan yang bisa dilakukan atas nama hukum. Oleh karena itu,
pemerintahan harus didasari oleh hukum yang berpihak pada keadilan.
Dalam sebuah negara demokrasi, kehidupan dan kebebasan pers harus dijamin oleh
negara. Pers harus bebas menyuarakan hati nuraninya terhadap pemerintah maupun diri seorang
pejabat.
Partai politik menjadi wadah bagi warga negara untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
Setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memilih partai politik yang sesuai dengan hati
nuraninya. Maka dari itu, mulai bergulirnya reformasi, negara memberikan kebebasan bagi
semua warga negara untuk mendirikan partai politik. Pada tahun 1999, dilaksanakan pemilihan
umum multipartai pertama kali sejak Orde Baru. Mulai Pemilu 1999, setiap partai politik
memiliki asas sesuai dengan perjuangan politik masing-masing. Tidak lagi dikenal asas tunggal
bagi setiap partai politik. Namun tentunya, pendirian partai politik harus sesuai dengan peraturan
yang ada. Selain itu, warga negara tidak diperbolehkan mendirikan partai dengan asas maupun
ideologi yang dilarang oleh undang-undang.
Ciri-ciri ini yang kemudian dijadikan tolok ukur untuk mengukur tingkat pelaksanaan
demokrasi yang berjalan di suatu negara. Tolok ukur tersebut meliputi empat aspek, yaitu:
12 DEMOKRASI DAN KONSTITUSI DI INDONESIA Prof.Dr.Moh.Mahfud MD, S.H.,S.U. Jakarta ,oktober 2003 ,PT
RINEKA CIPTA ,halaman 41
Kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi ada di tangan rakyat. Artinya rakyat berhak
memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem negara demokrasi juga bertujuan
untuk membatasi kekuasaan pemerintahan agar tidak menjadi diktator atau kekuasaan
absolut.
2.6.1 Objek
Objek adalah sebuah konsep, abstraksi atau sesuatu yang diberi batasan jelas dan
dimaksudkan untuk sebuah aplikasi. Sebuah objek adalah sesuatu yang mempunyai keadaan,
prilaku, dan identitas. Keadaan dari objek adalah satu dari kondisi yang memungkinkan dimana
objek dapat muncul, dan dapat secara normal berubah berdasarkan waktu.
Rakyat sebagai subjek adalah dalam demokrasi yang menggerakkan atau yang harus ikut
serta dalam demokrasi adalah rakyat itu sendiri. dan objek demokrasi maksudnya hasil atau
akibat dari demokrasi sendiri adalah untuk rakyat.
Telaah tentang tolak – Tarik antara peranan negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari
telaah tentang demokrasi,karena dua alasan.pertama, hampir semua negara di dunia ini telah
menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang fundamental sebagai telah ditujunkan oleh hasil
studi UNESCO pada awal 1950-an yang mengumpulkan lebih dari 100 sarjana Barat dan Timur,
sementara di negara- negara demokrasi itu pemberian peranan kepada negara dan masyarakat
hidup dalam porsi yang berbeda – beda(kendati sama- sama negara demokrasi).kedua, demokrasi
sebagai asas kenegaraan secara esensoal telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk
menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertinggi tapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam
rute yang berbeda- beda
Minimal ada tiga rute yang sampai saat ini bisa dicatat tentang upaya menuju demokrasi
modern yaitu revolusi borjuis yang ditandai dengan kapitalisme dan parlementerisme(prancis,
inggris), revolusi dari atas yang juga kapitalis dan reaksioner yang berpuncak pada facisme atas
yang juga kapitalis dan reaksioner yang berpuncak pada facisme(jerman), dan revolusi petani
13DEMOKRASI DAN KONSTITUSI DI INDONESIA Prof.Dr.Moh.Mahfud MD, S.H.,S.U. Jakarta ,oktober 2003 ,PT
RINEKA CIPTA ,halaman 52
seperti terlihat pada rute komunis yang sampai tahap tertentu disokong oleh kaum buruh(seperti
rusia dan cina). Dengan dua alasan tersebut menjadi jelas bahwa asas demokrasi yang hampir
sepenuhnya disepakati sebagai modal terbaik bagi dasar yang hampir sepenuhnya disepakati
sebagai modal terbaik bagi dasar penyelenggaraan neara ternyata memberikan implikasi yang
berbeda di antara pemakai – pemakainya bagi peranan negara.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada tingkat terakhir
rakyat memberikan ketentuan dalam masalah – masalah pokok yang mengenai kehidupannya,
termasuk dalam menilai kebijaksanaan negara, oleh karena kebijaksanaan tersebut menentukan
kehidupan rakyat. Jadi negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan
kehendak dan kemauan rakyat, atau jida ditinjau dari sudur organisasi ia berarti suatu
pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri aau atas persetujuan rakyat karena
kedaulatan berada di tangan rakyat. Dalam kaitan ini patut pula dikemukakan bahwa Hendry B,
Mayo memberikan pengertian sebagai berikut”a democratic political system is one in which
public policies are made on a majority basis, by representatives subject to effective popular
control at periodic election which are conducted on the principle of political equality and under
conditions of political freedom”
“sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan
atas dasar maypritas oleh wakil- wakil yang diawasi secara eektif oleh rakyat dalam pemilihan-
pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam
suasana terjaminnnya kebebasan politik).dalam demokrasi rakyat diletakan pada posisi
sentral”rakyat berkuasa”(government or role by the people) tetapi dalam prakteknya oleh
UNESCO disimpulkan bahwa ide demokrasi itu dianggap ambigu atau mempunyai arti ganda,
sekurang – kurannya ada ambiguity atau ketaktentuan mengenai lembaga- lembaga atau cara-
cara yang dipakai untuk melaksanakan ide, atau mengenai keadaan kultural yang dipakai untuk
melaksanakan ide, atau mengenai keadaan kultural serta histoik yang mempengaruhi istilah, ide ,
dan praktek demokrasi.hal ini bisa dilihat dari betapa negara- negara yang sama – sama
menganut asas demokrasiternyata mengimplementasikannya secara tidak sama.ketidaksamaan
tersebut bahkan bukan hanya ada pada pembentukan lembaga – lembaga atau aparatur demokrasi
tetapi juga menyangkut perimbangan porsi yang terbuka bagi peranan negara maupun bagi
peranan rakyat
C.Demokrasi Pancasila
Demokrasi yang secara resmi mengkristal di dalam UUD 1945 dan yang saat ini berlaku
di Indonesia biasa disebut “demokrasi Pancasila”meskipun sebenarnya dasar- dasar
konstitusional bagi demokrasi di Indonesia sebagaimana yang berlaku sekarang ini sudah ada
dan berlaku jauh sebelum tahun 1965 tetapi istilah”demokrasi pencasila “ itu baru dipopulerkan
sesudah lahir orde baru(1966)
Istilah ini lahir sebagai lawan terhadap istilah “demokrasi terpimpin”di bawah
pemerintahan soekarno. Sejak tahun 1957/1985 soekarno mencetuskan ide “Demokrasi
Terpimpin” sebagai usaha pemusatan kekuatan berada di tangannya. Gagasan ini kemudia
berhasil dibakukan secara yuridis dalam dalam bentuk ketetapan MPRS No.VIII/MPRS/1965
tentang”prinsip – prinsip musyawarah untuk mufakat lam demokrasi terpimpin sebagai pedoman
bagi lembaga- lembaga permusyawaratan/perwakilan “. Ketika orde baru lahir gagasan
Demokrasi terpimpoin ditolak secara terang – terangan sehingga pada tahun 1968 kembali
MPRS mengeluarkan ketetapan no .XXXVII/MPRS /1968 tentang pencabutan ketetapan MPRS
No.VIII/MPRS/1965 dan tentang pedoman pelaksanaan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan atau sesuai dengan dictum tap tersebut
tentang demokrasi Pancasila . dengan demikian dalam perwujudannya sebagai aturan hukum
baik demokrasi terpimpin maupun demokrasi Pancasila iu berisi teksnis pelaksanaan
pengambilan keputusan dalam permusyawaratan .menurut demokrasi terpimpin inti dari
permusyawaratan adalah “musyawarah untuk mufakat”yang bila mana hal itu tidak dapat dicapai
aka musyawarah harus menempun salah satu dari jalan berikut
BAB III
Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk kepada
konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi
dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara
demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat,
berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-
hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk
mendapatkan kehidupan yang layak. Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu
Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan
kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaruan kehidupan social. Untuk menumbuhkan
keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan
atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi
membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang
sehat. demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik,
demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.
Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang
pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer
(liberal), Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru, Demokrasi Pancasila
Pada Era Orde Reformasi.