Anda di halaman 1dari 14

GAUNG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

DI LINGKUNGAN PROFESI SEKRETARIS

Asmara Sudomo
Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani Bekasi
asmarasudomo@yahoo.com

Abstrak
Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak
Januari 2016 seperti halnya ke sembilan negara anggota ASEAN. Pemerintah
melakukan berbagai persiapan dan akan terus mencanangkan langkah-langkah
agar Indonesia dapat berdiri sejajar dengan anggota ASEAN lainnya, termasuk
kesiapan SDM sebagai salah satu pilar MEA. Bagaimanakah dengan kesiapan
profesi sekretaris? Seyogyanya profesi sekretaris ikut juga mempersiapkan diri
dari sisi pembekalan keterampilan berstandar MEA yaitu kemampuan
berbahasa asing, penerapan teknologi komunikasi, pengetahuan budaya bisnis,
serta berwawasan global. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menelaah
kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan para sekretaris melalui organisasi
profesinya, baik di Indonesia maupun di beberapa negara ASEAN, dalam
menghadapi MEA.
Penelaahan dilakukan secara kualitatif deskriptif tentang fakta-fakta kegiatan
yang tercatat dan terpublikasi. Dari hasil studi tersebut didapatkan bahwa
profesi sekretaris belum menjadi salah satu profesi yang memiliki standar
kompetensi di tingkat ASEAN. Keikutsertaan organisasi profesi dalam
mempersiapkan tenaga kerja yang memenuhi standar yang diminta belum
terlihat secara signifikan. Pendalaman terhadap kegiatan organisasi sekretaris
di Indonesia, Singapura, Philipina, dan Brunei menunjukkan bahwa mereka
belum memprioritaskan kegiatannya pada persiapan diri menghadapi MEA.

Kata Kunci: MEA, standar kompetensi, organisasi profesi

PENDAHULUAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Persatuan negara-negara dan bidang-bidang lain selain juga
Asia Tenggara atau yang dikenal untuk menciptakan keamanan dan
dengan istilah Association of South kestabilan regional (Khoman,
East Asian Nations (ASEAN) 1992).
dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 Setelah lebih dari 50 tahun
terdiri dari 5 negara anggota yaitu berkiprah, asosiasi ini berkembang
Indonesia, Malaysia, Singapura, cepat. Negara anggotanya menjadi
Filipina, dan Thailand dan 10 dengan masuknya Brunei
berkedudukan di Jakarta. Asosiasi Darussalam, Kamboja, Laos,
ini dibentuk dalam kerangka Myanmar, dan Vietnam. Cita-cita
kerjasama di bidang ekonomi, dari ASEAN menjadi kesatuan
sosial, budaya, teknik, pendidikan wilayah ekonomi sudah dirintis

1
sejak 1977 dengan dibentuknya disepakati untuk dijalankan mulai
ASEAN Preferential Trading tahun 2015. (Secretariat, 2015)
Arrangement dan dimulainyya Cetak biru ini adalah target
ASEAN Free Trade Area di tahun yang akan dicapai secara bersama
1992 (Swajaya, 2014). Di bidang sebagai sebuah komunitas kuat di
ekonomi, secara kolektif, di tahun Asia Tenggara. Cetak biru ini berisi
2014 ASEAN tercatat sebagai ke-3 4 pilar utama (Ditjen KPI
terbesar di Asia dan ke-7 terbesar di Kemendag, 2015) yaitu: 1) pasar
dunia dengan pertumbuhan GDP tunggal dan basis produksi; 2)
per kapita meningkat 76% kawasan ekonomi yang kompetitif;
dibanding 2007. Penduduknya yang 3) pembangunan ekonomi yang
tercatat sebanyak 622 juta jiwa merata; 4) integrasi dengan
merupakan pasar terintegrasi nomor ekonomi global. Pilar-pilar itu akan
3 terbesar di dunia, di mana lebih secara bertahap dicapai guna
dari 50% populasinya berusia di mengarah ke tujuan akhir bahwa di
bawah 30 tahun yang mewakili tahun 2025, ASEAN akan: 1)
tenaga kerja aktif. (ASEAN, A memiliki ekonomi yang sangat
Blueprint for Growth, AEC 2015: kohesif dan terintegrasi; 2) menjadi
Progress & Key Achievement, komunitas yang kompetitif,
2015) inovatif, dan dinamis; 3) memiliki
Berbagai kerjasama kerjasama sektoral yang sangat
digalang oleh negara-negara berkaitan, 4) komunitas yang
anggota ASEAN, sampai tiba berpusat pada manusia yang
momentum penting di tahun 2003 bersifat tangguh, inklusif dan
dalam pertemuan puncak ke-9 berorientasi SDM; 5) komunitas
mereka di Bali, di mana seluruh yang global (ASEAN, AEC, 2015)
pemimpin negara anggota Upaya mencapai pilar
mendeklarasikan kesepakatannya pertama, yaitu mendirikan pasar
untuk membentuk ASEAN tunggal dan basis produksi,
Economic Community (AEC) atau dilakukan semua negara anggota
dalam bahasa Indonesia disebut ASEAN dengan mengadakan
Masyarakat Ekonomi ASEAN berbagai kesepakatan yang dikenal
(MEA). Tujuan pembentukannya dengan istilah ASEAN Trade In
adalah untuk menjadikan ASEAN Goods yang mencakup
sebuah wilayah yang stabil, kesepakatan: 1) bidang
sejahtera, dan kompetitif dengan perdagangan barang; 2) bidang
perkembangan ekonomi yang perdagangan jasa; 3) bidang
merata, kemiskinan yang investasi; 4) bidang ketentuan asal
berkurang, sosio ekonomi yang barang; 5) bidang prosedur
beragam namun semuanya kepabeanan; 6) bidang standard dan
meningkat secara tandem bersama- kesesuaian; 7) bidang fasilitas
sama dalam sebuah komunitas perjalanan di ASEAN; 8)
sosio kultural dan politik yang perpindahan pelaku usaha, tenaga
aman. Sejak 2007 sebuah cetak biru ahli, profesional, tenaga terampil,
(blue print) dari rencana induk dan orang berbakat; 9) Peningkatan
MEA digodog sehingga akhirnya perdagangan dan penanaman

2
modal; 10) statistik perdagangan Indonesia, Thailand, Brunei,
dan penanaman modal intra Jepang, China, Sri Lanka, Pakistan,
ASEAN; 11) hak kekayaan Bangladesh, Korea. Lima anggota
intelektual; 12) penggunaan tenaga diantaranya berasal dari negara
kerja kontrak dan industri ASEAN.
pelengkap (AEC Center, 2015). Penelitian ini
Penelitian ini mengarah menginvestigasi sampai di mana
kepada kesepakatan ke-8 yaitu kegiatan-kegiatan anggota ASA
perpindahan pelaku usaha, tenaga dari negara ASEAN dalam
ahli, profesional, tenaga terampil mempersiapkan diri menghadapi
dan orang berbakat. Kesepakatan era MEA. Apakah kegiatan-
ini merupakan upaya membuka kegiatan mereka mencerminkan
batas negara untuk memungkinkan persiapan diri ke arah era MEA?
mobilitas ketenagakerjaan yang Untuk melakukannya, dikumpulkan
lebih supel dan mudah. Masing- data yang dapat diperoleh melalui
masing negara anggota berkumpul website masing-masing asosiasi.
dan berupaya untuk membuat Perumusan Masalah dan
kesepakatan bersama yang dikenal Tujuan Penelitian
dengan nama MRA (Mutual Sebagai salah satu profesi di
Recoqnition Arrangement). MRA dunia industri, sekretaris secara
di sektor SDM diharapkan langsung maupun tidak langsung
membuat perpindahan tenaga ahli, terkait erat dengan MEA dan segala
profesional, terampil, dan berbakat upaya menjadikan ASEAN sebuah
terfasilitasi dan teratur sehingga kesatuan ekonomi yang besar di
sektor pasar tunggal dan basis dunia. Mengingat gaung MEA di
industri dapat ditunjang (ASEAN, tingkat pemerintah sudah bergema
A Blueprint for Growth, AEC maka ada baiknya kita meninjau
2015: Progress & Key sejauh mana para sekretaris di
Achievement, 2015). bawah naungan asosiasi profesinya,
Asosiasi Sekretaris mempersiapkan diri untuk masuk
Setiap profesi memiliki ke era MEA. Untuk itu
orgnisasi profesi, demikian pula dirumuskanlah pertanyaan
dengan sekretaris. Ada banyak penelitian sebagai berikut: Apakah
sekali asosiasi sekretaris di dunia asosiasi-asosiasi sekretaris sudah
ini. Asosiasi yang berpusat di terlihat menjalankan aktivitas-
Amerika Serikat (a.l ASAP, IAAP, aktivitas yang mencerminkan
etc), di Canada (AAA, etc), di persiapan diri terhadap adanya
Selandia Baru (AAPNZ, etc) mobilitas bebas tenaga
misalnya, dan begitu pula di kesekretarisan di wilayah ASEAN?
wilayah Asia. Di wilayah Asia ada Berdasarkan pertanyaan penelitian
ASA (Association of Secretaries tersebut maka tujuan dari kegiatan
and Administrative Professionals in ini adalah untuk mengetahui apakah
Asia Pacific) yaitu asosiasi yang para asosiasi sekretaris terlihat
menaungi beberapa negara yang melakukan aktivitas yang
beranggotakan asosiasi sekretaris di mencerminkan persiapan diri
Filipina, Singapura, Malaysia, mereka pada adanya mobilitas

3
bebas tenaga kesekretarisan di Seorang sekretaris diharapkan
wilayah ASEAN. meringankan pimpinan dalam
melakukan tugas ‘besar’nya dengan
TINJAUAN PUSTAKA cara menata dan menangani
Sekretaris pekerjaan-pekerjaan pendukung
Sekretaris pada dasarnya (Don Bosco, Asekma, 2010).
adalah orang yang dipercaya penuh Pekerjaan pendukung yang
oleh badan, kantor, atau perusahaan dimaksud adalah antara lain
untuk menjalankan sebuah menangani surat menyurat,
pekerjaan yang tidak mudah yaitu mempersiapkan rapat, menelpon,
menjaga rahasia (Gaol, 2015). mengatur jadwal, menyaring
Dilihat dari segi luas lingkup kerja informasi dll. Di masa kini, dengan
dan tanggung jawabnya, Gaol kemajuan teknologi yang demikian
membagi macam sekretaris menjadi pesat, tugas sekretaris menjadi
2 yakni 1) sekretaris organisasi lebih banyak di bidang komunikasi
(secretary as Manager) dan 2) baik tertulis maupun lisan.
sekretaris pimpinan (secretary as Melihat posisi sekretaris
non manager). Sekretaris organisasi tersebut, jelas bahwa ada
pada dasarnya memiliki tanggung pembagian pekerjaan dalam
jawab sebuah unit kerja, konteks riil yakni bahwa pimpinan
kedudukannya adalah setingkat bertanggung jawab atas pekerjaan
manajer dan fungsi pekerjaannya manajerialnya sedang sekretaris
bersifat manajerial yang meliputi membantu pimpinan
pekerjaan: perencanaan, menyelenggarakan pekerjaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan tersebut dari sisi administrasi.
pengawasan. Sekretaris pimpinan, Apapun sektor bisnisnya, profesi
dipihak lain, adalah posisi yang sekretaris tetap berperan vital bagi
sejajar staf, bukan manajer. Ia kelancaran tugas pimpinan. Posisi
adalah asisten dari seorang manajer asisten administrasi ini pada
yang tugas utamanya akhirnya dibutuhkan dalam konteks
mempermudah, memperlancar, MEA.
menata tugas administratif Pembentukan kompetensi
pimpinannya sekretaris terjadi dalam 2 tahap
Dalam penelitian ini, yaitu di bangku sekolah baik
pembahasan dibatasi pada lingkup menengah maupun tinggi, dan di
jenis sekretaris yang ke 2 yakni dunia kerja. Di dunia kerja itu
sekretaris pimpinan di mana sendiri kompetensi dan
tugasnya bukan bersifat manajerial keterampilan tersebut diasah
(as non manager). Sebagai melalui 2 cara. Cara pertama adalah
karyawan non manajerial, atau staf, melalui penugasan dari tempat
sekretaris bertugas membantu kerja untuk mengikuti pelatihan,
pimpinannya selain dalam menjaga atau melalui penambahan pekerjaan
kerahasiaan pekerjaannya juga yang meningkatkan pengalaman.
mengorganisir kegiatan baik tata Cara kedua adalah melalui upaya
usaha perkantoran maupun mandiri. Sekretaris dapat mencari
komunikasi dengan terampil. sumber pengembangan diri di luar

4
tempat kerja. Sumber yang tersedia yaitu di Jakarta, Bandung,
termasuk tempat pendidikan formal Semarang, Solo, Yogyakarta,
dengan melanjutkan ke pendidikan Malang, Surabaya,
tinggi; non formal melalui Lhokseumawe, Manado,
pendidikan luar sekolah yang Makasar, Bali, Medan, Batam
terstruktur dan berjenjang; dan (http://isicabjakarta.blogspot.co.
informal melalui organisasi. id)
Menjadi anggota dari organisasi 2. IAPA singkatan dari Indonesian
memungkinkan seorang sekretaris Administrative Profesional
mengikuti kegiatan yang Association (Direktorat
memberikan meningkatkan Pembinaan Kursus & Pelatihan,
kemampuan atau memperluas 2016) beralamatkan di Jl.
wawasan. Pacuan Kuda No.1-5, Pulomas,
Terdapat banyak asosiasi Jakarta Timur 13210 (email:
untuk profesi sekretaris seperti ISI iapa.dpp@gmail.com. Tel/Fax
(Ikatan Sekretaris Indonesia), ASA 021 5866033)
(Association of Administrative 3. ASPAPI singkatan dari
Professionals in Asia Pacific) untuk Asosiasi Sarjana dan Praktisi
di wilayah Asia, IAAP (Indonesian Administrasi Perkantoran
Association of Administrative Indonesia (Recent Post, Rapat
Professionals), atau juga ASPAPI Koordinasi ASPAPI, 2016)
(Asosiasi Sarjana dan Praktisi 4. ASA singkatan dari Association
Administrasi Perkantoran of Administrative Professionals
Indonesia) : in Asia Pacific di mana ISI
1. ISI (Ikatan Sekretaris dan berinduk.
Administratif Profesional
Indonesia) memiliki 14 cabang
Tabel 1. Association Members of ASA
1. Philippine Association of Secretaries & Administrative PAS
Professionals, Inc.
2. The Women Secretaries and Administrative Professionals WSAT
Association of Thailand
3. Ikatan Sekretaries Indonesia Dan Administratif Profesional ISI
Indonesia
4. Singapore Association of Administrative Professionals SAAP
5. Indian Association of Secretaries & Administrative IASAP
Professionals
6. The Malaysian Association of Professional Secretaries and MAPSA
Administrators
7. The Chinese Association of Secretaries and Administrative CASAP
Professionals
8. Distinguished Secretaries’ Society of Pakistan DSSP
9. Japan Secretaries & Administrative Professionals JSA
Association
10. Sri Lanka Association of Administrative & Professional SLAAPS
Secretaries

5
11. Association of Secretaries and Administrative Professional ASAP
(Brunei)
12. Professional Secretaries Welfare Association (Bangladesh) PSWA
13. Korean Association of Administrative Professionals KAAP
(Sumber: http://www.asapap.org)

Indonesia dan Negara-Negara kesiapan fasilitas dan tenaga kerja


ASEAN (readiness).
World Economic Forum Investasi pemerintah di
(WEF) menemukan Indonesia di bidang pendidikan dan kesehatan
posisi ke-37 dalam Global serta skema pengembangan tenaga
Competitiveness Index 2015-2016. kerja menempatkan Indonesia di
Indeks ini merupakan peringkat peringkat 49 yakni baru berhasil
produktivitas negara dihitung dari mencapai 37,1%, dan berada di
keterkaitan antara institusi, bawah Malaysia, Thailand,
kebijakan, dan faktor lainnya. Singapura. Unsur appeal atau
Posisi Indonesia masih di bawah bagaimana menariknya negara
Singapura (posisi 2), Malaysia: 18 Indonesia bagi pekerja asing
(posisi 18), dan Thailand: (posisi ditinjau dari biaya hidup, kualitas
32) (World Economic Forum, hidup, motivasi pekerja,
2016). Salah satu pilar pengukuran penggajian, dan perpajakan ternyata
terendah bagi Indonesia adalah menempatkan Indonesia di
labour market efficiency atau peringkat 28 yakni baru mencapai
efisiensi pasar kerja. Ini 52,2%. Posisi ini masih di bawah
menunjukkan bahwa permasalahan Singapura, Malaysia, dan Thailand.
yang perlu diperbaiki di Indonesia Sisi readiness yaitu kesiapan tenaga
masih banyak, termasuk kerja dilihat dari keterampilan,
kemampuan tenaga kerja. pengalaman, kompetensi,
Di Swiss ada sebuah ketersediaan, serta sistem
lembaga bernama Institute pendidikannya, menempatkan
Management of Development Indonesia di peringkat 42 yakni
(IMD) yang menyusun peringkat 61 hanya mencapai 40,6% di bawah
negara menurut situasi tenaga Singapura, Malaysia, dan Filipina.
kerjanya. Indonesia, sebagai salah Angka-angka itu
satu negara itu berada di posisi 41 menunjukkan bahwa
dalam World Talent Report 2015 ketenagakerjaan Indonesia punya
yang tercatat turun 16 tingkat dari cukup banyak faktor yang menarik
tahun sebelumnya. (IMD World namun belum cukup berkembang
Competitiveness Center team, Nov dan belum siap. Laporan tersebut
2015). Laporan ini disusun menyimpulkan bahwa tenaga kerja
berdasarkan 3 unsur yaitu 1) asing yang terampil akan tertarik
investasi dan perkembangan dengan suasana bisnis di Indonesia,
(investment & development); 2) namun ketersediaan tenaga kerja
menarik atau tidaknya situasi, lokal yang terampil dan yang
kondisi maupun ketenagakerjaan memiliki kemampuan bahasa yang
suatu negara (appeal); serta 3) mumpuni ternyata belum memadai.

6
Hal tersebut sejalan dengan memungkinkan terjadinya mobilitas
analisis Pratiwi & Mahmudah yang tenaga terampil di era MEA kini.
mengatakan bahwa untuk Analisis Wacana
menghadapi MEA, Indonesia Teori yang dipakai dalam
membutuhkan tenaga kerja yang melakukan investigasi penelitian ini
siap bersaing agar MEA membawa adalah teori analisis wacana tulis
dampak positif (Pratiwi & (text discourse analysis). Wacana
Mahmudah, 2013). Mereka dilihat sebagai bentuk dan praktek
menemukan bahwa tenaga kerja sosial yang menyebabkan
Indonesia memiliki kecenderungan hubungan dialektis antara peristiwa
tidak percaya diri dalam dan institusi. Wacana memiliki
menggunakan bahasa asing, ideologi yang membawa pembaca
terutama bahasa Inggris. Selain itu ke arah pemikiran tertentu. Wacana
juga memiliki rasa tidak percaya dijadikan alat bagi kelompok untuk
diri karena menganggap bahwa mengkomunikasikan dominasi
tenaga kerja asing lebih handal, dalam bidangnya sehingga tampak
lebih cerdas dan lebih kompeten. sah dan benar (Badara, 2014).
Jika ingin siap memasuki MEA, Apa yang dituliskan dalam
menurut para analists tersebut, kita media elektronik oleh asosiasi
perlu meningkatkan keterampilan sekretaris adalah ideologi yang
dalam berkomunikasi, kondisi, dimiliki masing-masing asosiasi
kesehatan, dan penguasaan yang kemudian akan mengarahkan
teknologi. Keterampilan tinggi akan pembaca pada profil mereka dan
meningkatkan daya saing dan pada apa yang mereka lakukan untuk
akhirnya meningkatkan mobilitas meningkatkan profesionalismenya.
tenaga kerja Indonesia sehingga Asosiasi yang dibentuk dengan
kita tidak saja terkenal dengan mengikuti aturan yang berlaku,
penyedia tenaga kerja memiliki legitimasi dalam langkah-
berketerampilan rendah (low skill). langkahnya, sehingga apa yang
ASEAN telah memulai diprogramkan dan dijalankannya
membuka pertukaran jasa antar adalah cerminan dari pemikiran dan
negara anggota sejak 1997 melalui langkah masing-masing asosiasi.
AFAS (ASEAN Framework in the
Trade of Services) dan bertujuan METODOLOGI
untuk mempromosikan efisiensi PENELITIAN
dan daya saing pemasok jasa Metode dalam penelitian
(Aldaba, 2013). Negara anggota yang dipakai adalah metode
menginginkan agar ada kesepakatan kualitatif. Peneliti mencari makna,
terhadap pengakuan terhadap pemahaman, dan pengertian tentang
pendidikan, pengalaman, fenomena, kejadian dalam setting
persyaratan, sertifikasi dan ijin yang diteliti, konteksual, dan
yang berlaku di satu negara menyeluruh (Yusuf, 2014). Peneliti
diberlakukan pula di negara melihat fenomena tentang
lainnya. Konsep ini kemudian bagaimana pemerintah
melahirkan MRA (Mutual mempersiapkan perpindahan tenaga
Recognition Arrangement) yang kerja sehubungan dengan MEA dan

7
bagaimana asosiasi sekretaris Analisis dilakukan dengan
merespons persiapan tersebut. Cara cara deskriptif (Noor, 2012) yakni
mendapat data terhadap fenomena menelaah ketentuan mobilisasi
persiapan itu adalah dengan dasar tenaga kerja di tingkat ASEAN dari
pemahaman bahwa jika pemerintah berbagai dokumentasi dan
dan profesi sekretaris telah siap membaca kegiatan-kegiatan para
maka informasi pelaksanaan uji asosiasi sekretaris dari situs sosial
sertifikasi profesi tersedia di mana- yang dapat ditemui saat ini di ranah
mana dan akan dibutuhkan para umum. Analisa dilakukan terhadap
praktisi yaitu sekretaris. Tujuan kegiatan yang bersifat sosial,
melakukan pendalaman ini adalah organisasional, dan profesional.
untuk mendapatkan social Kelompok data tersebut
empowerment yakni kekuatan disilangreferensikan dan
mengambil kesimpulan tentang dituangkan secara deskriptif.
fenomena sosial berupa persiapan
memasuki era MEA bagi sekretaris. DISKUSI
Asosiasi sekretaris melakukan Sertifikasi
kegiatan-kegiatannya berdasarkan Di tahap awal, sampai
kebutuhan pengembangan diri sejauh, ini kesepakatan MRA yang
mereka saat ini. Namun, telah diperoleh berjumlah 6 jabatan
kegiataannya bersifat umum dan awal yaitu: 1) rekayasa
belum spesifik mengarah ke (engineering), 2) keperawatan, 3)
persiapan tenaga kerja sekretaris arsitek, 4) tenaga medis, 5) tenaga
memasuki MEA. kedokteran gigi, dan 6)
Objek dari penelitian ini kepariwisataan. Terdapat 2 jabatan
adalah teks yang dipublikasikan lagi, yakni surveyor dan akunting
secara elektronik oleh asosiasi yang masih dalam tahap tingkat
sekretaris tentang kegiatan masing- kesepakatan awal (framework)
masing dalam kurun waktu 2014- (Sugiyarto & Agunis, 2014). MRA
2016. Populasinya adalah 16 untuk beberapa jabatan di atas
asosiasi di Indonesia dan 5 di antara lain menuntut bahwa tenaga
ASEAN. Investigasi dilakukan kerja yang bermobilisasi harus
sebatas pada aksesibilitas yang memiliki tuntutan dasar antara lain
disediakan oleh asosiasi-asosiasi jumlah minimum tahun dalam
tersebut pengalaman di negara asal (5 tahun
Penelitian tidak berturut-turut dalam bidang medis
menggunakan sampling karena dan kedokteran gigi, 3 tahun di
populasinya yang tidak ekstensif, bidang keperawatan, 7 tahun bagi
namun melakukan sensus. Sensus insinyur, 10 tahun bagi arsitek di
bersifat purposif pada asosiasi yang mana 5 tahun setelah memiliki ijin
memiliki publikasi dengan kearsitekturannya). Jumlah total
aksesibilitas terbuka. Penelusuran MRA sampai dengan sekarang
menghasilkan kenyataan bahwa barulah 8 dan ternyata tidak
tidak semua asosiasi memiliki termasuk tenaga administrasi
keberadaan dengan aksesibilitas seperti sekretaris/administrasi
tinggi. perkantoran. Belum ada tanda-

8
tanda kapan MRA untuk tenaga yang memiliki kegiatan uji
administrasi perkantoran atau kompetensi di bulan Juni 2013
sekretaris akan dicanangkan yakni LSP-APSI & TUK (Tempat
persyaratannya. Uji Kompetensi) APSI Politeknik
Lebih lanjut artikel Negeri Batam (Pembekalan, 2013).
Sugiyarto & Agunis tersebut Di wilayah Jawa Tengah, ditemui
mengatakan bahwa sampai saat ini bahwa LSP-APSI Jawa Tengah
tercatat 87% dari pergerakan tenaga bekerjasama dengan Universitas
kerja antar negara anggota ASEAN Kristen Satya Wacana (UKSW)
adalah para buruh dengan sebagai TUK (Tempat Uji
keterampilan rendah (low skilled) Kompetensi) sejak September 2008
dan dengan pergerakan dalam jalur (Ranimpi, 2008). Sayangnya jadwal
terbatas yaitu antara Myanmar ke uji kompetensi tidak terpublikasi di
Thailand, Indonesia ke Malaysia, websitenya.
Malaysia ke Singapura, Laos ke Kegiatan Asosiasi-Asosiasi
Thailand, dan Kamboja ke Sekretaris
Thailand. Pergerakan ini mewakili Penelitian yang
88% dari total emigran. mengandalkan informasi publik ini
Sertifikasi kompetensi menemukan bahwa tidak semua
untuk administrasi perkantoran di asosiasi sekretaris memiliki situs
tingkat nasional sangat terbatas web, ada yang hanya berupa blog,
informasinya. Lembaga Sertifikasi ada yang hanya berupa situs
Profesi untuk Administrasi Facebook dan banyak yang tidak
Perkantoran, yakni LSP-APSI, memiliki akses elektronik. Di
belum banyak dan belum terakses tingkat ASEAN pun ditemukan hal
secara elektronik. Hanya ada satu yang sama.
LSP-APSI yang tercatat di BNSP
Tabel 2. Data Aksesibilitas Situs Asosiasi Sekretaris

No Asosiasi Aksesibilitas Bentuk


1 MAPSA – Malaysia √ Website
2 SAAP – Singapura √ Website, Facebook
3 PAS – Filipina x Website (under construction)
4 BSS – Brunei x
5 WSAT – Thailand x
6 ISI Cabang Jakarta √ Website (data sampai 2012), What’sApp
7 ISI Cabang Bandung √ Website
8 ISI Cabang Semarang √ Blog
9 ISI Cabang Lhokseumawe X
10 ISI Cabang Medan X Bersifat berita media elektronik
11 ISI Cabang Solo X
12 ISI Cabang Jogjakarta X
13 ISI Cabang Makasar X
14 ISI Cabang Balikpapan X
15 ISI Cabang Malang √ blog (data sampai 2015)
16 ISI Cabang Surabaya √ Blog
17 ISI Cabang Bali x

9
18 ISI Cabang Batam x
19 IAPA Jakarta x
20 ASPAPI √ website

Di tingkat regional, ISI Bandung tercatat


Singapore Association of berhasil mencetak 23 asesor di
Administrative Professionals bidang Administrasi Perkantoran
menunjukkan banyak kegiatan dari (http://www.isibandung) namun
2014 sampai 2016 (Conferences tidak tercatat atau terdengar
and Events, 2016). Kegiatan yang kegiatan sertifikasi kompetensi bagi
terpublikasi banyak terlihat berada umum. ASPAPI yang didirikan di
dalam ranah sosial. Untuk kegiatan Surakarta tahun 2010, merupakan
profesional, terekam sebatas organisasi profesi dengan situs
peningkatan pengetahuan dan bermenu cukup detail dengan
keterampilan umum yang tidak rekam jejak sejak pendiriannya
secara langsung terkait dengan namun sayangnya tidak dapat
persiapan ke arah era MEA. diakses kelengkapan informasinya.
Malaysian Association of Kegiatan yang direkam hanya
Professional Secretaries and sekitar rakernas, kongres,
Administrators mencatat kegiatan pelantikan, pembentukan LSP
di tahun 2014 dan beberapa di dengan rentang waktu Oktober
tahun 2016 (http://www.mapsa- 2015- Februari 2016. (ASPAPI,
malaysia.com/,2016). Kegiatan 2016). IAPA yang berkedudukan di
mereka pun tidak banyak Jakarta dengan pengurus periode
mencerminkan persiapan ke arah 2011-2016 mencatat di tahun 2012,
era MEA. memiliki kegiatan sosialisasi
Untuk di tingkat nasional tentang uji kompetensi dan SKKNI
tercatat kegiatan-kegiatan dari ISI bidang Administrasi Perkantoran,
Medan, Semarang, Malang, Bimbingan teknis keprotokolan dan
Surabaya, Jakarta, Bandung, IAAP, MC Tahap 1, Kerjasama IAPA
dan ASPAPI. Seperti halnya rekan- dengan ITQMC Jepang. Sayangnya
rekan di tingkat regional asosiasi di tidak tersedia website yang dapat
tingkat nasional pun banyak mengakses detail kegiatan
mencatat kegiatan sosial dan terkininya (Dir Pembinaan Kursus
peningkatan profesionalisme secara dan Pelatihan).
umum. Sayangnya kegiatan Sertifikasi
profesional ini tidak langsung Sertifikasi kompetensi
dikaitkan dengan persiapan memegang peran yang penting
menghadapi era MEA, kecuali dalam pergerakan lintas negara bagi
kegiatan yang dijalankan oleh ISI tenaga kerja terampil. Tanpa
Semarang yakni mengadakan adanya standard kompetensi yang
talkshow di bulan Oktober 2014 diakui semua anggota negara MEA,
berjudul “Fenomena Sekretaris maka pergerakan tenaga kerja
Menyongsong AEC 2015” (ISI- tersebut tidak akan terjadi.
Cabang Semarang, 2014).

10
Artikel dalam Strategic negerinya dengan ketentuan
Review menuliskan bahwa ASEAN. Sugiyarto & Agunis
pemahaman pelaku bisnis di 10 menyimpulkan bahwa proses
negara anggota ASEAN terhadap standardisasi kompetensi memang
peran dan tujuan MEA di tahun berjalan lambat karena sulitnya
2014 masih rendah (30%), namun mengadaptasi kebutuhan semua
lebih rendah lagi pemahaman yang pihak. MRA 8 profesi ini adalah
dimiliki masyarakat umum (67%). tahap awal dan pada akhirnya nanti,
Sebagian orang di Indonesia sesuai dengan ASEAN Charter,
memiliki kekhawatiran bahwa semua pekerja akan memiliki
negaranya hanya akan dijadikan mobilitas yang sama (Swajaya,
pasar produk asing dan bahwa 2014). Artinya, walau profesi
tenaga kerjanya hanya akan sekretaris belum tentu akan
menduduki posisi low skilled distandardisasikan dalam waktu
workers (Swajaya, 2014). Pebisnis dekat, kita tetap harus
Singapura juga khawatir bahwa mempersiapkan diri. Kita perlu
para pendatang akan mengambil mengamati proses yang terjadi pada
pekerjaan rakyat, dibayar lebih ke 8 profesi itu dan belajar
tinggi, menikmati kenyamanan daripadanya.
yang diberikan pemerintah Di tingkat nasional, proses
Singapura namun tidak memiliki sertifikasi juga belum berjalan
kewajiban sebanyak penduduk asli seperti yang direncanakan.
Singapura. Mereka khawatir Sumarna F. Abdurahman, ketua
pemerintah akan lemah dalam BNSP (Badan Nasional Setifikasi
pengawasan karena mayoritas Profesi), mengatakan bahwa sampai
pendatang ada di sektor swasta 2014, Indonesia baru mensertifikasi
sehingga jauh dari pemerintah 2,1 juta pekerja dari target 5 juta.
(Sugiyarto & Agunis, 2014). Jumlah LSP di tahun 2014 juga
Kenyataan-kenyataan ini baru mencapai 137 dari 250
membuat upaya standardisasi lembaga yang ditargetkan. Di tahun
kompetensi melalui sertifikasi tidak 2015 ditargetkan 250 dan di tahun
berjalan dengan cepat sehingga 2019 ditingkatkan menjadi 600
baru 8 profesi yang berhasil karena harus mampu mensertifikasi
mencapai kesepakatan MRA. 10 juta pekerja (Retnaningrum,
Sertifikasi di tingkat ASEAN masih 2015).
membutuhkan waktu yang panjang Itu adalah salah satu sebab
karena sampai tahun 2016 MRA mengapa gaung sertifikasi
baru mencapai 8 profesi, dan tidak khususnya di bidang kesekretarisan
termasuk profesi administrasi belum mendesak dan terpublikasi.
perkantoran atau sekretaris. Dengan LSP-APSI masih dalam proses
8 MRA yang ada ini saja, masing- mempersiapkan diri dan belum siap
masing pemerintah negara anggota menguji dalam lingkup luas dan
sudah mengalami banyak kesulitan sering. Asesor masih harus dilatih,
(Sugiyarto & Agunis, 2014). Tidak LSP dan TUK masih harus dicari
mudah bagi tiap negara untuk dan disesuaikan dengan kebutuhan
mengadaptasikan ketentuan dalam pengujian. Itu sebabnya mengapa

11
tidak mudah, saat ini, untuk administrasi bagi para pekerja
mendapat data secara elektronik asing. Para sekretaris cukup optimis
tentang pengadaan pengujian oleh bahwa mereka mampu bersaing
LSP-APSI. dengan warga ASEAN lain yang
Terdapat pula kesulitan lain melirik posisi sekretaris di
yang dikeluhkan oleh beberapa Indonesia karena mereka memiliki
penyedia jasa uji kompetensi di luar kelebihan dari sisi pemahaman
negeri. Mereka tidak diijinkan terhadap budaya lokal dan akan
melakukan uji secara mandiri lebih mampu menjadi asisten yang
karena pengujian harus dilakukan lebih handal.
oleh konsorsium (Adi, 2014). Walaupun profesi sekretaris
Mengingat konsorsium di masih belum memiliki tuntutan
pertengahan tahun 2014 baru ada 7 untuk sertifikasi kompetensi di
dan pelaksanaan harus dalam tingkat ASEAN dalam waktu dekat,
kelompok maka proses sertifikasi namun topik ini sudah harus
pun berjalan lambat. digaungkan kepada publik,
khususnya praktisi sekretaris.
KESIMPULAN DAN SARAN BNSP, institusi pendidikan, dan
Dari 20 asosiasi sekretaris asesor perlu kerja keras
yang diteliti, hanya 40% bersifat menyiapkan infrastruktur dalam
accessable, dan hanya 5% yang bentuk TUK (tempat uji
mempublikasikan topik persiapan Keterampilan), LSP (Lembaga
menyongsong MEA. Asosiasi Sertifiksi Profesi), dan assesor.
lainnya belum terlihat kegiatan ke Praktisi profesi sekretaris itu sendiri
arah persiapan MEA. Sedikitnya juga perlu diajak memikirkan
sosialisasi tentang MEA dan kesiapannya menembus kebutuhan
sertifikasi profesi mungkin negara anggota MEA dan
menyebabkan para praktisi mempertahankan eksistensinya di
sekretaris merasa belum ingin wilayahnya sendiri. Hal ini
mengangkat topik tersebut. diperlukan karena ada fenomena
Namun, sedikit demi bahwa persiapan para praktisi
sedikit praktisi dan calon sekretaris sekretaris menghadapi MEA belum
sudah mulai mengenal MEA signifikan. Asosiasi sekretaris
beserta dampaknya (Sarbani, 2015) diharapkan dapat menggiatkan
walau belum merata. Sosialisasi aktivitas dan publikasinya,
gencar tentang MEA mungkin akan merekrut anggota baru agar
membuat mereka sadar akan jangkauannya menjadi lebih luas.
adanya gelombang inbound Membangun jaringan yang luas
mobilization (mobilisasi masuk) sehingga mampu membantu
tenaga asing dan ini dapat membuat pemerintah dalam mengkoordinasi
para sekretaris terdorong untuk keseragaman dan ketentuan, dan
meningkatkan keterampilannya terutama mempersiapkan diri untuk
terutama dalam berbahasa asing, masuk dalam persaingan di wilayah
teknologi komunikasi dan budaya ASEAN.
global agar dapat menjadi asisten

12
DAFTAR PUSTAKA

Adi, A. P. 23 Juni 2014.. Sertifikasi Profesi: BNSP Diminta Perluas Tempat


Uji Kompetensi. Bisnis.com .
Admin. 10 Oktober 2014. Tidak Memiliki Sertifikat Kompetensi, Pekerja
Indonesia Bakal Tersingkir. dari http://bksp-jateng.org: http://bksp-
jateng.org/tidak-memiliki-sertifikat-kompetensi-pekerja-indonesia-
bakal-tersingkir.html. (diakses pada 30 Juni 2016)
AEC Center. 2015. Single Market & Production Base. Kemendag. Jakarta.
Akademik. 2013. PEMBEKALAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
BIDANG ADMINISTRASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIS. dari
http://www.polibatam.ac.id: http://www.polibatam.ac.id/pembekalan-
dan-sertifikasi-kompetensi-bidang-administrasi-perkantoran-dan-
sekretaris/ (diakses pada 20 juni 2016)
Aldaba, R. M. 2013. ASEAN Economic Community 2015: Labor Mobility and
Mutual Recognition Arrangements on Professional Services.
Philippines Institute of Development Studies , hal. DISCUSSION
PAPER SERIES NO. 2013-04.
Artikel. 17 Februari 2015. Diambil kembali dari https://perkumpulansekretaris.
wordpress.com/.
ASEAN, S. 2015. A Blueprint for Growth, AEC 2015: Progress & Key
Achievement. Jakarta: ASEAN Secretariat.
ASEAN, S. 2015. AEC. dari www.asean.org: http://www.asean.org/wp-
content/uploads/2012/05/56.-December-2015-Fact-Sheet-on-ASEAN-
Economic-Community-AEC-1.pdf. (diakses pada 30 Juni 2016)
ASPAPI. Februari 2016. Recent Post. Diambil kembali dari http://aspapi.org/.
Badara, A. D. 2014. Analisa Wacana. Prenada Media Group. Jakarta.
Beranda. 14 Februari 2012. Diambil kembali dari http://isicabjakarta.
blogspot.co.id/.
Conferences and Events. 2016. Diambil kembali dari
http://www.saap.org.sg/events.asp
Dir Pembinaan Kursus dan Pelatihan. (t.thn.). Indonesian Administrative
Profesional Association (IAPA). Diambil kembali dari
http://www.infokursus.net/ormit/ormitdetil.php?id=28
Direktorat Pembinaan Kursus & Pelatihan. 2016. Informasi Organisasi dan
Asosiasi Profesi. Diambil kembali dari
http://www.infokursus.net/ormit/ ormitdetil. php?id=28.
Ditjen KPI Kemendag. 15 September 2015. MEA 2015. Diambil kembali dari
http://isd-indonesia.org/wp-content/uploads/2015/09/Indonesia-
Services-Dialogue-Meningkatkan-Daya-Saing-Meraih-Peluang.pdf
Don Bosco, Asekma. 2010. Handbook of Modern Secretary. Jakarta: Penerbit
PPM.
Fernandes, H. 25 Juni 2016. Medan Terkini. Diambil kembali dari
http://medan.tribunnews.com/2016/06/25/ikatan-sekretaris-indonesia-
sumut-bagi-bagi-batik

13
Gaol, C. J. 2015. Keandalan dan Sukses Sekretaris Perusahaan dan
Organisasi. Elex Media Komputindo. Jakarta.
IMD World Competitiveness Center team. Nov 2015. IMD World Talent
Report 2015. Lausanne: Institute for Management Development.
ISI-Cabang Semarang. 14 Oktober 2014. Diambil kembali dari
https://www.Facebook.com/ISI-Cabang-Semarang-104870529560329/
Khoman, T. 1 September 1992. ASEAN Conception and Evolution. Diambil
kembali dari www.asean.org.
Noor, J. 2012. Metodologi Penelitian. Prenda Media Group. Jakarta.
Pembekalan. 2013. Diambil kembali dari http://www.polibatam.ac.id/
pembekalan-dan-sertifikasi-kompetensi-bidang-administrasi-
perkantoran-dan-sekretaris/
Pratiwi, E. N., & Mahmudah, R. A. 2013. Peningkatan Daya Saing Tenaga
Kerja Indonesia melalui Korelasi Input Penunjang Tenaga Kerja dalam
Menghadapi MEA 2015. Economics Development Analysis Journal , 2-
7.
Ranimpi, Y. M. 25 September 2008. Fokus UKSW. Diambil kembali dari
http://www.uksw.edu/id.php/info/detail/type/fokus/stamp/1222330404/t
itle
Recent Post, Rapat Koordinasi ASPAPI. 7 Februari 2016. dari www.asapi.org:
http://aspapi.org/wp-content/uploads/2016/02/NOTULEN-Rapat-
koordinasi-ASPAPI-uny-29-jan-2016.pdf (diakses pada 30 Juni 2016)
Retnaningrum, D. A. 27 Maret 2015. BNSP Akui Belum Capai Target
Sertifikasi Pekerja. Satu Harapan.com .
Sarbani, Y. A. 2015. Persepsi Calon Sekretaris terhadap Pemberlakuan MEA
2015. Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Profesi Sekretaris
dalam Menghadapi MEA 2015” (hal. 22). ASMTB. Bandung.
Secretariat. Desember 2015. ASEAN Economic Community. Diambil kembali
dari http://www.asean.org/wp-content/uploads/2012/05/56.-December-
2015-Fact-Sheet-on-ASEAN-Economic-Community-AEC-1.pdf
Struktur Organisasi. 4 Februari 2012. Diambil kembali dari http://isisurabaya.
blogspot.co.id/.
Sugiyarto, G., & Agunis, D. R. Desember 2014. A Freer Flow of Skilled
Labour within ASEAN: Aspirations, Opportunities and Challenges in
2015 and Beyond. Issue In Brief , hal. Issue 11.
Swajaya, N. 2014, April-June Vol 4 No.2. Indonesia Must Get Ready Now for
the AEC. Strategic Review , hal. 18-27.
World Economic Forum. 2016. The Global Competitiveness Report 2015-
2016. Geneva: report.weforum.org.
Yusuf, M. A. 2014. Metode Penelitian. Prenada Media Group. Jakarta.
http://www.mapsa-malaysia.com/.
http//www.isibandung.com/

14

Anda mungkin juga menyukai