Anda di halaman 1dari 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan

desain pretest-posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest control group

design) untuk mengatahui perbedaan efek pemberian informasi diet rendah purin

terhadap respon penurunan kadar asam urat darah lansia di Posyandu Lansia Desa

Gedongan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Pada penelitian ini, peneliti membagi subjek penelitian menjadi kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yakni kelompok yang

akan diberikan perlakuan dan kelompok kontrol yakni kelompok yang tidak

diberikan perlakuan. Subjek penelitian pada kedua kelompok tersebut dilakukan

pretest, kemudian diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen. Setelah selang

satu bulan akan dilakukan posttest pada kedua kelompok tersebut untuk

mengetahui penurunan kadar asam urat darah lansia.

Menurut Riyanto (2010), bentuk rancangan desain pretest-posttest dengan

kelompok kontrol sebagai berikut:

Kelompok Eksperimen Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Kontrol Pretest Posttest

Gambar 3. Desain Pretest-Posttest dengan Kelompok Kontrol (Riyanto, 2010)

commit to user

25
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pengukur kadar asam urat

darah (Nesco) dan leaflet.

2. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa hasil lembar wawancara yang

dapat dilihat pada lampiran 8.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada dua posyandu lansia di Desa Gedongan,

yakni Posyandu Lansia Ngudi Laras 1 dan Posyandu Lansia Ratna Sari.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dengan dua kali pengumpulan data yaitu

pengukuran kadar asam urat pertama (pretest) dilakukan pada tanggal 12

Januari 2013 untuk kelompok eksperimen dan tanggal 19 Januari 2013 untuk

kelompok kontrol. Kemudian dilakukan pengukuran kadar asam urat kedua

(posttest) pada tanggal 9 Februari 2013 pada kelompok eksperimen dan tanggal

16 Februari 2013 untuk kelompok kontrol.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

commit to user

26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam penelitian ini diperoleh variabel, yaitu :

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat (dependent variabel). Sehingga

variabel bebas dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.

Variabel bebas/independent variabel dalam penelitian ini adalah

pemberian informasi diet rendah purin.

b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini

tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga

disebut sebagai variabel efek atau hasil. Variabel terikat/dependent

variabel dalam penelitian ini adalah penurunan kadar asam urat darah

lansia.

c. Variabel Kendali/Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat

tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol

dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan penelitian yang

dilakukan pada dua posyandu yang berbeda untuk mengurangi

kelemahan dari segi etika, dan teknik penyuluhan tentang informasi

diet rendah purin dilakukan oleh peneliti.

commit to user

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang

diteliti perlu diberi batasan-batasan atau definisi operasional yang meliputi:

1. Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik purin

yang berasal dari bahan pangan maupun dari hasil pemecahan purin

asam nukleat tubuh.

2. Lansia yakni orang yang berumur 60 tahun ke atas yang datang di

Posyandu Lansia Desa Gedongan yang mempunyai kadar asam urat >

6,0ml/dl untuk perempuan dan untuk laki-laki > 7,2mg/dl.

3. Penyuluhan yang diberikan meliputi penyakit asam urat serta

pemberian informasi diet rendah purin

4. Penyuluhan tentang penyakit asam urat meliputi gejala, penyebab serta

pencegahan penyakit asam urat.

5. Pemberian informasi diet rendah purin meliputi pengelompokkan

bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi dan bahan makanan yang

dapat dikonsumsi berdasarkan kandungan purin pada bahan makan

tersebut.

commit to user

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Jalannya Penelitian

Tahap - tahap penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4 :

Pengajuan Proposal ke
Dosen Pembimbing

Perizinan ke Kepala Prodi D3


Farmasi dan Kepala Desa Gedongan

Mengadakan Pretest atau Pengukuran Kadar


Asam Urat I pada Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol

Memberikan Perlakuan berupa Pemberian


Informasi Diet Rendah Purin pada
Kelompok Eksperimen

Mengadakan Posttest atau Pengukuran


Asam Urat II pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Pengolahan dan Analisa Data

Hasil dan Pembahasan

Gambar 4. Skema Tahap Penelitian

commit to user

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data

primer. Data primer adalah data yang yang dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung terhadap sasaran (Sugiyono, 2009). Data primer diperoleh dengan

melakukan pengukuran kadar asam urat darah secara langsung, selain itu

melakukan wawancara kepada lansia untuk memperoleh data pendukung di

Posyandu Lansia di Desa Gedongan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

H. Analisa Data

Data hasil pengukuran asam urat disajikan dalam bentuk tabel agar dapat

diketahui pengaruh pemberian informasi tentang diet rendah purin terhadap

penurunan kadar asam urat pada lansia. Data kemudian dianalisa dengan uji

paired t test dan independent t test menggunakan SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 15.

Uji paired t test digunakan untuk mengetahui efektifitas pengaruh

pemberian informasi tentang diet rendah purin terhadap penurunan kadar asam

urat darah lansia. Sedangkan perbedaan kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen dapat dianalisa dengan uji independent t test. Dari hasil uji paired t

test dan independent t test akan diperoleh Ho ditolak apabila nilai signifikansi <

0,05, maka ada beda rata-rata antara nilai sebelum dan sesudah perlakuan. Ho

diterima apabila nilai signifikansi > 0,05, maka tidak ada beda rata-rata antara

nilai sebelum dan sesudah perlakuan (Riwidikdo, 2012).

commit to user

30

Anda mungkin juga menyukai