PENDAHULUAN
anat individu, antar kelompok masyarakat, bahkan dalam skala yang lebih besar..
Walaupun sudah ada hukum positif yang mengatur tetap tidak semua dapat
yang amat cepat, sehingga terkadang hukum psoitif tidak dapat berfungsi efektif
Pada tahun 2019 ini terjadi polemik dengan danya Rancangan Undag-
Undang Kitab Hukum Pidana (RUU KUHP). Beberapa pasal disebut kontroversial
dan meneliti dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah dan perubahan yang
dibahas dalam sosiologi hukum anatara lain meliput hukum dan sistem sosial
masyarakat, hukum dan kekuasaan, hukum dan nilai-nilai sosial budaya, dan
aspek sosiologi hukum atau aspek sosial masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada
1
Soekanto, Soerjono. 2018. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa
1
keragu-raguan bahwa suatu sistem hukum merupakan pencerminan dari sistem
dan merupakan sosiologi dari atau tentang hukum. Dalam hal mengenai perilaku
verifikasi empiris dan validitas empiris dari hukum yang berlaku 2. Pada
hakikatnya, hal ini merupakan objek yang menyentuh dari aspek sosiologi hukum,
atau aspek sosial masyarakat oleh karena tak ada keragu-raguan lagi bahwa suatu
sistem hukum merupakan pencerminan dari sistem hukum sebagai bagian sistem
sosial.
Indonesia ?
2
1. Mengetahui dan memahami mengenai konsep sosiologi hukum.
2. Pencarian data kepustakaan dari buku, media cetak, dan media elektronik.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
hukum, dan ilmu hukum. Kolektif terdiri dari mazhab-mazhab dan aliran3.
sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dan
advokat.
hukum menyelidiki fakta lain yang tidak diselidiki oleh ilmu hukum, antara lain
3
https://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-asas-kepastian-hukum/
4
perikelakuan hukum, meneliti perubahan sosial (social change) atau sebaliknya
khusus dalam keluarga besar ilmu-ilmu sosial yang disebut Sosiologi. Sosiologi
hukum mempelajari kaidah kaidah positif dalam fungsinya yang diperlukan untuk
survey.
yang sistematis.
suatu cabang dari studi ilmu hukum melainkan cabang dari studi sosiologi.
Sosiologi hukum berkembang atas dasar suatu anggapan bahwa proses hukum
balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis.
5
Menurut Brade Meyer, sosiologi hukum yaitu4 :
1. Sociology af the law adalah menjadikan hukum sebagai alat pusat penelitian
menggambarkan betapa penting arti hukum bagi masyarakat luas juga untuk
fungsi hukum dengan dibantu oleh pengetahuan atau ilmu sosial pada alat-alat
hukumnya.
menelaah sepenuhnya realitas sosial hukum, dimulai dari hal-hal yang nyata
meresapi mereka, pada saat bersamaan mengubah sebagian dari antara mereka
4
https://wonkdermayu.wordpress.com/kuliah-hukum/sosiologi-hukum/
6
prosedur-prosedur, dan sanksi-sanksinya, sampai pada simbol-simbol hukum
faktual dari hukum. Hal ini memperlihatkan bahwa sosiologi hukum tidak secara
pemeran utama. Objek utama sosiologi hukum adalah masyarakat dan pada
Menurrut Anwar (2008), hal tersebut di atas berbeda dengan ilmu hukum
normatif yang memandang hukum dalam hukum itu sendiri apa yang tertuang
dalam peraturan. Dalam hal ini, sosiologi hukum mencoba untuk memperlakukan
sistem hukum dari sudut pandang ilmu sosial. Pada dasarnya, sosiologi hukum
berpendapat bahwa hukum hanyalah salah satu dari banyak sistem sosial dan
bahwa justru sistem sosial lain, yang terdapat dalam masyarakat, memberi arti
ahli terkemuka5 :
sosial lainnya.
5
https://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/sosiologi-hukum-2/mengenal-sosiologi-
hukum/
7
2. Satjipto Raharjo. Sosiologi Hukum (Sociology of Law) adalah
sosialnya.
empiris analitis.
pembagian yang tidak merata, dan pembagian kesempatan hidup itu sendiri
tidak bisa lepas dari adanya struktur kelas di dalam masyarakat sehingga
dari sosiologi jiwa manusia tentang kenyataan sosial dari hukum Sosiologi
8
yang bercita-citakan nilai ini dan memahami ide atau gagasan tersebut.
Dalam hal ini sosiologi hukum dapat berwujud sebagai fakta-fakta normatif
Hukum sebagai kontrol sosial dalam arti hukum harus memiliki asas
kepastian hukum berupa jaminan bahwa suatu hukum harus dijalankan dengan
cara baik atau tepat. Kepastian pada intinya merupakan tujuan utama dari hukum.
Jika hukum tidak ada kepastian maka hukum akan kehilangan jati diri serta
pada faktor tersebut diatas, hukum harus menjalankan usahanya sedemikian rupa
dalam masyarakat, yang bertujuan terciptanya suatu keadaan yang serasi antara
9
yang menciptakan serta memelihara ikatan sosial. Hukum merupakan sarana
pemaksa yang melindungi warga masyarakat dari perbuatan dan ancaman yang
pembangunan dalam hal ini mencakup semua kekuatan yang menciptakan serta
memelihara ikatan sosial yang menganut teori imperative tentang fungsi hukum.
hukum modern untuk mengubah alam pikiran masyarakat yang selama ini tidak
menuju modernisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam hal ini,
dalam mengubah pola pemikiran masyarakat dari pola pemikiran yang tradisional
Ilmu hukum merupakan ilmu yang mencakup dan membahas segala hal
yang berhubungan dengan hukum. Metode yang digunakan dalam meneliti hukum
adalah :
b. Melihat hukum sebagai sistem atau pengaturan yang abstrak lepas dari hal-
10
c. Sosiologis (melihat hukum sebagai alat untuk mengatur
masyarakat/efektivitas hukum)
hukum)
e. Ingin mengetahui tentang apa sesungguhnya hukum itu, dari mana hukum
datang atau muncul, apa yang dilakukannya dan dengan cara-cara atau
(filsafat hukum)
sub sistem lain dalam masyarakat baik dalam bidang ekonomi, politik,
11
1. Wibawa Hukum
sosial yang bukan hukum, tidak ada kesadaran hukum dan kesadaran norma yang
hubungan timbal balik antara gejala sosial lainnya dengan hukum. Hal ini berarti
bahwa :
d. Pejabat pejabat hukum tidak sadar akan kewajibannya yang mulia untuk
tersebut.
berlaku.
12
Sistem hukum yang modern merupakan hukum yang baik, dalam arti
hukum tersebut harus mencerminkan rasa keadilan bagi para pihak yang
terlibat/diatur oleh hukum tersebut. Hukum tersebut harus sesuai dengan kondisi
masyarakat yang diaturnya. Hukum tersebut harus dibuat sesuai dengan prosedur
yang ditentukan. Hukum yang baik harus dapat dimengerti atau dipahami oleh
para pihak yang diaturnya. Ciri ciri hukum modern adalah sebagai berikut :
b. Sistem hukum yang transaksional dimana hak dan kewajiban dalam perjanjian
f. Rasional.
yudikatif).
Sedangkan ciri manusia modern adalah rasional, jujur, tepat waktu, efisien,
orientasi ke masa depan, tidak status sebagai simbol atau menajga status.
Kenyataan bahwa hukum hanya diperlukan untuk mereka yang stratanya rendah
sedangkan strata tinggi seolah kebal hukum. Saat ini banyak pelaku kejahatan
13
kelas atas atau yang disebut kejahatan Kerah Putih (White Colour Crime) yang
dihukum sangat ringan bahkan tidak sedikit yang divonis bebas, karena mereka
hukum, hal ini berakibat bahwa mereka yang berstrata tinggi seolah kebal hukum
dan sebaliknya hukum hanya dipergunakan untuk mereka yang berstrata rendah.
hukum. Efektivikasi hukum merupakan proses yang bertujuan agar supaya hukum
berlaku efektif. Keadaan tersebut dapat ditinjau atas dasar beberapa tolok ukur
a. Hukum itu harus baik secara sosiologis (dapat diterima oleh masyarakat),
b. Penegak hukumnya harus baik, dalam artian betul betul telah melaksanakan
14
Menurut Benedict, perlu ada syarat yang tersirat tentang adanya budaya
terhadap hukum hukum yang berlaku. Cara mengatasinya di Indonesia bila ada
sesuai dengan hukum hukum yang berlaku dan tidak boleh pandang bulu,
adalah takut sanksi negatif. Kesadaran hukum merupakan konsep abstrak dalam
telah dilakukan secara ilmiah, nilai nilai yang terdapat dalam manusia tentang
hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada. Kesadaran hukum
terdapat dalam manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang
membedakannya adalah dalam kepatuhan hukum ada rasa takut akan sanksi.
15
Kepatuhan bilamana ada sanksi positif dan negatif, ketaatan merupakan
imbalan dan usaha untuk menghidarkan diri dari hukuman yang mungkin
terjaga serta ada hubungan baik dengn mereka yang diberi wewenang untuk
yang ada.
diantaranya :
yang normatif
16
c. Pada umumnya para sosiolog dengan begitu saja menerima pendapat bahwa
umum
yaitu :
perilaku
a. Sosiologi Teoritis
1. Sosiologi teoritis yaitu meneliti dasar sosial dari hukum positif tertulis
17
3. Lebih ditekankan pada penelitian bertujuan untuk mneghasilkan
b. Sosiologi Praktis
masyarakat
c. Sosiologis Empiris
sebenarnya atau melihat hukum yang erat kaitannya dengan gejala sosial lainnya.
hidup
Dasar sosial dari hukum dengan anggapan bahwa hukum timbul dan
tumbuh dari proses sosial lainnya (the genetic sociology of law). Efek hukum
budaya masing-masing
18
Psikologi hukum adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
terhadap hukum
kehidupan
Nilai yaitu konsepsi abstrak dalam pikiran manusia tentang sesuatu hal
Perihal perspektif dari pada sosiologi hukum, maka secara umum ada dua
harus diberikan suatu fungsi yang global, artinya sosiologi hukum harus
sosial dan hukum sebagai sarana dari keadilan. Didalam fungsi tersebut
maka hukum dapat memperoleh bantuan yang tidak kecil dari sosiologi
diharapkan berfungsi.
19
2. Pendapat-pendapat lain menyatakan bahwa kegunaan sosiologi
fakultatif).
didalam masyarakat.
20
c. Golongan masyarakat yang mempengaruhi hukum
Hukum adalah :
Sebagai contoh adalah kegunaan Sosiologi Hukum Praktis bagi Praktisi Hukum
sosial
21
2.7. Hukum sebagai Rekayasa Sosial
ikatan sosial yang menganut teori imperative tentang fungsi hukum. Hal ini
untuk mengubah alam pikiran masyarakat yang selama ini tidak mengenalnya,
dalam mengubah pola pemikiran masyarakat dari pola pemikiran yang tradisional
alat rekayasa sosial, Suatu masyarakat di manapun di dunia ini, tidak ada yang
masyarakat yang perubahannya pesat dan ada pula yang lamban. Di dalam
suatu tujuan yang diinginkan bersama yang dikenal sebagai teori hukum Roscoe
22
Kepentingan negara adalah harus yang paling tinggi/atas dikarenakan
hukum itu bukan seperti yang dikatakan oleh teori-teori positivis menghukum
bahwa hukum memiliki sifat tertutup. Hukum sangat dipengaruh oleh ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya. Tidak hanya sekedar kemauan pemerintan. Suatu
sebagainya. Istilah itu sendiri mempunyai dua arti, pertama sebagai suatu
prosedur, suatu cara untuk mengubah masyarakat, dan yang kedua yang teramat
penting adalah secara materiil, yaitu masyarakat apa yang dikehendaki. Itu tidak
mudah, kita harus bertanya masyarakat seperti apa yang dikehendaki oleh
atas, menunjukkan bahwa fungsi hukum sebagai rekayasa sosial mempunyai arti
yang tidak selalu positif, dan bahkan dapat diartikan negatif, terutama karena
ketidakjelasan arah yang akan dituju oleh hukum dalam merekayasa masyarakat
23
sosial adalah yang hanya membawa keuntungan bagi sebagian kecil warga
Dengan pandangan tersebut, maka dapat dikatakan, bahwa fungsi hukum sebagai
sarana atau alat rekayasa sosial dalam aplikasinya perlu dilakukan secara ektra
tidak akan melahirkan dampak seperti yang tersebut. Adanya hukum sebagai
melindungi warga masyarakat dari segalah bentuk ancaman serta perbuatan yang
membahayakan.
RKUHP, yang terdiri dari Buku I dan Buku II dengan jumlah 786 pasal.
24
waktu 2 tahun hingga akhir 2017. Dalam penjelasan RKUHP yang diserahkan
oleh Pemerintah kepada DPR dinyatakan bahwa penyusunan RKUHP tidak lagi
Pemerintah berharap sistem baru dalam hukum pidana yang bertujuan untuk
hukum pidana yang ada dalam KUHP yang berlaku saat ini. RKUHP ini pada
intinya adalah KUHP yang ditambahkan beberapa materi baru, di mana materi-
(3) materi yang disadur dari KUHP negara lain, salah satunya adalah
25
Presiden RI Joko Widodo menerima masukan sejumlah tokoh mengenai
presiden. Sikap berbeda ditunjukkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat
Undang-Undang Hukum Pidana atau RUU KUHP. Terkait revisi UU KPK dan
Undang Hukum Pidana (KUHP) ditunda. dan pengesahan tidak dilakukan oleh
DPR periode ini. Jokowi pun berharap agar DPR memiliki sikap yang sama.
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar Menkumham menjaring masukan dari
dan Undang- Undang Dasar tahun 1945, serta asas hukum yang diakui masyarakat
beradap. Untuk itu, perlu disusun hukum pidana nasional untuk mengganti Kitab
Rencana disahkannya RUU KUHP ini kandas, karena pihak pemerintah dalam hal
ini Presiden jokowi meminta kepada DPR untuk menunda pengesahan RUU
7
https://www.beritasatu.com/politik/577052/ruu-kuhp-jokowi-terima-masukan-pengaturan
wilayah-privat
26
belah pihak, baik Pemerintah dan DPR. Respons penolakan terhadap rencana DPR
untuk mengesahkan RUU KUHP yang syarat kontroversial ini juga datang dari
di Indonesia8.
sebagai berikut :
1. Pasal RUU KUHP soal Korupsi Sejumlah pasal di RUU KUHP memuat
Misalnya, pasal 603 RUU KUHP mengatur pelaku korupsi dihukum seumur
hidup atau paling sedikit 2 tahun penjara dan maksimal 20 tahun. Pasal 604
suap minimal 1 tahun bui dan maksimal 5 tahun. Pasal 605 pun mengancam
hukuman bagi pelaku korupsi ialah pidana seumur hidup atau penjara
memuat aturan hukuman bagi pemberi suap mirip dengan pasal 605 RUU
KUHP. Akan tetapi, pasal 6 UU Tipikor mengatur hukuman lebih berat bagi
penyuap hakim, yakni 3-15 tahun bui. Bahkan, Pasal 12 UU Tipikor huruf (a)
mengatur hukuman bagi pejabat negara atau hakim penerima suap: pidana
8
https://www.liputan6.com/news/read/4068409/beda-cara-jokowi-menyikapi-ruu-kuhp-dan
revisi-uu-kpk-apa-sebabnya
27
2. Pasal RUU KUHP tentang Penghinaan Presiden Pasal kontroversial RUU
KUHP yang lain terkait penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden.
Pasal 218 mengancam pelaku dengan penjara maksimal 3,5 tahun. Di pasal
219, pelaku penyiaran hinaan itu diancam 4,5 tahun bui. Di pasal 220 RUU
KUHP, dijelaskan bahwa perbuatan ini menjadi delik apabila diadukan oleh
presiden atau wakil presiden. Selain itu, pasal 353-354 mengatur hukuman
Pelakunya terancam 1,5 tahun bui. Bila penghinaan itu memicu kerusuhan,
pelakunya bisa dihukum 3 tahun penjara. Dan jika hal itu disiarkan, pelaku
terancam 2 tahun bui. Ketentuan ini ada di KUHP lama dan dinilai merupakan
karena dinilai tidak sesuai dengan prinsip kepastian hukum dan demokrasi.
melalui pasal 167, 191, 192 dan 193. Pelaku makar terhadap presiden dan
NKRI diancam hukuman mati, seumur hidup atau bui 20 tahun. Makar
terhadap pemerintah yang sah, juga diancam penjara 12 dan 15 tahun. Pasal
167 menyebut: “Makar adalah niat untuk melakukan suatu perbuatan yang
KUHP itu tak sesuai dengan akar katanya pada bahasa Belanda, yakni
28
4. Pasal RUU KUHP soal Penghinaan Bendera RUU KUHP juga mengatur
234 dan 235. Di pasal 235, diatur pidana denda maksimal Rp10 juta bagi
mereka yang: (a) memakai bendera negara untuk reklame/iklan komersial; (b)
mengibarkan bendera negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam; (c)
mencetak, menyulam dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain, atau
memasang lencana atau benda apa pun pada bendera negara; dan (d) memakai
bendera). Ancaman penjara di pasal 234 pun dinilai terlalu tinggi (5 tahun).
RUU KUHP ialah soal pemidanaan promosi kontrasepsi. Pasal 414 mengatur:
kepada Anak dipidana denda maksimal Rp1 juta (kategori I)." Aliansi
menganggap pasal 414 menghambat penyebaran info soal alat kontrasepsi dan
pemerintah. Apalagi, pasal ini bisa menjerat pengusaha retail yang memajang
alat kontrasepsi di toko. Jurnalis yang menulis konten soal alat kontrasepsi
berwenang' dan aktivitas pendidikan, pidana ini dinilai tidak sesuai era
29
peraturan tentang penanggulangan HIV/AIDS yang memuat aturan
info soal alat kontrasepsi. Jaksa Agung (tahun 1978) dan BPHN (1995) juga
6. Pasal RUU KUHP soal AborsiPemidanaan terkait aborsi diatur pasal 251,
415, 469 dan 470. Misalnya, pasal 469 mengatur hukuman bagi perempuan
maksimal 5 tahun, sesuai isi pasal 470 RUU KUHP. Pasal ini dinilai
Reformasi KUHP dalam siaran persnya, 12 September lalu. Baca juga: Pasal
Aborsi pada RKUHP Bisa Jerat Korban Perkosaan Isi pasal-pasal itu pun
tindakan aborsi jika dalam keadaan darurat medis atau mengalami kehamilan
sebab perkosaan. Pasal ini juga dinilai mengabaikan fakta tingginya angka
7. Pasal RUU KUHP soal Gelandangan RUU KUHP juga mengatur pemidanaan
senilai satu juta Rupiah. Alasan mendesak penghapusan pasal ini sebab
30
warisan kolonial yang menilai gelandangan sebagai orang tidak berguna
8. Pasal RUU KUHP tentang Zina dan Kohabitasi Pasal 417 dan 419 mengatur
ikatan perkawinan). Pasal 417 mengatur hukuman bagi mereka yang berzina
maksimal bui 1 tahun atau denda 10 juta Rupiah. Pidana ini diatur sebagai
delik aduan dari suami, istri, orang tua dan anak. Sementara pasal 418
mengancam pelaku kohabitasi dengan penjara 6 bulan dan denda Rp10 juta.
Pidana ini delik aduan. Kepala desa termasuk yang bisa mengadukan tindak
kohabitasi ke polisi. Baca juga: Isi RUU Bermasalah Didemo Mahasiswa Hari
Ini di Jakarta & Kota Lain Kriminalisasi perzinaan dan kohabitasi (yang
mengancam privasi warga. ICJR pun khawatir delik aduan terkait kohabitasi
juga dianggap mengabaikan fakta jutaan masyarakat adat dan warga miskin
9. Pasal RUU KUHP soal Pencabulan Pasal 420 menjadi bermasalah karena
"terhadap orang lain yang berbeda atau sama jenis kelaminnya dan meminta
penyebutan kata “sama jenis” tidak perlu. Penyebutan spesifik “sama jenis
31
kekerasan ke komunitas LGBT selama ini sudah sering terjadi. Kritik
(pasal 420 huruf a). "Bagaimana kalau orang tidak berdaya ini dicabuli bukan
di muka umum? Kalau ini terjadi, maka tidak akan dilakukan pemidanaan
10. Pasal Pembiaran Unggas dan Hewan TernakPasal 278 RUU KUHP secara
atau tanah telah ditaburi benih/tanaman milik orang lain terancam denda
sampai Rp 10 juta. Lalu, pasal 279 juga mengancam setiap orang yang
yang ditaburi benih, atau tanah yang disiapkan untuk ditaburi benih atau
ditanami, dengan pidana denda maksimal Rp10 juta (kategori II). Bahkan
11. Pasal RKUHP tentang Tindak Pidana Narkoba Pasal 611- 616 RUU KUHP
pun dinilai masih memuat ketentuan pasal karet yang diadopsi langsung dari
32
12. Pasal tentang Contempt of Court Pasal di RUU KUHP tentang penghinaan
terhadap badan peradilan atau contempt of court. pasal 281 huruf b mengatur
pidana denda Rp 10 juta bagi mereka yang: “Bersikap tak hormat terhadap
pengadilan.” Pasal 281 huruf b tidak dijabarkan secara terang pada bagian
penjelasan. Selain itu, menuduh hakim bersikap memihak atau tidak jujur,
13. Pasal Tindak Pidana terhadap Agama Ketentuan terkait tindak pidana
terhadap agama diatur pasal 304-309. pasal-pasal itu: (a) isinya jauh dari
hanya melindungi agama yang “dianut” di Indonesia; (c) serta belum memuat
terhadap agama.
14. Pasal terkait Pelanggaran HAM Berat (pasal 598-599), pengecualian asas
retroaktif (tak berlaku surut) untuk pelanggaran HAM berat belum diatur
KUHP yang malah lebih rendah dari ketentuan UU 26/2000. RUU KUHP
33
globalisasi. Dalam hal ketidaksepakatan terhadap rancangan RUU KUHP tersebut
adalah bentuk benturan norma dan prinsip yang perlu diakomodir oleh
membahas pengaruh timbal balik antara perubahan hukum dan masyarakat. Hal
ini sesuai dengan teori awal bahwa perubahan masyarakat secra konstan menuju
arah industrialisasi, demokrasi, dan perlindungan HAM seta teori dinamika sosial
ke hukum atau dengan kata lain cara pendekatannya bertolak dari masyarakat
setuju terhadap pasal-pasal. Benar bahwa perubahan hukum hanya skala kecil
dengan tahap awal dan tahap selanjutnya. Berdasarkan pengalaman dan aturan
yang sudah hancur kemudian dibuat lagi peraturan baru bila perlu mengkodifikasi
ketentuan-ketentuan konkret yang sudah ada. Dalam hal ini sebenarnya RUU
keharusan karena sudah tidak memadai lagi bila menggunakn Kitab Undag-Undag
34
sudah terlebih dahulu terjadi dalam masyarakat Tetapi yang terjadi lebih sering
dengan syarat-syarat hukum yang baik antara lain hukum merupakan aturan
umum yang tetap bukan ad hoc; hukum harus jelas, diketahui, dimengerti oleh
masyarakat; hukum tidak retroaktif (berlaku surut); aturan hukum tidak boleh
35
BAB 3
PENUTUP
3.1. Simpulan
warisan Belanda.
2. RUU KUHP belum sesuai dengan keinginan masyarakat dalam hal belum
sosila yang terjadi dan dalam hal ini Presiden mendukung untuk dilakukan
penundaan.
3.2. Saran
36
akhirnya mendukung penyelesaian permasalahan hukum di masyarakat dan
37
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-Undangan
Buku
Internet
https://wonkdermayu.wordpress.com/kuliah-hukum/sosiologi-hukum/
https://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-asas-kepastian-hukum/
https://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/sosiologi-hukum-
2/mengenal-sosiologi-hukum/
https://www.beritasatu.com/politik/577052/ruu-kuhp-jokowi-terima-masukan-
pengaturan-wilayah-privat
https://www.liputan6.com/news/read/4068409/beda-cara-jokowi-menyikapi-ruu-
kuhp-dan-revisi-uu-kpk-apa-sebabnya
38