Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Rofina Hamzani

NIM : 18621618

Prodi : DIII Kebidanan

Kasus Fiktif : Optimalisasi Bidan Desa Dalam Penyebaran Informasi Kesehatan bagi
Masyarakat di Tarumajaya, Kec.Kertasari, Kabupaten Bandung

Di desa tarumajaya, kec.kertasari, kabupaten bandung terdapat bidan desa yang bertempat di
Polindes Tarumajaya. Keberadaan bidan desa di Polindes Tarumajaya sebagai sumber/
komunikator yang dapat dipercaya, dan sangat membantu dalam proses penyebaran informasi
kesehatan.
Betapa besarnya peran bidan desa bagi desa tersebut sehingga mengandalkan segala hal
informasi tentang kesehatan serta peningkatan kualitas hidup pun dilakukan oleh bidan desa.
Jika ada informasi terbaru mengenai kesehatan, mulai dari vaksin gratis, info pemeriksaan
gratis, dan lain-lain, maka bidan desa tersebut yang langsung menyampaikan kepada
masyarakat, bisa juga melalui para kader yang tersebar di desa tersebut. Begitupun halnya
jika ada kegiatan penyuluhan tentang beragamnya informasi kesehatan, bidan desa juga yang
menyebarkannya kepada masyarakat. Dalam proses penyebaran informasi kesehatan tersebut,
bidan desa menyampaikan secara verbal dan menggunakan media perantara, misalnya,
poster, leaflet, dan pengumuman yang ditempelkan di Polindes. Hal ini dilakukan sebagai
upaya untuk menyebarkan informasi kesehatan kepada mayarakat di desa tersebut.
Dalam penyebaran informasi kesehatan, bidan desa di desa tersebut juga menggunakan
metode penyuluhan dan sosialisasi. Ketika merebaknya virus HIV dan filiarisis, bidan
tersebut memberikan penyuluhan dan sosialisasi dengan mengumpulkan masyarakat desa
tersebut di Polindes. Bidan tersebut biasanya juga memberikan konseling kepada ibu hamil
dan memberikan pelayanan kesehatan kepada balita dan lansia yang dilaksanakan di
Posyandu yang ada di desa tersebut. Beberapa waktu lalu, dilaksanakan sosialisasi tentang
Germas oleh tim promkes desa tersebut yang dibantu oleh bidan desa.
Di desa tersebut, bidan melakukan kerjasama dengan aparat desa serta tenaga kesehatan
lainnya yang berada di desa tersebut dalam menyebarkan informasi kesehatan. Dengan
adanya kerjasama tersebut, terbukti dengan adanya dukungan nyata yang diberikan oleh
pihak aparatur desa, khususnya dalam hal penyediaan sarana dan prasarana di Polindes. Saat
ini pihak aparat desa juga telah membantu penyediaan layanan Rumah Tunggu Kelahiran
(RTK) sebagai upaya bagi ibu hamil yang akan melahirkan dan terhambat jarak yang jauh
dari lokasi Faskes. Dengan adanya bidan desa di desa tersebut masyarakat sangat antusias dan
berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatannya. Apalagi ketika sakit dan ada masalah
dengan kesehatannya, mereka langsung tertuju untuk memeriksakan ke bidan desa. Bahkan
mereka yang rumahnya jauh dari polindes nekat datang ke Polindes untuk berkonsultasi dan
memeriksakan kesehatannya kepada bidan desa tersebut.
Analisis :
Menurut saya dalam kasus fiktif tersebut, peran bidan yang paling menonjol adalah peran
bidan sebagai advocator, educator, dan fasilitator.
Mengapa dikatakan sebagai advocator?
Dalam kasus tersebut bidan melakukan upaya upaya program kesehatan dengan bekerjasama
dengan aparat desa agar aparat desa ikutserta dalam mendukung program tersebut. Dan
terbukti bahwa aparat desa tersebut sangat mendukung program program kesehatan yang
dilaksanakan oleh bidan .
Mengapa dikatakan sebagai edukator?
Dalam kasus tersebut bidan sering melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat
Desa Tarumajaya melalui kegiatan yang diadakan di polindes. Bidan tersebut juga
memberikan konseling kesehatan kepada masyarakat di desa Tarumajaya. Penyuluhan
dilakukan dengan memberikan pendidikan tentang kesehatan melalui poster, leaflet, dan
pengumuman yang ditempelkan di polindes.
Mengapa dikatakan sebagai fasilitator?
Dalam kasus tersebut bidan membantu tim tenaga kesehatan(tim promkes) dalam sosialisasi
program Germas. Jadi disini bidan mendukung program tim promkes dengan membantu tim
promkes dalam memberikan sosialisasi tentang Germas kepada masyarakat desa Tarumajaya

Anda mungkin juga menyukai