Anda di halaman 1dari 36

BAB 6

KEUANGAN
USAHA

Evi Rosalina Widyayanti, S.E.,M.M


1. MODAL USAHA
A. Pengertian
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Listyawan Ardi Nugraha (2011:9) “modal
usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk)
untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah
kekayaan”

Modal dalam pengertian ini dapat iinterpretasikan sebagai


sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan bisnis
B. Sumber-sumber Pendanaan:
1. Individuals Deposits dan Savings yaitu simpanan baik yang
berupa tabungan deposito maupun giro yang dimiliki setiap
entrepreneur
2. Loan yaitu : Hutang yang disediakan oleh pihak2 tertentu
3. Supplier: Fasilitas kredit yang disediakan oleh suplier untuk
mengurangi kegiatan pendanaan usaha
4. Customer yaitu:Upaya menggunakan dana yang dimiliki
oleh konsumen untuk pembiayaan usaha seperti
pemesanan dan pembayaran di muka
C. Jenis Pinjaman (Loan):
a. Family Loan yaitu hutang yang berasal dari keluarga
b. Neighbors Loan, yaitu hutang dari tetangga, teman,
kolega patner bisnis secara individu
c. Pegadaian Loan yaitu memanfaatkan jasa gadai dari
pegadaian untuk mendapatkan dana segar dalam
rangka menjaga likuiditas
d. Bank Loans yaitu pinjaman kepada lembaga
perbankan
e. Ventura capital pinjaman yang berasal dari lembaga-
lembaga modal ventura
f. Leasing yaitu mencari sumber pendanaan dengan
memanfaatkan pembiayaan yang disediakan oleh
lembaga pembiayaan, baik berupa operasional lease
maupun financial lease
D. Tips dan trik Mencari Pinjaman yang
Aman
1. Pahami Benar Karakteristik bisnis Anda
2. Hitung benar kebutuhan keuangan anda
3. Ukur kekuatan bayar anda
4. Perkirakan besarnya bunga yang harus dibayarkan dan
periode pinjaman
5. Jika diperlukan minta penjelasan lebih detail dan
lakukan simulasi
6. Siapkan dokumen2 yang diperlukan
E. KREDIT
Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang akan dikembalikan lagi pada suatu
masa tertentu disertai dengan suatu kriteria prestasi,
berupa bunga
Dengan kata lain, uang atau barang yang diterima
sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang
Menurut Kasmir (2008:100) tujuan utama
pemberian kredit antara lain:
1) Mencari keuntungan, yaitu bertujuan untuk memperoleh
hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama
dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas
jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada
nasabah.
2) Membantu usaha nasabah, bertujuan untuk membantu
nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun
dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak
debitur akan mengembangkan dan meningkatkan usahanya.
3) Membantu pemerintah, semakin banyak kredit yang
disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik
mengingat banyaknya kredit berarti adanya peningkatan
pembangunan di berbagai sektor.
F. FASILITAS DARI PEMERINTAH
Fasilitas kredit dari pemerintah yang penyalurannya
bekerjasama dengan banyak bank nasional dan bank
daerah ini, banyak diambil oleh para pelaku usaha kecil.
Lalu, apa sebenarnya kelebihan kredit ini dibanding
pinjaman biasa?
Sumber Dana

KUR merupakan fasilitas yang disediakan Pemerintah,


sehingga dana yang digunakan pun berasal dari
Pemerintah. Bank hanya menyalurkan dana tersebut
kepada pemohon KUR. Sedangkan jika Anda meminjam
dari bank, maka dana yang dipinjamkan berasal dari bank
itu sendiri.
Penjamin
Penjamin adalah pihak yang akan menerima pengalihan
kredit dan harus meneruskan membayar kredit kepada
pihak pemberi pinjaman ketika peminjam gagal membayar.
Dalam prosedur pinjaman bank biasa, penjamin ditunjuk
oleh peminjam dan kemudian disetujui bank. Untuk KUR,
penjamin diberikan oleh Pemerintah. Penjamin dari
Pemerintah ini adalah PT Asuransi Kredit Indonesia dan
Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia.
Persyaratan

Jika pinjaman pada umumnya memiliki banyak syarat,


maka KUR bisa dbilang memiliki syarat yang lebih mudah.
Hal ini karena memang target KUR adalah untuk
membantu usaha kecil berpotensi namun usaha tersebut
masih tidak sesuai dengan kriteria bank untuk menerima
pinjaman.
Agunan

Agunan atau jaminan yang diberikan pada KUR adalah


usaha itu sendiri. Jika bank pelaksana menghendaki
adanya agunan tambahan, maka barulah dicari agunan
tambahan selain usaha tersebut. Pada kredit usaha yang
diberikan bank, biasanya jaminan yang diberikan harus
konkret dan memiliki tampak fisik seperti rumah.
Suku Bunga
Suku bunga untuk kredit usaha dan kredit konsumsi di bank
pada umumnya berkisar antara 10% hingga 14% per tahun.
Sedangkan pada KUR suku bunga yang diberikan justru jauh
lebih tinggi karena berkisar antara 14% hingga 22%. Mengapa
demikian? Hal ini lumrah juga karena pinjaman yang diberikan
kepada sebuah usaha yang belum benar-benar mampu berdiri
sendiri sangatlah beresiko. Kemungkinan terjadi kredit macet
sangat besar jika di tengah jalan usaha Anda bangkrut.
2. PENGELOLAAN KEUANGAN
USAHA
• Strategi dan Alat Pengelolaan Keuangan
Strategi keuangan yang efektif meliputi pengelolaan dan
pengawasan catatan-catatan keuangan, perencanaan dan
pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai tujuan
memaksimalkan keuntungan pemilik modal.
Efektivitas pengelolaan keuangan akan sangat ditentukan
oleh tujuan bisnis yang dimiliki oleh wirausaha dalam
dokumen rancangan strategisnya.
A. Pengelolaan Keuangan usaha yang
efektif
Dalam menjalankan usaha maka penting
bagi perusahaan untuk memahami
pencatatan keuangan usaha
Untuk melakukan pengelolaan keuangan
secara efektif anda dapat menggunakan
Neraca (balance Sheet), laporan Laba Rugi
dan Laporan Arus Kas (Cash Flow
Statement)
1). Neraca
Neraca yang juga di sebut sebagai pernyataan kekayaan
bersih adalah bentuk laporan yang menjelaskan semua
aset yang kita miliki (sisi aktiva) dan nilai semua kewajiban
yang kita miliki dan besarnya modal sendiri (sisi pasiva)
Contoh:
AKTIVA PASIVA
Kas Rp 10.000.000 Utang Dagang Rp 70.000.000
Pihutang Rp 25.000.000 Utang Lembg Keu Rp 30.000.000
Persediaan Rp 65.000.000
Peralatan Rp100.000.000 Modal Sendiri Rp400.000.000
Kendaraan Rp300.000.000
Total Aktiva Rp500.000.000 Total Pasiva Rp500.000.000
2). Laba/Rugi
Merupakan Laporan yang menunjukkan kinerja
pengakumulasian laba dalam kurun waktu tertentu. Nilai
laba diperoleh dari pengurangan jumlah pendapatan yang
dihaslkan dengan biaya-biaya yang dibutuhkan
TRANSAKSI
1. Penjualan Bersih Rp500.000
(-) Harga Pokok Produksi Rp200.000
(-) Biaya administrasi dan overhead Rp 80.000
Rp280.000
Laba Kotor sebelum depresiasi, bunga dan pajak Rp220.000
(-) Depresiasi (Rp 40.000)
Laba Kotor sebelum bunga dan pajak Rp180.000
(-) bunga (Rp 5.000)
Laba Kotor sebelum pajak Rp175.000
(-) pajak (Rp26.250)
Laba Bersih Rp148.750
3). Aliran Kas
Adalah Laporan yang merangkum
kondisi kas baik aliran kas masuk
maupun aliran kas keluar pada suatu
rentang waktu tertentu (mingguan,
bulanan atau tahunan). Laporan aliran
kas ini memberikan informasi terkait
dengan perilaku penerimaan dan
pengeluaran usaha
Contoh Laporan Aliran Kas
TRANSAKSI

A. Saldo Kas Awal Rp 10.000


B. (+)Aliran kas dari kegiatan Operasi Rp 40.000
a. (+)Kas masuk dari kegiatan produksi Rp100.000
b. (-)Kas keluar dari kegiatan produksi (Rp 60.000)
C. (-) Aliran Kas dari kegiatan investasi Rp25.000
a. (+)kas masuk dari hasil investasi Rp25.000
b. (-) Kas keluar untuk investasi (Rp50.000)
D. Aliran kas dari kegiatan pendanaan Rp 5.000
a. (+) kas masuk (utang baru) Rp20.000
b. (-) kas keluar (pembayaran) (Rp15.000)
E. Saldo Kas Akhir Rp 10.000
F. Surplus (defisist) kas bersih Rp 20.000
B. ANALISIS KEUANGAN
Dalam menilai kinerja sebuah usaha, salah satunya dapat
dilakukan melalui Analisis Laporan Keuangan selain dari
Neraca, Laba Rugi dan Cash Flow juga dapat melalui:
1. BEP
2. NPV
3. IRR
4. Modal Kerja
5. PBP
6. ROI
7. Kelayakan Usaha
1). BEP
BEP (Break Even Point) atau disebut titik impas adalah
kondisi dimana nilai keuntungan bernilai 0. Secara
matematis kondisi impas terjadi ketika nilai pendapatan
sama besar dengan nilai biaya

Keuntungan = Pendapatan – Total Biaya


Jika keuntungan adalah 0 maka
Pendapatan = Total Biaya
(Harga x kuantitas) = Biaya tetap +(Biaya variabel per unit x kuantitas)
Kuantitas inpas = Biaya tetap / (Harga- biaya variabel per unit)
BEP pada contoh;
Kuantitas Impas = 3.500.000/ (200.000-120.000)
= 3.500.000 / 80.000 =43,75 dibulatkan 44unit
profit

Total Cost

BEP

44
2). Menentukan NPV
NPV adalah akumulasi nilai sekarang kas masuk dan kas
keluar yang dihasilkan oleh investasi. NPV bermanfaat
untuk menentukan apakah investasi yang diambil mampu
memberikan aliran kas masuk bersih pada investor

𝑛
CFt
NPV =
(1 + 𝑟)1
𝑡=0
Dimana:
NPV : Net Present Value
CFt :Aliran Kas yang diterima pada periode ke t
r : Tingkat suku bunga
t : Tungkat periode waktu
Analisis NPV
Nilai NPV Positif mengindikasikan adanya aliran kas masuk
bersih (investasi sebaiknya dilakukan)
Nilai NPV negatif mengindikasikan adanya kas keluar
bersih (investasi sebaiknya tidak dilakukan)
Nilai NPV sama dengan 0 mengindikasikan posisi impas
Semakin besar nilai NPV maka akan semakin
prospektifnya suatu proyek
Contoh:
• Suatu investasi pada perusahaan ABC membutuhkan
aliran kas keluar sebesar Rp 100jt yang dikeluarkan pada
saat itu dan investasi tersebut menghasilkan aliran kas
masuk pada tahun pertama 10jt tahun ke 2 sebesar 60 jt
dan th ke 3 sebesar 80jt jika tingkat suku bunga 10%
maka NPV adalah?
• Jawab:
3). Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat pengembalian yang membuat NPV
sama dengan nol. Artinya pada nilai IRR maka investasi
akan berada pada posisi impas
Agar suatu investasi layak dilakukan maka nilai tingkat
pengembalian yang dihasilkan harus lebih besar dari nilai
IRR tersebut (Tingkat batas keuntungan minimum)
IRR=
𝑛
CFt =0
(1 + 𝐼𝑅𝑅)𝑡
𝑡=0
Dimana:
IRR= Internal Rate of Return
CFt = Aliran kas yang diterima pada periode t
T = Periode waktu yang digunakan
Contoh:
Suatu investasi membutuhkan aliran kas keluar sebesar Rp
100jt dan dibayarkan sekarang dari investasi tersebut
diprediksi mampu menghasilkan aliran kas masuk selama
tiga tahun masing-masing sebesar 40 juta. Berapa besar
IRR untuk investasi tersebut ?
4). Manajemen Modal Kerja
Modal kerja merupakan besarnya nilai uang yang
dibutuhkan untuk mendukung operasionalisasi suatu
bisnis. Tanpa adanya sejumlah uang tersebut
operasionalisasi bisnis akan terganggu misalnya tidak bisa
mendapatkan bahan baku, tidak bisa mendapatkan
sediaan yang mencukupi dan tidak tercukupinya kas untuk
transaksi

Operating Current Assets – Operating Current Liabilities


(Cash, Receivable, inventory)-(Account Payable, Acruals)
Operating Current Assets= aset lancar
Operating Current Liabilities= Kewajiban lancar
5). PBP (Pay Back Period)
Adalah Jangka waktu yang diperlukan untuk dapat
mengembalikan investasi

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙
PBP = x t (periode waktu)
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑘
6). ROI (Return on Investment)
Adalah merupakan tingkat pengembalian investasi
Merupakan Rasio Laba Bersih terhadap biaya

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 −𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙


ROI = x 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙

Semakin besar tingkat pengembalian


C).KELAYAKAN USAHA
1). Dalam Konteks Keuangan sederhana,
kelayakan suatu usaha adalah ketika terjadi
kondisi dimana hasil yang diperoleh lebih
besar dari dana yang diinvestasikan
Semakin besar kelebihan dari dana yang
kita investasikan akan semakin
menguntungkan investasi dalam usaha
tersebut
2). Dalam penentuan kelayakan usaha
konsep nilai waktu uang dapat digunakan
khususnya untuk analisa nilai sekarang
bersih dengan menggunakan NPV (Net
Present Value) dan analisa Internal Rate of
Return (IRR)

Anda mungkin juga menyukai