Anda di halaman 1dari 8

BAB I

ASPEK HUKUM

Nama Usaha : Kedai Mayan


1. Nama Badan Usaha

Berdasarkan dari sang pemilik beliau mengatakan belum membuat badan usaha

terkait dengan usaha yang didirkannya. Untuk itu kami menyarankan agar

pemilik usaha tersebut membentuk badan usaha jenis perusahaan perorangan.

Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh

pemilik tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu

perusahaan perseorangan. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan

tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas berkembang membuat bisnis

personal tanpa ada batasan untuk mendirikannya. Dari segi permodalan

pengusaha perseorangan dapat saja mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk

operasional perusahaan, tetapi tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti

kepemilikan lain dari orang tersebut. Akibat dari adanya utang tersebut pemilik

bertanggung jawab langsung dalam pelunasaan utang tersebut dan apabila terjadi

keuntungan, pengusaha tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor.

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Untuk mendirikan badan usaha maka pemilik wajib mencantumkan Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP). Jika belum memiliki maka berikut syarat dan

langkah-langkah pembuatan NPWP :

1
 Syarat membuat NPWP pribadi bagi wirausaha

a. Warga Negara Indonesia (WNI): fotokopi KTP.

b. Warga Negara Asing (WNA): membawa fotokopi paspor/kartu izin

tinggal (KITAP/KITAS).

c. Surat Keterangan Usaha (SKU) minimal dikeluarkan oleh lurah/bukti

tagihan listrik.

d. Surat pernyataan yang sudah ditandatangani di atas materai Rp6000.

Surat ini menjelaskan bahwa Wajib Pajak benar-benar memiliki usaha

atau pekerja bebas.

 Cara Membuat NPWP Pribadi Melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

a. Siapkan dokumen persyaratan yang telah difotokopi.

b. Datang ke KPP terdekat dari alamat pada KTP Anda. Bila alamat domisili

sekarang berbeda dengan KTP, Anda diharuskan melampirkan surat

keterangan tinggal dari Kelurahan.

c. Isi formulir pengajuan NPWP.

d. Serahkan berkas ke petugas pendaftaran.

e. Menerima tanda terima pendaftaran Wajib Pajak.

 Selain itu, Anda juga bisa membuat Nomor Pokok Wajib Pajak secara online

dengan cara sebagai berikut :

a. Buka halaman ereg.pajak.go.id.

b. Pilih menu daftar yang ada di bagian bawah.

c. Masukkan alamat e-mail yang masih aktif agar verifikasi bisa dilakukan.

d. Buka link verifikasi yang telah dikirim melalui e-mail.

2
e. Lakukan pengisian data diri secara lengkap agar bisa melangkah ke

proses selanjutnya. Pastikan data diri yang diisikan adalah benar.

f. Setelah pengisian data diri selesai, buka e-mail dan klik link verifikasi.

g. Masuk ke sistem e-registrasi dan pilih menu pengajuan NPWP.

h. Ikuti langkah-langkah pengisian dengan teliti dan pastikan data yang

dilampirkan adalah benar supaya pengajuan ini tidak ditolak.

i. Setelah pengisian formulir selesai, sistem akan merekomendasikan KPP

untuk mengurus pengajuan yang telah Anda buat.

j. Klik menu token untuk mendapatkan kode unik sebagai syarat pengajuan.

k. Klik kirim pengajuan dan tunggu beberapa hari untuk mendapat

konfirmasi apakah pengajuan Anda ditolak atau diterima. Konfirmasi

akan dikirim melalui e-mail.

l. Bila status pengajuan sukses, NPWP akan dikirim melalui pos ke alamat

yang telah terlampir.

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Membuat SIUP membutuhkan beberapa persyaratan sesuai dengan jenis badan

usaha yang didirikan. Namun secara garis besar dapat disimpulkan persyaratan

pembuatan SIUP adalah:

1. Pemilik usaha harus datang sendiri ke kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan setempat.

2. Mengambil dan mengisi formulir pendaftaran dan formulir SIUP diberi tanda

tangan di atas materai Rp 6.000.

3
3. Formulir yang telah diisi dengan benar digandakan sebanyak dua rangkap,

lalu disertakan bersama dokumen pendukung lainnya yaitu;

4. Fotocopy akta pendirian usaha atau badan hukum sebanyak 3 lembar,

5. Fotocopy KTP dan NPWP sebanyak 3 lembar,

6. Fotocopy ijin gangguan atau HO sebanyak 3 lembar,

7. Salinan neraca keuangan, dan

8. Gambar denah lokasi usaha,

9. Jika pengurusan dikuasakan pada orang lain, maka harus menyertakan surat

kuasa dengan materai Rp 6.000.

10. Biaya pembuatan SIUP berbeda pada tiap daerah.

4. Tanda Daftar Perusahaan

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatan resmi yang diadakan

menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan

pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap

perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Setiap perusahaan wajib memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) baik

berbentuk badan hukum, koperasi, perorangan, dll.

Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi,

Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha

Lainnya (BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor

4
Tunggal, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan,

dan Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar

perusahaan. Persyaratan TDP (TANDA DAFTAR PERUSAHAAN )

A. BARU

1. Fotocopy KTP Penanggung Jawab

2. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan (bagi usaha yang berbadan hokum)

3. Fotocopy Izin Gangguan (HO);

4. Fotocopy SIUP;

5. Fotocopy NPWP;

6. Map Buffalo warna Merah muda/ Pink

7. Surat kuasa dan fotocopy KTP penerima kuasa bagi pemohon yang

pengurusan izinnya melalui jasa pihak lain.

B. PERPANJANGAN

1. Fotocopy KTP Penanggung Jawab;

2. Potocopy NPWP;

3. TDP asli & Fotocopy yg berlaku sebelumnya;

4. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan yang sudah di sahkan dan akte

perubahan (bila ada);

5. Fotocopy pengesahan/pendaftaran Badan Hukum;

6. Fotocopy Izin Gangguan (HO); dan

7. Fotocopy SIUP;

8. Map Buffalo warna Merah muda/ Pink

5
9. Surat kuasa dan fotocopy KTP penerima kuasa bagi pemohon yang

pengurusan izinnya melalui jasa pihak lain

5. Izin Gangguan (HO)

Izin Gangguan (HO) adalah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi / badan

dilokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan,

ketentraman dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat usaha yang

lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.

Dasar hukum izin ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28

Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Selain itu, masih ada Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur secara

rinci tentang Retribusi Izin Gangguan. Bahkan pada kabupaten tertentu ada yang

menerapkan rumus untuk nenentukan besar biaya retribusi ini. Misalnya,

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengeluarkan Perda No. 10 Tahun 2012,

yang secara rinci mengatur besar retribusi untuk izin ini.

Persyaratan Izin ini adalah:

a. Fotocopy KTP Pemilik Usaha/Penanggungjawab/Direktur

b. Fotocopy NPWP Badan Usaha

c. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan bagi Usaha yang Berbadan Hukum 

d. Fotocopy Akta Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan atau Perjanjian

Kontrak dan/atau Bangunan

e. Hasil Kajian dan Analisa Potensi Gangguan yang Dikeluarkan SKPD (khusus

untuk Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern)

f. Surat Rekomendasi dari instansi Terkait (untuk Menara Telekomunikasi)

6
g. Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan

h. Surat Kuasa bagi yang Mengusahakan Proses Permohonan Pernerbitan Izin

kepada Pihak lain

i. Surat Persetujuan Tetangga

j. Surat Keterangan Domisili Usaha

k. Bukti Lunas PBB Tahun Terakhir

6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah produk hukum yang berisi persetujuan

atau perizinan yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah Setempat (Pemerintah

kabupaten / kota) dan wajib dimiliki / diurus pemilik bangunan yang ingin

membangun, merobohkan, menambah / mengurangi luas, ataupun merenovasi

suatu bangunan.

Kehadiran IMB (izin mendirikan bangunan) pada sebuah bangunan sangatlah

penting, karena bertujuan untuk menciptakan tata letak bangunan yang aman dan

sesuai dengan peruntukan lahan. Bahkan keberadaan IMB juga sangat

dibutuhkan ketika terjadi transaksi jual beli rumah. Pemilik rumah yang tidak

memiliki IMB nantinya akan dikenakan denda 10 persen dari nilai bangunan,

rumah pun juga bisa dibongkar.

- Syarat IMB :

a. Formulir Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Unduh disini

b. Fotokopi KTP yang masih berlaku dan bagi pemohon yang berbadan

hukum dilengkapi dengan akte pendirian

7
c. Surat Konfirmasi Status Wajib Pajak (SKSWP) dari Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Kota Bogor

d. Surat Kesanggupan mematuhi persyaratan teknis bangunan

e. Fotokopi sertifikat hak atas tanah atau Akte Jual Beli (AJB) / Perjanjian

Pengikatan Jual Beli (PPJB) bagi perumahan terstruktur

f. Fotokopi tanda pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun

berjalan.

7. Lampiran Formulir SIUP, TDP, IMB dan Izin Gangguan (HO)

Anda mungkin juga menyukai