Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Christy Sinaga
4182121022
JURUSAN FISIKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Selain lingkungan keluarga, sekolah merupakan
lingkungan yang setiap hari dimasuki oleh siswa. Bagi siswa yang sudah duduk dibangku Sekolah
Menengah Pertama atau Atas pada umumnya mereka menghabiskan waktu sekitar tujuh jam
disekolah,ini berarti hampir dari sepertiga waktunya dihabiskan disekolah. Dewasa ini juga sering kali
didengar dan dilihat didalam media massa sering memberitahukan tentang kasus-kasus yang terjadi
pada siswa, seperti perkelahian, tawuran antar pelajar, pembulian yang dilakukan siswa terhadap
siswa lain dan lain sebagainya. Beberapa kasus yang terjadi tersebut pada umumnya terjadi pada
siswa dikota-kota besar.
Seiring berjalannya waktu fungsi dari lingkungan sekolah mengalami banyak tantangan, tidak mudah
bagi para guru di sekolah menghadapi ratusan siswa dengan berbagai macam sikap dan perilaku.
Sekolah juga tidak dipandang sebagai satu-satunya lingkungan setelah lingkungan keluarga. Letak
sekolah yang berada pada tepian kota sehingga banyak sekali tempat yang dapat siswa jadikan
sebagai tempat untuk menghabiskan waktu. Selain kantin, terdapat beberapa tempat diantaranya
warnet dan warung-warung kecil dipinggir jalan. Tidak jarang ada beberapa siswa yang berusaha
bolos sekolah demi pergi kesalah satu tempat tersebut dengan berbagai alasan. Cara siswa tersebut
sudah menunjukkan salah satu contoh sikap dan perilaku siswa dilingkungan sekolah yang kurang
baik. Bolos merupakan salah satu tindak pelanggaran tata tertib yang ada disekolah.
Melihat hal tersebut, perlu dilakukan suatu studi untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang sikap perilaku belajar. Oleh karena itu tim peneliti ingin melakukan suatu penelitian dengan
judul “Studi Sikap Dan Perilaku Belajar Siswa IPS Di SMA Swasta Budi Agung”. Apakah hal tersebut
diatas juga terjadi di SMA tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang sebenarnya tentang sikap dan
perilaku belajar siswa IPS di SMA Swasta Budi Agung.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru dalam bidang sosiologi dan psikologi
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku siswa di lingkungan SMA Swasta Budi Agung dan sebagai
bahan perbandingan bagi penelitian sejenis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN
A. Konsep Belajar
Pada hakekatnya terdapat tiga konsep utama yang perlu dipahami secara mendasar, yakni
belajar, mengajar dan pembelajaran. Belajar dapat didefenisi sebagai proses menciptakan hubungan
sesuatu yang sudah ada dengan sesuatu yang baru. Sebagaimana halnya yang dikemukakan oleh
Bruner dalam Romberg (1999) bahwa belajar adalah proses aktif siswa dalam mengkonstruk
(membangun) pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Sesuatu yang
baru tersebut tidak hanya berupa pengetahuan akan tetapi dapat berupa keterampilan, sikap,
kemauan, kebiasaan maupun perbuatan-perbuatan.
Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
bersifat permanen di dalam diri individu yang tampak dari tampilan individu tersebut. Defenisi ini
menekankan hasil belajar pada perilaku yang dapat diobservasi dan dapat diukur. Beberapa teori
tentang belajar memfokuskan perhatiannya pada pembentukan perilaku.
Teori lainnya juga dikemukakan oleh Pavlov dan Watson. Pavlov mengemukakan bahwa
dalam belajar terjadi proses pengkondisian (conditioning). Stimulus yang dikondisikan untuk
mendapatkan respon yang terkondisi. Pengkondisian ini dilakukan seiring dengan pembentukan
perilaku yang diinginkan.
1. Tujuan belajar
Pembentukan sikap,dalam menumbuhkan sikap mental perilaku dan pribadi anak didik guru
harus bijak dan berhati-hati dalam pendekatannya.
2. Karakteristik belajar
Perubahan yang disadari dan disengaja,usaha sadar dan disengaja dari individu yang
bersangkutan.
Perubahan yang fungsional,setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup individu yang bersangkutan ,baik untuk kepentingan masa sekarang da masa
yang akan datang.
Perubahan yang bersifat positif,perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan
menunjukkan kearah kemajuan.
Perubahan yang bersifat aktif,untuk memperoleh perilaku yang baru, individu yang
bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan.
Perubahan yang bersifat permanen,perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar
cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
Perubahan yang bertujuan dan terarah,individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan
yang ingin dicapai ,baik tujuan jangka pendek,menengah ataupun jangka panjang.
Factor internal merupakan factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar individu yang meliputi :
Faktor psikologis ,keadaan psikologis seseorang dapat mempengaruhi proses belajar meliputi
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, bakat, konsentrasi, percaya diri, kebiasaan dan cita-cita.
Factor eksternal ,selain karakteristik siswa atau factor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal
juga dapat juga mempengaruhi proses belajarsiswa dalam hal ini meliputi lingkungan social seperti
pergaulan siswa dengan orang lain disekitanya dan perilaku disekitarsiswa. Adapun lingkungan non
social meliputi lingkungan alamiah, instrumental ,materi pelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Motivasi belajar memiliki peranan penting dalam mendorong dan menentukan siswa untuk belajar
dengan aktif, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Semakin tinggi motivasi belajar, maka
keaktifan siswa untuk turut serta dalam pembelajarn juga meningkat, begitupun sebaliknya. Ketika
motivasi belajar rendah maka tingkat keaktifan siswa juga rendah dalam kegiatan pembelajarannya.
Dari keterangan tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti terdorong untuk meneliti seberapa
besar pengaruh motivsi belajar terhadap sikap dan perilaku siswa dalam keterampilannya
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Penelitian
B. Langkah Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mendapatkan hasil yang valid. Tahapan-
tahapan yang dilakukan antara lain:
Pengajuan proposal
Pelaksanaan observasi
Penyusunan laporan
Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan alat pengumplan data yang sesuai
dengan masalah yng diteliti. Teknik yang digunakan diantaranya:
a) Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkrip nilai. Teknik
ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang hasil belajar siswa.
b) Observasi
Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan menggunakan mata. Observasi ata pengamatan ini meliputi
kegiatan pemusatan perhatian menggunakan seluruh indra. (Suharsini, 1998:146). Penggunaan
teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimna sikap dan perilaku belajar siswa saat belajar.
D. Tehnik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Yaitu tehnik analisis yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998:115). Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS3 pada SMA Swasta Budi Agung.
BAB IV
PEMBAHASAN
Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Menurut ilmu psikologi sikap
merupakan pola reaksi individu terhadap sesuatu stimulus yang berasal dari lingkungan. Sikap
(Attitude) dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk berekasi terhadap suatu hal orang
atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh. Sikap merupakan suatu kencenderungan
untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara
mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima
informasi verbal.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan, sikap adalah kecenderungan untuk bertindak
berkenaan dengan objek tertentu . sikap bukan tindakan nyata (overtbehavior) melainkan masih
bersifat tertutup (covertbehavior). Dari semua pengertian yang di ungkapan di atas dapat diambil
sebuah pengertian tentang sikap, yaitu sikap adalah penilaian seseorang terhadap suatu obyek,
situasi, konsep, orang lain maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar maupun
pengalaman di lapangan yang menyatakan rasa suka (respon positif) dan rasa tidak suka (respon
negatif). Sikap merupakan salah satu tipe karakteristik afektif yang sangat menentukan keberhasilan
seseorang dalam proses pembelajaran.
Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari hal-hal yang
bersifat akademik (Djaali, 2008). Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan
setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka terhadap guru, tujuan, materi dan tugas-
tugas serta lainnya. (Nasution, 1978).
Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku ketika ia mempelajari hal-hal
yang bersifat akademik. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang
ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran,
pendidik, dan sebagainya.
Sikap belajar mempengaruhi intensitas seseorang dalam belajar. Bila sikap belajar positif,
maka kegiatan intensitas belajar yang lebih tinggi. Bila sikap belajar negatif, maka akan terjadi hal
yang sebaliknya. Sikap belajar yang positif dapat disamakan dengan minat, minat akan
memperlancar proses belajar siswa. Karena belajar akan terjadi secara optimal dalam diri siswa
apabila ia memiliki minat untuk mempelajari sesuatu. Siswa yang sikap belajarnya positif akan
belajar dengan aktif.
Sikap merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan dan akan mempengaruhi
proses belajar. Seseorang akan mau dan tekun dalam belajar atau tidak sangat tergantung pada
sikap peserta didik. Dalam hal ini sikap yang akan menunjang belajar seseorang adalah sikap positif
(menerima/suka) terhadap bahan/mata pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru, yang
mengajar, dan terhadap lingkungan belajar (kondisi kelas, teman-teman, sarana dan prasaana
belajar, dan sebagainya).Dalam implementasinya sikap dan aktivitas belajar setiap siswa di SMK
Swasta Mulia Pratama dapat kita lihat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai
berikut:
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan/aktivitas belajar dapat dilakukan pada kegiatan pembelajaran
peserta didik. Dalam implementasinya sikap dan aktivitas belajar setiap siswa di SMA Swasta Budi
Agung dapat kita lihat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai berikut:
B. Saran
Setiap sikap dan perilaku yang dilakukan oleh peserta didik setidaknya merupakan cerminan atas
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk itu dalam praktiknya sebagai calon guru kita
seharusnya dapat berlaku baik dan membelajarkan siswa kita untuk bersikap dan bertingkah laku
selayaknya seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA