4. Jelaskan apa saja kaidah-kaidah kalimat efektif yang harus diperhatikan dalam sebuah
kalimat
Jawab :
1) Kalimat harus mempunyai subjek dan juga predikat. Misalkan kelompok kata:
“kemudian pergi sekolah” itu bukanlah kaliat efektif karena dalam kaliat tersebut
tidak mempunyai subjek, melainkan hanya predikat dan keterangan. Demikian juga
dengan kalimat seperti ini “kebun luas yang digarapnya selama bertahun-tahun
sampai dia beranak dan bercucu”. Kalimat tersebut belum termasuk kalimat efektif
karena itu merupakan bagian dari sebuah kalimat, meskipun kalimat tersebut panjang
namun hanya terdiri dari subjek saja.
2) Tidak boleh hanya terdiri dari klausa bawahan. Misalnya “karena dianggap paling
mampu atau bahwa dirinyalah yang telah berhasil mengerjakan tugas dengan baik”
itu belum merupakan kalimat efektif. Hal tersebut dikarenakan kelompok kata
tersebut hanya sebuah klausa bawahan.
3) Pilihan kata yang digunakan harus tepat. Misalnya kalimat “ia memandang orang
sakit di RSUD, itu bukanlah kalimat efektif. Hal itu dikarenakan pilihan kata yang
dipakai kurang tepat. Semestinya kata yang digunakan yaitu menjenguk, bukan kata
memandang, menonton, atau menyaksikan.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya sesuai dengan situasi
pemakaiannya dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Artinya, situasi
pemakaian berkaitan dengan masalah baku dan tidak baku. (mengunakan
kaidah) yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut kita memperoleh suatu
kejelasan bahwa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia yang baik belum
tentu merupakan bahasa indoneis yang benar, begitupun sebaliknya.
Contoh :“masalah yang saya akan tanyakan adalah sebagai berikut”.kalimat
tersebut merupakan kalimat (bahasa) yang baik tetapi tidak benar. Agar
menjadi benar, susunan kalimat itu harusnya” masalah yang ingin saya
tanyakan adalah sebagai berikut “.
Ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditimbulkan oleh salah penulisan saja,
akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan
suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul dalam
percakapan kita sehari-hari.
Pleonasme
Pleonasme berarti pemakaian kata-kata yang berlebihan. Penampilannya
bermacam-macam. Ada penggunaan dua kata yang searti yang sebenarnya
tidak perlu karena menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudah
cukup. Ada penggunaan unsur yang berlebih karena pengaruh bahasa asing.
Misalnya, di mana terbentang danau, di mana merupakan pengaruh dari
bahasa asing in which (Ruskhan, 2007). Seharusnya diganti dengan di sana.
Ada pula kelebihan penggunaan unsur itu karena ketidaktahuan si pemakai
bahasa.
Ambiguitas
Kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa, tetapi masih menimbulkan
tafsiran ganda tidak termasuk kalimat yang efektif.
Contoh : Rumah sang jutawan yang aneh itu akan segera di jual
7. Sebutkan contoh kalimat yang dianggap tidak efektif karena Ambigu dan
jelaskan.
Pak Rudi datang memberi tahu. Kalimat ini dianggap tidak efektif karena
ambigu. Antara pak rudi datang memberi tahu sesuatu, atau memberi tahu
(makanan)
8. Apakah Kalimat Efektif Itu harus Baku ? (Pertanyaan ini sering diajukan
mahasiswa saat kuliah)
Tentu saja tidak, Memang hampir semua kalimat efektif itu adalah kalimat
baku, tetapi dalam praktiknya, kalimat efektif tidak baku, terwujud, atau
dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari melalui ragam lisan.
Penjelasan lanjut : Ragam lisan adalah bahasa sehari hari yang digunakan.
Alasan mengapa kalimat ini dijadikan efektif karena SUPER membantu dalam
penjelasan, sehingga efisien, sesuai dengan situasi dan membantu
meningkatkan pemahaman dari pendengar.
(selalu terjadi perdebatan pada saat pertanyaan ini, jadi saya serahkan pada
para pembaca ^^)
10. sebutkan contoh kalimat tidak efektif yang sering didengar di masyarakat
Maka kalimat yang benar akan menjadi : "Bapak Presiden kami persilahkan" .