Wadi'ah
Wadi'ah
PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna. Dengan itu Islam telah mengatur
cara hidup manusia dengan sistem yang serba lengkap termasuk juga
muamalah
manusia. Potensi industri syariah di Indonesia sangat tinggi, mengingat
jumlah penduduk muslim Indonesia sangat besar. Pertumbuhan
pangsa pasar syariah sendiri juga sudah berkembang pesat. Hal
ini juga mampu mendorong sektor keuangan negara baik yang
berasal dari perbankan syariah, asuransi syariah, atau lembaga keuangan
syariah yang lain.
Oleh karena itu, diperlukan peran dan dukungan dari pemerintah dalam
memberikan kebijakankebijakan terhadap lembaga keuangan syariah,
khususnya entitas asuransi syariah agar dengan mudah dapat memperluas
jaringan dan menambah pangsa pasarnya tidak hanya di dalam negeri,
tapi juga sampai ke luar negeri.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana yang dimaksud dengan wadi’ah?
b. Bagaimana yang dimaksud dengan wakalah?
c. Bagaimana yang dimaksud dengan hiwalah?
d. Bagaimana yang dimaksud dengan kafalah?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan wadi’ah.
b. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan wakalah.
c. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan hiwalah.
d. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan kafalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akad Wadi’ah
1. Pengertian Akad Wadi’ah
3. Sumber Hukum
a. Al-Qur’an
“sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya.....” (QS 4:58)
“.....Maka jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang
lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya...”(QS 2:283).
b. As Sunnah
“Tunaikanlah amanat itu kepada otang yang memberi amanat
kepadamu dan jangan kamu mengkhianati orang yang
mengkhianatimu.” (HR Abu Dawud dan Al Tirmidzi)
B. Akad Al-Wakalah
1. Pengertian akad al-wakalah