Bab 3 Metode Penelitian Bab Iii: 3.1 Metode Penelitan Yang Digunakan
Bab 3 Metode Penelitian Bab Iii: 3.1 Metode Penelitan Yang Digunakan
BAB3 III
METODE PENELITIAN
secara sistematis untuk memperoleh fakta atau kaidah dari suatu ilmu pengetahuan
berdasarkan metode ilmiah (logical thinking). Metode yang dipakai dalam meneliti
membuktikan hubungan causalitas antara dua variabel atau lebih dengan bias yang
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti
disertasi ini bersifat verifikatif yang diperkuat oleh analisa deskriptif yang
bersumber dari hasil wawancara lebih mendalam dengan praktisi dan pelaku
industri.
Penelitian ini mengenai strategi bersaing dan kinerja bisnis industri kreatif
fesyen, khususnya fesyen muslim online yang dilakukan oleh UMKM di Jawa
Barat, terutama yang mempengaruhi variabel kreasi nilai, inovasi pemasaran, dan
keunikan sumber daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi yang
kuantitatif.
90
91
sistematis, terlihat jelas dari awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif
teori yang digunakan dengan merinci hipotesis yang spesifik lalu dilanjutkan
dengan mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah teori tersebut. Data
metode yang dipakai dalam jenis penelitian explanatory adalah metode survey,
yaitu salah satu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan
berupa perolehan fakta-fakta di lapangan dari data yang ada secara aktual dan
sistematis.
Berdasarkan masalah dan tujuan dalam penelitian disertasi ini, maka pilihan
metode penelitian kuantitatif yang akan dipakai adalah penelitian deskriptif dan
disebut 6 W’s yang artinya siapa (Who), apa (What), kapan (When), dimana
(Where), mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian. Jenis penelitian
deskriptif yang dilakukan adalah metode survey. Pada umumnya, kegiatan survey
Kegiatan survey memiliki dua cara, yaitu survey sensus dan survey sampel. Untuk
survey sensus, data diperoleh dari setiap individu dalam suatu populasi, yang
biasanya dilakukan apabila populasinya relatif sedikit atau kecil dan memiliki
sebagian kecil suatu populasi. Penelitian ini mengunakan metode survey sample
terhadap populasi atau sampel tertentu. Sampel penelitian biasanya diambil secara
penelitian, bersifat kuantitatif analisis datanya atau statistik yang bertujuan agar
pertimbangan dan pandangan memiliki kaitan yang erat dengan keunikan populasi
yang sudah diketahui atau ditentukan sebelumnya. Sehingga jumlah sampel yang
suatu pengetahuan yang sudah ada. Menurut Malhotra (2010) penelitian kausalitas
digunakan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab dan akibat (causal), Menurut
Singarimbun (1998) metode survey adalah Teknik atau cara mengumpulkan data
dari objek penelitian di lapangan dengan cara mengambil sampel dari sebuah
section / one shot, yaitu informasi atau data yang didapat di lapangan sebagai hasil
penelitian yang dilaksanakan pada periode waktu yang ditentukan, yakni tahun
untuk menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi.
selama proses tahap analisis data berikutnya Sekaran (2010). Unit analisis dalam
penelitian disertasi ini adalah UMKM fesyen muslim online yang ada di Jawa Barat
dan unit pengamatannya adalah pihak pemilik/ owner dari UMKM fesyen muslim
menjelaskan hubungan antar beberapa variabel (termasuk juga variabel laten) serta
berkemampuan melakukan analisis faktor, analisis regresi dan analisis jalur dalam
sekali pengujian. Yang dimaksud dengan variabel laten adalah jenis variabelnya
94
tidak dapat diukur langsung, tetapi harus dikonstruksi dimensi atau disusun
indikator-indikatornya.
PLS dapat melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk semua indikator
terhadap masing-masing variabel laten seperti yang dilakukan oleh analisis faktor
konfirmatori. Sama halnya dengan analisis regresi, PLS juga bisa digunakan untuk
dimana variabel dimaksud termasuk juga variabel yang bersifat laten. Selain itu
PLS juga bisa memenuhi kebutuhan adanya variabel intervening yang membuat
Dengan kata lain, dengan PLS dapat dilakukan pengujian model hubungan antar
variabel laten. Selanjutnya, PLS dapat melakukan analisis jalur serta menampilkan
diagram jalur yang menggambarkan relasi antara variabel laten terhadap masing-
bebas atau independen, sedangkan intermediate variable adalah variabel yang dapat
Data yang dijadikan sumber berasal dari para pelaku bisnis UMKM fesyen
muslim yang ada di Jawa Barat, terutama para pelaku bisnis yang sudah
Selanjutnya penulis melihat perbandingan ketika para pelaku bisnis tersebut sudah
lebih lama menggunakan teknologi digital dengan para pelaku bisnis yang belum
dan baru mulai menggunakan teknologi digital serta manfaat dari masing-masing
Pada penelitian ini ditentukan faktor-faktor yang penting bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim yang ada di Jawa Barat, untuk selanjutnya memfokuskan
pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang telah disusun dalam
penelitian tersebut. Data yang didapat akan diolah melalui metode yang telah
ditetapkan pada penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang valid
Sumber data dan informasi yang akan digunakan pada penelitian UMKM
fesyen muslim online akan didapat dari dua sumber yaitu data perolehan hasil
penelitian langsung di lapangan yang disebut sebagai data primer dan data yang
telah tersedia yang disebut sebagai data sekunder. Data utama atau primer dalam
penelitian disertasi ini berupa data yang diperoleh langsung dari pelaku UMKM
fesyen muslim online di Jawa Barat, sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari instansi atau dinas terkait dengan unit analisis khususnya tentang
database dari industri kreatif fesyen muslim, yaitu Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat.
Tabel 3.2 menunjukkan sumber data dan informasi yang akan dipakai dalam
penelitian ini.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah UMKM fesyen muslim berbasis
digital (online) di Jawa Barat, berdasarkan data sekunder dari Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat diperoleh data sampai dengan tahun 2017 pelaku
UMKM fesyen muslim sebanyak 1200 UMKM industri kreatif fesyen muslim
mengenai sampel adalah bagian dari elemen populasi yang sudah terpilih untuk
populasi penelitian disertasi ini adalah seluruh Industri kreatif fesyen muslim yang
berada di wilayah Indonesia, namun lebih spesifik dan sebagai studi kasus adalah
menurut data dari Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 1200 UMKM. Sebanyak 30,5% (367 UMKM) fesyen muslim
digital, namun belum fokus untuk memasarkan produknya, sisanya sebanyak 40%
(479 UMKM) fesyen muslim belum menggunakan teknologi digital sama sekali.
Hal ini dimungkinkan karena pelaku UMKM fesyen muslim belum dapat
diprioritaskan untuk pengambilan sampel sebanyak 295 pelaku usaha yang sudah
sebanyak 150 sampel responden dan 145 sampel reponden lainnya dilakukan
langsung terhadap pelaku UMKM Industri Kreatif Fesyen Muslim Online yang
berada di Jawa Barat. Teknik penentuan ukuran sampel dengan cara memperhatikan
model Partial Least Square (PLS). Ukuran sampel untuk model Partial Least
Square (PLS) paling sedikit berjumlah 200 orang pengamat (Kelloway, 1998;
Marsh et.al.). Menurut (Hair, 1998) tidak ada aturan atau tolak ukur utama dalam
menentukan banyaknya sampel yang akan diukur (sample size) dalam PLS, tetapi
Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang diteliti, dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa ukuran sampel minimal sebanyak 200, mengingat populasi Industri
kreatif fesyen muslim di Jawa Barat tersebar maka teknik sampling yang dipakai
dalam penelitian disertasi ini adalah sampling acak (random sampling). Sampel
juga berasal dari beberapa jenis produk dari industri kreatif dalam bidang fesysen
muslim yang terdiri dari jenis pakaian, mukena, kopiah serta aksesoris muslim
kepemilikan tersebut.
Data pada penelitian UMKM fesyen muslim online terdiri dari data primer
dan data sekunder. Pembagian data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
111
Data Primer
tatap muka dua arah untuk mendapatkan data dan informasi dari
untuk memperoleh fakta berupa informasi yang lebih akurat dan tepat
Data Sekunder:
Survey pada penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu oleh tim, sebelum
validitas dan reliabilitas. Pada tahap ini pengujian instrumen ini akan diperoleh dari
instrumen ini akan diperoleh dari hasil penelitian pendahuluan kepada beberapa
orang responden.
instrumen alat ukur yang telah disusun dan sesuai mengukur apa yang akan diukur
sehingga melalui tahap ini, kita dapat mengukur seberapa akurat alat uji melakukan
fungsi ukurannya. Suatu alat ukur harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi
dan memiliki jenis kesalahan yang bernilai kecil, sehingga mendapat perolehan data
Uji validitas dalam penelitian UMKM fesyen muslim online yang digunakan
adalah construct validity yaitu melihat sejauh mana suatu system pengukuran untuk
mengukur construct yang ingin diukur (Haynes et al, 1995). Perhitungan Validitas
113
pertanyaan dengan skor totalnya (M Nazir, 1988). Poin total ini adalah nilai yang
poin masing-masing dengan poin totalnya harus signifikan sesuai ukuran statistik,
sehingga dapat disebut bahwa alat ukur tersebut memiliki tingkat validitas.
Rumus korelasi yang dipakai dalam penelitian UMKM fesyen muslim online
ini adalah rumus untuk korelasi Product – Moment Pearson (Lewis, 1997) sebagai
berikut:
n n n
n xi yi xi yi
ryxi i 1 i 1 i 1
2 2
n
n n
n
n xi xi n y yi
2 2
i
i 1 i 1 i 1 i 1
Keterangan:
statistik. Poin semua bagian yang disusun adalah yang berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan poin totalnya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ukur
instrumen atau alat ukur yang dipakai dapat menunjukkan sejauhmana ketepatan,
waktu yang tidak sama. Uji kehandalan juga dilakukan untuk pertanyaan-
pertanyaan yang sudah valid agar diketahui sejauh mana hasil pengukuranya tetap
konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik membagi dua (split half).
Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan lambang alpha, dari uji reliabilitas nilai
alpha untuk setiap variabel lebih tinggi dari Cronbach alpha 0.7 yang merupakan
batas minimal reliabilitas, hal ini menunjukan cara mengukur yang reliable atau
Kebenaran atau keaslian dari hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur
digunakan sudah memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak, maka
Square (PLS), hal ini dikarenakan data yang tidak terdistribusi normal walaupun
jumlahnya lebih dari 200 responden. Tujuan dari penggunaan PLS ini adalah
(Monecke & Leisch, 2012), selain itu model PLS ini merupakan model yang
yang tidak terdistribusi normal maka model PLS merupakan salah satu alternatif,
115
data yang tidak terdistribusi normal khususnya yang berasal dari hasil responden
biasanya disebabkan oleh skewness dari distribusi normal atau lebih dikenal dengan
kemencengan (Henseler et al., 2016). Model PLS saat ini sudah mulai banyak
digunakan pada sektor perbankan dan keuangan termasuk dalam hal manajemen
Metoda atau cara yang dipakai untuk menganalisis dan mengintrepretasi data
Structural Equation Model berbasis varians atau disebut Partial Least Square
(PLS)
Nilai Kategori
1.01 – 2 Sangat Tidak Sesuai
2.01 - 3 Tidak Sesuai
3.01 - 4 Cukup Sesuai
4.01 - 5 Sesuai
5.01 - 6 Sangat Sesuai
6.01 - 7 Sangat Sesuai Sekali
Analisis Verifikatif
Hasil temuan dari penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi para pelaku
bisnis fesyen muslim pada umumnya, serta pelaku bisnis fesyen muslim online di
Jawa Barat pada khususnya agar mampu meningkatkan persaingan dan memiliki
yaitu dengan menggunakan model persamaan Partial Least Square (PLS), yaitu
antar variabel laten. Model Partial Least Square (PLS) terdiri atas persamaan
Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel yang bersifat laten yang tidak dapat
indikator. Alat analisis yang paling tepat untuk model penelitian seperti ini adalah
menyeluruh dalam sebuah analisa tunggal. SEM ada dua pendekatan, yaitu SEM
117
berbasis covarians dan SEM berbasis varians atau yang disebut juga Partial Least
PLS mampu melakukan analisa korelasi antar variabel laten dengan cara
Maka meskipun jumlah data adalah sebanyak 295 responden, cocok menggunakan
metode ini. Model PLS memiliki dua persamaan liniear yang disebut dengan model
struktural (inner model) yang menggambarkan relasi antar variabel laten dan model
pengukuran (outer model) yang memperlihatkan relasi antara variabel laten dan
memiliki satu variabel laten. Premis dasar pada PLS adalah seluruh informasi dari
Beberapa pengertian mengenai PLS dari para ahli tersebut maka dapat
sifat untuk lebih menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan. PLS lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah suatu model tertentu layak atau tidak
dan digunakan untuk menemukan suatu model tertentu sesuai atau tidak. Namun
demikian analisis PLS dapat pula mencakup unsur-unsur yang digunakan untuk
menerangkan.
penelitian ini yang terdiri model pengukuran (outer model) dan model struktural
118
(inner model). Sehingga evaluasi model pada PLS Path Modeling juga terdiri 2
tahapan yaitu evaluasi inner model dan evaluasi outer model. Dalam penggunaan
PLS-PM (path modeling) tidak ada kriteria statistik tertentu yang dapat menilai
suatu model secara keseluruhan yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan
Pada outer model kita mengenal dua jenis relasi indikator dengan
yaitu indikator formatif dan indikator reflektif. Model indikator reflektif, terdapat
loading factor, dimana nilai ini menunjukan hubungan antara indikator dengan
konstruknya. Jika indikator dengan nilai loading yang rendah menunjukan bahwa
penelitian ini nilai loading yang diharapkan adalah > 0.7. Kemudian ada Closs
Loading yang merupakan nilai ukuran lain dari validitas diskrimanan. Nilai yang
diinginkan untuk setiap indikator memiliki loading lebih tinggi untuk konstruk yang
diukur dibandingkan dengan nilai loading ke konstruk yang lain. Selain itu ada juga
dan .
Nilai AVE adalah nilai untuk menghitung banyaknya varian yang dapat
ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan varian yang timbul akibat
kesalahan pengukuran. Dalam penelitian ini nilai AVE harus lebih besar (> 0.5).
Formula AVE:
Keterangan:
(X1) = Manfaat yang superior bagi pelanggan
(X2) = Domain bisnis
(X3) = Kemitraan bisnis
(X4) = Produk
(X5) = Konsep pemasaran
(X6) = Teknologi pemasaran
(X7) = Asset berwujud
(X8) = Asset tidak berwujud
(X9) = Kapabilitas organisasi
(Y1) = Kepemimpinan biaya
(Y2) = Diferensiasi strategi
(Y3) = Fokus
(Z1) = Volume penjualan
(Z2) = Tingkat Profitabilitas
(Z3) = Pangsa pasar
Hubungan antara variable laten digambarkan oleh panah. Panah yang lurus
variabel laten yang lain. Persamaan model struktural (inner model) yang
1 = γ111+ γ122 +ζ 1
variabel prediktif dan variabel respons sedemikian rupa sehingga kovarians antara
3) Evaluasi Model
Goodness of Fit adalah akar kuadrat hasil perkalian antara rata-rata komunalitas
(outer model) dan rata-rata R square 𝑅2 (inner model). GoF ini nilainya antara
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅. ̅̅̅
GoF = √communality R2 (Tenenhaus dkk. (2004))
2. Taksiran loading factor (λ). Loading factor adalah ukuran yang dapat kita
Dimana 𝜆𝑘𝑗 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j
∑ 𝜆𝑘𝑗 2
𝐴𝑉𝐸 =
𝑛
Tennenhaus dkk. (2004) merekomendasikan nilai AVE di atas 0,5 hal ini
4) Pengujian Hipotesis
Pengujian Parsial:
Hipotesis 1
Hipotesis 2
Hipotesis 3
Hipotesis 4
Hipotesis 5
Hipotesis 6
Hipotesis 7
Hipotesis 8
Menurut (Baron & Kenny, 1986) terdapat dua jenis variabel intervening,
yaitu:
muslim online merupakan design problem solving. Penelitian yang dilakukan ini
atas dasar analisis identifikasi masalah yang terjadi, tujuan penelitian ini
(bebas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis dan juga
dilakukan mapping strategi untuk memperoleh model solusi yang jelas dan tepat
penelitian, maka tujuan pemecahan masalah dari penelitian ini yaitu akan
bisnis UMKM fesyen muslim online Jawa Barat, sebagai potensi penggerak
maka akan dapat diketahui variabel dan indikator apa saja yang memiliki tingkat
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bisnis pada UMKM fesyen muslim
online di Jawa Barat. Hal diatas menjadi dasar untuk dapat merancang mapping
strategi dalam rangka mencari alternatif solusi yang tepat berdasarkan temuan
juga telah diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi yaitu variabel eksogen
didapatkan juga model alternatif yang sesuai dengan hipotesis penelitian. Dari
setiap alternatif hasil pengujian hipotesis akan dapat dibuat peta strategi untuk
mencapai tujuan dan dapat memecahkan masalah. Peta strategi mulai dilakukan
solusi atau mengurai indikator variabel solusi sehingga menjadi dimensi dan
strategi yang telah dibuat dalam rangka menetapkan model manajemen strategi
bahan masukan perbaikan bagi pelaku UMKM fesyen muslim online di Jawa
Barat.