Anda di halaman 1dari 3

Anggi Listiya Nursuci R.

190342621257
Offering C22

REPORT DAN ANALISIS KASUS KORUPSI

 Kasus korupsi

Pada tahun 2018, dikota asal saya yaitu Tulungagung terjadi kasus korupsi
yang melibatkan Bupati Kabupaten Tulungagung. Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pihak kontraktor yang diduga akan
menyuap Walikota Blitar Muh Samanhudi Anwir dan Bupati Tulungagung Syahri
Mulyo.

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK terlah mengamankan lima orang
yaitu pihak swasta Susilo Prabowo beserta istri Andriani, Bambang Purnomo, Agung
Prayito dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Tulungagung Sutrisno.

Penyerahan uang tersebut sebesar Rp1 miliar kemudian dibawa oleh Agung
Prayitno. Saat di depan rumah Susilo Prabowo, keduanya diamankan oleh tim
penyidik KPK bersama uang yang dimasukkan dalam kardus. Selain kedua orang
tersebut, tim penyidik juga mengamankan Andriani.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Walikota Blitar Muh Samanhudi Anwir


dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo sebagai tersangka suap pengadaan barang dan
jasa di daerah masing-masing. Selain itu, KPK juga telah mengamankan empat orang
dari pihak swasta dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Ruang Kabupaten
Tulungagung.

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, KPK menetapkan Syahri Mulyo Bupati


Tulungagung, Agung Prayitno swasta, dan Sutrisno Kadis PUPR Kabupaten
Tulungagung sebagai tersangka penerima suap. Sedangkan, Susilo Prabowo
kontraktor swasta ditetapkan sebagai tersangka penyuap.
Dalam perkara ini Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Walikota Blitar Muh
Samanhudi Anwir bersama pihak swasta serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tulungagung Sutrisno disangkakan melanggar Undang-Undang Nomor 20
tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

 Analisis Kasus Koropsi Menurut Pandangan Islam

Korupsi ialah menyalahgunakan atau menggelapkan uang/harta kekayaan


umum (negara,rakyat atau orang banyak) untuk kepentingan pribadi. Perilaku korupsi
adalah masuk pada dimensi haram Karena korupsi menghalalkan sesuatu yang haram,
dan korupsi merupakan wujud manusia yang tidak memanfaatkan keluasan dalam
memperoleh rezeki Allah SWT.

Agama Islam sendiri juga membagi istilah korupsi dalam beberapa dimensi
yakni risywah atau suap, saraqah atau pencurian, al gasysy atau penipuan dan juga
khianat atau penghianatan. Praktik korupsi yang biasanya dilakukan oleh pejabat yang
memegang suatu jabatan pemerintah. Dalam istilah politik Bahasa arab, korupsi
sering disebut “al-fasad atau riswah”.

Pada kasus ini, seorang pejabat telah melakukan korupsi yang dikategorikan
dalam dimensi suap atau risywah. Suap atau risywah di dalam pandangan hukum
Islam adalah perbuatan yang tercela dan juga menjadi dosa besar dan Allah sendiri
juga melaknatnya. Islam tidak menentukan apa hukuman bagi pelaku suap, akan
tetapi menurut fuquha bagi pelaku suap-menyuap ancaman hukumannya berupa
hukuman ta’zir yang disesuikan dengan peran masing-masing dalam kejahatan.

Korupsi dalam islam terdapat pengungkapan “ghulul” dan “akhdul amwal bil
bathil”, sebagaimana disebutkan oleh al-qur’an dalam surat al-baqarah:188. Yang
artinya : “dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa urusan harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui”.

Dari hadist riwayat Ibnu Majah, hadist ke 2227 yang yang artinya:
"Dari Jabir bin Abdullah r.a,berkata, Rasulullah SAW bersabda" wahai
manusia,bertaqwalah kepada Allah dan berbuat baiklah dalam mencari harta karena
sesungguhnya jiwa manusia tidak akan puas/mati hingga terpenuhi rezekinya
walaupun ia telah mampu mengendalikannya (mengekangnya),maka bertaqwalah
kepada Allah SWT dan berbuat baiklah dalam mencari harta,ambillah yang halal dan
tinggalkan yang haram".(HR Ibnu Majah).

Dalam hadist diatas dijelaskan bahwa kita sebagai umat muslim yang
menganut hukum syar'i dianjurkan dalam mencari harta ataupun rezeki harus dengan
cara yang halal dan benar tidak boleh mencari harta dengan cara yang haram. Apabila
kita mencari harta dengan cara yang salah maka kita telah melanggar perintah Allah
dan melakukan suatu perbuatan dosa besar. Seperti contoh kasus diatas yang
melibatkan seorang pejabat. Pejabat tersebut menggunakan kekuasaannya untuk
melakukan korupsi, maka dia telah melakukan suatu kesalahan dan melanggar nilai-
nilai islam. Jika kita mencari harta ataupun nafkah tapi dengan cara yang salah status
kehalalan dari segala aspek kehidupan kita menjadi haram.

Korupsi merupakan permasalahan serius terutama bagi kehidupan masyarakat


dan negara. Korupsi adalah penyakit yang tidak bisa hidup sama-sama dalam
system kehidupan kita dan seperti parasit yang akan terus merugikan elemen
masyarakat. Korupsi menyimpang dari system yang disepakati bersama.

Jika korupsi ada di system pemerintahan, maka semua aspek kehidupan


berbangsa dan bernegara akan rusak. Keimanan seseorang dapat di ukur dengan hal-
hal yang seperti ini. Pendidikan agama sedari kecil kiranya mampu untuk menjadi
banteng pertahanan agar tidak melakukan sesuatu yang sudah dilarang dalam syariat
islam.

Anda mungkin juga menyukai