Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan Dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan Dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
2015-2019
Dalam Renstra Kemenkes 2015-2019 diamanatkan agar setiap unit utama tingkat Eselon I untuk
menyusun Rencana Aksi Program dan Rencana Aksi Kegiatan untuk Eselon II sebagai penjabaran
Renstra Kemenkes 2015-2019. Memperhatikan dengan Perubahan Organisasi dan lata Kerja
Kementerian Kesehatan seperti yang diamanatkan dalam Permenkes 64 Tahun 2015 berdampak
pada perubahan tugas pokok dan fungsi serta nomenklatur pada masing-masing unit eselon 1 dan
Perubahan tersebut merupakan suatu dinamika yang tidak dapat dihindari, karena sebagai bagian
dari tuntutan dan kebutuhan organisasi. Perubahan tugas pokok dan fungsi pada unit eselon 1
khususnya pada Badan PPSDM Kesehatan secara langsung maupun tidak langsung perlu diikuti
dengan penyesuaian program dan kegiatan. Disisi lain tahun 2017 merupakan peninjauan ulang
(Midterm Review) Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015 -2019, dengan berbagai hal tersebut
maka dipandang perlu merubah Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pusren-Gun SDM Kesehatan Tahun
2015-2019.
Perubahan Rencana Aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 harus tetap
mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana
Pembangungan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) III 2015-2019, Perubahan Rencana
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
berkontribusi, koordinasi serta kerjasamanya sehingga proses penyusunan perubahan Rencana Aksi
Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 dapat
Semoga perubahan Rencana Aksi Program ini dapat dijadikan pedoman bagi semua pihak terkait
baik secara langsung maupun tidak langsung demi kemajuan dan perkembangan SDM Kesehatan di
Indonesia, sehingga pemenuhan jumlah jenis, pemerataan dan mutu SDM Kesehatan di fasilitas
t
Kepala Pusat Perencan an dan
Pendayagunaan DM esehatan
KATA PENGANTAR
DAFTARlSI ii
BAB I PENDAHUlUAN
1.2. Tujuan 2
1.3. Manfaat 2
1.5.Sasaran 3
1.6.Landasan Penyusunan 3
1.7.Sistematika Penulisan 4
BAB II ANALISISSITUASIORGANISASI
A. Visi 10
B. Misi 10
C. Arah Kebijakan 11
D. Sasaran Strategis 11
2. Rlncian Kegiatan 18
KERANGKA REGULASI
C. Kebutuhan Anggaran 29
D. Kerangka Regulasi 30
A. Pemantauan 35
B. Penilaian 35
LAMPIRAN
BABIPENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan periode tahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu: (1) pilar paradigma sehat yang dilakukan
dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif dan preventif serta
pemberdayaan masyarakat; (2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan
akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan; dan (3) jaminan
kesehatan nasional yang dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan
kendali biaya.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sumber daya di buidang kesehatan tersebut
meliputi tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk
teknologi.
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM kesehatan) termasuk tenaga kesehatan menjadi salah satu sumber
daya dibidang kesehatan yang sangat strategis. Ketersediaan SDM kesehatan yang tidak mencukupi, baik
jumlah, jenis, dan kualifikasi serta distribusi yang tidak merata, menimbulkan dampak terhadap rendahnya
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pasal 21 Undang-undang Nomor 36
Tahun 2009 menyatakan bahwa "Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta
pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya
yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan kesehatan.
Penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan oleh Kemenkes dilaksanakan
oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, C.q. Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Pada pasal 772 Permenkes 64 Tahun 2015
termaksud disebutkan bahwa tugas Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan adalah
melaksanakan perencanaan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
1.2. TUJUAN
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 merupakan suatu keharusan akibat dari perubahan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan termasuk didalamnya Badan PPSDM Kesehatan sesuai
dengan Permenkes RI No 64 tahun 2015, dimana terjadi perubahan tugas pokok dan fungsi baik unit eselon 1
maupun eselon 2 nya beserta perubahan nomenklatur di dalamnya.
Rencana Aksi Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 merupakan
rencana pelaksanaan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
ke depan sampai dengan tahun 2019.
1. Sebagai acuan dan arahan dalam dukungan manajemen pada pelaksanaan tugas teknis pada program
pembangunan kesehatan, mulai dari penyusunan kebijakan, rencana strategis, perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan, penganggaran, dan evaluasi programl kegiatan.
2. Memberikan informasi dari hasil penyusunan pedoman-pedoman kebijakan, rencana strategis,
perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program/kegiatan yang dilakukan secara rutin mengikuti
perubahan kebijakan nasional setiap tahunnya.
1.3. MANF AA T
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan mengacu pada
RPJMN 2015 - 2019 dan untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan perencanaan dan
pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan serta dalam rangka pembangunan kesehatan 2015-2019
maka sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 (Renstra Kemenkes 2015-2019)
sebagai mana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/MENKES/52J2015,
disebutkan bahwa Renstra Kemenkes 2015-2019 harus dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi Program
(RAP) di tingkat Unit Eselon I dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di tingkat Unit Eselon II. Atas dasar hal
RAK Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015 - 2019 memiliki ruang lingkup
1.5. SASARAN
Sasaran Buku RAK Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015 - 2019 adalah Internal
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan meliputi struktural, non struktural dan administrasi
termasuk didalamnya komite-komite, Lintas Program di Kementerian Kesehatan serta lintas Sektor terkait
Pelaksanaan akuntabilitas.
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan dilakukan
dengan memperhatikan dengan seksama berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain:
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan ditulis dengan sistematika
sebagai berikut:
» KA TA PENGANTAR
» DAFTAR lSI
» BABI,PENDAHULUAN
» BAB II. ANALISIS SITUASI ORGANISASI
» BAB III. TUJUAN DAN NILAI SASARAN STRATEGIS
» BAB IV. RENCANA KEGIATAN
» BAB V. MONITORING DAN EVALUASI
» BAB VI.PENUTUP
» LAMPIRAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Ke~a
Kementerian Kesehatan bagian keempat pasal 772, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pendayagunaan sumberdaya
manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan terdiri atas:
1. Tujuan
Perencanaan SDM Kesehatan bertujuan diperolehnya rencana kebutuhan SDM Kesehatan dan rencana
pengembangan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
2) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis pengembangan karir tenaga kesehatan 4
dokumen.
3) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis insentif tenaga kesehatan 4 dokumen.
2. Sasaran
1) Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui Program Dokter Internsip sebanyak
39.513 orang.
3) Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui wajib kerja sarjana dokter spesialis
sebanyak 3.000 orang
1) Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan khusus tenaga kesehatah
berbasis TimlTim Nusantara Sehat sebanyak 4.462 orang.
1. Tujuan
Pendayagunaan SDM Kesehatan luar negeri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
luar negeri dan meningkatnya pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan warga negara asing
(WNA).
2. Sasaran.
2) Tersusunnya kajian dan kebijakan teknis pendayagunaan tenaga kesehatan ke luar negeri 4
dokumen
a. Tersusunnya rencana kegiatan tahunan dan lima tahunan Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan, 22 dokumen.
f. Tersusunnya laporan Barang Milik Negara (BMN) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Keseha!an, 5 dokumen.
Kelompok Jabatan
Fungsional
A. VISI
Rencana Aksi Kegiatan tidak memiliki visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu :
Gotong-royong" .
B.MISI
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualltas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan
nasion ai, serta
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA GITA yang ingin diwujudkan pada
Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama
terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,
C. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan pelaksanaan kegiatan pokok Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
mengacu pada arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM kesehatan mengacu pada
sasaran strategis Kementerian Kesehatan yaitu Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan
Tenaga Kesehatan, Indikator pencapaian sasaran strategis tersebut.
Sasaran strategis Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
mengacu pada rencana Aksi Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang akan
dicapai pada tahun 2019 adalah :
a, Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5,600 Puskesmas
b. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
penunjang mencapai 60 %,
Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan sasaran strategis Kementerian Kesehatan, serta sesuai
dengan sasaran strategis dan strategi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, sasaran
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan sampai dengan tahun 2019 sebagai berikut:
a), Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui Program Dokter Internsip sebanyak 39,513
orang,
c). Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan khusus tenaga kesehatah
berbasis TimlTim Nusantara Sehat sebanyak 4.462 orang.
d). Jumlah tenaga Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan individual sebanyak 13.290
orang.
e). Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan residen sebanyak 2.938 orang.
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas , maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan mengacu pada standar ketenagaan dan
kebutuhan pembangunan kesehatan, serta memperhatikan kemampuan pengadaan,
pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan.
2. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan berbasis data dan informasi tentang
SDM Kesehatan, pembangunan kesehatan dan sektor lain terkait yang memadai, sesuai kebutuhan,
dan tepat waktu.
3. Penguatan penyelenggaraan perencanaan SDM Kesehatan di daerah dilakukan melalui fasilitasi
penyusunan kebutuhan SDM Kesehatan.
4. Pelaksanaan pemerataan SDM Kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan
(DTPK) dan daerah tidak diminati dilakukan dengan melibatkan lintas sektor baik di pusat maupun di
daerah.
5. Pemerataan SDM kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melalui penugasan khusus
tenaga kesehatan berbasis tim (Tim Nusantara Sehat) atau individual dengan memperhatikan
pemberian imbalan/insentif, sarana prasarana sesuai dengan keperluan dan kemampuan keuangan
negara.
6. Pengembangan program internsip bagi dokter dalam rangka pemantapan mutu profesi dokter yang
baru luius, dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan program pemerintah dalam pemerataan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
7. Pengembangan SDM Kesehatan dalam kerangka pendayagunaannya dilakukan terutama melalui
pengembangan karir dan pendidikan berkelanjutan.
8. Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilakukan dengan memperhatikan
pangsa pasar, peningkatan kompetensi, dan pengakuan kesetaraan tenaga kesehatan Indonesia di
luar negeri dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di dalam negeri.
9. Rencana pendayagunaan SDM Kesehatan pasca penempatan di luar negeri, dilakukan dengan
memperhatikan rencana kebutuhan tenaga kesehatan.
Mencermati kondisi umum dan permasalahan dalam pembangunan kesehatan seperti terse but di
atas, disebutkan dalam Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan 2015-2019, bahwa program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan ke
depan akan menghadapi tantangan sebagai berikut:
a. Pemenuhan tenaga kesehatan masyarakat khususnya untuk Puskesmas dan jenjang institusl di
atasnya.
b. Peningkatan sosialisasi dan advokasi dari Kementerian Kesehatan ke Pemerintah Daerah untuk
menambah formasi dan rekrutmen tenaga kesehatan, khususnya tenaga-tenaga kesehatan
masyarakat, sanitarian, analis kesehatan dan tenaga gizl.
c. Penerapan sistem insentif finansial dan non-finansial yang memadai untuk menarik dan
mempertahankan tenaga kesehatan untuk mau bekerja di daerah, khususnya di bagian timur
Indonesia, di perdesaan, dan di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan (DTPK).
d. Pelaksanaan sistem subsidi, beasiswa dan ikatan dinas bagi pendidikan tenaga kesehatan
masyarakat. sanitarian, dan tenaga gizl.
e. Penerapan standarisasi mutu tenaga kesehatan melalui akreditasi institusi pendidikan dan uji
kompetensi yang efektif.
f. Penguatan regulasi untuk menjamin pengadaan tenaga kesehatan, mutu tenaga kesehatan, dan
pemerataan persebarannya.
Pada tahun 2015, dari rekapitulasi Surat Tanda Registrasi (STR) di Konsil Kedokteran Indonesia per
30 September 2014, jumlah dokter spesialis sebanyak 26.011 orang. Jika dlhitung rasio terhadap
100.000 penduduk, diperoleh rasio 10,3 per 100.000 penduduk dimana target rasio dokter spesialis
yang diharapkan sebesar 9 per 100.000 penduduk. Untuk dokter sebanyak 99.514 orang atau 39,5
per 100.000 dari target 30 per 100.000; dokter gigi sebanyak 25.373 orang 10,1 per 100.000 dari
target 12 per 100.000.
Data tenaga kesehatan lainnya didasarkan pada STR yang diterbitkan oleh MTKI per 1 Oktober 2014
yaitu jumlah perawat sebanyak 253.745 orang atau 100,6 per 100.000 dari target158 per 100.000;
bidan sebanyak 248.229 orang atau 98,4 per 100.000 dari target 75 per 100.000; tenaga sanitasi
lingkungan sebanyak 10.787 orang atau 4,3 per 100.000 dari target 18 per 100.000; tenaga gizi
sebanyak 20.410 orang atau 8,1 per 100.000 dari target 10 per 100.000. Sedangkan jumlah tenaga
kesehatan masyarakat di puskesmas dan rumah sakit adalah 23.638 orang atau 9,4 per 100.000
target 8 per 100.000.
Ditinjau dari rasio SDM kesehatan terhadap jumlah penduduk Indonesia, maka dokter spesialis,
dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat sudah melebihi target yang diharapkan.
Sedangkan dokter gigi, perawat, tenaga sanitasi lingkungan, dan tenaga gizi belum meneapai target
yang diharapkan. Pereneanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang berbasis rasio adalah untuk
menggambarkan keeukupan tenaga kesehatan dan distribusinya di tingkat makro.
Namun jika diuraikan lebih rinci ketersediaan tenaga kesehatan tersebut per puskesmas, akan
diperoleh gambaran disparitas yang eukup besar antar puskesmas di perkotaan, pedesaan, terpeneil
dan sangat terpeneil. Maldistribusi SDM Kesehatan menjadi salah satu permasalahan SDM Kesehatan.
Ada sebagian fasilitas pelayanan kesehatan yang kekurangan atau tidak ada jenis tenaga kesehatan
tertentu, namun dl sisi lain ternyata ada fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah berlebih
jumlah dan jenis tenaganya.
Pada data Riset Fasilitas Kesehatan 2011, Puskesmas tanpa keberadaan dokter masih dominan di
wilayah Indonesia timur, khususnya di Papua dan Papua Sarat. Di daerah ini Puskesmas tanpa
tenaga dokter sampai lebih dari 16% dari jumlah Puskesmas yang ada di daerah tersebut.
Sedangkan pada Puskesmas di perkotaan, misal DKI Jakarta, ada Puskesmas yang mempunyai 27
dokter. Selain itu masih ada 80,59% Puskesmas yang belum memiliki tenaga Apoteker, 56,19%
Puskesmas tanpa tenaga ahli teknologi laboratorium medik, 32,01 % Puskesmas tanpa tenaga
sanitasi lingkungan, 31,37% Puskesmas tanpa tenaga gizi, dan 30,08% Puskesmas tanpa tenaga
kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa di Puskesmas saat ini masih kekurangan tenaga
kesehatan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.
Dan perkembangan dan masalah dalam perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan, masih
dihadapi berbagai rnasalah pokok atau isu strategis sebagai berikut:
a. Perencanaan SDM kesehatan nasional belum disusun secara bottom up yang didukung data dan
informasi yang memadai dan terpercaya, sesuai kebutuhan, dan tepat waktu;
b. Pendayagunaan SDM kesehatan masih dihadapi dengan tantangan jumlah SDM kesehatan yang
masih kurang dan distribusinya yang belum merata disamping permasalahan pengembangan karier
dan sistem penghargaan yang belum sebagaimana mestinya. Pengembangan sistem informasi yang
terinteqrasi sebagai sumber data SDM kesehatan sangat penting mengingat data dan informasi yang
tersedia bervariasi, dan mobilisasi SDM kesehatan yang cukup tinggi.
Kegiatan pokok Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan tahun 2015-2019 terdiri dari: (1)
Perencanaan SDM Kesehatan, (2) Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri, (3) Pendayagunaan
SDM Kesehatan Luar Negeri, dan (4) Ketatausahaan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
Indikator capaian Pusat Perencanaan SDM kesehatan sesuai dengan Renstra Kementerian Kesehatan maka
sebagai terlihat dalam tabel di bawah ini :
INDIKATOR CARA PERHITUNGAN Baseline 2015 2016' 2017" 2018 ' 2019
I, ;
',.:,
- ." r.. .
~umlah dokumen perencanaan Nilai absolut dari dokumen 2 2 3 3 3 4
kebutuhan SDMK kebijakan perencanaan SDM
Kesehatan yang dihasilkan
Jumlah Tenaga Kesehatan yang Nilai absolut tenaga kesehatan yang 120 tim 130 tim 140 tim 150 tim 160 tim
ditempatkan secara team-based melalui mekanisme penugasan (694 (728 (1120 (930 (990
minimal 5 orang (peserta baru) khusus berbasis tim di Puskesmas orang) orang) orang) orang) orang)
Jumlah tenaga kesehatan yang Nilai absolut tenaga kesehatan yang 2.877 3.000 3.835 3.560
ditempatkan dalam rangka ditempatkan di puskesmas dalam
Penugasan Khusus perseorangan rangka penugasan khusus
perseorangan
Jumlah dokter residen yang Nilai absolut dokter residen dalam 678 800 730 730
ditempatkan dalam rangka program pendidikan dokter spesialis
Penugasan Khusus Residen (PPDS/PPDGS) yang
(orang) di Rumah Sakit melaksanakan penugasan khusus di
RS
Jumlah Lulusan Pendidikan Dokter Nilai absolut dokter spesialis yang 1.000 1.000 1.000
Spesialis Baru yang menjalani melaksanakan wajib kerja dokter
WKS (orang) spesialis di RS
Jumlah tenaga kesehatan yang Nilai abolut dari tenaga kesehatan 6.500 9.388 11.250 11.250 11.250
melaksanakan internship (orang) yang melaksanakan internship
(a) Persiapan: Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
2) Kajian penyusunan uraian tug as dan norma waktu pelaksanaan kegiatan SDMK untuk mendukung
perhitungan ASK kesehatan
(a) Persiapan: Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(a) Persiapan: Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(b) Pembangunan sistem : penyusunan rancangan sistem, pembangunan dan uji coba sistem,
launching.
(b) Penyusunan rencana : penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan tingkat
provinsi, penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan nasional
(a) Persiapan: Penyusunan kerangka acuan, pertemuan teknis, identifikasi kebutuhan data.
(c) Sounding draft rencana kebutuhan : pembahasan lintas program/sektor, finalisasi rencana
proyeksi kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang.
(a) Persiapan: Penyusunan kerangka acuan, pertemuan teknis, identifikasi kebutuhan data.
(a) Persiapan: Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft
hasil Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan anal isis data, serta penyusunan Draft
hasil Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
(b) Pembangunan sistem : penyusunan rancangan sistem, pembangunan dan uji coba sistem,
launching.
b. Pelaksanaan: rekrutmen Tim NS secara online dan psikotes, pembekalan tim NS, SK
Pengangkatan Nakes Dalam Penugasan Khusus Berbasis Tim Dalam Program NS, Nota
Kesepahaman antara Kemenkes dengan Pemda Kab/Kota, penempatan Tim NS pada lokus
yang telah ditetapkan.
2) Kajian pendayagunaan tenaga kesehatan yang kembali dan luar negeri (Returnee)
a. Persiapan: Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan perterruan persiapan
pelaksanaan kajian.
b. Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan anal isis data, serta penyusunan Draft
hasil Kajian.
b. Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
3) Tersusunnya laporan triwulanan dan semester pencapaian indikator kineja Pusat Perencanan dan
Pendayagunaan SOM Kesehatan 30 dokumen.
4) Penyusunan Laporan Akuntabilitas dan Kineria (LAKIP) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SOM Kesehatan.
5) Penyusunan Laporan Tahunan Kinerja Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015-2019 merupakan
perbaikan/revisi dari Rencana Aksi yang telah ditetapkan pada tanggal 7 Januari 2016. Penyusunan atau
revisi rencana aksi ini dilakukan terutama dengan memperhatikan Susunan Organisasi dan Tata Ke~a
Kementerian Kesehatan yang baru sesuai Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 Tahun 2015. dan
kemajuan dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan tahun 2015 dan 2016.
Penyelenggaraan Rencana Aksi ini merupakan tanggung jawab semua staf/pegawai di lingkungan Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, baik pejabat struktural, staf teknis maupun staf
administratif.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, dilakukan kegiatan perancanaan dan pendayagunaan SDM
Kesehatan sebagai berikut :
C. KEBUTUHAN ANGGARAN.
Kebutuhan anggaran pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dihitung
untuk keperluan 5 (lima) tahun, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Rencana Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan bersumber APBN, yang
anggarannya terdiri atas 2 (dua) fungsi, yaitu anggaran fungsi kesehatan dan anggaran fungsi pendidikan.
Anggaran fungsi kesehatan digunakan untuk mendukung capaian indikator jumlah tenaga kesehatan
yang didayagunakan di fasyankes. Sedangkan anggaran fungsi pendidikan untuk mendukung
capaian indikator jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan internsip. Kegiatan perencanaan dan
pendayagunaan di provinsi juga didanai APBN melalui anggaran dekonsentrasi.
2) Undang-undang No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Ke~a
Indonesia Luar Negeri (PPTKI-LN)
3) Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
10) Keputusan Bersama Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Kesehatan Nomor
11221Menkes/SKB/1999 dan Nomor NKB/01/1X11999tentang Kerjasama Pembinaan
Kesehatan Dalam Rangka Pertahanan Keamanan Negara;Peraturan Pemerintah Nomor
12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5409);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2010 Tentang
Petunjuk Teknis Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing Di Daerah;
16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis PemantauanTenaga Kerja Asing Di Daerah;
22) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2013 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Ke8a Asing.
24) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri
rn 0
...
. .. ..
o
0
0,..;
N
z
\D
o
. ..
~ rn
::t:
« N
w
w'"
=-:: ...
I I I
o
s
0
N N
'"
Q.
Q.
Z
«0
al
«
~
«
a::
CJ
0 en
a::
Q.
.-4
0
N
in
I . ....
«
« ~'N
:: Viz
"~
C
.- "V '" ~'" Cco n:I'0
«
ii:« "
0
4
a:
i Q)VI
C
a. '" 1lJa.Q)V.~~ l
Z Z LoU
Xl'" E ~ s:
«
LoU (i;
:::::> Q..
..-
' "
.0
u ::t: o ~ bO'"
C-
Q)
C :~ E
Z
w
« I-
0
Cl >E
'" Q)
Q)
a. 3 2
a::
a: c
. .. . . '""'..'
w
a :: § c:
::l
.' ."- -'"
'" . .
U : :l
"", '"C
Z 1 @.o
52 5z ~~ ~.Q
I- a. C c::: VI I/)
w Cl Q)
V'I:><:Z
'"
C J
a: : C C
~ ' a"
C
C ' "
C
C
" ;:
:-
'" "tiD C
~'"
E '" Vi'' " ... ~
Q)
::.::
~ ::lc E
~
Q)
i7l . 0
C
'0 Q)
a.'"
.0 C
ii: > :l:
0
~.i1
C 0
::._ .~!:..:: '"
~ '0 ,S;1 "Vi
C Q)
~~3::;
Q)
Q) 0
~ o..Cl tfCl V'I ~_ 0.. Cl V'I
~ '" .0
~
.....
w
al
~C C
~E .'."-
rn
'b"O..c':"
~ Q)
::l
~o II))
C'"
Q) Q)
Cl 1-:><:
1
N
....z..
.
~
«
«a
:« ~
oa:
~LoU
Q.. :.::
o
Z
...0c m :p0
E
0
bD
0
\0
LI'I
N
Cl)
~
'"...
rt'l-
N btl
(1)
\ 0 Cl'l
~ ~ 0
Q..,
.. .
LI'I
0 0
N.-< bD
c
rt'l
00
0
0 ~ 0
E rt'l r<i
~ '.."0.
N
VI
~ "~
tu ,...
C)
ex: ... ;:;-
0
~
bD
c
0
0
0
~
0
N
.-< 0
'<t
.-< :p
E ..-i e
0 0" 00
bD
.. .
I I :)
rt'l- 0
EN c
0 ~ 0
~ '0"
N rt'l
.-< "~
.. .
o n
0 ~
0
N
'<t
Cl'l
,..-._,
00
E~
N "~
.. .
b D
~ 0 N
Z
:::. ;:!;
ILl 0
§:
~ !::!.
al ILl
Z VI
od: "Vi
.... c VI
:::;)
od: Z
I:)
.2 c .2 . '..".
Q
.'.".. j
Q)
ex:
'"
::J Q)
I - R
~ .0
E '"
"~
'"
:0V
=~
E
5
VI .0
s tlO'"
I
E Q)
....
<
iii z0
Z iii
u::: od:
ILl ex:
Q I Ll
~
0
ex:
~
::.::
2i
~
c
'X"l
VI
tlO::J
:J Vl
c: :J
Q)£:.
a. -'>f.
u
o
z
LAMPIRAN
~ C'I
0
N
en
0
...... - en
IJ'I
en
M
III
C'O
b.O
M
!:!. 0..
0
en IJ'I M
0
~0 r-, m
0 !:!.
N
I-
L I.I
e ,... -;::;- 0
0 M
a::
.-4
~ 0
M
N
00 - 0
<:t
ID
s .....
<:t
o
I
N D .....
I
I
D
~
I
o
N
. C
c c .
~ . .....
Q) .
C .0
'"
o
-6~ .
.
. .
0
.
.
. C
.0
l
.
9
Q
)
E
.0 C V . tl.Oc
o..c c .0
I ~
- ~ ~~
" .
>0--"
''c"
.2 .0
0
.0
~ t.l 0.O::I'"
.
0"0 <r 'Vi
tl.O .0 .ffi~ ~2
C ::I ::I '" ~ 2 .0
~Qj Q).
~Q)
>-E .c
Q)
EE
.
0
Q)O
0.V) ~~
0. 2"0
-" l.9
VI
l .9
o0.. ·
.
.!!! 0...
-
........ .o
V) c
'Vi 0 0
Q)o..
0.0..
"'- o
Q)
C
... :>< C
::I C
.. : .m tl.O .0
3
< ....
.-
m m
m
bD
..
c
~
~
Q)
Q)
1-
:>
<:
tl
.O
C
"OV) m m
-. .
t l. Omc
..
c
~ >- C
:g
.0 :><:
~.... E::I -2 E 0 c- ~ C
Q) m Q) m
~o:: ~ o.mo."O
V
)
C
~ ~ c
~
:0
~
m
~
..c
E C ~2 ~
Q)mQ)OQ)
Cl."O 0.. V):><:
.0
m
0
C
:
:
I
b
D
.
0
i
t
i
2
"
0
0
~
V
)
0
.
.
o
Z
N
CII m .....
-
.-4
N
N N o
(I() LI'I
-
.-4 N
o
N
.....
.....
o
!o:i N N LI'I
N
N
.....
10 00
.-4 0 N N
N
... 00
r<l
01-
"
..
N N
c.
c. ~ '"
E:JI
Q
u'"
c.
-'"
o ~
QI
00..
Ci!
; c.
z c".,-
'0"
ii:~ cQ.lO'"
we:: i"c' .
Ow
Q"
o o c
~~
- '"QI c. "'Z
00..
~~
::'::CO
c. c.
e ::
o '" s : '"
' "c.
QI '"
V l
:J
E (3
~ '
.....
-E
L n..c. :J c.
is ->< ~ .....'"
o QI c.
~ QI
'"
~:J 00.. ::.:: '"
c. c. c. .~ co c
s:
'"
C.
:J QI
'"c.:> c.
QJ '" CO
3 Vl
: 'c " .
C O
a.
c.
'"
E ";:n tIl)..c.
:: 't"Il)c .
CO
'"
Vl
>:J n ;
.
=.
.>
. ~ E
c.->< QIII>
~~ QI '"
'" 'c":
0 c.
~'" c. ~0.. s
QI 0 ~-
QI QI
o
,fo
0..0 ::.:c:
. ::.:: '" c: f-::'::
'" u CO
c.
.'.".
.
t Il)..
' " I
c
t)
.
It) QI
c. II>
QI QI
f-::'::
e
.r.o..
't"Il)..r
co. ro
ell
III
c:
ell ell
1-::'::
o
Z
,<1.1
('t')
...,...
en : I/
o Ct
... ...
Q
I:
)
L z
N , ~ ~
I Z
... .. .U
.
Q ~ ~
N : o
Z I:
:::I
L.
U
I/) z
N
..
.,...
......
...,...
.....
o...
I !
... .. . Q N ...
-- c
::::>
c:1
oCt
~
c
Z
L.U
0.
Z
t
o C
ro C
Z tlOro
C..c
~ ::J ::J
z .~
..c ::J
+oJ
:z 3 .... ..0
Q) Q)
a...:.!.
L.U
a:
L.U
0.
~
I/)
::::>
0.
Z
-
~ ,
G C
10
L Z :.::
. <t 10 co
~ ..c oCt
U ~ (II
III c:
G ~
ro
tlO~
i C .....
ii~ ~ : :J
w .~
oCt
~ o r o
Z
I/)
s:
-
..c
o
z
oCt
U
Ie
..c
....
QJ
Q)
V'J
QJ
z :;, a ..:.!.
.
Ct ..0
ii:
i3 ..
::
....
a: :J
('t') c
<t I
2 Z ~
L.U < c:
Z 10
III
:i2 a: c:
tu t
III
U
c:
~ <t
:::I
( I
(II
.. ..I
~ ...... 0.
w
I/)
~
ii: ~
~ I C
~ • .
C1l
ro ....
co
ro..c
N C ~
I
fIl OJ
~ :.::
~ ~
OJo
0.11)
zo ......I ...:
....
.-4
o
N
.......
,
....... ,
IJ)
.-4
o o
.......
N
~
c: Cl
ro Vl
eo c:
...,. c:
ro
..a
ro
ro
c:
E Q) ro
u
Q)"O
« l OO Q
c:
c: . ..
... Q) )..
Q) Q)
o..E 0.. ::..:
-I
ct: c:
c: ro
ro ro
!2i~ i :i:c t c:
ro
ziii OW W e: ..!o<:
:::l
.... Q) ro Q)
c:"O ~ ..a eo
0 : E c:
Q) Q)
Q§
Q. c: .....
o Q) Q)
E E
«lOa..
c: c:
Q) ro
a.. "0
c: c:
ro c:
r o
.
«lO
c: .. .
ro ro ro
c:..a ro..c:
..c:Q)EEQ) c: ~
ro Q) "0 ro Q)
E:::loQ)EQ)
~ ~.8 ~::..:
.....".,0 0.. ~~
Q)Cl
o..Vl
c:
ro
ro
c:
'Vi ~
~ c: ::..:
-0.. ~ ~
Q)Cl
« a. Vl
u
c:
ro
ro
c:
ro
u
c: ::..:
~ ~
Q)Cl
o..Vl
N
N ,
zo .......
"
..
0 0
..
o
N
..
I D
..
o
N
..
1 1
..\
o
N
'" I
.....
c:(
V
z iZ
O
u:~
..... IX
C .....
Q.
o
IX
~
:.I:
is
Z
(])
tlO
Z
c:(
IX
c:(
:::l
.....
.....
:.I:
-..5..
~
..... Z~
co ~Z
N
~ i:5:.1
I
:.1: .....
Q.
ZO ......I
00
.... I,N
Q
N
........
I ....
....
\0
...0.
Q ....
N
.... ....
....<t c: c:
c
<IJ
c:
!2iZ
n)
1 :l .O'"
n) n)
E
c : n) ..:.:c: ::::J
zO n)..c: 'Vi :J ::::J ..:.:
.0 <IJ ... 0
uwe::::~:
n) ...
n) -0
<IJ":':
E ~ ..c:~
V> ..c:
Ow '0..:.: ::::J c: n)
1 :l .O::::J
CI.
o ~~ c :<IJO ... ~~E
n) c:
o.Vl > ::::J
n )
3 : .e.e. ..::.::.J,
.!!l
c:
.. :. :
.._
C <IJ n) ... c: C .~ E
::::J
v>..:.: <IJ..!!!
::::J V > n)
n)
.n.)..., c :-o
<
C::ci
IJ < I J c:::.::
a ...: . : .!:!! ~
'ro 0
::'::Vl
.!!l
c: c: n) I:l.O
- ..:.: c:
c: n)
<IJ
n)
...
c:
.0 c:
::::J
v>..:.:
n)
E
::::J
.. n )
...<,IJ ::.::
C:.o ~~
< IJ <IJ <IJ 0
a . . . : .:o.Vl
.... N
..:
....W
CO
;: N
I
z 0 '7
e nC N
...,..
~
LI1
N
e n N, L I\ ....'.
~ ~C C .-t 0
N
Z
~
:z:: Q
N
"~ . ....
.. . . .
I
LI1
N
.-t'
.-to
~
z
5zw e::
I·
z<
00
S
w .....
Q.
u::< !d:
:z:: w VI i Z
w VI
~ ~ V
~
Q.
Z
o z
o
VI
W ~
Z ~
~ e
~ w :
Z ~
~ :
00
c C
O t tl ttl
~ ~ W > -~
::.:: 'Vi
~ o C ~
o:S
ttl
Z
w Q ttl
Vl -0
Q.
Z . oo~ C ::J ttl ....
<o >-c
z
.... ::.:: ::J
~ C o~ Vl=
~ V ,ttl~ Vl t t l
z i OJ ,_ . ... . c
~ -0 00
M
ttl
e a)
o
'iii
ttl C
ttl
o
Z o c
LI1
lIJ'
c
OJ
~ E
E~
::J a
....,-0
C1l OJ
c c ..r:: ttl OJ
C
< U
OJ ttl
0...-0 5( (ij .... OJ
o...E
OJ
....
e::
z ~ Vl
ii2 ~
1-::'::
< o
2w VI
z C ttl ttl
C
~ ::I QO ttl
>
tu ttl
." C OJ
Q.
~
~V I ii2
~
! d:
s
.... w
.c
!XI
~
z o .-t I
....
1
ID
'1"4
oN o
.-t
...I
c:(
!
z
a
Z
O
u :o:
Wa
~
: :
OW
Q.
1-
Z
c:(
a::
c:(
::::>
...I
W
~
u N
.-t
1
00 ~
,.... . . . .
_0
Il.O
LO
.-j
o '<t ~
N E
*';:: ffi ~0
_
Z
c:(
C:(Z
e
0:::;:)
5~ 0::
w
a.
.....
c:( III
·Vi
ViZ
~
LLc:
( C
ell
.0
~
. 1Jl.o
wo:: e l
.. . ell III
1l.O;:I
Ow
a . l
. ::l III
o ell
1l.O..c
ell
C ::l
OJ..c
a .:.tt.
ell OJ
C III
OJ OJ
I-.:.tt.
...el.ll l
..C.. .
C
ell ell
III III
ell III ::l
1l.O::l Z":;-
::l III
C ::l E~
OJ..c
a .:.tt. E~
ell
Il.O
ell
C C
ell OJ
III .....
ell III
Il.O ::l
::l III
C ::l
OJ..c
a .:.tt.
III
I~
.....
w
co
N
~ I
z 0 "(
o
lD
III
C'rl
rt')
III
CO
rt')'
o
o
o
rt')-
ID
.-4
oN o
M
CTI
I
C,I)
:::l
C,I)
s:: s:
:::l
:::l .:,t.
a. s::
:::l ro s::
ro-c ro :::l
E..c C,I)
. .. r o ro-DO ._
rV'Io Q)
. ..C :::l. >
:::l ro Q)-C
a.-c a. .S:
s::
ro
ro ...
DroO.ro
.c
C S::
Q) Q)
1-..::.:
s::~
ro D O
.......:: .:ro s: :
[g_ ...
EQ ) E ro
-
.. .. .ro
._
-c -c
z
~
G
w
!:II::
Z
<
U
z
iX D
..Q
N
I
Z 0 '(
en m m
.-4
Q
N
.-4
I "
00 0
"<:t'
.-4 ,N m
en
.-4
Q
N '7
r-,
(1)
Q
N
C1l
In ...LI.I....
"
.-4
0 ...-4
N
eo
I I-
0...
Q ex: Q
N
....
I
00
Z ~
::I
J: 00
ID
~
Z
.-4
Q
N
....0 lO
~
~ In
.-4'
J: O'l
LI.I Q I
11'1 N
LI.I
::.:::
~
0 Z ::s
II>
11'1
Z ~
~ e :;; II>
::s
(1) ::s s:
Z tl.O"C
ro e .0 ;:: e .~
~
LI.I ex: II>
U ro (1) ro-ro
e
0 tl.O::s ro ro (1) e
::s '" "C .... ro ~
"C ::s (1) E >- .-
LI.I
Z II>
CI. e :::s e ro .;:;; .... ..... tl.O
E
'" 'i5 ro '"
'"
::I ::.::: NI
CI.
Z is ro tl.O eo
:::s :::s ~
::s
~ ~ E e e :::s
:::s-, >-(1)c.s:~
'" Q.I If)
I -
~ '" .:.: ...-4
0
Q.I
10
a I.I Z e
'iii N
1::
::. : : : ::l
e (1) 0
~ "C " C ..t::
iii ~
s.
e .;
:;;
aLI.I .1::
::.::: C..1..l.
ro (1)
....
~ C
~
tl.O::'s"
::.::: '<t
I '" .. .
I II
Z Z :e::s C 1l
~
':":s .III
... . .
-e (1).c
s:Q.I (1)
..s:::
U
Z U CI.~ III
<II
(1)
Vl
w Z ::.::: (1)
ex: ~
~
iii U
s
ii2 0
11'1 :E
LI.I
e 0
Z tl.Oe 00 V)
10
e ro m 1::
52 >-",
10
Z ro~ en c
~ ::l
tu
<I: a e e e N ::s l:l
e ex: .r..e.. ''"
::s
III
"
~
I tl.O
III
1::
ex: ~ m tl.O .- ro e >- > (1)
.c
'"
s: ro ::s tl.O(1)
'e"
I
::I ro III
tl.O
>-- ::s"C ro e "C r...
~ ~ (1)
LI.I
E III
ro.!!!(1) e .-
"C .0 ro c
Vl
III
::.:::
::.::: (1)
::s ::.:: (1) '" (1) .... Q.I ::l
-, 'i5 E c.~ 0...
ii:
u
'" 0 CI.
.... 1::
(1)
~ ......
~ .
C 1 l
6b
..: z c
~ Z ~ (1)
..!:I::
~
' c"o
L1 I 0.I
~ C
::s
~
Z
~
~ oct N tl.O C1l
I- 11'1 I 1 0
~ >-
::.::: C1l
I.I
::. : : :
"C :3 10 1::
LI.I
CI.
c C1l
Q.I U
CI. 1::
(1)
z 0 .. .. c::::
I
-
en o
.-t
m
.
0
..N...
Q
N
,
I/)
.-4
Q
N
c: c:
ro OZ...J
ro .....c:
c: ro ~ .~
::s.r:.
tlOQ) r o "C
.; :; ;
~~
ro:": Q) ro
c:.o
-g~
Q)Q
o
"C Q)
E
0.. VI C:.:.!
_, c: c:
« ro .
Viz ro
. ...
Z~ c: ro
L i: ::s.r:.
tlOQ)
We ro VI
« >Q)
ro :..:
::
OW
~
-g~
Q)Q
o 0.. VI
c:
Q)
~ E
E~
~.g
tlO
c:
o r .. .- .;::..
ro Q)
ro
.;:;; "C tlO
Q) - Q)
c: ~z
o E )0
"C
c: Q) ::s
.:.! ...J
.0 u
z
e «::
«
::J
....I
W
:=.c:
...:
zo ...,...
....
c,
1.0
1.0
....
c,
I'
....
c,
>
o
....
LI'l£l..
>
o
.-4
0
....
c,
z
<~
<z
IX;:)
51:::J:
IX
w
Q.
..... 0v;
< c
00..
~~
~ V i ... .
u. WIX
.< c ,
OW
Q.
o
z
<
~
w
~
Z
<
U
z
iX "C
z
<
IX
<
; :
w)
..
.. .
~
u N
zo .- 4,
~
z 0 ::I:
W 0
en Q. '1"' 0::: W Q.
'1"'1 1
o Z Q
N «N
In
I
o
'1"'1
oN z uW:o::«:: OW
~ ii;Z
Z ~
z Q.« o
:::I
::I:
Zii;
5
W
~ 0:::
Z o W
Q.
~ ~
III
::I:
w :::I
In
::r::
::!:
o
III
-
Z Z
~ « C)
Z
:::I
«
z
~ 0::
51::: ::::
1
'1"'1
II) I
c:
QJ
Q.
~ E
Z
E~
::J 0
-,"'0
~
Gw
::r::
ii;
: :r::
«
«
z
5z
...a::
« ro
~
w
Z
S2 Z
tC:)i
0::: «
0 :
~
I I ::
«
::
I :
r: : ro
::I
ii: ~
W
~ ::r::
::!:
Z
z~
N
~~ I
C)::r::
:W:r:::w3
Q.
Z 0 "7'
o >o
m N
M
I a.
....
r--
o co
N N >
.-I ...-4
I
Q)
r--o.
o.. eo
n:l
0..
..
>
U)
.-10.
e
1.0
o 00 >
.-I
1.0
.-I a.
e
LI'l
>
;-I
o
N
1.0
a.
e
'Vi
c:
Q.O ';; c:
c: 0 s: ..!.t! ra
:: : I
. . . .. Qjra ra c:
... .
a . ..... 1Jl
:E..c: Q.O
Q . O t!ra=c: ra
..!.
c
ra : - >- "'C
E
...
<
CLI
~ :::I
~z
zO
i:i:~
..... a:;
0 .....
C
O
r a
> -,_
z c: Vl
c: ra
a: ra"'C
..!.t! c:
<
........
::::'I
~ .~
.c E
~~
Q)
::ac:
o ~
..a u
.
..... .
C
111
111
CQ .c
111
~ N III
..
I
:::I
111
111
QI
::ac:
ZO .-I
I
00
.-t N
Q
MN ,
e
.ror.o..
..c
Q)
VI
o
M
Q)
::.c:
;
ro 0
~ :;::;
ro
; til
V
>I
U
e C
ro a
Q) ro a:
...C
. ..c
Q) :::l ro
a.. 00
E
.... ro
ro >
ro
'';::;
ro
e e VI u.
Q) Q) :::l
E E e ""C V
a.. e
oo:::l oo:::l c ro ~ Q) a
I
e " ro""C
ro a..
c. e o
ro
", :e::-l"a :: :l ro c Q) ro .. ..
~o '"
a o
.".0
:: ::.c: ""C
s: ..c ..c s: (5 ~
ooro ooro Q) e
~E
~~
Q)
~~
E s~~
ooroz
a..::.c:co
.....
< e'
!2i~ ro
~~ §: e ~
..... a: Q) ro
E
0 ..... U
:::l e
oCI. - "
a
Q )
.. ..
o~
e
c e ro e
ro ro""C ro
e Q)
:::l c ~ e e e
:::l Q)
~ E aQ) ~C
>:::l ooroz
~ E
>:::l
C-" C-"
Q) a
0..0
~ ~ ~
a..::.c:co
Q) a
c, 0
r-;
ro ..c U
z
z:i
<z
~<
- III
,
N
C.....
~ .....
CI.
zo M ,