Anda di halaman 1dari 14

Berbicara tentang struktur hewan kita akan berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang

berhubungan dengan penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang
fungsional, yaitu jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
sama.
2.1. Jaringan pada Hewan
Jaringan pada hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut memiliki fungsi dan bentuk
yang sama sehingga jaringan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Misalnya, jaringan otot
yang tersusun atas sel-sel otot.
Jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Jaringan epitel
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga
tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
1)        Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
2)        Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
3)        Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan
kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui
saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
4)        Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang
terletak disekitar alat indra.
5)        Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat
ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk
mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
6)        Berdasarkan bentuk dan susunannya
jaringan epitel dibedakan menjadi :
a.         Epitel pipih berlapis tungga l, antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa,
selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan
proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b.         Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis,
esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c.         Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa
mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d.        Epite l Kubus Berlapis banyak Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak
dan kelenjar keringat pada kulit.
e.         Epitel Silindris Berlapis Tungga l Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam
lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas. Fungsinya
berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
f.          Epitel Silindris Berlapis Banyak Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar
susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g.         Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia) Terdapat pada saluran
ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi berhubungan dengan
proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h.         Epitel Transisiona l Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan
berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya
membrane dasarnya tidak jelas.

Epitel silindris selapis Epitel transisional Epitel


kubus selapis

Epitel pipih selapis Epitel silindris selapis Epitel


silindris berlapis

2.        Jaringan ikat


berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk pada tubuh. Jaringan
penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk
jaringan penguat yaitu;
2.1. Jaringan Pengikat
Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas serabut sebagai
substansi dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks).
Fungsi jaringan pengikat antara lain;
1.    mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organdan berbagai organ menjadi
system organ,
2.    menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh Berdasarkan struktur dan
fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi :
a). Jaringan ikat longgar
memiliki cirri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun atas matriks yang mengandung
serabut kolagen elastic. Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ,
pembungkus pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan ini adalah, fibroblast, sel plasma,
makrofag dan berbagai sel darah putih.
b). Jaringan ikat padat
Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen
yang berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastic. Fungsi jaringan ini
adalah menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan
tulang. Terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan tendon.
Fasia adalah jaringan pengikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali yang berperan sebagai penghubung
antar tulang.
2.2. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan
tersimpan pada satu rongga dalam matrriks. Matriksnya banyak dengan komponen utama zat
kondrin. Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya untuk
menyokong rangka pada embrio dan bagianbagian dari rangka hewan atau orang dewasa.
Macam jaringan tulang rawan :
           Jaringan kartilago hyaline, dengan matriks yang tampak jernih, transparan atau bening dan
mengkilap
           Jaringan kartilago fibrosa, matriks berwarna gelap dan keruh, mempunyai serabut kolagen
yang tersusun sejajar.
           Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh kekuningan dan banyak mengandung
serabut kolagen
2.3. Jaringan Tulang
Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriksnya
tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan garam mineral terutama garam dapur atau
kalsium. Makin bertambah usia hewan atau manusia kadar zat perekat kolagen makin rendah
sedangkan kadar zat kapurnya meningkat sehingga tulang semakin keras dan kuat. Proses ini
disebut kalsifikasi atau pengapuran.
2.4. Jaringan Darah
Jaringan darah mempunyai sifat dan cirri fisik yang berbeda dengan jaringan lainnya.
Jaringan ini berupa cairan dengan komponen utama :
a.         Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel
darah putih (leukosit).
b.        Keeping-keping darah atau trombosit
c.         Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
Perhatikan beberapa gambar jaringan darah berikut ini!

Limfosit Monosit Neutrofil


2.5. Jaringan Limfa atau getah bening
Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah
air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa
limfosit dan granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein,
lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.
3. Jaringan otot
Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;
a. Otot lurik (otot rangka)
Merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu, sering disebut juga otot
rangka. Miofibril yang tersusun sejajar dengan serabut otot membentuk daerah-daerah terang
dan gelap sehingga tampak seperti berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel Otot
lurik bekerja di bawah kesadaran.
b. Otot polos
Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu inti sel yang terletak di
bagian tengah sel. Otot polos tidak bekerja di bawah kesadaran. Otot polos terdapat di organ
organ yang bekerja tanpa sadar (involuntary), seperti lambung, usus, kandung kemih, dan
saluran pernapasan.
c. Otot jantung
Kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung berbeda dengan otot polos. Struktur
otot jantung mirip dengan otot lurik. Namun, selnya membentuk rantai dan bercabang dengan
satu atau dua inti sel. Otot jantung hanya terdapat di jantung, tidak terdapat di organ lain
Untuk mengetahui perbedaan antar ketiga jaringan otot tersebut, cermati table berikut!

N Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung


O
1 Inti sel Satu inti di tengah Banyak inti di tepi Satu inti
2 Sifat kerja Tidak menurut kehendak Menurut Tidak menurut
kehendak kehendak
3 Reaksi terhadap Lambat Cepat Lambat
rangsang
4 Letak Dinding saluran tubuh, Pada rangka Pada dinding
pembuluh darah, usus jantung

Agar lebih mengenal struktur otot , perhatikan gambar berikut!

Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung

4. Jaringan saraf
berfungsi menanggapi rangsang dan meneruskan impuls dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain. Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf
terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.cabang-cabang inilah yang
menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk
jaringan syaraf.
Ada tiga macam sel syaraf :
   Sel syaraf motorik
   Sel syaraf sensorik
   Sel syaraf penghubung
Jaringan syaraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di urat syaraf. Sel
syaraf mempunyai kemampuan iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap
perubahan lingkungan) dan konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-
impuls saraf atau pesan).
Untuk mengenal struktur sel syaraf, coba perhatikan gambar berikut!

Gambar; struktur sel syaraf (Neuron)


Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson membawa impuls
rangsang dari badan sel ke neuron lain atau otot. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang
disebut selubung mielin. Selubung tersebut adalah perluasan membran sel yang mengiringi
akson. Di bagian tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian
selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier.
Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan percepatan pengiriman impuls saraf.
Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
a.         Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang
atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
b.        Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron
intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dari
neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
c.         Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang
dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen.
Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.
2.2. Organ pada Hewan
Sebuah organ dibangun oleh beberapa jaringan. Contoh organ adalah usus halus.
Jaringan-jaringan apakah yang menyusunnya? Di usus halus terdapat jaringan otot polos, ikat
kendur, epitel kubus lapis banyak, darah, dan saraf. Setiap jaringan memiliki fungsi
tersendiri.

Jaringan otot polos yang tersusun melintang dan memanjang membuat usus halus
dapat melakukan gerakan peristaltik (gerak bergelombang akibat elaksasi dan kontraksi otot)
untuk memindahkan makanan yang berada di dalam rongga usus. Jaringan saraf
mengendalikan gerakan peristaltik pada otot tersebut. Selain itu, bentuk usus disokong oleh
jaringan ikat longgar sehingga gerakan peristaltik yang dilakukan dapat lebih optimum.
Jaringan epitel yang melapisi rongga usus berperan dalam penyekresian enzim dan
absorpsi sari makanan. Hasil absorpsi tersebut diangkut oleh jaringan darah yang berada di
dalam arteri di balik jaringan epitel. Seluruh jaringan yang terdapat di dalam organ saling
terkait dan bekerja teratur. Oleh karena itu, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda
dengan fungsi masing masing jaringan yang membentuknya. Organ akan berhubungan
dengan organ-organ lainnya dan membentuk sistem organ. Misalnya, usus halus akan
berhubungan dengan usus besar, pankreas, usus dua belas jari, kantong empedu, lambung,
tenggorokan, dan mulut membentuk suatu sistem organ, yaitu sistem pencernaan makanan.
2.3.       Sistem Organ pada Hewan
Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang
tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ.
Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan suatu proses yang
menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem organ
tersebut, akhirnya membentuk satu individu organisme.

Pada umumnya, makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki


sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.
1. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap
tubuh. Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi,
dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang
berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya saluran-
saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi
sistem bronkus dan alveolus.
3. Sistem Sirkulasi
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan
berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil
sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti
jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4. Sistem Ekskresi
Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun
atas beberapa organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.
5. Sistem Endokrin
Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini
tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak
ginjal, dan kelenjar gondok.
6. Sistem Saraf
Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan,
mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.

7. Sistem Rangka
Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka
berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak
yang berfungsi melindungi otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat
melekatnya otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga
dibentuk di dalam sumsum tulang.
8. Sistem Otot
Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot,
disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot
untuk berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik),
otot polos, dan otot jantung.
9. Sistem Reproduksi
Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ
penyusun sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Dapatkah Anda menyebutkan organ-
organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita?
10. Sistem Kekebalan dan Limfatik
Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri
atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

1.        Struktur tubuh hewan terbagi menjadi jaringan, organ dan sistem organ.
2.        Jaringan terdiri dari jaringan epitel. Jaringan saraf, jaringan pengikat, dan jaringan otot.
3.        Organ terdiri dari organ luar dan organ dalam.
4.        Sistem organ tersusun oleh sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem
ekskresi, sistem pencernaan, sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin, sistem
koordinasi, sistem rangka.

3.2. Saran

Sistem struktur jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat
kompleks, hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda, T. 1980. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung: Armico.


Gunawan, A.M.S. 2001. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Otot. Integral Vol 6(2):58-62.
Hidebrand, M. 1974. Analysis of Vertebrae Structur. Canada: John Willey and Sons, Inc.
Kimball, J.W. 1987. b. Jakarta : Erlangga.
Slamet Prawirohartono, 2004, Sains Biologi 2a, Jakarta, Bumi Aksara
Tri Supeni dkk,1995, Biologi, Jakarta, Erlangga
Saktiyono, 1999, Seribu Pena Biologi SMA, Jakarta, Erlangga
Begot Santoso, 2007, Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta,
Inter Plus Soesilo dkk, 1986, Biologi, Jakarta, Karuni

Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Peranan Aves| Aves (Burung) diklasifikasikan dari
berbagai macam, jenis atas ciri-ciri yang ditemukan dengan peranan sama dan juga berbeda.
Secara umum, Pengertian Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang
berasal dari epidermis dan memiliki berbagai macam adaptasi untuk terbang. Aves meliputi
burung, ayam, angsa, dan bebek (itik). Tubuh aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor.
Pada aves terdapat sepasang sayap yang digunakan dan berfungsi untuk terbang serta kaki
yang digunakan untuk berjalan. Tungkai belakang bersisik dengan bentuk tungkai belakang
dengan cakar yang bermacam-macam sesuai dengan jenis makanan dan cara hidup pada aves
tersebut. 
Aves memiliki sistem pencernaan makanan yang dimisalkan
pada ayam, ayam memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari paruh, rongga mulut,
esofagus, tembolok, perut kelenjar, empedal, usus, rektum, dan kloaka. Kloaka adalah muara
bersama dari saluran urine (ureter), saluran reproduksi, dan saluran pencernaan makanan.
Aves memiliki sistem pernapasan yang bernapas dengan paru-paru. Selain dari itu, aves
memiliki kantong udara yang membantu saat aves terbang. Aves memiliki jantung yang
terbagi atas empat ruang, yaitu serambi kanan, bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri. Darah
dari seluruh tubuh yang miskin oksigen tersebut akan masuk ke serambi kanan, kemudian
menuju ke bilik kanan. Bilik kanan tersebut akan memompa darah ke paru-paru dimana paru-
paru akan terjadi pertukaran gas. Karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh
Hemoglobin. Darah kaya oksigen tersebut kemudian masuk ke serambi kiri lalu ke bilik kiri.
Dari bilik kiri darah akan dipompa ke seluruh tubuh.
style="text-align: justify;">

Tubuh Aves ditutupi oleh berbagai macam bulu yang terdiri atas zat keratin. Ada beberapa
macam jenis bulu pada Aves. Macam-macam bulu pada Aves adalah sebagai berikut..

 Bulu terbang, berfungsi untuk terbang. Bulu terbang terdiri dari bulu ekor dan bulu
sayap. Bulu ekor berfungsi sebagai kemudi
 Bulu kontur, berfungsi sebagai penutup tubuh dan membentuk tubuh menjadi
langsing 
 Bulu halus, berfungsi untuk menghangatkan tubuh burung. Bulu ini biasanya
merupakan bulu pertama dari pada anak burung. Pada saat itu tumbuh menjadi
dewasa, bulu halus akan rontok kemudian akan diganti dengan bulu terbang dan bulu
kontur. Pada burung dewasa masih memiliki bulu halus yang terdapat disekeliling
ujung kaki.

Ciri-Ciri Umum Aves -  Dari berbagai jenis spesies aves, maka perlunya anda mengenal
secara umum ciri-ciri Aves (Burung). Ciri-Ciri Aves (Burung) adalah sebagai berikut...

 Memiliki ukuran tubuh beragam. Tubuh aves terdiri dari kepala, leher, badan, dan
ekor
 Mulut berparuh yang tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki gigi dan lidah yang
tidak dijulurkan. Bentuk paruh yang beragam sesuai dengan jenis makanannya.
 Memiliki mata yang berkembang baik dengan kelopak mata, membrana niktitans, dan
kelenjar air mata. Umumnya mata aves terdapat dibagian sisi kepala. Mata burung
hantu terletak berdampingan. Telinga yang tidak berdaun telinga dimana bagian
tengahnya terdapa osikula auditori. Aves memiliki sepasang lubang hidung 
 Aves mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan, bertengger,
berenang, mencakar-cakar rumah, memegang makanan, atau untuk menangkap dan
mencengkeram mangsa. Jumlah jari kaki 2,3, dan 4. Kulit kaki bagian bawah dan jari-
jarinya tersusun dari zat tanduk yang keras. 
 Aves memiliki sayap untuk terbang. Kecepatan terbang sekitar 30-75 km/jam. 
 Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara
sebagai alat pernapasan tambahan. Pundi-pundi udara berupa kantong selaput yang
ringan, yaitu sepasang di leher, sebuah di antara tulang selangka yang bercabang-
cabang membentuk kantong udara pada lengan atas, sepasang di dada depan,
sepasang di dada belakang, dan sepasang di perut. Cadangan udara di dalam pundi-
pundi udara berguna untuk pernapasan pada saat terbang. Pundi-pundi udara akan
terisi udara kembali pada saat burung melayang tanpa mengepakkan sayapnya. 
 Aves memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea. 
 Sistem pernapasan Aves lengkap, meliputi mulut, esofagus (kerongkongan),
tembolok, lambung kelenjar, empedal berdinding tebal (lambung otot), usus halus,
usus besar, dan kloaka. Pada mulut terdapat kelenjar ludah. Di antara usus halus dan
usus besar, terdapat usus buntu (sekum). Aves memiliki pankreas, hati, dan empedu. 
 Aves bersifat homoioterm karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-bulu
(bulu sebagai isolator panas). Suhu tubuh sekitar 40,5°C-42°C. 
 Alat memiliki peredaran darah ganda, artinya dalam satu kali peredaran darah ke
seluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali. 
 Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung kemih
 Sistem saraf berupa otak, dengan serebrum dan lobus optikus yang berkembang baik.
Aves memiliki 12 pasang saraf kranial. 
 Aves bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara internal. Telur bercabang keras. Aves
betina memiliki satu ovarium (di sebelah kiri tubuh) dan beberapa spesies mengerami
telurnya. 

Klasifikasi Aves (Burung) - Terdapat sekitar 8.600 spesies Aves yang masih hidup dan
dikelompokkan /diklasifikasikan ke dalam sekitar 28 ordo. Klasifikasi Aves adalah sebagai
berikut....

 Casuariiformes (kasuari), contohnya emu (Dromaius novaehollandiae) dan kasuari


bergelambir ganda (Casuarius casuarius). 
 Psittaciformes (burung nuri), contohnya betet kepala biru (Pionus menstruus) dan
kakatua berjambul (Cacatua galerita). 
 Galliformes (unggas), contohnya ayam buras (Gallus domesticus) dan kalkun
(Meleagris gallopavo)
 Passeriformes (burung penyanyi), contohnya jalak bali (Leucopsar rothschildi) dan
beo (Gracula religiosa). 
 Ciconiiformes (burung bangau), contohnya bangau (Mycteria leucocephala) dan
kuntul putih besar (Egretta alba). 
 Strigiformes (burung hantu), memiliki bulu yang sangat halus, berekor pendek,
kepala besar dan bulat, mata besar mengarah ke depan yang dikelilingi piringan
wajahnya, paru berkait, cakarnya tajam, dan mencari makan pada malam hari.
Contohnya burung hantu hutan (Strix sp) dan Hantu sayap bundar (Urgolaux
dimorpha). 
 Falconiformes (burung pemangsa), contohnya elang kepala botak (Heliacetus
leucocephalus), rajawali emas (Aquila chrisaetos) dan alap-alap (Microhierax
caerulescens)
 Columbiformes (burung merpati), contohnya burung dara mahkota elok (Goura
cristata) dan perkutuk (Geopelia striata). 

Peranan Aves - Aves memiliki peranan dengan banyak keuntungan dalam manfaat bagi
kehidupan manusia. Peranan Aves adalah sebagai berikut...

 Sebagai bahan industri, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok
(Shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam untuk membuat kemoceng. 
 Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung walet dan telur itik. 
 Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga 
 Sebagai hiburan, misalnya pada burung suaranya yang merdu dan burung yang dapat
dilatih dalam permainan sirkus
 Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein.  Sarang walet dapat
dibuat sop sarang burung.

Anda mungkin juga menyukai