Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM OHM

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

2018
UNIT 1

HUKUM OHM

1.1. Tujuan Percobaan


Setelah melaksanakan percobaan ini, mahasiswa dapat :
1. Merangkai percobaan hukum ohm
2. Melakukan pengukuran arus dan tegangan pada percobaan hukum ohm
3. Menguji kebenaran hukum ohm melalui pengukuran
4. Menggambar grafik V = f(R) pada arus tetap
5. Menggambar grafik I = f(R) pada tegangan tetap
6. Menggambar grafik V = f(I) pada resistor tetap

1.2. Landasan Teori


1.2.1 Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan hukum dasar dari ilmu listrik yang sangat berguna untuk
menyelesaikan berbagai masalah rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya
arus yang mengalir pada rangkaian tertutup berbanding lurus terhadap tegangan catu dan
berbanding terbalik terhadap resistor di dalam rangkaian yang bersangkutan. Arus akan mengalir
dari potensial yang lebih tinggi ke potensial yang lebih rendah.
Hukum Ohm dapat dinyatakan seperti persamaan berikut:
R = V Ω
I
Keterangan:
R = nilai resistor (Ω)
V = tegangan pada resistor (Volt)
I = arus yang mengalir pada resistor (Ampere)

1.3. Alat dan Bahan


Alat
1. Multimeter Analog : 1 buah
2. Multimeter Digital : 1 buah
3. Catu Daya 0 – 40 Volt/DC : 1 buah
Bahan
1. Resistor 100 Ω : 1 buah
2. Resistor 470 Ω : 1 buah
3. Resistor 1 K Ω : 1 buah
4. Resistor 3,3 K Ω : 1 buah
5. Breadboard : 1 buah
6. Kabel Penghubung : 1 buah

1.4. Langkah Percobaan


1. Susunlah rangkaian pengukuran seperti gambar 4.1 dibawah, pastikan kedudukan multimeter
sudah benar.
2. Aturlah catu daya Vs = 2 V, ukur arus dan tegangan pada resistor, catat dan masukkan ke
tabel 4.1
3. Ulangi langkah 2, untuk Vs = 4 V, dilanjutkan pada Vs = 6 V, Vs = 8 V dan Vs = 10 V
4. Ulangi langkah ke 2 dengan mengukur tegangan pada masing-masing resistor dan pada arus
I=2 mA, catat batas pengukuran arus dan tegangan pada resistor dan catat pada tabel 4.2
5. Ulangi langkah 4, untuk arus I = 4 mA dan dilanjutkan dengan arus I = 6 mA

Tabel 4.1. Perbandingan arus dan tegangan resistor secara teori dan praktek pada tegangan catu
konstan (tetap)

Tegangan Catu Rb = 470Ω Rb = 1KΩ Rb = 3,3KΩ


(Volt) I (mA) V (volt) I (mA) V (volt) I (mA) V (volt)
T P T P T P T P T P T P
2
4
6
8
10

Tabel 4.2. Perbandingan tegangan resistor secara teori dan praktek pada arus catu konstan (tetap)
Arus Catu Rb = 100Ω Rb = 680Ω Rb = 3,3KΩ
(mAmp) Tegangan beban Tegangan beban Tegangan beban
Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek
2
4
6

1.5. Hasil Percobaan


Tabel 4.1. Perbandingan arus dan tegangan resistor secara teori dan praktek pada
tegangan catu konstan (tetap)

Tegangan Rb = 470Ω Rb = 1KΩ Rb = 3,3KΩ


Catu I (mA) V (volt) I (mA) V (volt) I (mA) V (volt)
(Volt) T P T P T P T P T P T P
2 4,2 3,87 1,974 1,798 2 1,89 2 1,84 0.6 0,56 1,98 1,90
6
4 8,5 8,14 3,99 3,77 4 3,94 4 3,81 1,2 1,17 3,8 3,88
8
6 12,76 12,48 5,9 5,76 6 6,02 6 5,81 1,8 1,8 5,9 5,88
8 17,02 16,75 7,9 7,72 8 8,07 8 7,77 2,4 2,4 7,9 7,84
10 21,27 21,16 9,9 9,74 10 10,2 10 9,81 3,03 3,03 9,9 9,88

Tabel 4.2. Perbandingan tegangan resistor secara teori dan praktik pada arus catu konstan
1.
Sumber Rb = 100Ω
Arus Tegangan Tegangan Beban Teori Tegangan Beban
(mA) (V) Praktikum
2 0,4 0,2 V 0,215 V
4 0,657 0,4 V 0,422 V
6 0,946 0,6 V 0,9 V

2.
Sumber Rb = 680Ω
Arus Tegangan Tegangan Beban Teori Tegangan Beban
(mA) (V) Praktikum
2 1,5 1,36 V 1,5 V
4 2,88 2,72 V 2,8 V
6 4,20 4,08 V 4,15 V

3.
Sumber Rb = 3,3KΩ
Arus Tegangan Tegangan Beban Teori Tegangan Beban
(mA) (V) Praktikum
2 6,68 6,6 V 6,59 V
4 13,16 13,2 V 13,08 V
6 19,61 19,8 V 19,54 V
4.7. Pertanyaan
1. Gambarkanlah grafik fungsi tegangan (V) terhadap resistor (R), V = f(R) pada arus konstan
(tetap)!
2. Gambarkan pula grafik fungsi arus (I) terhadap resistor (R), I = f(R) pada tegangan konstan
(tetap) dari percobaan yang Anda lakukan!
3. Gambarkan grafik fungsi tegangan (V) terhadap arus resistor (I) pada hambatan tetap!

4.8. Jawaban Pertanyaan


4.9. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai