Pasien Dengan Penyakit Akut Yang Serius Yang Disertakan Demam
Pasien Dengan Penyakit Akut Yang Serius Yang Disertakan Demam
-Pasien dengan penyakit sedang sampai parah sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter sebelum menerima vaksin apapun.
II. TERAPI
A. Tujuan terapi
Tujuan terapi utama pada pengobatan influenza adalah untuk mengontrol gejala,
mencegah terjadinya komplikasi, menurunkan tingkat ketidakhadiran ditempat kerja
dan/atau sekolah, dan mencegah penyebaran infeksi.
Pengobatan dengan antivirus paling efektuf jika diberikan dalam waktu 46 jam setelah
timbulnya gejala; semakin cepat diberikan, maka antivirus akan semakin efektif.
Pemberian antivirus dapat mengurangi durasi penyakit dan mengontrol gejala. Terapi
tambahan, seperti antipiretik (parasetamol) untuk demam, antihistamin untuk rhinitis,
atau penekan batuk dan ekspektoran untuk mengatasi batuk, dapat diberikan
bersamaan dengan antivirus. Jika pasien mengalami dehidrasi, maka segera berikan
cairan dehidrasi oral atau cairan intravena.
B. Pendekatan umum
TERAPI NONFARMAKOLOGI
TERAPI FARMAKOLOGI
antivirus yang dapat digunakan untuk pengobatan dan profilaksis influenza adalah golongan
adamantanes (amantadin dan rimantadin) dan inhibitor neuraminidase (oseltamivir dan
zanamivir)
Amantadin dan rimantadin hanya efektif untuk melawan virus influenza A saja. Terjadinya
resistensi yang cepat menjadi masalah pada kedua obat ini karena resistensi silang dapat
terjadi dengan mutasi pada satu bagian. Sebesar 92% virus influenza A sudah resisten
terhadap golongan adamantanes. Oleh karena itu, pengobatan atau profilaksis untuk influenza
A di amerika tidak disarankan menggunakan golongan tersebut lebih disarankan
menggunakan golongan inhibitor neuraminidase.
1. Amantadin
Influenza A.
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap amantadin, rimantadin,atau bahan bahan
dari sediaan obat.
Peringatan
Dapat menyebabkan depresi system saraf pusat (SSP) yang dapat menggangu
kekampuan fisik dan mental: pasien harus diperingatkan jika melakukan aktivitas
yang memerlukan kesadaran mental (misalnya: mengoperasikan mesin atau
mengemudi)
Glaucoma sudut tertutup (angle closure glaucoma) yang tidak diterapi;
meningkatkan resiko terjadinya mydriasis
Penggunaan amantadin yang bersamaan dengan pemberian LAIV intranasal;
gunakan amantadin dalam waktu minimal 2 minggu setelah pemberian LAIV atau
berikan LAIV dalam waktu minimal 48 jam setelah menghentikan penggunaan
amantadin; amantadin dapat menghambat replikasi virus vaksin.
Riwayat penyakit gagal jantung kongesti (congestive heart failure (CHF)) karena
meningkatkan resiko CHF, perlu dilakukan penyesuaian dosis.
Pasien lanjut usia (65 tahun keatas); perlu dilakukan penurunan dosis terkait
dengan penurunan fungsi ginjal
Epilepsy atau kondisi kejang lainnya karena meningkatkan risiko terjadinya
kejang.
Dilaporkan terjadinya gangguan control impuls (misalnya: keinginan untuk
berjudi, dorongan seksual meningkat, dll), pertimbangkan untuk menurunkan
dosis atau menghentikan pengobatan jika mencul gejala gejala tersebut.