Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PRATIWI ADININGSIH

NIM : 3180094

MANAJEMEN OPERASIONAL

Uraikan analisis Anda terkait teknik pengambilan keputusan yang berkaitan dengan:
1. STOCK BAHAN BAKU
2. PENYEDIAAN MESIN PRODUKSI
3. PENGELOLAAN TENAGA KERJA
4. PENYEDIAAN GUDANG HASIL PRODUKSI

JAWAB :

1. STOCK BAHAN BAKU

 Ketahui Jenis Persediaan (Inventory)

Pengelolaan inventory akan lebih mudah dilakukan apabila Anda menggolongkan jenis barang


atau bahan baku terlebih dulu. Secara umum, jenis persediaan ini dibagi menjadi tiga.

 Pertama, berdasarkan tujuannya, jenis-jenis persediaan dalam bisnis kafe biasanya terbagi


menjadi tiga, yaitu:

Persediaan untuk dijual – persediaan yang penyimpanannya ditujukan untuk dijual, contohnya
stok makanan dan minuman.

Bahan penolong – persediaan yang penyimpanannya digunakan untuk melengkapi produk yang
dijual, contohnya sendok, garpu, dan tisu.

Persediaan untuk proses produksi – persediaan yang digunakan untuk proses produksi,
contohnya minyak goreng, gula, dan garam.

Kedua, berdasarkan cara penyimpanannya, persediaan untuk bisnis kafe digolongkan menjadi


lima, yaitu:

Buah-buahan dan sayur – biasanya sebagai bahan dasar sekaligus pelengkap, disimpan dalam
lemari pendingin.

Barang chiller – persediaan bahan makanan yang tidak dalam kondisi beku, tapi harus disimpan
dalam keadaan dingin, contohnya minuman.

Barang frozen – bahan yang disimpan dalam keadaan beku di freezer, contohnya daging.

Dessert dan soup – disimpan dalam lemari pendingin dan langsung disajikan

Barang gudang – disimpan dalam gudang, bisa berupa barang jadi, barang dalam proses, bahan
baku, bahan pokok, bahan penolong, dan bahan perawatan.
Ketiga, berdasarkan perputaran siklusnya, persediaan untuk bisnis kafe dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:

Fast moving – persediaan barang yang periode permintaannya relatif cepat untuk kebutuhan
operasional, misalnya buku nota dan bahan makanan.

Slow moving – persediaan barang yang periode permintaannya relatif lambat, contohnya
peralatan saji seperti piring dan mangkuk.

 Kumpulkan Data Persediaan Kafe

Setelah menggolongkan jenis persediaan sesuai penjelasan di atas, saatnya Anda


mengumpulkan data persediaan selengkap mungkin. Hal ini begitu penting dilakukan untuk
mempermudah kegiatan menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang dari persediaan.
Pengumpulan data harus dilakukan secara akurat karena akan menjadi landasan untuk
menentukan angka persediaan selanjutnya. Pastikan jumlah barang yang ada dalam gudang
sesuai dengan data. Untuk itu, Anda bisa menggunakan aplikasi point of sales (POS) iSeller
dan Moka POS yang sudah terintegrasi dengan Sleekr Accounting. Sebetulnya, aplikasi POS
merupakan sebuah sistem mesin kasir, tetapi telah dilengkapi dengan berbagai fitur
pendukung yang salah satunya adalah stok barang. Jadi, aplikasi ini pun bisa melakukan
analisis untuk mengetahui barang mana yang paling laku. Selain itu, karena sudah
terintegrasi dengan software akuntansi Sleekr Accounting, transaksi harian kafe pun akan
secara otomatis tercatat langsung pada pembukuan bisnis.

 Melakukan Forecasting

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan forecasting adalah membuat perkiraan jumlah barang
yang akan Anda tambahkan ke gudang. Anda bisa melihat data penjualan pada periode
sebelumnya untuk melakukan forecasting.

Sebagai contoh, katakanlah Anda menggunakan 50 kg daging sapi per bulan selama dua belas
bulan terakhir. Nah, kemungkinan besar Anda juga akan membutuhkan 50 kg daging sapi untuk
bulan selanjutnya. Di sisi lain, Anda perlu mempertimbangkan momen-momen khusus yang bisa
memengaruhi permintaan persediaan, misalnya saat Natal atau lebaran. Saat Natal, misalnya,
permintaan bisa meningkat karena banyak orang ingin merayakannya di kafé Anda.

 Pisahkan Barang Lama dan Baru

Jika Anda masih memiliki beberapa stok lama di gudang, Anda dianjurkan untuk
mengeluarkannya terlebih dulu sebelum memasukkan stok yang baru. Misalnya, saat
melakukan forecasting, ternyata ada beberapa stok barang atau persediaan yang harus Anda
keluarkan. Nah, sebaiknya Anda mengeluarkan stok yang usianya paling lama terlebih dulu, apa
lagi jika ada stok yang bisa basi seperti susu atau buah-buahan. Langkah ini bisa membantu
Anda untuk menghindari kerugian seperti itu.

 Cek Kembali Sebelum Barang Disimpan

Sudah mengetahui berapa banyak stok barang yang harus ditambahkan? Jangan langsung buru-
buru menyimpannya di gudang. Lakukan pengecekan kembali sebelum memasukkannya.
Pengecekan akan membantu Anda mengetahui jika ada barang yang mengalami cacat, salah
produksi, atau kendala lain. Jika ditemukan barang cacat, kumpulkan di satu tempat dan berikan
tanda mengenai keterangan cacat.

2. PENYEDIAAN MESIN PRODUKSI

Menurut saya, dalam suatu perusahaan penyediaan mesin sangatlah penting dalam
menjalankan suatu produksi. Selain tenaga kerja yang berkualitas, mesin juga merupakan
hal yang penting. Dalam membantu pekerjaan yang rumit perusahaan biasanya
mengandalkan tenaga mesin untuk memproduksi suatu barang misalnya dalam perusahaan
tekstil, biasanya mengandalkan mesin jahit guna memproduksi kain yang berkualitas dan
memiliki bahan yang bagus agar dapat laris di pasaran. Maka dari itu perusahaan harus
menjaga kualitas mesin agar tetap terjaga dan tidak rusak. Perusahaan harus merawat
mesin agar mesin tidak rusak dan siap dipakai oleh tenaga kerja untuk memproduksi suatu
barang.

3. PENGELOLAAN TENAGA KERJA

Pengelolaan tenaga kerja adalah upaya untuk meningkatkan konstribusi produktif tenaga
kerja terhadap perusahaan yang dilakukan dengan berpegang pada prinsip dan
melaksanakan fungsi administratif serta fungsi operasional. Dari definisi tersebut,
teridentifikasi tujuan, prinsip dan fungsi utama pengelolaan tenaga kerja. 

Prinsip pengelolaan karyawan yang baik, berlaku luas, dan dapat dipergunakan pada situasi
dan kondisi yang beraneka ragam adalah sebagai berikut:

 Cocokkan karyawan dengan pekerjaan 

Prinsip ini berarti pekerjaan harus dirancang untuk karyawan yang tersedia. Selain itu,
karyawan juga didorong untuk menerima pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan
individunya. Hal ini berarti, karyawan diberikan otonomi dalam bekerja. Berkaitan dengan
itu, Hackman dan Oldham menyatakan bahwa otonomi di dalam pekerjaan akan
mempengaruhi rasa tanggung jawab para karyawan akan hasil kerja. Otonomi ini dapat
dicapai dengan memberikan lebih banyak wewenang pengambilan keputusan kepada
karyawan.

 Definisikan tanggung jawab karyawan secara jelas 

Kejelasan tanggung jawab biasanya dilakukan melalui job description yang tertulis atau
berisikan tentang tujuan tugas yang selalu dimodifikasi. Dilain pihak, ketidakjelasan
tanggung jawab akan dapat meningkatkan perasaan frustrasi karyawan dan pada gilirannya
akan berakibat pada kualitas, produktivitas, dan tingkat konflik yang dialami karyawan.

 Tetapkan standar prestasi 


Adanya standar prestasi akan mengurangi ketergantungan karyawan pada penyelia.
Standar prestasi berarti ada suatu rumusan yang jelas tentang apa yang harus dicapai
karyawan, sekaligus membuka kemungkinan lebih besar untuk mendesentralisasikan lebih
banyak tugas kepada karyawan.

 Komunikasi dan keterlibatan karyawan 

Gagasan manajemen partisipatif digalakkan kembali pada prinsip ini. Artinya, karyawan
pantas untuk tahu berbagai kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan dan merasa
bahwa mereka dapat mempengaruhi kebijakan melalui peran serta dalam pengambilan
keputusan. Ada kebanggaan akan keahlian yang dimulai pada manajemen puncak dan
kepada keseluruhan perusahaan. Akibatnya, karyawan tahu bahwa ia bertanggung jawab
dan menerima tanggung jawab tersebut. Jepang dapat dikatakan sebagai negara penganut
prinsip ini secara kaku.

 Mengadakan pendidikan dan latihan 

Dalam situasi di mana pengetahuan berkembang dengan pesat, adanya pendidikan dan
pelatihan mutlak diperlukan untuk menunjang karier. Melalui pendidikan dan pelatihan,
pandangan karyawan diperluas melalui tambahan pengetahuan, serta dapat menyumbang
pada pencapaian integrasi perusahaan.

 Menjamin supervisi yang baik 

Tidak ada yang lebih mendasar bagi karyawan selain daripada adanya penyeliaan yang baik.
Seorang penyelia harus memiliki keahlian, baik teknologi, konseptual, maupun manusiawi.
Menurut teori perilaku, apabila karyawan mengetahui prestasi apa yang diharapkan darinya
dan diberikan kesempatan untuk mewujudkan harapan ini, mereka akan termotivasi untuk
lebih berprestasi.

 Penghargaan atas prestasi kerja 

Semua karyawan membutuhkan penghargaan atas prestasi kerjanya. Apabila standar telah
ditetapkan, giliran penetapan berikutnya adalah pemberian penghargaan kepada karyawan
yang telah mencapai atau melebihi standar itu. Penghargaan yang diberikan dapat berupa
penghargaan material maupun im-material.

4. PENYEDIAAN GUDANG HASIL PRODUKSI

Untuk penyediaan barang dalam gudang perusahaan harus menjaga kualitas dan kuantitas
logistik dan peralatan, penataan logistik dan peralatan, peningkatan pelayanan distribusi,
menyediakan data dan informasi yang akurat, aktual, dan akuntabel, kemudahan akses
dalam pengendalian dan pengawasan, serta menertibkan proses administrasi.

Selama perusahaan mengelola penyediaan gudang agar barang yang tersedia di gudang
tetap terjaga, menurut saya perusahaan harus mengecek barang berdasarkan pemesanan
dan bill of lading, mengecek kuantitas, mengecek kerusakan dan isi laporan kerusakan jika
dibutuhkan dan memeriksa barang jika dibutuhkan. Dan agar barang bisa terus dalam
kondisi baik. Pengaturan dan sistem penyimpanan mulai dari barang masuk hingga keluar
memastikan tetap dalam kondisi baik dan aman

Anda mungkin juga menyukai