Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
2015
i
PENGESAHAN
ii
LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi
manapun.
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Man jadda wajada, wa man zara‟a hasada, wa man yajtahid yanja. Siapa yang
berusaha akan mendapatkan apa yang diusahakan, siapa yang menanam akan
PERSEMBAHAN
2. Kakak dan Adik yang selalu memberi motivasinya selama mengerjakan karya
ini.
3. Bapak Drs. Slamet Seno Adi,M.Pd, M.T terima kasih atas bimbingannya.
4. Dosen Jurusan Teknik Elektro UNNES terima kasih atas ilmu dan pengalaman
yang diberikan, semoga Allah SWT menjadikan berkah dan manfaat ilmunya.
6. Teman-teman tim futsal Pitik yang telah bermain hampir 4 tahun ini.
7. Untuk gunung sumbing, gunung ungaran dan gunung merbabu yang memberi
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
dorongan maupun bimbingan dari pihak lain, untuk itu penulis mengucapkan
Negeri Semarang.
3. Drs. Suryono, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Unversitas Negeri
Semarang.
4. Feddy Setio Pribadi, M.T, selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan Teknik
angaktan 2011 yang telah membantu dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.
skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat
vi
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
ABSTRAK .............................................................................................................. v
viii
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5
ix
3.5 Perencanaan Sistem .................................................................................... 31
x
4.1.1 Hasil Analisis Perencanaan Sistem ............................................................ 63
LAMPIRAN .......................................................................................................... 94
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Angka kecukupan energi untuk tiga tingkat aktivitas fisik untuk laki-
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
makanan yang sehat dan menjaga pola makan yang teratur dapat membantu
manusia untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh. Makanan yang sehat adalah
Salah satu zat gizi yang penting bagi kesehatan tubuh adalah energi.
sebaliknya bila kekurangan energi maka cadangan energi tubuh akan digunakan,
sehingga tubuh akan menjadi kurus. Dalam artikel penelitian yang ditulis oleh
Winne dan zarfiel masalah kelebihan gizi atau kegemukan pada akhirnya akan
penyakit jantung dan kanker). Sedangkan kurang energi mengakibatkan gizi buruk
Oleh karena itu diperlukan proses pemilihan menu makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan energi setiap individu dengan pola makan yang teratur.
Namun bagi masyarakat umum untuk memilih menu makanan yang sesuai dengan
kebutuhan
1
2
energi sangatlah tidak mudah, hal ini terjadi karena masyarakat umum tidak
mengetahui jumlah kebutuhan energi yang harus dipenuhi dan jumlah kandungan
Dengan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis akan membuat
menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi. Sistem ini akan
energi pada setiap makanan yang akan dijadikan menu makanan dan kurangnya
dibatasi :
makanan sampai 5 pilihan paket menu makanan yang telah dipilih oleh user.
energi?
akan dicapai dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
perhari.
yang dilakukan.
1. Mahasiswa
2. Masyarakat
yang sesuai dengan kebutuhan energi, sehingga dapat menunjang kesehatan bagi
masyarakat.
BAB II
LANDASAN TEORI
sehat, kebutuhan energi, sistem pendukung keputusan, sistem basis data, java
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat dibuah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
barbagai jenis makanan seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi
tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental (Prasetyono,2009). Pada
makanan rakyat Depkes memperkenalkan pola menu empat sehat lima sempurna
dalam rangka gerakan “sadar gizi”. Pola menu empat sehat lima sempurna adalah
pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu empat sehat lima sempurna sebagai berikut :
makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein dan lemak),
5
6
Zat gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
segala aktifitas. Energi yang didapat dari manusia berasal dari asupan makanan
yang dimakan. Penting untuk manusia dapat menyusun hidangan agar sesuai
dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh. Tentu dalam menyusun dan
7
menilai hidangan antara seorang ahli gizi dan orang awam akan terdapat
perbedaan (Sediaoetama,1998:1).
jiwa. Maksudnya bila seorang awam makan hanya untuk menjadi kenyang dan
konsumsi (Sediaoetama,1998:19-23).
standar bagi berbagai kelompok komponen makanan menu tersebut, ialah untuk
berat badan (BB), tinggi badan(TB) dan umur (U) , Harris dan Benedict pada
AMB perempuan=665+9,6BB+1,8TB-4,7U
menurut berat ringannya aktivitas : ringan,sedang dan berat. Untuk tiap kelompok
Tabel 2. 1 Angka kecukupan energi untuk tiga tingkat aktivitas fisik untuk laki-
laki dan perempuan (almatsier:146).
Keseimbangan energi dapat dicapai bila energi yang masuk kedalam tubuh
Dalam penelitian yang dilakukan Anita Devi Setiyawati dkk yang berjudul
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu
(Kusrini,2007:16).
berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih. Yang prosesnya melalui suatu
kriteria yang digunakan. Salah satu metode pengambilan keputusan adalah metode
electre.
Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable.
V = W.R
11
matriks hasil perkalian antara matriks pembobotan dan matriks yang telah
dinormalisasi.
kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpunan bagian, yaitu concordance dan
berikut:
pada matriks disordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang
threshold.
alternatif lainnya .
subsistem yang terdiri atas basis data dengan para pemakai yang menggunakan
mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data,
Basis data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan
untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basis data adalah kumpulan data
diorganisasi (Hariyanto,2004:4)
Menurut James Martin (1975) pengertian dan definisi tentang istilah basis
sebagai bahasa query dan SQLite sebagai perangkat lunak untuk sistem basis data.
2.1.4.1 SQL
sintaks yang bebas. Meskipun SQL dirujuk sebagai "bahasa query," ia bisa
melakukan lebih dari sekedar query basis data. SQL dapat menentukan struktur
data, memodifikasi data dalam basis data, dan menentukan kendala keamanan.
Membuat struktur relasi dan basis data, melakukan operasi penyisipan, perubahan,
dan penghapusan data dari table, dan melakukan query sederhana dan kompleks.
SELECT dan FROM. Statemen SQL terdiri atas reserved word dan user defined
word. Reserved word nerupakan bagian yang telah ditetapkan pada SQL,
defined word dibuat oleh user dan merepresentasikan nama-nama berbagai objek
basis data, seperti relasi, kolom dan baris. (Indrajani, 2009 : 179)
16
2.1.4.2 SQLite
relasional. Sistem basis data relasional digunakan untuk menyimpan catatan yang
dibuat oleh user dalam suatu tabel. Selain penyimpanan dan pengelolaan data,
mesin basis data dapat memproses perintah query yang kompleks yang
SQLite mudah digunakan, kompak, efisien, dan dapat diandalkan. (Allen dan
Owens, 2010:1).
a. Serverless; SQLite tidak memerlukan proses server yang terpisah atau sistem
b. Zero Configuration; Tidak ada server berarti tidak ada setup. Membuat
d. Serba lengkap; Sebuah library tunggal berisi sistem basis data secara
e. Small Runtime Footprint; Secara default, kurang dari satu megabyte kode dan
g. Fitur Lengkap; SQLite mendukung sebagian besar fitur bahasa query yang ada
sangat fungsional dan fleksibel yang mengkonsumsi sumber daya minimal dan
2010).
Microsystem pada tahun 1995. Bahasa java adalah bahasa modern yang diterima
masyarakat komputasi dunia. Java tidak memiliki syarat untuk platform tertentu
1. Sederhana
pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan automatic
Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya
4. Interpreter
(JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi
5. Robust
6. Aman
tersebut.
7. Architecture Neutral
satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform yang berbeda dengan Java
Virtual Machine.
8. Portabel
Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform
9. Performance
Compilers (JIT).
10. Multithreaded
11. Dinamis
lain.
c. Bersifat natural atau alami, karena perilaku dan sifat-sifat objek didalam
program akan disesuaikan dengan objek-obejk nyata yang ada dialam sekitar
(raharjo dkk.2012:6).
programmer tidak perlu tahu secara detail pembuatan tombol. Yang perlu
21
Dalam pembungkusan kode dan data di dalam java terdapat tiga tingkat akses
lainnya yang akan mewarisi beberapa sifat atau perilaku dari kelas induknya.
Sebagai contoh, apabila kita memiliki kelas A dalam program yang kita buat maka
kita dapat membentuk kelas-kelas turunan dari kelas A misalnya kelas B yang
turunan kita dapat menambahkan sifat dan perilaku ke dalam kelas B yang
sebelumnya tidak dimiliki oleh kelas A. Dalam pemrograman java kelas induk
Setiap program java merupakan kelas, artinya setiap konsep atau kasus
Class NamaKelas{
tipedata1;
tipedata2;
…
tipedataN;
tipe mehtod1(daftar-parameter){
//kode untuk methode1
}
tipe mehtod2(daftar-parameter){
//kode untuk methode2
}
…
tipe mehtodN(daftar-parameter){
//kode untuk methodeN
}
}(raharjo dkk.2012:127).
Pada saat kita telah mendefinisikan sebuah kelas, kita hanya membuat tipe
data baru, bukan membuat objek baru. Untuk membuat objek baru dari tipe kelas
yang telah didefinisikan kita akan melakukan dua tahap. Pertama kita perlu
operator new dan memasukkan instance-nya kedalam variable referensi yang baru
saja dideklarasikan.
Method merupakan perilaku objek, yakni apa yang terjadi ketika objek itu
dibuat serta berbagai operasi yang dapat dilakukan objek. Metode memiliki 4
1. Nama metode
2. Tipe objek atau tipe primitive yang dikembalikan metode
3. Daftar parameter
4. Badan atau isi metode
Define method dalam program
Tipe namaMethod(daftar-parameter){
//kode yang akan dituliskan
}
Modeling Language).
2010 :6).
analisis dan desain pada sistem dan perangkat lunak (Pressman, 2005). UML
utama dari sistem dan berbagai user yang akan berinteraksi dengan sistem tersebut
b. Activity Diagram
dapat dilihat sebagai sebuah sophisticated data flow diagram (DFD) yang
c. Class Diagram
Class Diagram merupakan notasi yang paling mendasar pada UML. Class
Diagram berupa notasi untuk merepresentasikan suatu class beserta atribut dan
d. Sequence Diagram
sistem pendukung keputusan user atau pengguna dapat memilih menu makanan
sesuai dengan kondisi tubuh, kemudian dengan dukungan komputer dan perangkat
sistem seluler maka sistem pendukug keputusan dapat berfungsi sebagai ahli gizi
digital sehingga tanpa harus berkonsultasi dengan ahli gizi pun user dapat
mengirim sms untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengatur pola makan
yang sehat dan dengan mengirim sms dapat memudahkan melakukan pemilihan
terhadap kebutuhan energi dan kandungan zat lain yang ada dalam makanan
Syeril Akshareari, Rini Marwati dan Utari Wijayanti dengan judul Sistem
(SPK) dalam pemilihan sepatu atau sandal yang akan diproduksi, Sepatu atau
dengan tujuan untuk mempermudah user atau pengguna dapat memilih menu
26
masyarakat.
penting.
menu makanan sehat dimulai dari analisis kebutuhan perangkat lunak. Analisis
analisis, dan model analisis. Setelah proses analisis kebutuhan perangkat lunak
dilanjutkan dengan proses desain perangkat lunak, yang meliputi desain data,
berikut :
27
Studi Pustaka
Analisis Kebutuhan
Studi Pendahuluan
Perangkat Lunak
Identifikasi masalah dan
Kebutuhan pengguna
Perangkat lunak
Prinsip dan Konsep
Analisis
Perangkat Keras
Scenario-Based
Modelling
Flow-Oriented
Modelling
Model Analisis
Class-Oriented
Modelling
Behavioral
Modelling
Desain Perangkat
Desain Data
Lunak
Desain Arsitektur
Desain Interface
Pengkodean
Pengujian Sistem
Pengujian
Blackbox
Pengujian Aspek
Perangkat Lunak
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 4 Juni 2015 - 9 Juni 2015. Tempat
pertimbangan tertentu. Dalam artikel yang ditulis oleh forum ilmu ekonomi dan
populasi penelitian untuk aspek materi gizi adalah dosen jurusan ilmu kesehatan
sampel penelitian. Dan penelitian untuk aspek perangkat lunak adalah anggota
komunitas senam Indonesia sehat kabupaten batang dengan 3 orang anggota sebagai
sampel penelitian.
28
29
(Sugiyono, 2011 :142). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan
Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk mengelola data dari hasil penelitian
ahli materi gizi dan pengguna. Teknik ini dilakukan dengan cara mengelompokan
informasi-informasi data dari angket yang telah diberikan kepada responden. Ada 4
a. Memeriksa kelengkapan jawaban dari angket yang telah diisi oleh responden.
tidak setuju dan sangat tidak setuju, menentukan kriteria terlebih dahulu sebagai tolak
c.1 Menentukan skor minimum yang mungkin akan diperoleh yaitu 1. Menunjukkan
c.2 Menentukan skor maksimum yang mungkin akan diperoleh yaitu 4. Menunjukkan
c.3 Menentukan rentang dengan penilaian 4 kategori yaitu “Sangat Setuju”, “Setuju”,
“Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” sesuai dengan pengelompokan skor.
sebagai berikut :
Skor maksimum tiap aspek =
Jumlah butir soal tiap aspek x Skor maksimal tiap butir soal x Jumlah responden
e. Kemudian dilakukan perhitungan skor maksimal keseluruhan, maka dicari
maksimal tiap aspek dan presentase skor, maka range penskoran dan kriteria
kualitatis untuk setiap aspeknya tergantung pada jumlah butir soal aspeknya. Dalam
penelitian ini terdapat 2 angket yang digunakan yaitu angket pengguna (user) dan
Penelitian dikatakan berhasil apabila dari angket diperoleh hasil kriteria “Sangat
Setuju ” atau “Setuju”, menunjukkan bahwa aplikasi “Sangat Layak” atau “Layak”
untuk digunakan.
Perencanaan sistem dalam skripsi ini menggunakan “model air terjun” atau
“model sekuensial linier”. Dalam “model air terjun” terdapat beberapa alur yang
harus dilakukan untuk proses perencanaan sistem yaitu sesuai pada gambar 3.1
sebagai berikut :
Pemodelan Sistem
keputusan menu makanan sehat terdapat 3 langkah yang dilakukan yaitu (3.6.1.1)
Pembuatan Aplikasi dan (3.6.1.3) Model Analisis. Dari 3 langkah tersebut diuraikan
sebagai berikut :
kebutuhan jumlah energi per hari dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang
pemilihan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi perhari. Dari
sehat sesuai dengan kebutuhan energi dan pola makan yang teratur.
Dari hasil identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka pengguna
yang dapat memberi informasi tentang kandungan energi pada makanan dan aplikasi
33
yang dapat membantu pengguna untuk memilih paket menu makanan harian yang
dibutuhkan dua perangkat yang digunakan yaitu (a.) Perangkat Keras dan (b.)
Perangkat Lunak.
a. Perangkat Keras
b. Perangkat Lunak
Model analisis harus dapat mencapai tiga tujuan utama yaitu untuk
desain perangkat lunak, dan untuk membatasi serangkaian persyaratan yang dapat
mengetahui interaksi antar user dengan sistem ataupun alur interaksi sistem dengan
makanan sehat menggunakan (a.) Use-Case Diagram dan (b.) Activity Diagram.
35
a. Use-Case Diagram
sistem.
Admin Pengguna
dapat dilakukan oleh admin dan pengguna. Dalam aplikasi admin dapat mengelola
database resep masakan, mengelola database makanan dan mengelola database snack.
memilih paket menu makanan, melihat dan meyimpan hasil rekomendasi paket menu
b. Activity Diagram
Activity Diagram merupakan bentuk dari variasi dari activity diagram yang
digunakan untuk menggambarkan alur interaksi sistem dengan skenario yang lebih
menjadi 3 yaitu (b.1) Activity diagram menu user, (b.2) Activity diagram menu admin
Activity Diagram pada gambar 3.3 menggambarkan alur untuk masuk ke dalam
menu user. Dalam menu user tersebut pengguna dapat mengisi form data user dan
makanan harian. Menu makanan yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan energi
pada setiap pola makannya. Pada sistem pendukung keputusan menu makanan sehat
pola makan diatur dari makan pagi, snack pagi, makan siang, snack sore, makan
melanjutkan aplikasi untuk melihat hasil rekomendasi paket menu makanan dari
dapat menyimpan hasil rekomendasi dari sistem pendukung menu makanan sehat.
39
Activity Diagram pada gambar 3.4 menggambarkan alur untuk masuk ke dalam
menu admin. Dalam menu admin tersebut admin dapat melakukan pengolahan data
untuk sistem pendukung keputusan menu makanan sehat namun sebelumnya admin
harus melakukan proses login dengan memasukan username dan password. Apabila
proses login berhasil maka admin dapat melakukan pengolahan data resep masakan,
Kemudian apabila admin memilih menu resep admin akan masuk kedalam
halaman pengolahan data resep masakan. Dalam menu ini admin dapat menambah,
mengedit dan menghapus data resep masakan. Sedangkan apabila admin memilih
menu makanan admin akan masuk kedalam halaman pengolahan makanan. Dalam
menu ini admin dapat menambah, mengedit dan menghapus data makanan pada
sistem pendukung keputusan menu makanan sehat. Dan menu snack dapat digunakan
admin untuk mengolah data snack. Dalam menu ini admin dapat menambah,
mengedit dan menghapus data snack pada sistem pendukung keputusan menu
makanan sehat.
41
menu about. Pengguna dapat melihat deskripsi tentang sistem pendukung keputusan
digunakan untuk melengkapi diagram UML. Untuk DFD dimulai dengan pembuatan
sebagai berikut:
a. Diagram Konteks
a.1 User dapat menghitung kebutuhan energi dengan memasukan data diri.
Dilanjutkan dengan memilih menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi.
a.2 Admin dapat mengelola data tentang resep,makanan dan snack dengan
b. Diagram Level 1
1.Pengisian Data
Diri
Data Makanan
Data diri 2. Perhitugan Dan Snack
Kebutuhan
Energi
3.Pemilihan
paket menu
makanan
User
4.Lihat Resep
Data menu masakan
makanan
5.Hasil
Rekomendasi
Rekomendasi
Paket Menu
Makanan
Data rekomendasi
paket menu
makanan 6.Lihat
Rekomendasi
Paket Menu
Makanan
Data resep
masakan
Username dan
Pasword Data makanan
Admin 7.Login Data makanan
Data snack
Data snack
10 Pengolahan
Data Snack Snack
13 Lihat data
snack
Proses dalam diagram Level 1 pada gambar 3.7 menggambarkan aliran data pada
jalannya sistem pendukung keputusan menu makanan sehat. Untuk user pertama
perhari. Pemilihan menu makanan untuk memilih menu makanan yang sesuai dengan
kebutuhan energi dan pola makan teratur. Lihat rekomendasi paket menu makanan
digunakan user untuk melihat hasil rekomendasi paket menu makanan dan lihat resep
masakan digunakan user untuk melihat resep masakan yang ada dalam sistem
pendukung keputusan menu makanan sehat. Login digunakan admin untuk mengelola
data resep, makanan dan snack dalam sistem pendukung keputusan menu makanan
sehat.
interaksi antara user dan sistem namun lebih menekankan pada urutan. Pemodelan
dilakukan oleh user mulai dari perhitungan kebutuhan energi, memilih menu
makanan.
45
Menjalankan Program
Tampil Menu
Menampilkan
Halaman Awal
Klik Menu User
Menampilkan Form
data user
Klik Hitung
Menampilkan
Kebutuhan energi
Klik Lanjut
Tampilan Halaman
Pemilihan Menu
Makanan
Menampilkan
daftar menu
makanan
Memilih menu
makanan
MenampilkanDaftar
Tabel Paket Menu
Makanan
analisis terhadap package. Dalam setiap package terdapat analisis dari nama class
yang dapat menunjukkan hubungan antar package yaitu suatu package dapat diakses
Koneksi
Controller View
Proses desain untuk sistem pendukung keputusan menu makanan sehat meliputi
(3.7.2.1) Desain Data (3.7.2.2) Desain Arsitektur dan (3.7.2.3) Desain Interface.
berikut :
Pemilihan Rekomendasi
Menu Paket menu
makanan makanan
Menjalankan Perhitungan
Pengguna Menu User
aplikasi Energi
Resep
Selesai
masakan
Desain arsitektur menu admin digunakan untuk menunjukan alur pengelola sistem
pendukung keputusan menu makanan sehat mulai dari login hingga mengelola
database sistem.
51
Pemilihan
Menu resep
Pemilihan
Menjalankan Menu
Admin Login Menu Selesai
aplikasi Admin
makanan
Resep Menu
snack
Header
Header
Tombol Tombol
Kembali Lanjut
Tombol
Exit
Header
Tombol Tombol
Kembali Lanjut
Tombol
Resep Masakan
Tombol Tombol
Reset Exit
Header
Nama Masakan
Resep
Tombol
Kembali
Header
Tombol Simpan
Tombol
Kembali
Header
Tombol Tombol
Resep Makanan
Tombol Tombol
Snack Logout
Petunjuk Halaman Admin
Tombol
Exit
Header
Nama Masakan
Data Resep
Masakan
Bahan Masakan
Petunjuk Halaman Admin
Menu Resep
Tombol Tombol Tombol Tombol
Save Edit Hapus Exit
Tombol
Back
Tombol
Exit
Header
Nama Makanan
Data Nama
Makanan
Energi
Petunjuk Halaman Admin
Menu Snack
Tombol Tombol Tombol Tombol
Save Edit Hapus Exit
Tombol
Back
Tombol
Exit
Header
Nama Snack
Tombol
Back
Tombol
Exit
software IDE Netbeans 7.4 , untuk bahasa pemrograman yang digunakan dalam
pembuatan sistem pendukung keputusan menu makanan sehat adalah java. Untuk
SQLite versi 3.0. SQLite. Dalam sistem ini terdapat report atau laporan hasil
3.5.4 Pengujian
pengujian black box, pengujian ahli materi dan pengujian perangkat lunak. Metode
60
menggunakan 2 angket yaitu angket untuk uji meteri dan angket untuk uji perangkat
lunak. Proses pengujian kelayakan materi respoden penelitian yaitu Dosen Jurusan
perangkat lunak respoden penelitian yaitu anggota komunitas senam Indonesia sehat.
3.Tahap
Pengembangan Pengkodean
4.Tahap Pengujian
Menentukan
Analisis data
Kesimpulan Pengujian populasi, sampel dan
pengujian
penelitian kelayakan teknik pengumpulan
kelayakan
data
Dalam prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap
1. Tahap Pendahuluan
Dalam tahap pendahuluan terdapat studi pustaka dan indentifikasi masalah. Studi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Pengembangan
pemrograman java. Perangkat lunak yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
4. Tahap Pengujian
62
data pengujian kelayakan. Hasil dari anilisis data pengujian menjadi landasan
5.1 Simpulan
disimpulkan bahwa:
tahapan desain perangkat lunak yang meliputi desain data,desain arsitektur dan
pengujian black box, pengujian ahli materi gizi serta pengujian aplikasi.
dalam pemilihan paket menu makanan harian. Dari hasil pengujian, pengguna
merasa terbantu dalam memilih menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi
dan dari pengujian ahli materi gizi bahwa aplikasi dapat digunakan untuk memilih
menu makanan sesuai dengan kebutuhan energi namun ahli materi gizi memberi
komentar bahwa aplikasi ini hanya digunakan untuk masyarakat umum yang sehat
90
5.2 Saran
perhitungan kebutuhan energi untuk atlet, ibu hamil bahkan kebutuhan energi untuk
92
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Arikunto S.2003.Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Gunawan G.P.2010.Analisis Proses Bisnis Sistem Penggajian Dan Pinjaman
Pegawai Studi Kasus Perusahaan Industri Kertas PT UNIPA Daya.
Yogyakarta.
Haryanto S.2004. Sistem Manajemen Basis Data. Informatika. Bandung.
Indrajani.2009.Sistem Basis Data Dalam Paket Five In One.Kompas
Gramedia.Jakarta.
Islamiyah, N. Jafar, dan V. Hadju. 2013. Gaya Hidup,Status Gizi dan Kualitas Hidup
Manusia Lanjut Usia Yang Masih Bekerja Dirumah Sakit Stella Maris
Makasar. Makasar.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut
Usia. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Maulana Y,M.Hartati J.S, dan Setiyawati A.D.2008. Sistem Pendukung Keputsan
Pembelian Barang Menggunakan Metode Electre.Surabaya.
Mustamin.2010.Asupan Natrium, Status Gizi dan Tekanan Darah Usia Lanjut Di
Puskesmas Bojo Baru Kabupaten Barru. Jurnal Media Gizi Pangan. IX(1):20-
26.
Pressman R.S.1997. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. The
McGraw-Hill Companies, Inc. English. L.N Harnaningrum. 2002. Rekayasa
Perangkat Lunak.Andi. Cetakan 1. Andi. Yogyakarta.
Pressman R.S.2005. Software Engineering: A Practitioner’s Approach Sixth Edition.
The McGraw-Hill Companies, Inc. America.
Raharjo B, I. Heryanto, dan A. Haryono. 2012. Mudah Belajar Java. Edisi Kedua.
Informatika. Bandung.
Sediaoetama A. D. 1988. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid Dua. Dian
Rakyat. Jakarta.
Solichin A. 2008. Pemrograman Web dengan PHP dan Mysql v1.0. Universitas Budi
Luhur.Jakarta.
93
91
Nama :
Nama Instansi :
Petunjuk :
1. Isilah Nama, Nama Instansi, dan Jabatan Anda pada kolom yang telah
disediakan.
2. Silahkan mengisi angket di bawah ini sesuai dengan pendapat Anda.
3. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pernyataan yang diberikan.
4. Jika terdapat saran/komentar tulislah pada kolom saran/komentar yang telah
disediakan.
5. Terimakasih atas kesediaannya mengisi angket ini.
6. Keterangan “SS”= Sangat Setuju, “S”=Setuju, “TS”=Tidak Setuju, “STS”=
Sangat Tidak Setuju.
98
A. Aspek Penilaian
Penilaian
No. Kriteria SS S TS STS
Sistem menaksir kebutuhan kalori dengan menghitung
1. angka metabolisme basal (Harris dan Benedict)
dikalikan dengan aktivitas fisik (FAO/WHO.UNU)
Saran/komentar :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
NIP.
100
Nama :
Nama Instansi : Komunitas Senam Indonesia Sehat Kabupaten Batang
Petunjuk :
1. Isilah Nama dan Nama Instansi Anda pada kolom yang telah disediakan.
2. Silahkan mengisi angket di bawah ini sesuai dengan pendapat Anda.
3. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pernyataan yang diberikan.
4. Jika terdapat saran/komentar tulislah pada kolom saran/komentar yang telah
disediakan.
5. Terimakasih atas kesediaannya mengisi angket ini.
6. Keterangan “SS”= Sangat Setuju, “S”=Setuju, “TS”=Tidak Setuju, “STS”=
Sangat Tidak Setuju.
B. Aspek Penilaian
Penilaian
No. Kriteria SS S TS STS
Sistem Pendukung keputusan Menu Makanan Sehat
1.
memiliki tampilan yang menarik.
Saran/komentar :
101
Saran/komentar :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lampiran 6. Dokumentasi
105
Makanan Sehat
108
Sehat
110
Sehat
111
Lampiran 8. Pengkodean
1.Pengkodean untuk perhitungan kebutuhan energi
if (p.getjTextField_Umur().getText().trim().equals("")) {
JOptionPane.showMessageDialog(p, "Umur masih kosong. Isikan umur");
} else if (p.getjTextField_Bb().getText().trim().equals("")) {
JOptionPane.showMessageDialog(p, "Berat Badan masih kosong. Isikan
Berat Bdan");
} else if (p.getjTextField_Tt().getText().trim().equals("")) {
JOptionPane.showMessageDialog(p, "Tinggi Badan masih kosong. Isikan
Tinggi Badan");
} else {
try {
double umur = Double.parseDouble(p.getjTextField_Umur().getText());
double Tt = Double.parseDouble(p.getjTextField_Tt().getText());
double Bb = Double.parseDouble(p.getjTextField_Bb().getText());
if (p.getjComboBox_Jk().getSelectedItem().equals("Laki-laki")) {
double hasil1 = 66.5 + (Bb * 13.7) + (5.0 * Tt) - (6.8 * umur);
p.getjTextField_AMB().setText(df.format(hasil1) + "");
} else {
double hasil1 = 665 + (Bb * 9.6) + (1.8 * Tt) - (4.7 * umur);
p.getjTextField_AMB().setText(df.format(hasil1) + "");
}
hitung1();
// hitung2();
112
if (p.getjComboBox_Jk().getSelectedItem().equals("Perempuan") &&
p.getjComboBox_Aktivitas().getSelectedItem().equals("Ringan")) {
double HitungKalori = AMB * 1.55;
p.getjTextField_JumKal().setText(df.format(HitungKalori) + "");
} else if (p.getjComboBox_Jk().getSelectedItem().equals("Perempuan") &&
p.getjComboBox_Aktivitas().getSelectedItem().equals("Sedang")) {
double HitungKalori = AMB * 1.70;
p.getjTextField_JumKal().setText(df.format(HitungKalori) + "");
} else if (p.getjComboBox_Jk().getSelectedItem().equals("Perempuan") &&
p.getjComboBox_Aktivitas().getSelectedItem().equals("Berat")) {
double HitungKalori = AMB * 2.0;
p.getjTextField_JumKal().setText(df.format(HitungKalori) + "");
}
}
} else {
}
nilai[q] = Math.sqrt(nilai[q]);
//pembobotan
matrix_V = new double[a][e];
double[] W = new double[e];
W[0] = 2;
W[1] = 1;
W[2] = 3;
W[3] = 1;
W[4] = 2;
W[5] = 1;
for (int y = 0; y < e; y++) {
for (int t = 0; t < a; t++) {
117
//concordance
matrix_C = new int[x][x];
double[] con = new double[y];
con[0] = 2;
con[1] = 1;
con[2] = 3;
con[3] = 1;
con[4] = 2;
con[5] = 1;
int nilai = 0;
nilai += 0;
}
}
matrix_C[a][b] = nilai;
nilai = 0;
}
}
//cetak concordance
for (int i = 0; i < x; i++) {
for (int j = 0; j < x; j++) {
if (matrix_C[i] == matrix_C[j]) {
matrix_C[i][j] = 0;
}
System.out.print("[" + this.df.format(matrix_C[i][j]) + "]");
}
System.out.println();
}
}
nilaic2 = (x * (x - 1));
nilaic = nilaic1 / nilaic2;
System.out.println("nilaic1= " + nilaic1);
System.out.println();
System.out.println("nilaic2= " + nilaic2);
System.out.println();
System.out.println("nilaipc= " + nilaic);
System.out.println();
//elemen matrik F
matrix_F = new int[x][x];
int f = 0;
for (int q = 0; q < x; q++) {
for (int w = 0; w < x; w++) {
if (matrix_C[q][w] >= nilaic) {
matrix_F[q][w] = 1;
} else {
matrix_F[q][w] = 0;
}
System.out.println();
}
121
//discordance
matrix_D = new double[x][x];
double[] nilai = new double[y];
double[] p = new double[y];
double max = 0;
double max1 = 0;
max = nilai[0];
max1 = p[0];
for (int n = 0; n < y; n++) {
if (nilai[n] > max) {
max = nilai[n];
}
if (p[n] > max1) {
max1 = p[n];
}
}
}
}
//cetak threshold(d)
double nilaid = 0;
double nilaid1 = 0;
int nilaid2 = 0;
for (int k = 0; k < x; k++) {
for (int l = 0; l < x; l++) {
System.out.println();
System.out.println("nilaid1= " + nilaid1);
System.out.println();
System.out.println("nilaid2= " + nilaid2);
System.out.println();
System.out.println("nilaid= " + nilaid);
System.out.println();
//matrik G
matrix_G = new int[x][x];
int f = 0;
for (int q = 0; q < x; q++) {
for (int w = 0; w < x; w++) {
if (matrix_D[q][w] >= nilaid) {
matrix_G[q][w] = 1;
} else {
matrix_G[q][w] = 0;
}
System.out.println();
}
125
System.out.println("");
nilai[n] += matrix_E[n][m];
}
System.out.print("nilaiE= " + nilai[n]);
}
126
int el = 0;
}
Object[] o = new Object[14];
o[0] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 0);
o[1] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 1);
o[2] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 2);
o[3] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 3);
o[4] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 4);
o[5] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 5);
o[6] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 6);
o[7] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 7);
o[8] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 8);
o[9] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 9);
o[10] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 10);
o[11] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 11);
o[12] = i.getTabelPaketMakanan().getValueAt(r, 12);
o[13] = nilai[r];
model5.addRow(o);
}
127