Laporan Percobaan 8
Laporan Percobaan 8
SENYAWA BIO-ORGANIK
LEMAK DAN PROTEIN
I. Tujuan :
1.1.Mampu menjelaskan sifat umum dan khusus lemak dan protein.
1.2.Mampu melakukan analisis kualitatif lemak dan protein dalam suatu
sampel
HC OH
H2C OH
Gliserol
O
H2 C O C R1
HC O C R2
O
H 2C O C R3
Lemak
R1-COOH, R2-COOH dan R3-COOH merupakan molekul asam lemak
yang terikat pada gliserol.
(Respati,1980)
R-C-OH
(Fessenden, 1982)
A. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mempunyai ikatan
rangkap pada atom karbon dalam sruktur molekulnya. Biasanya asam lemak
jenuh mempunyai rantai karbon pendek dan titik lebur yang rendah, misalnya
asam butirat. Asam lemak jenuh dengan atom C4-C26 merupakan penyusun
lemak. Yang paling banyak dijumpai adalah asam palmitat (C15H31COOH),
asam stearat(C17H35COOH), asam laurat (C11H23COOH), asam miristat
(C13H27COOH). Asam palmitat terdapat dalam minyak palem, asam laurat
dalam palem dan kernel oil, minyak kelapa, asam miristat terdapat pasa pala,
asam stearat terdapat pada minyak hewan.
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
-CH=CH-CH-CH=C
(Fessenden,1999)
2.2. Protein
2.2.1 Pengertian protein
Protein adalah gabungan dari asam amino dan terdapat disebagian besar
dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan
penyusun tubuh (daging, kulit, dsb). Sebagian mempunyai fungsi katalisator
untuk menstabilkan reaksi tertentu yang dapat berlangsung dengan baik pada
kondisi tubuh. Protein berfungsi sebagai pengatur hormon dan immonologi
(pertahanan tubuh). Protein disusun oleh asam amino dengan ikatan amida
yang disebut ikatan peptida.
O
N2H-CH-C
R OH
O
H2N-CH-C O
OH-(NH-CH-C ) NH-CH-COOH
R
(Respati, 1980)
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi
asam-asam amino, protein dibagi menjadi dua, yaitu protein yang larut dalam
air dan protein yang sukar larut dalam air.
(Soemardjo, 1998)
R H O R H H
NH2 - C - C- N – C - C- C – N - C- C- N – C - C
H O R H H O R O
b. Struktur sekunder
Merupakan suatu rantai peptida dengan susunan heliks putar kanan yang
disebut heliks. Susunan tersebut memungkinkan asam amino untuk
memasuki ruang-ruang dengan gugus R. Pada ikatan antar molekul
distabilkan oleh ikatan hidrogen, nitrogen, amida, dan oksigen karbonil.
c. Struktur Tersier
Merupakan struktur tiga dimensi yang memungkinkan molekul lain
berikatan dengan protein, misalnya enzim.
d. Sruktur Kuartener
Merupakan sruktur dari protein yang bisa digabungkan dengan molekul
protein lain atau gugus non protein, misalnya pada protein terkonjugasi.
(Poedjiadi, 1994)
2.2.3 Penggolongan protein
Ditinjau dari srukturnya protein dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
a. Protein sederhana
Terdiri atas molekul-molekul asam amino. Menurut molekulnya terbagi
menjadi protein tiger yang terbentuk syarat dan protein globular yang
terbentuk bulat/elips. Terdiri dari polipeptida yang berlipat-lipat.
b. Protein gabungan
Terdiri atas protein dan gugus bukan protein (gugus protestik) beberapa
jenis protein gabungan antara lain mukoprotein, glikoprotein , lipoprotein,
lukreoprotein.
Berdasarkan bentuknya
a. Protein Globurar
Adalah protein yang bentuknya menggulung, larut dalam air.
b. Protein Fibrous
Adalah protein yang bentuknya memanjang, contoh kolagen.
(Respati, 1980)
(Soemarjo, 1986)
1. Aquades
Air yang diperoleh pada pengembunan uap melalui proses penguapan α-
eter atau pendi pendidihan air. Tidak berwarna , tidak berasa, titik leleh
0oC, titik didih air 100oC, bersifat polar, pelarut organik yang baik.
(Mulyono,2001)
2. Metilen klorida
Berbentuk endapan berwarna putih, sediki larut dalam air, di alam
sebagai air raksa. Senyawa dengan formula CHCL3, brbentuk cair, tidak
berwarna, larut dalam kloroform dan alcohol, digunakan sebagai obat
bius, racun tanaman.
(Mulyono,2001)
3. Minyak kelapa
Minyak kelapa yang diperoleh dari tumbuhan kelapa, berguna untuk
minyak makanan.
( Basri, 1996)
4 . HNO3
Merupakan asam anorganik, zat cair tak berwarna, bersifat korosit dan
oksidator kuat.
( Basri, 1996)
5. Susu
Hasil alami kelenjar putih, berupa emulsi putih mengandung air,
protein, lemak, gula, garam.
( Basri, 1996)
6. H2So4
Zat cair kental tak berwarna, menyerupai minyak, higrokopis dalam
larutan cair, bersifat asam kuat, dalam keadaan pekat bersifat oksidator
dan zat pendehidrasi, titik leleh 10°c, titik didih315-338°c, massa jenis
1,8 g/ml.
( Mulyono, 2001)
7. Minyak zaitun
Berbentuk cair dan berwarna kuning pucat, mengandung olein dan
palmitin sebagai bahan makanan, untuk pembuatan sabun.
( Basri, 1996)
8. Merkury klorida
Berbentuk endapan berwarna putih, sedikit larut dalam air di alam
sebagai air raksa.
( Mulyono, 2001)
9. Molish (α-naftol)
Merupakan uji karbohidrat , jika ditambah H2SO4 membentuk cincin
ungu.
( Mulyono, 2001)
10. NaOH
Senyawa basa, endapan putih, higrokopis, mudah menyerap CO2
membentuk Na2CO3. Digunakan dalam pembuatan rayon, kertas,
detergen, titik leleh 318°c dan titik didih 139°c, larut dalam alcohol,
gliserol, air.
( Mulyono, 2001)
12. (CH3COO)Pb
Senyawa garam dengan rumus kimia (CH3COO)Pb.2H2O, padatan
Kristal berwarna putih, bersifat racun, larut dalam air, digunakan dalam
kedokteran, tekstil dan digunakan sebagai reagen analitik, titik leleh
280°c, titik didih 315°c-338°c, massa jenis 1,8 g/ml.
( Mulyono, 2001)
13. C2H5OH
Cairan encer tak berwarna , dapat bercampur dengan eter, benzena,
gliserol, air yang bersifat hodrofob dan hidrofil.
( Fessenden, 1997)
14. Asam Fosfomilibdat
Sebagai pereaksi alkaloid dibuat dengan ,melarutkan ammonium
melibatkan dalam asam nitrat pekat di tambahkan asam fosfat.
( Basri, 1996)
15. Telur
Pada putih telur, zat yang terkandung paling banyak adalah protein
albumin dan yang paling sedikit adalah lemak.
( Basri, 1996)
Gelas ukur
Pipet
tetes
Erlenmeyer
3.4 Skema Kerja
3.4.1 Lemak
1. Kekentalan dan bau
Kolesterol Lesitin
Hasil Hasil
Hasil Hasil
Hasil Hasil
Hasil Hasil
2. Uji Kelarutan
Kolesterol
Tabung reaksi
Tabung reaksi
Penambahan eter
Penggojogan
Penetesan pada kertas
Pengamatan
Hasil
4. Saponifikasi
2 mL minyak
zaitun
Tabung reaksi
Penambahan 1 gr kristal NaOH
dan 20 mL C2H5OH
Pemanasan selama 10 – 15 menit
Pendinginan dalam bejana
Pengambilan endapan dan
pelarutan dalam tabung reaksi
dengan air.
Penggojogan dan pengamatan
Hasil
Minyak
Tabung reaksi
Penambahan aquabromata
Penggojogan dengan kuat
Pengamatan
Hasil
b. Melunturkan warna KMnO4
Minyak
Tabung reaksi
Penambahan KmnO4
Penggojogan dengan kuat
Pengamatan
Hasil
3.3.2 Protein
1. Larutan Asam amino dan protein
Putih telur Gelatin
Tirosin
Tabung reaksi
Asam glutamat
Tabung reaksi
3. Uji Ninhidrin
Hasil Hasil
Hasil Hasil
4. Reaksi Presipitasi
a. Presipitasi dengan Alkaloid Reagensia
Putih telur
4 buah Tabung
reaksi
Hasil
Putih telur
4 buah Tabung
reaksi
Hasil
5. Uji Xanrthoprotein
Hasil Hasil
Putih telur
Tabung reaksi
Hasil
8. Uji Sulfida
Putih telur
Tabung reaksi
Hasil
IV.Data Pengamatan
NO. PERLAKUAN HASIL KETERANGAN
Bercampur
1 ml metilenklorida +
minyak zaitun
1 ml metilenklorida +
minyak kelapa
Saponifikasi
Minyak zaitun+Kristal Timbul busa +
NaOH+C2H5OH,
Pemanasan,
pendinginan,
pengamatan
Minyak kelapa +
KMnO4, penggojokan
Uji Biuret
1 ml putih telur + 2 ml Warna ungu +
NaOH 10% + 2 tetes
CuSO4 0.5%
Uji Nihidrin
1 ml putih telur + 1 ml Keruh -
nihidrin Berwarna ungu -
1 ml susu+1 ml
ninhidrin
Reaksi Presipitasi
a. Dengan alkaloid
reagensia Endapan kuning +
Endapan kuning +
Putih (atas)
Bening (bawah)
1 ml susu + HNO3
pekat, pemanasan,
penambahan amonia
Uji Mollish
1 ml putih telur + α- Berwarna ungu +
naftol dalam alkohol Berwarna ungu +
1 ml sus + α-naftol
dalam alkohol
Uji Hopkin’s Cole
1 ml putih telur + asam Berwarna kuning -
glioksilat + H2S04 pekat Berwarna ungu +
1 ml susu + asam
glioksilat + H2SO4
pekat
Uji Sulfida
1 ml putih telur + 1 ml Hitam (pemanasan) +
NaOh 10% + plumbo Endapan hitam
asetat (penambahan
plumboasetat)
V. PEMBAHASAN
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2CH2OOH-2CH3COSCOO4 + CH3CH2
(Wirahadikusumah.1985)
b. Kelarutan
d. Saponifikasi Lemak
Pada percobaan ini putih telur diencerkan dengan air dan disaring, yang
kemudian dijadikan sebagai sampel protein. Setelah penyaringan terdapat endapan
putih yang melayang-layang, namun larutan berwarna bening. Hal ini berarti putih
telur tidak terdispersi karena struktur protein pada telur yaitu struktur kwartener,
sehingga susah dipisahkan. Selain itu,juga mempunyai ikatan yang kompleks,
sehingga air susah untuk mensolvasinya.
( Sastroamidjoyo.2005 )
b. Uji Biuret
NH3 NH3
(Sastromiharjojo, 2005)
c. Uji ninhidrin
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino. Semua asam
amino mempunyai perbedaan pada gugus fungsi amino dan gugus karboksilat, hal
ini menyebabkan asam amino dapat dipisahkan. Pada percobaan ini putih telur
dan susu ditambahkan dengan larutan ninhidrin kemudian dipanaskan, fungsi
pemanasan untuk mempercepat reaksi, hasilnya adalah larutan berwarna keruh,
hal ini menandakan bahwa uji ini adalah negatif.
Protein-C-COOH+
d. Reaksi Presipitasi
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endapan protein oleh alkaloid
regensial. Sampel yang digunakan yaitu putih telur dan susu, sedangkan alkaloid
regensialnya adalah asam pikrat, asam trikloro asetat, asam fosfowolframat, dan
asam fosfomolibdat. Dari percobaan ini di dapatkan hasil putih telur dan susu
yang ditambahkan dengan asam pikrat terbentuk endapan kuning, dan putih telur
dan susu yang ditambahkan dengan asam trikloroasetat terbentuk endapan putih.
Kedua hal ini menunjukan bahwa uji positif. Sedangkan putih telur yang
ditambahkan asam fosfowolframat dan asam fosfomolibdat larutan berwarna
bening dan susu yang ditambahkan asam fosfowolframat dan asam fosfomolida
tidak terbentuk endapan, hal ini menandakan bahwa uji negative.
Reaksinya :
Percobaan ini bertujuan untuk mngetahui tingkat endapan protein oleh logam
berat. Sampel yang digunakan yaitu putih telur dan susu, sedangkan larutan garam
dari logam beratnya adalah ferri klorida, cupri sulfat, merkuri klorida dan
plumboasetat.
e. Uji Xanthoprotein
Reaksinya
(Soemarjo, 1997)
f. Uji Molish
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui protein yang mengandung asam amino
tryptofan. Uji ini menggunakan sampel larutan putih telur encer dan larutan susu
encer yang ditambahkan dengan asam glioksilat dan juga dimasukan asam sulfat
pekat dengan cara mengalirkan melewati dinding tabung reaksi tujuannya untuk
mendapatkan hasil reaksi yang diinginkan. Hasilnya adalah pada larutan putih
telur encer dan larutan susu encer terbentuk warna ungu, hal ini menandakan
bahwa protein mempunyai komponen penyiusun asam amino tryptofan.
Reaksinya
(Soemarjdo, 1997)
h. Uji sulfida
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah protein tersebut mengandung
sulfur. Uji ini menggunakan sampel larutan putih telur encer yang ditambahkan
dengan NaOH dan dipanaskan tujuannya untuk mempercepat reaksi, kemudian
ditambahkan plumboasetat hasilnya adalah terbentuk endapan hitam, hal ini
menandakan bahwa protein yang dianalisis mengandung sulfur.
Reaksinya
VI. KESIMPULAN
Lemak larut dalam pelarut non polar dan tidak larut dalam senyawa polar.
Lemak jika dicampur dengan Kristal NaOH dan etanol akan membentuk
sabun.
Respati, Ir. 1980. Pengantar Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Stefita.R.P Devika.T.W
NIM. J2C009004 NIM. J2C009005
Rizki Kurniasih Reynaldi.P
NIM. J2C009006 NIM. J2C009007
M.Fadlullah Sefthymaria
NIM. J2C009008 NIM. J2C009009
Mengetahui,
Asisten
LAMPIRAN