Kelompok Genap:
JURUSAN GIZI
2018
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dari
kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi
diartikan sebagai ilmu jiwa.
Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku
yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya,
sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain
sebagainya.
Kesehatan adalah keadaan lengkap dari fisik, mental dan sosial serta kesejahteraan dan bukan
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Ilmu psikologi juga menganalisa seorang manusia
untuk bisa mencapai kesejahteraan seperti promosi kesehatan. Artinya, seorang manusia akan
dikatakan sehat jika keadaan sosialnya, yang juga dipengaruhi oleh keadaan psikologisnya, juga
sehat.
Hal ini tidak mengherankan. Begitu banyak contoh di sekitar kita yang menunjukkan kaitan erat
antara kondisi psikologis seseorang dengan status kesehatannya. Misalnya, seseorang yang
depresi atau stress rentan menderita penyakit darah tinggi, jantung, hingga stroke. Atau begitu
banyak orang yang sedang bersedih cenderung mengalami darah rendah karena enggan
mengkonsumsi makanan yang cukup.
Maka, ilmu psikologi dalam dunia kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting, salah
satunya dalam pemenuhan gizi seseorang. Berikut ini akan dibahas penerapan psikologi dalam
ilmu gizi yang bisa membantu kita mencapai derajat kesehatan yang lebih tinggi.
1. Kenali manfaat gaya hidup sehat
Psikologi dalam dunia kesehatan tidak hanya melihat dari segi fisik yang tidak sakit,
melainkan juga melihat keseimbangan kesehatan fisik, mental dan sosial. Maka, dalam
hal ini psikologi juga mendorong untuk kita menjalani gaya hidup sehat.
2. Ketahui penyebab pola makan yang tidak sehat
Seringkali seseorang memiliki pola makan yang tidak sehat diakibatkan oleh faktor
psikis. Contohnya, seseorang yang stress cenderung untuk makan lebih sedikit dan
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Maka, dengan kita mengetahui penyebab pola
makan yang tidak sehat, ilmu psikologi bisa membantu kita mengetahui cara menghadapi
penyebab tersebut.
3. Memberi motivasi untuk berubah
Motivasi seseorang untuk makan makanan yang sehat dan seimbang memang sering naik
dan turun. Terkadang kita melihatnya bersemangat untuk memakan makanan sehat dan
organik serta melakukan olahraga teratur. Namun, di saat lain kita melihatnya berputus
asa dan kembali pada gaya hidupnya yang tidak baik. Maka, secara psikologis bisa
dibilang dia masih kurang termotivasi. Untuk itu, ada baiknya jika kita membantu untuk
selalu mengingatkan dan memotivasinya melakukan gaya hidup yang sehat, seperti
makan makanan yang bergizi seimbang dan rendah zat-zat kimia.
4. Belajar dari kisah orang lain
Seringkali kita dihadapkan dengan suatu kondisi yang benar-benar baru untuk kita dan
membuat kita merasa cemas dan ketakutan. Hal ini disebabkan kita tidak siap dan tidak
tahu apa yang kita alami ke depannya. Maka, belajar dari kisah atau pengalaman orang
lain adalah hal yang penting.
5. Menciptakan lingkungan yang mendukung
Meminta seseorang untuk menjalani diet rendah kalori akan sia-sia jika Anda berada di
sekitarnya dan banyak mengkonsumsi es krim, permen, atau makanan-makanan tinggi
kalori lainnya. Lingkungan benar-benar akan berpengaruh pada psikologi seseorang.
Maka, sebaiknya Anda juga turut berpartisipasi dalam usaha seseorang yang sedang
berusaha menjalani gaya hidup sehat dengan membuat lingkungan lebih kondusif. Hal
yang bisa dilakukan adalah ikut makan makanan yang sehat, menyediakan makanan yang
bergizi tinggi, serta sebisa mungkin menjaga agar seseorang tersebut tidak tergoda untuk
kembali ke kebiasaan lamanya.
6. Buat budget yang terencana
Dalam ilmu gizi, terdapat status gizi lebih atau gizi kurang, bergantung pada status sosial
ekonomi keluarga. Pada keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah, sangat
mungkin untuk memiliki status gizi kurang karena jenis makanan yang dipilih kurang
seimbang atau kurang berkualitas. Sebaliknya, keluarga yang status sosial ekonominya
tinggi sangat mungkin kelebihan gizi yang menyebabkan obesitas ataupun penyakit-
penyakit degeneratif lainnya. Maka, sebaiknya tentukan terlebih dahulu budget keuangan
untuk makanan dalam sebulan. Budget ini akan membuat pengaturan menu makanan
lebih terencana dan lebih seimbang karena telah direncanakan dan diatur supaya
mencukupi kebutuhan keluarga.
7. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup membuat seseorang lebih tenang dan sehat. Pada orang yang
memiliki waktu istirahat cukup, dia akan memiliki nafsu makan yang wajar, sesuai
dengan kebutuhan hariannya. Hal ini berbeda dengan seseorang yang terlalu memforsir
diri, kelelahan, atau sering begadang. Mereka akan cenderung makan makanan yang tidak
dibutuhkan tubuh dan tidak bergizi.
8. Sarapan pagi
Sarapan pagi sebelum memulai aktivitas akan membuat kita lebih bersemangat dan tidak
lemas saat memulai hari. Sebaliknya, melewatkan sarapan pagi hanya akan menimbulkan
pikiran ‘belum makan’ atau ‘lapar’ yang membuat kita sulit berkonsentrasi dan memakan
makanan ringan sebagai cara cepat atau singkat menunda lapar tersebut.
9. Banyak minum air putih
Minum air putih, selain menghilangkan haus, juga akan membuat tubuh kita merasa
kenyang dan segar. Hal ini secara psikologis akan membuat kita merasa kenyang di
antara jam-jam makan kita. Dengan begitu, kita tidak terpikir untuk makan makanan yang
tidak penting atau tidak bergizi.
10. Olahraga
Olahraga akan menyegarkan pikiran dan juga membuat kita lebih bersemangat. Pada
seseorang yang sulit makan, olahraga juga akan membantunya merasa lapar sehingga dia
akan lebih bernafsu saat makan. Psikologi olahraga meliputi mind (pikiran), body
(tubuh), spirit (semangat), health (kesehatan), peace (perdamaian).
11. Berkonsultasi dengan ahli gizi
Usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi bisa dilakukan dengan usaha
preventif, promotive maupun edukatif. Jika Anda memang merasa kesulitan untuk
mengatur dan mengelola kebutuhan gizi Anda dan keluarga, Anda bisa berkonsultasi
dengan ahli gizi. Ahli gizi bisa memberi motivasi, Anda dan keluarga juga bisa lebih
mengatur emosi dan mengaktualisasi diri untuk menjadi seseorang yang lebih baik
memandang hidupnya. Dengan begitu, kebutuhan gizi akan lebih mudah dicukupi dan
sesuai kebutuhan keluarga.
Percaya Diri
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat
pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya
diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering
menutup diri.Cara menumbuhkan percaya diri:
1. Rileks
Bersikaplah rileks jangan terlalu formal, jika terlalu formal maka akan menyempitkan
pemikiran anda dan akan membuat kaku suasana
Lakukanlah sesuatu sesaui dengan standar yang kita miliki, jangan mengikuti standar
orang lain.
3. Memperbaiki diri
Perbaikilah diri kita, baik dari segi kepribadian, sikap, karakter dan lain sebagainya.
Jadilah diri sendiri dengan melakukan yang terbaik, karena orang lain belum tentu lebih
baik dari kita.
Manfaat:
1. Memunculkan sikap mudah bergaul dengan siapapun di lingkungan yang baru dan
asing
2. Memunculkan keberanian dalam segala bidang
3. Membentuk rasa tenang dan nyaman yang luar biasa saat berhadapan atau berbicara
di depan umum
4. Orang lain akan menghargai kita
5. Memunculkan semangat dan motivasi tinggi
Konseling Gizi
Konselor adalah tenaga kesehatan yang mempunyai latar belakang pendidikan gizi atau
pendidikan kesehatan lainnya dan klien adalah sasaran dari proses konseling (Latief,
2001).
Tujuan konseling yaitu agar pasien mampu mengatur makanan-makanan yang akan
dikonsumsinya sehari-hari di rumah ketika sudah pulang dari rumah sakit.
Alur Konseling Gizi
Langkah 1.
MEMBANGUN DASAR-DASAR KONSELING
Salam, perkenalkan diri, mengenal klien, membangun hubungan, jelaskan tujuan
Langkah 2.
MENGGALI PERMASALAHAN
Mengumpulkan data-data untuk dasar diagnose dari semua aspek dengan
metode ASSESSMENT
Langkah 3.
MEMILIH SOLUSI
Memilih alternative solusi, menggali alternative penyebab masalah gizi dengan
menegakkan DIAGNOSA
INTERVENSI
Langkah 4.
Langkah 5.
MEMILIH RENCANA
MEMPEROLEH KOMITMEN
Bekerjasama dengan klien untuk
Komitmen untuk melaksanakan perlakuan diet khusus,
melihat alternative dalam memilih
membuat rencana yang realistis dan dapat diterapkan
upaya diet dan perubahan perilaku
Menjelaskan tujuan, prinsip diet dan ukuran porsi makan
yang dapat diimplementasikan
Langkah 6.
MONITORING
Ulangi, dan tanyakan kembali apakah kesimpulan dari konseling dapat
dipahami oleh klien
Pada kunjungan berikutnya lihat proses dan dampak
Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi adalah proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap yang
positif terhadap gizi agar yang bersangkutan dapat memiliki dan membentuk kebiasaan
makanan yang baik dalam sehari-hari. Penyuluhan gizi secara singkat merupakan proses
membantu orang lain membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik . pendekatan
penyuluhan gizi umumnya pendekatan kelompok (Dep Kes RI 1991)
Tujuan :
1. Untuk meningkatkan status gizi dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah
baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi
2. Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan gizi dan
makanan yg menyehatkan
3. Menyebarkan konsep baru tentang informai gizi kepada masyarakat
4. Membantu individu keluarga dan masyarakat secara keseluruhan berperilaku positif
sehubungan dengan pangan dan gizi
5. Mengubah perilaku konsumsi makanan yang sesuai dengan tingkat kebtuhan gizi
sehingga pada akhirnya tercapai status gizi yang baik (Supariasa,2012)
Psikologi dapat dipelajari secara teoritis dan prakis. Psikologi yang dipelajari secara
teoritis apabila orang dalam mempelajarinya demi ilmu itu sendiri, tidak dihubungkan
dengan soal praktik. Sedangkan yang praktis, psikologi dipelajari dan dihubungkan
dengan yang segi praktik. Dalam segi yang praktis ini orang mencari jalan bagaimana
dapat mempraktikkan psikologi untuk kehidupan sehari hari. Demikian juga macam
bidang yang termasuk dalam psikologi praktis dapat lebih luas karena dapat diaplikasikan
sesuai dengan bidang yang dikehendaki, misalnya dalam bidang pendidikan-psikologi
pendidikaan, dalam bidang industri atau perusahaan – psikologi industri atau psikologi
perusahaan, dalam bidang kriminal – psikologi kriminal, dalam bidang jasa – psikologi
pelayanan dan sebagainya.
Pentingnya Psikologi
Kita dilahirkan sebagai mahluk sosial yang selalu berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya. Hasil hubungan individu dengan yang lain tidak selalu memuaskan,
satu waktu kita kesal terhadap orang lain, lain kali kita merasa senang dengan orang lain.
Contoh tersebut sebenarnya dapat kita rumuskan ke dalam pertanyaan psikologis, yaitu;
Untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut, kita perlu memahami diri kita sendiri
dan individu lainnya. Dapat kita tegaskan bahwa untuk bisa berhubungan baik dengan
orang lain, kita perlu memahami perilaku individu. Dengan mempelajari psikologi, kita
dapat memahami perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
- Aktivitas Psikomotoris, yaitu aktivitas individu yang berkaitan dengan kerja organ-
organ tubuh manusia, seperti berlari, menangis, memukul, menari, tertawa dsb.
- Aktivitas kognitif, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan daya kerja otak atau
pikiran seperti, mengamati, menilai, menyimpulkan, berpendapat, berpidato dsb.
- Aktivitas afektif, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan perasaan atau emosi manusia
seperti marah, melamun,, sedih, gembira, suka, tidak suka dsb
Pengertian Pelayanan
Pelayanan merupakan proses interaksi antara seseorang yang berupaya memenuhi
kebutuhan dengan seseorang yang ingin terpenuhi kebutuhannya. yaitu antara pelanggan /
tamu / klien / nasabah / pasien dan para petugas / karyawan / pegawai.
Dibawah ini akan diurai dengan ilustrasi tentang pengertian pelayanan. Pelayanan dalam
bahasa Inggris disebut Service, yang masing masing huruf dapat diuraikan sebagai
berikut
R; Reaching out to every guest with hospitality: menghadapi setiap tamu dengan penuh
keramahan.
V; Viewing every guest as special: melihat setiap tamu sebagai orang yang istimewa.
I; Inviting guest to return : mengundang tamu untuk datang kembali ke prusahaan kita.
E; Eye contact that shows we care : kontak mata dengan tamu untuk menunjukkan
bahwa kita penuh perhatian terhadap tamu.
Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi pelayanan
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam proses interaksi
kerja di industri jasa pelayanan, yaitu antara pelanggan/tamu/klien/nasabah/pasien dan
para petugas/pegawai/karyawan.
Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi pelayanan
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam proses interaksi
kerja di industri jasa pelayanan, yaitu antara pelanggan/tamu/klien/nasabah/pasien dan
para petugas/pegawai/karyawan.
Psikologi perlu dipelajari dalam pelayanan gizi tidak lain karena mempunyai maksud
sebagai berikut :
a. Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial, artinya manusia membutuhkan orang
lain dalam hidup ini, dan oleh karenanya kita perlu memahami orang lain.
b. Pemahaman akan orang lain akan memudahkan kita dalam memberikan pelayanan
kepada orang tersebut.
c. Pemahaman akan orang lain menjadikan kita yang bekerja di dalam industri jasa
pelayanan dapat mencoba atau berusaha bertindak sebijaksana mungkin terhadap
orang yang kita layani ataupun diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/mujaini/5965933a7ac6650d920bf482/cara-menumbuhkan-rasa-
percaya-diri?page=all
http://www.aktivasiaura.com/aktivasi-aura-percaya-diri.html
https://www.academia.edu/7643201/MAKALAH_KONSELING_DI_RS?auto=download
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/151/jtptunimus-gdl-nurhidayah-7548-3-babii.pdf