Anda di halaman 1dari 4

LEVEL OF PREVENTION DAN OTTAWA CHARTER

DALAM UPAYA PROMOSI KESEHATAN


PENYAKIT MENULAR

TUGAS UTS ILMU PROMOSI KESEHATAN


Dosen Pengampu: Dr. dr. Bagoes WIdjanarko, MPH

Disusun oleh:

Denarisa Eka Riani 25000319410011

Hasrianti 25000319410022

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KESEHATAN UNDIP


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2019
LEVEL OF PREVENTION DAN OTTAWA CHARTER
DALAM UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PENYAKIT MENULAR

TBC (Tuberkulosis)  adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium


tuberculosis. Secara global tergolong “Global Public Health Emergency”, Indonesia
menempati posisi kedua dengan beban TBC tertinggi di dunia 1. Hal ini disebabkan
karena TBC merupakan penyakit menular yang diperparah dengan kondisi
kesehatan yang buruk dan kemiskinan, apalagi dengan adanya kemunculan multi-
drug resistent yang membuat kasus TBC tidak berkurang. Oleh karena itu
Indonesia berkomitmen untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030 melalui Program
Eliminasi Tuberkolosis,2. Dilakukan upaya melalui akses pencegahan, diagnosis,
pengobatan, dan layanan kesehatan bagi seluruh penderita TBC, serta
meningkatkan pendanaan program TBC yang berkelanjutan dan mandiri selain itu,
berbagai terobosan juga telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam
mencapai eliminasi TBC 2030, antara lain, Standar Pelayanan Minimal (SPM),
dimana pemerintah daerah diwajibkan untuk mengalokasikan dana daerah yang
memadai. Kemudian melakukan promosi kesehatan deteksi kasus TBC secara
aktif melalui pendekatan keluarga.
ada beberapa konsep pendekatan yang bisa digunakan dalam upaya
peningkatan promosi kesehatan diantaranya :
A. Level of Prevention
Menurut Leavel and Clark bahwa dalam upaya pencegahan terdapat 5 (
lima ) tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa
sakit. Adapun usaha – usaha pencegahannya yaitu :
1. Promosi kesehatan ( Health promotion )
Pada tingkat ini dapat dilakukan pendidikan kesehatan, misal memberikan
pengetahuan kepada masyarakat mengenai TBC, penularan, pencegahan,
dan anjuran untuk memeriksakan kondisi kesehatan apabila ditemui gejala-
gejala TBC, serta Lacak potensi penularan pada anggota keluarga dan
komunitas (tetangga & Tempat Kerja). Selanjutnya memberikan pendidikan
kepada penderita tentang etika batuk, penggunaan masker, kepatuhan
minum obat, perbaikan nutrisi dan anjuran berhenti merokok. Pada fase ini
dukungan keluarga sangat dibutuhkan agar penderita tetap semangat untuk
menuntaskan pengobatan.

1
data WHO Global Tuberculosis Report 2016
2
http://www.depkes.go.id/resources/download.pdf
2. Perlindungan khusus ( spesific proteksion )
Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus,
pendidikan kesehatan sangat dibutukan untuk mendukung pelayanan
kesehatan dalam pemberian imunisasi, hal ini penting karena kurangnya
kesadaran masyarakat akan perlindungan sejak dini pada dirinya maupun
anak anaknya masih sangat kurang. Salah satu pencegahan dini TBC, telah
tersedianya vaksin BCG ( Bacille Calmette-Guerin ) yang di berikan pada bayi
usia 0-3 bulan dengan berat badan lahir tidak kurang dari 2500 gram.
Kemudian dalam proses pengobatan disediakannya ruangan khusus yang
terpisah dengan pasien lain agar terhindar dari cross infection atau infeksi
silang yang bisa terjadi di rumah sakit.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera ( early diagnosis and prompt treatment
)
Dalam penuntasan suatu penyakit diperlukan adanya pencarian didalam
masyarakat, pada penderita TBC sendiri itu ada beberapa pemeriksaan yang
dilakukan untuk menetukan bahwa seseorang tersebut menderita TBC, pada
tahap awal pemeriksaan darah, rontgent paru dan pemeriksaan sputum.
Jika terlambat dalam pengobatan dini maka akan sulit disembuhkan,
memakan waktu yang lama, menghabiskan biaya yang banyak dan
kemungkinan kecacatan permanen serta kemungkinan terburuk tidak dapat
disembuhkan lagi, hanya dapat menanggulangi kemungkinan tertular ke orang
lain.
4. Pembatasan cacat ( disability limitation )
Terkait poin diatas bahwa diagnosa dini dan penanganan segera sangat
penting serta pengobatan yang tuntas terhadap penderita TBC karena dari hal
tersebut segala kemungkinan terburuk dapat segera diatasi dan diobati sedini
mungkin sehingga kecacatan atau ketidak mampuan melakukan aktivitas
dapat dihindari, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup individu.
5. Rehabilitasi
Dalam rehabilitas diatas yang akan terkait penyakit TBC yaitu :
a. Rehabilitas mental : mantan penderita TBC di harapkan mampu
secara individual menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan
sosila secara memuaskan.
b. Rehabilitasi sosial vocasional : diharapkan mantan penderita
menempati suatu pekerjaan dalam masyarakat dengan kapasitas
kerja yang semaksimal mungkin.
B. OTTAWA CHARTER
Dalam Ottawa Charter dirumuskan 3 hal penting untuk
mengimplementasikan promosi kesehatan sebagai misi promosi kesehatan,
yaitu:
1. Advokasi (advocacy)
Kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan
dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan.salah satu
upaya dalam promosi kesehatan yaitu mengadakan suatu pertemuan
antara pemangku kebijakan, pemberi pelayanan, serta masyarakat yang
menjadi sasaran.
2. Memampukan atau memperkuat (enable)
Memampukan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung
melalui tokoh-tokoh masyarakat misal dalam pembentukan kader TBC
pada suatu daerah yang memiliki kasus TBC yang tinggi sehingga
penjaringan kasus baru dapat segera di tangani sedini mungkin kemudian
diperluas kedaerah daerah lain sebagai upaya preventif.
3. Menjembatani (Mediate)
Dalam hal ini tugas promosi kesehatan berperan sebagai
penyambung aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah mengenai apa
yang mereka butuhkan serta apa yang harus dipenuhi untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai