LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia
Yang Dibina Oleh Hendra Susanto, M.Kes.Ph.D dan Wira Eka Putra, S.Si, M.Sc
Disusun Oleh :
Khumaidah (180341617566)
Kelompok 2/Offering A 2018
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap kerja enzim ptialin
C. DASAR TEORI
E. PROSEDUR KERJA
Disediakan empat buah tabung reaksi lalu masing-masing tabung diberi tanda
atau kode A, B, C, dan D
Diulangi perlakuan di atas pada deret ketiga dan keempat dengan selang
waktu masing-masing 5 menit.
F. DATA PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil pengamatan pengaruh pH terhadap kerja enzim ptyalin.
Perubahan warna pada menit ke- setelah diberi iodin
Larutan 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit
0
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Biru Biru Biru Biru
A (pH 3) Bening kehitaman kehitaman kehitaman kehitaman
(+++++) (++++) (+++) (++)
B (pH 5) Bening Kuning (+ Kuning (+ Kuning tua Kuning tua
+) ++) (++++) (++++)
Kuning
Kuning Kuning Kuning
C (pH 7) Bening muda (++
muda (++) (++++) (++++)
+)
Bening
Kuning
D (pH 9) Bening Bening Bening agak
muda (++)
kuning (+)
Keterangan :
G. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil praktikum pengaruh pH terhadap kerja enzim ptialin,
praktikum dilakukan dengan mencampurkan larutan amilum 1% dan larutan buffer
dengan pH yang berbeda-beda mulai dari larutan buffer pH 3, pH 5, pH 7 dan pH 9
masing-masing kedalam empat tabung kemudian ditambahkan cairan saliva dan
dikocok. Setelah itu, masing-masing tabung diteteskan pada pelat tetes dan
ditambahkan larutan iodin 10%. Perlakuan dilakukan sebanyak empat kali ulangan
dengan selang waktu 5 menit.
Hasil yang didapatkan setelah melakukan uji pengaruh pH terhadap kerja
enzim adalah pada tabung A yang berisi 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc
larutan buffer pH 3 pada perlakuan 0 (tidak diberi larutan iodin 10%) berwarna
bening, kemudian pada 5 menit pertama perubahan warna setelah diberikan larutan
iodin 10% menjadi biru kehitaman (++++), pada 5 menit kedua juga berubah warna
menjadi biru kehitaman (++++), kemudian pada 5 menit ketiga larutan berwarna biru
kehitaman dengan kadar lebih rendah (+++) dan pada 5 menit keempat warna tetap
biru kehitaman dengan kadar yang sangat rendah (++).
Pada tabung B dengan 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH
5 sebelum diberikan larutan iodin atau perlakuan 0 warna larutan adalah bening,
kemudian pada 5 menit pertama setelah diberi larutan iodin 10% warna berubah
menjadi kuning (++), sedangkan pada 5 menit kedua warna tetap kuning tetapi kadar
tinggi (+++), lalu pada 5 menit ketiga warna larutan berubah menjadi kuning tua (++
++) dan pada 5 menit keempat setelah diberikan larutan iodin 10% warna larutan
berwarna kuning tua (++++).
Tabung C yang berisi 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH
7 pada perlakuan 0 (tidak diberi larutan iodin 10%) warna larutan bening, sedangkan
pada 5 menit pertama setelah diberi larutan iodin 10% perubahan warna larutan
menjadi kuning muda (++), kemudian pada 5 menit kedua larutan menjadi berwarna
kuning muda dengan kadar lebih tinggi (+++), lalu pada 5 menit ketiga warna larutan
berubah menjadi kuning (++++) dan pada 5 menit keempat setelah diberikan larutan
iodin 10% warna tetap menjadi kuning (++++).
Kemudian pada tabung D yang berisi 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc
larutan buffer pH 9 sebelum diberikan larutan iodin 10% (perlakuan 0) warna tetap
bening, lalu pada 5 menit pertama setelah diberikan larutan iodin 10% warna tetap
bening, pada 5 menit kedua warna larutan juga tetap bening, sedangkan pada 5 menit
ketiga setelah diberikan iodin 10% warna berubah menjadi bening agak kekuningan
(+) dan pada 5 menit keempat warna larutan berubah menjadi kuning muda (++).
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
Daftar Rujukan