Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN KELUARGA PADA SIKLUS KEHIDUPAN

KELUARGA TAHAP III (KELUARGA DENGAN ANAK PARSEKOLAH)

MAKALAH

Disusun Oleh :
1. Ayu Lestari Manullang
2. Hefni Husaini
3. Nikma Ibrahim
4. Nurhaini Bulinda. S
5. V. Lunayunita Pide

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan tersebut umumnya
terjadi dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan, pengasuhan anak
dan disiplin yang selalu berubah dari satu tahap ke tahap yang lain.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.
Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka
perkembangan keluarga bersifat elektif karena memerlukan konsep dan
pendekatan yang berbeda terhadap studi keluarga.
Perkembangan keluarga menurut Aldous berdasarkan pada 4
asumsi dasar, yaitu keluarga berkembang dan berubah dalam waktu ke
waktu dengan cara-cara yang sama dan dapat dikaji, karena manusia
menjadi matang dan berinteraksi dengan oranglain, mereka memulai
tindakan dan juga bereaksi terhadap tuntutan lingkungan, keluarga dan
anggotanya melakukan tugas tertentu yang ditetapkan oleh mereka sendiri
atau oleh konteks budaya dan masyarakat, terdapat kecenderungan pada
keluarga untuk memulai sesuatu dengan sebuah awal dan akhir yang
kelihatan jelas. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan
keluarga serta tugas tugas perkembangannya.
Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya
masalah keperawatan keluarga yang dilakukan terkait erat dengan sifat
masalah yaitu potensial atau aktual. Adapun tugas perkembangan keluarga
yang akan dibahas pada makalah ini merupakan siklus kehidupan keluarga
pada tahap III (keluarga dengan anak prasekolah).
B. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga dalam setiap tahap perkembangan keluarga, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarga.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggota keluarga.

C. Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami tentang konsep keluarga.
2. Mahasiswa dapat mengetahui arti peranan dalam keluarga khususnya
dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak prasekolah.
3. Memberikan pengalaman pada mahasiswa tentang pola kebiasaan
keluarga di Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.(Duvall dan
Logan, 1986).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai
peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya. (Bailon dan Maglaya, 1978).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(Departemen Kesehatan RI, 1988).
2. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Robert Maclver dan Charles Morton Page menjelaskan ciri-
ciri keluarga sebagai berikut :
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclatur),
termasuk perhitungan garis keturunan.
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh
anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
e. Keluarga mempunyai tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
3. Peran Keluarga
Ayah sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik,
pelindung/pengayom, dan pemberi rasa aman kepada anggota
keluarga. Selain itu sebagai anggota masyarakat/kelompok sosial
tertentu.
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-
anak, pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga selain itu sebagai anggota masyarakat. Anak berperan sebaga
pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial
dan spiritual.
4. Fungsi Keluarga
Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5, yaitu :
a. Fungsi afektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar kekuatan keluarga, berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan
gambaran diri yang positif, peran dijalankan dengan baik, dan
penuh kasih sayang.
b. Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu menghasilkan interaksi sosial, dan individu
tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
seperti makanan, pakaian, perumahan, dan lan-lain.
e. Fungsi perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan,
pakaian, dan asuhan kesehatan/keperawatan. Kemampuan
keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan
keseatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.
B. Perkembangan Keluarga dengan Anak Prasekolah.
1. Perkembangan Keluarga pada Tahap III
Keluarga dengan anak usia prasekolah. Tahap ini dimulai ketika
anak pertama berusia 2,5 tahundan berakhir ketika anak berusia 5
tahun; saat ini keluarga terdiri dari 3-5 orang anggota keluarga (suami,
istri, anak).
2. Tugas Perkembangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yan lain (tua) juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya
keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi)
f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
g. Merencanakan kegiatan dan waktu unuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak
3. Masalah Kesehatan Keluarga
Masalah kesehatan fisik utamapada tahap ini adalah penyakit menular
yang lazim pada anak-anak, anak jatuh, luka, luka bakar, keracunan,
dan kecelakaan-kecelakaan lain. Sedangkan masalah psikososial
keluarga yang utama adalah :
a. Hubungan Pernikahan. Beberapa studi meneliti adanya penurunan
kepuasan yang dirasakan oleh banyak pasangan suami –istri pada
tahap ini.
b. Persaingan antara kakak dan adik. Pada usia prasekolah biasanya
anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga baru
(adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua
sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian
orang tua.
c. Keluarga berencana
d. Kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan.
e. Masalah pengasuhan anak seperti disiplin anak, toilet training,
penganiayaan, dan penelantaran anak, keamanan dirumah,
kecelakaan, keracunan.
f. Masalah komunikasi keluarga
4. Peran Perawat
Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam ha
pencegahan masalah kesehatan utama, seerti merokok,
penyalahgunaan obat dan alkohol, seksualitas, keselamatan diet dan
nutrisi, olahraga, dan penanganan stres/dukungan sosial, membantu
anak membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi
pertumbuhan fisik, intelektual, emosional dan sosial secara optimal.

C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
a. Identitas : Nama pasien, Umur, Agama dan suku bangsa,
Pendidikan, Komposisi keluarga, Pekerjaan, Alamat, Aktivitas
rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti.
4) Riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah.
2) Karakteristik lingkungan.
3) Mobilitas keluarga.
d. Hubungan keluarga dengan lingkungan.
e. Sistem sosisl yang mendukung.
f. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi.
2) Pengambilan keputusan.
3) Peran anggota keluarga.
4) Nilai-nilai yang berlaku di keluarga.
5) Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia prasekolah
(identitas anak, riwayat kehamilan sampai kelahiran, riwayat
kesehatan bayi sampai saat ini, kebiasaan saat ini, tumbang
saat ini, pemeriksaan fisik)
g. Pengkajian data fokus meliputi:
1) Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama di rumah
dan adakah sarana stimulasinya ?
2) Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group ?
3) Berapa lama waktu yang dimiliki oleh orang tua untuk
berkumpul dengan anak setiap hari ?
4) Siapakah orang yang setiap hari bersama anak ?
5) Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini ?
6) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini ?
7) Bagaimana pelaksanaa tugas dan fungsi keluarga ?
2. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Daftar masalah keperawatan (NANDA) yang dapat digunakan,
sebagai berikut :
a. Gangguan pemeliharaan kesehatan
b. Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang atau lebih dari
kebutuhan tubuh
c. Perubahan/gangguan Tumbuh Kembang
d. Gangguan komunikasi Verbal
e. Konflik peran keluarga
f. Resiko tinggi perilaku kekerasan
g. Resiko Keracunan
h. Resiko Cidera
i. Dan lainnya
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan / intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan
berdasarkan dengan diagnosa yang telah diperoleh dari hasil
pengkajian dan analisa data, serta sesuai dengan tujuan asuhan
keperawatan yang diharapkan oleh perawat dan pasien. Dalam
menetapkan intervensi, sebagai perawat hendaknya mengacu pada
peran perawat dalam lingkup perawatan keluarga  dengan anak usia
pra sekolah, yaitu :
a. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan
bila ada indikasi
b. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
c. Koordinator dg layanan pediatri
d. Penyedia dan pelaksana imunisasi
e. Konselor pada nutrisi dan latihan
f. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan
kesehatan
g. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
h. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
i. Fasilitator dalam hubungan interpersonal
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran,
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya,
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial
dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat
B. Saran
Bagi mahasiswa, diharapkan sebagai perawat nantinya bisa
mengaplikasikan ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan baik dan benar. Upaya untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui penyuluhan mengenai
peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai jenjang
merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan
kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan
ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli
terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai