Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN


TERHADAP PERILAKU ETIS KARYAWAN
(STUDI KASUS PT ADI SATRIA ABADI YOGYAKARTA)

Hesti Arlich Arifiyani


Sukirno, Ph.D
hestiarlicharifiyani@yahoo.co.id
krnruler@gmail.com
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui Perilaku Etis Karyawan, yang ditunjukkan dengan
pengaruh Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,470, koefisien
Karyawan, (2) untuk mengetahui pengaruh Kepatu- determinasi (R2) sebesar 0,221 dan nilai thitung> ttabel
han terhadap Perilaku Etis Karyawan, (3) untuk pada taraf siginifikansi 5% yaitu 4,390 > 1,995.
mengetahui pengaruh Kompensasi Manajemen ter- Kepatuhan berpengaruh positif dan signifikan ter-
hadap Perilaku Etis Karyawan, (4) untuk mengetahui hadap Perilaku Etis Karyawan, yang ditunjukkan
pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,426,
Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis Kar- koefisien determinasi (R2) sebesar 0,181 dan nilai
yawan PT Adi Satria Abadi Yogyakarta. thitung> ttabel pada taraf siginifikansi 5% yaitu 3,883 >
1,995. Kompensasi Manajemen berpengaruh positif
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparat-
dan signifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan,
if (Causal-Comparative Research) dengan unit ana-
yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (R)
lisis yang diteliti adalah karyawan yang terdapat pada
sebesar 0,469, koefisien determinasi (R2) sebesar
PT Adi Satria Abadi Yogyakarta. Penelitian ini ter-
0,220 dan nilai thitung> ttabel pada taraf siginifikansi
masuk penelitian survei dengan jumlah sampel
5% yaitu 4,382 > 1,995. Pengendalian Intern,
sebanyak 70 karyawan. Kuesioner di uji validitas dan
Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen secara ber-
reliabilitasnya sebelum melakukan pengumpulan da-
sama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signif-
ta penelitian. Alat uji yang digunakan dalam
ikan terhadap Perilaku Etis Karyawan, yang di-
penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang
tunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar
meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji het-
0,614, koefisien determinasi (R2) sebesar 0,377 dan
eroskedastisitas dan uji linearitas. Metode analisis
nilai Fhitung> Ftabel pada taraf siginifikansi 5% yaitu
data yang digunakan adalah analisis regresi seder-
13,325 > 2,743.
hana dan analisis regresi berganda.
Kata Kunci: Pengendalian Intern, Kepatuhan,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengendali-
an Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kompensasi Manajemen, Perilaku Etis Karyawan

5
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

A. Pendahuluan karyawan adalah kepatuhan. Kepatuhan merupakan


suatu spesifikasi, standar atau hukum yang telah dia-
1. Latar Belakang Masalah
tur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lem-
Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan baga atau organisasi yang berwenang dalam suatu
dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat ber- bidang tertentu (Khristina, 2011). Faktor yang
tahan di era globalisasi. Sumber daya manusia meru- lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku etis kar-
pakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan or- yawan dalam perusahaan yaitu dengan adanya
ganisasi yang efektif. Menurut Ricky W. Griffin kompensasi manajemen. Kompensasi manajemen
(2003:414) semakin pentingnya sumber daya manusia adalah berbagai bentuk imbalan yang diberikan or-
berakar dari meningkatnya kerumitan hukum, ganisasi kepada karyawan atas waktu, pikiran dan
kesadaran bahwa sumber daya manusia merupakan tenaga yang telah dikontribusikannya kepada organ-
alat berharga bagi peningkatan produktivitas dan isasi
kesadaran mengenai biaya yang berkaitan dengan
Adanya kasus tersebut dan pentingnya Pengendalian
manajemen sumber daya manusia yang lemah.
Intern, Kepatuhan, Kompensasi Manajemen dan Per-
Melihat pentingnya sumber daya manusia, ada ban- ilaku Etis Karyawan dalam setiap kegiatan perus-
yak karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh ahaan, maka mendorong penulis untuk melakukan
atau berperilaku baik (etis) dalam suatu perusahaan, penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Pen-
tetapi ada juga yang bekerja di luar kontrol sehingga gendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi
dapat membawa karyawan kearah perilaku yang tidak Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karya-
baik atau perilaku tidak etis. Disamping itu, menurut wan” (Studi Kasus PT Adi Satria Abadi Yogya-
Ricky W. Griffin (2006:58) perilaku tidak etis meru- karta).
pakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial
yang diterima secara umum. Perilaku tidak etis mun-
cul karena karyawan merasa tidak puas dan kecewa 2. Kajian Literatur
dengan hasil yang di dapat dari perusahaan.
1) Perilaku Etis Karyawan
Seperti halnya pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta,
a. Pengertian Etika dan Perilaku Etis Karyawan
dalam perusahaan ini sering terjadi tindakan yang
tidak etis yang dilakukan oleh karyawan yaitu ter- Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert
jadinya pencurian barang hasil produksi. Perilaku tid- (2006:58) pengertian “etika” merupakan keyakinan
ak etis timbul dalam suatu perusahaan disebabkan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
oleh lemahnya pengawasan manajemen yang dapat tindakan yang baik dan yang buruk, yang
membuka keleluasaan karyawan untuk melakukan mempengaruhi hal lainnya.
tindakaan yang dapat merugikan perusahaan. Maka Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert
dari itu perusahaan harus mempunyai sistem mana- (2006:58) perilaku etis adalah perilaku yang sesuai
jemen yang baik dan setiap aktivitas-aktivitas karya- dengan norma-norma sosial yang diterima secara
wan di dalam perusahaan harus mendapatkan umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang
pengawasan yang ketat dari manajer perusahaan. Se- benar dan baik. Perilaku etis ini dapat menentukan
tiap organisasi juga perlu menelusuri berbagai kualitas individu (karyawan) yang dipengaruhi oleh
pengaruh aktivitas atas sumber daya yang berada di faktor-faktor yang diperoleh dari luar yang kemudian
bawah pengawasannya. menjadi prinsip yang dijalani dalam bentuk perilaku.
Pengendalian intern adalah proses yang dirancang Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis yaitu:
untuk memberikan kepastian yang layak mengenai 1) Budaya organisasi
pencapaian tujuan manajemen tentang reliabilitas
Budaya organisasi merupakan sistem makna bersama
pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi,
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
organisasi itu dari organisasi yang lain. Dengan
berlaku (Arens, 2006:412). Selain pengendalian in-
demikian budaya organisasi adalah nilai yang dirasa-
tern faktor yang dapat mempengaruhi perilaku etis
kan bersama oleh anggota organisasi yang di-
6
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

wujudkan dalam bentuk sikap perilaku pada organ- 3) Integritas


isasi.
Untuk mempertahankan dan memperluas ke-
2) Kondisi politik percayaan publik, para anggota harus melaksanakan
seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan ting-
Kondisi politik merupakan rangkaian asas atau prin-
kat integritas tinggi.
sip, keadaan, jalan, cara atau alat yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan. 4) Objektivitas dan Independensi
3) Perekonomian global Anggota harus mempertahankan objektivitas dan
bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan
Perekonomian global merupakan kajian tentang pen-
tanggung jawab profesionalnya.
gurusan sumber daya materian individu, masyarakat,
dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup 5) Keseksamaan
manusia.
Anggota harus mempertahankan standar teknis dan
b. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan etis profesi, terus berusaha keras meningkatkan kom-
petensi dan mutu jasa yang diberikannya, serta
Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert
melaksanakan tanggung jawab professional serta
(2006:77-78) beberapa tanggung jawab perusahaan
sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
terhadap karyawan, diantaranya adalah sebagai beri-
kut: 6) Ruang Lingkup dan Sifat Jasa
1) Komitmen Hukum dan Sosial Anggota yang berpraktik bagi publik harus memper-
hatikan prinsip-prinsip Kode Perilaku Profesional
Perilaku tanggung jawab secara sosial terhadap para
dalam menentukan ruang lingkup dan sifat jasa yang
karyawan memiliki komponen hukum dan sosial. Pe-
akan disediakan.
rusahaan dikatakan memenuhi tanggung jawab
hukum dan sosialnya apabila karyawannya diberikan d. Penyebab Perilaku Tidak Etis
kesempatan yang sama tanpa memandang faktor-
Arens dan Loebbecke (1997:73) menyebutkan bah-
faktor suku, jenis kelamin, atau faktor lainnya yang
wa, terdapat dua faktor utama yang mungkin me-
tidak relevan.
nyebabkan orang berperilaku tidak etis, yaitu:
2) Komitmen Etis: Kasus Khusus Para Pengadu
1) Standar etika orang tersebut berbeda dengan
(Wishtle-Blower)
masyarakat pada umumnya.
Menghargai karyawan sebagai manusia juga berarti
2) Orang tersebut secara sengaja bertindak tidak etis
menghargai perilaku mereka sebagai individu yang
untuk keuntungan sendiri.
bertanggung jawab secara etis.
2) Pengendalian Intern
c. Prinsip-prinsip Etis
a. Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Alvin A. Arens (2006:108) terdapat bebera-
pa prinsip etis, antara lain: Pengendalian intern berkaitan dengan proses-proses
dan praktik-praktik dengan mana manajemen suatu
1) Tanggung Jawab
organisasi berusaha untuk memastikan bahwa kepu-
Dalam mengemban tanggungjawabnya sebagai profe- tusan-keputusan dan aktivitas-aktivitas yang disetujui
sional, para anggota harus melaksanakan pertim- benar-benar diambil dan dilaksanakan (Sukrisno
bangan profesional dan moral yang sensitif dalam Agoes, 2009:232).
semua aktivitas mereka.
Menurut Alvin A. Arens (2006:370) manajemen
2) Kepentingan Publik memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem
pengendalian intern yang efektif adalah:
Para anggota harus menerima kewajiban untuk ber-
tindak sedemikian rupa agar dapat melayani kepent- 1) Reliabilitas Pelaporan Keuangan
ingan publik, serta menunjukkan komitmennya dan
Dalam hal ini manajemen bertanggung jawab untuk
profesionalnya.
menyiapkan laporan bagi para investor, kreditor, dan
7
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

pemakai lainnya. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan


prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan
2) Ketaatan pada Hukum dan Peraturan
bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dil-
Section 404 mengharuskan semua perusahaan publik aksanakan.
mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksa-
5) Pemantauan atau Pemonitoran
naan pengendalian intern atas pelaporan keuangan.
Pemantauan atau pemonitoring adalah proses
3) Efisiensi dan Efektivitas Operasi
penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepan-
Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong jang waktu.
pemakai sumber daya secara efisien dan efektif untuk
mengoptimalkan sasaran-sasaran perusahaan. d. Keterbatasan Pengendalian Intern
Berikut ini adalah keterbatasan bawaan yang melekat
b. Tujuan Pengendalian Intern
dalam pengendalian intern (Mulyadi, 2002:181):
Menurut Mulyadi (2001:178) tujuan pengendalian
1) Kesalahan dalam pertimbangan
intern akuntansi adalah sebagai berikut:
2) Gangguan
1) Menjaga kekayaan perusahaan:
3) Kolusi
a) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui
sistem otorisasi yang telah diterapkan. 4) Pengabaian oleh manajemen
b) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang 5) Biaya lawan manfaat
dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang
3) Kepatuhan
sesungguhnya ada.
Menurut Agoes (2009:49) kepatuhan sebagai
2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:
pemeriksanaan untuk mengetahui apakah prosedur
a) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang
yang telah ditetapkan. sudah ditaati oleh personel di organisasi tersebut.
b) Pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam cata- Menurut Agoes (2009:245) audit kepatuhan
tan akuntansi. (compliance audit) harus dilakukan di dalam perus-
ahaan terhadap:
c. Unsur- unsur Pengendalian Intern
a) Kebijakan dan Prosedur Tertulis tentang Kelengka-
1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
pan Transaksi
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pen-
Hal ini dilakukan untuk membuktikan adanya kepatu-
gendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi
han terhadap kelengkapan transaksi yang dilakukan
kesadaran personel organisasi tentang pengendalian.
dalam perusahaan, pelaksanaan transaksi tersebut
2) Penaksiran Risiko sejak transaksi dimulai sampai dengan selesai.
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan b) Kepatuhan terhadap Perundang-Undangan
adalah identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko
Dalam setiap aspek operasional perusahaan atau bagi-
entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan
an organisasi perusahaan harus memenuhi setiap per-
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
aturan perundang-undangan dan peraturan internal
umum di Indonesia.
perusahaan.
3) Informasi dan Komunikasi
4) Kompensasi Manajemen
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepa-
da semua personel yang terlibat dalam pelaporan keu- a. Pengertian Kompensasi Manajemen
angan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan Menurut H. Hadari Nawawi (2005:315) kompensasi
dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada di da- manajemen adalah penghargaan atau ganjaran pada
lam maupun di luar organisasi. para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam
mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang dise-
4) Aktivitas Pengendalian
8
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

but bekerja. kesehatan.


Menurut Dessler (1998:45) menyebutkan dua kom- b. Tujuan Pemberian Kompensasi Manajemen
ponen kompensasi, yaitu: pembayaran keuangan
Menurut Malayu Hasibuan (2007:121-122) tujuan
langsung dalam bentuk gaji, upah, insentif, serta
pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah
pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan
sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan
seperti asuransi dan uang liburan.
efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta
1) Gaji pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
Gaji sebagai salah satu aspek atau komponen c. Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi Ma-
kompensasi terkait dengan analisis gaji dimana kar- najemen
yawan dibayar secara sistematis atas usaha-usaha
Ada enam faktor yang mempengaruhi kebijakan
yang disumbangkan kepada organisasi.
kompensasi yaitu: faktor pemerintah, penawaran ber-
2) Upah sama antara perusahaan dan pegawai, standar dan
biaya hidup pegawai, ukuran perbandingan upah, per-
Upah merupakan imbalan finansial langsung yang
mintaan dan persediaan, dan kemampuan membayar.
diberikan kepada para pekerja berdasarkan jam kerja,
jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pela- d. Asas Kompensasi Manajemen
yanan yang diberikan. Kesesuaian pemberian upah
Program kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan
karyawan dapat memberikan dampak yang diharap-
atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan
kan yang akan memperkuat tingkah laku.
Undang-Undang perburuhan yang berlaku. Prinsip
3) Insentif adil dan layak harus mendapat perhatian dengan
sebaik-baiknya supaya balas jasa yang akan diberikan
Insentif sebagai perangsang atau pendorong yang
merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.
diberikan secara sengaja kepada para pekerja agar
dalam diri pekerja timbul semangat yang lebih besar
untuk berprestasi dalam organisasi.
3. Kerangka Berfikir
4) Tunjangan
1. Pengendalian Intern (X1) berpengaruh ter-
Tunjangan adalah untuk membuat karyawan hadap Perilaku Etis Karyawan (Y)
mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka
Menurut American Institute of Certified Public Ac-
panjang. Dalam rangka pencapaian tujuan itu, maka
counting (Baridwan, 2005:267) Pengendalian Intern
tunjangan dapat diklasifikasikan dalam beberapa
yaitu meliputi struktur organisasi dan semua cara ser-
jenis, yaitu:
ta alat-alat dikoordinasikan, yang digunakan di dalam
a) Pembayaran untuk waktu tidak bekerja, yang men- perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan
cakup periode istirahat yang dibayar, periode makan harta milik perusahaan, memeriksa kebenaran data
siang yang dibayar, waktu bersiap-siap, cuti dan hari- akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi dan
hati libur. data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi
dan membantu dipatuhinya kebijakan manajemen
b) Perlindungan terhadap berbahaya, misalnya: pen-
yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengen-
yakit, keadaan cidera, hutang, pengangguran, ketid-
dalian intern dibutuhkan lingkungan pengendalian
akmampuan bekerja secara tetap, usia lanjut dan ke-
yang memadai agar dapat membentuk disiplin dan
matian.
struktur di dalam perusahaan. Selain itu, pengendali-
c) Pelayanan terhadap karyawan, misalnya: pe- an intern digunakan untuk memberikan perlindungan
rumahan, makanan, nasihat, rekreasi dan sebagainya. bagi entitas terhadap kelemahan manusia yang
d) Pembayaran yang dituntut oleh hukum, misalnya: memungkinkan dapat mengurangi kesalahan dan tin-
kompensasi pengangguran, asuransi kompensasi dakan yang tidak sesuia dengan aturan. Dengan
pekerja, asuransi usia lanjut dan janda yang ditinggal- demikian dalam perusahaan membutuhkan pengen-
kan di bawah jaminan sosial dan perawatan dalian intern yang efektif agar seluruh karyawan

9
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

dapat bekerja dan bertindak sesuai dengan aturan H3 : Kompensasi Manajemen berpengaruh positif ter-
yang berlaku atau berperilaku etis. hadap Perilaku Etis Karyawan
H1 : Pengendalian Intern berpengaruh positif ter-
hadap Perilaku Etis Karyawan
B. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
2. Kepatuhan (X2) berpengaruh terhadap Per-
a. Populasi
ilaku Etis Karyawan (Y)
Populasi dari penelitian ini yaitu karyawan yang
Pengujian kepatuhan (compliance tests) atau sering
bekerja di PT Adi Satria Abadi Yogyakarta. Alasan
disebut dengan pengujian pengendalian (test of con-
peneliti memilih mereka sebagai responden karena
trol) yaitu menentukan apakah klien (auditee) telah
masalah yang diangkat dalam penelitian sesuai
mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang
dengan masalah yang berada di perusahaan ini, maka
dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi. Wolk dan Tear-
dari itu peneliti mengambil karyawan yang bekerja di
ney (1997:93-95) menjelaskan bahwa kegagalan
PT Adi Satria Abadi Yogyakarta yang berjumlah 268
penyusunan laporan keuangan yang disebabkan kare-
orang.
na ketidaktaatan pada aturan akuntansi, akan men-
imbulkan kecurangan perusahaan yang tidak dapat b. Sampel
dideteksi oleh para auditor. Dengan adanya ketid- Suharsimi Arikunto (2006:134) berpendapat bahwa:
aktaatan tersebut, maka perusahaan harus membuat Apabila populasinya kurang dari 100 lebih baik di-
peraturan-peraturan secara tertulis baik aturan ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan
akuntansi maupun aturan perusahaan yang bertujuan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya be-
untuk mengurangi perilaku tidak etis. Dengan sar, responden lebih besar dari 100 maka dapat diam-
demikian karyawan semakin patuh pada aturan perus- bil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung
ahaan dan dapat meningkatkan perilaku etis karya- setidak-tidaknya dari:
wan di dalam perusahaan.
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga,
H2 : Kepatuhan berpengaruh positif terhadap Per- dan dana.
ilaku Etis Karyawan
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap
subjek, karena hal ini manyangkut banyak sedikitnya
3. Pengaruh Kompensasi Manajemen (X3) ter- dana.
hadap Perilaku Etis Karyawan (Y) c. Besar kecilnya resiko yang digantung oleh peneliti.
Kompensasi merupakan hal yang berpengaruh ter- Untuk penelitian yang risikonya besar tentu saja jika
hadap tindakan maupunperilaku seseorang dalam or- sampel lebih besar, hasilnya akan lebih baik.
ganisasi. Seseorang cenderung berperilaku tidak etis Berdasarkan populasi dan sampel di atas, mengingat
untuk memaksimalkan keuntungan pribadinya. jumlah populasi diatas 100 karyawan maka dalam
Dengan adanya kesesuaian pemberian kompensasi, penelitian ini besar sampel 27% atau 70 karyawan
perilaku tidak etis diharapkan dapat berkurang dan dari jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel
meminimalisir karyawan untuk tetap berperilaku menggunakan metode disproportionate stratified ran-
sesuai dengan aturan perusahaan (perilaku etis). dom sampling.
Menurut Luthans (1998) dalam Mohammad Glifandi 2. Jenis Penelitian
Hari Fauwzi (2011) menjelaskan bahawa kompensasi
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal
yang sesuai menjadi bagian yang sangat penting bagi
komparatif (Causal-Comparative Research).
kinerja karyawan serta keberhasilan organisasi. Maka
Penelitian kausal komparatif merupakan tipe
dari itu dengan adanya pemberian kompensasi yang
penelitian dengan karakteristik masalah berupa hub-
sesuai dengan pekerjaan karyawan akan berpengaruh
ungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih
dalam meningkatkan perilaku etis karyawan.
(Nur Indriantoro, 2009:27). Penelitian kausal

10
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

komparatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh SkalaLikert mulai dari 5 untuk Sangat Setuju sampai
faktor Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompen- 1 untuk Sangat Tidak Setuju.
sasi Manajemen terhadap Perilaku Etis Karyawan
Pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta.
3) Kompensasi Manajemen (X3)
Kompensasi Manajemen merupakan suatu imbalan
3. Definisi Operasional jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karya-
a. Variabel Dependen (Y) wan dalam bentuk gaji, upah dan insentif. Sedangkan,
kompensasi tidak langsung merupakan pemberian
Perilaku Etis adalah perilaku yang sesuai dengan nor-
bagian keuntungan atau manfaat lainnya bagi para
ma-norma sosial yang diterima secara umum sehub-
pekerja di luar gaji dan upah, dapat tunjangan
ungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik
(Dessler (1998:45). Dalam pengukuran variabel ini
(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2006:58). In-
menggunakan kompensasi langsung dan kompensasi
dikator yang digunakan dalam Perilaku Etis adalah
tidak langsung. Indikator yang digunakan dalam
budaya organisasi, kondisi politik dan perekonomian
Kompensasi Manajemen adalah gaji, upah, insentif
global. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
dan tunjangan. Instrumen yang digunakan untuk
Perilaku Etis karyawan terdiri dari delapan item per-
mengukur Kompensasi Manajemen terdiri dari empat
tanyaan. Setiap item diukur dengan menggunakan
belas item pertanyaan. Setiap item diukur dengan
Skala Likert mulai dari 5 untuk Sangat Setuju sampai
menggunakan Skala Likert mulai dari 5 untuk Sangat
1 untuk Sangat Tidak Setuju.
Setuju sampai 1 untuk Sangat Tidak Setuju.

b. Variabel Independen (X)


4. Teknik Pengumpulan Data
1) Pengendalian Intern (X1)
a. Kuesioner
Pengendalian intern merupakan proses yang dijalan-
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan
kan untuk memberikan keyakinan memadai tentang
data yang dilakukan dengan cara memberi
pencapaian keandalan informasi keuangan, kepatuhan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepa-
terhadap hukum, dan efektivitas dan efisiensi operasi
da responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009:142).
(Mulyadi, 2002). Indikator yang digunakan dalam
Kuesioner diberikan kepada responden untuk menge-
Pengendalian Intern adalah reliabilitas pelaporan keu-
tahui pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan
angan, ketaatan terhadap hukum dan peraturan dan
Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis Kar-
efisiensi dan efektivitas operasi. Instrumen yang
yawan yang berada di PT Adi Satria Abadi Yogya-
digunakan untuk mengukur Pengendalian Intern
karta. Kuesioner (angket) yang digunakan oleh
terdiri dari tujuh item pertanyaan. Setiap item diukur
peneliti merupakan angket yang bersifat tertutup.
dengan menggunakan Skala Likert mulai dari 5 untuk
Angket tertutup adalah suatu angket dimana pertan-
Sangat Setuju sampai 1 untuk Sangat Tidak Setuju.
yaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan se-
hingga responden tinggal memilih jawaban yang te-
2) Kepatuhan (X2) lah ditentukan (Pabundu Tika, 2006:60-61).

Kepatuhan dapat diorganisir melalui antara lain kode b. Wawancara


etik dan ketaatan atas aturan akuntansi, yang akan Wawancara merupakan teknik pengumpulan data da-
memberikan pengaruh serta mengendalikan perilaku lam metode survey yang menggunakan pertanyaan
manajemen perusahaan (Robert et al 2002 dalam Siti secara lisan kepada subyek penelitian (Nur Indrianto-
Aisah 2010). Indikator yang digunakan dalam ro, 2009:152). Teknik wawancara ini digunakan oleh
Kepatuhan adalah kelengkapan transaksi dan adanya peneliti untuk memperoleh data mengenai sejarah
undang-undang. Instrumen yang digunakan untuk singkat organisasi, struktur organisasi, perkembangan
mengukur Kepatuhan terdiri dari lima item pertan- dan masalah-masalah yang ada di dalam perusahaan.
yaan. Setiap item diukur dengan menggunakan

11
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012
b. Uji Prasyarat Analisis Data
5. Teknik Analisis Data 1) Uji Normalitas Data
a. Uji Coba Instrumen Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah da-
lam model regresi, variabel pengganggu atau residual
1) Uji Validitas Instrumen
memiliki distribusi normal (Imam Ghozali,
Menurut Suharsimi (2006:168) Uji Validitas adalah 2011:160). Pengujian data dalam penelitian ini
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kev- menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov.
alidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Karena data
penelitian menggunakan skala likert maka digunakan
metode pearson correlation dengan bantuan SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) yang
dikenal dengan rumus korelasi product moment. Ru-
mus product moment sebagai berikut: Keterangan:

Keterangan : KD : Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel (Sugiyono, 2007:159)


Y
xy : jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y) Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
N : jumlah sampel Ho : Data X berdistribusi normal
x: jumlah skor butir (X) Ha : Data X tidak berdistribusi normal
y: jumlah skor variabel (Y) Pengambilan keputusan:
: jumlah skor butir kuadrat (X) Jika Sig. (p) > 0,05 maka Ho diterima
: jumlah skor variabel (Y) Jika Sig. (p) <0,05 maka Ha ditolak
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

2) Uji Linearitas
2) Uji Reliabilitas Instrumen Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spe-
Uji reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat sifikasi model yang digunakan sudah benar atau tid-
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul ak. Penyajian ini menggunakan Uji F dengan rumus:
data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien
Cronbach Alpha dengan rumus sebagai berikut:

(Sutrisno Hadi, 2004:13)


Setelah Fhitung ditemukan, Fhitung kemudian dikon-
sultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5%.
Jika Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel berarti
(Suharsimi Arikunto, 2006:196) hubungannya adalah hubungan linear (Imam Ghozali,
2006:56).

12
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

c. Uji Asumsi Klasik b) Menguji signifikansi dengan Uji t


1) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar varia-
bel bebas (independen). Untuk melihat ada atau tid-
aknya multikolonieritas maka dilakukan dengan Keterangan:
melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor t : t hitung
(VIF) yang dapat dihitung dengan rumus:
r : koefisien korelasi
n : jumlah ke-n
(Sugiyono, 2009: 184)
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah da-
2) Analisis Regresi Linier Berganda
lam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang a) Membuat persamaan garis regresi tiga prediktor
lain (Imam Ghozali, 2011:139). Rumus:
Untuk melakukan pengujian terhadap asumsi ini dil-
akukan dengan menggunakan analisis dengan uji
glejser.Persamaannya adalah:

Jika variabel independen secara signifikan secara


statistik tidak mempengaruhi variabel dependen,
maka tidak terdapat indikasi terjadi heteroskedastis-
itas. Hal ini dapat dilihat apabila dari probabilitas
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (Sutrisno Hadi, 2004:28)
(Imam Ghozali, 2011:143). b) Mencari koefisien korelasi antara prediktor X1, X2
dan X3 dengan kriterium Y menggunakan rumus:

d. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linier Sederhana
a) Persamaan regresi linier sederhana

Keterangan :
Y’ : Nilai yang diprediksikan
a : Konstanta atau bila harga X = 0
B : Koefisien regresi
X : Nilai variabel independen
(Sugiyono, 2009:188)
(Sutrisno Hadi, 2004:22)

13
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

c) Menguji signifikansi (keberartian) regresi ganda (1) Sumbangan Relatif (SR%)


menggunakan Uji F
Untuk menguji signifikansi (keberartian) koefisien
korelasi ganda harus digunakan uji F, dengan rumus:

Keterangan:
Freg : Harga F garis regresi
N : Cacah kasus (Sutrisno Hadi, 2004:37)
M : Cacah prediktor (2) Sumbangan Efektif (SE%)
R² : Koefisien korelasi antara kriterium dengan
Prediktor-prediktor
(Sutrisno Hadi, 2004:23)
d) Mencari besarnya sumbangan setiap variabel pred-
iktor terhadap kriterium.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tabel 1. Statistik Deskripsi Data
Statistic

14
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Berdasarkan hasil tabel statistik deskripsi data di atas adalah 35,00 dan nilai rata-rata sebesar 30,00. Varia-
terdapat 4 variabel yaitu variabel Perilaku Etis Karya- bel Kepatuhan menunjukkan nilai terkecil (minimum)
wan, Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompen- adalah 19,00, nilai terbesar (maximum) adalah 25,00
sasi Manajemen. Pada tabel di atas variabel Perilaku dan nilai rata-rata sebesar 22,1571. Variabel
Etis Karyawan menunjukkan bahwa nilai terkecil Kompensasi Manajemen menunjukkan nilai terkecil
(minimum) adalah 30,00, nilai terbesar (maximum) (minimum) adalah 45,00, nilai terbesar (maximum)
adalah 36,00 dan nilai rata-rata sebesar 33,3714. Var- adalah 69,00 dan nilai rata-rata sebesar 58,4429.
iabel Pengendalian Intern menunjukkan nilai terkecil
Data berdistribusi normal jika signifikansinya lebih
(minimum) adalah 20,00, nilai terbesar (maximum)
besar dari 0,05.

Berdasarkan tabel diketahui nilai uji


Kolmogorov-Smirnov Z 0,888 lebih
besar dari nilai sig yaitu 0,05.

Hubungan antara variabel bebas dan


terikat dikatakan linear jika signif-
ikansinya lebih besar dari 0,05.

Hasil uji multikolonieritas antar variabel


bebas menunjukkan bahwa interkorelasi
antar variabel bebas nilai Tolerance di atas
0,1 dan VIF < 10 maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar
variabel sehingga regresi ganda dapat
dilanjutkan.

15
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Dari tabel di samping dapat diketahui


bahwa signifikansi semua variabel
lebih besar 5% atau 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi ini tidak terjadi het-
eroskedastisitas.

Uji Hipotesis
1. Uji Hipotesis Pertama (Pengendalian Intern
terhadap Perilaku Etis Karyawan )
Tabel 6. Model Summary Hasil Analisis Regresi
Linier Sederhana Pengendalian Intern terhadap Pe-
rilaku Etis Karyawan

Tabel 7. Model Coefficients Regresi Linier Seder-


hana Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis Kar-
yawan

2. Uji Hipotesis Kedua (Kepatuhan terhadap Pe-


rilaku Etis Karyawan)
Tabel 8. Model Summary Hasil Analisis Regresi
Linier Sederhana Kepatuhan terhadap Perilaku Etis
Karyawan

Tabel 9. Model Coefficients Hasil Analisis Regresi


Linier Sederhana Kepatuhan terhadap Perilaku Etis
Karyawan

16
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

3. Uji Hipotesis Ketiga (Kompensasi Manajemen


terhadap Perilaku Etis Karyawan)
Tabel 10. Model Summary Hasil Analisis Regresi
Linier Sederhana Kompensasi Manajemen terhadap
Perilaku Etis Karyawan

Tabel 11. Model Coefficients Hasil Analisis Regresi


Linier Sederhana Kompensasi Manajemen terhadap
Perilaku Etis Karyawan

Pembahasan dalian internal sangat penting antara lain untuk mem-


berikan perlindungan bagi entitas terhadap kelema-
1. Pengendalian Intern berpengaruh terhadap
han manusia, selain itu Pengendalian Intern yang
Perilaku Etis Karyawan
efektif dapat mengurangi kemungkinan kesalahan
Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan.
variabel Pengendalian Intern (X1) berpengaruh posi- Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang
tif dan signifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan dilakukan oleh Siti Aisah (2010) yang melakukan
(Y) PT Adi Satria Abadi Yogyakarta. Hal ini di- penelitian untuk mengetahui pengaruh Pengendalian
tunjukkan oleh nilai koefisien regresi Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Integritas Manajemen ter-
Intern sebesar 0,258 menyatakan bahwa setiap kenai- hadap Perilaku Etis Karyawan. Hasil penelitian Siti
kan Pengendalian Intern sebesar 1 satuan maka akan Aisah (2010) menyebutkan bahwa variabel Pengen-
menaikkan Perilaku Etis Karyawan sebesar 0,258 dalian Intern diidentifikasikan mempengaruhi Per-
satuan. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai korelasi ilaku Etis Karyawan secara positif dan signifikan.
regresi (R) yang bernilai positif antara Pengendalian
Intern dan Perilaku Etis Karyawan sebesar 0,470. 2. Kepatuhan berpengaruh terhadap Perilaku Etis
Nilai thitung yang lebih besar dari pada ttabel yaitu Karyawan
4,390 > 1,995 mengidentifikasikan bahwa variabel Hasil penelitian mendukung hipotesis kedua bahwa
Pengendalian Intern (X1) berpengaruh signifikan ter- variabel Kepatuhan (X2) berpengaruh positif dan sig-
hadap Perilaku Etis Karyawan. Nilai sig pada tabel nifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan (Y) PT Adi
sebesar 0,000 (di bawah 0,05) juga mengidentifikasi- Satria Abadi Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan oleh
kan bahwa variabel Pengendalian Intern (X1) ber- nilai koefisien regresi Kepatuhan sebesar 0,449
pengaruh secara signifikan terhadap variabel Perilaku menyatakan bahwa setiap kenaikan Kepatuhan sebe-
Etis Karyawan. Dari hasil analisis juga diperoleh sar 1 satuan maka akan menaikkan Perilaku Etis Kar-
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,221 yang yawan sebesar 0,449 satuan. Hal ini juga dapat dilihat
berarti bahwa 22,1% variasi atau naik turunnya nilai dari nilai korelasi regresi (R) yang bernilai positif
Perilaku Etis Karyawan dipengaruhi oleh variabel antara Kepatuhan dan Perilaku Etis Karyawan sebe-
Pengendalian Intern, sedangkan sisanya sebesar sar 0,426. Nilai thitung yang lebih besar dari pada ttabel
77,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak yaitu 3,883 > 1,995 mengidentifikasikan bahwa vari-
diteliti pada penelitian ini. abel Kepatuhan (X2) berpengaruh signifikan terhadap
Perilaku Etis Karyawan. Nilai sig pada tabel sebesar
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemuka-
0,000 (di bawah 0,05) juga mengidentifikasikan bah-
kan oleh AICPA (1947) menjelaskan bahwa pengen-
17
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012
wa variabel Kepatuhan (X2) berpengaruh secara sig- nilai Perilaku Etis Karyawan dipengaruhi oleh varia-
nifikan terhadap variabel Perilaku Etis Karyawan. bel Kepatuhan, sedangkan sisanya sebesar 78% di-
Dari hasil analisis juga diperoleh nilai koefisien de- pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada
terminasi (R2) sebesar 0,181 yang berarti bahwa penelitian ini.
18,1% variasi atau naik turunnya nilai Perilaku Etis
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemuka-
Karyawan dipengaruhi oleh variabel Kepatuhan, se-
kan oleh Wright (2003) yang menyatakan bahwa in-
dangkan sisanya sebesar 81,9% dipengaruhi oleh var-
sentif, pengawasan serta sistem yang berjalan dengan
iabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
baik dapat mencegah perilaku tidak etis manajemen
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemuka- perusahaan. Dalam sistem pemberian kompensasi
kan oleh Roberts et al., (2002:23) berpendapat bahwa harus sesuai dengan prosedur dan jumlah yang seha-
cara profesi diorganisir, melalui antara lain kode etik, rusnya diterima oleh karyawan. Hal ini dapat
dan ketaatan atas aturan akuntansi, akan memberikan meningkatkan perilaku etis karyawan dan dapat
pengaruh serta mengendalikan perilaku manajemen mencegah perilaku tidak etis yang dapat dilakukan
perusahaan.Dipatuhinya aturan dan kode etik oleh oleh karyawan.
karyawan akan meningkatkan perilaku etis dalam
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dil-
suatu perusahaan.
akukan oleh Wilopo (2006) yang menyatakan bahwa
Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang kesesuaian kompensasi yang diberikan oleh karya-
dilakukan oleh Siti Aisah (2010) yang mengindikasi- wan dapat menurunkan perilaku tidak etis dan ber-
kan bahwa Perilaku Etis Karyawan dipengaruhi oleh pengaruh positif terhadap peningkatan perilaku etis
beberapa variabel, antara lain Pengendalian Intern, karyawan. Selain itu, penelitian ini didukung dengan
Kepatuhan dan Integritas Manajemen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Glifandi
penelitian Siti Aisah (2010) menyebutkan bahwa var- Hari Fauwzi (2011) bahwa Kompensasi Manajemen
iabel Kepatuhan diidentifikasikan mempengaruhi berpengaruh positif terhadap tindakan maupun per-
Perilaku Etis Karyawan secara positif dan signifikan. ilaku seseorang.
3. Kompensasi Manajemen berpengaruh terhadap
Perilaku Etis Karyawan
D. Penutup
Hasil penelitian mendukung hipotesis ketiga bahwa
1) Kesimpulan
variabel Kompensasi Manajemen (X3) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Perilaku Etis Karya- 1. Pengendalian Intern berpengaruh positif dan sig-
wan (Y) PT Adi Satria Abadi Yogyakarta. Hal ini nifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan PT Adi Sa-
ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X3 sebesar tria Abadi Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan
0,169 menyatakan bahwa setiap kenaikan Kompen- harga koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,470 harga
sasi Manajemen sebesar 1 satuan maka akan koefisien determinasi (r2x1y) sebesar 0,221 dan harga
menaikkan Perilaku Etis Karyawan sebesar 0,169 thitung 4,390 lebih besar dari ttabel 1,995. Persamaan
satuan. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai korelasi garis regresinya Y = 25,634 + 0,258X1. Dengan
regresi (R) yang bernilai positif antara Kompensasi demikian apabila Pengendalian Intern (X1) naik 1
Manajemen dan Perilaku Etis Karyawan sebesar satuan maka Perilaku Etis Karyawan akan naik sebe-
0,469. Nilai thitung yang lebih besar dari pada ttabel yai- sar 0,258.
tu 4,382 > 1,995 mengidentifikasikan bahwa variabel 2. Kepatuhan berpengaruh positif dan signifikan ter-
Kompensasi Manajemen (X3) berpengaruh signifikan hadap Perilaku Etis Karyawan PT Adi Satria Abadi
terhadap Perilaku Etis Karyawan. Nilai sig pada tabel Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan harga
sebesar 0,000 (di bawah 0,05) juga mengidentifikasi- koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,426 harga koefisien
kan bahwa variabel Kompensasi Manajemen (X3) determinasi (r2x2y) sebesar 0,181 dan harga thitung
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Per- 3,883 lebih besar dari ttabel 1,995. Persamaan garis
ilaku Etis Karyawan. Dari hasil analisis juga di- regresinya Y = 23,421 + 0,449X2. Dengan demikian
peroleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,220 apabila Kepatuhan (X2) naik 1 satuan maka Perilaku
yang berarti bahwa 22,0% variasi atau naik turunnya Etis Karyawan akan naik sebesar 0,449.
18
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

3. Kompensasi Manajemen berpengaruh positif dan dijalankan oleh orang untuk mencapai tujuan tertentu
signifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan PT Adi dalam suatu perusahaan dan mampu memberikan
Satria Abadi Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan keyakinan yang memadai bagi pihak manajemen dan
harga koefisien korelasi (rx3y) sebesar 0,469 harga dewan komisaris. Hasil penelitian ini menunjukkan
koefisien determinasi (r2x3y) sebesar 0,220 dan harga bahwa Pengendalian Intern berpengaruh terhadap
thitung 4,382 lebih besar dari ttabel 1,995. Persamaan Perilaku Etis Karyawan. Hal ini mengandung im-
garis regresinya Y = 23,473 + 0,169X3. Dengan plikasi agar kedepannya pihak perusahaan lebih
demikian apabila Kompensasi Manajemen (X3) naik memperhatikan dan memperbaiki Pengendalian In-
1 satuan maka Perilaku Etis Karyawan akan naik tern agar dapat meningkatkan Perilaku Etis Karyawan
sebesar 0,169. sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
4. Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi 2. Kepatuhan berarti ketaatan terhadap peraturan
Manajemen berpengaruh positif dan signifikan ter- yang berpengaruh untuk mengendalikan perilaku ma-
hadap Perilaku Etis Karyawan PT Adi Satria Abadi najemen perusahaan. Hasil penelitian ini menunjuk-
Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan harga kan bahwa Kepatuhan berpengaruh terhadap Perilaku
koefisien korelasi (Ry(x1,x2,x3)) sebesar 0,614 harga Etis Karyawan. Hal ini mengandung implikasi agar
koefisien determinasi (R2y(x1,x2,x3)) sebesar 0,377 dan kedepannya pihak perusahaan lebih memperjelas per-
harga Fhitung 13,325 lebih besar dari Ftabel 2,743. Per- aturan-peraturan (tertulis) sehingga karyawan dapat
samaan garis regresinya Y = 16,733 + 0,162X1 + berhati-hati dan selalu mematuhi peraturan yang ada
0,256X2 + 0,101X3. Persamaan tersebut menunjukkan dalam perusahaan.
bahwa apabila nilai Pengendalian Intern (X1)
3. Kompensasi Manajemen merupakan suatu
meningkat 1 satuan maka nilai Perilaku Etis Karya-
penghargaan atau imbalan yang diberikan oleh pihak
wan (Y) akan meningkat sebesar 0,162 dengan asum-
perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung
si Kepatuhan (X2) dan Kompensasi Manajemen (X3)
kepada para pekerja. Hasil penelitian ini menunjuk-
tetap, jika nilai Kepatuhan (X2) meningkat 1 satuan
kan bahwa Kompensasi Manajemen berpengaruh ter-
maka nilai Perilaku Etis Karyawan (Y) akan mening-
hadap Perilaku Etis Karyawan. Hal ini mengandung
kat sebesar 0,256 dengan asumsi Pengendalian Intern
implikasi agar kedepannya pihak perusahaan lebih
(X1) dan Kompensasi Manajemen (X3) tetap, se-
berhati-hati dalam menghitung ketepatan besarnya
dangakan jika nilai Kompensasi Manajemen (X3)
gaji karyawan, hal ini dilakukan untuk mengurangi
meningkat 1 satuan maka nilai Perilaku Etis Karya-
tindakan atau perilaku tidak etis yang dapat terjadi
wan (Y) akan meningkat sebesar 0,101 dengan asum-
dalam perusahaan.
si Pengendalian Intern (X)1 dan Kepatuhan (X2) tetap.
5. Pengendalian Intern memberikan Sumbangan
Relatif sebesar 29,57%, Kepatuhan memberikan 3) Keterbatasan Penelitian
Sumbangan Relatif sebesar 34,51% dan Kompensasi Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan
Manajemen memberikan Sumbangan Relatif sebesar sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian
35,92%, sedangkan Sumbangan Efektif masing- masih memiliki keterbatasan yaitu:
masing variabel adalah 11,15% untuk variabel Pen-
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Etis
gendalian Intern, 13,01% untuk variabel Kepatuhan
Karyawan dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga
dan 13,54% untuk variabel Kompensasi Manajemen.
variabel, yaitu Pengendalian Intern, Kepatuhan dan
Secara bersama-sama variabel Pengendalian Intern,
Kompensasi Manajemen, sedangkan masih banyak
Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen memberikan
faktor lain yang mempengaruhi Perilaku Etis Karya-
Sumbangan Efektif sebesar 37,70% terhadap Perilaku
wan.
Etis Karyawan.
2. Adanya keterbatasan penelitian dengan
menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban
2) Implikasi yang diberikan oleh sampel tidak menunjukkan
1. Pengendalian Intern merupakan suatu proses yang keadaan sesungguhnya.

19
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat


menambah dan memperbaiki pertanyaan-pertanyaan
4) Saran
yang ada dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kes-
c. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian
impulan di atas maka dapat diberikan saran-saran
ini hanya satu perusahaan. Penelitian selanjutnya di-
sebagai berikut:
harapkan dapat memperbanyak jumlah sampel yang
1. Bagi Perusahaan PT Adi Satria Abadi akan digunakan, sehingga akan mendekati gambaran
a. PT Adi Satria Abadi diharapkan dapat memperbai- hasil yang lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.
ki Pengendalian Intern perusahaan dengan cara d. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk
meningkatkan pemeriksaan fisik atas kekayaan perus- menggunakan jenis perusahaan lain sebagai objek
ahaan seperti kas, persediaan barang dll secara berka- penelitian.
la tidak hanya dilakukan pada saat dibutuhkan. Hal
ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan
dalam perhitungan dan mencegah terjadinya E. DAFTAR PUSTAKA
kecurangan-kecurangan (perilaku tidak etis) yang Alvin A. Arens dkk. (2006). Auditing dan Jasa As-
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. surance, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. PT Adi Satria Abadi sebaiknya membuat peraturan Hadari Nawawi. (2005). Manajemen Sumber Daya
-peraturan secara tertulis, agar karyawan lebih berhati Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
-hati dalam bertindak dan dapat mengurangi perilaku- Press.
perilaku yang tidak etis yang dapat terjadi di dalam
perusahaan. Selain itu, bertujuan agar karyawan sela- Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate
lu mematuhi peraturan-peraturan yang diterapkan dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
dalam perusahaan. Universitas Diponegoro.

c. PT Adi Satria Abadi diharapkan mampu memper- ____________. (2011). Aplikasi Analisis Multivari-
hatikan ketepatan dan kesesuaian antara daftar gaji ate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan
dengan jumlah gaji yang diberikan oleh perusahaan Penerbit Universitas Diponegoro.
kepada karyawan agar tidak terjadi kesalahan, karena Joko Sulistyo. (2010). Enam Hari Jago SPSS 17.
mengingat faktor tersebut dapat memberikan Yogyakarta: Cakrawala.
pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku etis
Malayu Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya
karyawan.
Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mohammad Glifandi Hari Fauwzi. (2011).Analisis
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Persepsi
a. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini san- Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Manajemen Ter-
gat sedikit, yaitu hanya tiga variabel, oleh sebab itu hadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan
pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan vari- Kecurangan Akuntansi. Skripsi. Akuntansi Universi-
abel lainnya yang berhubungan dengan perilaku etis tas Diponegoro Semarang.
karyawan. Sehingga dapat memberikan gambaran Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba
yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang Empat.
mempengaruhi perilaku etis karyawan selain Pengen-
_______. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
dalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi Mana-
jemen. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (2009).
Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
b. Variabel Pengendalian Intern, Kepatuhan,
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kompensasi Manajemendan Perilaku Etis Karyawan
kuesioner yang digunakan oleh peneliti masih Prabundu Tika. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Ja-
terbatas dan pertanyaannya masih kurang memadai, karta: PT Bumi Aksara.

20
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Ricky Griffin. (2003). Manajemen, Jilid 1. Jakarta: Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada. (2009). Bunga
Erlangga. Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Ricky Griffin dan Ronald J. Ebert. (2006). Bisnis Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta:
Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. ANDI Yogyakarta.
Siti Aisah. (2010). Pengaruh Pengendalian Intern, Wilopo. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Ber-
Kepatuhan dan Integritas Manajemen terhadap Per- pengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan
ilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian. Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan Badan
Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Usaha Milik Negara Di Indonesia. Simposium Na-
“Veteran”. sional Akuntansi IX Padang. 23-26 Agustus 2006.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif ______. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Ber-
Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. pengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan Badan
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian
Usaha Milik Negara Di Indonesia. Jurnaal Riset
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Maha-
Akuntansi Indonesia. Vol. 9, No. 3: Hal. 346-366.
satya.

21

Anda mungkin juga menyukai