Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PH TERHADAP KERJA ENZIM PTIALIN

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia
Yang Dibina Oleh Hendra Susanto, M.Kes.Ph.D dan Wira Eka Putra, S.Si, M.Sc

Disusun Oleh :
Khumaidah (180341617566)
Kelompok 2/Offering A 2018

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
APRIL 2020

A. HARI DAN TANGGAL KEGIATAN


Kamis, 02 April 2020

B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap kerja enzim ptialin

C. DASAR TEORI

D. ALAT DAN BAHAN


Alat : Bahan :
1. Beaker glass 100 cc 1. Larutan amilum 1%
2. Tabung reaksi (4) 2. Larutan iodin 10%
3. Rak tabung reaksi 4x6 3. Larutan buffer pH 3
4. Gelas ukur 10 cc 4. Larutan buffer pH 5
5. Corong kaca 5. Larutan buffer pH 7
6. Pipet 6. Larutan buffer pH 9
7. Plat tetes 7. Saliva
8. Aquades

E. PROSEDUR KERJA

Ditampung saliva sebanyak 5 cc dalam gelas piala, kemudian ditambahkan 5


cc aquades, dikocok lalu disaring.

Disediakan empat buah tabung reaksi lalu masing-masing tabung diberi tanda
atau kode A, B, C, dan D

Diisi tabung A dengan 1 cc larutan amilum 1% + 1 cc larutan buffer pH 3,


Diisi tabung B dengan 1 cc larutan amilum 1% + 1 cc larutan buffer pH 5

Diisi tabung C dengan 1 cc larutan amilum 1% + 1 cc larutan buffer pH 7,


Diisi tabung D dengan 1 cc larutan amilum 1% + 1 cc larutan buffer pH 9.
Ditambahkan 1 cc larutan saliva kedalam masing-masing tabung reaksi, lalu
dikocok. Dicatat saat ini sebagai nol.

Lima menit kemudian diteteskan 4 tetes larutan dari masing-masing tabung


reaksi pada empat lubang deret pertama dari plat tetes (larutan A pada lubang
1, larutan B pada lubang kedua, dst.). Kemudian ditambahkan larutan iodin
10%

Lima menit berikutnya diteteskan masing-masing larutan dalam tabung reaksi


pada lubang-lubang deret kedua dari pelat tetes. Kemudian ditambahkan
larutan iodin 10%

Diulangi perlakuan di atas pada deret ketiga dan keempat dengan selang
waktu masing-masing 5 menit.

Diamati perubahan warna yang terjadi pada tiap tetesan larutan.

F. DATA PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil pengamatan pengaruh pH terhadap kerja enzim ptyalin.
Perubahan warna pada menit ke- setelah diberi iodin
Larutan 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit
0
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Biru Biru Biru Biru
A (pH 3) Bening kehitaman kehitaman kehitaman kehitaman
(+++++) (++++) (+++) (++)
B (pH 5) Bening Kuning (+ Kuning (+ Kuning tua Kuning tua
+) ++) (++++) (++++)
Kuning
Kuning Kuning Kuning
C (pH 7) Bening muda (++
muda (++) (++++) (++++)
+)
Bening
Kuning
D (pH 9) Bening Bening Bening agak
muda (++)
kuning (+)
Keterangan :

- tabung A dengan 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH 3


- tabung B dengan 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH 5
- tabung C dengan 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH 7
- tabung D dengan 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH 9

G. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil praktikum pengaruh pH terhadap kerja enzim ptialin,
praktikum dilakukan dengan mencampurkan larutan amilum 1% dan larutan buffer
dengan pH yang berbeda-beda mulai dari larutan buffer pH 3, pH 5, pH 7 dan pH 9
masing-masing kedalam empat tabung kemudian ditambahkan cairan saliva dan
dikocok. Setelah itu, masing-masing tabung diteteskan pada pelat tetes dan
ditambahkan larutan iodin 10%. Perlakuan dilakukan sebanyak empat kali ulangan
dengan selang waktu 5 menit.
Hasil yang didapatkan setelah melakukan uji pengaruh pH terhadap kerja
enzim adalah pada tabung A yang berisi 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc
larutan buffer pH 3 pada perlakuan 0 (tidak diberi larutan iodin 10%) berwarna
bening, kemudian pada 5 menit pertama perubahan warna setelah diberikan larutan
iodin 10% menjadi biru kehitaman (++++), pada 5 menit kedua juga berubah warna
menjadi biru kehitaman (++++), kemudian pada 5 menit ketiga larutan berwarna biru
kehitaman dengan kadar lebih rendah (+++) dan pada 5 menit keempat warna tetap
biru kehitaman dengan kadar yang sangat rendah (++).
Pada tabung B dengan 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH
5 sebelum diberikan larutan iodin atau perlakuan 0 warna larutan adalah bening,
kemudian pada 5 menit pertama setelah diberi larutan iodin 10% warna berubah
menjadi kuning (++), sedangkan pada 5 menit kedua warna tetap kuning tetapi kadar
tinggi (+++), lalu pada 5 menit ketiga warna larutan berubah menjadi kuning tua (++
++) dan pada 5 menit keempat setelah diberikan larutan iodin 10% warna larutan
berwarna kuning tua (++++).
Tabung C yang berisi 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc larutan buffer pH
7 pada perlakuan 0 (tidak diberi larutan iodin 10%) warna larutan bening, sedangkan
pada 5 menit pertama setelah diberi larutan iodin 10% perubahan warna larutan
menjadi kuning muda (++), kemudian pada 5 menit kedua larutan menjadi berwarna
kuning muda dengan kadar lebih tinggi (+++), lalu pada 5 menit ketiga warna larutan
berubah menjadi kuning (++++) dan pada 5 menit keempat setelah diberikan larutan
iodin 10% warna tetap menjadi kuning (++++).
Kemudian pada tabung D yang berisi 1 cc larutan amilum 1% ditambah 1 cc
larutan buffer pH 9 sebelum diberikan larutan iodin 10% (perlakuan 0) warna tetap
bening, lalu pada 5 menit pertama setelah diberikan larutan iodin 10% warna tetap
bening, pada 5 menit kedua warna larutan juga tetap bening, sedangkan pada 5 menit
ketiga setelah diberikan iodin 10% warna berubah menjadi bening agak kekuningan
(+) dan pada 5 menit keempat warna larutan berubah menjadi kuning muda (++).

H. PEMBAHASAN

I. KESIMPULAN

Daftar Rujukan

Anda mungkin juga menyukai