Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL GRASS ROOTS

Disusun Oleh :

LILI ARIANA (160601015)

POPY SANTIKA (180601019)

RIKA NOVITA MANDASARI (180601010)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2020

1
KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat  dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat membuat makalah dengan judul ” PENGEMBANGAN
KURIKULUM MODEL GRASS ROOTS”. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Pembelajaran yang diberikan
oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan.

Pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya rekan-rekan  yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan bahwa setiap manusia tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada masa
yang akan datang.

Semoga bermanfaat

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4


2.1 RumusanMasalah....................................................................................................4

BAB II PEBAHASAN..........................................................................................................5

2.1 Pengembangan Kurikulum Model Grass Roots.............................................5


2.2 Prinsip-Prinsi Model Grass Roots....................................................................6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan..............................................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya perubahan dari berbagai


bidang. Tak terkecuali bidang kurikulum yang merupakan dasar lahirnya putera-puteri
bangsa yang akan membangun negeri ini kelak dikemudian hari. Perubahan
kurikulum merupakan harga mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal ini
sebagaimana dikemukakan Rudi Susilana dkk. (2006:9) yang mengatakan bahwa
kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki
sifat well Adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa
mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Mengacu pada fungsi kurikulum
sebagaimana dikemukakan di atas, maka jelaslah bahwa dengan adanya perubahan-
perubahan yang terjadi saat ini menuntut kurikulum juga berubah. Namun demikian,
bukan berarti asumsi masyarakat selama ini yang memandang bahwa ganti pejabat
ganti kebijakan itu adalah benar, tetapi betul-betul menuntut perubahan ke arah yang
lebih baik. Untuk itu, para pengembang kurikulum harus mulai membenahi paradigma
masyarakat yang kelihatan apatis dan skeptis terhadap perubahan yang ada. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya perubahan kurikulum tidak terlalu signifikan terhadap
peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengebangan kurikulum model grass roots?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihannya?

4
BAB II

PEBAHASAN

2.1 Pengembangan Kurikulum Model Grass Roots

Model pengembangan grass roots ini merupakan lawan dari model


adminitratif. Inisiatif dan pengembangan kurikulum model yang pertama, yang
digunakan dalam sistem pengelolaan pendidikan/kurikulum yang bersifat
sentralisasi, sedangkan model grass roots dikelola secara desentralisasi. Dalam
model pengembangan yang bersifat grass roots seorang guru, sekelompok guru
atau keseluruhan guru di suatu sekolah mengadakan upaya pengembangan
kurikulum.model grass roots memungkinkan terjadinya kopetisi di dalam
meningkatkan mutu dan sistem pendidikan, yang pada gilirannya akan melahirkan
manusia-manusia yang lebih mandiri dan kreatif. 
Pada pelaksanaanya, para administrator cukup memberikan bimbingan dan
dorangan kepada staf pengajar. Setelah menyelesaikan tahap tertentu, bisanya
diadakan lokakarya untuk membahas hasil yang telah dicapai dan sebaliknya
merencanakan kegiatan yang akan dilakuakan selanjutnya. Pengikut lokakarya di
samping para pengajar dan kepala sekolah juga melibatkan orang tua dan anggota
masyarakat lainya, serta para konsultan dan para narasumber yang lain. Apabila
kondisinya telah memungkinkan, baik dilihat dari kemampuan guru-guru,
fasilitasnya biaya maupun kemampuan bahan-bahan kepustakaan, pengembangan
model grass roots akan dilaksanakan lebih baik. Orientasi yang demokratis dari
rekayasa Model Grass Roots bertanggung jawab membangkitkan apa yang
menjadi dua aksioma kemantapan sebuah kurikulum :
a. Bahwa sebuah kurikulum hanya dapat diterapkan secara berhasil apabila guru-
guru dilibatkan secara intim dengan proses pembuatan (konstruksi) dan
pengembangannya
b. Bukan hanya para professional, tetapi murid, orang tua, anggota masyarakat
lain harus dimasukkan dalam proses pengembangan kurikulum.
Hal ini didasarkan pada atas pertimbangan bahwa guru adalah peracana,
pelaksana, dan juga penyempurna dari pengajaran di sekolah. Dialah yang paling
tahu kebutuhannya di kelas, oleh karena itu dialah yang paling kompeten

5
menyusun kurikulum bagi kelasnya sebagai kunci dalam rekayasa kurikulum yang
efektif.
Ada beberapa langkah penyempurnaan kurikulum yang dapat digunakan
dalam pendekatan Grass Roots ini, yaitu:

1. Menyadari adanya masalah

Pendekatan grass roots biasanya diawali dari keresahan


guru tentang kurikulum yang berlaku. Misalnya dirasakan ketidakcocokan
penggunaan strategi pembelajaran, atau kegiatan evaluasi seperti yang
diharapkan, atau masalah kurangnya motivasi belajar siswa sehingga kita
merasa terganggu, dan lain sebaginya. Pemahaman dan kesadaran guru akan
adanya suatu masalah merupakan kunci dalam grass roots. Tanpa adanya
kesadaran masalah tidak mungkin grass roots dapat berlangsung.
2. Mengadakan refleksi

Kalau kita merasakan adanya masalah, maka selanjutnya kita


berusaha mencari penyebab munculnya masalah tersebut. Refleksi dilakukan
dengan mengkaji literatur yang relevan misalnya dengan membaca
buku, jurnal hasil penelitian yang relevan dengan latar belakangnya. Dengan
pemahaman tersebut, akan memudahkan bagi guru dalam mendesain
lingkungan yang dapat mengaktifkan siswa memperoleh pengalaman belajar.

3. Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara


4. Menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukan sesuai
dengan situasi dan kondisi lapangan.
5. Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus-
menerus hingga terpecahkan masalah yang dihadapi.

2.2 Prinsip-prinsip Model Grass Root


digambarkan pada (4) prinsip yang menjadi dasar Model Grass Roots, yaitu :
1. Kurikulum akan baik apabila kemampuan profesioanl guru baik
2. Kompetensi guru akan membaik apabila guru terlibat secara pribadi dalam
masalah-masalah perbaikan (revisi) kurikulum
3. Jika para guru bersama menanggung bentuk-bentuk yang menjadi tujuan yang
dicapai, dalam memilih, mendefinisikan, dan memecahkan masalah-masalah

6
yang dihadapi, serta dalam memutuskan dan menilai hasil, keterlibatan mereka
akan lebih terjamin).
4. sebagai orang yang bertemu dalam kelompok-kelompok tatap muka, mereka
akan mampu mengerti satu dengan yang lain dengan lebih baik dan membantu
adanya konsensus dalam prinsip-prinsip dasar, tujuan-tujuan, dan
perencanaan.
Secara singkat diagram kerja pengembangan model grass roots sebagai
berikut:
Pengembangan kurikulum yang bersifat grass roots, mungking hanya
berlaku untuk bidang studi tertentu atau sekolah tertentu, tetapi munking pula
dapat digunakan untuk bidang studi sejenis pada sekolah lain, atau keseluruhan
bidang studi sekolah atau daerah lain. 

2.3 Keuntungan dan Kelemahan


A. Keuntungan
1. Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarkat
setempat.
2. Kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah baik
kemampuan professional, finansial maupun manajerial
3.  Disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan
dalam pelaksaannya
4. Ada motivasi dari kepala sekolah untuk mengembangkan diri, mencari dan
menciptakan kurikulum yang sebaik-baiknya dengan demikian akan terjadi
semacam kompetisi dalam kurikulum yang dapat meningkatkan kualitas
kurikulum itu sendiri
B. Kelemahan
1. Tidak adanya keserahaman, untuk situasi yang membutuhkan keseragaman
demi persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini kurang tepat.
2.    Tidak adanya standar penilaian yang sama, sehingga sukar untuk
diperbandingkan keadaan dan kemajuan suatu sekolah/wilayah dengan
sekolah/wilayah lainnya.
3.  Adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa/wilayah lain
4.  Sukar untuk mengadakan pengelolaan dan penilaiaan secara nasional

7
5. Belum semua sekolah/daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan
mengembangkan kurikulum sendiri

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebagaimana telah dibahas pada bagian pembahasan
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak model yang dapat digunakan dalam
pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan
saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan
pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan
sistem pendidikan dan sistem pengolahan pendidikan yang dianut serta model
konsep pendidikan mana yang akan digunakan dalam suatu sekolah itu sendiri.
             Model pengembangan Grass roots ini merupakan inisiatif dan upaya
pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru
atau sekolah. Diberi nama Grass roots karena inisiatif dan gagasan pengembangan
kurikulum datang dari seorang guru sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu
sekolah. Pendekatan grass roots hanya mungkin terjadi manakala guru memiliki sikap
professional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai. Sikap professional itu
biasanya ditandai dengan keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang
baru dalam upaya untuk meningkatkan kinerjanya. Seorang professional itu akan
selalu berusaha menambah pengetahuan dan wawasannya dengan menggali sumber-
sumber pengetahuan. Ia juga akan selalu mencoba dan mencoba untuk mencapai
kesempurnaan. Ia tidak akan puas dengan hasil yang minimal. Ia akan bisa tenang
manakala hasil kinerjanya sesuai dengan target maksimalnya.
Dalam kondisi yang demikianlah grass roots akan terjadi.
Pengembangan kurikulum yang bersifat grass roots, mungkin hanya berlaku untuk
bidang studi tertentu atau sekolah tertentu, tetapi mungkin pula dapat digunakan untuk
seluruh bidang studi pada sekolah atau daerah lain. Pengembangan kurikulum yang
bersifat desentralistik dengan model grass rootsnya, memungkinkan terjadinya
kompetisi dalam meningkatkan mutu dan sistem pendidikan, yang pada gilirannya
akan melahirkan manusia-manusia yang lebih mandiri dan kreatif.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://zulfa-belajarbareng.blogspot.com/2014/02/pelaksanaan-pengembangan-kurikulum.html

http://erlitapunyacerita.blogspot.com/2016/01/pengembangan-kurikulum-model-grass-roots.html?
m=1

https://www.slideshare.net/FauzanAgoesh/makalah-grassroot

10

Anda mungkin juga menyukai