ABSTRAK ABSTRACT
Telur asin merupakan salah satu sumber Salty egg is one source of an animal protein
protein hewani yang memiliki rasa yang lezat that has a delicious taste easily digestible and
mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur asin highly nutritions. Salted egg preservations is
juga merupakan produk pengawetan telur also a form of processed products which can
bentuk olahan yang dapat dilakukan dengan be done by using a liquid medium that is with
menggunakan media cair yaitu dengan larutan saturated salt solution. Egg is easily broken,
garam jenuh. Telur memiliki sifat mudah both natural damage, chemical orinfectious
rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun microorganism through the pores of the
infeksi mikroorganisme melalui pori-pori eggshell. Eggs are often found in salmonella
cangkang telur. Telur seringkali terdapat sp. Salmonella sp bacteria can penetrate the
bakteri Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp. membrane ofyolk and multiply because of the
dapat menembus membran kuning telur dan high nutrient content in egg. The objective of
memperbanyak diri karena kandungan nutrisi this reseach was to find out the presence or
telur yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk absence of salmonella sp on salted egg of some
mengetahui ada atau tidaknya Salmonella sp market in Pekanbaru. This was an
pada telur asin yang dijual di beberapa pasar experimantal laboratory research. The sample
kota pekanbaru. Penelitian identifikasi of this study showed that salted egg which sold
Salmonella sp. bersifat eksperimental in kodim Market I, Bawah market I, market
laboratory secara invitro. Hasil dari penelitian center II, anf Cik Puan market II, morning
menunjukkan Sampel telur asin yang dijual di market I and II were found any bacteria
pasar Kodim I, pasar Bawah I, pasar pusat II, contamination of salmonella sp, while the
pasar Cik Puan II dan pasar Pagi I dan II salted egg samples in Kodim market II, bawah
ditemukan adanya kontaminasi bakteri market II, market center II, Cik Puan Market II
Salmonella sp., sedangkan pada sampel telur did not reveal any bacterial contaminated of
asin di pasar Kodim II, pasar Bawah II, pasar salmonella sp.
Pusat II, pasar Cik Puan II tidak ditemukan
adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp. Keywords: salted egg, Salmonella sp.
2
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
3
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
cemaran Salmonella sp. pada telur asin 2. Penyimpanan makanan pada suhu
yang dijual di beberapa pasar Kota lemari es yang sesuai.
Pekanbaru. 3. Penggunaan dan pengolahan makanan
Penelitian ini dilakukan dengan yang semestinya dengan cara yang
tujuan untuk mengetahui cara identifikasi memenuhi syarat-syarat kesehatan.
bakteri Salmonella sp. pada telur asin serta 4. Perhatikan suhu penyimpanan suatu
mengetahui ada atau tidaknya Salmonella makanan.
sp. pada telur asin yang dijual di beberapa 5. Memasak makanan dengan baik.
pasar Kota Pekanbaru. 6. Pencemaran makanan.
TINJAUAN TEORI
METODE PENELITIAN
Telur asin merupakan produk
Jenis dan Desain Penelitian
pengawetan telur bentuk olahan yang juga
Penelitian bersifat eksperimental
dapat dilakukan dengan menggunakan
laboratory secara invitro, yaitu melihat
media cair yaitu dengan larutan garam
apakah telur asin yang dijual di pasar
jenuh (Wikanastri et al., 2009). Telur yang
tradisional yakni, pasar Pagi, pasar Kodim,
digunakan dalam proses pembuatan telur
pasar Pusat, pasar Bawah dan pasar Cik
asin adalah telur bebek. Setelah proses
Puan Pekanbaru tercemar oleh Salmonella
pengasinan, telur bebek yang diasinkan
sp. dengan cara menumbuhkan pada
tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal
berbagai medium uji bakteri (kultur).
ini disebabkan adanya garam yang
berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik
Waktu Dan Tempat Penelitian
yang mampu menghambat pertumbuhan
Penelitian ini akan dilaksanakan
mikroorganisme yang menyebabkan
pada bulan Februari sampai April 2015,
pembusukan.
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi
Jawetz (2005), mengatakan bahwa
Akademi Analis Kesahatan (AAK)
pada umumnya untuk pencegahan
Yayasan Fajar Pekanbaru.
Salmonella sp. kontaminasi makanan dan
air dengan hewan pengerat dan binatang
Populasi dan Sampel penelitian
lain yaitu dapat dirangkum sebagai berikut
Populasi dalam penelitian ini
:
adalah telur asin yang dijual di pasar
1. Ternak yang terinfeksi, daging, telur,
tradisional Kota Pekanbaru. Sampel yang
harus dimasak dengan benar.
digunakan dalam penelitian ini adalah telur
4
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
asin yang dijual di pasar Kodim, Pagi, Pengambilan sampel dilakukan secara
Pusat, Bawah dan Cik Puan di Kota aseptis dari tempat pengambilan ke
Pekanbaru. Dari setiap pasar tradisional laboratorium.
diambil 2 telur. Sampel diambil dari lima a. Sampel telur asin dibelah
pasar yang berbeda dan setiap pasar menggunakan pisau steril, diambil
diambil dua sampel. dengan menggunakan sendok.
b. Timbang sampel telur asin sebanyak 10
Alat dan Bahan gram.
Alat yang digunakan dalam c. Dipotong kira-kira 0,5 cm.
penelitian ini adalah erlemeyer, tabung d. Haluskan dalam 100 ml NaCl 0,9%
reaksi, rak tabung reaksi, kapas steril, menggunakan blender.
otoklaf, cawan petri, lampu spritus, ose e. Kemudian masukkan ke dalam labu
cincin, ose jarum, pipet tetes, pipet ukur, erlemeyer steril (Weli, 2009)
lemari es, oven, mikroskop, kaca objek,
kertas label, pisau, kain lap, timbangan, Penanaman Pada media Enrichment
blender dan kertas padi. Adapun bahan a. Ambil 1 ml sampel telur asin, inokulasi
yang digunakan dalam penelitian ini ke dalam media Selenith Broth.
adalah telus asin, imersi oil, NaCl 0,9%, b. Inkubasi media dalam inkubator
alkohol 70%, akuades, reagen kovac. selama 1x24 jam pada suhu 37oC.
adapun media yang digunakan dalam
penelitian ini ada beberapa macam Penanaman Pada Media Selektif
diantaranya adalah Media Enrichment a. Ambil satu ose dari medium selenit
Selenit Broth, Media selektif (SS Agar), broth lalu digoreskan zig-zag ke
Media untuk reaksi biokimia (media TSIA permukaan medium SS agar.
agar, SIM (Sulfur Indol Motiliti) agar, b. Inkubasi dalam inkubator selama 1x24
Simon Citrat Agar, Urea Agar. jam pada suhu 37oC.
5
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
6
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
Salah satu medium selektif yang agar. Ciri khas bakteri Salmonella sp.
digunakan untuk pertumbuhan bakteri dapat lebih mudah dilihat pada medium SS
Salmonella sp. adalah medium SSA agar, sehingga banyak digunakan untuk
(Salmonella-Shigella Agar) yang mengidentifikasi baktri Salmonella sp.
komposisinya terdiri dari peptone, beef Berdasarkan penelitian yang sudah
extract, lactose, ox bile dried, sodium dilakukan ciri-ciri koloni pada medium
citrate, brillian green, dan neutral red selektif dapat dilihat pada Tabel 2.
Ciri–ciri pertumbuhan koloni pada medium penanaman pada media deret lengkap yang
SS (Tabel 4.2) di atas dapat diperoleh disebut juga dengan uji biokimia.
bahwa dari semua sampel yang diamati,
ada beberapa sampel yang diduga bakteri Pengamatan Terhadap Reaksi biokimia
Salmonella sp. Penentuan spesies bakteri Uji biokimia adalah pengujian
Salmonella sp., dilakukan dengan larutan atau zat-zat kimia dari bahan kimia
7
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
yang dapat mendeteksi interaksi bakteri kemampuan bakteri dalam memecah asam
dengan uji reagen yang dapat amino triptofan yaitu mengamati adanya
menghasilkan perubahan warna pada cincin merah pada permukaan biakan
media. Reaksi biokimia ini bertujuan untuk dengan penambahan reagen kovac serta
menentukan spesies bakteri, ada beberapa pergerakan dari bakteri, media urea untuk
jenis media digunakan untuk uji biokimia melihat kemampuan bakteri menghasilkan
pada penelitian ini diantaranya TSIA, SIM, enzim urease dengan melihat perubahan
urea, dan simon citrat, media ini memiliki warna pada media, media simon citrat
tujuan yang berbeda-beda, diantaranya untuk melihat kemampuan bakteri
media TSIA bertujuan untuk melihat sifat menggunakan sitrat sebagai sumber
bakteri dengan mengamati perubahan karbon. Hasil pengamatan koloni bakteri
warna media, SIM untuk melihat adanya terhadap reaksi biokimia dapat dilihat pada
sulfur dengan mengamati adanya endapan Tabel 3.
hitam, uji indol untuk menentukan
Ciri-ciri yang diduga Salmonella sp. dari tidak menghasilkan urea, pada simon citrat
tabel reaksi biokimia diatas adalah pada positif media berubah warna dari warna
media TSIA menunjukkan hasil alkali/ hijau menjadi biru.
asam yaitu pada media terlihat berwarna
hitam dan pada media SIM tampak Pembahasan
berwarna hitam dan terlihat kabut putih Berdasarkan hasil penelitian
yang menunjukkan pergerakan bakteri, identifikasi Salmonella sp. pada sampel
8
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
telur asin yang diambil dari beberapa pasar koloni. Untuk memperkuat hasil yang
kota Pekanbaru yang ditanam pada didapat maka peneliti melakukan uji
medium selenith broth diinkubasi pada biokimia pada sampel telur asin di pasar
suhu 37oC selama 24 jam. Hasil yang Kodim I, pasar Bawah I, pasar Pusat II,
diperoleh yaitu terjadi kekeruhan pada pasar Pagi I dan II ditemukan yaitu untuk
semua sampel. TSIA Alkali/asam gas (+) H 2s (+)
Penanaman dilanjutkan pada medium SS berwarna hitam pada media, simon citrat
agar dengan hasil yang di peroleh yakni (+/-), urea (-), sedangkan untuk Sulfur (+),
pada sampel telur asin di pasar Kodim I, Indol (+/-), Motility (+). Maka dapat
pasar Bawah I, pasar Pusat II, pasar Cik disimpulkan pada sampel telur asin
Puan II dan pasar Pagi I dan II ditemukan ditemukan bakteri Salmonella sp.,
ciri-ciri Koloni jernih, tidak berwarna, sedangkan sampel telur asin di pasar
kecil, bulat, cembung, intinya berwarna Kodim II, pasar Bawah II dan pasar Pusat
hitam, mukoid dan menghasilkan sulfur II dan pasar Cik Puan II ditemukan yaitu
yang merupakan ciri-ciri dari bakteri untuk TSIA asam/asam gas (+/-) H2s (-)
Salmonella sp., sedangkan sampel telur tidak berwarna hitam pada media, simon
asin di pasar kodim II, pasar bawah I dan citrat (-), urea (-), sedangkan untuk sulfur
pasar cik puan, II ditemukan ciri-ciri (-), indol (+/-), motility (-). Menurut
koloni berwarna berwarna merah muda, Soemarno (2000) untuk membedakan
kecil, cembung, dan smooth. Menurut spesies bakteri Salmonella sp. dilakukan
Soemarno (2000) ciri-ciri Salmonella sp. dengan uji biokimia dan dapat
pada media SS agar yaitu koloni berwarna dibandingkan dengan tabel uji biokimia
putih, jernih, dan berukuran kecil. Salmonella sp.
Menurut Amarantini et al., (2009) Terdapatnya bakteri pada sampel
koloni Salmonella sp. terlihat jernih dan telur asin tersebut diduga karena
transparan karena tidak menghasilkan penyimpanan telur terlalu lama,
enzim β-galactosidase. Medium SS Agar pengolahan yang tidak higienis, sehingga
mengandung brilliant green, ox bile, dan telur asin yang baik untuk dikonsumsi
thiosulfat dan sitrat dalam konsentrasi terlihat dari luar cangkang telur yang
tinggi yang mampu menghambat flora masih utuh, tidak retak dan tidak berbau,
mikrobia. Pada medium SS Agar warna tatapi di dalam telur tersebut telah
koloni terlihat jernih dan transparan, mengalami pembusukan karena bakteri
Salmonella sp. mampu menghasilkan H2S jenis Salmonella sp. tersebut mudah masuk
sehingga akan terlihat titik hitam di tengah ke dalam telur melalui cangkangnya dan
9
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
10
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.1 (2016): 2-11
11