Sop 2018-2019
Sop 2018-2019
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
1. Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan
keterbukaan.
2. Langsung berarti setiap anggota harus memberikan suaranya secara langsung dan tidak
boleh diwakilkan.
3. Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh anggota biasa HIMAGE-ITS
4. Bebas berarti anggota memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
5. Rahasia berarti dalam menggunakan hak suaranya setiap anggota dijamin
kerahasiaannya.
6. Jujur berarti pemilihan umum dilaksanakan berdasarkan aturan tertentu untuk
memastikan hak suara anggota.
7. Adil adalah perlakuan yang sama terhadap calon anggota BPM dan Ketua HIMAGE-
ITS.
8. Keterbukaan adalah proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak.
Pasal 3
BAB II
Bagian Pertama
Umum
Pasal 4
1. Peserta Pemilu sebagai calon Ketua HIMAGE-ITS adalah perseorangan dari anggota
biasa HIMAGE–ITS.
2. Peserta Pemilu sebagai calon anggota BPM HIMAGE-ITS adalah minimal 10% dari
tiap dua angkatan termuda anggota biasa HIMAGE-ITS.
Pasal 5
Pasal 6
1. Jadwal waktu pencalonan untuk anggota BPM dan Ketua HIMAGE-ITS diatur dan
ditetapkan oleh KPU.
2. Nama-nama calon peserta pemilu yang telah memenuhi persyaratan yang disusun
dalam daftar calon anggota BPM dan Ketua HIMAGE-ITS ditetapkan oleh KPU.
3. Penetapan nomor urut peserta Pemilu dilakukan melalui undian oleh KPU dan dihadiri
oleh seluruh peserta Pemilu HIMAGE-ITS.
Bagian Kedua
Pasal 7
Bagian Ketiga
Pasal 8
Pasal 9
Penelitian keabsahan kriteria dan persyaratan calon Anggota BPM dan Ketua HIMAGE-ITS
dilaksanakan oleh KPU.
BAB III
PERANGKAT PEMILU
Bagian Pertama
Pasal 10
1. Komisi Pemilihan Umum disebut KPU adalah susunan kepanitiaan yang disebut
dengan komisi yang berfungsi menjalankan dan mengatur jalannya Pemilihan Umum
yang bersifat netral dan independen.
2. KPU bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pemilu.
3. KPU bertanggung jawab kepada BPM HIMAGE-ITS.
4. KPU menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemilu kepada BPM HIMAGE-ITS.
5. Setiap anggota KPU dipilih oleh BPM dan kemudian ditetapkan oleh Ketua HIMAGE-
ITS.
6. Keanggotaan KPU terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota dan para anggota.
7. Ketua dipilih dari dan oleh anggota KPU.
8. Setiap anggota KPU mempunyai hak bicara yang sama.
9. Masa keanggotaan KPU berakhir maksimal 1 bulan setelah penyelenggaraan Pemilu
dan dapat diperpanjang apabila dibutuhkan oleh BPM HIMAGE-ITS.
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
KPU berkewajiban :
Pasal 14
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Melanggar SOP.
d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.
Pasal 15
Bagian Kedua
Pasal 16
1. PPU berfungsi sebagai fasilitator dalam proses dan pelaksanaan Pemilu serta
bertanggung jawab terhadap KPU.
2. Keanggotaan PPU terdiri atas 3 orang perwakilan tiap-tiap angkatan dari dua angkatan
termuda anggota biasa HIMAGE-ITS
3. Anggota PPU ditetapkan oleh KPU.
4. Susunan keanggotaan PPU terdiri dari seorang ketua merangkap anggota dan anggota-
anggota.
5. Ketua PPU dipilih oleh anggota PPU.
6. Masa keanggotaan PPU adalah sampai berakhirnya masa keanggotaan KPU.
7. Ketentuan lebih lanjut mangenai PPU diatur oleh KPU.
Pasal 17
Untuk menjalankan fungsinya, PPU mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
Bagian Ketiga
Pasal 18
Pasal 19
Untuk menjalankan fungsinya, Panwaslu mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Pasal 20
BAB IV
PELAKSANAAN PEMILU
Bagian Pertama
Kampanye
Pasal 21
1. Dalam penyelenggaraan Pemilu, Peserta Pemilu yang terdaftar sebagai Calon Ketua
HIMAGE-ITS dan calon BPM HIMAGE-ITS wajib melakukan kampanye Pemilu.
2. Dalam kampanye Pemilu, anggota biasa HIMAGE-ITS memiliki kebebasan dalam
menghadiri kampanye.
3. Dalam kampanye yang berbentuk debat internal, wajib dihadiri anggota biasa
HIMAGE-ITS minimal 50%+1 dari jumlah anggota biasa HIMAGE-ITS.
4. Dalam kampanye yang berbentuk debat eksternal, wajib dihadiri anggota HIMAGE-
ITS minimal 50%+1 dari jumlah anggota biasa HIMAGE-ITS bila 2 X 15 menit
kemudian kuorum tidak terpenuhi maka debat tetap dimulai tanpa memperhatikan
kuorum.
5. Kegiatan kampanye dilakukan oleh Peserta Pemilu yang terdaftar sebagai Calon Ketua
HIMAGE-ITS maksimal 5 hari dan berakhir 1 hari sebelum pemungutan suara.
6. Materi kampanye Pemilu dapat berupa rencana strategis Calon Ketua HIMAGE-ITS.
7. Penyampaian materi kampanye Pemilu dilakukan dengan cara yang sopan, tertib, dan
bersifat edukatif, tidak mengganggu jadwal perkuliahan, serta tidak mengandung unsur
suku, agama, ras, dan antar golongan.
8. Peraturan, jadwal, dan lokasi pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh KPU dengan
memperhatikan usul dari Peserta Pemilu.
Pasal 22
a) Pertemuan terbatas;
b) Tatap muka;
c) Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;
d) Penyebaran bahan kampanye kepada umum;
e) Pemasangan alat peraga di tempat umum;
f) Debat; dan
g) Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
Pasal 24
Tata cara kampanye Pemilu lebih lanjut diatur oleh ketetapan KPU.
Bagian Kedua
Pemungutan Suara
Pasal 25
Pasal 26
Setiap peserta Pemilu wajib mengirimkan TSK untuk menjadi saksi dengan menyerahkan surat
mandat dari peserta Pemilu yang terdaftar sebagai calon Ketua HIMAGE-ITS kepada PPU.
Pasal 27
1. Untuk memberikan suara dalam Pemilu, dibuat surat suara Pemilu calon anggota BPM
HIMAGE-ITS dan surat suara calon Ketua HIMAGE-ITS.
2. Surat suara Pemilu untuk anggota BPM HIMAGE-ITS dan Ketua HIMAGE-ITS,
memuat nomor, foto, dan nama calon anggota BPM HIMAGE-ITS dan Ketua
HIMAGE-ITS.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara ditentukan oleh KPU.
Pasal 28
1. Jumlah surat suara yang disediakan adalah sama dengan jumlah pemilih yang masuk
dalam daftar pemilih tetap ditambah 5% (lima persen) dari daftar pemilih tetap.
2. Tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 digunakan sebagai cadangan
untuk mengganti surat suara yang rusak sebelum atau pada saat pemungutan suara.
3. Penggunaan surat suara tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dibuatkan berita
acara.
4. Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat 3 harus ditandatangani oleh ketua PPU
dan TSK yang hadir yang formatnya ditentukan oleh PPU.
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Ketentuan teknis suara yang sah diatur lebih lanjut oleh KPU.
Bagian Ketiga
Penghitungan Suara
Pasal 32
1. Penghitungan suara dilakukan secara terbuka oleh PPU setelah pemungutan suara
berakhir.
2. Penghitungan suara dilakukan di tempat yang ditetapkan oleh KPU.
3. Penghitungan suara dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi, seluruh peserta
Pemilu, seluruh perangkat Pemilu, ada amggota biasa HIMAGE-ITS yang hadir dapat
menyaksikan secara jelas proses penghitungan suara.
4. Penghitungan suara dapat dilakukan apabila dihadiri oleh 50%+1 dari jumlah anggota
biasa HIMAGE-ITS.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai penghitungan suara diatur oleh KPU.
Bagian Keempat
Gugatan
Pasal 33
Pasal 34
1. Calon Anggota BPM ditetapkan menjadi Anggota BPM jika memperoleh hasil suara
terbanyak dengan jumlah 10% dari tiap dua angkatan anggota termuda.
2. Pelaksanaan penetapan hasil Pemilu dilakukan oleh KPU.
3. Pelaksanaan penetapan hasil penghitungan suara dilakukan di tempat dan keadaan yang
memungkinkan sehingga semua yang hadir dapat menyaksikan penetapan hasil
penghitungan suara.
4. Dalam pelaksanaan penetapan hasil penghitungan suara, dihadiri oleh saksi dan peserta
Pemilu, seluruh perangkat Pemilu, anggota biasa HIMAGE-ITS dan/atau dihadiri oleh
civitas akademika Teknik Geomatika ITS
5. Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 1x24 jam setelah pelaksanaan gugatan.
6. Setelah hasil penghitungan suara ditetapkan, PPU mengumumkan hasil kepada seluruh
anggota HIMAGE-ITS paling lambat 1x24 jam setelah penetapan hasil penghitungan
suara.
BAB V
Pasal 35
Pasal 36
BAB VI
SANKSI
Pasal 37
1. Calon dan/atau peserta Pemilu yang melanggar peraturan yang dibentuk oleh KPU akan
mendapat sanksi yang berlaku.
2. Sanksi yang dimaksud pada ayat 1 adalah sanksi yang terdapat pada peraturan KPU
yang telah disetujui oleh Ketua HIMAGE-ITS dan BPM HIMAGE-ITS.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan ini akan diatur lebih
lanjut dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang Pemilu HIMAGE-ITS
oleh KPU.
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.