Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik ISSN: 2527-5267

Vol.1. No.1 (2016): 2-11


JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Email: lppm.akjp2@gmail.com

IDENTIFIKASI SALMONELLA sp. PADA TELUR ASIN


YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR
KOTA PEKANBARU

Siti Juariah1*,, Famelya Nelda Yanti2


1
Akademi Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru
2
Mahasiswi Akademi Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru
*E-mail: siti.juariah1005@gmail.com

ABSTRAK ABSTRACT
Telur asin merupakan salah satu sumber Salty egg is one source of an animal protein
protein hewani yang memiliki rasa yang lezat that has a delicious taste easily digestible and
mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur asin highly nutritions. Salted egg preservations is
juga merupakan produk pengawetan telur also a form of processed products which can
bentuk olahan yang dapat dilakukan dengan be done by using a liquid medium that is with
menggunakan media cair yaitu dengan larutan saturated salt solution. Egg is easily broken,
garam jenuh. Telur memiliki sifat mudah both natural damage, chemical orinfectious
rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun microorganism through the pores of the
infeksi mikroorganisme melalui pori-pori eggshell. Eggs are often found in salmonella
cangkang telur. Telur seringkali terdapat sp. Salmonella sp bacteria can penetrate the
bakteri Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp. membrane ofyolk and multiply because of the
dapat menembus membran kuning telur dan high nutrient content in egg. The objective of
memperbanyak diri karena kandungan nutrisi this reseach was to find out the presence or
telur yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk absence of salmonella sp on salted egg of some
mengetahui ada atau tidaknya Salmonella sp market in Pekanbaru. This was an
pada telur asin yang dijual di beberapa pasar experimantal laboratory research. The sample
kota pekanbaru. Penelitian identifikasi of this study showed that salted egg which sold
Salmonella sp. bersifat eksperimental in kodim Market I, Bawah market I, market
laboratory secara invitro. Hasil dari penelitian center II, anf Cik Puan market II, morning
menunjukkan Sampel telur asin yang dijual di market I and II were found any bacteria
pasar Kodim I, pasar Bawah I, pasar pusat II, contamination of salmonella sp, while the
pasar Cik Puan II dan pasar Pagi I dan II salted egg samples in Kodim market II, bawah
ditemukan adanya kontaminasi bakteri market II, market center II, Cik Puan Market II
Salmonella sp., sedangkan pada sampel telur did not reveal any bacterial contaminated of
asin di pasar Kodim II, pasar Bawah II, pasar salmonella sp.
Pusat II, pasar Cik Puan II tidak ditemukan
adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp. Keywords: salted egg, Salmonella sp.

Kata kunci: Telur Asin, Salmonella sp

2
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

tergolong ekonomis dan distribusinya yang


PENDAHULUAN
luas yang bisa ditemukan di pasar-pasar
Telur merupakan salah satu bahan maupum supermarket dan toko eceran
pangan yang paling lengkap gizinya. yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Selain itu, bahan pangan ini juga bersifat Maka penting bagi masyarakat untuk
serba guna karena dapat dimanfaatkan mengetahui bahaya mengkonsumsi telur
untuk berbagai keperluan. Selain asin (Afifah, 2013).
dibungkus dengan kulit yang keras sebagai Pada tahun 1980, di Northeastern
pelindung, telur juga dilengkapi dengan United States terjadi peningkatan frekuensi
bahan gizi makanan yang lengkap yakni penyakit yang disebabkan keracunan
mengandung protein, lemak, vitamin, dan karena mengkonsumsi telur. Telur yang
mineral yang terdapat pada bagian bisa menyebabkan keracunan pada
kuningnya, namun demikian telur memiliki manusia dan hewan ini telah
sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, terkontaminasi bakteri Salmonella
kimiawi maupun infeksi mikroorganisme enteriditis. Kasus enteritis akibat infeksi
melalui pori-pori cangkang telur (Afifah, bakteri pada manusia di Jerman meningkat
2013). tajam dari 49.000 kasus pada tahun 1985
Umumnya telur akan mengalami menjadi 195.000 kasus pada tahun 1992,
kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 dua pertiga kasus tersebut disebabkan oleh
minggu di ruang terbuka. Kerusakkan infeksi Salmonella sp. (Nugraha, et al.,
tersebut meliputi kerusakan yang nampak 2012).
dari luar dan kerusakan yang baru dapat Bakteri Salmonella sp. merupakan
diketahui setelah telur pecah. Kerusakan salah satu penyebab penyakit pada
pertama berupa kerusakan alami (pecah, manusia dan makhluk hidup lainnya.
retak). Kerusakan lain adalah akibat udara Umumnya pada manusia, Salmonella sp.
dalam isi telur keluar sehingga derajat menimbulkan penyakit yang ditularkan
keasaman naik. Kerusakan telur dapat pula melalui makanan salah satunya adalah
disebabkan oleh masuknya mikroba ke telur asin yang disebut juga dengan
dalam telur (Margono, 2000). penyakit food borne disease. Oleh karena
Salah satu jenis telur yang serig itu, dengan harga yang relatif murah telur
dikonsumsi oleh masyrakat ialah telur asin, asin juga banyak digemari masyarakat.
karena selain rasanya yang enak dan gurih, Berdasarkan uraian tersebut penulis
telur asin ini juga mudah diperoleh karena tertarik melakukan penelitian adanya

3
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

cemaran Salmonella sp. pada telur asin 2. Penyimpanan makanan pada suhu
yang dijual di beberapa pasar Kota lemari es yang sesuai.
Pekanbaru. 3. Penggunaan dan pengolahan makanan
Penelitian ini dilakukan dengan yang semestinya dengan cara yang
tujuan untuk mengetahui cara identifikasi memenuhi syarat-syarat kesehatan.
bakteri Salmonella sp. pada telur asin serta 4. Perhatikan suhu penyimpanan suatu
mengetahui ada atau tidaknya Salmonella makanan.
sp. pada telur asin yang dijual di beberapa 5. Memasak makanan dengan baik.
pasar Kota Pekanbaru. 6. Pencemaran makanan.

TINJAUAN TEORI
METODE PENELITIAN
Telur asin merupakan produk
Jenis dan Desain Penelitian
pengawetan telur bentuk olahan yang juga
Penelitian bersifat eksperimental
dapat dilakukan dengan menggunakan
laboratory secara invitro, yaitu melihat
media cair yaitu dengan larutan garam
apakah telur asin yang dijual di pasar
jenuh (Wikanastri et al., 2009). Telur yang
tradisional yakni, pasar Pagi, pasar Kodim,
digunakan dalam proses pembuatan telur
pasar Pusat, pasar Bawah dan pasar Cik
asin adalah telur bebek. Setelah proses
Puan Pekanbaru tercemar oleh Salmonella
pengasinan, telur bebek yang diasinkan
sp. dengan cara menumbuhkan pada
tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal
berbagai medium uji bakteri (kultur).
ini disebabkan adanya garam yang
berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik
Waktu Dan Tempat Penelitian
yang mampu menghambat pertumbuhan
Penelitian ini akan dilaksanakan
mikroorganisme yang menyebabkan
pada bulan Februari sampai April 2015,
pembusukan.
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi
Jawetz (2005), mengatakan bahwa
Akademi Analis Kesahatan (AAK)
pada umumnya untuk pencegahan
Yayasan Fajar Pekanbaru.
Salmonella sp. kontaminasi makanan dan
air dengan hewan pengerat dan binatang
Populasi dan Sampel penelitian
lain yaitu dapat dirangkum sebagai berikut
Populasi dalam penelitian ini
:
adalah telur asin yang dijual di pasar
1. Ternak yang terinfeksi, daging, telur,
tradisional Kota Pekanbaru. Sampel yang
harus dimasak dengan benar.
digunakan dalam penelitian ini adalah telur

4
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

asin yang dijual di pasar Kodim, Pagi, Pengambilan sampel dilakukan secara
Pusat, Bawah dan Cik Puan di Kota aseptis dari tempat pengambilan ke
Pekanbaru. Dari setiap pasar tradisional laboratorium.
diambil 2 telur. Sampel diambil dari lima a. Sampel telur asin dibelah
pasar yang berbeda dan setiap pasar menggunakan pisau steril, diambil
diambil dua sampel. dengan menggunakan sendok.
b. Timbang sampel telur asin sebanyak 10
Alat dan Bahan gram.
Alat yang digunakan dalam c. Dipotong kira-kira 0,5 cm.
penelitian ini adalah erlemeyer, tabung d. Haluskan dalam 100 ml NaCl 0,9%
reaksi, rak tabung reaksi, kapas steril, menggunakan blender.
otoklaf, cawan petri, lampu spritus, ose e. Kemudian masukkan ke dalam labu
cincin, ose jarum, pipet tetes, pipet ukur, erlemeyer steril (Weli, 2009)
lemari es, oven, mikroskop, kaca objek,
kertas label, pisau, kain lap, timbangan, Penanaman Pada media Enrichment
blender dan kertas padi. Adapun bahan a. Ambil 1 ml sampel telur asin, inokulasi
yang digunakan dalam penelitian ini ke dalam media Selenith Broth.
adalah telus asin, imersi oil, NaCl 0,9%, b. Inkubasi media dalam inkubator
alkohol 70%, akuades, reagen kovac. selama 1x24 jam pada suhu 37oC.
adapun media yang digunakan dalam
penelitian ini ada beberapa macam Penanaman Pada Media Selektif
diantaranya adalah Media Enrichment a. Ambil satu ose dari medium selenit
Selenit Broth, Media selektif (SS Agar), broth lalu digoreskan zig-zag ke
Media untuk reaksi biokimia (media TSIA permukaan medium SS agar.
agar, SIM (Sulfur Indol Motiliti) agar, b. Inkubasi dalam inkubator selama 1x24
Simon Citrat Agar, Urea Agar. jam pada suhu 37oC.

Prosedur Kerja Reaksi Biokimia


Cuci tangan menurut WHO 2009 dan a. Pembacaan koloni pada media SS agar
gunakan APD (alat pelindung diri) dengan mengamati warna koloni tidak
sebelum bekerja. berwarna, ukuran sedang, bentuk bulat,
jernih, smooth (Soemarno, 2000).
Pengolahan Sampel b. Lakukan uji reaksi biokimia untuk
menentukan spesies bakteri dengan

5
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

cara menginokulasi koloni yang kota Pekanbaru telah dilakukan di


tumbuh dari medium SS agar ke dalam laboratorium mikrobiologi Akademi
media TSIA (ditusuk sampai dasar Analis Kesehatan Yayasan Fajar
kemudian di zig-zag bagian permukaan Pekanbaru.
medium), SIM (ditusuk sampai dasar
medium), simon citrat (ditusuk sampai Pertumbuhan Bakteri Pada Medium
dasar kemudian di zig-zag bagian Enrichment
permukaan medium), urea agar (di Pertumbuhan bakteri pada medium
zig-zag permukaan medium). enrichment bertujuan untuk
c. Lihat hasil reaksi biokimia memperbanyak bakteri yang diisolasi,
dibandingkan dengan tabel reaksi bakteri yang tumbuh dapat dilihat dengan
biokimia Salmonella sp. (Weli, 2009). adanya kekeruhan, hasil pertumbuhan
Tabel 1. menunjukkan bahwa semua
Pengolahan Data sampel telur asin yang ditanam pada
Berdasarkan jenis penelitian, maka medium selenit broth terjadi pertumbuhan
penentuan ada tidaknya bakteri Salmonella bakteri. Terjadinya kekeruhan pada
sp. dalam telur asin diperoleh dengan medum enrichment menunjukkan adanya
mengolah data dari uji kultur dengan pertumbuhan bakteri, tetapi tidak dapat
membandingkan pada uji reaksi biokimia menentukan jenis bakteri, karena
yang mengacu pada literatur. penggunaan medium enrichment hanya
bertujuan untuk memperbanyak kultur
Analisis Data bakteri, untuk melihat gerak bakteri dan
Data yang telah di peroleh untuk identifikasi awal, sedangkan untuk
ditabulasikan dalam bentuk tabel dan melihat ciri khas dari bakteri Salmonella
gambar selanjutnya dilakukan analisis sp. dapat dilanjutkan dengan penanaman
secara deskriptif serta membandingkan pada medium selektif.
dengan berbagai sumber literatur yang
yang terkait dengan pembahasan. Pertumbuhan Koloni Bakteri Pada
Medium Selektif
Medium selektif disebut juga
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan medium diferensial yang bertujuan
Hasil Penelitian untuk membedakan jenis bakteri dan untuk
Penelitian identifikasi Salmonella sp. pada melihat karakteristik bakteri, pada medium
telur asin yang dijual di beberapa pasar selektif bakteri yang tumbuh akan

6
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

memberikan ciri khas berdasarkan sifat dari bakteri.


Tabel 1. Hasil Pengamatan Telur Asin Pada Medium Enrichment (Medium Pengayaan)
No Lokasi/ Sampel Telur Asin Selenith Broth
1 Pasar Kodim I Terjadi Kekeruhan
II Terjadi Kekeruhan
2 Pasar Bawah I Terjadi Kekeruhan
II Terjadi Kekeruhan
3 Pasar Pusat I Terjadi Kekeruhan
II Terjadi Kekeruhan
4 Pasar Cik Puan I Terjadi Kekeruhan
II Terjadi Kekeruhan
5 Pasar Pagi I Terjadi Kekeruhan
II Terjadi Kekeruhan

Salah satu medium selektif yang agar. Ciri khas bakteri Salmonella sp.
digunakan untuk pertumbuhan bakteri dapat lebih mudah dilihat pada medium SS
Salmonella sp. adalah medium SSA agar, sehingga banyak digunakan untuk
(Salmonella-Shigella Agar) yang mengidentifikasi baktri Salmonella sp.
komposisinya terdiri dari peptone, beef Berdasarkan penelitian yang sudah
extract, lactose, ox bile dried, sodium dilakukan ciri-ciri koloni pada medium
citrate, brillian green, dan neutral red selektif dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Medium selektif


Lokasi/ Sampel Diduga
No Pertumbuhan Koloni pada medium SS Agar
Telur Asin Salmonella sp
1 Pasar Kodim I Koloni jernih, tidak berwarna, kecil, bulat, inti hitam,
cembung dan mukoid
II Koloni merah muda, kecil, cembung, smooth
2 Pasar Bawah I Koloni jernih, tidak berwarna, kecil, bulat, inti hitam,
cembung dan mukoid
II Koloni merah muda, kecil, cembung, smooth
3 Pasar Pusat I Koloni merah muda, kecil, cembung, smooth
II Koloni jernih, tidak berwarna, kecil, bulat, inti hitam,
cembung dan mukoid
4 Pasar Cik Puan I Koloni jernih, tidak berwarna, kecil, bulat, inti hitam,
cembung dan mukoid
II Koloni merah muda, kecil, cembung, smooth
5 Pasar Pagi I Koloni jernih, tidak berwarna, kecil, bulat, inti hitam,
cembung dan mukoid
II Koloni jernih, tidak berwarna, kecil, bulat, inti hitam,
cembung dan mukoid

Ciri–ciri pertumbuhan koloni pada medium penanaman pada media deret lengkap yang
SS (Tabel 4.2) di atas dapat diperoleh disebut juga dengan uji biokimia.
bahwa dari semua sampel yang diamati,
ada beberapa sampel yang diduga bakteri Pengamatan Terhadap Reaksi biokimia
Salmonella sp. Penentuan spesies bakteri Uji biokimia adalah pengujian
Salmonella sp., dilakukan dengan larutan atau zat-zat kimia dari bahan kimia

7
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

yang dapat mendeteksi interaksi bakteri kemampuan bakteri dalam memecah asam
dengan uji reagen yang dapat amino triptofan yaitu mengamati adanya
menghasilkan perubahan warna pada cincin merah pada permukaan biakan
media. Reaksi biokimia ini bertujuan untuk dengan penambahan reagen kovac serta
menentukan spesies bakteri, ada beberapa pergerakan dari bakteri, media urea untuk
jenis media digunakan untuk uji biokimia melihat kemampuan bakteri menghasilkan
pada penelitian ini diantaranya TSIA, SIM, enzim urease dengan melihat perubahan
urea, dan simon citrat, media ini memiliki warna pada media, media simon citrat
tujuan yang berbeda-beda, diantaranya untuk melihat kemampuan bakteri
media TSIA bertujuan untuk melihat sifat menggunakan sitrat sebagai sumber
bakteri dengan mengamati perubahan karbon. Hasil pengamatan koloni bakteri
warna media, SIM untuk melihat adanya terhadap reaksi biokimia dapat dilihat pada
sulfur dengan mengamati adanya endapan Tabel 3.
hitam, uji indol untuk menentukan

Tabel 3. Hasil Pengamatan Terhadap Reaksi Biokimia Dari Medium Selektif


Lokasi/ Sampel Nama Medium Hasil
Telur Asin TSIA SIM Urea SC
Pasar Kodim I S. paratyphi B
K/A g(+) H2S(+) +-+ - +
II A/A g(-) H2S(-) --- - - -
Pasar Bawah I
K/A g(-) H2S(+) +-+ - + S.typhi
II A/A g(-) H2S(-) +-- - + -
Pasar Pusat I
A/A g(+) H2S(-) ++- - + -
II K/A g(-) H2S(+) +-+ - - S. typhi
Pasar Cik Puan I S. paratyphi B
K/A g(+) H2S(+) +-+ - +
II A/A g(-) H2S(-) -++ - - -
Pasar Pagi I
K/A g(-) H2S(+) + ++ - - S. typhi
II K/A g(-) H2S(+) +-+ - - S. typhi

Ciri-ciri yang diduga Salmonella sp. dari tidak menghasilkan urea, pada simon citrat
tabel reaksi biokimia diatas adalah pada positif media berubah warna dari warna
media TSIA menunjukkan hasil alkali/ hijau menjadi biru.
asam yaitu pada media terlihat berwarna
hitam dan pada media SIM tampak Pembahasan
berwarna hitam dan terlihat kabut putih Berdasarkan hasil penelitian
yang menunjukkan pergerakan bakteri, identifikasi Salmonella sp. pada sampel

8
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

telur asin yang diambil dari beberapa pasar koloni. Untuk memperkuat hasil yang
kota Pekanbaru yang ditanam pada didapat maka peneliti melakukan uji
medium selenith broth diinkubasi pada biokimia pada sampel telur asin di pasar
suhu 37oC selama 24 jam. Hasil yang Kodim I, pasar Bawah I, pasar Pusat II,
diperoleh yaitu terjadi kekeruhan pada pasar Pagi I dan II ditemukan yaitu untuk
semua sampel. TSIA Alkali/asam gas (+) H 2s (+)
Penanaman dilanjutkan pada medium SS berwarna hitam pada media, simon citrat
agar dengan hasil yang di peroleh yakni (+/-), urea (-), sedangkan untuk Sulfur (+),
pada sampel telur asin di pasar Kodim I, Indol (+/-), Motility (+). Maka dapat
pasar Bawah I, pasar Pusat II, pasar Cik disimpulkan pada sampel telur asin
Puan II dan pasar Pagi I dan II ditemukan ditemukan bakteri Salmonella sp.,
ciri-ciri Koloni jernih, tidak berwarna, sedangkan sampel telur asin di pasar
kecil, bulat, cembung, intinya berwarna Kodim II, pasar Bawah II dan pasar Pusat
hitam, mukoid dan menghasilkan sulfur II dan pasar Cik Puan II ditemukan yaitu
yang merupakan ciri-ciri dari bakteri untuk TSIA asam/asam gas (+/-) H2s (-)
Salmonella sp., sedangkan sampel telur tidak berwarna hitam pada media, simon
asin di pasar kodim II, pasar bawah I dan citrat (-), urea (-), sedangkan untuk sulfur
pasar cik puan, II ditemukan ciri-ciri (-), indol (+/-), motility (-). Menurut
koloni berwarna berwarna merah muda, Soemarno (2000) untuk membedakan
kecil, cembung, dan smooth. Menurut spesies bakteri Salmonella sp. dilakukan
Soemarno (2000) ciri-ciri Salmonella sp. dengan uji biokimia dan dapat
pada media SS agar yaitu koloni berwarna dibandingkan dengan tabel uji biokimia
putih, jernih, dan berukuran kecil. Salmonella sp.
Menurut Amarantini et al., (2009) Terdapatnya bakteri pada sampel
koloni Salmonella sp. terlihat jernih dan telur asin tersebut diduga karena
transparan karena tidak menghasilkan penyimpanan telur terlalu lama,
enzim β-galactosidase. Medium SS Agar pengolahan yang tidak higienis, sehingga
mengandung brilliant green, ox bile, dan telur asin yang baik untuk dikonsumsi
thiosulfat dan sitrat dalam konsentrasi terlihat dari luar cangkang telur yang
tinggi yang mampu menghambat flora masih utuh, tidak retak dan tidak berbau,
mikrobia. Pada medium SS Agar warna tatapi di dalam telur tersebut telah
koloni terlihat jernih dan transparan, mengalami pembusukan karena bakteri
Salmonella sp. mampu menghasilkan H2S jenis Salmonella sp. tersebut mudah masuk
sehingga akan terlihat titik hitam di tengah ke dalam telur melalui cangkangnya dan

9
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

berkembang biak dengan baik pada suhu Saran


yang terbuka. Adanya cemaran Sebagai saran untuk menetapkan ilmu
Salmonella sp. pada kloaka juga Analis Kesehatan agar menambah
berasosiasi positif dengan angka cemaran pengalaman serta wawasan peneliti
Salmonella sp. Menurut Sri (2004) kloaka khususnya dalam identifikasi Salmonella
merupakan ruangan yang dibentuk oleh sp. pada telur asin dan untuk peneliti
tiga sistema yaitu sistema pencernaan, selanjutnya penulis menyarankan untuk
perkemihan, dan reproduksi Salmonella sp. mengidentifikasi berbagai macam bakteri
yang dikenal dengan bakteri usus, sehingga pada sampel telur asin.
apabila terjadi pengeluaran bakteri
(shedding) dari hewan ternak yang
DAFTAR PUSTAKA
menderita salmoleosis maka kloaka akan
terlewati tinja akibatnya bakteri dapat
Afifah, N. 2013. Uji Salmonella-Shigella
ditemukan di daerah tersebut. Telur yang pada Telur Ayam Yang Disimpan
Pada suhu dan Waktu Yang
dihasilkan sistema reproduksi juga akan
berbeda : Pasir Pengaraian. Jurnal
melewati kloaka saat dikeluarkan dari Ilmiah Edu Research Vol.2 (1)
tubuh. Sehingga sangat besar kemungkinan
Amarantini, C. Asmara, W.
telur akan tercemar Salmonella sp. Kushadiwijaya, H. Sembiring. L.
2009. Seleksi Bakteri Salmonella
Typhi Dari Kultur Darah
Penderita Demam Tipoid. Skripsi.
KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Kesimpulan
Ekadewi. 2009. Identifikasi Salmonella sp
Identifikasi Salmonella sp. pada telur asin
Pada Usap Alat Makan Penjual
yang dijual dibeberapa pasar Kota Sate di Jalan Cut Nyak Dien
Pekanbaru. KTI. Akademi Analis
Pekanbaru yang dilakukan secara kultur
Kesehatan: Pekanbaru.
dapat disimpulkan bahwa sampel telur asin
Jawetsz. 2005. Mikrobiologi Kedokteran
yang dijual di Pasar Kodim I, Pasar Bawah
edisi Pertama. Salemba Medika:
I, Pasar Pusat II, Pasar Cik Puan II dan Jakarta.
Pasar Pagi I dan II ditemukan adanya
Margono, T. 2000. TTG Pengolahan
kontaminasi bakteri Salmonella sp., Pangan. Kantor Deputi
Menegristek bidang pendayagunaan
sedangkan pada sampel telur asin di Pasar
dan permasyarakatan ilmu
Kodim II, Pasar Bawah II, Pasar Pusat II, pengetahuan teknologi: Jakarta
Pasar Cik Puan II tidak ditemukan adanya
Nugraha, A. Ngurah, I, B, S. 2012. Deteksi
kontaminasi bakteri Salmonella sp. Bakteri Salmonella Sp Dan

10
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11

Pengujian Kualitas Telur Ayam


Buras: Denpasar. Jurnal
Indonesia Medicus Veterinus
Vol.1 (3), 320-329 ISSN : 2301-
7848
Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Klinik. Akademi Analis
Kesehatan: Yogyakarta.

Sri, W, N. 2005 Tingkat Cemaran


Salmonella Sp. Pada Telur Ayam
Ras Di Tingkat Peternakan
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Skripsi. Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai