Anda di halaman 1dari 4

Apa saja kelemahan dan kekuatan UN dan UNBK

UJIAN NASIONAL (UN)


Kelemahan UN Kelebihan UN

1. APBD yang tidak sedikit untuk 1. Adanya pemetaan mutu sekolah


pelaksanaan UN. berdasarkan nilai UN pada tingkat Daerah
dan Nasional
Dikutip dari Detik.com, Pemerintah
menganggarkan Rp 543,4 miliar atau setengah
triliun rupiah lebih untuk dana Ujian nasional
(UN) tahun 2013. Anggaran ini setara dengan
biaya per siswa Rp 39.000 dari total 14 juta
siswa. Anggaran tidak sedikit ini dirasa kurang
efisien mengingat saat ini sudah memasuki era
industri 4.0 dimana pembelajaranpun dapat
dilakukan melalui digital atau yang biasa
disebut sebagai digital learning.
2. Pendistribusian soal UN yang terlambat. 2. Ada resiko tidak lulus, maka siswa lebih
giat belajar dan guru lebih serius dalam
Dikutip dari Detik.com tahun 2013, bahwa mengajar.
Ujian nasional (UN) 2013 menjadi sorotan
masyarakat karena keterlambatan distribusi soal UN dianggap sebagai final test yang sakral
ujian yang menyebabkan terlambatnya UN di 11 dan sangat penting baik bagi siswa maupun
provinsi di Indonesia. Keterlambatan tersebut guru. Selain untuk menentukan mutu sekolah,
tentunya menhambat proses pelaksanaan UN di nilai UN juga digunakan siswa untuk mendaftar
daerah. ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan UN, siswa
dan guru menjadi lebih giat dan bertanggung
jawab dalam proses belajar mengajar.
3.Bocornya soal UN dan kecurangan dalam 3.Lebih tenang mengerjakan
UN
Teknis pelaksanaan UN sebenarnya tidak
Meskipun telah dilaksanakan pengawalan jauh berbeda dengan ujian-ujian yang biasa
dalam pendistribusian soal UN, namun dilaksanakan oleh siswa di sekolah. Baik
beredarnya kunci jawaban sudah menjadi ulangan/ujian tengah semester ataupun kenaikan
masalah klasik yang terus terulang selama ujian kelas. Karena sudah terbiasa melaksanakan
nasional (UN). Meski tak semua kunci yang kegiatan tersebut, maka siswa dapat lebih
beredar benar, namun hal tersebut memicu tenang mengerjakan soal UN.
tindak kecurangan di kalangan peserta ujian.
Bahkan, ketika UN tak jadi syarat kelulusan
lagi, masih saja ditemukan kasus-kasus kunci
jawaban dan bocoran soal.

4.Memakan Waktu dan Rentan Kesalahan 4.UN tidak membutuhkan koneksi internet,
aliran listrik, serta perangkat yang
Pengisian lembar jawaban UN mendukung.
dilaksanakan dengan meghitamkan jawaban
yang dianggap benar pada lembar jawab. Hal ini
dirasa kurang efektif karena jika dialokasikan,
aktivitas menghitamkan opsi pada lembar jawab
memakan waktu yang cukup lama sehingga
waktu untuk mengerjakan dan menjawab soal
UN menjadi berkurang.
Selain itu, karena terburu-buru dalam
menghitamkan dan melingkari dalam pengisian
identitas, maka tidak jarang siswa mengalami
kesalahan dalam pengisian identitas diri.

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)

Kelemahan UNBK Kekuatan UNBK


1. Jumlah Komputer Yang Belum 1.Lebih menghemat anggaran
Memadai dibandingkan UN.

Kendala yang sering dialami tiap sekolah Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan
yang hendak melaksanakan ujian nasional untuk penyelenggaraan UN secara manual
dengan berbasis komputer adalah karena masih membutuhkan biaya yang jauh lebih tinggi,
terbatasnya jumlah komputer yang memadai biaya yang dikeluarkan tersebut berasal dari
untuk dapat melangsungkan ujian nasional biaya pencetakan soal, pendistribusian soal yang
dengan berbasis komputer. Hal inilah yang memakan biaya yang tak sedikit. Sedangkan
menyebabkan mengapa tidak semua sekolah di jika menggunakan UNBK biaya tersebut dapat
Indonesia dapat pelaksanaan UNBK terlebih dipangkas, karena pada UNBK tidak butuhkan
jika sekolah berada di daaerah, dimana jaringan biaya pencetakan soal serta pendistribusian soal
internet masih sangat tidak stabil, sehingga sulit
untuk dapat mengikuti UNBK pada tiap
sekolah.

2. Jaringan Internet Yang Belum 2. Keterlambatan Soal UN Bisa


Merata Diminimalisir

Salah satu kekurangan dari UNBK adalah UN yang harus dilakukan secara serentak di
tidak semua sekolah memiliki akses internet seluruh Indonesia, sedangkan negara kita sendiri
yang baik, sehingga tidak semua sekolah bisa merupakan negara kepulauan yang tidak semua
mengikuti UNBK dan masih mengikuti ujian aksesnya dapat dilalui dengan mudah membuat
nasional secara manual. Dengan internet yang pendistribusian soal UN terkadang mengalami
tak stabil, jika dipaksakan tentu justru akan kendala keterlambatan. Jika menggunakan ujian
sangat membuat siswa stress dan tertekan, nasional dengan berbasis komputer atau UNBK,
karena UNBK sendiri menggunakan waktu jadi keterlambatan pendistribusian tidak akan terjadi,
meskipun internet anda lama, makan anda tak karena hal tersebut dapat diakses secara
dapat melanjutkan untuk menjawab berbagai langsung melalui komputer secara serentak.
soal berikutnya karena waktu telah habis untuk
menunggu koneksi internet datang kembali.

3. Pelaksanaan UNBK bergelombang 3. Meminimalisir Kecurangan Saat


Proses Ujian Berlangsung
Karena jumlah komputer yang tak
memenuhi minimal jumlah untuk pelaksanaan Kelebihan lain dari UNBK adalah dapat
UNBK, terpaksa UNBK tak dilakukan secara meminimalisir kecurangan yang terjadi saat
serentak namun dilaksanakan secara ujian, tentu sudah tak asing lagi dengan berbagai
bergelombang, karena pelaksanan UNBK yang kecurangan yang dapat terjadi pada saat ujian
bergelombang tentu akan menyebabkan rasa dilaksanakan salah satunya adalah mencontek,
khawatir dan berdampak pada mental siswa saat dan bertanya jawaban pada teman seruangan
pelaksanaan ujian, selain itu potensi kecurangan ujian.
pun dapat terjadi lewat bocornya soal UNBK
dari siswa yang ujian terlebih dahulu bisa Namun jika menggunakan UNBK, maka
memberi bocoran soal pada siswa yang belum kecurangan seperti itu bisa diminimalisir, hal ini
melakukan ujian walaupun sebenarnya dikarenakan soal pada setiap orang di acak,
kemungkinan tersebut terbilang kecil untuk sehingga menyulitkan untuk bertanya pada
terjadi. teman, karena soal tiap komputer memiliki
urutan yang berbeda. Karena tidak dapat
bertanya atau mencontek mau tak mau siswa
harus menyiapkan diri secara maksimal selama
proses ujian berlangsung.

4. Aliran Listrik 4. Lebih Memudahkan

Selain komputer dan internet, listrik juga Kelebihan selanjutnya dari UNBK adalah,
bisa menjadi kendala pada unbk, karena tidak para siswa akan lebih lantaran UNBK yang
semua daerah di indonesia telah dialiri listrik, menggunakan komputer membuat siswa tak
sekolah di daerah masih ada yang belum dapat perlu lagi melingkari jawaban dengan pensil,
fasilitas listrik. Lagi-lagi hal tersebut menjadi terkadang dalam menjawab soal kita sering
penyebab UNBK tak bisa dilakukan oleh memikirkan kembali soal tersebut dan
seluruh sekolah di Indonesia. memutuskan untuk mengubahnya, namun waktu
yang digunakan untuk menhitamkan jawaban
memakan waktu yang tidak sedikit, berbeda
dengan menggunakan komputer yang tak perlu
melingkari dan menghitamkan jawaban dengan
pensil. Sehingga siswa lebih banyak memiliki
waktu untuk mengerjakan soal.

5.Kesiapan siswa dan guru 5. Hasil Ujian Bisa Diketahui Dengan


Cepat
Karena tidak terbiasa melakukan ujian
menggunakan komputer, maka tidak jarang Hasil UNBK dapat diketahui lebih cepat jika
siswa yang merasa grogi dan tertekan dalam dibandingkan denga UN. Sehingga, setelah
pelaksanaannya. Sehingga seringkali mereka siswa telah mengetahui hasil UNBK nya,
tidak fokus dalam mengerjakan soal. Selain itu, mereka dapat lebih fokus untuk mempersiapkan
tidak sedikit pula tenaga pendidik di sekolah rencana pendidikan mereka di jenjang
yang belum menguasai perkembangan selanjutnya.
teknologi, sehingga mereka merasa kesulitan
dalam membimbing siswa untuk pelaksanaan
UNBK.
Kebijakan menteri pendidikan terbaru mengenai UNBK

Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Makarim mencanangkan penghapusan


Ujian Nasional. Mulai tahun 2021, siswa di sekolah direncanakan tak lagi menghadapi ujian
nasional sebagai syarat penentuan kelulusan. Sebagai gantinya, mereka akan mengikuti
asesmen kompetensi minimum dan survei karakter sebagai syarat kelulusan. Perubahan
sistem penentu kelulusan ini menjadi satu dari empat kebijakan yang digagas Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim melalui program ‘Merdeka
Belajar’. Ada empat hal yang akan diatur di dalam kebijakan baru tersebut, yakni terkait
penilaian ujian sekolah berbasis nasional (USBN) secara komprehensif, perubahan sistem
UN, penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penerapan sistem
zonasi yang lebih fleksibel. Salah satu kebijakan menteri pendidikan yaitu perubahan UNBK
menjadi Asasmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Asesmen kompetensi minimum adalah kompetensi yang benar-benar minimum di
mana kita bisa memetakan sekolah-sekolah dan daerah-daerah berdasarkan kompetensi
minimum. Apa itu materinya. Materinya yang bagian kognitifnya hanya dua. Satu adalah
literasi dan yang kedua adalah numerasi. Nadiem menjelaskan 'literasi' bukan sekadar
kemampuan membaca, tapi juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan
untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan 'numerasi' adalah
kemampuan menganalisis menggunakan angka. Dia menekankan 'literasi' dan 'numerasi'
bukan mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid-murid
menggunakan konsep itu untuk menganalisis sebuah materi.

"Ini adalah 2 hal yang akan menyederhanakan asesmen kompetensi yang dilakukan mulai
dari tahun 2021. Bukan berdasarkan mata pelajaran lagi. Bukan berdasarkan penguasaan
konten materi, tapi berdasarkan kompetensi minimum kompetensi dasar yang dibutuhkan
murid-murid untuk bisa belajar apa pun materinya. Ini adalah kompetensi minimum yang
dibutuhkan murid untuk bisa belajar apa pun mata pelajarannya," papar Nadiem di Hotel
Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa Asesmen Kompetensi Minimum ini
menekankan kemampuan penalaran literasi dan numerik yang didasarkan pada praktik terbaik
tes PISA. Berbeda dengan UNBK yang dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan, asesmen
ini akan dilaksanakan di kelas 4, 8, dan 11. Hasilnya diharapkan menjadi masukan bagi
sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya sebelum peserta didik
menyelesaikan pendidikannya. Nadiem membuat kebijakan merdeka belajar bukan tanpa
alasan. Pasalnya, penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun
2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia hanya menduduki posisi keenam
dari bawah; untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79
Negara. Satu aspek sisanya, yakni Survei Karakter, bukanlah sebuah tes, melainkan pencarian
sejauh mana penerapan asas-asas Pancasila oleh siswa.

Anda mungkin juga menyukai