ARTIKEL Asma Widia
ARTIKEL Asma Widia
“PENYAKIT ASMA”
Angka kejadian penyakit alergi akhir-akhir ini meningkat sejalan dengan perubahan pola
hidup masyarakat modern, polusi baik lingkungan maupun zat-zat yang ada di dalam
makanan. Salah satu penyakit alergi yang banyak terjadi di masyarakat adalah penyakit asma.
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara total.
Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu dekat akan terbebas dari
ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila karena pekerjaan dan lingkungannya serta faktor
ekonomi, penderita harus selalu berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab
serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada waktu serangan mungkin bisa diatasi oleh
penderita atau keluarganya, tetapi pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih
lama, sering menjadi problem tersendiri.
a. JENIS-JENIS ASMA
Asma sebenarnya terdiri dari beberapa jenis dan tiap jenisnya memiliki karakterisik
yang berbeda. Diagnosa yang tepat akan memudahkan dokter untuk meresepkan obat yang
sesuai dan memberikan rekomendasi yang tepat. Berikut adalah 9 jenis asma yang perlu Anda
ketahui:
1. Asma Alergi
Jenis asma ini adalah yang paling umum di antara yang lain. Statistik menunjukkan
bahwa anak-anak lebih rentan terhadap asma alergi dengan kurang lebih 90% memiliki
gangguan tersebut. Alergen seperti debu, serbuk sari, dan tungau adalah penyebab paling
umum asma alergi. Berolahraga di udara dingin atau menghirup asap, parfum atau cologne
dapat membuat lebih buruk kondisi ini. Karena alergen dapat ditemukan di mana-mana,
orang dengan asma alergi harus berhati-hati dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungan.Sebisa mungkin, mereka harus menjauhi tempat-tempat yang berdebu dan
membuat rumah bebas debu.
2. Asma Non-alergi
Dari namanya jelas bahwa asma non-alergi tidak dipicu oleh faktor alergi. Asma jenis
ini biasanya muncul setelah usia paruh baya dan sering disebabkan akibat infeksi pada
saluran pernafasan bawah dan atas. Asma non-alergi ditandai oleh penyumbatan saluran
udara akibat peradangan. Asma jenis ini bisa dikontrol dengan pengobatan yang tepat. Gejala
asma non-alergi meliputi mengi, batuk, sesak napas, napas menjadi cepat, dan dada terasa
sesak. Asma non-alergi dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, kurang
atau kelebihan olahraga, udara dingin, hiperventilasi, udara kering, virus, asap, dan iritasi
lainnya.
3. Asma Nocturnal
Dari namanya jelas bahwa asma jenis ini ada hubungannya dengan tidur. Asma
nocturnal dapat mengganggu tidur karena penderitanya dapat terbangun di tengah malam
akibat batuk kering. Dada sesak adalah salah satu gejala pertama dari asma nocturnal yang
diikuti oleh batuk kering. Asma nocturnal dapat membuat penderitanya lesu di pagi hari
akibat tidur malam yang terganggu.
Dari namanya dapat disimpulkan bahwa asma jenis ini diperoleh akibat lingkungan
kerja yang tidak sehat. Salah satu pekerjaan yang bisa memicu asma adalah mengajar (guru)
akibat paparan debu kapur papan tulis. Jenis pekerjaan lain meliputi pekerja pabrik (paparan
debu dan bahan kimia lainnya), pelukis dan pekerja konstruksi (terkena uap cat dan asap).
Gejala asma jenis ini tidak berbeda dari gejala asma secara umum seperti mengi, batuk
kering, sesak napas, serta napas pendek dan cepat.
5. Asma Anak
Asma jenis ini biasanya terjadi ketika anak terpapar alergen tertentu seperti tungau
debu, jamur, protein hewani, dan alergen potensial lainnya.
6. Asma Dewasa
Asma jenis ini berkembang setelah seseorang berusia dewasa. Kondisi ini bisa
disebabkan alergi, non-alergi, pekerjaan, musiman, atau nocturnal.
7. Asma Batuk
Jenis asma ini agak sulit didiagnosa karena dapat terkaburkan oleh batuk lain yang
berhubungan dengan bronkhitis kronis atau penyakit sinus. Dibutuhkan tes dan check-up
sebelum dokter dapat membuat diagnosa yang tepat.
8. Asma Campuran
Ini adalah campuran dari asma ekstrinsik dan intrinsik. Asma jenis ini umumnya lebih
serius karena penderita harus waspada terhadap kedua faktor ekstrinsik dan intrinsik yang
dapat memicu serangan asma.
9. Asma Musiman
Asma musiman hanya terjadi pada musim-musim tertentu dimana serbuk sari atau
alergen hadir dalam jumlah melimpah. Sebagai contoh, seorang individu mungkin cukup
sehat sepanjang tahun kecuali saat musin tanaman berbunga. Musim bunga berarti akan lebih
banyak serbuk sari beterbangan di udara yang dapat memicu asma.
b. Gejala Penyakit Asma
1. Kesulitan bernapas yang disebabkan sesak napas atau napas yang sering terengah-
engah. Gejala ini menjadi penanda asma yang paling umum.
2. Sering batuk. Batuk bisa menjadi tanda adanya sesuatu yang salah pada paru-paru atau
saluran pernapasan.
3. Mengi
4. Dada terasa sesak. Kondisi ini menunjukkan bahwa paru-paru berada di bawah
tekanan dan sebagai akibatnya timbul rasa sakit konstan yang terjadi di daerah tersebut.
5. Perasaan lelah dan lesu. Kedua hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup
oksigen yang didistribusikan ke tubuh oleh paru-paru.
7. Susah tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh terasa lesu keesokan harinya.
9. Pembacaan rendah bila diperiksa menggunakan peak flow meter. Peak flow meter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur fungsi paru-paru dan untuk menentukan
apakah paru-paru bekerja di tingkat normal dalam memanfaatkan oksigen.
10. Ketidakmampuan untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang panjang tanpa mengalami
masalah pernapasan.
Jika di dalam sebuah keluarga ada yang mengindap penyakit asma, maka kemungkinan
besar keturunannya akan berakibat juga. Dan penyakit ini tidak menular, melainkan
melalui keturunan.
2. Udara Dingin
Suhu yang dingin akan mengakibatkan timbulnya penyakit asma. Sperti cuaca hujan,
penggunaan AC dengan suhu yang tinggi dan di daerah-daerah pegunungan.
3. Makanan
Makanan yang mengandung kadar MSG dan pengawet tinggi sangatlah untuk di jauhi,
salah satunya seperti kacang-kacangan, minuman es atau dingin, dan coklat.
4. Faktor Linkungan
Lingkungan penuh debu, kotor, dan asap merupakan tempat awalnya timbul penyakit
asma. Karena hal tersebut sangat mengganggu dan sensi sekali dengan paru-paru. Oleh
sebab itu kami sarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan anda dari
kotor-kotor dan tentunya menjaga pola hidup yang sehat dan bersih.
3. Kesimpulan
B. SARAN
Jangan menganggap remeh penyakit yang Anda derita. Namun, seringlah berkonsul
dengan dokter yang menangani Anda. Akan tetapi, jangan pula Anda terlalu
memikirkan tentang penyakit anda, karena itu akan bisa memicu asma Anda kambuh.
2) Untuk para keluarga penderita.
Perhatikanlah keluarga Anda yang menderita penyakt asma. Karena asma adalah
penykit yang serius. Namun, perhatian dan pengamanan Anda jangan terlalu
berlebihan karena bisa saja si penderita merasa tertekan dan stres yang bisa
mengakibatkan asmanya kambuh.
3) Untuk para dokter atau ahli medis.
Rawatlah pasien anda dengan baik. Jangan pernah meremehkan tingkat keparahan
penyakit asma yang diderita oleh pasien Anda.
Daftar Pustaka
Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika