Strategik
Langkah awal dalam perumusan manajemen strategik adalah Analisis Lingkungan
Bisnis (ALB), yaitu detail konsep, teknik, dan prosedur analisis lingkungan makro
(macro environment). Lingkungan makro yang hendak dijelaskan meliputi
lingkungan ekonomi, teknologi, politik, hukum, social budaya, dan
kependudukan.
Analisis lingkungan bisnis adalah mengidentifikasi peluang (opportunities) bisnis
yang perlu dengan segera mendapatkan perhatian eksekutif, dan disaat yang
sama diarahkan untuk mengetahui ancaman (threats) bisnis yang perlu
mendapatkan antisipasi.
ALB terdiri dari dua komponen pokok, yakni analisis lingkungan makro dan
lingkungan industri (competitive environment).
Jenis lingkungan terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, politik termasuk
pemerintah, hukum, sosial budaya, dan kependudukan.
Lingkungan makro diperlakukan sebagai variabel bebas (independent variable),
sedangkan prospek perusahaan diperlakukan sebagai variabel
terikat/terpengaruh (dependent variable). Lingkungan industri diletakkan di
antara keduanya, disebut sebagai variabel antara (intervening variable).
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
KARAKTERISTIK POKOK LINGKUNGAN BISNIS
MAKRO
Lingkungan bisnis makro tidak memiliki batas (boundlessness). Sekalipun secara
umum terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial, dan
kependudukan; akan tetapi detail dari masing-masing lingkungan amat luas,
dalam, dan tanpa batas.
Lingkungan bisnis makro juga hanya memberikan sinyal yang lemah (periferal)
kepada manajemen (Day dan Schoernaker, 2005, 2006). Sinyal yang diberikan
amat lemah (weak signals), oleh karena itu sering terlewatkan oleh eksekutif
(kecolongan). Lingkungan bisnis makro juga memiliki sifat tak dapat dikendalikan.
Pilihan yang paling lazim adalah menyesuaikan (adaptasi) dengan perubahan
lingkungan bisnis. Prinsip bersedia melakukan adaptasi atau memilih mati (adapt
or die) amat populer.
3. Continous
1
Approach
Ciri Dadakan Periodik Terus menerus
Ireguler2 approach adalah
Ruang lingkup suatu pendekatan
Peristiwa tertentu analisis lingkungan
BeberapaVariabel eksternal
Banyak Variabel
ANTISIPASI STRATEGI
Setiap perubahaan yang melahirkan ancaman dan peluang tersebut tentunya
perlu diantisipasi perusahaan. Bagaimana bentuk tindakan perusahaan
terhadap perubahaan tersebut tergantung pada bagaimana kekuatan
pengaruh itu sendiri serta kemampuan perusahaan. Adapun antisipasi Strategi
yang mungkin dilakukan perusahaan adalah :
1. Strategi oposisi, Menunda atau memperlemah intensitas pengaruh
pengaruh tersebut. Negosiasi, lobi, iklan dan hubungan masyarakat adalah
contoh alat yang dapat dipergunakan.
2. Strategi Adaptasi, yaitu langsung melakukan penyesuaian diri dengan
perubahaan yang terjadi.
Lingkungan Ekonomi.
Variabel utama yang sering diperhatikan di dalam ekonomi adalah
Pendapatan nasonal (GDP). Pendapatan nasional ini mempunyai pengaruh
yang besar terhadap ketersediaan modal dalam usaha. Variabel ini juga
memiliki keterkaitan yang erat dengan tingkat tabungan masyarakat, kondisi
pranata lembaga keuangan, inflasi dan pelarian modal. Pada negara berkembang
seperti indonesia tingkat pendapatan ini termasuk rendah dengan distribusi
yang tidak merata diiringi dengan rendahnya tabungan masyarakat. Kondisi ini
memunculkan persoalan permodalan bagi industri. Ditambah lagi dengan
lemah kondisi pranata lembaga keuangan yang mengakibatkan orangorang
melarikan dananya ke luar negeri. Implikasi manajerialnya bagi
perusahaan yang berada dalam kondisi perekonomian seperti ini adalah
harus berpikir dua kali jika mau mengembangkan usaha padat modal.
Tingkat inflasi juga ikut berkaitan dengan kondisi di atas. Inflasi pada
negara
seperti ini cenderung lebih tinggi dan lebih banyak bersifat cost push
dibanding Demand pull. Biayabiaya perusahaan menjadi tinggi, diperlukan
tindakan yang hatihati dalam menentukan harga jual, pengelolaan hutang
dan piutang. Penerimaan perusahaan akan terganggu jika terdapat kegagalan
dalam mengantisipasinya. Tingkat inflasi ini tidak saja mempengaruhi kondisi
pasar yang dihadapi perusahaan tetapi juga akan mengganggu kondisi
internal dimana ketidakharmonisan manajemen dengan karyawan menjadi
terganggu. Tuntutan menaikan upah/gaji dari kelompok karyawan menjadi
membesar.
Perekonomian negara berkembang memilki ketergantungan yang besar
terhadap sumber daya alam. Tidak seperti negara maju yang sudah
melepaskan diri dari ketergantungan semacam ini. Aliran devisa sangat
tergantung pada hasil ekspor sumber daya alam yang cendrung dikirim dalam
kondisi mentah dan tak terolah sehingga sangat tidak memadai untuk
membiayai perekonomian dalam negeri. Kondisi begini tentunya akan
menuntut perusahaan untuk mengurangi impor dan lebih
menekankan mpenggunakan bahan baku dalam negeri/lokal.
Selamat Belajar