1 SM PDF
1 SM PDF
ABSTRAK
Sanitasi lingkungan yang ditujukanTdalam rangka memperkuat pembudayaan
hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,
meningkatkanTkemampuan masyarakat serta mengimplementasikan kebijakan
pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara
berkesinambungan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi
dasar dengan penyakit diare pada masyarakat desa pesisir. Jenis penelitian ini
adalah survey dengan pendekatan deskriptif. Populasi adalah seluruh rumah di
Kecamatan Mangoli Timur dengan jumlah sampel 200 rumah. Pemilihan sampel
dilakukan dengan metode proportional stratafied random sampling.
Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan lembar kuesioner dan
lembar observasi. Data diolah dengan komputerisasi dan disajikan dalam bentuk
tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki sarana
jamban yang memenuhi syarat sebesar 33%. Responden yang memiliki tempat
sampah tidak memenuhi syarat sebanyak 55%. Responden yang memeliki SPAL
tidak memenuhi syarat sebanyak 68,5%. Penyakit diare yang pernah diderita
responden sebanyak 66%. Kesimpulan adalah Persentase tertinggi sanitasi
dasar jamban yang masih dimiliki oleh sebagian responden, rendahnya
kepemilikan tempat sampah dan SPAL.
PENDAHULUAN
Sanitasi dasar merupakan berkembang memiliki masalah
sanitasiTminimum yang diperlukan kesehatan lingkungan berkisar pada
dalam menyediakan lingkungan masalah sanitasi (jamban),
yang sehat dan memenuhi penyediaan air bersih, perumahan,
syaratTkesehatan yang pembuangan sampah, dan juga
menitikberatkan pada pengawasan pembuangan air limbah. World Bank
diberbagai faktor lingkungan yang Water Sanitasi Programme (WSP)
mempengaruhi derajat kesehatan mengungkapkan bahwa Indonesia
manusia. UpayaTsanitasi berada di urutan kedua dunia
dasarTmeliputi penyediaan air sebagai negara dengan sanitasi
bersih, pembuanganTkotoran buruk. PBB mendata ada sekitar 63
manusia (jamban), pengelolaan juta penduduk di Indonesia tidak
sampah dan juga memiliki akses toilet.2 Data yang
saluranTpembuangan air limbah.1 dirilis oleh sekretariat Sanitasi
Indonesia yang merupakan negara Terpadu Berbasis Masyarakat
119
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
120
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan jenis random sampling. Variabel yang
penelitian obervasional analitik yang akan diteliti antara lain sanitasi dasar
ditunjang dengan pemetaan untuk (sarana jamban, tempat sampah dan
mengetahui gambaran suatu saluran pembuangan air limbah)
keadaaan secara objektif. Desain sebagai variabel bebas dan riwayat
yang digunakan adalah cross kejadian diare sebagai variabel
sectional dengan metode survei. terikat. Data yang tekumpul
Populasi dalam penelitian ini adalah kemudian dianalisis secara univariat
keseluruhan rumah yang terdapat di dan bivariat dengan uji Chi square
Desa Waitina yaitu sebanyak 98 pada tingkat kepercayaan 95%.
rumah . Sampel dalam penelitian ini Pemetaan dilakukan dengan
dihitung menggunakan rumus menggunakan GPS untuk
sampel Slovin dan mendapatkan menentukan titik koordinat kemudian
hasil sejumlah 50 rumah yang diolah menggunakan Q-GIS 2.12.0.
diambil dengan teknik simple
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Reponden di Desa Waitina
Tabel 1. Karakteristik Responden di Desa Waitina
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Umur 19 – 24 tahun 2 4,0
25 – 30 tahun 3 6,0
31 – 36 tahun 6 12,0
37 – 42 tahun 18 36,0
43 – 48 tahun 19 38,0
48 – 54 tahun 2 4,0
Jenis kelamin Laki-laki 37 74,0
Perempuan 13 26,0
Tingkat pendidikan Tidak sekolah 1 2,0
Tamat SD 5 10,0
Tamat SMP 9 18,0
Tamat SMA 24 48,0
Tamat PT 11 22,0
Riwayat diare 6 bulan Ya 19 38,0
terakhir Tidak 31 62,0
121
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
122
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Gambar 1. Pemetaan jamban dan diare di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur
Gambar 2. Pemetaan tempat sampah dan diare di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur
Gambar 3. Pemetaan SPAL dan diare di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur
123
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
PEMBAHASAN
Secara umum hasil penelitian menunjukkan terdapat hubuungan antara
sanitasi dasar
dengan diare di Desa Waitina. sejak dini karena pertambahan
Hal ini sejalan dengan penelitian penduduk yang semakin cepat juga
Taosu dkk pada tahun 2013 dan akan mempercepat penyebaran
sanitasi dasar yang mendominasi penyakit berbasis lingkungan seperti
7
adalah sarana jamban. Masyarakat diare. Upaya perbaikan sanitasi
di Desa Waitina sudah banyak yang lingkungan melalui penggunaan
buang air besar menggunakan jamban yang memenuhi syarat
jamban yang memenuhi syarat. kesehatan dapat menurunkan
Meskipun begitu hasil statistik kejadian diare.9
menunjukkan bahwa terdapat Hasil penelitian menunjukkan
hubungan antara kualitas fisik adanya hubungan antara kualitas
jamban dengan diare. Hasil fisik tempat sampah dan SPAL
penelitian ini sejalan dengan dengan diare di Desa Waitina. Hal
penelitian Dini dkk tahun 2013.8 Hal ini sejalan dengan penelitian
ini disebabkan oleh pengelolaan Nugraheni tahun 2012 yang
pembuangan kotoran manusia yang dilakukan di daerah pesisir Kota
kurang baik sehingga dapat Semarang.10 Pengelolaan sampah
menyebabkan terjadinya sampai saat ini masih menjadi
pencemaran pada sumber air. masalah yang cukup kompleks yang
Kebiasaan masyarakat desa pesisir dihadapi masyarakat di desa pesisir
dalam buang air besar di laut, Kecamtan Mangoli Timur, sebab
menurut masyarakat sudah menjadi tidak adanya tempat pembuangan
hal yang biasa selain itu dengan sampah umum serta mobil
pendapatan keluarga yang minim pengangkut sampah seperti yang
membuat mereka agak kesulitan ada di perkotaan pada umumnya
dalam membangun sebuah rumah sehingga hal ini menjadikan
dengan jamban di dalamnya. Hal ini responden kesulitan dalam
dapat terlihat pada pembangunan penanganan sampah rumah tangga.
rumah-rumah yang baru di desa Untuk itu dalam penanganan
dimana mereka lebih memfokuskan sampah berbagi cara dilakukan
pembangunan rumah dengan untuk memusnahkan sampah
mendahulukan ruangan kamar dan sehingga tidak menjadi sarang
tamu ketimbang membangun binatang dan mengotori lingkungan
jamban keluarga. sekitar. tempat sampah semi
Masalah pembuangan kotoran permanen dan tidak memenuhi
manusia merupakan suatu masalah syarat sehingga berpotensi untuk
yang pokok karena kotoran manusia menjadi media transmisi karena
(feses) adalah sumber penyebaran sampah dibiarkan terbuka begitu
penyakit. Penyebaran penyakit yang saja. Cara penanganan sampah
bersumber pada kotoran manusia yang paling banyak dilakukan di
dapat melalui berbagai cara seperti Desa Waitina adalah dibuang ke laut
melalui air, tangan, serangga dan sebab selain berdekatan dengan
tanah yang terkontaminasi oleh tinja tempat tinggal mereka, laut juga
dan ditularkan melalui makanan dan merupakan lahan yang tepat untuk
minuman secara langsung atau membuang sampah sebab mereka
melalui vektor serangga (lalat dan tidak perlu repot untuk menyediakan
kecoa). Masalah ini harus diatasi lahan di sekitar rumah mereka.
124
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
125
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
KESIMPULAN
Ada hubungan antara kualitas fisik air limbah dengan diare di Desa
sanitasi dasar yaitu jamban, tempat Waitina.
sampah dan saluran pembuangan
SARAN
Masyarakat secara bersama-sama dan lingkungan dengan melakukan
dengan pemerintah dapat penataan lingkungan dan
meningkatkan kualitas sanitasi dasar pengelolaan sampah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, S. Ilmu Kesehatan GIS. Makassar: FKM Unhas;
Masyarakat Prinsip-Prinsip 2015.
Dasar. Jakarta : Rineke Cipta; 7. Taosu, S.A., Azizah, R.
2003. Hubungan Sanitasi Dasar
2. UN. World Toilete Day: UN Rumah dan Perilaku Ibu Rumah
urges breaking taboos, making Tangga dengan Kejadian Diare
sanitation for all a global reality. pada Balita di Desa Bena Nusa
2014 [Online]. Available at: Tenggara Timur. Jurnal
http://www.un.org/apps/news/sto Kesehatan Lingkungan. 2013:
ry.app/NewsId=46529#.U7NZx. 7(1).
[Diakses tanggal 20 April 2018] 8. Dini, F., Machmud, R., Rasyid
3. Anonim. Data Sanitasi Total R. Hubungan Faktor Lingkungan
Berbasis Masyarakat. 2017. dengan Kejadian Diare Balita di
Available at: Wilayah Kerja Puskesmas
http://stbm.kemkes.go.id/monev/ Kambang Kecamatan
index.php/akses_jamban/kecam Lengayang Kabupaten Pesisir
atan/82/8205/8205042. [diakses Selatan Tahun 2013. Jurnal
tanggal 7 maret 2018] Kesehatan Andalas. 2015: 4(2).
4. Rusdi, 2003. Kondisi Sanitasi 9. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan
Lingkungan dan Pola Penyakit Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Pada Masyarakat Sekitar Penerbit PT Rineka Cipta; 2003.
Daerah Aliran Sungai Citra Mas 10. Nugraheni, D. Hubungan
Kecamatan Pangkajene Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar
Kabupaten Pangkep. Skripsi. dan Personal Hygiene dengan
Makassar: FKM Unhas; 2003. Kejadian Diare di Kecamatan
5. Hendriko. Teknik Survey dan Semarang Utara Kota
Pemetaan. 2012. [Online] Semarang. Jurnal Kesehatan
Available at: Masyarakat. 2012: 1(2).
http://www.hendrokotsp.blogspo 11. Depkes RI. Pedoman
t.com/2012/11/article-gis- Pemberantasan penyakit Diare.
grographic-information.html Jakarta: Ditjen PPM & PL; 2003.
(Diakses tanggal 28 April 2018) 12. Kusnoputranto, Haryoto.
6. Indra, D. Modul pelatihan Kesehatan Lingkungan. Jakarta:
Sistem Informasi Geografis FKM UI; 2001 .
Kesehatan dengan Quantum 13. Depkes RI. Pedoman Upaya
Penyehatan Air bagi Petugas
126
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
127