DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
IKM B 2018
Salma Aristawidya 101811133083
Cindy Kinanti Rahmayani 101811133086
Sarah Ridhowani 101811133090
Shindy Ayu Anggraini 101811133112
Danang Aria Prakoso 101811133124
Nabila Safira Khairina 101811133132
Devi Kusuma Ariyani 101811133138
Griseld Adiel Farahita 101811133140
Dewi Irma Susanti 101811133145
Iin Khoiriyah Ulfah 101811133160
Pawestri Pandu Negari 101811133161
1
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Persoalan kesehatan dan menjaga kesehatan adalah hal yang penting di dalam
mempengaruhi organ syarat, pikiran dan perasaan. Maka dari itu penguatan tubuh
mempelajari ilmu dan metode yang berkaitan dengan kesehatan dirasakan sangat
Muhammad saw. Serta mencontoh apa yang telah dipraktekkan pada masa
Rasulullah.
kedokteran atau ilmu pengobatan. Tidak hanya bertutur tentang ilmu kesehatan
atau ilmu kedokteran, Al-Qur’an sendiri sejatinya merupakan petunjuk dan rahmat
bagi seluruh manusia. Pengobatan terhadap penyakit fisik dan non-fisik telah
2
Oleh karenanya, cara atau metode pengobatan secara tersirat telah
mengkonsumsi makanan.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai
berikut :
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut:
3
d. Mengetahui petunjuk Al-Quran dan Al-Hadist tentang pengobatan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat
dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat
ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama
Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non
medis. Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis
1. Pendapat pertama
Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh
manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini di
nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.
2. Pendapat kedua
Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia
untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi
sakit.
5
3. Pendapat ketiga
sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah
ada dan mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak
memiliki arti dan kandungan yang berdekatan, meskipun definisi ketiga lah
manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh
manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk
tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil
seperti sekarang.
dengan istilah At-Tadawi yang artinya menggunakan obat; diambil dari akar
kata dawa (mufrad) yang bentuk jamaknya adalah Adwiyah. Kalimat dawa
yang biasa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan arti obat; adalah
mereka derita. Sementara penyakit yang akan diobati, dalam bahasa arab
6
biasa disebut dengan istilah Daa-un, bentuk masdar dari kata Daa-un. Bentuk
Pengertian kalimat Tadawi dalam sisi bahasa tidak jauh berbeda dengan
makna tadawi yang dipahami oleh para ahli fikih (pakar hukum Islam).
kalimat Tadawi diartikan oleh para pakar hukum Islam dengan makna;
Para ahli fikih dari berbagai mazhab; yaitu ulama mazhab Hanafi, Maliki,
obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh
penyakit yang dideritanya. Sebab, setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat
yang digunakan tepat mengenai sumber penyakit, maka dengan izin Allah
SWT penyakit tersebut akan hilang dan orang yang sakit akan mendapatkan
yang agak lama, jika penyebab penyakitnya belum diketahui atau obatnya
belum ditemukan.
Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi: “Aku pernah berada di samping
7
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan Arab
apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam
Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata
menjalani hidup.
penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi setiap penyakit
ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang
Dalam Islam, hubungan sakit dan obat menjadi hal yang sudah Allah
tetapkan. Seperti salah satu hadist yang sudah ditulis sebelumnya, jika
terdapat penyakit maka Allah telah menurunkan pula obatnya. Dalam hal ini,
8
obat yang digunakan dalam pengobatannya harus terhindar dari yang haram.
Kesembuhan yang dihasilkan dari pengobatan pada dasarnya atas izin Allah
sehingga kita sebagai umat muslim harus senantiasa berusaha di saat saat
Artinya:
mata rabun dengan memakan kelelawar dan seterusnya. Dan yang paling
populer pada saat ini, dan sering dilihat pada acara-acara kuliner ekstrem
asma.
Di dalam pelaksanaan ibadah haji, setiap calon jamaah haji wajib diberi
9
klasifikasi penggunaan vaksin ini bersifat darurat karena implikasi
penyakit ini yang sangat berbahaya. Namun ketika sudah ada alternatif
diharamkan. Demikian juga bagi orang yang akan berhaji untuk kesekian
kalinya, baik sebagai jamaah biasa, tim kesehatan ataupun pemandu haji
maka penggunaan vaksin ini sudah diharamkan karena berhaji untuk yang
darurat, maka yang haram atau tidak diperbolehkan tetap menjadi sesuatu
yang diharamkan. Berhaji wajib bagi setiap muslim satu kali seumur
hidupnya.
yang digunakannya oleh dukun yang lain. Sistem yang tidak dapat diukur
Hal ini harus menjadi perhatian besar untuk orang-orang yang mendatangi
10
bentuk kemusyrikan. Tiga prinsip inilah yang harus ditransformasikan
Qur’an merupakan kitab petunjuk bagi manusia agar selamat baik dunia
antaranya:
yeng kemudian menjadikan Al-Qur’an juga sebagai obat bagi penyakit apa
yang ada pada diri manusia baik itu penyakit rohani maupun jasmani.
yang ada di dalam dada berupa penyakit hati, seperti sombong, syirik,
11
pengajaran atau tuntunan baik dalam membentukan akhlak maupun
membedakan mana yang baik dan yang buruk. Nasihat yang ada dalam Al-
Qur’an berasal dari Tuhan untuk kebahagiaan hidup manusia pada tiap-
tiap waktu dan tempat. Dengan memahami isi Al-Qur’an maka hati akan
menjadi tentram.
bermakna rasa kasih atau memberikan kebaikan saja. Islam itu adalah satu
seluruh alam, maka berarti agama itu mengasihi dan memberikan kebaikan
secara aktual kepada seluruh alam. Islam yang tidak memberikan kebaikan
aktual berarti menjadi agama yang laknat. Hal ini karena kebalikan dari
rahmat adalah laknat, yang berarti hukuman, tidak memberi atau tidak ada
antaranya:
1. QS al-Baqarah/2: 10.
ِ َُ َﻣﺮﺿﺎ ًَ َوﳍُﻢ َﻋﺬا ٌب أَﻟِﻴٌﻢ ِﲟَﺎَﻛﺎﻧُﻮا ْﻳَ ِﻜﺬﺑ َُﻮنiَ ُ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ ﱠ َﻣﺮ ٌ ضﻓَـَﺰاَ ُدﻫُﻢ ﻪّﻠﻟا
12
Terjemahnya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
berdusta.
2. QS al-Maidah/5: 52.
iَِﺮ ةٌﻓَـ َ َﻌﺴﻰiَﺸﻰأَنﺗُِﺼﻴﺒَـﻨَﺎَدآِﺋiََُﺴﺎِرﻋ َُﻮن ﻓِﻴِﻬْﻢ ﻳـ َُﻘﻮﻟُ َﻮن َ َْﳔiَ ِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ ﱠ َﻣﺮ ٌ ضُﻳiﻓَـﺘَـَﺮىاﻟِﱠﺬﻳَﻦ
ﰲأَ ْﻧـُﻔِ ِﺴﻬْﻢ ﻧَﺎِ ِد َﻣﲔibﻋﻠَ َﻰﻣﺎأَﺳﱡﺮو ِْْاiَ َْْ iﺤﻮاiَُُِ ْﻔﺘِﺢ ْأَو ْأَ ٍﻣﺮ ﱢ ْﻣﻦ ِﻋﻨِﺪﻩ ِﻓَـ ْﻴُﺼِﺒiَ َﰐﺑِﺎ َْْﻟibِْﻪّﻠﻟا ُأَنﻳ َْﺄ
3. QS al-Anfa/8: 49.
ُْ
َ iََُُُِﻤﻨَﺎِﻓiْإِذ َُﻳـﻘ ُﻮل اْﻟ
َ iٌ ﱠ َﻣﺮiﻘﻮن َواﻟِﱠﺬﻳَﻦ ِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ
ض ﱠﻏﺮ َﻫـُﺆﻻ ِءدﻳﻨُـُﻬْﻢ َ َوﻣﻦﻳـَﺘَـ َ ﱠﻮ ْﻛﻞ
4. QS al-Taubah/9: 125.
ﱠ
َ iَُُِ ُو ْﻫﻢ َﻛﺎِﻓiَ َْْ i ﱃِرْ ِﺟ ِﺴﻬْﻢ ََوﻣﺎﺗُﻮاiََِوأَﻣﺎاﻟِﱠﺬﻳَﻦ ِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ ﱠ َﻣﺮ ٌ ضﻓَـَﺰاَد ْﺗـُﻬْﻢ ِرْ ﺟﺴﺎ ًِإ
َﺮون
13
Terjemahnya: Dan Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada
Keadaan kafir.
5. QS Al-Hajj/22: 53.
ﻗُـﻠُﻮﺑـُُﻬْﻢ َوإِﱠنiَﻘﺎِﺳﻴَِﺔi َوا َْْﻟi ضiٌ ﱠ َﻣﺮi ِ ﰲ ِﻢ ﻗـُﻠُﻮi ﻟﱢﻠِﱠﺬﻳَﻦiً i ْﻓِﺘـﻨَﺔi اﻟﱠﺸ ْﻴﻄَﺎُنiﻟِ ْﻴَ َﺠ َﻌﻞ َﻣﺎ ﻳـُْﻠِﻘﻲ
ِ َِاﻟﻈﱠﺎﻟِ َﻤﲔ ﻟ
ﻔﻲ َﺷﻘﺎٍ قﺑَ ِﻌﻴٍﺪ
syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada
6. QS Al-Nur/24: 50.
ْ
ُ ْﺑَﻞ أُوﻟَﺌِ َﻚiﻬْﻢ ََورُﺳﻮﻟُﻪib ﻪﱠﻠﻟا ُ َﻋﻠَ ِْْﻴi َِﳛﻴ َﻒi أَنi َﳜَﺎﻓُ َﻮنi ْأَمi ْارﺗَﺎﺑُﻮاi أَِمi ضiٌ ﱠ َﻣﺮiأَِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ
َ َُiُُِﻫُﻢ اﻟﻈﱠﺎِﻟ
ﻤﻮن
َiَُ َورُﺳﻮﻟُﻪ ُإِﱠﻻ ُُﻏﺮوراiَ ُ َُﻘ َﻮن َواﻟِﱠﺬﻳَﻦ ِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ ﱠ َﻣﺮ ٌ ضﱠ ﻣﺎ َ َوﻋَﺪﻧَﺎﻪﱠﻠﻟاiَُُِﻤﻨَﺎِﻓiً و ْإِذ ﻳـ َُﻘ ُﻮل ا ُْْﻟ
14
َْ ََ ْﻘﻮِ لﻓَـﻴi ﺑﺎ َْْﻟi َﻀْ َﻌﻦiْ ﻼَﲣiَ ﱳﻓiَُ اﺗﱠـ َﻘ ُْْﻴﱠi اﻟﻨﱢَﺴﺎءإنi ﱢﻣﻦi ﱳَﻛﺄ َ ٍﺣﺪiﺴ
ِ i اﻟِﱠﺬيi َﻤﻊiَْﻄ ﱯ ْﻟَ ُﱠi اﻟﻨِﱢﱠiَِﺴﺎءiَﻳَﺎِﻧ
ِ ِ َ
wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk
ﻤ ِﺪﻳﻨَِﺔ ﻟَﻨُـْ ِﻐﺮﻳـَﻨﱠ َﻚiَ ِ ﰲ ا َْْﻟiَُ ْﻤ ِﺮﺟُﻔ َﻮنiَُﻘ َﻮن َواﻟِﱠﺬﻳَﻦ ِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ ﱠ َﻣﺮ ٌ ض َوا ُْْﻟiَُُِﻤﻨَﺎِﻓi ﱂْﻳَﻨﺘَِﻪ ا ُْْﻟiﻟَﺌِﻦ ﱠ
sebentar.
8. QS Muhammad/47: 20 dan 29
ْ
َ ْﺖiَوﻳـ َُﻘ ُﻮل اﻟِﱠﺬﻳَﻦ آَﻣﻨُﻮا ْﻟَ َﻮ ﻻﻧـُﱢﺰﻟَ ْﺖ ُﺳ َﻮر ةٌﻓَِﺈ َذاأُﻧِﺰﻟ
ﻘﺘَﺎُل َرأَ ْﻳibَِِﻛﺮ ﻓِﻴَﻬﺎا ِْْﻟiَ ُﺳﻮر ةﱡٌ ﳏَ َﻜﻤ ﺔٌَو ُذ
ْﻤ ِﻮ تﻓَﺄَْ َوﱃ َ ْﳍُﻢiَ ْﻤ ِﻐ ﱢﺸﻲ َﻋ ْﻠَﻴِﻪ ِ َﻣﻦ ا َْْﻟiََ ﺖ اﻟِﱠﺬﻳَﻦ ِ ﰲ ِﻢ ﻗُـﻠُﻮ ﱠ َﻣﺮ ٌ ضﻳَﻨﻈُُﺮ َون إِﻟَ ْﻴ َﻚ ﻧَﻈَﺮ ا َْْﻟ
15
kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati,
mereka?
9. QS al-Isra/17: 82. َ
iَِﲔ َو ﻻَﻳَِﺰﻳُﺪ اﻟﻈﱠﺎﻟِ َﻤﲔ إَ ﻻﱠَﺧَﺴﺎراiََُ ْﻘﺮآِن َﻣﺎُﻫَﻮ ِ َﺷﻔﺎ َء َورْ ﲪَ ﺔٌ ْﻟﱢﻠُ ْﻤ ِﺆﻣِﻨiً وﻧـُﻨَـﱢ ُﺰل ِ َﻣﻦ ا ُْْﻟ
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu
10. QS Yunus/10: 57
َ ﱢ ُْ ْ
ِ ﻟﱢﻤﺎ ِ ﰲ اﻟﱡﺼi ﺔٌﻣﻦ ﱠرﺑﱢُﻜ ْﻢ َِو َﺷﻔﺎءiَﻜﻢ ﱠ ْﻣ ِﻮﻋﻈiَُ َﺟﺎءْﺗiﻳَﺎ أَﻳـﱡَﻬﺎ اﻟﻨﱠﺎُس ﻗَﺪ
ٌ ََورْ ﲪَﺔi َ ُوﻫًﺪىiُﺪور
َِﲔiَْﻟﱢﻠُ ْﻤ ِﺆﻣِﻨ
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.
11. QS Al-Nahl/16: 69
َ َﻮاﻧُﻪ ُﻓِﻴِﻪ ِ َﺷﻔﺎءﻟِﻠﻨﱠﺎِس إِﱠن ِ ﰲ َذﻟِ َﻚ ﻵﻳَ ﺔًﻟﱢَ ْﻘ ٍﻮم ﻳـَﺘَـَﻔﱠ ُﻜiأَ َْْﻟ
ﺮون
16
Terjemahnya: Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-
memikirkan.
Aku’.
terdapat pada tiga hal, besetan bekam, meminum madu, dan dengan
17
menetralkan racun-racun yang ada di dalam tubuh. Penggunaan al-kay
pada pasien, oleh karena itu dilarang oleh Nabi Saw. kecuali dalam
keadaan terpaksa. Dalam hal ini Nabi Saw. sendiri pernah menjalani
4) Tidak berobat dengan barang yang haram. Karena Allah Swt. tidak
7) Tidak ada istilah obat bebas, semua obat harus diberikan oleh yang ahli
(tabib/ dokter) yang mengetahui tata cara, dosis obat, dan efek sampingnya
8) Keyakinan yang kuat bahwa tidak ada yang bisa menyembuhkan orang sakit
18
9) Penggunaan bahan beracun dan berbahaya hanya boleh jika keadaan
mendesak dan dalam pengawasan yang ketat oleh yang ahli (dokter/tabib)
pengobatan, di antaranya:
Artinya:
َ ً أَ ﻻﻧـَﺘَﺪاَوىﻗَﺎ َ لﻧـَﻌْﻢ ﻳَﺎِﻋﺒَﺎَد ﻪِﱠﻠﻟا ﺗَﺪاَوْ واﻓَِﺈﱠن اﻟﻠ ﱠ َﻪﱂ ْﻳََﻀْ ﻊ َداء ًإِﱠﻻ ََو
ﺿﻊ ﻟَﻪ ُِ َﺷﻔﺎء
Artinya: Apakah kami harus berobat. Dijawab: ya, berobatlah wahai hamba-
menciptakan obatnya.
Terdapat banyak teladan yang dapat diambil dari nabi dan rasul Allah,
dilakukan pada saat dahulu yang dilakukan oleh nabi dan rasul, yaitu Nabi
sunnatulloh yaitu sakit. Beliau pernah sakit gigi, lalu memetik sehelai daun
mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kali nya beliau sakit kemudian
19
memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang
hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh.
Ketika Nabi Musa memimpin Bani Israel keluar dari Mesir menghindari
kejaran Firaun dan pasukannya, mendadak Nabi Musa sakit perut di tengah
memerintahkan agar Nabi Musa naik bukit memetik daun dari sebatang
pohon tertentu untuk menyembuhkan sakit perutnya. Nabi Musa naik, dan
tempatnya semula. Setelah beberapa lama, mendadak Nabi Musa sakit perut
lagi. Dia langsung naik ke bukit dan memakan daun tadi. Tetapi, meski sudah
Dari kisah di atas dijelaskan bahwa yang membuat sakit menjadi sembuh itu
bukanlah obat. Bahkan, dalam kasus sakit gigi dan sakit perut yang diderita
oleh Nabi Musa, kesembuhan gigi yang sakit itu bukanlah karena rumput dan
perut. Allah SWT menunjukkan kepada Nabi Musa bahwa rumput dan daun
yang dulu digunakan sebagai obat itu ternyata tidak mampu menyembuhkan
Isa mengobati penyakit buta dan kusta dengan cara di usap dengan tangan
20
nya, mata yang buta dan anggota tubuh yang terkena kusta dengan izin Allah
"Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku." (QS Al-
Ma'idah: 110).
“Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata) Aku
telah datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan mu, yaitu
aku membuatkanmu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku
meniup nya, maka ia menjadi seekor burung atas izin Allah. Dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit
kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku
beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di
Ali-Imran:49).
menyampaikan wahyu kepada umat-nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al-
Qur’an karena beliau dijadikan suri tauladan yang baik untuk semua manusia.
Firman Allah : “Sesungguhnya pada diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang
baik untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat (Allah) dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (QS Al-Ahzab:
21
21). Nabi Muhammad SAW juga mewariskan berbagai metode pengobatan
untuk umatnya yang dikenal sebagai thibbun nabawi. Beberapa ulama telah
segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
pengobatan yang pasti bukan sangkaan, bisa mengobati penyakit jasad, ruh
a. Ruqyah
yasyfiika bismillahi arqiika”. Ada 3 cara ruqyah yang dilakukan oleh Nabi
1) Nafats
yang diawali dengan A’udzu yaitu surat An-Naas, Al-Falaq, dan Al-
22
ikhlas kemudian di tiupkan pada kedua telapak tangannya lalu diusapkan
keseluruh badan.
SAW apabila ada manusia yang tergores kemudian luka, maka kemudian
kanannya, lalu di usapkan pada luka orang tersebut. Adapun doa yang
anggota badan yang sakit kemudian bacalah Basmalah 3x dan A’udzu bi-
b. Bekam
23
“Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum
madu, berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari
mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam
d. Mengkonsumsi Madu
keluarga sahabat yang sedang sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang
24
datang kepada Rasulullah memberitahukan anaknya sedang sakit,
doa.
25
e. Menggunakan Minyak Zaitun
pijatlah di atas tubuh Anda karena ini adalah pohon suci (mubarak)".
Menurut Ibn Al-Juzi, Zanbi, Alqama Ibn Amir meriwayatkan bahwa Nabi
Subhanahu wa Ta’ala ilmu dan Karomah sehingga dia tahu rahasia Allah
pelajaran”
Beberapa metode yang digunakan oleh para ahli hikmah tidaklah berbeda
jauh dengan metode yang digunakan oleh Rasulullah SAW, karena sebagian
26
besar metode yang digunakan juga mengacu kepada ayat-ayat Alquran serta
a. Ruqyah
Ruqyah yang diajarkan kepada Nabi dan yang dilakukan oleh nabi,
berbeda dengan yang dilakukan oleh hukama, tetapi doa yang mereka
seseorang dengan cara ruqyah dengan membacakan ayat Alquran atau doa
kemudian ditiupkan kedalam air yang nantinya air itu di minum oleh si
pasien.
b. Wafaq
Wafaq ialah ayat Alquran, Asma Allah, Zikir, atau doa yang ditulis
diatas benda seperti kertas, kain yang dijadikan sebagai media pengobatan
atau lainnya oleh para Ahli Hikmah. Salah satu contoh yaitu wafaq untuk
orang yang sakit hati (liver) ditulis pada gelas putih kemudian diisi air lalu
dengan pengobatan tertentu, dan tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang
obatnya sekaligus yaitu Allah SWT. Sungguh tidak ada yang dapat
27
memberikan kesembuhan kecuali Allah SWT semata. Karena itulah Nabi
ۡ ۡ ِمر
ِ ت فَهُوَ ي َ ش ِف
٨٠ ين ُ ض َ وَإِذ َا
“Dan apabila aku sakit, Dia lah yang meyembuhkan ku”. ( QS Asy-
Syu’ara’: 80).
yang primitif, jadi tidak ilmiah dan spekulatif, mistik, magic dan statisserta
tidak di ajarkan. Jampi-jampi dan rajah serta azimat dilarang oleh islam.
tetapi bisa berdasarkan gejala atau keluhan yang diderita, Obat yang di
berikan juga tidak melanggar syariat yaitu berupa jamu. Jamu adalah sebutan
dari obat tradisional khas Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan alami berupa
buah. Selain jamu, pengobatan tradisional yang lain yaitu pijat metode
28
Pengobatan tradisional tersebut di perbolehkan selama tidak merusak diri
perkembangan hasil dari kerja akal manusia yang diberi kesempatan untuk
dalam bidang kesehatan dengan mengandalkan akal yang telah diberikan oleh
Allah SWT untuk di kembang kan dan di amalkan guna manusia dan alam
haruslah dikerjakan oleh manusia dengan akal, ilmu dan penyelidikan yang
banyak ayat yang berhubungan dengan penyakit dalam tubuh dan pikiran
mental yang buruk atau penyakit hati. Alquran juga memuat doa untuk
kesehatan yang baik sebagaimana panduan terapi khusus, seperti madu, hanya
memakan makanan yang sehat dan halal, menghindari makanan yang haram
dan tidak sehat, serta tidak makan dalam jumlah yang berlebihan.
29
spiritual, dan kuratif (penyembuhan). Tindakan pencegahan menurut
penderita wabah, melarang urinasi pada air yang tenang atau tidak mengalir,
penggunaan sikat gigi, siwak, perlindungan rumah pada malam hari dari
kebakaran dan penyakit pes, meninggalkan sebuah negara karena keadaan air
penyakit yang diakibatkan pada kelainan qalbu atau dalam bahasa modern
dapat dicegah dengan melakukan dzikir dan membaca Alquran. Pada tahap
stress yang lebih berat dapat dilakukan rukyah untuk membantu mengatasi
hal tersebut. Metode kuratif atau penyembuhan ini juga sudah ada sejak
melakukan diet; air dingin (untuk demam); serta mengonsumsi madu, susu,
dan jintan hitam (al habba al sauda). Tindakan medis yang lain yang
yang harus dilakukan untuk memberikan hal terbaik baik bagi umat manusia.
Pada waktu islam berkembang keluar jazirah arab, umat islam bertemu
30
dengan pengobatan Persia, Yunani dan hindia. Mereka menyerap segala
penyakit, tetapi juga menurunkan obat. Kecuali bagi satu penyakit, yaitu
penyakit tua". (HR. Ahmad). "Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu tepat
mengenai sasarannya, maka dengan izin Allah penyakit itu akan sembuh".
yang tidak sesuai dengan syari’at seperti pengobatan yang mengandung unsur
kesyirikan seperti sihir dan jimat, pengobatan dengan bantuan dukun, serta
sejenisnya yang dapat berpengaruh pada hati dan badan. Pengaruh sihir
tersebut tetap tergantung pada izin Allah Ta’ala. Sihir ini merupakan bentuk
Rasulullah! Apa saja itu?” Maka Rasulullah bersabda, ”Yaitu syirik kepada
Allah, sihir (HR. Bukhari dan Muslim). Selain sihir, pengobatan yang
31
”Barangsiapa menggantungkan jimat (tamimah), maka dia telah berbuat
Pada hakikatnya, dukun tidak berbeda dengan tukang sihir dari sisi bahwa
tujuan yang dia inginkan. Sedangkan perbuatan meminta bantuan kepada jin
sendiri termasuk syirik besar. Karena meminta bantuan kepada jin dalam hal-
hal seperti ini tidaklah mungkin kecuali dengan mendekatkan diri kepada jin
sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, dari Abu Darda,
obat, dan Dia menjadikan bagi setiap (penyakit) ada obatnya, Maka
berobatlah kamu dan jangan kamu gunakan barang yang haram”. (HR. Abu
Dawud). Hadis lain adalah hadis riwayat Imam Bukhori, dari Ibnu Mas’ud
dalam apa yang diharamkanNya atasmu” (HR. Imam Bukhori) Hadis diatas
jelas bahwa kita dilarang menggunakan barang haram dan najis untuk
32
pengobatan. Bahkan Allah berjanji tidak akan menjadikan kesembuhan bagi
beralasan dalil keadaan darurat, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-
daging babi, dan binatang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
mengingingkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tida ada dosa
barang haram dan najis apabila terdapat bahaya yang mengancam kehidupan
manusia jika tidak berobat, tidak ada obat lain yang halal sebagai ganti obat
yang haram, dan adanya suatu pernyataan dari seorang dokter muslim yang
seseorang akan ilmu syar’i. Dengan ilmu syar’i yang memadai seseorang
dengan cara indrawi dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah maka
dan lainnya. Asalkan barang yang digunakan adalah barang yang halal, serta
tidak ada hal-hal aneh yang menjadi persyaratan pengobatan. Seperti adanya
33
pantangan terhadap sesuatu yang secara ilmiah tidak ada hubunganya dengan
Selain itu juga harus diperhatikan hal-hal aneh yang dilakukan dalam proses
Semua amalan agama yang tidak ada tuntunannya dalam syari’at maka hal
perkara baru dalam urusan kami (perkara agama)yang tidak ada contohnya
urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak” (Riwayat
Muslim).
bukanlah berarti Allah meridhai iblis. Tatkala iblis meminta tangguh kepada
Allah agar dapat hidup hingga hari kiamat, maka Allah mengabulkannya,
34
ال ا ُومن َظ ُو ِعرني َن ُو ِعم َن ُو ِعإبَّن َك َق ا َل-١٥-
35
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
terkait dengan kebutuhan lainnya. Makna kesehatan dalam dimensi yang lebih
dalam dan luas, yakni kesehatan dalam arti lahir dan batin atau jasmani dan
rohani. Seseorang yang beriman, harus mampu menjaga kesehatan jasmani dan
dari penyakit. Bukan sekedar tubuh yang sehat, tetapi yang tak kalah pentingnya
fisik, psikis dan rohani yang perlu sehat, tetapi juga lingkungan. Karena
tentang hal ini, yaitu membagi penyakit menjadi dua, yaitu penyakit batin (hati,
jiwa) dan penyakit jasmani. Dengan demikian cara pengobatan juga dengan du
36
DAFTAR PUSTAKA
https://muslim.or.id/5483-kepada-siapakah-anda-berobat.html. Pada 24
Maret 2020
Masyhudi. 2015. Hukum Berobat dengan Barang Haram dan Najis (Kajian
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/BEROBAT%20DENGAN
Alauddin Makassar.
Grafindo.
Dalam https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pfyq8h313
https://suaramuslim.net/metode-pengobatan-warisan-rasulullah/
2020)
37